8 Ramadhan 1441 H/
1 Mei 2020 M
A
l l a h S W T Takwa, menurut Imam Kata haytsu pada hadis
berfirman: an - Nawaw i rahimahulLah di atas sebetulnya bisa
َ merujuk pada tiga: tempat
َ َّال
d i d a l a m Sy a r h S h a h î h
ب َ ِ آم ُنوا ُكتَ ِين ﴿يَا أ ُّي َها Muslim, adalah menjalankan (makan), waktu (zaman) dan
َ َ
آم ُنواَ ى ٰ ﴿ول َ ْو أ َّن أ ْه َل الْ ُق َر َ dan penegasan bahwa pun sudah tampak nyata.
َ َ ْ َو َّات َق ْوا لَ َف َت
kaum Muslim secara Kerusakan alam dan
ح َنا َعليْ ِه ْم بَ َرك ٍت م َِن individu maupun kolektif lingkungan terjadi di mana-
َّ َ َ َْ
ك ْن كذبُوا ِ ٰ الس َماءِ َوال ْر ِض َول َّ sebenarnya bisa mewujudkan mana. Juga terjadi banyak
َ ْ ُ َ ُ َْ َ ََ
﴾فأخذناه ْم ب ِ َما كنوا يَكس ُِبون
takwa. Tentu jika mereka krisis: krisis kemanusiaan,
mengutamakan keridhaan krisis ekonomi, krisis
Sekiranya penduduk negeri- Allah di atas segala moral dan sosial, krisis
negeri beriman dan bertakwa, kepentingan duniawi. pendidikan, krisis hukum,
pasti Kami akan melimpahkan Ramadhan yang kita dll. Terjadilah kemiskinan,
kepada mereka berkah dari jalani di tengah pandemi kelapar an, kesenjangan
langit dan bumi. Akan tetapi, Covid-19 ini harusnya makin ekonomi dan sosial,
mereka mendustakan (ayat- menyadarkan kita betapa merebaknya kr iminalitas,
ayat Kami). Karena itu Kami lemahnya manusia. dekadensi moral, penjajahan
menyiksa mereka disebabkan Dengan pandemi ini, negar a - negar a kuat at as
oleh perbuatan mereka itu Allah SWT memperingatkan negara-negara lemah,
(TQS al-A’raf [7]: 96). umat manusia bahwa penguasaan kekayaan alam
pelanggaran terhadap milik publik oleh segelintir
Ayat ini memang dalam syariah bisa menyebabkan orang, ketidakadilan hukum,
r e d a k s i b e r i t a (kh ab a r) . bencana. Sebaliknya, kezaliman penguasa, dll.
Namun, ayat ini diser t ai pengamalan dan penerapan Sebaliknya, betapa
dengan pujian, yakni syariah akan menjadi besar kebaikan yang akan
balasan berupa keberkahan rahmat bagi mereka, yakni dirasakan oleh umat manusia
dari langit dan bumi yang mencegah dharar (bahaya) ketika syar iah diamalkan
bakal dilimpahkan untuk dan mendatangkan maslahah dan diterapkan secara total
kaum yang bertakwa. (manfaat). dan menyelur uh. Dengan
Dengan demikian ayat pengamalan dan penerapan
Pandemi ini menyentak
ini mengandung thalab syariah secara kaffah pasti
kesadar an k it a, ter nyat a
(perintah atau tuntutan) agar akan tercipta kemakmuran,
pelanggaran terhadap
kita ber takwa. Lalu Allah kesejahteraan, keadilan sosial
satu aturan Allah saja,
S W T meny at ak an bahw a dan hukum, keamananan,
yakni lar angan memakan
p e n d u d u k n e ge r i - n e ge r i kenyamanan, akhlak mulia di
makanan haram (kelelawar
itu mendustakan ayat-ayat- tengah-tengah masyarakat,
dan hewan haram lainnya),
Nya, yakni tidak bertakwa, dsb. Semua ini merupakan
bisa menimbulkan musibah
sehingga mereka disik sa. keberkahan yang menjadi
sedemikian besarnya.
Ini merupakan qarinah jazim konsekuensi dari ketakwaan
Realit anya, buk an hanya
(indikator yang tegas) bahwa kita kepada Allah SWT.
satu hukum syar iah yang
per intah untuk ber takwa
dilanggar saat ini. Sebagian Dengan demikian,
adalah wajib. besar hukum syariah telah dengan puasa Ramadhan,
Puasa Ramadhan dilanggar, ditelantarkan dan apalagi pada saat pandemi
memberikan pelajaran d ic a m pa k k a n . A k i ba t ny a ini, Allah SW T seolah
menggugah kesadaran kita segera mengamalkan dan seor ang imam (k hali f ah)
untuk segera mewujudkan menerapkan hukum qishash. untuk mereka. Dalilnya
ketakwaan individual Tak hanya hukum qishash, adalah bahwa A llah SW T
maupun kolektif dengan cara hukum-hukum syariah yang telah mewajibkan di dalam
bersegera mengamalkan dan lain juga wajib diamalkan ayat ini untuk menegakkan
menerapkan syariah Islam dan diterapkan. Tentu oleh had atas pencuri dan pezina.
sec ar a kaf fah. Ini sesuai Negara sebagai pihak yang Tentu harus ada seseorang
dengan firman Allah SWT: berwenang. Hukum cambuk yang melaksanakan seruan
ُ ُ ْ
آم ُنوا ادخلوا ِف َ ﴿يَا َأ ُّي َها َّال
َ ِين bagi pezina ghayru muhshan ter sebut . Sung g uh u mat
ً َّ َ ْ ّ dan rajam bagi pezina telah sepakat bahwa tidak
﴾ السِل ِم كفة muhshan, pengambilan seorang pun dari rakyat yang
z a k a t s e c a r a pa k s a da r i boleh menegakkan had atas
Hai orang- orang beriman,
para muzakki yang enggan, pelaku kr iminal tersebut.
masuklah kalian ke dalam
pengaturan kekayaan milik Bahkan mereka telah sepakat
Islam secara total (TQS al-
u mu m, huku man potong bahwa tidak boleh (haram)
Baqarah [2]: 208).
tangan bagi pencur i, dan menegakkan had atas orang
Di dalam tafsirnya, Aysar hukum-hukum lainnya, yang merdeka yang menjadi
at-Tafâsîr, Imam Abu Bakar semua harus dilakukan oleh pelaku k r iminal kecuali
al-Jazairi menyatakan bahwa Negara. Imam (Khalifah)…Karena itu
kata kaffat[an] dalam ayat Allah SWT berfirman: kewajiban mengangkat imam
ْ َ ُ َ َّ َ ُ َّ َ
السارِقة فاق َط ُعوا
di atas bermakna jâmi’[‘an] (khalifah) adalah hal yang
﴿والسارق و
(total, menyeluruh). Karena ً َ َ َ َ َ َ ً َ َ ِ ََُ َْ pasti.”
itu, kata Imam al-Jazair i, أيدِيهما جزاء بِما كسبا نكال Kepemimpinan Imam
َّ
tidak boleh sedikit pun kaum ﴾ ِم َِن الل atau Khalifah itulah yang
Muslim meninggalkan syariah disebut di dalam as-Sunnah
dan hukum-hukum Islam. Pencuri laki-laki dan
dan oleh para ulama sebagai
perempuan, potonglah
Pandemi ini seolah Imamah/Khilafah. Karena itu
tangan keduanya (sebagai)
menegaskan kepada mengangkat imam/khalifah,
pembalasan atas apa yang
kita, semakin penting yakni menegakkan Khilafah,
mereka kerjakan dan sebagai
dan mendesak perintah adalah fardhu kifayah atas
siksaan dari Allah (TQS al-
Allah SW T itu untuk kita seluruh umat Islam. Ini
Maidah [5]: 38).
wujudkan secara nyata. sebagaimana ditegaskan oleh
Ketika kita diseru “kutiba Mena f si r k an ayat di Imam An-Nawawi di dalam
‘alaykum ash-shiyâm”, kita a t a s , I m a m Fa k h r u d d i n Rawdhah ath -Thâlibîn wa
segera melak sanakan ar-Razi di dalam tafsirnya Umdah al-Muftin (III/433).
puasa meski dalam kondisi M a f â t i h a l - G h a y b f î a t- Ima m A s y-Sy ath ibi
pandemi sekalipun. Begitu Tafsîr, menegaskan, “Para di dalam Al-Muwâfaqât
pula semestinya ketika kita m u t a k a l l i m i n b e r- h u j j a h (I/179) menjelaskan, “Benar
diseru, “kutiba ‘alaykum al- dengan ayat ini bahwa wajib dikatakan bahwa itu
qishâsh fî al-qatla.”. Kita pun atas umat untuk mengangkat adalah wajib atas semua,
Hikmah
Allah SWT berfirman:
ُ ُْ ُ َ َ َّ يبوا ِ َّلِ َول
﴾ِلر ُسو ِل إِذا د َعك ْم ل َِما ييِيك ْم ُ اس َتج
ْ آم ُنوا َ ﴿يَا َأ ُّي َها َّال
َ ِين
ِ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya jika Rasul menyeru kalian
pada sesuatu yang memberikan kehidupan kepada kalian.
(TQS al-Anfal [8]: 24). []
Buletin Dakwah KAFFAH, terbit setiap Jum'at. Penerbit: Lembaga Kajian Islam Kaffah. Alamat:
Wisma NH Lt-1, Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 2 B-C Pancoran Jakarta Selatan 12780. Marketing:
Infaq Rp.
Mursyid Aziz 08787-444-1924 (WA/SMS only). Infaq Pemesanan
300/eks. Rp. 300/eks.minimal 100 eks
Pemesanan minimal 100 eks