Anda di halaman 1dari 9

Nama : Hafshah Agustina Putri

Kelas : Proxima Centaury

Nim : 1801100483

KONSEP PERAWATAN PASIEN DENGAN KEMOTERAPI dan SOP

Konsep Dasar Kemoterapi

A. Definisi
Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat
yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker atau menghambat proliferasi sel-sel
kanker dan diberikan secara sistematik. Obat anti kanker yang artinya penghambat kerja
sel. Untuk kemoterapi bisa digunakan satu jenis sitostika. Pada sejarah awal penggunaan
kemoterapi digunakan satu jenis sitostika, namun dalam perkembangannya kini
umumnya dipergunakan kombinasi sitostika atau disebut regimen kemoterapi, dalam
usaha untuk mendapatkan khasiat lebih besar.

B. Tujuan
 Meringankan gejala
 Mengontrol pertumbuhan sel-sel kanker

C. Manfaat
Sampai saat ini tidak semua kanker mendapat manfaat dari kemoterapi.
Berikut ini rincian beberapa manfaat kemoterapi pada berbagai jenis kanker.

1) Kemoterapi sangat bermanfaat (karena dapat sembuh atau hidup lama).


a. Penyakit Hodgkin
b. Non Hodgkin limfoma jenis large sel
c. Kanker testis jenis germ sel
d. Leukemia dan limfoma pada anak
2) Kemoterapi bermanfaat (karena dapat dikendalikan cukup lama, kadang-kadang
sembuh)
a. Kanker payudara
b. Kanker ovarium
c. Kanker paru jenis small sel
d. Limfoma non Hodgkin
e. Multiple Mieloma
3) Kemoterapi bermanfaat untuk paliatif (dapat mengulang gejala)
a. Kanker Nasofaring
b. Kanker Prostat
c. Kanker Endometrium
d. Kanker Leher dan Kepala
e. Kanker Paru jenis non small sel
4) Kemoterapi kadangkala bermanfaat
a. Kanker Nasofaring
b. Melanoma
c. Kanker usus besar

D. Prinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika) terhadap kanker.


Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja
terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker
tersebut berproliferasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut
Kemoresponsif, sebaliknya semakin lambat prolifersainya maka kepekaannya semakin
rendah, hal ini disebut Kemoresisten.
Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :
1) Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik Anthrasiklin:
obat golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-
sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi.
2) Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang
berakibat menghambat sintesis DNA.
3) Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes bekerja pada
gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.
4) Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis
protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker
tersebut.

E. Pola pemberian kemoterapi


1) Kemoterapi Induksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker,
contoh pada tumor ganas yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada
keganasan darah seperti leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan
penyelamatan.
2) Kemoterapi Adjuvan
Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi,
tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau
metastase kecil yang ada (micro metastasis).
3) Kemoterapi Primer
Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker
yang bersifat kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain
misalnya bedah atau radiasi.
4) Kemoterapi Neo-Adjuvan
Diberikan mendahului/sebelum pengobatan/tindakan yang lain seperti pembedahan
atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah
untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih
berhasil guna.

F. Cara pemberian obat kemoterapi


1) Intra vena (IV)
Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV pelan-
pelan sekitar 2 menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 – 120 menit, atau dengan
continous drip sekitar 24 jam dengan infusion pump upaya lebih akurat
tetesannya.
2) Intra tekal (IT)
Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam
cairan otak (liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.
3) Radiosensitizer, yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi,
tujuannya untuk memperkuat efek radiasi, jenis obat untuk kemoterapi ini
antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere, Hydrea.
4) Oral
Pemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran, Alkeran, Myleran, Natulan,
Purinetol, Hydrea, Tegafur, Xeloda, Gleevec.
5) Subkutan dan intramuscular
Pemberian subkutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-
Asparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian
per IM juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian Bleomycin.
6) Topikal
7) Intra arterial
8) Intracavity
9) Intraperitoneal/Intrapleural
Intraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang banyak pada
kanker ganas intra-abdomen, antara lain Cisplastin. Pemberian intrapleural yaitu
diberikan kedalam cavum pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam
cairan pleura atau untuk menghentikan produksi efusi pleura hemoragis yang
amat banyak , contohnya Bleocin.

G. Syarat pemberian obat kemoterapi

Sebelum pengobatan dimulai beberapa kondisi pasien harus dipenuhi yaitu :

1)Keadaan umum harus cukup baik.


2)Penderita mengerti pengobatan dan mengetahui efek samping yang akan terjadi
3)Faal ginjal (kadar ureum < 40 mg % dan kadar kreatinin < 1,5 mg %) dan faal hati
baik.
4)Diagnosis hispatologik diketahui.
5)Jenis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi.
6)Hemoglobin > 10 gr %.
7)Leukosit > 5000/ml.
8)Trombosit > 100.000/ml.

G. Prosedur Pelaksanaan Kemoterapi

1) Persiapan
a. Sebelum diberikan kemoterapi maka harus dipersiapkan ukuran TB, BB, luas
badan, darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi liver, gula darah, urin lengkap,
EKG, foto thorax AP/lateral, Ekokardiografi, BMP.
b. Periksa protokol dan program terapi yang digunakan, serta waktu
pemberian obat sebelumnya.
c. Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat.
d. Periksa adanya inform concernt baik dari penderita maupun keluarga.
e. Siapkan obat sitostatika.
f. Siapkan cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit.
g. Pengalas plastik, dengan kertas absorbsi atau kain diatasnya.
h. Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca mata, sarung tangan, sepatu.
i. Spuit disposible 5cc, 10cc, 20 cc, 50 cc.
j. Infus set dan vena kateter kecil.
k. Alkohol 70 % dengan kapas steril.
l. Bak spuit besar.
m. Label obat.
n. Plastik tempat pembuangan bekas.
o. Kardex (catatan khusus).

2) Cara Kerja Pencampuran Obat


Semua obat dicampur oleh staf farmasi yang ahli dibagian farmasi dengan memakai
alat “biosafety laminary airflow” kemudian dikirim ke bangsal perawatan dalam
tempat khusus tertutup. Diterima oleh perawat dengan catatan nama pasien, jenis
obat, dosis obat dan jam pencampuran.
Bila tidak mempunyai biosafety laminary airflow maka, pencampuran dilakukan
diruangan khusus yang tertutup dengan cara :
a. Meja dialasi dengan pengalas plastik diatasnya ada kertas penyerap atau
kain.
b. Pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sepatu.
c. Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan NaCl 0,9%, D5% atau
intralit.
d. Keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan menutupkan kapas
atau kasa steril diujung jarum spuit.
e. Masukkan perlahan-lahan obat kedalam flabot NaCl 0,9 % atau D5% dengan
volume cairan yang telah ditentukan.
f. Jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat memasukkan obat
kedalam flabot atau botol infus.
g. Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam pemberian serta akhir
pemberian atau dengan syringe pump.
h. Masukkan kedalam kontainer yang telah disediakan.
i. Masukkan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan beri tanda atau
jarum bekas dimasukkan ke dalam tempat khusus untuk menghindari
tusukan.
3) Cara Pemberian Kemoterapi
a. Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara
pemberian, waktu pemberian dan akhir pemberian.
b. Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sarung
tangan dan sepatu.
c. Lakukan tehnik aseptik dan antiseptic.
d. Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah
tusukan infuse.
e. Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti neoplastik (primperan,
zofran, kitril secara intra vena).
f. Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9 %.
g. Beri obat kanker secara perlahan-lahan (kalau perlu dengan syringe pump)
sesuai program.
h. Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%
i. Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan kedalam kantong plastik dan
diikat serta diberi etiket.
j. Buka gaun, topi, asker, kaca mata kemudian rendam dengan deterjen. Bila
disposible masukkkan dalam kantong plasrtik kemudian diikat dan diberi
etiket, kirim ke incinerator/bakaran.
k. Catat semua prosedur
Awasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi, RR tiap setengah jam dan
awasi adanya tanda-tanda ekstravasasi
JUDUL SOP :

PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI

NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH :

PROSEDUR

TETAP

PENGERTIAN Kemoterapi merupakan cara pengobatan


kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang
mempunyai khasiat membunuh sel kanker.

TUJUAN 1. Menurunkan ukuran kanker sebelum


operasi
2. Merusak semua sel-sel kanker yang
tertinggal setelah operasi
3. Mengobati beberapa macam kanker darah
Menekan jumlah kematian penderita
kanker tahap dini
4. Menunda kematian atau memperpanjang
usia hidup pasien untuk sementara waktu
Meringankan gejala
5. Mengontrol pertumbuhan sel- sel kanker
PERSIAPAN KLIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan
identifikasi klien dengan memeriksa
identitas klien secara cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan, berikan kesempatan
kepada klien untuk bertanya dan jawab
seluruh pertanyaan klien.
3. Minta pengunjung untuk meninggalkan
ruangan, beri privasi kepada klien
4. Atur posisi klien sehingga merasakan aman
dan nyaman
PERSIAPAN ALAT 1. Obat sitostatika
2. Cairan NaCl 0,9 %, D5% atau intralit
Pengalas plastik dengan kertas absorbsi
atau kain diatasnya
3. Gaun lengan panjang, masker, topi, kaca
mata, sarung tangan, sepatu
4. Spuit disposible (5cc, 10cc, 20cc, 50cc).  
5. Infus set dan vena kateter kecil
Alkohol 70% dengan kapas steril
Bak spuit besar
6. Label obat
7. Plasttik tempat pembuangan bekas
8. Kardex (catatan khusus)
CARA BEKERJA :

Tahap PraInteraksi

1. Mengecek program terapi yang digunakan, serta waktu pemberian obat sebelumnya
2. Mencuci tangan
3. Periksa nama pasien, dosis obat, jenis obat, cara pemberian obat
4. Menyiapkan alat

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam dan sapa nama pasien


2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan (inform concent) pasien maupun keluarga

Tahap Kerja

Persiapan Obat

5. Perawat mencuci tangan


6. Meja dialasi dengan pengalas plastik diatasnya ada kertas penyerap atau kain
7. Pakai gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sepatu
8. Ambil obat sitostatika sesuai program, larutkan dengan NaCl 0,9%, D5% atau intralit
9. Sebelum membuka ampul, pastikan bahwa cairan tersebut tidak berada pada puncak
ampul
10. Gunakan kasa waktu membuka ampul agar tidak terjadi luka dan terkontaminasi
dengan kulit
11. Pastikan bahwa obat yang diambil sudah cukup dengan tidak mengambil 2 kali
12. Keluarkan udara yang masih berada dalam spuit dengan menutupkan kapas atau
kasa steril diujung jarum spuit
13. Masukkan perlahan-lahan obat kedalam flabot NaCl 0,9% atau D5% dengan volume
cairan yang telah ditentukan
14. Jangan tumpah saat mencampur, menyiapkan dan saat memasukkan obat kedalam
flabot atau botol infus
15. Buat label, nama pasien, jenis obat, tanggal, jam pemberian serta akhir pemberian
atau dengan syringe pump
16. Masukkan kedalam kontainer yang telah disediakan
17. Masukkan sampah langsung ke kantong plastik, ikat dan beri tanda atau jarum bekas
dimasukkan ke dalam tempat khusus untuk menghindari tusukan
Pemberian Obat

18. Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara pemberian,
waktu pemberian dan akhir pemberian
19. Pakai proteksi : gaun lengan panjang, topi, masker, kacamata, sarung tangan dan
sepatu
20. Lakukan teknik aseptik dan antiseptic
21. Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan infuse
22. Berikan anti mual ½ jam sebelum pemberian anti neoplastik (primperan, zofran, kitril
secara intra vena)
23. Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9%
24. Beri obat kanker secara perlahan-lahan (kalau perlu dengan syringe pump) sesuai
program
25. Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 09%
26. Semua alat yang sudah di pakai dimasukkan ke dalam kantong plastik dan di ikat 
serta diberi etiket
27. Buka gaun, topi, masker, kacamata kemudian rendam dengan detergent
28. Bila disposible masukkan dalam kantong plastik kemudian di ikat dan diberi etiket,
kirim ke incinerator/bakaran
HASIl :

Dokumentasikan Nama Tindakan/Tanggal/jam tindakan, Hasil Yang diperoleh, Respon klien


selama tindakan, Nama dan paraf perawat Pelaksana

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Perhatikan kontaminasi obat dengan kulit


2. Pastikan keadaan umum pasien sebelum pemberian kemoterapi
DAFTAR PUSTAKA

1) Sari, N. 2013. Tindakan Kemoterapi, (http://vytabaretha10.blogspot.com/2013/03/tindakan-


kemoterapi.html), diakses pada 26 November 2013.
2) Anonim. Kemoterapi, (http://masalahkesehatan.com/kemoterapi/), diakses pada 26 November
2013.
3) Putra, H.P. 2010. Asuhan Keperawatan pada Pasien Kemoterapi,
(http://nursingforuniverse.blogspot.com/2010/02/asuhan-keperawatan-pada-pasien_06.html),
diakses pada 26 November 2013.

Anda mungkin juga menyukai