1. Untuk dapat mengetahui fungsi suatu alat waterpass
2. Untuk dapat mengethaui fungsi dari setiap bagian pada alat waterpass 3. Untuk dapat menggunakan atau mengoperasikan waterpass 4. Untuk dapat menghitung jarak, beda tinggi, koreksi tinggi, dan ketinggian 5. Untuk dapat melakukan pengukuran menggunakan waterpass
Landasan teori
Waterpass merupakan suatu alat ukur yang dapat mengukur
perbedaan ketinggian titik yang saling berdekatan satu sama lain. waterpass juga memiliki kekurangan, kekurangan tersebut salah satunya yaitu waterpass tidak mampu mengukur suatu sudut yang arahnya vertical. Pengukuran yang digunakan pada alat ini sering disebut dengan leveling atau waterpassing. Pada saat mengukur dengan alat waterpass akan dibagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama yaitu pengukuran terbuka dan jenis yang kedua yaitu pengukuran tertutup.
Pengukuran waterpass tak terikat titik tetap merupakan pengukuran
jarak dan beda tinggi antara titik ukur, yang titik awalnya tidak boleh sama dengan titik akhir dan kedua titik tersebut tidak terikat pada titik tetap.
Gambar
Pengukuran ini biasanya digunakan dalam proyek – proyek
pembuatan jalan, pembangunan. Tipe rumah komplek, sambungaan saluran air yang bentuknya sederhana. Ada beberapa macam koreksi pabila pengukuran waterpass tak terikat titik tetap terjadi kesalahan
Terdapat syarat – syarat apabila akan menggunakan alat ukur
waterpass. Syarat tersebut seperti:
1. Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
2. Garis arah nivo harus tegak lurus terhadap sumbu I 3. Benang silang horizontal harus tegak lurus terhadap sumbu I
Istilah – istilah yang ada dalam penggunaan waterpass, meliputi:
1. Station, yaitu tempat rambu berdiri (tetapi bukan tempat alat)
2. Tinggi alat, yaitu garis bidik diatas tanah 3. Pengukuran ke belakang, merupakan pengukuran ke rambu yang ditegakan pada station yang telah diketahui ketinggiannya 4. Pengukuran ke muka, suatu istilah yang memiliki makna pengukuran ke rambu yang akan ditentukan ketinggiannya 5. Titik putar, station dimana pengukuran ke belakang dank e muka dilakukan pada rambu yang ditegakan di station tersebut. 6. Seksi, adalah jarak antara dua station yang berdekatan dan sering disebut juga slag.
Waterpass memiliki kelebihan. Kelebihan tersebut diantaranya:
1. Memiliki nilai ketelitian yang cukup tinggi.
2. Waterpass mampu melakukan lebih cepat dalam mengukur beda tinggi. 3. Proses centering lebih cepat, hal ini dikarenakan hanya centering untuk nivo kotak.
Disisi lain, waterpass memiliki kekurangan ataupun kelemahan,
yaitu gerakan teropong sifat datar terbatas, sehingga dalam penggunaannya waterpass kurang bisa membidik objek pada area yang curam.
Alat ukur waterpass dapat digolongkan kedalam beberapa jenis.
Ada lima macam jenis, yaitu:
1. Tipe Semua Tetap (Dumpy Level)
Dimana teropong dengan nivo menjadi satu. Penyetelan kedudukan teropong dilakukan dengan tiga sekrup pengatur. 2. Tipe Nivo Refreksi (Wye Level) Dimana teropong dapat diputar pada sumbu memanjangnya 3. Tipe Semua Tetap dengan Sekrup Pengungkit (Dumpy Tilting Level) Pada jenis ini sumbu teropong dapat di setel dengan menggunakan sekrup pengungkit (Tilting Screw) 4. Tipe Otomatis 5. Hand Level