Anda di halaman 1dari 3

1. UU No.

1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Apakah ada perubahan dalam perancangan atau modifikasi terhap sistemoperasional di
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang pelabuhan ini ?
Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang 1. Bukti adanya ahli K3 yang berkompeten di perusahaan
Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Apakah ada uji kelayakan (jika ada) saat modifikasi perancangan pada operasional di
mempunyai implikasi terhadap K3 diidentifikasikan, 2. Alur prosedur terdapat dalam RKS
implikasi terhadap K3 diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau 3. Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3 pelabuhan? Terdapat kajian resiko dan kajian kelayakan operasi tidak tertanda tangani oleh petugas
didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas 3. Prosedur identifikasi bahaya
3.1.4. ulang dan disetujui oleh petugas yang berwenang sebelum berwenang yang ditunjuk melalui SK Petugas Verifikasi.
yang berwenang sebelum pelaksanaan dilakukan kembali.
pelaksanaan.

3,2 Peninjauan Kontrak

KRITERIA AUDIT PENJABARAN KRITERIA AUDIT UU DOKUMEN PERTANYAAN / WAWANCARA OBSERVASI


Apakah terdapat dokumen IBPR dalam proses pekerjaan di pelabuhan? Dalam dokumen IBPPR termuat kegiatan, resiko bahaya, penilaian resiko (akubat, peluang, dan
tingkat) serta terdapat tindakan pengendalian. Yang mana Dokumen IBPPR ditandatangani oleh Tim
Bagaimana proses penilaian apakah terdapat team dari kementrian atau bagaimna?
IBPPR yaitu Purwanto dan Direksi Lapangan Muhammad Taufik. Tim IBPPR telah mendapat
Adakah dokumnetasi atau dokumen terkait usaha yang dilakukan untuk peleestarian sertifikat Ahli K3
Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi bahaya Terdapat dokumen mengenai prosedur pada saat memasok barang lingkungan baik darat ataupun di laut ? dari Kemenaker.
dan menilai risiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan, dan masyarakat, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
dan jasa dalam suatu kontrak dan juga bisa mengidentifikasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan
dimana prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Apakah ada formulir IBPR (diutamakan) pada aspek aliran listrik ditambak ?
3.2.1 bahaya dan menilai resiko K3 bagi tenaga kerja dan lingkungan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
jasa dalam suatu kontrak.

1.Dokumen Kerja (DOKER) (Terlampir 3.2.1) Apakah ada dokumen terkait inspeksi yang telah dilakukan di pelabuhan? Misalnya terkait
inspeksi pesawat angkat-angkut, rantai-rantai,dan mesin lainnya di pelabuhan ?
2.Sertifikat ahli K3 (Terlampir 2.1.2) Dalam dokumen IBPPR termuat kegiatan, resiko bahaya, penilaian resiko (akubat, peluang, dan
3.SK Penunjukkan Tim IBPPR (Terlampir 2.1.2) Setiap tim pelaksanaan identifikasi atau openilaian resiko pakah sudah tersertifikasi K3 dan tingkat) serta terdapat tindakan pengendalian. Yang mana Dokumen IBPPR ditandatangani oleh Tim
4.Dokumen IBPPR (Terlampir 2.1.3) apakah ada dokumen yang membuktikan? IBPPR yaitu Purwanto dan Direksi Lapangan Muhammad Taufik. Tim IBPPR telah mendapat
1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 5.Prosedur Peninjauan Kontrak 6.Form Inspeksi Kontrak Perjanjian sertifikat Ahli K3 dari Kemenaker.
Bagaimana proses penilaian apakah terdapat team dari kementrian atau bagaimna?
Pelaksanaan HIRA harus dilakukan pada tinjauan kontrak. 2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang dengan Mitra Kerja
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan Pimpinan perusahaan harus menunjuk tim HIRA. Tim HIRA harus 7.SOP ACMT
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.2.2. kontrak oleh petugas yang berkompeten.
memnpunyai kompetensi dalam K3. 8.SOP Area Surakarta

Apakah terdapat dokumen yang memuat kontrak dengan pemasok dalam penerapan K3 yang Dalam dokumen IBPPR termuat kegiatan, resiko bahaya, penilaian resiko (akubat, peluang, dan
telah dijalankan oleh persuhaan pengalengan?
tingkat) serta terdapat tindakan pengendalian. Yang mana Dokumen IBPPR ditandatangani oleh Tim
Apasaja dokumentasi yang ada saat pemasok dapat memenuhi persyaratan atau standar K3 IBPPR yaitu Purwanto dan Direksi Lapangan Muhammad Taufik. Tim IBPPR telah mendapat
1.Prosedur Peninjauan Kontrak (Terlampir 3.2.2) bagi pelanggan atau masyarakat yang mebutuhkan hasil dari industri pengalengan? sertifikat Ahli K3 dari Kemenaker.
1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2.Prosedur Pembelian (Terlampir 3.2.1) Rating :
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang 3.SK Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang
Pelaksanaan HIRA harus dilakukan pada tinjauan kontrak.
Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4.Dokumen Kerja (DOKER) (Terlampir 3.2.1)
Pimpinan perusahaan harus menunjuk tim HIRA. Tim HIRA harus
3.2.3. memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan.
mempunyai kompetensi dalam K3.

Adakah bukti dokumentasi atau semacamnya mengenai peninjauan ulang kesepakatan Formulir rencana peninjauan kontrak terdapat dalam prosedur peninjauan kontrak yang mana
perusahaan (PT. Pelindo) dengan pemasok spare part (PT Equiport Inti Indonesia) dalam
termuat deskripsi kontrak, deskripsi rencana peninjauan, tanggal peninjauan, nama pengusul dan
pemenuhan syarat K3 bagi pelanggan?
disetujui oleh. Akan tetapi, dalam pendokumentasian formulir peninjauan kontrak tidak diketahui
dengan pasti karena formulir peninjauan kontrak
1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
1.Formulir peninjauan kontrak (Terlampir dalam Prosedur kosong tidak diisi.
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
D Kontrak persetujuan antara supplier dengan vendor harus jelas dan Peninjauan Kontrak) 2.Kontrak Kinerja Area 3.Kontrak Pengisian
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
H Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokumentasikan. ditinjau ulang agar memenuhi syarat-syarat K3 untuk kebutuhan APAR
3.2.4
I konsumen atau pelanggan.
M
A
S

Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian


4.1
Dokumen
1.Prosedur Pengendalian Dokumen 2.Contoh Stempel Penandaan Dalam Ada atau tidak mengenai suatu penandaan khusus agar setiap dokumentasi mudah diakases
1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja atau dijangkau yang telah dilakukan di Pelindo?
Pengendalian Dokumen 3.Formulir Kode Penerbitan Dokumen
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
4.Buku Agenda Arsip Peminjaman dan Pengembalian Apakah terdapat ruangan penyimpanan khusus kumpulan dokumentasi tahunan di perusahaan?
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dokumen/Rekaman
3.Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3
5.Formulir Peminjaman Arsip Dokumen Terdapat contoh stempel penandaan, kode penerbitan, buku agenda arsip peminjaman dan
Perusahaan harus mempunyai dan mengembangkan sistem 4.Manual dokumen SMK3 PT. PLN Persero Area Surakarta
6.Formulir Berita Acara Pemusnahan Dokumen/Rekaman 7.Formulir pengembalian, formulir berita acara pemusnahan dokumen, formulir distribusi dokumen, dan lain-
Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pendokumentasian yang efisien. Dokumen harus mudah diakses, 5.Prosedur Pengendalian Dokumen PT. PLN Persero Area Surakarta
Distribusi Dokumen lain yang terlampir didalam prosedur pengendalian dokumen.
4.1.1. pengeluaran dan tanggal modifikasi. dan dipelihara dengan sebaik- baiknya.

1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1.Prosedur Pengendalian Dokumen (Terlampir 4.1.1) Terdapat formulir distribusi dokumen terkendali yang terlampir di prosedur pengendalian
3.Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3 2.Formulir Distribusi Dokumen Terkendali dokumen.
Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut. Penerima dokumen K3 terdcantum dalam prosedur/dokumen
4.1.2. Distribusi dokumen terkendali
yang didistribusikan
terdapat jabatan dan nomor copy.

Adakaha ruangan atau tempat khusus dalam menyimpan dokumen terbaru mengenai K3 di Terdapat rak penyimpan dokumen-dokumen K3. Yang mudah diakses oleh semua orang. Akan
Pelindo ini ?
tetapi, penataan dokumen tidak tertata dengan rapi dan tidak terdapat list dokumen K3 yang
1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
terpasang. Dokumen yang format softfile terdapat di komputer dengan penamaan dan folder
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
penyimpanan susah untuk dicari.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1.Prosedur Pengendalian Dokumen (Terlampir 4.1.1)
Dokumen K3 disimpan ditempat yang ditentukan dan dapat 3.Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3 2.Foto rak dokumen K3 di ruang K3L
Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat
4.1.3. dijangkau oleh semua karyawan
yang ditentukan.

1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Ada atau tidak mengenai suatu penandaan khusus agar setiap dokumen lama atau usang Formulir surat permohonan revisi, formulir revisi dokumen, formulir berita acara pemusnahan
1.Prosedur Pengendalian Dokumen (Terlampir 4.1.1) mudah dikenali atau dipahami oleh pekerja di Pelindo?
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang dokumen terlampir dalam prosedur pengendalian dokumen. Daftar revisi dokumen K3 auditor tidak
2.Formulir Surat Permohonan Revisi
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja menemukan didalam
Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan Dokumen yang sudah tidak digunakan sebagai referensi, 3.Formulir Revisi Dokumen 4.Formulir Berita Acara Pemusnahan
3.Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3 softfile maupun hardfile.
dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda dibuang/dimusnahkan maupun diberi tanda dokumen usang/tidak Dokumen
4.1.4.
khusus. berlaku

4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen


1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Apakah ada pembaharuan atau modifikasi dalam prosedur pengendalian dokumen?
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Bagaimana proses pembaharuan jika ada atau diterapkan di pelabuhan ini?
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3
Sistem perubahan dan modifikasi dokumen dilakukan 4.Manual SMK3 PT. PLN Persero Area Surakarta Dalam prosedur pengendalian dokumen terdapat uraian prosedur penyusunan dokumen SMK3,
Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap Prosedur Pengendalian Dokumen (Terlampir 4.1.1)
4.2.1 pendokumentasian dan terdapat prosedur yang mengatur pengkodean dokumen yang baru diterbitkan, evaluasi dokumen, dan pengesahan dokumen.
dokumen K3.

1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Adakah pembaruan atau perubahan dalam sistem perevisian dokumen di pelabuhan? Dalam prosedur pengendalian dokumen terdapat catatan perubahan yang berisi revisi ke, tanggal,
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang halaman, paragraf, alasan, disetujui, jabatan, dan tanda tangan. Dalam catatan dokumen kolom tanda
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja tangan tidak ditandatangani pihak yang berwenang untuk menyetujui perubahan
Perubahan dokumen/revisi dilampirkan di dokumen yang dirubah. 3.Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3 dokumen.
Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan 1.Prosedur Pengendalian Dokumen (Terlampir 4.1.1)
Digunakan untuk mengetahui berapa kali revisi dari dokumen 4.Manual SMK3 PT. PLN Persero Area Surakarta
dan tertera dalam dokumen atau lampirannya dan menginformasikan 2. Catatan perubahan dokumen
4.2.2. tersebut dan menginformasikan kepada pihak terkait
kepada pihak terkait.

1.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Adakah sop yang mengatur tentang perubahan perevisian ?
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Dalam prosedur pengendalian dokumen terdapat catatan perubahan yang berisi revisi ke, tanggal,
Adakah sop yang mengatur tentang pengendalian dokumen di pelabuhan ini ?
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja halaman, paragraf, alasan, disetujui, jabatan, dan tanda tangan. Dalam catatan dokumen kolom tanda
3.Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3 tangan tidak ditandatangani pihak yang berwenang untuk menyetujui perubahan dokumen
Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh Perubahan dokumen/revisi dilampirkan di dokumen yang dirubah. 1.Prosedur Pengendalian Dokumen (Terlampir 4.1.1)
4.Manual SMK3 PT. PLN Persero Area Surakarta
dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, Digunakan untuk mengetahui berapa kali revisi dari dokumen 2. Catatan perubahan dokumen
4.2.3 dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang usang. tersebut dan menginformasikan kepada pihak terkait

1.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Adakah sop mengenai pengendalian dokumen usang di pelabuhan ?
1.Prosedur Pengendalian Dokumen (Terlampir 4.1.1) Terdapat formulir daftar induk manual kebijakan SMK3, formulir daftar induk rekaman, dan
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja formulir induk dokumen eksternal terkendali yang terlampir dalam prosedur pengendalian dokumen.
2.Formulir Daftar Induk Manual Kebijakan SMK3
Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh Prosedur pengendalian dokumen diberi tanda berupa dokumen 2.Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3 Daftar seluruh dokumen terdapat di manual SMK3.
3.Formulir Daftar Induk Rekaman 4.Formulir Induk Dokumen Eksternal
dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen tidak berlaku, dokumen revisi maupun dokumen berlaku. 3.Manual SMK3 PT. PLN Persero Area Surakarta
Terkendali
4.2.3 tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang digunakan sebagai tanda agar tidak terjadi kesalahan komunikasi
usang. dan reverensi.

PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK


5

5,1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa

RIA AUDIT PENJABARAN KRITERIA AUDIT UU DOKUMEN PERTANYAAN / WAWANCARA OBSERVASI


Apakah terdapat SOP dalam pengoperasian mesin atau alat-alat pelabuhan? 1. Terdapat prosedur pembelian yang menyatakan bahwa permintaan pengadaaan barang
Isu K3 harus dipertimbangkan di dalam pembelian peralatan, material atau bahan- -Sop penggunaan dan pengoperasian Container Crane, side loader, toploader,reach dan jasa harus sesuai dengan spesifikasi dan mengacu pada prinsip-prinsip K3.
bahan. Hal ini dapat membantu untuk mengantisipasi bahaya dan menghindarkan stacker, head truck, dan Forklift
1. surat perintah kerja 2. Terdapat berita acara
atau mengurangi resiko yang berhubungan dengan penggunaan peralatan dan 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
dur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa 2. sop pembelian ( terlampir 3.2.1) Apakah ada regulasi dan atau sop yang mengatur tentang tata cara penggunaan gedung, pemeriksaan barang/sparepart yang telah di beli untuk
material baru. Sebelum pembelian produk baru, harus mengecek informasi yang 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan pemeliharaan gedung dan peralatan di pelabuhan ?
ik dan informasi lain yang relevan dengan K3 telah 3. surat pemesanan barang dan jasa (SPB&J)
berkaitan dengan K3. Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
um keputusan untuk membeli. 4. berita acara pemeriksaan/sparepart
Adakah aturan atau sop tentang bekerja di laborattorium dalam pengujian apapun
(Limbah atau standar makanan yang diproduksi) di perusahaan pengalengan?

apakah ada sop atau regulasi mengenai prosedur pembeliaan mesin, peralatan atau 1. Telah terdapat prosedur pembelian yang menyatakan bahwa dalam perencanaan
1. UU No. 1 Tahun 1970 (Keselamatan Kerja) pengadaan barang yang memperhatikan syarat-syarat K3 di pelabuhan? pengadaaan barang mencantumkan kaidah-kaidah K3.
2. Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 (P2K3 dan Ahli K3)
mbelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia atau jasa Spesifikasi alat-alat kerja, mesin dan sarana produksi lainnya, bahan kimia atau jasa Apakah ada sop atau aturan dalam pembelian zat kimia yang dipakai di Laboratorium 2. Terdapat formulir berita acara pemeriksaan barang
3. Kepmenaker No. Kep-187/MEN/1999 (Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya) 1. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
pi spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan peraturan mutlak diperlukan dalam setiap pembelian. Spesifikasi yang ditetapkan harus sesuai Produk Pengalengan ini ? yang terlampir dalam prosedur
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan 2. Prosedur pembelian (Terlampir 3.2.1)
angan dan standar K3. dengan perpu dan standar K3.
Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Bagaimana sop dalam pembelian alat-alat laoratorium yang akan digunakan di produk
pengalengan ?

Pada saat melakukan pembelian suatu produk atau jasa sebaiknya harus
1. Prosedur konsultasi (Terlampir 1.4.2)
dikonsultasikan dengan tenaga kerja yang berkompeten di bidang tersebut dan
2. Undangan pembahasan persyaratan K3 (Terlampir 3.1.3)
menetapkan persyaratan K3 yang tercantum. Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan 1. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
gan tenaga kerja yang kompeten pada saat keputusan 3. Daftar hadir pembahasan persyaratan K3 (Terlampir 3.1.3)
kukan untuk menetapkan persyaratan K3 yang dalam isi prosedur 5.1.1 dan ditunjukkan bukti berupa notulensi meeting/input dari 2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Dalam pembelian bahan yang digunakan dalam pabrik pengalengan
4. Notulensi pembahasan persyaratan K3 (Terlampir 3.1.3)
alam spesifikasi pembelian dan diinformasikan kepada pihak user kepada pembelian dan atau 3. Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang P2K3 dan Ahli K3 siapa saja yang turut mengambil peran? Apakah melibatkan orang
5. Berita acara pengelasan
ng menggunakannya. pengesahan dalam Purchasing Order. K3 ? .

1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Apakah operator mesin sudah terlatih untuk pekerjaannya (container crane, forklift, Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan perubahan terhadap prosedur kerja
Sebelum melakukan pembelian alat atau kebutuhan pelatihan perusahaan sideloader) dan mendapatkan pelatihan dan pemahaman mengenaik K3 di pelabuhan ini telah dipertimbangkan sebelum pembelian dan penggunaannya, hal ini telah tertuang
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
1. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) (Terlampir 5.1.2) ? dan mana dookumen yang mendukung ?
atihan, pasokan alat pelindung diri dan perubahan terhadap mempertimbangkan spesifikasi dan mengetahui dengan jelas tujuan pembelian alat Manajemen Keselamatan Kerja 2. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
2. Prosedur pembelian (Terlampir 3.2.1)
dalam dokumen RKS.
harus dipertimbangkan sebelum pembelian dan dan disertai dengan jumlah alat atau kebutuhan yang akan dibeli. 3. Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 tentang Bagaimana pelatihan berlangsung? Apakah kerja sama dengan pihak lain atau
a. P2K3 dan Ahli K3 dilakukan dari HSE pelabuhan sendiri?
Bagaimana pemenuhan alat pelatihan disini?

Apd apa saja yang dipakai di pelabuhan? Apakah sudah memenuhi syarat dan
kebutuhan di pelabuhan ??
Bagaimana sistem pergantian atau penggunaan APD itu sendiri?

Dalam seleksi pembelian harus mempertimbangkan aspek K3 di dalamnya seperti


MSDS, pemeriksaan kondisi kendaraan yang mengangkut barang, penanganan
limbah, semua pemasok harus mengikuti aturan keselamatan dan peraturan yang 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
dikeluarkan oleh perusahaan. Formulir Seleksi Supplier dan Subkontrak (CSMS) 2. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi dipilih yang memenuhi persyaratan K3 (Tata 3. Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 (P2K3 dan Ahli K3)
cara seleksi masuk ke Prosedur Pembelian).

asi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli

Untuk memastikan bahwa barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan spesifikasi K3 Apakah terdapat dokumen Rencana Kerja dan Syarat mengenai pengadaan barang dan
jasa di pelabuhan ?
yang telah direncanakan, maka harus dilakukan pemeriksaan secara cermat. Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian, hal ini
Perusahaan harus mengembangkan prosedur system check and recheck terhadap 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 1. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) (Terlampir 5.1.2) 2. tertuang dalam dokumen RKS dan berita acara pemeriksaan barang/sparepart.
a yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian sebelum barang dan jasa 2. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 Berita acara pemeriksaan barang/sparepart (Terlampir 5.1.1)
digunakan.

Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan


Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu telah
1. Prosedur Identifikasi bahaya penilaian dan pengendalian resiko
a yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih Barang dan jasa yang dipasok pelanggan maksudnya barang/ jasa yang dipergunakan/ 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai risikonya, yang termuat dalam setiap dokumen
(Terlampir 2.1.1)
fikasi potensi bahaya dan dinilai risikonya dan catatan diproses di tempat kerja kita untuk kemudian setelah selesai dikembalikan lagi 2. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 3. Permenaker No. Per. 04/MEN/1987 kerja.
2. Formulir Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Resiko
ara untuk memeriksa prosedur. kepada pelanggan (P2K3 dan Ahli K3)
3. dokumen kerja

Telusur Produk
Adakah dokumen identifikasi bahaya dan penilaian resiko terhadap produk atau 1. Telah dilakukan identifikasi di seluruh tahapan produksi dan instalasi, terhadap
jasa yang akan digunakan atau telah digunakan di pelabuhan?
potensi masalah K3 melalui JSA.
1. Job Safety Analysis (JSA) perubahan daya
k yang digunakan dalam proses produksi dapat Produk yang berasal dari supplier di identifikasi sebelum masuk ke dalam 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. Terdapat nota dinas yang
2. nota dinas
di seluruh tahapan produksi dan instalasi, jika proses produksi agar masalah K3 dapat dengan mudah dipahami. 2. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 menyatakan hasil periksa obyek K3 oleh Disnaker.
3. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (Terlampir 5.1.2)
nsi masalah K3.

Anda mungkin juga menyukai