Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN
Depresi merupakan suatu gangguan keadaan tonus perasaan yang secara umum ditandai
oleh rasa kesedihan, apatis, pesimisme, dan kesepian yang mengganggu aktivitas sosial dalam
sehari-hari. Depresi biasanya terjadi pada saat stress yang dialami oleh seseorang tidak
kunjung reda, sebagian besar diantara kita pernah merasa sedih atau jengkel, kehidupan yang
penuh masalah, kekecewaan, kehilangan dan frustasi yang dengan mudah menimbulkan
ketidakbahagiaan dan keputusasaan. Namun secara umum perasaan demikian itu cukup
normal dan merupakan reaksi sehat yang berlangsung cukup singkat dan mudah dihalau (Gred
Wilkinson, 1995 dalam http://www.psikologo.infogue.com).
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya (Kaplan, 1998). Depresi adalah suatu jenis alam
perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologis: rasa susah, sedih, putus asa, dan
tidak bahagia, komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab dan tekanan darah
menurun (www.ilmikeperawatan.com).
Depresi dan Lanjut Usia sebagai tahap akhir siklus perkembangan manusia. Masa dimana
semua orang berharap akan menjalani hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa
pensiun bersama anak dan cucu tercinta dengan penuh kasih sayang. Pada kenyataanya tidak
semua lanjut usia mendapatkannya. Berbagai persoalan hidup yang menimpa lanjut usia
sepanjang hayatnya seperti : kemiskinan, kegagalan yang beruntun, stress yang
berkepanjangan, ataupun konflik dengan keluarga atau anak, atau kondisi lain seperti tidak
memiliki keturunan yang bisa merawatnya dan lain sebagainya.
(Rice philip I, 1994 http://www.psikologo.infogue.com).

B. ETIOLOGI

Tidak diketahui apa yang menyebabkan depresi. Seperti halnya banyak penyakit mental,
ini muncul karena banyak faktor antara lain:
 Perbedaan biologis. Orang dengan depresi akan muncul perubahan aktifitas pada otak.
 Neurotransmitter. Secara alami muncul hubungan secara kimiawi pada suasana hati yang
memiliki peran pada depresi.
 Harmon. Berubahnya keseimbangan hormon tubuh menjadi pemicu depresi. Perubahan
hormon dapat dihasilkan pada tiroid yang bermasalah, menopause dan beberapa kondisi
lain.
 Garis keturunan. Depresi muncul pada orang yang memiliki anggota keluarga yang juga
mengalami kondisi tersebut. Ilmuan sedang mencoba untuk menemukan gen apa yang
mungkin terlibat dalam menyebabkan depresi.
 Kejadian hidup. Kejadian seperti kematian atau kehilangan orang yang dicintai, masalah
keuangan dan stress tinggi dapat memicu depresi pada beberapa orang.
 Trauma masa kecil. Kejadian traumatis pada saat anak-anak, bisa dapat menyebabkan
perubahan permanent pada otak yang membuat anda lebih rentan depresi.

C. MANIFESTSI KLINIS
 Merasa sedih
 Lekas marah atau frustasi walaupun pada hal yang kecil
 Hilang ketertarikan atau kesenangan pada aktifitas normal
 Mengurangi aktifitas hubungan intim
 Insomnia ataupun terlalu banyak tidur
 Berubahnya selera makan – seringkali kasus depresi mengurangi selera makan dan
menyebabkan hilangnya berat badan, tapi pada beberapa orang depresi menyebabkan
meningkatnya selera makan dan bertambahnya berat badan.
 Rasa bergejolak atau gelisah
 Lambat dalam berpikir, berbicara, atau bergerak
 Ketidaktegasan, mudah teralihkan, dan berkurangnya konsentrasi
 Lelah dan hilang energi – bahkan tugas kecil membutuhkan usaha yang lebih
 Perasaan tidak berharga atau bersalah dan terpaku pada kesalahan masa lalu atau
menyalahkan diri sendiri ketika sesuatu berjalan tidak benar
 Bermasalah dalam berpikir, berkonsentrasi, membuat keputusan dan mengingat sesuatu
 Sering berpikir kematian, penderitaan atau kejatuhan
 Menangis untuk alasan yang tidak jelas
 Memiliki masalah fisik yang tidak terjelaskan seperti sakit punggung atau sakit kepala
 Pada beberapa orang gejala depresi sering merasa sedih atau tidak bahagia tanpa benar-
benar tahu mengapa.

D. PATOFISIOLOGI
Dari beberapa observasi teori monoamin tentang depresi dan mania telah ditemukan bahwa:
 Depresi berkaitan dengan penurunan monoamin atau penurunan sensitivitas reseptor
monoamin pada tempat-tempat tertentu di otak.
 Mania berkaitan dengan kelebihan monoamine atau kenaikan sensitivitas reseptor
terhadap monoamine tersebut.
Fakta-fakta menunjukkan indikasi bahwa Bipolar Depression berhubungan dengan kenaikan
aktifitas dopamine, mania dengan kenaikan aktifitas dopamine (kehabisan GABA) dan Unipolar
Depresion dengan penurunan aktifitas noradrenalin atau serotonin atau keduanya.

E. PATWAY

F. KOMPLIKASI
 Medis : bunuh diri

 Psikososial : berhenti bekerja / sekolah, isolasi sosial, kekerasan, dan kegagalan


perkawinan / dalam keluarga.

G. PENATALAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai