Booster perhatikan :
Nama : Pressuere discharge
Hitung kum pressure
Casing pressure
Nomor ID :
Instansi :
………………………. , / /
( ……………………………)
Tim Penyusun
PT GENTA NUSA ARSANA
– Genta ACADEMY
DAFTAR ISI
Hal
COVER........................................................................................... 1
BIODATA........................................................................................ 2
KATA PENGANTAR......................................................................... 3
DAFTAR ISI..................................................................................... 4
ENG
(Perencanaan,
Evaluasi)
OPR PLANT
(Implementasi) (Support)
Satuan curah hujan dalam mm, yang berarti jumlah air hujan yang
jatuh pada suatu satuan luas tertentu.
Kejadian hujan (rain fall event) adalah kejadian dari sejak mulai
sampai berakhirnya hujan tanpa diawali dan di akhiri oleh kejadian
hujan yang lain
Intensitas
Derajat hujan Kondisi
curah hujan
Hujan sangat lemah 0.02 Tanah agak basah atau dibasahi sedikit
Hujan lemah 0.02-0.05 Tanah menjadi basah semuanya
Hujan normal 0.05-0.25 Bunyi curah hujan terdengar
Air tergenang diseluruh permukaan
Hujan deras 0.25-1.0 tanah dan terdengar bunyi dari
genangan
MANUAL
AUTOMATIC
Penyaliran Tambang
PRINSIP
Saluran
Culvert
Drop Mengelola air tambang
structure dengan semaksimal
mungkin mengarahkan
aliran secara gravitasi-
Outer
Drainage pengunaan pompa
Sump seminimal mungkin
Untuk tambang
berbentuk pit-
upayakan agar
limpasan hujan diluar
areal pit tidak masuk ke
dalam pit
1/3
h
h
2/3 h
Pembangkitan tekanan
diperoleh dari penambahan Pompa Propeller
tenaga kinetis, dimana
proses perpindahan tenaga
di dalam sudu-sudu, roda Pompa Aliran Campur
jalan adalah akibat dari
pembelokan arus aliran
fluida
IMPELLER
Bilah kipas pompa yang terletak di dalam rumah pompa, berfungsi
untuk menciptakan gaya centrifugal untuk menciptakan tekanan yang
tinggi
CAVITASI
Proses pembentukan gelembung-gelembung uap larutan yang terjadi
ketika nilai NPSH berada di bawah nilai tekanan uap larutan. Cavitasi
dapat menyebabkan kerusakan parah pada impeller
Pompa Bertingkat
IMPELLER
Bilah kipas pompa yang terletak di dalam rumah pompa, berfungsi
untuk menciptakan gaya centrifugal untuk menciptakan tekanan yang
tinggi
CAVITASI
Proses pembentukan gelembung-gelembung uap larutan yang terjadi
ketika nilai NPSH berada di bawah nilai tekanan uap larutan. Cavitasi
dapat menyebabkan kerusakan parah pada impeller
SHAFT
Bagian yang berfungsi sebagai batang penghubung antara system
penggerak dengan pompa. Fungsi shaft adalah meneruskan putaran
yang dihasilkan oleh mesin penggerak ke pompa
Impeller
Dari desain posisi sump, cathment area dibagi lagi berdasarkan alur-
alur drainase yang memungkinkan didesain masuk ke masing-masing
sump.
4.1 Tujuan
Banyak pekerjaan di dekat air yang tidak dapat lepas dari bahaya, hal ini
tergantung dari pengawasan seorang pengawas dalam mengidentifikasi
sebuah bahaya. Pekerjaan pekerjaan di dekat air yang berpotensi
menimbulkan bahaya yaitu :
Dasar Pemikiran
Karena dalam JSA Setiap bahaya yang mungkin akan terjadi pada
setiap tahapan / langkah pekerjaan telah dianalisa tingkat resiko dan
cara penanganannya.
Static Head
Beda elevasi outlet dengan permukaan air
Dinamic Head
Static Head
Kurva yang menggambarkan nilai total head yang dihasilkan system pada
berbagai nilai debit yang bervariasi
6. 1 Debit Pompa
Debit adalah jumlah zat cair yang melewati jarak penampang pada setiap satuan
waktu.
Dalam aktivitas dewatering output yang ingin kita peroleh adalah berapa besar
volume air atau lumpur yang kita keluarkan. Untuk itu kita harus mengetahui
berapa debit setiap pompa yang operasi. Ada 2 cara yang kita gunakan dalam
penghitungan debit, yaitu menggunakan flowbar dan menggunakan alat
flowmeter digital. Untuk pengukuran menggunakan flow bar ada beberapa
standart yang harus kita perhatikan. Flow bar dapat terbuat dari kayu balok
berbentuk “L”. Berikut ini cara penghitungan debit dengan menggunakan flow
bar.
Pada pemompaan air produktivity yang dihitung hanyalah debit air yang keluar saja,
akan tetapi untuk pemompaan lumpur tentu padatan yang di keluarkan juga harus di
hitung.
Pada pemompaan di lapangan penghitungan volume lumpur / padatan yang di
keluarkan dihitung dengan perhitungan SG atau Spesific Gravity.
SG adalah perbandingan berat lumpur dengan berat air bersih pada volume yang sama.
SG = 1 = Air Bersih
Timbangan Lumpur
48
VII. SLURRY PUMP INTRODUCTION
7.1 Metode Pemindahan Lumpur
Dredger Pump menggunakan prinsip kerja kapal keruk. Sedimen di dasar kolam
atau sungai diberaikan dengan menggunakan cutter yang berada di ujung pipa
hisap, dan dipompakan ke tempat pembuangan dengan menggunakan pompa
lumpur. Cutter ditempatkan pada suatu struktur besi yang dinamakan ladder.
Ladder dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menempatkan cutter tersebut
jauh di bawah air, berkisar 6-7 meter. Selain cutter, di ladder juga terdapat unit
aktif strainer yang berfungsi untuk mengatasi masalah sumbatan yang sering
terjadi di aktifitas pemompaan lumpur terutama pemompaan lumpur di kolam
titik terdalam sebuah tambang terbuka. Lumpur masuk melalui pipa hisap sesuai
ukuran pompa lumpur yang digunakan.
Jenis pompa yang digunakan adalah pompa lumpur centrifugal.
Pompa diposisikan secara immersible, artinya pompa terletak di bawah muka air
(positive suction) tetapi berada dalam sebuah kompatemen kering. Posisi tersebut
memungkinkan pompa beroperasi tanpa memerlukan sistem pemancingan awal
(priming). Untuk mencegah kobocorang yang timbul di bagian seal pada saat
pompa beroperasi, digunakan centifugal seal (expeller seal).
Unit MHP pada umumnya dilengkapi tiga engine; engine hidrolik, genset, dan
engine pompa lumpur itu sendiri. Engine digunakan untuk menggerakkan pompa
hidrolik untuk memberikan tenaga penggerak kepada motor hidrolik untuk
menggerakkan attachment seperti : cutter, active stainer, ladder, manuver, dll.
Dredger Pump
53
VIII. SLURRY PUMP OPERATION
8.1. Pendahuluan.
Masalah lumpur di tambang memang merupakan hal yang memerlukan
penanganan serius, terlebih lagi tingkat sedimentasi yang tinggi akibat
semakin dalamnya tambang tersebut.
Pada fase pertama pemindahan lumpur biasanya menggunakan metode
trucking and shovel, akan tetapi dengan metode tersebut akan
memerlukan biaya dan faktor keselamatan yang tidak murah dan mudah.
Pengangkutan dengan metode truck and shovel mengakibatkan
produktifitas alat menjadi sangat rendah, belum lagi dari sisi keselamatan
akibat jalan yang di lewati menjadi licin.
Skema Pemompaan 1
Skema Pemompaan 1
54
Skema Pemompaan 2
Elv. +108
55
56
57