Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

ANALISIS PROGRAM CREATING SHARED VALUE (CSV) SEBAGAI PROGRAM


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PEMBERDAYAAN PETANI KOPI
LAMPUNG OLEH PT. NESTLE INDONESIA
Oleh :
Umaro (09111840000007)
Pramesty Widya Zulkarnain (09111840000041)
Mohammad Taufiqur Rohman (09111840000074)
Evrhaim Yuriant (09111840000098)
Maria Margaretha Dyah Prasasti (09111840000144)

Sebagai perusahaan multinasional PT. Nestle Indonesia (Nestle) tentunya memiliki kegiatan yang
berkaitan dengan sustainability perusahaan atau biasa disebut Corporate Social Responsibility
(CSR), PT. Nestle Indonesia menggunakan Creating Shared Value (CSV) dalam menajalankan
tanggung jawab sosialnya. Dalam rangka menyediakan kopi untuk produksi Nescafe, Nestle
bermitra dengan masyarakat petani kopi di Provinsi Lampung, lebih tepatnya Kabupaten
Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat. Pada tulisan ini penulis bertujuan untuk menganalisis
mengenai program CSV sebagai CSR pemberdayaan petani kopi Lampung oleh PT. Nestle
Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis kualitatif
dengan tipe penelitian deskriptif. Data penelitian ini dikumpulkan tidak melalui data primer karena
adanya batasan dalam proses pencarian informasi secara langusng ditengah pandemic yang sedang
melanda saat ini, melainkan melalui data sekunder atau data yang diperoleh dari sumber tidak
langsung. Data yang diperoleh berupa data dari dokumentasi, arsip, dan berita-berita kredibel yang
diperoleh oleh penulis dalam proses pencarian informasi baik melalui internet maupun sumber-
sumber data terpercaya lainnya. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
implementasi CSV yang dilakukan oleh Nestle terbagi menjadi tiga yaitu pembentukan tim,
pembentukan kegiatan, dan pemilihan mitra. Lalu, dalam pelaksanaannya kegiatan CSV Nestle
dimulai dari produksi kopi, lalu pengembangan teknologi, dan diakhiri dengan penandatanganan
kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Lampung. Kegiatan CSV Nestle menjadi sebuah
program CSR yang memberikan dampak kepada masyarakat secara berkelanjutan.

Kata Kunci : Nestle, Creating Shared Value (CSV), Corporate Social Responsibility (CSR),
Petani Kopi, Lampung.

1
ABSTRACT
ANALYSIS PROGRAM CREATING SHARED VALUE (CSV) PROGRAM AS A SOCIAL
RESPONSIBILITY OF THE COMPANY (CSR) EMPOWERMENT OF LAMPUNG
COFFEE FARMERS BY PT. NESTLE INDONESIA

As a multinational company PT. Nestle Indonesia (Nestle) certainly has activities related to
corporate sustainability or commonly called Corporate Social Responsibility (CSR), PT. Nestle
Indonesia uses Creating Shared Value (CSV) in managing its social responsibilities. In order to
provide coffee for Nescafe production, Nestle partnered with coffee farming communities in
Lampung Province, more to discuss Tanggamus Regency and West Lampung Regency. In this
paper the author discusses to discuss the CSV program as a CSR empowerment of Lampung coffee
farmers by PT. Nestle Indonesia. This type of research used in this study is a qualitative research
with descriptive research. This research data was collected not through primary data because
there are differences in the process of finding information in the midst of a pandemic that is
currently happening, obtained through secondary data or data obtained from indirect sources.
The data obtained in the form of data from documentation, archives, and credible news obtained
by the author in the process of finding information both via the internet and other reliable data
sources. CSV conducted by Nestle is divided into three, namely the formation of teams, the
formation of activities, and the selection of partners. Then, in its implementation Nestle's CSV
activities start from coffee production, then develop technology, and end with the signing of an
agreement with the Lampung Provincial Government. Nestle CSV activities become CSR
programs that contribute to the community.

Keywords: Nestle, Creating Shared Value (CSV), Corporate Social Responsibility (CSR), Coffee
Farmers, Lampung.

2
I. PENDAHULUAN mayoritas upaya perusahaan saat ini di
A. Latar Belakang arena sosial. Perusahaan akan membuat
langkah nyata pada lingkungan,
Corporate Social Responsibility misalnya, ketika mereka
(CSR) merupakan bagian dari realitas memperlakukannya sebagai pendorong
berbisnis pada abad ke-21 ini, CSR juga produktivitas bukan sebagai bentuk
merupakan hal yang penting dalam respons yang baik terhadap pihak
kehidupan social dan berbisnis (Beal, eksternal. Atau pertimbangan dampak
2013). CSR atau tanggung jawab social tertentu karena mereka mengambil terlalu
perusahaan adalah komitmen perusahaan banyak area tanpa berfokus pada nilai.
atau dunia bisnis untuk berkontribusi (Porter & Kramer, 2019). CSV berbeda
dalam pengembangan ekonomi yang dengan CSR meski keduanya mempunyai
berkelanjutan dengan memperhatikan landasan yang sama. Perbedaan utama
tanggung jawab sosial perusahaan dan antara keduanya adalah bahwa CSR
menitikberatkan pada keseimbangan berbicara tentang responsibility,
antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sedangkan CSV menekankan pada
sosial dan lingkungan (Azheri, 2011). penciptaan nilai bersama atau creating
Penerapan CSR di Indonesia telah diatur value.
dalam beberapa peraturan perundang-
undangan dan salah satunya yaitu Penerapan konsep CSV sudah
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 dilakukan oleh beberapa perusahaan di
tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Indonesia, salah satunya adalah PT.
Nestle Indonesia. Dalam tulisan ini
Seiring berjalannya waktu konsep konsep CSV yang dibahas pada PT.
CSR mulai dimodifikasi dengan sebuah Nestle Indonesia adalah Pabrik Nestle
konsep yang lebih menguntungkan, baik yang terletak di Lampung. Perusahaan
untuk perusahaan maupun masyarakat. yang berdiri pada tahun 1978 ini
Salah satu bentuk pengembangan dari memegang alih dalam proses
konsep CSR adalah Creating Shared pemroduksian kopi instan Nescafe dalam
Value (CSV). CSV merupakan strategi berbagai macam varian rasa kopi. Sesuai
bisnis yang menekankan pentingnya konsep dari CSV, Nestle menjadikan
memasukkan masalah dan kebutuhan program CSV sebagai kebijakan dalam
sosial dalam perancangan strategi rangka meningkatkan daya saing
perusahaan. (Sunaryo, 2015). CSV perusahaan sekaligus memajukan kondisi
adalah sebuah konsep yang ekonomi dan social masyarakat didaerah
mengharuskan perusahaan memainkan dimana pabrik tersebut berjalan. Nestle
peran ganda dalam menciptakan nilai menjalin kerja sama dengan para petani
ekonomi dan nilai sosial secara bersama- kopi di Kabupaten Tanggamus, Provinsi
sama, tanpa salah satu diutamakan atau Lampung. Nestle telah membina petani di
dikesampingkan. CSV akan lebih efektif daerah tersebut, sehingga dapat maju dan
dan jauh lebih berkelanjutan daripada berkembang serta bersaing dengan

3
daerah lain. Kopi yang menjadi menjalankan kegiatan usahanya di bidang
komoditas unggulan adalah jenis Kopi dan/atau berkaitan dengan sumber daya
Robusta. Program pembinaan dilakukan alam wajib melaksanakan Tanggung
secara berkelanjutan dilakukan untuk Jawab Sosial dan Lingkungan bahkan
meningkatkan produktivitas dan hasil Perseroan yang tidak melaksanakan
produksi kopi di daerah tersebut, mampu kewajiban akan dikenai sanksi sesuai
menghasilkan kopi yang berkualitas dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
tinggi, memberikan lapangan pekerjaan,
Seiring dengan semakin populernya
meningkatkan pendapatan serta
istilah CSR, literatur mengenai CSR
meningkatkan kesejahteraan para petani cukup luas dan sangat berkembang
di kabupaten tersebut. melalui tulisan akademisi maupun
B. Rumusan Masalah praktisi (J.Spence, 2008). Adapun
definisi Corporate Social Responsibility
Berdasarkan latar belakang yang (CSR) atau tanggung jawab sosial
telah ditulis diatas, maka dapat dibuat perusahaan adalah komitmen perusahaan
rumusan masalah sebagai berikut : atau dunia bisnis untuk berkontribusi
dalam pengembangan ekonomi yang
a. Bagaimana PT. Nestle Indonesia berkelanjutan dengan memperhatikan
dalam menjalankan tanggung jawab tanggung jawab sosial perusahaan dan
sosialnya? menitikberatkan pada keseimbangan
b. Bagaimana implementasi CSV antara perhatian terhadap aspek ekonomi,
sebagai program CSR PT. Nestle sosial dan lingkungan (Wardani, 2018).
Indonesia dalam upaya Sedangkan menurut (Handiwibowo,
pemberdayaan petani kopi di 2015), CSR adalah rangkaian aksi dari
Lampung? korporasi dalam membuat keputusan dan
melakukan kegiatan yang searah dengan
II. KAJIAN TEORI tujuan dan nilai masyarakat. Adapun
masyarakat dalam hal ini adalah
A. Corporate Social Responsibility
lingkungan sekitar yang merupakan
Dalam pelaksanaannya, sebuah bisnis
stakeholder dari korporasi. Substansi
khususnya perusahaan besar tidak akan
keberadaan CSR adalah memperkuat
terlepas dari Tanggung Jawab Social
keberlanjutan perusahaan itu sendiri
Perusahaan atau Corporate Social
dengan jalan membangun kerjasama
Responsibility (CSR). Semenjak
antar stakeholder yang difasilitasi
pemerintah memberlakukan Undang-
perusahaan tersebut dengan menyusun
Undang Perseroan Terbatas (UU PT) No
program-program pengembangan
40 Tahun 2007 khususnya dalam upaya
masyarakat sekitarnya (Andriyani, 2008).
penerapan pasal 74, banyak pihak
Sehingga dapat disimpulkan bahwa CSR
perusahaan berusaha untuk
adalah komitmen perusahaan sebagai
melaksanakan apa yang disebut dengan
bentuk tanggung jawab sosial terhadap
Corporate Social Responsibility (CSR)
stakeholder dengan memperhatikan
(Radyati, 2014). Dalam pasal tersebut
keseimbangan ekonomi,sosial, dan
dijabarkan bahwa Perseroan yang

4
lingkungan sekitar dalam rangka B. Creating Shared Value
memperkuat keberlanjutan perusahaan. Creating Shared Value atau CSV
Menurut (Radyati, 2014) terdapat merupakan sebuah konsep
beberapa manfaat yang didapatkan pengembangan dari CSR yang pertama
perusahaan melalui CSR. Antara lain kali diperkenalkan oleh Michael Porter
sebagai berikut: dan Mark Kramer pada tahun 2006. Pada
1. Meningkatkan Citra Perusahaan tahun 2011 juga Porter menulis sebuah
Dengan melakukan kegiatan CSR, artikel yang berjudul “Creating Shared
konsumen lebih mengenal Value” yang dalam tulisannya Porter
perusahaan sebagai perusahaan yang menyatakan bahwa ketidakpercayaan
selalu melakukan kegiatan yang baik masyarakat terhadap sebuah perusahaan
bagi masyarakat. disebabkan oleh perusahaan itu sendiri.
2. Memperkuat “Brand” Perusahaan Masyarakat menilai bahwa para
Melalui kegiatan memberikan pengusaha tersebut cenderung
product knowledge kepada konsumen mengedepankan kepentingan jangka
dengan membagikannya secara pendek perusahaan sehingga tidak
gratis, dapat menimbulkan kesadara mempedulikan kesejahteraan masyarakat
kosnumen akan keberadaan produk dan lingkungan sekitar. Permasalahan ini
perusahaan sehingga dapat timbul karena perusahaan masih terjebak
meningkatkan posisi brand oleh paradigma “tanggung jawab sosial”
perusahaan. yang lama dimana menganggap isu sosial
3. Menembangkan Kerja Sama dengan sebagai isu pinggiran, bukan sebagai
persoalan yang utama.
Para Pemangku Kepentingan
Creating Shared Value (CSV) adalah
Dalam pelaksanaan kegiatan CSR,
sebuah konsep dalam strategi bisnis yang
perusahaan membutuhkan bantuan
menekankan pentingnya memasukkan
dari masyarakat sekitar, pemerintah
masalah dan kebutuhan sosial dalam
daerah, maupun universitas lokal.
perancangan strategi perusahaan
Maka perusahaan dapat membuka
(Paraenom, 2012). CSV juga dapat
relasi yang baik dengan para
pemangku kepentingan tersebut. dikatakan sebagai konsep yang
4. Membuka Akses untuk Investasi dan mengharuskan perusahaan memainkan
Pembiayaan Perusahaan peran ganda menciptakan nilai ekonomi
(economic value) dan nilai sosial (social
Para investor saat ini sudah
value) secara bersama-sama (shared),
mempunyai kesadaran akan
tanpa salah satu diutamakan atau
pentingnya berinvestasi pada
dikesampingkan. Memberikan solusi
perusahaan yang telah melakukan
terhadap persoalan-persoalan ekonomi,
CSR. Demikian jugacpenyedia dana,
sosial, dan lingkungan bukanlah
seperti perbankan, lebih
pekerjaan sampingan, tetapi harus
memprioritaskan pemberian bantuan
melekat di dalam jantung strategi
dana pada perusahaan yang
perusahaan. CSV tidak sama dengan CSR
melakukan CSR.
meski keduanya mempunyai landasan
yang sama yaitu doing well by doing
good. Perbedaan utama antara keduanya

5
adalah bahwa CSR berbicara tentang 6. Ruang lingkup tak terbatas, karena
responsibility, sedangkan CSV sudah menyatu kepada anggaran perusahaan
menapak pada penciptaan nilai bersama secara keseluruhan.
atau creating value. CSV merupakan
transformasi atau pengembangan dari III. METODE PENELITIAN
CSR (Wardani, 2018).
Seperti yang telah dikatakan Penelitian yang dilakukan merupakan
sebelumnya bahwa berbeda dengan CSR, jenis penelitian kualitatif sedangkan
CSV bukanlah sebuah tanggung jawab metode penelitian yang digunakan adalah
sosial, melainkan sebuah langkah bisnis metode studi kasus. Studi kasus termasuk
dari sebuah perusahaan yang bertujuan dalam penelitian analisis deskriptif, yaitu
untuk mendatangkan nilai ekonomis yang penelitian yang dilakukan terfokus pada
bersamaan bagi perusahaan dan suatu kasus tertentu untuk diamati dan
masyarakat. CSV juga memberikan dianalisis lebih mendalam. Teknik
keuntungan secara sosial dan ekonomi pengumpulan data menggunakan data
bagi masyarakat terdampak. sekunder yaitu menggunakan studi pustaka
Berikut perbedaan CSR dan CSV: dan dokumentasi dari sumber untuk
CSR: memperkuat data yang akan dianalisis.
1. Semangat dasarnya adalah untuk Subjek penelitian ini adalah PT Nestle
berbuat baik Indonesia dalam menjalankan tanggung
2. Aktivitas filantropis demi
jawab sosialnya. Dimana PT Nestle
keberlanjutan perusahaan.
3. Bersifat pilihan (sebagai tanggapan Indonesia menggunakan Creating Shared
atas tekanan luar). Value dimana dilakukan dengan selalu
4. Tidak berhubungan dengan upaya membawa kebaikan masyarakat dalam
pemaksimalan profit. setiap produk atau jasa serta misi dan sistem
5. Agenda kegiatan ditentukan oleh bisnis yang dijalankan. Penelitian ini
desakan eksternal dan preferensi terfokus kepada pemberdayaan petani kopi
individu perusahaan.
6. Ruang lingkup dibatasi oleh anggaran yang berada di Lampung.
SCR yang ditetapkan. Teknik menganalisis data dilakukan
CSV:
dengan cara melihat tahapan yang dilakukan
1. Semangat dasarnya adalah
menciptakan manfaat ekonomis dan PT Nestle Indonesia dalam menjalankan
sosial yang nyata. tanggung jawab sosialnya kepada petani
2. Aktivitas bisnis untuk menciptakan kopi. Selanjutnya menganalisis kegiatan apa
manfaat bagi perusahaan dan saja yang dilakukan pada setiap tahapan
masyarakat secara simultan. untuk mengetahui bagaimana perusahaan
3. Bagian tidak terpisahkan dari strategi menjalankan CSR nya dan dijelaskan secara
kompetensi.
deskriptif kemudian diambil kesimpulan.
4. Bagian tidak terpisahkan dari upaya
maksimalisasi profit. Proses analisis data dimulai pada tahapan
5. Agenda kegiatan datang dari internal implementasi hingga pelaksanaan.
perusahaan dan dipersiapkan secara
khusus.

6
IV. PEMBAHASAN kepada 6.000 petani coklat (Surya, 2015).
PT. Nestle Indonesia menggunakan Salah satu program CSR yang menarik
Creating Shared Value (CSV) dalam perhatian adalah pemberdayaan petani
menajalankan tanggung jawab sosialnya. kopi di Lampung. Program ini terjadi di
CSV ini dilakukan dengan selalu latar belakangi oleh Lampung sebagai
membawa kebaikan masyarakat dalam pengekspor biji kopi terbesar di Indonesia
setiap produk atau jasa serta misi dan namun para petani lokal kurang
sistem bisnis yang dijalankan. Sehingga memahami mengenai kualitas kopi yang
setiap produk yang diciptakan PT. Nestle baik. Program pemberdayaan petani kopi
Indonesia tidak hanya menekankan pada ini selain untuk menjadikan kopi sebagai
keuntungan ekonomi, tetapi juga bahan utama Nescafe, tetapi juga untuk
menciptakan manfaat bersama bagi meningkatkan kesejahteraan petani.
seluruh stake holder yang terlibat. Mulai dari bantuan penyediaan suplai air
Pelaksanaan program CSR ini dilakukan bersih, pemberian pelatihan teknik
sesuai dengan Undang-Undang pertanian yang produkstif, hingga
Perseroan Terbatas (UU PT) No 40 membantu peningkatan hasil pertanian
Tahun 2007 pasal 74. mereka.

A. Implementasi awal CSR


1. Pembentukan Tim
Pada 1994, dibentuk suatu tim
untuk berdedikasi pada program
pemberdayaan ini yaitu Departemen
AgriService. Tim ini yang akan
menjalankan dan memantau
pelaksanaan pemberdayaan.
Sumber: nestle.co.id 2. Pembentukan kegiatan
Pada program pemberdayaan
Fokusan dari CSV PT. Nestle petani kopi ini, terdapat beberapa
Indonesia ini menekankan pada bidang kegiatan yang dilakukan yaitu:
gizi atau pangan, suplai air bersih, dan a. Peremajaan tanaman kopi.
pengembangan desa. Selain itu, CSV ini b. Peningkatan pengetahuan dan
telah diterapkan di banyak daerah seperti keterampilan dalam praktik
Lampung, Jawa Timur, dan Sulawesi. budidaya kopi robusta yang
Dilansir dari berita Antara, pada daerah berkelanjutan.
Lampung berupa suplai air bersih serta c. Penanganan tanaman sebelum
pendampingan dan pemberian bibit dan sesudah panen.
petani kopi, untuk daerah Jawa Timur d. Peningkatan pengetahuan
berupa bantuan suplai air bersih dan mengenai mata rantai biji kopi
peternakan sapi. Sedangkan untuk daerah termasuk pemasarannya.
Sulawesi berupa bantuan bibit coklat

7
e. Bantuan akses fasilitas Dalam proses pemberdayaan ini
pembiayaan dari Bank. dimulai dari pengenalan teknik-
3. Pemilihan mitra teknik terbaik pengelolaan dan pasca
panen dari hasil riset ahli Nestle.
Setelah itu, para petani mendapat
pelatihan mengenai kualitas kopi
dengan menerapkan coffe testing.
Kemudian setelah pertanian kopi
panen, seluruh biji kopi dikumpulkan
dan diolah menjadi produk terkenal
mereka yaitu Nescafe. Selain itu,
pabrik kopi di Pajang ditunjuk
Sumber: nestle.co.id
sebagai pusat kendali mutu bagi
Mitra dari program seluruh pabrik Nescafe di dunia.
pemberdayaan PT. Nestle Indonesia
ini adalah para petani kopi lokal 2. Pengembangan teknologi baru
Lampung tepatnya di Tanggamus. pada pertanian kopi
Saat ini sudah lebih dari 20.000 petani Demi meningkatkan
kopi telah melalui pendampingan dan produktivitas pertanian, Nestle
berbagai pelatihan. Diantaranya bekerja sama dengan Pusat Penelitian
terdapat lebih dari 18.000 petani kini Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember
telah tervalidasi 4C (Common Code guna mencari dan menyeleksi bibit
for the Coffee Community). Petani unggul melalui teknologi Genetic
yang tervalidasi ini berarti para petani Mapping.Genetic mapping adalah
tersebut telah menerapkan praktik teknologi yang dapat mempercepat
pertanian kopi berlanjutan (Nestle penemuan bibit uanggul. Selain itu,
Indonesia). teknologi yang dikembangkan adalah
Somatic Embryogenesis hasil
B. Pelaksanaan program CSR kerjasama dengan Nestle R&D
1. Produksi kopi Centre di Perancis. Somatic
Embryogenesis ini adalah teknologi
yang dapat memperbanyak tanaman
secara besar dalam waktu yang relatif
singkat.

3. Penandatanganan kesepakatan
dengan Pemerintah Provinsi
Lampung
Sumber: majalahcsr.id Setelah pemberdayaan petani
kopi di Lampung yang dijalin sejak

8
1994, pada Mei 2017 dilakukan diantaranya dalam hal produksi kopi,
penandatangan kesepakatan dengan pengembangan teknologi baru pada
Pemerintah Provinsi Lampung pertanian kopi serta penandatanganan
(Majalah CSR, 2017). Kesepakatan kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi
ini terjadi sebagai penegasan bahwa Lampung.
PT. Nestle Indonesia perusahaan
yang melakukan pemberdayaan
petani kopi di Lampung tepatnya di DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Tanggamus dan Lampung
Barat. Andriyani, A. H. (2008). PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL
V. KESIMPULAN RESPONSIBILITY (CSR) PADA
OFFICIAL WEBSITE PERUSAHAAN
1. PT. Nestle Indonesia menggunakan
STUDI PADA PT. UNILEVER
Creating Shared Value (CSV) dalam INDONESIA Tbk . ISSN : 1411-6286.
menajalankan Program CSR karena CSV
Azheri, B. (2011). Corporate Social
dianggap lebih efektif dan jauh lebih
Responsibility (Dari Voluntary menjadi
berkelanjutan. PT. Nestle Indonesia telah Mandatory). Jakarta: PT. Raja Grafindo
melakukan CSV di berbagai daerah Persada.
diantaranya : Lampung dengan
Beal, B. D. (2013). Corporate social
menyuplai air bersih serta pendampingan
responsibility: Definition, core issues,
dan pemberian bibit petani kopi, Jawa and recent developments. London: Sage
Timur dengan memberikan menyuplai air Publications.
bersih dan peternakan sapi serta Sulawesi
Sunaryo, S. (2015). Rekonseptualisasi Tanggung
dengan memberikan bibit coklat kepada
Jawab Sosial Perusahaan Dalam Rangka
6000 petani coklat. Mewujudkan Keadilan Sosial. (Doctoral
2. Sebelum melakukan eksekusi dissertation, Diponegoro University),
pemberdayaan, PT. Nestle Indonesia p.386.
melakukan beberapa tahapan persiapan Porter, M., & Kramer, M. (2019). Creating
yaitu : pembentukan Departemen Shared Value . Managing Sustainable
AgriService yang berfokus pada Business, 323-346.
pemberdayaan, pembentukan kegiatan,
Radyati, M. R. (2014). Sustainable Business and
pemilihan mitra. Pada program Corporate Social Responsibility. Jakarta:
pemberdayaan, PT. Nestle Indonesia Trisakti University.
memilih petani lokal Lampung karena
J.Spence, A. C. (2008). Corporate Social
Lampung merupakan pengekspor biji Responsibility Reading and Cases in a
kopi terbesar di Indonesia namun masi Global Content. Canada: Routledge.
banyak petani kopi yang kurang
Wardani, I. K. (2018). IMPLEMENTASI
memahami kualitas kopi yang baik.
KONSEP CREATING SHARED
3. Program pemberdayaan yang telah VALUE (CSV) SEBAGAI PROGRAM
dilakukan oleh PT. Nestle Indonesia CORPORATE SOCIAL

9
RESPONSIBILITY (CSR) DALAM Majalah CSR. Retrieved from Majalah
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN CSR: https://majalahcsr.id/nota-
STAKEHOLDER (Studi pada PT. Nestle kesepakatan-nestle-dan-pemprov-
Indonesia Panjang Factory). Pactum Law lampung-untuk-pemberdayaan-petani-
Journal ISSN: 2615-7837. kopi/
Handiwibowo, G. A. (2015). KAJIAN Nestle Indonesia. (n.d.). Mendukung Produksi
IMPLEMENTASI CORPORATE Kopi Nasional. Retrieved from Nestle
CITIZENSHIP DAN CORPORATE Indonesia:
SHARED VALUE MELALUI SUDUT https://www.nestle.co.id/id/kisah/kerja-
PANDANG TRIPLE BOTTOM LINE . sama-saling-menguntungkan-dukung-
ISBN: 978-602-70604-2-5 . produksi-kopi
Paraenom, E. G. (2012). Pembelajaran T.P Creswell. (2012). Pendekatan Kualitatif and
Rachmat. Jakarta: PT Gramedia. mixed. Research Design.
Surya, I. M. (2015). PT Nestle Fokus Sukseskan Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif
Tiga Program CSR. Denpasar: Antara Dasar Teori dan Terapannya Dalam
News. Penelitian.
Majalah CSR. (2017, May 8). Nota Kesepakatan
Nestlé dan PemProv Lampung untuk
Pemberdayaan Petani Kopi. Lampung:

10

Anda mungkin juga menyukai