1. Rabies virus
• perempuan 42 tahun→ kejang, nyeri kepala dan penurunan
kesadaran
• tampak mengalami agitasi, delirium dan hydrophobia
• pemeriksaan fisik dijumpai suhu badan 38,5°C, tekanan darah
140/60 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, GCS E2V2M4, Kaku kuduk
(-)
• pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil jumlah leukosit normal,
kadar glukosa normal disertai dengan peningkatan protein
• Penyebab?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → rabies
• Bells palsy → Paralisis nervus facialis (VII) akut, unilateral, perifer, dan
mempengaruhi LMN. Idiopathic facial paralysis
Bell’s palsy
• Paralisis nervus facialis (VII) akut, unilateral, perifer, dan
mempengaruhi LMN. Idiopathic facial paralysis
• Etiologi masih kontroversial. Diduga neuritis akibat virus (reaktivasi
HSV-1 & herpes zoster), inflamasi, autoimun, iskemik.
• Kemungkinan infeksi HSV-1 dan reaktivasi herpes zoster dari ganglia
nervus cranialis
• Sering ditemukan pada orang dewasa, dg DM, wanita hamil
Manifestasi klinis
Tata laksana
• Prognosis baik
• Terapi steroid (dalam 72 jam pasca onset) → prednisone 1
mg/kgBB/hari atau 60mg/hari selama 6 hari diikuti tapering off 10
mg/hari, dengan durasi total pemberian steroid adalah 10 hari
• Terapi antiviral → asiklovir, valasiklovir
• Asiklovir (PO) 5x400 mg, selama 10 hari (HSV-1) atau 5x800 mg (varicella
zoster)
• Valasiklovir 3x1000 mg selama 7 hari
• Lindungi mata
• Lubrikasi ocular topical (artifisial air mata pada siang hari) dapat mencegah
corneal exposure
• Fisioterapi → mempercepat perbaikan dan menurunkan sekuele
Jawaban lainnya
A. stroke iskemik → disebabkan thrombus atau emboli, deficit
• neurologis akut (hemiparesis) yang berlangsung lebih dari 72 jam,
kesadaran umumnya tidak menurun, terjadi saat istirahat
• B. TIA → deficit neurologis akut (hemiparesis) yang membaik dalam
waktu < 24 jam
• C. Guillane barre syndrome → Polineuropati yang bersifat ascending
dan akut yang sering terjadi setelah 1 sampai 3 minggu setelah infeksi
akut
• E. miastenia gravis → suatu penyakit autoimun dimana
persambungan otot dan saraf (neuromuscular junction) berfungsi
secara tidak normal
3. Scabies
• anak laki-laki 10 tahun → gatal di badan, gatal dirasakan terutama
pada malam hari, atau bila udara hangat dan penderita berkeringat
• didapatkan erupsi kulit berupa terowongan-terowongan halus 2-
3mm, sedikit meninggi, berkelok-kelok, putih keabu-abuan pada
daerah inguinal, pergelangan tangan, kaki dan aksila
• Penyebab ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → scabies
• Sinonim :
• Gudik
• Budukan
• Gatal agogo
• Penularan :
• Kontak langsung kulit → jabat tangan
• Kontak tidak langsung → penggunaan alat tidur, pakaian,
handuk bersama
PREDILEKSI
P E M B A H A S A N
C>T A K U K D I
• Scabies nodular
• Scabies hewan peliharaan
(tidak khas, sembuh sendiri
karena Sarcoptes scabiei var.
Binatang tidak dapat menginfeksi
manusia)
• Jarang terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, kecuali pada pasien muda
dengan AIDS, limfoma, keganasan, penyakit imunodefisiensi dan pada pasien
yang menerima transplantasi sumsum tulang atau ginjal.
Keluhan
• Nyeri radikular dan gatal terjadi sebelum erupsi
• Setelah itu timbul gejala kulit kemerahan yang dalam waktu singkat menjadi
vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan edema.
Faktor Risiko
1. Umumnya terjadi pada orang dewasa, terutama orang tua.
2. Imunodefisiensi
MANIFESTASI
Sekelompok vesikel dengan dasar eritem yang terletak unilateral sepanjang distribusi saraf
spinal atau kranial.
Lesi bilateral jarang ditemui, namun seringkali, erupsi juga terjadi pada dermatom di
dekatnya
TERAPI
Jawaban lainnya
• B. pemphigus vulgaris → penyakit autoimun kulit dan mukosa,
ditandai dg bula intraepidermal yang terjadi akibat proses akantolisis
• C. dermatitis kontak alergi → reaksi hipersensitivitas, papul, eritem,
vesikel, erosi
• D. pemphigus bulosa → penyakit autoimun kulit dan mukosa,
ditandai dg bula subepidermal yang terjadi akibat proses akantolisis
• E. reaksi gigitan serangga → riwayat (+), punctum (+), gatal, panas
5. Miliaria
• pria 19 tahun → gatal timbul terutama saat berkeringat di ketiak
dan leher, kemudian timbul bintil-bintil di daerah yang sama
• Pasien adalah atlet basket yang sedang pelatihan intensif.
• Pemeriksaan fisik didapatkan UKK vesikel dan papul multipel
tersebar di atas dasar eritem pada leher dan axillae
• Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → miliaria
Farmakoterapi
• Topikal : bedak kocok yang mengandung kalamin dan antipruritus lain
seperti mentol dan kamfora, 2x sehari, bedak salisil 2%
• Sistemik : antihistamin, cetirizine 1x10 mg
Jawaban lainnya
• B. folikulitis → infeksi primer dari foliker rambut karena infeksi, oklusi,
atau trauma
• C. kandidiasis kutis → infeksi jamur pada kulit, gejala : bercak merah,
basah, bersisik, gatal
• D. dermatitis kontak iritan → reaksi peradangan kulit non imunologik,
kerusakan kulit terjadi langsung, tanpa proses sensitisasi, dapat
dialami oleh semua orang
• E. dermatitis kontak alergi → reaksi hipersensitivitas, papul, eritem,
vesikel, erosi
6. Tinea korporis
• laki-laki 35 tahun → gatal-gatal pada leher dan punggungnya
• kambuh-kambuhan sejak 3 hari yang lalu dan bertambah gatal jika
pasien berkeringat
• telah mengobatinya dengan obat gatal-gatal yang dibelinya di apotek
tapi tidak ada perbaikan
• pemeriksaan fisik didapatkan plak eritematosa berbatas tegas
dengan tepi lesi berupa papul erimatosa dan bagian tengah
menyembuh. Gambaran lesi berupa polisiklik
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → tinea korporis
Tinea Unguium
• Px Fisik :
• Lesi berbentuk infiltrat, eritematosa, berbatas tegas, dengan tepi lebih aktif dari bagian
tengah , central healing, konfigurasi polisiklik
• Px Penunjang :
• KOH → Hifa panjang bersekat dan artospora
• Klinis
• Biasanya di daerah lipatan (intertriginosa)
• Lesi tampat patch / plak eritematosa, batas
tegas, basah, bersisik, dikelilingi lesi satelit
(vesikel, papul, atau pustule) di sekitarnya
• Pemeriksaan KOH 10% → ragi, pseudohifa,
blastospora
Terapi
• Nistatin
• Krim imidazole
Jawaban lainnya
• A. Trichophyton rubrum → penyebab dermatofitosis (tinea)
• B. Malassezia furfur → penyebab pityriasis versicolor
• C. Epidermophyton floccosum → penyebab dermatofitosis (tinea)
• D. Staphylococcus → penyebab pioderma
9. Cutaneus larva migrans
• perempuan 28 tahun → gatal di lengan atas kanan sejak 1 bulan lalu
• disertai timbulnya garis merah yang bertambah panjang
• Pasien memiliki hobi berkebun
• pemeriksaan fisik ditemukan garis merah sepanjang 3 cm disertai
papul-papul kecil
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → cutaneous larva migrans
(CLM)
• Eiologi :
• Ancylostoma braziliense
• Ancylostoma caninum
Cara penularan :
• Kontak langsung dengan larva
Faktor Risiko :
• Jarang menggunakan alas kaki
• Sering berkontak dengan tanah atau pasir
Predileksi :
• Kaki, bokong, tangan, dan genital
MANIFESTASI KLINIS
• Saat masuknya, larva terasa gatal dan panas
• Muncul papul, lalu lesi linier atau berkelok-kelok, kemerahan. Lesi
serpiginosa
• Rasa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari
PEMERIKSAAN
• Pasien mengeluh gatal dan panas pada tempat infeksi
• Awalnya lesi berbentuk papul → lesi berbentuk linier atau berkelok-
kelok yang terus memanjang
• Ada riwayat kontak dengan tanah, pasir / jarang menggunakan alas
kaki
Px fisik :
• Terdapat papul, kemudian lesi linier atau berkelok-kelok kemerahan
TATALAKSANA
DRUG ADULT DOSE PEDIATRIC DOSE
Albendazole 400 mg per day PO for 3 to Children aged >2 years : 400 mg per
7 days day PO for 3 days.
This drug is contraindicated in
children younger than 2 years age
Ivermectin 200 mcg/kg PO as a single Children over 15 kg weight : 200
dose mcg/kg PO as a single dose
• D. ventrikel fibrilasi →
• E. ventrikel takikardi →
12. Cushing syndrome
• laki-laki 56 tahun → berat badannya bertambah
• sering mengkonsumsi obat dan jamu-jamuan untuk menghilangkan
nyeri di sendi kakinya
• TD 140/100 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit
• Pemeriksaan fisik didapatkan tampak otot kaki mengecil, dan lebam-
lebam di kedua ekstremitas
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → cushing syndrome
bs)
Pemeriksaan
Jawaban lainnya
• B. Addison disease → defisiensi glukokortikoid dan mineralokortikoid
karena destruksi atau disfungsi glandula adrenal, gejala : penurunan BB,
kurus, pigmentasi, rambut rontok
•
C. cushing disease → adenoma di hipofisis yang menyebabkan peningkatan
ACTH
•
D. adrenal insufiensi → sekresi yang inadekuat dari adrenokortikosteroid,
dapat terjadi sebagai hasil dari sekresi ACTH yang tidak cukup atau karena
• kerusakan dari kelenjar adrenal dapat sebagian atau seluruhnya
E. adrenal crisis → suatu kondisi yang terjadi akibat kegagalan
kelenjar adrenal memproduksi hormon glukokortikoid dan/atau
mineralokortikoid secara normal
13. Schistosomiasis
• laki-laki 24 tahun → diare sejak 3 hari yang lalu disertai dengan
lender dan bercak-bercak darah
• sebanyak 5 kali per hari
• jika buang air kencing seperti ada darahnya sejak 2 hari yang lalu,
agak panas dan meriang
• baru pulang liburan dari daerah Sulawesi
• Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan epigastrium
• pemeriksaan feses rutin →
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → schistosomiasis
• Klinis :
• Diare dapat disertai lendir dan darah
• Hematuri
• Riwayat bepergian ke daerah endemis
P E M B A H A S A N C > T A K U K D I
Trematoda
• Praziquantel 10 mg/kgBB, dosis tunggal
Cestoda
• Albendazol 2x400 mg, 8-30 hari, DOC untuk infeksi cestoda yg
fatal (neurocysticercosis)
• Praziquantel 10 mg/kgBB, dosis tunggal, DOC untuk
hymenolepiasis dan taeniasis
Nematoda
.. " .... .)
II
·' , • •
�
,. ... •
('
...... .· .
... e . _...
• • "' •• • •••
••
Ukuran: kedl- Ukuran : kecil - Uk ur an : le b ih kecil
Ukuran: kecil,
sedan g, bentuk; besar, bentuk dari v ivax,, bent uk
bentu k c inc in, padat,
koma cine in, cincin pecah, tak cincin,bulat,
tunggal
serin g tunggal
mi nan
. •
.....'. •
�
•
ukuran: besar: ukuran: hampir
Biasanya disertai
•• •
bentuk cincin muda, ..... ukuran: kecil, padat; jumlah: sedikit - sarna P. malariae;
ukuran: kecil, padat; jumlah: sedikit; sedang; bentuk jumlah: sedikit;
jumlah: sedikit; bentuk matang: 6-12 matang: 12- bentuk matang:
bentuk matang: 12- merozoit, biasanya 8 24 rne ro zo it, 4-12 rnerozoit
30 me rozoit, biasanya 16, biasanya 8, ,
•
.
•
' Bentuk lmmatur,
sulit dib e dakan dg
Bentuk I mmatur, Bentuk lmmatur,
sulit dibedakan sulit dibedakan dg
tropozoit matang. t ropozoit mat ang.
dg tropozoit
ntuk; bulat, padat, bent uk; bulat, <
kromat in tunggal mata ng. bentuk;
tungga keciI p v ivax
bu lat, besa r
dan je la s
P E M B A H A S A N
C>T A K U K D I
Tabel 4.4 Perbedaan Spesies Parasit dari Gamba ran sitoplasma Tropozoit pada
Paparan Tebal yang dkat dengan Giemsa.
A. Emb,yonated eggs
Inge-steel by human
I! .Af'Slll•til"-1..TNIIII• ,.,o�-..a•
A Larvae hatch
V in small intestine
Adult$ m lumen
of cecum
Trematoda
• Praziquantel 10 mg/kgBB, dosis tunggal
Cestoda
• Albendazol 2x400 mg, 8-30 hari, DOC untuk infeksi cestoda yg
fatal (neurocysticercosis)
• Praziquantel 10 mg/kgBB, dosis tunggal, DOC untuk
hymenolepiasis dan taeniasis
Nematoda
Tricuspid area
Pansystolic murmur
• Tricuspid �gurgitation Mitral area
• Ventricular septal defect Pansystolic murmur
• itral regurgitation
Mid-to·late diastolic murmur
Mid-to-late diastolic • itra1 stenosis
murmur
• -rliicuspid stenosis
• Atrial septal defect
• Opening snap dan murmur diastolic → MITRAL STENOSIS
20. Bronkiektasis
• laki-laki 45 tahun → batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu
setiap hari, dahak bisa keluar dan warnanya seperti coklat
• kekuningan
Kadang pasien juga merasakan sesak napas dan nyeri dada
• tetapi tidak sering
• Nyeri dada dirasakan saat batuk saja
• berat badan pasien turun 5 kilo dalam satu bulan ini
TD 130/80, nadi 98 kali permenit, RR 26 kali permenit, suhu
• 38,2 C
pemeriksaan paru didapatkan wheezing di kedua lapang
•
parU
•
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → bronkiektasis
- F e c a l AV /
Total anti-HAV
�ft!!CtRd
(gM an i-HAV
P11i KID f f l
�t\tl lM.O bill'.
ttimin td 111
ftc«S
7/ 2
v russenend
ln l D lood
I
K M P P D
Terapi
• Suportif
• Simptomatik
Jawaban lainnya
• B. hepatitis B → ditularkan melalui cairan tubuh, darah, mani, cairan
vagina, jarum suntik
• C. hepatitis C → ditularkan melalui cairan tubuh, darah, mani, cairan
vagina, jarum suntik
• D. kolesistitis → nyeri perut kanan atas setelah makan makanan
berlemak, murphy sign (+)
• E. kolelithiasis → nyeri perut kanan atas setelah makan makanan
berlemak, murphy sign (+)
23. Gagal ginjal akut
• perempuan 45 tahun → diare
• sering buang air besar hampir 10 kali sehari dan konsistensinya cair
• setiap makan setelah itu muntah
• pemeriksaan lebih lanjut didapatkan kadar ureum dan kreatinin
meningkat dan proteinuria +
• Komplikasi yang sudah terjadi ?
• Saat ini kemungkinan pasien sudah mengalami komplikasi → gagal
ginjal akut
• Gagal ginjal akut → perburukan fungsi ginjal yang cepat dan tiba-tiba
ditandai dengan oliguria (urine output < 0,5 cc/kgbb/jam) atau
anuria, dan peningkatan kreatinin
Gagal ginjal akut
• perburukan fungsi ginjal yang
cepat dan tiba-tiba ditandai
dengan oliguria (urine output
< 0,5 cc/kgbb/jam) atau
anuria, dan peningkatan
kreatinin
Terapi
II
In SI
..e.s,t,uu-1
Jawaban lainnya
• A. glomerulonephritis akut → hematuria, proteinuria, hipertensi,
penurunan fungsi ginjal, ASTO (+)
• B. glomerulonephritis kronis → hematuria, proteinuria, hipertensi,
penurunan fungsi ginjal, ASTO (+) dalam jangka waktu yang lama
• C. gagal ginjal kronis → keadaan klinis yang ditandai penurunan fungsi
ginjal secara irreversible, TRIAS : hipertensi, anemia, edema
• E. sindrom nefrotik → proteinuria, hipoalbuminemia,
hiperkolesterolemia, edema
24. Sindrom nefritis akut
• buang air kecil sedikit dan terkadang berwarna kemerahan
• seorang penderita SLE
• pemeriksaan fisik didapatkan suhu 36,7 C, tekanan darah 150/100
O
647
Klinis:
1. Riwayat infeksi streptokok
2. Oliguri dan hematuri tanpa rasa sakit.
3. Hipertensi terutama pada anak2
4. Sembab & bendungan sirkulasi:
- kardiomegali
- bendungan paru akut
- kenaikan tek.vena jugularis.
- hepatomegali
5. bradikardi
648
Pemeriksaan & diagnosis
1.diagnosis:
a. kelainan urinalisis: proteinuri, hematuri
b. foto thorax: kardiomegali&bend.paru
c. ECG: voltase rendah, T inverted, QT >
2. Diagnosis perjalanan penyakit:
a. faal ginjal kenaikan BUN & kreatin
b. elektrolit serum: Na.turun, K naik.
c. protein darah tetap/turun, profil lemak normal
d. ggn.faktor pembekuan: fibrinogen, F.VII, fibrinolitik
649
Diagnosis etiologi
A. pem.serologi: - ASO titer
- kompleks imun
- antiimunoglobulin
- serum komplemen
B. pem.histopatologi.
650
Penatalaksanaan:
1. Pengobatan darurat.
2. Pengobatan suportif
651
Pengobatan darurat:
1. Mengatasi bendungan sirkulasi dan paru:
a. posisi tidur setengah duduk
b. oksigen
c. diuresis paksa : lasix intravena
d. morfin
e. obat antihipertensi oral
f. hemodialisis: bila tx 24 jam gagal/GGA
2. Ensefalopati hipertensi akut :
a. hidralazin 20 mg I.V. & diuretik furosemid
b. nifedipin im. /sublingual dan furosemid
652
Pengobatan suportif
1. Diet: a. tinggi kalori 35 kal./kgBB/hr
b. lemak tak jenuh
c. rendah protein 0,5-0,75/kgBB/hr
d. elektrolit: Na.&K. dibatasi
Ca. 600-1000 mg/hr
2. Cairan: harus dibatasi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
653
Jawaban lainnya
• A. end stage renal disease → keadaan klinis yang ditandai penurunan
fungsi ginjal secara irreversible, TRIAS : hipertensi, anemia, edema
• B. gagal ginjal akut → perburukan fungsi ginjal yang cepat dan tiba-
tiba ditandai dengan oliguria (urine output < 0,5 cc/kgbb/jam) atau
anuria, dan peningkatan kreatinin
• D. sindrom nefrotik akut →proteinuria, hipoalbuminemia,
hiperkolesterolemia, edema
• E. infeksi saluran kemih → infeksi yang disebabkan oleh E. coli, gejala :
dysuria, hematuria, urgensi, dll
25. Coombs test
• perempuan 35 tahun → riwayat perdarahan post partum dengan
hemoglobin 6 gr/dl
• Selanjutnya diberi transfusi sebanyak 3 kantong whole blood
• pemeriksaan hemoglobin ulang didapatkan Hb 5 gr%
• pemeriksaan fisik tidak ditemukan sumber perdarahan dan penderita
tampak ikterik
• Pemeriksaan ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → anemia hemolitik (ABO
atau rhesus inkomtabilitas)
Erythrocyte • •
In VIVO ntlbocJy
(Olltlng of r l j IHOC'j{CS
• •
..i.. >- ).)- '
� )..
-Reagent
erythrocyte
• Pemeriksaan KHAS pada anemia hemolitik → COOMB’s TEST
26. HIV stadium III
• Diare selama 2 bulan tanpa disertai lender dan darah
• demam yang terus menerus selama 2 bulan juga
• menderita HIV
• sulit makan karena nyeri di mulutnya ketika makan
• BB pasien turun banyak selama sebulan ini, kira-kira 10 kg
• suhu 38,3 C, mulut didapatkan adanya kandidiasis oral dan stomatitis
multiple. Lifadenopati cervical (+)
• Hb 8, AT 105000, Al 6500
• sedang dalam pengobatan TB paru
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → HIV stadium III
· "ipneumani
P E M B A H A S A N C > T A K U K D I
100
-
-.,
u
10
TERAPI
ANJURAN
• Diare selama 2 bulan tanpa disertai lender dan darah
• demam yang terus menerus selama 2 bulan juga
• BB pasien turun banyak selama sebulan ini, kira-kira 10 kg
• kandidiasis oral dan stomatitis multiple
• sedang dalam pengobatan TB paru
• STADIUM III
27. Penyakit arteri perifer
• wanita 45 tahun → nyeri pada kedua kaki saat beraktivitas sejak 2
minggu yang lalu dan hilang dengan istirahat
• Setiap kali nyeri selalu di bagian otot betis kedua kaki TD
• 110/70, nadi 87 kali permenit, RR 20 kali permenit
• Pemeriksaan fisik ekstremitas bawah dalam batas normal
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → penyakit arteri perifer
(PAD)
• Klinis
• Claudicatio → nyeri pada ekstremitas bawah saat
aktivitas akibat kurangnya supai oksigen ke otot
• Berkurang dengan istirahat
• Nyeri selalu dirasakan pada kelompok otot yang
sama
Jawaban lainnya
• A. tromboangitis obliterans → terbentunya thrombus hingga terjadi
oklusi pada end arteri, riwayat merokok (+), klinis : pada end arteri
(jari), claudication, nyeri saat istirahat, ulkus, gangrene
• B. penyakit Raynaud → gangguan sirkulasi darah di jari tangan dan
kaki, diperburuk dengan paparan dingin
• C. deep vein thrombosis → gangguan aliran darah (statis, kurang
gerak), unilateral, nyeri, bengkak, merah, human sign (+)
• E. osteoarthritis → nyeri sendi besar, monoarthritis, krepitasi (+)
28. Hipospadia
• anak laki-laki 5 tahun
• arah kencing ke bawah, tidak mancur ke depan, tetapi tidak nyeri
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → hipospadia
cervicitis (wanita)
• * >30/LPB pada
wanita
•*bila tidak ada,
dapat digunakan
methylen blue
P E M B A H A S A N C > T A K U K D I
ex1tacellular gram-11� at e
dlpfococcl
-
• Penyebab urethritis NON GO pada wanita → CLAMYDIA
TRACHOMATIS
32. Tetanus
• anak laki-laki berusia 7 tahun → mulut tidak bisa membuka, wajah
meringis (menyeringai), dan otot mimik wajah kaku
• riwayat karies gigi hingga gusi bengkak dan berbau busuk
• asien sadar, tanda vital suhu badan 380C, frekuensi nafas 35x\menit,
Tetanus lokal
• Paling ringan
• Rasa kaku, kencang, nyeri otot di sekitar luka
• Bisa berkambang menjadi generalisata
Tetanus sefalik
• Biasa terjadi setelah ada luka pada kepala atau wajah
• Kelemahan dan paralisis otot-otot wajah
• Spasme otot wajah, spasme lidah, spasme tenggorokan
→ dysarthria, disfonia, disfagia
• Bisa berkembang menjadi generalisata
• Prognosis paling buruk
Klasifikasi ablett
Derajat I (ringan)
• Trismus ringan sampai sedang
• Kekakuan umum : kaku kuduk, opistotonus, perut papan
• Tidak dijumpai disfagia atau ringan
• Tidak dijumpai kejang
• Tidak dijumpai gangguan respirasi
Derajat II (sedang)
• Trismus sedang
• Kekakuan jelas
• Dijumpai kejang rangsang, tidak ada kejang spontan
• Takipneu
• Disfagia ringan
Derajat III (berat)
• Trismus berat
• Otot spastis, kejang spontan
• Takipneu, takikardi
• Serangan apneu (apneic spell)
• Disfagia berat
• Aktivitas autonomy meningkat
C. Glaukoma Kongenital
Insiden
- usia > 36 tahun + 1.5 %
- orang berkulit hitam 15 x kulit putih
- glaukoma primer sudut terbuka > pada kulit putih
glaukoma primer sudut tertutup > pada orang asia
- Faktor genetik
Glaukoma sudut terbuka
- kronis
- progresif
- bilateral
Gejala :
- mata putih dan kabur
- melihat seperti dalam terowongan/tunnel vision
Tanda – tanda :
- TIO > 22 mmHg
- sudut terbuka
- penyempitan lapang pandang
- pelebaran C/D Ratio (ekskavasio)
P E M B A H A S A C>T A K U K D
N I
Patofisiologi
- Degenerasi trabekel, kanal Schklemm
- Aspek genetik
Pengobatan :
A. Pemberian obat-obatan
- Tetes Pilokarpin 1- 4% → 4 – 6 kali/hari
- Tetes Timolol 0.25% - 0.50% ( Beta Adrenaque
Blocking Agent → 2 kali/hari )
- Tetes Betaksolol 0.20% - 0.50% ( Selektif
Reseptor B1) → 2 kali/hari
- Tablet Aseta Zolamid (Diamox) Anhidrase carbon
inhibitor 125 – 250 mg → 4 kali/hari
B. Laser Trabekuloplasti
- Kalau dengan obat-obatan gagal
C. Tindakan bedah
- Kalau dengan obat-obatan dan laser
Trabekuloplasti gagal
- Tersering → Trabekulektomi
Prevalensi
Patofisiologi :
- Insufisiensi vaskuler pada nervus optikus
Pengobatan :
- Sama dengan POAG
Glaukoma Primer Sudut Tertutup (PCAG)
Patofisiologi
- Blok pupil
- Tanpa blok pupil / blok silier
→ Tersering oleh karena blok pupil
Blok pupil
1. Faktor Predesposisi
- Sudut sempit
- Bilik mata depan dangkal
- Aksial length pendek
- Diameter kornea kecil
- Usia
2. Faktor Pencetus
- Mid midriasis
- Pembengkakan Lensa
- Lensa ke depan
Gejala – gejala :
- Nyeri
- Halo → kabur
- Pusing, mual, muntah
Tanda – tanda :
- TIO
- PCVI + CVI
- Kornea edema → bula keratopati
- Bilik mata depan dangkal
- Flare
- Atropi iris
- Glaukomflecken (katarak oleh karena TIO )
- Mid Midriasis
Terapi definitif :
- Iridektomi / laser iridotomi
- Trabekulektomi
Penatalaksanaan :
- Medikal terapi untuk perorangan terapi definitif
- Terapi definitif
- < 48 – 72 jam → iridektomi / laser iridotomi
- > 48 – 72 jam → trabekulektomi
- Fellow eye → iridektomi / laser iridotomi preventif
Medikal Terapi :
1. Dislokasi Lensa
6. Rubeosis iridis
- Terjadi fibrovaskuler pada sudut bilik mata depan
Jawaban lainnya
• A. pilokarpin tetes mata tiap 3 jam → dosis yang benar 4-6 kali sehari
• B. timolol tetes mata tiap 4 jam → dosis yang benar 2 x sehari C.
• manitol IV 200 mg/BB → dosis yang benar 1-2 mg/kgBB
• Asetazolamid oral 2x100 mg/hari → dosis 500 mg, dilanjutkan 4x250
mg
37. Miopia
• laki-laki 22 tahun → pandangannya kabur sejak seminggu yang lalu
• dokter menjelaskan bahwa cahaya yang diterima mata pasien jatuh
didepan retina, dan perlu dikoreksi dengan lensa negatif
• Kelainan ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → myopia
MIOPI
HIPERMETROPI
3. PRESBIOPI / mata tua
- penglihatannya tampak buram/tidak jelas
jika melihat benda-benda jauh dan dekat.
- Lensa kacamata rangkap terdiri atas lensa cekung untuk
melihat benda-benda jauh dan lensa cembung untuk
melihat benda-benda dekat.
Jawaban lainnya
• A. hipermetropia → mata kabur saat melihat objek dekat dan jauh,
sakit kepala, fotofobia, cepat lelah saat membaca
• B. ametropia → keadaan pembiasan mata dengan panjang bola mata
yang tidak seimbang, akibat kelainan kekuatan pembiasan sinar
media penglihatan atau kelainan bentuk bola mata
• C. emetropia → mata tanpa ada kelainan refraksi pembiasaan sinar
mata dan berfungsi normal
• E. presbyopia → penglihatan kabur ketika melihat dekat, jika
membaca mata terasa lelah, berair, dan perih, karena proses
degenerasi
38. Otitis eksterna difus
• laki-laki 25 tahun → telinga kanan terasa nyeri sejak tiga hari yang
lalu
• terutama saat pasien membuka mulutnya
• disertai dengan adanya gangguan pendengaran
• tidak sedang mengalami batuk pilek dan memiliki kebiasaan sering
berenang
• pemeriksaan otoskopi kulit liang telinga duapertiga dalam tampak
hiperemis, edema, dan tidak tampak adanya bisul
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → OED (otitis eksterna difus)
dalcmi�•..,,.J
clln.rien cl ...e
Jawaban lainnya
• A. otitis media supuratif subakut benigna → sub akut terjadi kurang
dari 2 bulan
• B. otitis media supuratif subakut maligna → di kurang dari 2 bulan
• OES → infeksi pada telinga luar tepatnya di 1/3 luar canalis auditorius
eksterna
• Gejala → nyeri pada telinga, gatal, terasa penuh
Otitis eksterna
Jawaban lainnya
• A. otitis eksterna maligna → komplikasi otitis eksterna bacterial,
infeksi mengenai kartilago, jaringan lunak, dan tulang, sering terjadi
pada pasien DM
• C. otitis eksterna difusa → di 2/3 dalam telinga luar, nyeri telinga,
terasa penuh, gatal
• D. otitis eksterna kolesteatoma → kolesteatoma : tumor jinak di aera
telinga tengah atau di belakang membrane timpani, disebabkan oleh
tumbuhnya kista dan penumpukan sel sel kulit mati, lender, dan
kotoran telinga
• E. otitis eksterna obliteran → adanya oklusi di telinga luar
42. Miastenia gravis
• perempuan 35 tahun → kedua kelopak mata sering menutup
• sering muncul menjelang sore setelah beraktivitas dan membaik
pada pagi harinya setelah istirahat
• TD 110/80 mmHg, nadi 86x/menit, RR 21x/menit, dan suhu 370C
• otot-otot ekstrinsik mata dalam batas normal, pergerakan bola
mata normal, nervus cranialis normal, dan tidak ada deficit
neurologis lain
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → miastenia gravis
• Idiopathic
• Penicillamine
• Antibodi Ach-R ditemukan 90% pada pasien dengan MG sekunder terhadap
paparan penicillamine
• Drugs
• Obat : • Procainamide
• Antibiotics (Aminoglycosides, • Verapamil
ciprofloxacin, ampicillin, • Quinidine
erythromycin) • Chloroquine
• B-blocker (propranolol) • Prednisone
• Lithium • Timolol
• Magnesium • Anticholinergics
patofisiologi
• Sistem kekebalan yang membentuk Antibodi tubuh (Ig G)
• menyerang reseptor Ach yang terdapat pada sisi otot dari neuromuscular
junction
• akibatnya terjadi kekurangan relatif dari Ach di presinaps motoris dari otot lurik
•
• Kelemahan otot
Gambaran klinis
• Kelemahan pada otot wajah
• Kelemahan pada kelopak mata
• Kelemahan pada otot mata, sehingga terjadi penglihatan ganda
• Kelemahan pada lengan dan tungkai
• Kelelahan otot yang berlebihan setelah melakukan olahraga
• Bisa terjadi kesulitan dalam berbicara dan menelan
• TEN → Reaksi kulit fatal, akut, dan jarang berupa pengelupasan kulit
dan lapisan mukosa. Hampir selalu disebabkan obat
STEVENS JOHNSON SYNDROME VS TOXIC
EPIDERMAL NECROLYSIS
• Skin care
• Antiseptic topikal : Silver nitrat, chlorhexidine (NOT silver sulfadiazine)
• Dressing lembab dengan petroleum jel
• Jangan gunakan adhesive tape
Kornplikasi Akut
• Dehldrasi dan malnutrisl akut
• lnfeksl mernbran rnukosa maupun paru (pneumonia],
septikernla
• ,Acute respiratory distress syndrome
• Ulserasl dan 1pe,rfoir1as1GIT'--:;) pendarahan --:;) svok
1
• Ektima → bentuk ulseratif dari impetigo atau didahului oleh lesi kulit
garukan/ insect bite, penyebab GABHS
Ektima
• bentuk ulseratif dari impetigo atau didahului oleh lesi kulit garukan/
insect bite
• Tanda Kardinal :
• Bercak kulit yang mati rasa
• Penebalan syaraf tepi dengan/tanpa gangguan subjektif : n. Ulnaris, n.
Aurikularis magnus, n. Peroneus
• Gangguan subjektif dapat berupa gangguan sensoris, motoris
maupun otonom
P E M B A H A S A N C > T A K U K D I
• Kondisi lain yang berasal dari individu itu sendiri, seperti takut akan
adanya penyakit (nosofobia), dan takut perubahan bentuk badan
(dismorfofobia) dimasukkan dalam klasifikasi gangguan hipokondrik
AGORAFOBIA FOBIA SOSIAL FOBIA KHAS
• Kecemasan timbul ketika berada • Rasa takut yang berlebihan akan • Rasa takut yang kuat dan
di tempat atau situasi di mana dipermalukan atau melakukan persisten terhadap suatu objek
meyelamatkan diri sulit hal yang memalukan pada atau situasi, antara lain: hewan,
dilakukan (atau memalukan) berbagai situasi sosial, seperti bencana, ketinggian, penyakit,
atau tidak tersedia pertolongan bicara di depan umum, berkemih cedera, dan kematian.
pada saat terjadi serangan panik. di toilet umum, atau makan di • Acrophobia fear of heights
• tempat umum. • Agoraphobia fear of open places
Situasi tersebut mencakup berada
di luar rumah seorang diri, di • Ailurophobia fear of cats
keramaian, atau bepergian • Hydrophobia fear of water
dengan bus, kereta, atau mobil. • Claustrophobia fear of closed
spaces
• Cynophobia fear of dogs
• Mysophobia fear of dirt and
germs
• Pyrophobia fear of fire
• Xenophobia fear of strangers
Tata laksana
• Cognitive behavior therapy
• Insight oriented psychotherapy
• Hypnosis
• Family therapy
• Exposure therapy/desensitisasi
• Farmakoterapi
Jawaban lainnya
• B. gangguan psikotik akut → gejala psikotik (waham dan atau
halusinasi) yang berlangsung kurang dari 2 minggu
• C. gangguan depresi → gejala depresi : afek depresif, kehilangan
minat, mudah lelah, insomnia, dll
• D. gangguan ansietas → gejala kecemasan dominan
• E. gangguan bipolar → gangguan mood, dangan riwayat mania satu
episode
49. Masokisme
• laki-laki → keluhan memasukkan kawat timah melalui lubang penis
sampai kandung kemih
• Saat kawat ditarik keluar, timbul rasa sakit dan berdarah sering
• melakukan hal ini karena menimbulkan rasa nikmat Menurut
• istrinya, sejak satu tahun ini kadang-kadang dia mengikat
penisnya dengan tali atau menusukkan penisnya dengan kawat
sampai berdarah
• Gangguan ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → masokisme
B. Mumifikasi
C. Arborescent mark
D. Metalisasi
E. Joule burn
52 B. Tenggelam
• Laki-laki 40 tahun
– Tidak sadarkan diri setelah melakukan penyelaman
sedalam
30 meter
– Dinyatakan meninggal oleh dokter yang memeriksa.
– Otopsi: busa dan darah yang keluar dari mulut dan
hidung, emfisema subkutis di dada
– Urin dan gas beracun tidak ditemukan
Penjelasan Kematian
B. Tenggelam
C. Barotrauma
D. Emboli gas
E. Asfiksia mekanik
53 A. Fibrilasi ventrikel
Mekanisme kematian?
• Air asin
– Air ditarik dari sirkulasi pulmonaledema
pulmoner, hemokonsentrasi, hipovolemia,
hiperMg
A. Fibrilasi ventrikel
B. Hemokonstrasi darah
C. Edema paru
D. Spasme laring
• Pembusukan/putrefaksi
– Mulaisetelah 24 jam
– Warna kuning kehijauan di perut kanan bawah (katup ileocaecal)
• Perempuan tahun
– Bentol bentol pada kedua tangan, gatal, sedikit nyeri
– Papul bergerombol, kasar, batas tegas
papul verukosa
• Diagnosis: Veruka Vulgaris (Common Warts)
• Disebabkan oleh HPV
Pembahasan: Veruka Vulgaris
• Definisi:
– Infeksi kulit oleh HPV (Human papilloma
virus)
pada epitel kulit, bersifat swasirna
• Penularan:kontak langsung
• Etiologi
– HPV tipe 1 (plantar warts)di telapak kaki
– HPV tipe 2 dan 4 (veruka vulgaris / common warts)
– HPV tipe 3, 10, dan 28 (veruka plana)veruka pink, datar, sedikit
meninggi
Veruka Plana Veruka Plantaris
Pilihan lain
• Virus (penyebab) Herpes • Virus Epstein Bar
Zoster – Lesi eritema agak meninggi
– Lenting (vesikel) dengan dasar berkonfluens, menyebar
eritema, rasa terbakar, generalisata di tubuh
dermatomal • Virus Pox
– Reaktivasi infeksi laten endogen – Papul di tubuh, permukaan licin
virus Varicella Zoster tampak seperti kubah,
• Virus Herpes Simpleks mengeluarkan massa putih
– HSV-1 (sekitar bibir) atau HSV- seperti nasi
2 (herpes genital)
A. Virus herpes zoster
D. Virus Epstein-Barr
E. Virus pox
57 B. Luka bakar derajat 2
Diagnosis?
• Luka bakar
– Nyeridi ujung saraf nyeri
(epidermis atau dermis)
– Kemerahan dan melepuhbulla
Saat ini ada yang menambahkan luka bakar derajat 4 jika sampai ke otot.
A. Luka bakar derajat 1
• Laki-laki
– Kutil pada kemaluan, tidak gatal, tidak nyeri
– Pekerja hiburanfaktor risiko kontak genital wart
• Infeksi HPV
– Tipe 6 &11kondiloma
akuminata
– Tipe 16 & 18kanker serviks
• Efloresensi
– Papul dengan permukaan datar, verukosa, atau lobulated; multipel dan tersebar
diskret
– Mirip jengger ayam (kondilomatosa)
• Predileksidaerah yang terkena trauma saat berhubungan
• Manifestasigatal,duh tubuh,pendarahan post-koitus,biasanya tidak nyeri
Tatalaksana Kondiloma Akuminata
• Edukasi
– Periksa pasangan
seksual
– Gunakan kondom
– Vaksin
(pencegahan)
– Konseling periksa HIV dan sifilis (jika ada
fasilitas)
Tatalaksana Kondiloma Akuminata
• Farmakoterapi
– Tinktura podofilin 25%: oleh dokter, tidak boleh pada ibu hamil
dan lesi luas,seminggu 2x hingga lesi hilang
– Asam trikloroasetat (TCA) 80-90%:oleh dokter, seminggu sekali
hingga lesi hilang,larutan ditotolkan pada lesi sampai putih dan lepas
– Podofilotoksin 0.5%: oleh pasien, 2 kali sehari selama 3 hari,
selanjutnya istirahat 4 hari, diulang 4-5 sesi, tidak boleh untuk ibu
hamil
– Krioterapi, bedah kauterisasi, laser, bedah eksisi: oleh dokter,
baik untuk lesi yang besar atau sudah obstruksi
A. Podofilotoksin
B. Krioterapi
C. Elektrokauter
D. Krim TCA
E. Tinktura podofilin
60. C. Salep 2-4
• Bayi, 1 bulan
– Gatal malam hari
– Predileksi: bokong, sela jari, ketiak
– Ada orang serumah keluhan
serupa
• Diagnosis: Skabies
Pembahasan: Skabies
• 2 dari 4
– Pruritus nokturnal = gatal memberat pada malam hari
– Ditemukan terowongan di tempat predileksi (sela
jari, pergelangan tangan, umbilikus, kaki, daerah lipatan
tubuh)
– Menyerang manusia yang hidup berkelompok
(asrama, pesantrean, dll)
– Ditemukan tungau pada pemeriksaan mikroskopis
Pembahasan: Tatalaksana
• Laki-laki, 26 tahun
– Bercak kemerahan 1 mingguinflamasi akut
– Riwayat jatuhkemungkinan masuk infeksi
– Demam, menggigil, malaisegejala sistemik infeksi
– Status dermatologi: makula eritema, berbatas tegas,
bula, vesikel, terasa nyeri, tepi meninggi (infiltrat)
• Diagnosis: Erisipelas
Pembahasan: Pioderma (infeksi)
• Impetigo superfisial : hanya epidermis
– Tidak ada gejala sistemik
– Jenis:
Impetigo nonbulosa: wajah (sekitar hidung dan mulut), krusta
kuning madu
• Impetigo bulosa: daerah lipatan, skuama kolaret
• Ektima: pioderma ulseratif, ulkus dangkal tertutup krusta
• Folikulitis: pioderma folikel rambut, pustule hingga nodul eritematosa
• Furunkel/ karbunkel: pioderma folikel rambut dan jaringan
sekitarnya,nodus hingga lesi lebih besar 3-10 cm
Pembahasan: Pioderma (infeksi)
• Impetigo profunda : epidermis dan dermis
– Ada gejala sistemik infeksi dan
nyeri
– Jenis:
• Erisipelas: lesi eritematosa merah cerah, infiltrat di
bagian pinggir, edema, vesikel dan bula diatas lesi
• Selulitis: infiltrat eritematosa difus
• Flegmon: selulitis dengan supurasi
Erisipelas Selulitis
Flegmon
A. Folikulitis
B. Karbunkel
C. Selulitis
D. Erisipelas
E. Dermatitis statis
62 A. KOH
• Laki-laki, 30 tahun
– Bercak hipopigmentasi di punggung meluas
pityriasis versicolorGatal saat berkeringattanda infeksi
jamur
– Status dermatologis: makula hipopigmentasi, skuama
haluus,
central healing tinea korporis dd pityriasis
versicolor
Pemeriksaan KOH 10%
Pitiriasis
Tinea Kandida
versikolor
Hifa panjang • Pseudohifa • Hifa pendek
bersekat • Ragi/yeast • Ragi/yeast
Artospora = • Blastospora bulat
spora bergerombol
berderet • Spaghetti &
meatball
Pemeriksaan Baku emas pemeriksaan Tinea adalah ditemukan
B. Lampu Wood
C. Ziehl Nielsen
D. Pewarnaan Gram
E. Tzank Test
63 A.Telogen effluvium
• Perempuan 30 tahun
– Rambut rontokeffluvium
• Diagnosis:Telogen effluvium
Pembahasan: Siklus Pertumbuhan
Rambut
Jika terjadi kehilangan rambut pada fase anagen, kehilangan rambut akan permanen. Jika
kehilangan rambut pada fase telogen, rambut dapat tumbuh kembali.
Effluvium adalah kerontokan rambut abnormal (>120 helai per hari).
Jika berlanjut, dapat terjadi kebotakan (alopesia).
Pembagian
1. Merata (difus): efluvium telogen, efluvium anagen, alopesia
androgenetika pada perempuan, kelainan batang rambut
2. Setempat (fokal): akibat infeksi,trauma, kelainan batang rambut,.
alopesia androgenika pada laki-laki,alopesia areata
Dapat pula dibagi alopesia yang disertai dengan sikatrik (alopesia
sikatrikal) dan alopesia tanpa sikatrik (alopesia nonsikatrikal)
Telogen Effluvium
Kerusakan rambut yang dihubungkan dengan faktor hormonal, nutrisi, obat,
dan bahan kimia serta penyakit kulit sistemik. Hair pull test positif.
Etiopatogensis:
• Efluvium pasca febris akut (disertai demam >39O)
• Penyakit sistemik
• Efluvium telogen pasca partus
• Efluvium telogen pascanatal
• Efluvium telogen psikik
• Efluvium telogen kronik
Anagen Effluvium
Kerontokan rambut pada fase anagen yang disebabkan oleh
pengaruh radiasi atau obat. Obat kemoterapi berefek
menghentikan sel yang sedang aktif membelah antara lain
sumsum tulang, gastrointestinal, matrik rambut. Kerontokan
rambut biasanya terjadi dalam 1-2 minggu setelah kemoterapi
dan puncaknya setelah 1-2 bulan.
Alopesia Androgenik
Alopesia terpola akibat faktor hormon androgen dan genetik.
Sifat fisik yang diwariskan secara herediter, tergantung
androgen, menyebabkan konversi rambut terminal menjadi
rambut velus dalam pola karakteristik.
Pada laki-laki penipisan rambut di temporal, frontal/parietal,
verteks, oksipital
Pada perempuan penipisan rambut difus terutama di daerah
frontal/parietal
Alopesia Areata
Kebotakan akibat
autoimun, dapat
dipengaruhi genetik
dan stress.
Biasanya berbentuk
patch (blok pitak-
pitak)
Trikotilomania
B. Anagen effluvium
C. Alopesia androgen
D. Alopesia areata
E. Trikotilomania
64 E. Urtrikaria
• Diagnosis: Urtikaria
Pembahasan: Urtikaria
• Edema lokal mendadak dan menghilang perlahan-lahan, meninggi, berwarna
pucat (di tengah) dan kemerahan. Dapat disertai angioedema.
• Pencetus
– Fisikpanas, dingin, UV, sinar matahari
– Gigitan
serangga
– Makanantelur, udang, ikan, kacang, dll
–
Autoimun
Klasifikasi
• Waktu
– Akut (<6 minggu atau 4 minggu terus-
menerus)
– Kronik (>6 minggu)
• Morfologi klinis
– Papular : papul
– Gutata : sebesar tetesan air
– Girata : lebih besar dari gutata
Pemeriksaan
• Eosinofil
• Manifestasi klinis:
– Lesi eritematosa
– Skuama kasar kekuningan-keemasan,
– Berminyak
Dermatitis Atopi
• Manifestasi Klinis:
– Gatal
– Kulit kering
– Lesi eritematosa dengan predileksi khas
– Iktiosis: kulit seperti sisik ikan
– Gejala dan tanda atopi yang lain (asma, rhinitis
alergi, konjungtivitis alergi) pada pasien atau keluarga
• Pencetus: cuaca, stress, bahan pakaian, dll
• Bayi:wajah,pergelangan tangan dan kaki,lutut
• Anak:lipat siku dan lutut,fleksor,leher,kadang di wajah dan kelopak mata
Remaja dan dewasa: lipat siku dan lutut, leher, dahi dan sekitar mata, tangan
dan pergelangan tangan,bibir,kelamin,puting susu,kulit kepala
Pilihan lain
• Ziehl Nielsen
– Sama dengan pewarnaan BTA. Untuk kasus yang
dicurigai
MH (infeksi Mycobacterium leprae)
• Pewarnaan Gram
– Untuk kasus curiga pioderma, mencari jenis bakteri
agar dapat memberikan antibiotic yang tepat.
• Tzank Test
– Untuk kasus kecurigaan infeksi virus, jarang dipakai.
A. Dermatitis kontak alergi
C. Dematitis seboroik
D. Dermatitis atopi
E. Urtikaria
65 B. Benzatin penisilin 2.4 juta
IU IM dosis tunggal
• Laki-laki, 38 tahun
– Luka pada penis, bersih, tidak nyeriulkus
durum
– Faktor risiko (+): pasangan seksual lebih dari 1
dan
tidak aman
• Diagnosis: Sifilis primer
IMS
BV Limfogranuloma
venerum (LGV)
• Stadium Laten:
Pilihan lain
Lokasi tes
• Pilihan utamapunggung
• Lokasi lainlengan atas lateral, lengan bawah volar
Patch Test
• Prinsip umum :
• Tacrolimusimunosupresan
A. Mometasone furoate cream 0.1%
D. Calcipotriol
E. Tacrolimus
67 B. Basal cell carcinoma
• Laki-laki 50 tahun
– Luka di dahinya
• Perempuan 22 tahun
– Bisul
• Medikamentosa
– Topikal
• Bahan iritan: sulfur (4-8%), resorsinol (1-5%), as. salisilat (2-5%), asam retinoat (0,025-0,1%)
• Antibiotik: oksitetrasiklin 1%, eritromisin 1%, klindamisin 1%
• Antiradang: hidrokortison 1%
– Sistemik
• Tetrasiklin 250 – 1000 g/hari
• Eritromisin 4x250 mg/hari
A. Hiperkeratinisasi infundibulum
C. Hiperandrogen
D. Peradangan pilosebasea
Herpes Zoster
• Biasanya pada
dewasa – lansia
• Faktor predisposisi:
immunocompromis
ed (tidak selalu)
• Reaktivasi VZV
laten di ganglia
sensori
Gejala
• Riwayat varicella/cacar air
• Gejala prodromal:demam,malaise,nyeri kepala
• Gatal atau nyeri
• Efloresensi khas:vesikel dengan persebaran dermatomal
– Bisa berawal dari papul
– Jika vesikel pecah dapat terbentuk krusta
– Dasar eritematosa
– Vesikel bisa berisi air, maupun hemoragik
– Lesi baru masih bisa muncul hingga 7 hari
Persarafan Dermatomal
• Pemeriksaan penunjang
– Tidak rutin
– Simpromatik demamparasetamol
• Komplikasi:
– Sindrom Ramsay-Hunt: tinnitus, paresis nervus VIIbiasanya pada HZ di wajah
– HZ ophthalmicus
– P o s t h e r p e t ic
n e u r a lg ia
Ramsay Hunt Syndrome
Ramsay Hunt Syndrome
Postherpetic Neuralgia/
Neuralgia Pasca Herpetika
Kerusakan saraf bebas hipersensitif muncul rasa
nyeri terhadap stimulus ringan (Alodinia)
• Tatalaksana:
– Gabapentin 3x300mg (titrasi = hari pertama 1x, hari
kedua
2x, dan hari ketiga 3x)
– Pilihan lain: pregabalin, antidepresan trisiklik
(amitriptilin)
Neuralgia pasca herpetika tidak bisa diobati dengan NSAID. Karena nyeri
muncul bukan karena inflamasi, tapi karena kerusakan saraf. Sehingga
diberikan GABAPENTIN
A. Trigeminal neuralgia
B. Parese N.V
C. Post-herpetic neuralgia
D. Bell’s palsy
E. Paresis N.VII
70 C. Ektima
• Anak 6 tahun
– Borok di betis kanan
– Awalnya digigit nyamuk, terasa gatal dan digaruk, lama
• Status dermatologikuskrusta
Ektima = Impetigo Ulseratif
• Infeksi kulit mencakup epidermis dan dermis
• Etiologi
o Streptococcus beta – hemolitikus (tersering)
o Staphylococcus aureus
• Predileksi :ekstremitas
• Ulkus dangkal,punched-outindurasi (+);tertutup krusta;pus (+)
• Terapi :
o Wound toilet biasanya NaCl 0,9%
o Antibiotik topikal : asam fusidat 2% atau mupirocin 2%
cream
o Antibiotik oral jika ulkus banyak atau tidak respons
dengan topikal
Ektima
• Tatalaksana
• Sabun antibakteri
B. Selulitis
C. Ektima
D. Impetigo krustosa
E. Impetigo bullosa
71B. Sifilis sekunder
• Laki-laki 32 tahun
– Luka di kemaluan sejak 1 bulan
– Tidak gatal dan tidak nyeri
– Lemas, nyeri kepala, dan ruam di tubuh
Pemeriksaan fisik demam subfebris, limfadenopati
inguinalis, dan luka di kemaluan berbentuk bulat batas
tegas licin
Sifilis
• Infeksi kronis oleh Treponema Pallidum
• Dibagi menjadi:
– Stadium I (primer)
• Ulkus genital soliter,tidak nyeri (dapat sembuh sendiri setelah 3-10 minggu)
– Stadium II (sekunder)
Kemerahan di kulit, tidak gatal, disebut The Great Immitatorroseola sifilatika, papul,
pustul, konfluensi
• Demam,pembesaran KGB,nyeri tenggorok,sakit kepala,nyeri otot,dan letih
• Lesi mukosa
Siprofloksasin 2x500 mg (3
hari)
Haemophilus Ulkus mole/kotor: dasar kotor, Eritromisin 4x500 mg (7
Chancroid
ducreyi nyeri, lunak, tepi tidak teratur hari)
Azitromisin 1g (dosis
tunggal)
Doksisiklin 2x100 mg (14
Ulkus yang tidak nyeri
Limfogranuloma Chlamydia Pembesaran KGB unilateral hari)
venerum (LGV) trachomatis Eritromisin 4x500 mg (14
yang nyeri
hari)
Awalnya muncul vesikel Asiklovir 5x200 mg
Herpes simplex
Herpes simplex multipel,kemudian pecah - Primer 7 hari
virus
menjadi ulkus - Rekuren 5 hari
A. Sifilis primer
B. Sifilis sekunder
C. Sifilis tersier
D. Herpes genitalis
E. Ulkus mole
72C. Lentigo
• Laki-laki 57 tahun
– Bercak kehitaman di hampir semua bagian tubuh
– Bekerja sebagai petani dan sering terpapar matahari
• Melanoma malignakeganasan
B. Melasma
C. Lentigo
D. Keratosis seboroik
Moluskum
Candida Chancroid
contagiosum
Limfogranuloma
BV
venerum (LGV)
Ulkus durum/bersih:
Treponema Benzatin penisilin 2,4 juta IU
Sifilis dasar bersih, keras,
pallidum (IM),dosis tunggal
tidak nyeri, tepi rata
Siprofloksasin 2x500 mg (3
Ulkus mole/kotor:
Haemophilus hari)
Chancroid dasar kotor, nyeri,
ducreyi Eritromisin 4x500 mg (7 hari)
lunak, tepi tidak teratur
Azitromisin 1g (dosis tunggal)
Awalnya muncul
Asiklovir 5x200 mg
Herpes Herpes vesikel multipel,
- Primer 7 hari
simplex simplex virus kemudian pecah
- Rekuren 5 hari
menjadi ulkus
Infeksi Herpes
Herpes
• Laki-laki 42 tahun
– Kutil seperti jengger ayam di
penis
– Seminggu lalu berhubungan dengan
PSK
• Kondiloma akuminata
Infeksi Menular Seksual
IMS
Non- Limfogranuloma
spesifik venerum (LGV)
Herpes simpleks
Kondiloma Akuminata
• Infeksi HPV
– Tipe 6 &11kondiloma akuminata
– Tipe 16 & 18kanker serviks
• Efloresensi
– Papul dengan permukaan datar, verukosa, atau
lobulated; multipel dan tersebar diskret
– Mirip jengger ayam (kondilomatosa)
• PenyebabPoxvirus
• Elektrokauterisasi
• Pembedahan
A. HPV tipe 6
B. HPV tipe 7
C. HPV tipe 10
D. HPV tipe 14
E. HPV tipe 16
75 A. Mengatur pola makan
• Perempuan 46 tahun
– Benjolan pada kedua matanya, berwarna putih dan
dirasa tidak gatal