BBLR
Disusun Oleh :
BANYUWANGI
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DefinisiBeratBadanLahirRendah (BBLR)
Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram (WHO, 1961).
Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram
pada waktu lahir. (Huda dan Hardhi, 2013).
Menurut Ribek dkk. (2011). Berat badan lahir rendah yaitu bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi (dihitung satu jam
setelah melahirkan).
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500
gram pada waktu lahir. (Amru Sofian, 2012).
B. Etiologi
Menurut Huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC (2013). Penyebab kelahiran
bayi berat badan lahir rendah, yaitu:
C. Klasifikasi BBLR
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat lahir rendah
dibedakan dalam beberapa macam (Abdul Bari saifuddin,2001) :
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500 gram-2500 gram.
2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR),berat alhir kurang dari 1500 gram.
3. Bayi Berta Lahir Ekstrem Rendah (BBLER) berat lahir kurang dari 1000 gram.
Sedangkan menurut WHO membagi Umur kehamilan dalam tiga kelompok :
1. Preterm : kurang dari 37 minggu lengkap.
2. Aterm : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu lengkap.
3. Pos term : 42 minggu lengkap atau lebih.
Ada dua macam BBLR yaitu :
1. Prematuritas murni atau bayi yang kurang bulan (KB/SMK) : bayi yang dilahirkan
dengan umur kurang dari 37 minggu dengan berat badan sesuai.
2. Dismaturitas : bayi .lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya untuk masa
gestasi itu.
D. ManifestasiKlinis
Menurut Huda dan Hardhi. (2013), tanda dan gejala dari bayi berat badan lahir
rendah adalah:
p. Reflek Swimming
Reflekiniditunjukkanpadasaatbayidiletakkan di kolam yang berisi air,
iaakanmulaimengayuhdanmenendangsepertigerakanberenang.Reflekiniakanmenghila
ngpadausiaempatsampaienambulan.
Reflekiniberfungsiuntukmembantubayibertahanjikaiatenggelam.
Meskipunbayiakanmulaimengayuhdanmenendangsepertiberenang,
namunmeletakkanbayi di air sangatberisiko. Bayiakanmenelanbanyak air padasaatitu
q. ReflekEkstrusi
Bilalidahdisentuhatauditekan. bayimerespondenganmendorongnyakeluar.
harusmenghilangpadausia 4 bulan
r. Reflek Startle
Suarakeras yang tiba –
tibamenyebabkanabduksilengandenganfleksisikutangantetaptergenggam
s. Neck – righting
Jikabayiterlentang, kepaladipalingkankesalahsatusisi,
bahudanbatangtubuhmembalikkearahtersebutdandiikutidengan pelvis
t. Inkurvasibatangtubuh (gallant)
Sentuhanpadapunggungbayisepanjangtulangbelakangmenyebabkanpanggulber
gerakkearahsisi yang terstimulasi
u. Reflekbatukdanbersin :
reflekinitimbuluntukmelindungibayidanobstruksipernafasan
v. Reflekleherasimetriktonik
Caranya :baringkansekecil , lalumiringkankekirimisalnya .
reaksi
:tangankiribayiakanmerentangluruskeluardantangankanannyaakanmenekukkearahkep
alaataumuka
w. Reflekmempertahankandiri (breathing reflek):
menghirupdanmenghembuskannafassecaraberulang
fungsi :menyediakan O2 danmembuang O2
J. BALLARD SCORE
KONSEP ASKEP
A. Pengkajian
1. Biodata atau identitas pasien: meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin
2. Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan,
pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat antenatal yang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat antenatal pada
kasus BBLR yaitu:
1) Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, hipertensi, gizi buruk, merokok
ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti diabetes mellitus,
kardiovaskuler dan paru.
2) Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran multiple,
kelainan kongenital, riwayat persalinan preterm.
3) Pemeriksaan kehamilan yang tidak kontinyuitas atau periksa tetapi tidak
teratur dan periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan.
4) Hari pertama hari terakhir tidak sesuai dengan usia kehamilan (kehamilan
postdate atau preterm).
5) Riwayat natalkomplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat
erat dengan permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji :
6) Kala I : perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta
previa.
7) Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian obat
penenang (narkose) yang dapat menekan sistem pusat pernafasan.
b. Riwayat post natal
1) Yang perlu dikaji antara lain
2) Agar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua AS (0-3)
asfiksia berat, AS (4-6) asfiksia sedang, AS (7-10) asfiksia ringan.
3) Berat badan lahir : Preterm/BBLR < 2500 gram, untu aterm ³ 2500 gram
lingkar kepala kurang atau lebih dari normal (34-36 cm).
4) Adanya kelainan kongenital : Anencephal, hirocephalus anetrecial
aesofagal.
4. Pola nutrisi: Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi
gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga
perlu diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan
kondisi bayi untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori
dan juga untuk mengkoreksi dehidrasi, asidosis metabolik,
hipoglikemi disamping untuk pemberian obat intravena.
5. Pola eliminasi: Yang perlu dikaji pada neonatus adalah BAB : frekwensi, jumlah,
konsistensi. BAK : frekwensi, jumlah
6. Latar belakang sosial budaya: Kebudayaan yang berpengaruh terhadap BBLR
kebiasaan ibu merokok, ketergantungan obat-
obatan tertentu terutama jenis
psikotropikaKebiasaan ibu mengkonsumsi
minuman beralkohol, kebiasaan ibu melakukan
diet ketat atau pantang makanan tertentu.
7. Hubungan psikologis: Sebaiknya segera setelah bayi baru lahir dilakukan rawat
gabung dengan ibu jika kondisi bayi memungkinkan. Hal
ini berguna sekali dimana bayi akan mendapatkan kasih
sayang dan perhatian serta dapat mempererat hubungan
psikologis antara ibu dan bayi. Lain halnya dengan BBLR
karena memerlukan perawatan yang intensif
8. Keadaan umum : Pada neonates dengan BBLR keadaannya lemah dan hanya
merintih.kesadaran neonates dapat dilihat dari responnya
terhadap rangsangan. Adanya BB yang stabil, panjang badan
sesuai dengan usianya tidak ada pembesaran lingkar kepala
dapat menunjukan kondisi neonatos yang baik.
9. Tanda-tanda vital :Neonates post asfiksia berat kondisi akan baik apabila
penanganan asfiksia benar, tepat dan cepat. Suhu normal
pada tubuh bayi n (36 C-37,5C), nadi normal antara (120-140
x/m), untuk respirasi normal pada bayi (40-60 x/m), sering
pada bayi post asfiksia berat respirasi sering tidak teratur.
10. Kulit : Warna kulit tubuh merah, sedangkan ekstremitas berwarna
biru, pada bayi preterm terdapat lanugo dan verniks.
11.Kepal :Kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal
haematom, ubun-ubun besar cekung atau cembung
kemungkinan adanya peningkatan tekanan intrakranial.
12. Mata :Warna conjungtiva anemis atau tidak anemis, tidak ada
bleeding conjungtiva, warna sklera tidak kuning, pupil
menunjukan refleksi terhadap cahaya.
13. Hidung :Terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan
lender.
14. Mulut :Bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak.
15.Telinga : Perhatiakan kebersihannya dan adanya kelainan.
16. Leher : Perhatikan keberhasilannya karena leher neonates pendek.
17.Thorak : Bentuk simetris,terdapat tarikan intercostals,perhatikan suara
wheezing dan ronchi,frekwensi bunyi jantung lebih dari
100x/m.
18. Abdomen : Bentuk silindris,hepar bayi terletak 1-2 cm dibawah ascus
costae pada garis papilla mamae, lien tidak teraba, perut buncit
berarti adanya asites atau tumor, perut cekung adanya hernia
diafragma,bising usus timbul 1-2 jam setelah masa kelahiran
bayi, sering terdapat retensi karena GI tract belum sempurna.
19. Umbilicus : Tali pusat layu, perhatikan ada perdarahan atau tidak adanya
tanda-tanda infeksi pada tali pusat.
20. Genetalia : Pada neonates aterm testis harus turun, lihat adakah kelainan
letak muara uretra pada neonates laki-laki, neonates perempuan
lihat labia mayir dan labia minor, adanya sekresi mucus
keputihan, kadang perdarahan.
21. Anus : Perhatikan adanya darah dalam tinja,frekwensi buang air besar
serta warna dari feces.
22. Ekstremitas : Warna biru,gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya
patah tulang atau adanya kelumpuhan syraf atau keadaan jari-
jari tangan serta jumlahnya.
23. Reflex : Pada neonates preterm post asfiksia berat rflek moro dan
sucking lemah. Reflek moro dapat memberi keterangan
mengenai keadaan susunan syaraf pusat atau adanya patah
tulang.
B. DiagnosaKeperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas organ pernafasan
2. resikoinfeksi b/d penurunan system imun
3. hipotermi b/d paparanlingkungandingin
C. IntervensiKeperawatan
1. Polanafastidakefektif b/d imaturitas organ pernafasan
Definisi :Pertukaranudarainspirasidan/atauekspirasitidakadekuat
Tujuan :setelahdilakukantindakankeperawatan 2 X 24jam
tidakterjadigangguanpolanafas (nafasadekuat).
Batasan karakteristik:
- Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
- Penurunan pertukaran udara per menit
- Menggunakan otot pernafasan tambahan
- Nasal faring
- Dyspnea
- Orthopnea
- Perubahan penyimpangan dada
- Nafas pendek
Kriteriahasil :
a. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed lips)
b. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
c. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
Intervensi :
1. Kaji frekuensi pernafasan dan perhatikan adanya apnea dan perubahan
frekuensi jantung tonus otot dan warna kulit.
Rasional : membantu dalam membedakan periode perputaran pernafasan yang
normal dan serangan apnea, yaitu terutama sering terjadi sebelum gestasi
minggu ke-30
2. Pertahankan suhu tubuh optimal
Rasional : hanya sedikit peningkatan atau penurunan suhu lingkungan dapat
menimbulkan apnea
3. Posisikan bayi pada abdomen atau posisi terlentang
Rasional : posisi ini dapat memudahkan pernafasan dan menurunkan episode
apnea
2. Resiko infeksi b/d penurunan sistem imun
Definisi :Peningkatanresikomasuknyaorganismpathogen
Kriteria Hasil :
- Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
- Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
- Jumlah leukosit dalam batas normal
- Menunjukkan perilaku hidup sehat
Intervensi :
1. Batasipengunjungbilaperlu
Rasional :untukmencegahterjadinyapaparanpenularanpenyakit
2. Instruksikanpadapengunjunguntukmencucitangansaatberkunjungdansetelahber
kunjungmeninggalkanpasien
Rasional :meminimalisirterjadinyainfeksi
3. Monitor tandadangejalainfeksisistemikdanlocal
4. Monitor hitunggranulosit, WBC
5. Inspeksikulitdanmembranemukosaterhadapkemerahan, panas, drainase
6. Dorongmasukkannutrisidancairan yang cukup
3. Hipotermi b/d paparanlingkungandingin
Tujuan :setelahdilakukantindakankeperawatan 1 X 24jam
bayitidakmengalamihipotermiatausuhutubuhdalamrentang normal
Kriteriahasil :
- Suhutubuhdalamrentang normal
- Ttvdalamrentang normal
Intervensi :
1. Monitor suhu minimal tiap 2 jam
2. Monitor tanda-tandahipertermidanhipotermi
3. Tingkatkan intake cairandannutrisi
4. Selimutipasienuntukmencegahhilangnyakehangatantubuh
D. Implementasi
Implementasi adalah tindakan keperawatan yang dilaksanakan untuk
membantu mencapai tujuan dan kriteria hasil intervensi keperawatan yang telah
disusun
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tingkat intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
untuk melihat seberapa jauh implementasi dari intervensi tujuannya tercapai.
Kemungkinan yang terjadi pada tahap evaluasi adalah masalah teratasi, masalah
teratasi sebagian, masalah belum teratasi, atau timbul masalah baru.
Daftar pustaka