Anda di halaman 1dari 29

DEWATERING SYSTEM

MANAGEMENT SYSTEM
Dampak Air terhadap Penambangan

ព Ongkos Pemompaan Naik


ព Traksi Ban berkurang  Productivitas Hauling turun
ព Ongkos ban Naik.

ព Ongkos Blasting Naik


ព Kehilangan Produksi apabila PIT banjir
ព Mengurangi kestabilan lereng
ព Kualitas Commodity Turun
ព Bobot material yang terangkut menjadi tinggi
 Productivitas Turun
Dewatering System

GOAL

• Meminimalkan air masuk ke dalam PIT


• Mengeluarkan air dari PIT
CONSIST OF
• Pit Water Resource
• Sump Maintenance System
• Pump Outlet
Pit Water Resource

• Pada tambang terbuka:


– Limpasan hujan
– Air tanah
• Pada tambang bawah tanah:
– Air tanah
– Rembesan atau bocoran dari sumber air permukaan

Permasalahan bagi orang tambang


• Kuantitas air yang masuk ke dalam tambang:
– Kapan
– Dimana
– Berapa banyak
• Geoteknik:
– Pore pressures
– Swelling or slaking of rocks
• Lingkungan:
– Kualitas air
– Pengaruh terhadap sumberdaya air
Limpasan Hujan

Air hujan yang langsung masuk ke dalam areal Tambang

Air Limpasan = Curah Hujan x Luas areal Tangkapan Air x Faktor Peresapan
Limpasan Hujan

Catchment Area = Daerah Tangkapan Air

Catchment Area = 73.38 ha

Catchment Area = 108.87 ha

Catchment Area = 100.99 ha


Catchment Area = 304.2 ha
Limpasan Hujan

Curah Hujan

Curah Hujan diukur dalam mm, artinya tinggi kolom air dalam mm per satu meter persegi
Limpasan Hujan

Data Curah Hujan Bulanan Adaro


Air Tanah

• Drain Hole
• Rembesan melalui sesar / kekar batuan
Sump Maintenance System

• Tambang ideal = tambang yang tidak terganggu oleh air


• Akibat aktivitas tambang = ada bagian tambang yang
mempunyai elevasi lebih rendah dari original
Sump Maintenance System

• Kebutuhan sump per tahun dihitung berdasarkan volume air yang


masuk ke sump tersebut
• Sump harus mampu menampung volume hujan maksimal + air tanah
dalam waktu 2 hari tanpa pemompaan
• Lumpur yang terbawa oleh air akan berakibat pada pendangkalan
sump yang berarti memperkecil volume kapasitas sump
Sump Maintenance System
Sump Maintenance System

• Pompa yang digunakan harus diperhitungkan terlebih dahulu


• Jumlah pompa harus disesuaikan dengan jumlah air yang masuk,
minimal lebih besar dari air tanah yang masuk
• Perhitungan jumlah dan kapasitas pompa mempertimbangkan elevasi
kritis yaitu keadaan dimana elevasi air mulai mengganggu proses
penambangan
Sump Maintenance System

• Ketika tambang semakin dalam maka head yang tercipta juga semakin
besar
• Head yang semakin besar membutuhkan pompa yang semakin besar
pula yang berarti cost yang lebih banyak
• 2 sistem yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut :
– Sistem Multi Stage Pumping
– Sistem Intermediate Sump
Sump Maintenance System

• Sistem Multistage Pumping


– Dapat memperbesar head dan debit sistem
– Membutuhkan bench untuk pompa tandem
– Pompa yang dibutuhkan 2 x jumlah pompa awal
– Line outlet pompa dapat menggunakan jalur lowwall

• Sistem Intermediate Sump


– Membagi catchment area antara sump utama dan sump intermediate
– Membutuhkan area luas untuk pembentukan sump intermediate
– Pompa yang dibutuhkan di sump utama lebih sedikit karena catchment
area nya berkurang
– Sump intermediate tidak dapat dibuat di lowwall karena air sump dapat
meresap ke bawah
Sistem Multistage Pumping

• Dua (2) pompa dirangkai secara seri


• Head yang tercipta = Head pompa 1 + Head pompa 2

SRC Vs Pump

200
Total Head (m)

150
SRC
MultiStage
100
Multiflo 420
Warman 8/6
50

0
0 100 200 300 400
Flowrate (ltr/sec)
Sistem Multistage Pumping
Sistem Multistage Pumping
Sistem Intermediate Sump
Pump Outlet

• Outlet line pompa mengarah ke drainase luar tambang


Pump Outlet

• Untuk mencegah erosi terhadap dinding parit


digunakan sistem pemecah arus
Foto - Foto
Foto - Foto
Foto - Foto
Foto - Foto
Foto - Foto
Foto - Foto
Foto - Foto
Dewatering System

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai