USAHA TANI
Disusun Oleh :
KELAS : IA
KELOMPOK II
Andi Febi Aryani
Ardha Febriansyah
Fahikatun Nisa
Nur Alam Kadir
Reski Auliah
Zahy Muqayyimatul H
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan pertolongan-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini ysng berjudul “Usahatani”. Tak lupa
shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat,
semoga selalu dapat menuntun penulis pada ruang dan waktu yang lain, meskipun
banyak hambatan yang dialami dalam proses pengerjaannya, tetapi penulis dapat
menyelesaikannya, sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sumang, SP, M.Si
sebagai dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Agribisnis yang telah
membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini dan sekaligus memberikan kami
nilai tambah.. Dan tidak lupa kepada pihak-pihak yang telah membantu melancarkan
penulisan makalah ini.
Semoga hal-hal yang kami bahas dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan berguna bagi kehidupan kita bersama.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………………i
Kata Pengantar………….………………………………………………… ii
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
Daftar Pustaka………………………..…..…………………………… 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
petani untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam(crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak(raising).
Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai pengadaan saprodi, produksi, pengolahan hasil dan
pemasaran dihasilkan usahataniatau hasil olahannya. Diagram Keterkaitan antara
Usahatani dengan Agribisnis.
Dengan wilayah yang luas, serta ditambah lagi dengan lahan pertanian yang
luas, dengan penduduknya sebagian besar adalah tani atau mata pencariannya
adalah dengan bertani maka Indonesia merupakan negara yang agraris, yang
menempatkan pertanian sebagai potensi yang paling dominan.
Sektor pertanian sebagai sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk
terutama bagi mereka yang memiliki mata pencaharian utama sebagai petani.
Selain itu sektor pertanian, salah satu hal penting yang harus diperhatikan sebagai
penyedia pangan bagi masyarakat. Peningkatan produksi yang harus seimbang
dengan laju pertumbuhan penduduk dapat dicapai melalui peningkatan
pengelolaan usahatani secara intensif. Oleh karena itu, pengetahuan tentang cara
pengusahaan suatu usahatani mutlak dibutuhkan agar dapat meningkatkan
produktifitas serta dapat meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan petani
dapat meningkat.
Secara garis besar, besarnya pendapatan usahatani diperhitungkan dari
pengurangan besarnya penerimaan dengan besarnya biaya usahatani tersebut.
Penerimaan suatu usahatani akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti luasnya
usahatani, jenis dan harga komoditi usahatani yang diusahakan, sedang besarnya
biaya suatu usahatani akan dipengaruhi oleh topografi, struktur tanah, jenis dan
varietas komoditi yang diusahakan, teknis budidaya serta tingkat teknologi yang
digunakan.
Dalam melakukan usaha pertanian, seorang pengusaha atau katakanlah
seorang petani akan selalu berpikir bagaimana ia mengalokasikan input seefisien
mungkin untuk dapat memperoleh produksi yang maksimal. Cara pemikiran yang
demikian adalah wajar mengingat petani melakukan konsep bagaimana
memaksimumkan keuntungan. Dalam ilmu ekonomi cara berpikir demikian
sering disebut dengan pendekatan memaksimumkan keuntungan atau profit
maximization. Di lain pihak, manakala petani dihadapkan pada keterbatasan biaya
dalam melaksanakan usahataninya, maka mereka juga tetap mencoba bagaimana
meningkatkan keuntungan tersebut dengan kendala biaya usaha tani yang
terbatas. Suatu tindakan yang dapat dilakukan adalah bagaimana memperoleh
keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya produksi sekecil-kecilnya.
Pendekatan seperti ini dikenal dengan istilah meminimumkan biaya atau cost
minimization.
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Usaha Tani
Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang
mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan
alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-
baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani mrupakan ilmu yang
mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan
mengkoordinasikan penggunaan faktor faktor produksi seefektif dan seefisien
mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal
mungkin. Ada banyak definisi ilmu usahatani yang diberikan. Berikut ini
beberapa definisi menurut beberapa pakar.
1) Menurut Daniel
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara
petani mengkombinasikan dan mengoperasikan berbagai faktor
produksi seperti lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar bagaimana
petani memilih jenis dan besarnya cabang usahatani berupa tanaman
atau ternak sehingga memberikan hasil maksimal dan kontinyu.
2) Menurut Efferson
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara
mengorganisasikan dan mengoperasikan unit usahatani dipandang
sudut efisien dan pendapatan yang kontinyu.
3) Menurut Vink ()1984)
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari norma-
norma yang digunakan untuk mengatur usaha tani agar memperoleh
pendapatan yang setinggi-tingginya.
4) Menurut Prawirokusumo (1990)
Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau
mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya
secara efisien pada suatu usaha pertanian, peternakan, atau perikanan.
Selain itu, juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha
pertanian, peternakan, atau perikanan untuk mencapai tujuan yang
telah disepakati oleh petani/peternak tersebut.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan
melalui produksi pertanian yang berlebih maka diharapakan memperoleh
pendapatan tinggi. Dengan demikian, harus dimulai dengan merencanakan
untuk menentukan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi
pada waktu yang akan datang secara efisien sehingga dapat diperoleh
pendapatan yang maksimal. Dari definisi tersebut juga terlihat ada
pertimbangan ekonomis di samping pertimbangan teknis.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://fakultaspertanian.com/2017/06/07/penjelasan-4-klasifikasi-usaha-tani/
http://slideplayer.info/slide/1938862/