76 D. Developmental dysplasia of
the hip
• Anak usia 4 bulan
– Kaki kanan tampak lebih panjang daripada kaki kiri
– Riwayat kelahiran sungsang
– Berat badan lahir 4,1 kg
– Saat menggantikan popok terdengar bunyi "klik”.
Pada
C. Fraktur asetabulum
E. Bow leg
77A. Dislokasi glenohumeral
sinistra
terjatuh dari motor dengan
tumpuan bahu kiri bagian
belakang.
Pada pemeriksaan fisik
didapatkan bahu kiri lebih
menonjol dan nyeri.
Dislokasi Humerus
Anterior Posterior
• Perempuan 65 tahun
– Nyeri pada lutut kanan sejak 3 bulan.
– Trauma disangkal
– Nyeri disertai sering kaku pada pagi hari
– Laki-laki >60
tahun
– Perempuan >50 tahun atau sudah
menopause
– Obesitas
• Gejala
– Nyeri sendi yang
progresif
– Nyeri muncul saat beraktivitas dan menghilang saat istirahatR O M
berkurang
– Kaku di pagi hari <1
jam
– Perubahan gaya
berjalan
– PF:
krepitasi
Gambaran X-ray pada OA
Kellgren-Lawrence
Osteofit besar
Pasti ada Pasti ada osteofit
Kemungkinan Celah sendi sangat
osteofit Pasti celah sendi
sempit
ada osteofit menyempit
Kemungkinan
Sklerosis Sklerosis, Kista
celah sendi subkondral
menyempit Kemungkinan ada
Pasti ada deformitas
deformitas tulang
tulang
Tatalaksana
• Hindari aktivitas weight bearing
– Naik turun tangga
– Membawa beban yang berat
– Lompat-lompat, dll
B. Berenang
E. Jalan cepat
79 A. Meniscus injury
• Laki-laki 20 tahun
– Lutut kirinya nyeri, jatuh bermain bola
dan terdengar bunyi 'pop’
E. Dislokasi patela
80 A. Penebalan sinovium karena
proses peradangan
• Perempuan 65 tahun
– Nyeri lutut terutama ketika berjalan sejak 3 bulan yang
lalu
– Kaku pagi hari setelah bangun tidur <30 menit
• Gejala
– Nyeri sendi yang progresif
– Nyeri muncul saat beraktivitas dan menghilang saat istirahatROM
berkurang
– Kaku di pagi hari <1 jam
– Perubahan gaya berjalan
– PF: krepitasi
Gambaran X-ray pada OA
Kellgren-Lawrence
Osteofit besar
Pasti ada Pasti ada osteofit
Kemungkinan Celah sendi sangat
osteofit Pasti celah sendi
sempit
ada osteofit menyempit
Kemungkinan
Sklerosis Sklerosis, Kista
celah sendi subkondral
menyempit Kemungkinan ada
Pasti ada deformitas
deformitas tulang
tulang
S AGE OF KNEE OSTEOARTHRITIS
I II IV
Doubtful Moderat Seve e
6
Osteoartritis
Penyakit degeneratif sendi (pada orang
tua). Faktor risiko = obesitas. Parasetamol
Osteoartritis Nyeri kronik progresif yang dipicu NSAID: meloksikam, Na
gerakan, krepitasi (+), kaku pagi hari < 1 diklofenak
jam. Biasanya pada lutut.
• Seorang laki-laki
– Kecelakaan lalu lintas
– Luka terbuka sangat lebar tungkai bawah kaki kiri, tampak kotor,
sepanjang 15 cm, tulang mencuat keluar, sensasi nyeri (+), arteri
dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior masih teraba
• Kerusakan pembuluh
IIIC darah
• Dan saraf
A. Fraktur terbuka tibia derajat 1
• Definisi
– Peradangan tulang karena infeksi
bakteri
• Etiologi (terbanyak S. aureus)
– Kontaminasi dari luar
B. MRI
C. Kreatinin serum
D. BUN
E. X-ray
83B. Arteri tibilais anterior
–
Nyeri
• Arteri dorsalis pedis tidak terabakerusakan
arteri proksimal, bagian anterior genu
Vaskularisasi Arteri Genu
A. Arteri tibialis posterior
C. Arteri peroneus
D. Arteri femoralis
E. Arteri poplitea
84.B. MRI
• Laki-laki 20 tahun
– Nyeri lutut kiri sejak 1 jam
– Setelah terjatuh dari pertandingan bola basket
• TD: 120/80 mmHg, RR: 22 kali/menit, N: 88 kali/menit, S:
36.6 C
Lutut kiri nyeri, bengkak, ngilu, dan terdengar bunyi klik saat
digerakansuspek ruptur ligamen
Pemeriksaan Ligamen Lutut
Femur ditahan
Tibia ditarik
Pemeriksaan Penunjang
B. MRI
C. CT-scan
D. USG
• Seorang laki-laki
– Nyeri tungkai
– Sebelumnya ada riwayat sering patah tulang
Hormon PTH:
Ca serum dengan
pelepasan Ca dan
fosfat dari matriks
tulang
• Penyerapan Ca
oleh ginjal
Hormon Paratiroid
Hiperparatiroidisme
• Peningkatan sekresi hormone paratiroid
• Dibagi menjadi
– Hiperparatiroidisme primer
• Disebabkan oleh single adenoma (85%), multiple
adenoma/hyperplasia (15%), parathyroid carcinoma.
–
Hiperparatiroid
sekunder
• Berkaitan dengan segala kondisi yang menyebabkan kalsium
darah rendahCKD, steroid jangka panjang
• Tanda dan gejala: mudah lelah, kelemahan otot,
mual, muntah, konstipasi, aritmia jantung, nyeri di
daerah punggung dan demineralisasi tulang,
fraktur patologis dan nephrolithiasis.
• Pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar total
Ca serum dan kadar hormone paratiroid
meningkat.
A. Gangguan absorbsi kalsium
E. Defisiensi vit D
86. C.Anemia defisiensi B12
• Anamnesis
– Lemah, letih, lesu
• Pemeriksaan fisik
– Konjungtiva pucat
• Pemeriksaan laboratorium
– Hb 9 mg/dL (anemia), MCV 100 fl (makrositik), MCH 33 pg (normokrom)
– Leukosit dan trombosit sedikit berkurang
– Apusan darah tepi: eritrosit membesar dengan hipersegmentasi neutrofil
• Diagnosis:anemia megaloblastik
Pembahasan: Klasifikasi Anemia
Pembahasan
• Anemia makrositik dapat dibagi menjadi 2
– Megaloblastik: ada gangguan di DNA (ditandai
dengan makroovalosit, hipersegmentasi neutrofil)
– Non-megaloblastic: tidak ada gangguan di DNA
• Anemia megaloblastik
– Akibat defisiensi kobalamin (B12) : ada gejala
neuropati
(kebas, kesemutan, nyeri di ujung jari)
– Akibat defisiensi asam folat (B9) : tidak ada gejala
neuropati
Pilihan lain
• Anemia defisiensi besi
– Atrofi papil lidah, anemia mikrositik hipokrom, sel target, sel satelit,
hitung eritrosit berkungan
• Anemia aplastik
– Kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah, pansitopenia
dengan gambaran sumsum tulang hipoplastik atau aplastik
• Thalassemia
– Anemia mikrositik hipokrom, genetik, tumbuh kembang terhambat,
perlu transfuse berulang, hitung eritrosit dapat normal namun
bentuknya membuat tidak fungsional
A. Anemia defisiensi besi
B. Anemia aplastik
E. Thalassemia
87.E.Anemia hemolitik
• Anamnesis
– Lemas, sering pusing
• Pemeriksaan fisik
– Konjungtiva pucat, sklera ikterik
• Pemeriksaan laboratorium
– Hb 6.8 mg/dL (anemia)
– Apusan darah tepi: normositik normokrom
– Coomb test (+)
• Diagnosis:anemia hemolitik autoimun
Pembahasan: Klasifikasi Anemia
Pembahasan
• Anemia hemolitik terjadi akibat rheumatoid, limfoma Hodgkin
• Infeksi: malaria
pecahnya eritrosit
• Hipersplenisme
– Penyebab intrinsik:
• Keracunan
• Kerusakan membran eritrosit:
• Obat: paling sering: sefalosporin
spherocytosis, elliptocytosis
Tidak dapat memproduksi
eritrosit: thalassemia, sickle cell
Gangguan metabolisme eritrosit:
G6PD, defisiensi piruvat kinase
– Penyebab ekstrinsik:
• Autoimun: SLE, artritis
Pembahasan
• Anemia hemolitik biasa ditandai dengan:
– Peningkatan retikulosit (sel darah merah imatur) sebagai
kompensasi dari sumsum tulang
– Ikterik: akibat peningkatan bilirubin di intravaskular
– Peningkatan LDH
– Penurunan haptoglobin
– Coomb test (+) menunjukkan adanya antibodi yang melekat di
sel darah merah menggambarkan keadaan autoimun
Pilihan lain
• Anemia defisiensi besi
– Atrofi papil lidah, anemia mikrositik hipokrom, sel target, sel satelit, hitung eritrosit berkungan
• Thalassemia
– Anemia mikrositik hipokrom, genetik, tumbuh kembang terhambat, perlu transfuse berulang,
hitung eritrosit dapat normal namun bentuknya membuat tidak fungsional
• Anemia megaloblastic
– Anemia makrositik normokrom akibat defieisnei B12 atau asam folat
A. Anemia defisiensi besi
C. Thalassemia
D. Anemia megaloblastik
E. Anemia hemolitik
88 A. Hipersensitivitas tipe 1
• Anamnesis
– Gatal seluruh tubuh setelah memakan udang 1
jam lalu
• Pemeriksaan fisik
– Urtikaria
B. Hipersensitivitas tipe 2
C. Hipersensitivitas tipe 3
D. Hipersensitivitass tipe 4
E. Reaksi anafilaksis
89C. Leukemia mieloid akut
• Anamnesis
– Demam, tanda perdarahan (gusi berdarah, bercak merah di kulit)
• Pemeriksaan fisik
– Limfadenopati, splenomegali.
• Pemeriksaan laboratorium
– Hb 8.1 mg/dL (anemia), leukosit 47000 (leukositosis), trombosit 78000
(trombositopenia), sel blas 23%.
– Apusan darah tepi: anemia normositik normokrom, leukositosis
– AUER ROD
• Diagnosis:Leukemia
Pembahasan: Leukemia Akut / Kronik?
• Sindrom mielodisplastik
– Disebut preleukemia karena dapat menyebabkan
leukemia akut dikemudian hari
E. Sindrom mielodisplastik
90 A. Limfoma Hodgkin
• Definisi
– Kanker yang berasal limfosit di organ limfoid
dari
sekunder (nodus limfa, limpa, timus, dan organ lain)
• Klasifikasi
– Limfoma Hodgkin
– Limfoma non-Hodgkin
Pembahasan
Limfoma Hodgkin Limfoma non-Hodgkin
Usia Dewasa muda atau tua Anak dan dewasa
Insidensi 10% 90%
Lokasi Lokal pada satu group nodus Dimana saja,dapat melibatkan
limfa;Leher,Ketiak,Dada beberapa nodus limfa
Extranodal Jarang Sering
Etiologi Paling banyak EBV Berhubungan dengan autoimun
Gejala sistemik Sering Jarang
Patologi anatomi Reed Stenberg Cell Tidak ada Reed Stenberg Cell
Prognosis Baik Lebih buruk
Pilihan lain
• Leukemia LimfoblastikAkut
– Kanker pada sel imatur (blast) limfoid, terjadi di sumsum tulang. Ditandai
dengan onset akut: demam, lemas, perdarahan, hepatosplenomegali,
limfadenopati. Pada pemeriksaan apus darah tepi terdapat sel blast.
• LimfadenititsTuberkulosa
– Infeksi pada nodus limfa akibat tuberkulosis. Biopsi patologi
anatomi:
granuloma, sel Langhans, sel epiteloid.
• Skrofuloderma
– Lesi pada kulit yang biasanya diawali dengan limfadenitis tuberkulosa yang
meluas ke kulit.
A. Limfoma Hodgkin
B. Limfoma non-Hodgkin
C. Limfadenitis Tuberkulosis
E. Skrofuloderma
91A. Kultur darah sebelum
pemberian antibiotik
• Perempuan 58 tahun
– Penurunan kesadaran
– Demam dan mual sehari, tidak mereda walaupun sudah minum obat
demam
– Riwayat diabetes melitus tidak terkontrol
TD 100/70 mmHg, nadi 120 kali/menit, frekuensi napas 24
kali/menit, temperatur axilla 40 derajat celciusSIRS
• Leukosit 16.000/mm3 dan hitung jenis 0/0/17/55/22/sepsis
:
Hour-1 Bundle: Initial Resuscitation
For Sepsis And Septic Shock
• 1) Measure lactate level.*
• 2) Obtain blood cultures before administering antibiotics
• 3)Administer broad-spectrum antibiotics
• 4) Begin rapid administration of 30mL/kg crystalloid for
hypotension or lactate ≥4 mmol/L
• 5) Apply vasopressors if hypotensive during or after fluid
resuscitation to maintain a mean arterial pressure ≥ 65 mm Hg.
*Remeasure lactate if initial lactate elevated (> 2 mmol/L).
A. Kultur darah sebelum pemberian
antibiotik
• Nyeri retro-ortbita
• Nyeri perut,mual,muntah
• Plasma leakage:asites,efusi
• Perdarahan:petekiae,BAB hitam,muntah darah,mimisan
Laboratorium
• Leukositopenia
• Trombositopenia
• Hematokrit meningkat
E. Widal
93 D. IgG
B. IgM
C. IgD
D. IgG
E. IgE
94 C. Anti-HIV
Pemeriksaan penunjang?
• Laki-laki 38 tahun
– Diare yang terus-menerus sejak 3 minggu lalu
à
diare kronis
– Riwayat menggunakan narkoba suntik faktor
risiko HIV
Gejala HIV/AIDS
• Demam >1 bulan
• Diare kronik
• BB ↓ >10%
HASIL INTERPRETASI
A1(+)A2(+)A3(+) Pasti HIV
A1(+) A2(+) A3(-) Indeterminateulangi 1 bulan lagi
A1(+) A2(-) A3(-)
A1(-) Tidak HIV
• CD4+
– Menghitung jumlah CD4+ dalam tubuh
– pemberian ARV dan kemungkinan
Menentukan
penularan
A. CD4+ dan viral load
B. Viral load
C. Anti-HIV
D. CD4+
• Perempuan 23 tahun
– Demam hilang timbul sejak 5 hari
– Baru saja pulang dari bekerja di Papua
Hapusan darah tebalsel darah merah berukuran
normal dengan warna pucat di tengah, didapatkan ring
berwarna biru dengan inti merah, terdapat bentuk
accole
Malaria
Infeksi Plasmodium
yang diperantarai
nyamuk Anopheles
P. falciparum Demam setiap hari Trofozoit: cincin, accole, titik Maurer
Tropikana Malaria serebral: koma Gametosit: sabit/pisang/sosis
Quartana
Tropika /
subtertiana
Gejala Malaria
• Demam tinggi hingga menggigil
• Hemolisis anemia, ikterik, oligouria, hepato-
splenomegali
• Riwayat berpergian ke daerah endemik
• Malaria berat: penurunan kesadaran, kejang
– Sakit
kepala
– Nyeri tengkuk, kaku otot dan kejang
umum
– Sering dijumpai splenomegali dan
hepatomegali
– Gangguan kesadaran atau koma (biasanya dalam 24 -72 jam)
Malaria Serebral
• Pemeriksaan penunjang
– Pemeriksaan dengan mikroskop sediaan darah tebal
dan tipis :
• Bentuk aseksual P. falcifarum; tidak ditemukan infeksi lain
B. Malaria malariae
C. Malaria kuartana
D. Malaria ovale
E. Malaria knowlesi
96B. Hiperparatiroid primer
• Laki-laki 45 tahun
– Nyeri perut berulang
– Riwayat penyakit TB paru, infeksi saluran kemih berulang, dan
batu ginjal
Hormon PTH:
Ca serum dengan
pelepasan Ca dan
fosfat dari matriks
tulang
• Penyerapan Ca
oleh ginjal
Hiperparatiroidisme
• Peningkatan sekresi hormon paratiroid
• Dibagi menjadi
– Hiperparatiroidisme primer
• Disebabkan oleh single adenoma (85%), multiple
adenoma/hyperplasia (15%), parathyroid carcinoma
– Hiperparatiroid sekunder
• Berkaitan dengan penyakit lain, seperti gagal ginjal kronik
(GGK) dan osteomalasia
Hiperparatiroidisme Primer
• Tanda dan gejala
– Mudah lelah, kelemahan otot, mual, muntah, konstipasi,
aritmia jantung, nyeri di daerah punggung dan
demineralisasi tulang, fraktur patologis dan nephrolithiasis.
• Pemeriksaan laboratorium
– Kalsium serum dan kadar hormon
paratiroid meningkat
Pilihan Lain
• Hiperparatiroid sekunderkalsium rendah,
PTH tinggi
Hipoparatiroid sekunder kalsium rendah,
PTH rendah
• Hipotiroid primer yang berubah kadar
hormon tiroid
A. Hipoparatiroid primer
B. Hiperparatiroid primer
C. Hiperparatiroid sekunder
D. Hipoparatiroid sekunder
E. Hipotiroid primer
97 D. Tirotoksikosis dengan
paresis sementara
• Perempuan 27 tahun
– Kedua kaki terasa lemah
– Jantung berdebar-debar, sulit tidur, mudah kepanasan,
• Iritabilitas,sukar tidur
• Intoleran terhadap panas,keringat berlebihan
• Mudah lelah
• Rambut rontok
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Fisik – Spesifik untuk penyakit
Graves
– Benjolan di leher depan
• Oftalmopati
– Takikardia
• Edema pretibial
– Demam
• Kemosis
– Exopthalmus
• Ulkus kornea
– Tremor
• Dermopati
• Akropaki
• Bruit
Pemeriksaan Penunjang
• EKG
3. Hipertiroidisme sekunder :
– Adenoma hipofisis yang mensekresi TSH, sindrom resistensi hormon tiroid, tumor yang
mensekresi HCG, tirotoksikosis gestasional.
4. Ansietas
Penatalaksanaan Komprehensif
Tirotoksikosis
Penatalaksanaan
1. Pemberian obat simptomatis
2. Propanolol dosis 40-80 mg dalam 2-4 dosis.
3. PTU 300-600 mg dalam 3 dosis bila klinis Graves jelas
• Perempuan 23 tahun
– Sering lemas dan lebih sering BAK sejak 1 bulan lalupoliuria
– Ibu pasien menderita diabetes mellitus dan rutin minum obat
• Pemeriksaan fisik dalam batas normal
TB: 158 cm dan BB: 55 kg. Pemeriksaan GDP: 127 mg/dL,
GD2PP 250, mg/dL, dan kadar C-peptide rendah
Diabetes Mellitus
• Etimologi
– Diabetespengeluaran urin yang banyak
– Mellitusmadu/banyak gula/terasa manis
• Definisi klinis
– Kelompok penyakit metabolik ditandai dengan
hiperglikemia
akibat
• Kelainan sekresi insulin
• Kelainan fungsi insulin
• Atau keduanya
Diabetes Mellitus (DM)
• Klasifikasi
– Tipe 1à destruksi sel beta pankreas
– Tipe 2defisiensi insulin relatif , resistensi insulin
– Gestasional
– Tipe lain
• Defek genetik
– Fungsi sel beta
– Kerja insulin
• Penyakit eksokrin pankreas
• Endokrinopati
• Iatrogenik
• Infeksi
DM tipe I
• Definisi
– Hiperglikemia kronik akibat kerusakan sel beta pankreas baik karena autoimun maupun
idiopatik
A. DM tipe 1
B. DM tipe 2
• Perempuan 54 tahun
- Lemas sejak 2 minggu
- Keringat dingin, berdebar, dan pandangan kabur
- Didiagnosis DM sejak 1 tahun yang lalu dan mengonsumsi obat rutin
glibenklamid dan metformin
- Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien mengonsumsi obat dan tidak makan
TD: 130/80 mmHg, nadi 98 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, GCS
E3M4V3
• GDS 40 mg/dL
Hipoglikemia
B. Hipoglikemi sedang
C. Koma hipoglikemi
D. Diabetes insipidus
E. Hiperkortisolemia
101. Pediculosis pubis
• wanita 35 tahun → gatal di kemaluannya sejak 1 minggu yang lalu
• gatal terutama di bagian atas kemaluannya dan bahkan sampai ke
perut bagian bawah
• setiap bangun pagi tampak adanya bercak hitam di celana dalamnya
• riwayat keputihan sebelumnya
• pemeriksaan fisik dokter tampak adanya bekas garukan di daerah
suprapubis dan abdomen bawah
• adanya parasit bentuk dewasa pada rambut pubis
• Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → pedikulosis
• Jika pada anak-anak →berasal dari orang tua dan terjadi di alis dan bulu
mata
• Faktor resiko
• Aktif secara seksual
• Higiene buruk
• Kontak langsung dengan penderita
GEJALA DAN TANDA
• Gatal pada daerah pubis dan sekitarnya, dapat meuas ke abdomen
dan dada
• Adanya black dot → bercak-bercak hitam pada celana dalam putih
yang dilihat penderita saat bangun tidur
• Inspeksi → Terdapat bercak-bercak berwarna abu-abu atau kebiruan
(makula serulare) pada pubis dan daerah sekitarnya
• Ditemukan kutu
• Kadang disertai pembesaran KGB
P E M B A H A S A N C > T A K U K D I
• Sinonim :
• Gudik
• Budukan
• Gatal agogo
• Penularan :
• Kontak langsung kulit → jabat tangan
• Kontak tidak langsung → penggunaan alat tidur, pakaian,
handuk bersama
PREDILEKSI
P E M B A H A S A N
C>T A K U K D I
JENIS SKABIES
• Scabies nodular
• Scabies hewan peliharaan
(tidak khas, sembuh sendiri
karena Sarcoptes scabiei var.
Binatang tidak dapat menginfeksi
manusia)
Diagnosis
ditegakkan dengan
menemukan dua
dari 4 tanda
tersebut
TERAPI
P E M B A H A S A N
C>T A K U K D I
• Setelah itu timbul gejala kulit kemerahan yang dalam waktu singkat menjadi
vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan edema.
Faktor Risiko
1. Umumnya terjadi pada orang dewasa, terutama orang tua.
2. Imunodefisiensi
MANIFESTASI
Sekelompok vesikel dengan dasar eritem yang terletak unilateral sepanjang distribusi saraf
spinal atau kranial.
Lesi bilateral jarang ditemui, namun seringkali, erupsi juga terjadi pada dermatom di
dekatnya
TERAPI
Jawaban lainnya
• B. asiklovir 3x400 mg selama 7 hari → dosis yang tepat untuk asiklovir
5x500 mg selama 7-10 hari
• C. famsiklovir 5x250 mg selama 7 hari → dosis yang tepat 3x500 mg
selama 7 hari
• D. valasiklovir 3x800 mg selama 7 hari → dosis yang tepat 3x100 mg
selama 7-10 hari
• E. valasiklovir 3x250 selama 7 hari → dosis yang tepat 3x100 mg
selama 7-10 hari
105. Luka bakar derajat 3
• laki-laki 28 tahun → lengan kanan terbakar saat sedang bekerja
• lemas karena tidak kuat melihat lengannya yang terbakar
• pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 130/70 mmHg,
denyut nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, dan suhu 36,7 C
• pemeriksaan lokalis tampak lesi berwarna abu-abu pucat hingga
hitam, tampak osseus didalamnya (+), bula (-), nyeri (-)
• Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → luka bakar derajat 3
r ./ " , ,, ,. : .,.
I � "\ t
r
Z. .'J
,, �
&
.
''Itl,
,\1... .
.
I
( -,
' ,
/··�
-", '
.
.'
. I
.-
<
fl ' -, J
I
t'
\
'
.. ' '
I,
·,\ ·�\\\
.
.. :: J . . ••
·�
I,., . '.�J!J.' .. '\ '
,:- . '·, I ,
.
Gambar 11.1 O Telur Pedicu/us humanus capitis
'
,,,, .
·'· . \ . .
TATALAKSANA
Jawaban lainnya
• A. krim sulfur presipitatum → obat untuk kasus skabies, bukan
pedikulosis
• B. emulsi benzyl benzoas 25% → obat untuk kasus skabies, bukan
pedikulosis
• D. krim asam salisilat 2% → digunakan untuk kasus kutil, bukan
pedikulosis
• E. krim imidazole 1% → krim anti jamur, tidak diberikan pada kasus
pedikulosis
107. Eritrasma
• wanita 45 tahun→ kemerahan pada lipat pahanya sejak seminggu
yang lalu
• Tidak ada keluhan lain yang dirasakan pasien
• pasien merasa beberapa kali setelah berolahraga jogging lipat paha
menjadi terasa gatal
• mengaku sudah mengidap kencing manis sejak 5 tahun yang lalu
• pemeriksaan didapatkan adanya lesi eritroskuamosa, skuama halus
dan kering, pada perabaan terasa berlemak. Vesikulasi (-)
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → eritrasma
Tes acetowhite
TIPE HPV
PREDILEKSI
MANIFESTASI :
Special circumtances :
Large volume,
Patient administrated Provider administrated
disseminated disease,
therapy therapy
immunocompromise,
pregnant, children
• Sinonim :
• Gudik
• Budukan
• Gatal agogo
• Penularan :
• Kontak langsung kulit → jabat tangan
• Kontak tidak langsung → penggunaan alat tidur, pakaian,
handuk bersama
PREDILEKSI
P E M B A H A S A N
C>T A K U K D I
• Scabies nodular
• Scabies hewan peliharaan
(tidak khas, sembuh sendiri
karena Sarcoptes scabiei var.
Binatang tidak dapat menginfeksi
manusia)
Diagnosis
ditegakkan dengan
menemukan dua
dari 4 tanda
tersebut
TERAPI
P E M B A H A S A N
C>T A K U K D I
Faktor Risiko :
Pemeriksaan Fisik :
• Makula hipopigmentasi atau berwarna-warni, dengan skuama halus diatasnya,
berbentuk bulat atau tidak beraturan, berbatas tegas atau tidak tegas
Tanda patognomonis :
Gangguan Nyeri
Gangguan Gangguan Disfungsi
Somatoform somatofom
Somatisasi Hipokondrik otonomik
tak terinci menetap
Gangguan somatisasi
• Merupakan gangguan yang melibatkan berbagai keluhan yang muncul
berulang-ulang yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab fisik
apapun
• Biasanya bermula sebelum usia 30 tahun, biasanya pada saat remaja
Kriteria diagnosis
Gangguan hipokondrik
• Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan bahwa simtom fisik yang
dialami seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit serius yang
mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung (preokupasi)
• Rasa takut akan tetap ada walau telah diyakinkan secara medis bahwa
ketakutannya itu tidak berdasar
Kriteria diagnosis
Pain disorders
• Gejala utama gangguan nyeri adalah adanya nyeri pada satu atau
lebih tempat yang tidak sepenuhnya disebabkan oleh kondisi medis
atau neurologis non psikiatrik (focus pada nyeri)
• Jenis nyeri yang dialami sangat heterogen, misalnya nyeri punggung,
kepala, pelvis (panggul)
Kriteria diagnosis
• Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran
klinis dan cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis.
•
Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau
• gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.
Faktor psikologis dianggap penting dalam onset, eksaserbasi (membuat
lebih buruk/bertambah parahnya suatu penyakit), keparahan, atau
•
bertahannya nyeri.
• Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat
(seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura).
Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan,
atau gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriterira dispareunia
(gangguan nyeri seksual)
Gangguan Dismorfik Tubuh
• Penderita terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau
dibesar-besarkan dalam hal penampilan mereka (preokupasi
kekurangan penampilan)
• Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan
diri di depan cermin dan mengambil tindakan yang ekstrem untuk
mencoba memperbaiki kerusakan yang dipersepsikan.
• Bisa sampai melakukan operasi plastik yang tidak dibutuhkan.
• Mereka percaya orang lain memandang diri mereka jelek dan
memiliki penampilan fisik yang tidak menarik.
Kriteria diagnosis
• Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika
ditemukan sedikit anomali tubuh, kekhawatiran orang tersebut
adalah berlebihan dengan nyata.
• Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis
atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting
lainnya.
• Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental
lain (misalnya ketidakpuasan dengan bentuk tubuh dan ukuran tubuh
pada anoreksia nervosa)
Tata laksana
• Kasus somatoform jarang berdiri sendiri sehingga perlu dicari
komorbid psikitri yang lain
• Komorbid yang sering menyertai → gangguan depresi, cemas, dan
gangguan kepribadian → modalitas terapi disesuaikan dg
komorbidnya
• Cognitive behavior therapy (CBT) → efektif dalam menangani kelainan
somatoform
• Farmakoterapi → golongan antidepresan
Jawaban lainnya
• A. gangguan hipokondrik → Ciri utamanya adalah fokus atau ketakutan
bahwa simtom fisik yang dialami seseorang merupakan akibat dari suatu
penyakit serius yang mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung
• (preokupasi)
B. disfungsi otonomik somatoform → keluhan fisik yang disampaikan oleh
•
pasien seakan-akan merupakan gejala dari sistem saraf otonom
C. gangguan somatoform tak terinci → termasuk gangguan somatoform,
• tetapi tidak memenuhi untuk somatisasi, hipokondrik, nyeri menetap, dan
disfungsi otonomik
E. gangguan nyeri somatoform menetap → Gejala utama gangguan nyeri
adalah adanya nyeri pada satu atau lebih tempat
112. Gangguan bipolar tipe depresif kini
• wanita 14 tahun → suasana hatinya mudah berubah-rubah sejak 2
minggu yang lalu
• saat ini lebih sering mengurung diri di kamar, sesekali tampak menangis,
tidak dapat menjalankan aktivitas kesehariannya, dan mudah tersinggung
• tidak mau bergaul dengan teman maupun lingkungan sekitarnya.
•
Pasien pernah mengalami keluhan serupa sebanyak 3 kali dimana pasien
terkadang tampak gembira dan terkadang tampak sedih tanpa diketahui
• penyebabnya.
• pemeriksaan psikiatri tidak didapatkan halusinasi maupun waham.
• Pasien masih mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → gangguan bipolar tipe
depresif kini
Gangguan Mood
Bipolar I, Episode
Depresi Saat Ini
Gangguan Mood Bipolar II
• Satu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling
sedikit satu episode hipomanik
Jawaban lainnya
• A. gangguan unipolar tipe depresif kini → atau depresi, tidak
ditemukan riwayat gangguan manik sebelumnya
• B. gangguan unipolar tipe manik kini → atau mania, tidak ditemukan
gangguan depresi sebelumnya
• C. gangguan bipolar tipe manik kini → saat ini sedang tipe manik :
mood yang elasi, ekspansif, iritabel, grandiositas, berkurangnya
kebutuhan tidur, banyak bicara, dll
• E. gangguan bipolar tipe campuran → saat ini sedang campuran :
dalam satu minggu pasien mengalami mania dan depresi yang
bersamaan
113. Gangguan skizoafektif tipe depresif
• laki-laki 24 tahun→ perubahan tingkah laku
• merasa ketakutan bahwa orang-orang akan membunuhnya
• mengaku mendengar suara orang bercakap-cakap membicarakan rencana
pembunuhannya
• merasa pikirannya tersiarkan dengan lantang dan orang lain mengetahui
apa yang ia pikirkan
• Selama 2 bulan ini pasien selalu mengurung diri di dalam kamarnya
• Dua minggu belakangan pasien merasa kehilangan semangat dan selalu
merasa kelelahan. Pasien merasa frustrasi mengapa hidupnya selalu
dikejar-kejar dan merasa tidak berguna karena selalu merepotkan
• keluarganya. Pasien mengaku sulit tidur dan kehilangan nafsu makan
Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → gangguan skizoafektif tipe
depresif
• Durasi gejala
→ >= 1 bulan
Gambaran klinis
Tidak memiliki simtom
esensial: manifestasi
gangguan dapat berbeda dari
orang ke orang
•
Tidak memiliki gejala yang
“patognomonik” (gejala khas
yang membedakan dengan
• gangguan lain)
Misalnya : halusinasi, salah
satu simptom utama
skizofrenia, mungkin saja
dialami seseorang yang
mengalami demam tinggi
atau pasien demensia
-gejala positif-
Tanda-tanda yang berkelebihan, yang biasanya tidak ada pada kebanyakan orang:
• Disorganisasi perilaku
• Perilaku yang “aneh”
• Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum
• Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada cuaca panas
-gejala lainnya-
• Katatonia
• Abnormalitas motorik
• Gerakan-gerakan yang repetitif dan kompleks
• Biasanya pada tangan dan jari-jari tangan
• Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak-kepakkan” tangan secara berlebihan
• Imobilitas katatonik
• Mempertahankan postur tubuh yang tidak biasa dalam jangka waktu yang cukup panjang
• Misalnya berdiri di atas satu kaki
• Waxy flexibility
• Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk” oleh orang lain
• Afek yang tidak sesuai
• Respons emosional tidak sesuai dengan situasi
• Misalnya tertawa keras dan terbahak-bahak ketika menceritakan tentang kematian keluarga
Skizofrenia katatonik
• Satu atau
lebih dari
perilaku
berikut ini
harus
mendomi
nasi
gambaran
klinis
Jawaban lainnya
• A. episode depresif sedang dengan ciri psikotik → pada kasus gejala
psikotik dan depresi sama sama menonjol, jadi tidak bisa didiagnosis
tersebut
• C. skizofrenia paranoid → pada kasus gejala psikotik dan depresi sama
sama menonjol, jadi tidak bisa didiagnosis tersebut
• D. skizofrenia yang tak terinci → pada kasus gejala psikotik dan
depresi sama sama menonjol, jadi tidak bisa didiagnosis tersebut
• E. gangguan manik bipolar satu → tidak ada gejala manik pada kasus
114. Gangguan stress paska trauma
• wanita 25 tahun → sering murung dan akhir-akhir ini lebih banyak
mengurung diri di kamar sejak sebulan yang lalu
•
malam hari pasien sering terbangun karena mimpi buruk
Setelah terbangun pasien merasa dada berdebar-debar, sesak nafas, dan
• berkeringat sehingga tidak bisa tertidur lagi.
mulai muncul sejak ramai diberitakan kejadian pemerkosaan di jembatan
• penyeberangan orang
diketahui bahwa 3 bulan sebelumnya pasien mengalami penjambretan
dan hampir diperkosa di angkot pada waktu pulang dari kantor. Dua
• minggu setelah kejadian tersebut pasien dapat beraktivitas dengan
normal
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → gangguan stress pasca
trauma (PTSD)
1. Re-experiencing
(mengalami kembali)
2.Avoidance
(menghindar)
3.Hyperarousal
(kesiagaan berlebihan)
Tata laksana
• Cognitive restructuring:
• Event, emotion and rate, thought and rate, challenge
Cognitive Behavior (for vs against), response, re-rate.
• Eye movement and desensitization reprocessing
Therapy: (EMDR):
• Recount traumatic experiences while focusing on
moving object.
• Antidepressant:
• Sertralin (25-200 mg/day)
• Antianxiety:
Pharmacotherapy • Diazepam (4-40mg/day, in 2-4 doses)
• Alprazolam (1-6 mg/day, in 3 doses)
• Lorazepam (2-6 mg/day, in 2-3 doses
H
Jawaban lainnya
• A. reaksi stress akut → beberapa menit atau segera terjadi setelah kejadia
trauma, gejala : terpaku, sedih, cemas, marah, kecewa, overaktif, penarikan
diri, disorientasi
•
B. gangguan kepribadian ambang → gejala : ketidakstabilan kesadaran
• pribadi yang berkepanjangan, berlaku impulsive, keinginan bunuh diri, dll
C. gangguan penyesuaian → reaksi maladaptive terhadap stress dalam
kehidupan sehari-hari, berhubungan dengan tipe kepribadian, gejala :
• depresi, ansietas, gangguan emosi, dll
D. gangguan konversi → gejala : kehilangan dari integrasi normal antara
ingatan masa lalu, kesadaran identititas atau penindraan, kontrol terhadap
gerakan tubuh, harus ada penyebab psikologis
115. Skizofrenia katatonik
• laki-laki 24 tahun → sudah 1 bulan mengurung diri di kamar
• sehari-hari hanya berdiam diri di kamar, kadang dengan posisi yang
sama
• Terkadang pasien tampak tertawa-tawa tetapi dengan segera berubah
pendiam lagi
• sulit berkomunikasi dengannya karena kadang jika ditanya pasien
hanya diam saja
•
Pemeriksaan psikiatrik menunjukkan adanya sikap aneh yang
dipertahankan, mutisme, dan perilaku sterotipik
• Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → skizofrenia katatonik
• Durasi gejala
→ >= 1 bulan
Gambaran klinis
Tidak memiliki simtom
esensial: manifestasi
gangguan dapat berbeda dari
• orang ke orang
Tidak memiliki gejala yang
“patognomonik” (gejala khas
yang membedakan dengan
•
gangguan lain)
Misalnya : halusinasi, salah
satu simptom utama
skizofrenia, mungkin saja
dialami seseorang yang
mengalami demam tinggi
atau pasien demensia
-gejala positif-
Tanda-tanda yang berkelebihan, yang biasanya tidak ada pada kebanyakan orang:
• Disorganisasi perilaku
• Perilaku yang “aneh”
• Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum
• Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada cuaca panas
-gejala lainnya-
• Katatonia
• Abnormalitas motorik
• Gerakan-gerakan yang repetitif dan kompleks
• Biasanya pada tangan dan jari-jari tangan
• Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak-kepakkan” tangan secara berlebihan
• Imobilitas katatonik
• Mempertahankan postur tubuh yang tidak biasa dalam jangka waktu yang cukup panjang
• Misalnya berdiri di atas satu kaki
• Waxy flexibility
• Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk” oleh orang lain
• Afek yang tidak sesuai
• Respons emosional tidak sesuai dengan situasi
• Misalnya tertawa keras dan terbahak-bahak ketika menceritakan tentang kematian keluarga
Skizofrenia katatonik
• Satu atau
lebih dari
perilaku
berikut ini
harus
mendomi
nasi
gambaran
klinis
Jawaban lainnya
• A. skizofrenia paranoid → gejala yang menonjol : halusinasi auditorik,
waham curiga
• B. skizofrenia hebrefenik → gejala menonjol : gangguan perilaku
(tidak bertanggung jawab, tak dapat diramalkan, myendiri,
mannerisme), afek dangkal dan inappropriate, sering tertawa sendiri
• D. skizofrenia tak terinci → tidak memenuhi kriteria paranoid,
hebrefenik, atau katatonik
• E. gangguan skizoafektif → gangguan skizofrenia dan gangguan mood
sama sama menonjol
116. Autistic disorders
• anak laki-laki 3 tahun → keluhan sangat aktif
• anak lahir normal, bisa merangkak pada usia 8 bulan, dapat berjalan
pada usia 13 bulan, namun terlambat bicara
• Sampai saat ini hanya bisa 30 kata dan tidak bisa merangkai kalimat
• suka bermain sendiri dan sulit bergabung dengan kakak-kakaknya
• suka berputar mengelilingi meja makan dan baru berhenti setelah
ibunya sekian lama menyuruhnya
• Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → autistic disorders
Gejala Lainnya : Untuk episode depr sif dari ketiga tingkat keparahan tersebut
3) Gaga an tentang ra a bersalah dan tidak b rguna dibenarkan jika gejala luar bia a beratnya dan berlangsung cepat.
4) Pandangan masa depan yang suram dan p imi tik Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0 , sedang
5) Gaga an atau perbuatan yang membahayakan diri (F32. I) dan berat (F32.2) hanya digunakan untuk epi ode depresif
atau bunuh diri
6) Tidur terganggu tunggal (yang pertama), Epi ode depre if berikutnya harus
Nonpharmacologic therapy
Reassur anc e and env ir on ment a I mod if icat io ns
I de ntificatio n and treatment of triggers
Cognitive behavior therapy
Pharmacologic therapy
Alphaj-adrenerqic agon ist or clonazepam ( Klonopin)
Dopamine-receptor-blocking drugs
Other medications: topiramate (Topamax), tetrabenazine (investigational),
baclofen (Lioresal lntrathecal solution for i nj ecti on -onl y form of brand
available)
Other therapies
Bat u Ii nu m taxi n (Bo t ox )
Deep brain st im ulat io n
• Pilihan obat sesuai kasus → haloperidol
120. Glibenklamid
• perempuan 55 → penurunan kesadaran sejak 10 menit yang lalu
• sebelumnya berolahraga selama 30 menit, setelah itu tubuhnya
tampak gemetaran dan berkeringat hingga akhirnya mengalami
penurunan kesadaran
•
mempunyai riwayat dm sejak 5 tahun yang lalu dan secara teratur
mengkonsumsi obat dm setiap hari
• Obat terakhir diminum pasien semalam sebelum makan malam
•
pasien koma, tekanan darah sulit diukur, frekuensi nafas 22x/menit
•
pemeriksaan glukosa darah sewaktu didapatkan 50 mg/dl
•
Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → hipoglikemia
TiI10-gi ·� .: Tinggi
Kolesterol <200 ...00-239 >_40 uis/dlL
HDL mg/dl
Trialiserida
L
<150 150-199 _00-499 >4991ng/dl
mg/dl 111g/dl
..::
ma/dl
""
Sumber : Pedoman NC'EP ATP III dari www. Pfizerperduli.conr
Tata laksana
• Penilaian jumlah factor resiko PJK pada pasien untuk menentukan
kolesterol LDL yang harus dicapai
Non farmakologis
• Terapi nutrisi medis → mengurangi asupan lemak total dan lemak
jenuh, dan meningkatkan asupan lemak tak jenuh rantai tunggal dan
ganda )ps dg koles LDL tinggi); mengurangi asupan karbohidrat,
alcohol, dan lemak (ps dg TGA tinggi)
• Aktifitas fisik → meningkatkan aktivitas fisik sesuai kondisi dan
kemampuan
Farmakologis
P E M B A H A S A N
C>T A K U K D I
Per cd o m ic ili ar
y
Mammals
Leptospira
in urine
RISK FA C TO R S
Planting
Hunting
Gutting Co n t a m in a t e
d
Canoeing w at e r
mud
W e e d in g
so il
Skinning
Fishing
Leptospira Bathing
in urine H a r v e s t in
g
B u t c h e rin g
C la m m in g
Swimming
OrTVRao MD
P E M B A H A S A N
C>T A K U K D I
Modes of Transmission
1. Direct contact with urine or tissue of
infected
animal
Through skin abrasions, intact
mucus membrane
2. Indirect contact
Broken skin with infected soil, water
or vegetation
Ingestion of contaminated food & water
3. Droplet infection
Inhalation of dropl 'of infected urine
19
P E M B A H A S A N C > T A K U K D I
Damage to small
Vasculitis
blood vessels
1
Massive migration of fluid from
lntravascular to interstitial compartment
l
35
GAMBARAN KLINIS
Fase Klinis Spesimen
Leptospirosis anikterik* Demam tinggi, nyeri kepala, mialgia, Darah, LCS
Fase leptospiremia nyeri perut, mual, muntah,
conjunctival suffusion
Leptospirosis ikterik Demam, nyeri kepala, mialgia, ikterik, Darah, LCS (minggu 1)
Fase leptospiremia dan fase gagal ginjal, hipotensi, manifestasi Urin (minggu ke-2)
imun perdarahan, pneumonitis
(sering overlapping) hemorrargik, leukositosis
Diagnosis
• Pemeriksaan Mikroskopik→ darah/urin→ mikroskop lapangan terang
• Kultur→ isolasi darah/cairan serebrospinal selam 10 hari
• Inokulasi hewan
• Isolasi leptospira meliputi inokulasi intraperitoneal pada marmot muda
• Serologi
• Microscopic Agglutination Test (MAT), Macroscopic Agglutination Test (MA
Test), Microcapsule Agglutination Test (MCAT), rapid latex agglutination
assay(RLA assay), enzyme linked immune sorbent essay (ELISA), immuno-
fluorescent antibody test, dan immunoblot
Kriteria Diagnosis
Kriteria WHO oleh Feine
untuk diagnosa
Leptospirosis
Tatalaksana
217
Terapi HF
• Konsep terapi non-obat :
• Dulu → mengurangi aktivitas dan bedrest total adalah standar perawatan
pasien
• Sekarang :
• Regular exercise (walking or cycling) direkomendasikan untuk pasien HF stabil kelas I-III
• Dietary sodium (approximately 2 to 3 g of sodium per day)
• restriction of fluid intake (maximum 2 L/day from all sources)
• Berhenti merokok dan minum alkohol
• Revaskularisasi atau transplantasi
218
Terapi HF
• Konsep terapi obat
• Dulu → fokus pada lemahnya jantung (digitalis, glikosida), dan diuretik)
• Sekarang → status patofisiologi sistemik keseluruhan
219
Algoritma terapi untuk pasien gagal jantung stage A & B menurut ACC/AHA
220
221
Terapi untuk HF tingkat D
• penderita HF advanced (gagal jantung dekompensasi) :
• pasien yang mengalami simptom saat istirahat
• pasien yang bolak-balik hopitalisasi
• pasien yang harus di rs dengan intervensi khusus
• terapi khusus : support sirkulasi mekanik, terapi
inotropik positif secara kontinu, transplantasi kardiak
222
223
224
• Pada kasus, terdapat overload cairan pada pasien → edema, JVP
meningkat, hepatomegaly (tanda congestive) → diuretic !
Jawaban lainnya
• A. amiodarone → merupakan anti aritmia (rhytm control), tidak
diberikan untuk terapi awal CHF
• B. bisoprolol → antihipertensi golongam beta blocker, rate control,
tidak diberikan untuk terapi awal CHF
• D. amlodipine → antihipertensi golongan CCB, tidak diberikan untuk
terapi awal CHF
• E. dobutamin → inotropic, diberikan pada kasus syok untuk
menaikkan tensi
124. Manuver vagal
• perempuan 30 tahun → berdebar-debar
• pemeriksaan fisik didapatkan suhu 370c, denyut nadi 140 x/menit,
frekuensi napas 24 x/menit, dan tekanan darah 130/80 mmhg.
• Pemerksaan ekg menunjukkan takikardia dengan kompleks qrs
sempit dan regular
• Penanganan awal?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → supraventrikuler takikardi
(SVT)
250
Terapi HF
• Konsep terapi non-obat :
• Dulu → mengurangi aktivitas dan bedrest total adalah standar perawatan
pasien
• Sekarang :
• Regular exercise (walking or cycling) direkomendasikan untuk pasien HF stabil kelas I-III
• Dietary sodium (approximately 2 to 3 g of sodium per day)
• restriction of fluid intake (maximum 2 L/day from all sources)
• Berhenti merokok dan minum alkohol
• Revaskularisasi atau transplantasi
251
Terapi HF
• Konsep terapi obat
• Dulu → fokus pada lemahnya jantung (digitalis, glikosida), dan diuretik)
• Sekarang → status patofisiologi sistemik keseluruhan
252
Algoritma terapi untuk pasien gagal jantung stage A & B menurut ACC/AHA
253
254
Terapi untuk HF tingkat D
• penderita HF advanced (gagal jantung dekompensasi) :
• pasien yang mengalami simptom saat istirahat
• pasien yang bolak-balik hopitalisasi
• pasien yang harus di rs dengan intervensi khusus
• terapi khusus : support sirkulasi mekanik, terapi
inotropik positif secara kontinu, transplantasi kardiak
255
256
257
Jawaban lainnya
• A. CHF NYHA I → tidak ada keterbatasan aktivitas fisik
• B. CHF NYHA II → keterbatasan aktivitas ringan, aktivitas fisik rutin
menyebabkan keletihan, sesak napas, palpitasi, nyeri angina
• C. CHF NYHA III → keterbatas fisik aktivitas bermakna, tidak nyaman
saat istirahat
• E. CHF NYHA V → tidak ada
127. Pneumothorax
• laki-laki 60 tahun → sesak sejak 2 jam yang lalu
• juga batuk berdahak sejak sebulan lalu dan merupakan perokok kronis
• tanda vital didapati tekanan darah 140/80mmhg, denyut nadi 110x/menit,
frekuensi nafas 28x/menit, temperatur 36,7˚c. Saturasi oksigen 85%.
• Pemeriksaan fisik dada didapati perkusi hipersonor dan suara vesikular
menurun pada pulmo dekstra.
• Pemeriksaan foto polos dada didapati hiperlusensi pada pulmo dekstra
• Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → pneumothorax
I
2. Pasien Kmbuh Adalah pasien TB yang telah sembuh atau mendapat pengobatan lengkap,
(Relaps) kemudian dinyatakan sakit TB kembali dengan hasil BTA positif.
'
3. Pasien Pengobatan
Adalah pasien TB yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih, kemudian
Setelah Putus
dinyatakan masih sakit TB dengan hasil BTA positif.
Berobat (Default )
Adalah pasien TB yang mulai pengobatan kembali setelah hasil pemeriksaan
4. Pasien Gagal
dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke-5 atau
(Failure)
lebih, pada masa pengobatan sebelumnya.
I
, 5. Pasien Pindahan Adalah pasien TB yang dipindahkan dari Puskesmas/Rumah Sakit antar
(Transfer In) Kabupaten/Kota yang berbeda untuk melanjutkan pengobatannya.
I
'
I
O U K M P P
Pemeriksaan dahak
mikroskopis langsung
• S (sewaktu):
• P (Pagi):
dahak dikumpulkan pada saat
dahak dikumpulkan di rumah
suspek TB datang berkunjung
pada pagi hari kedua, segera
pertama kali. Pada saat pulang,
setelah bangun tidur. Pot
suspek membawa sebuah pot
dibawa dan diserahkan sendiri
dahak untuk mengumpulkan
kepada petugas di UPK.
dahak pagi pada hari kedua.
Klasifikasi TB
P E M B A H A S A C>T A K U K D
N I
Obat Anti Tuberkulosis {OAT)
lsoniazid (H) bakterisidal Neuropati perifer, psikosis toksik, gangguan fungsi hati,
kejang
Rifampisin (R) bakterisidal Flu syndrome, gangguan gastrointestinal, urine berwarna
merah, gangguan fungsi hati, trombositopeni, demam, skin
rash, sesak nafas, anemia hemolitik
Pirazinamid (Z) bakterisidal Gangguan gastrointestinal, gangguan fungsi hati, gout
artritis
Streptomisin (S) bakterisidal Nyeri ditempat suntikan, gangguan keseimbangan dan
pendengaran, renjatan anafilaktik, anemia,
agranulositosis, trombositopeni
Dosis
Harian 3 x I minggu
OAT
Kisaran dosis Maksimum Kisaran dosis Maksimum/hari
(mg/kg BB) (mg) (mg/kg BB) (mg)
Pada pasien TB yang menyusui, OAT dan ASI tetap dapat diberikan, walaupun
beberapa OAT dapat masuk ke dalam ASI, akan tetetapi konsentrasinya kecil
dan tidak menyebabkan toksik pada bayi
Pada perempuan usia produktif yang mendapat pengobatan TB dengan
rifampisin, dianjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena
dapat terjadi interaksi obat yang menyebabkan efektiviti obat kontrasepsi
hormonal berkurang.
Tidak ada indikasi pengguguran pada pasien TB dengan kehamilan
• Kasus di atas adalah TB paru kasus kambuh → OAT kategori II
129. Omeprazol, amoksisilin dan klaritromisin
• perut kembung sejak 2 hari yang lalu
• dengan perut terasa perih, mual, kadang disertai muntah dan sering
bersendawa
• memberat dengan pemberian makanan
• telah terjadi berulang-ulang sejak 6 bulan yang lalu
• nyeri tekan epigastrium
• pemeriksaan identifikasi kuman pada muntahannya didapatkan
mikroorganisme berbentuk spiral gram negatif, berflagel, urease (+),
oksidase (+), katalase (+)
•
Terapi untuk eradikasi?
P E M B A H A S A C>T A K U K D
N I
... _.._.
Diagnosis
-note-
• Metronidazole bisa menggantikan amoksisilin, jika alergi terhadap
penisilin
• Lini pertama untuk eradikasi helicobacter pylori → PPI + amoksisilin +
klaritromisin
130. Trichuris trichiura
• wanita 20 tahun → benjolan di daerah anus yang sebelumnya
didahului dengan bab lendir dan darah selama 5 hari
• Setelah berobat ke puskesmas keluhan membaik
• pemeriksaan tinja ditemukan telur dengan bentuk tempayan disertai
kutub berwarna transparan
• Penyebab?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → trichuriasis
• Klinis
• Diare
• Prolaps recti
Jenis cacing
Tata laksana kecacingan
Trematoda
• Praziquantel 10 mg/kgBB, dosis tunggal
Cestoda
• Albendazol 2x400 mg, 8-30 hari, DOC untuk infeksi cestoda yg
fatal (neurocysticercosis)
• Praziquantel 10 mg/kgBB, dosis tunggal, DOC untuk
hymenolepiasis dan taeniasis
Nematoda
systole
Late diastole
Penatalaksanaan
• Pericardiocentesis
Jawaban lainnya
• A. hematothorax → terisinya darah di cavum pleura, sesak napas,
perkusi redup, suara napas berkurang
• C. efusi pleura → terisinya cairan di cavum pleura, sesak napas,
perkusi redup, suara napas berkurang, friction rub (+)
• D. flail chest → patah segmental multiple berurutan costae,
menyebabkan paradoxal movement saat bernapas
• E. pneumothorax → terisinya udara di cavum pleura, sesak napas,
perkusi hipersonor, suara napas berkurang
135. BNO 3 posisi
• perempuan 45 tahun → nyeri perut sejak 3 hari yang lalu
• mengeluhkan sudah tidak BAB dan buang angin sejak 2 hari yang
lalu, mual dan juga muntah
• pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut
nadi 100 x/menit, temperatur 38°C, pemeriksaan auskultasi
terdengar peristaltik usus meningkat (metallic at bourborigmi
sound)
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → ileus obstruktif
• Etiologi
• Obstrutif (mekanik/dinamik) → adanya sumbatan mekanik pada usus
• Paralitik (fungsional/adinamik) → tidak adanya atau tidak adekuatnya
peristaltic usus tanpa obstuksi mekanik, disebabkan oleh penghambatan
neuromuscular, tonus simpatis yang berlebihan
Klasifikasi ileus obstruksi
Letak sumbatan
• Letak tinggi → di proximal lig treitz → dominan vomiting
• Letah rendah → di distal lig treitz → dominan distensi
abdomen
Derajat obstuksi
• Total → gejala lebih berat, tidak bisa flatus dan BAB
• Parsial → gejala lebih ringan -> masih bisa flatus dan BAB
Open vs closed loop
•Open ended obs → resiko strangulasi
lebih rendah
•Closed loop obs → resiko strangulasi
tinggi (hernia inkarserata, volvulus)
Pemeriksaan penunjang ileus
• Foto polos abdomen 3 posisi → supine, semierect/erect, LLD (left
lateral decubitus)
Tata laksana
• NPO (nil per os) → puasakan
• Resusitasi cairan dan monitor produksi urin
• Pemasangan NGT untuk dekompresi dan mencegah aspirasi
• Serial abdominal exam
Jawaban lainnya
• A. foto polos abdomen → belum bisa untuk menegakkan diagnosis
ileus, butuh 3 posisi
• B. colon in loop → tidak sarankan pada kasus ileus obstruksi
• D. barium enema → tidak sarankan pada kasus ileus obstruksi
• E. OMD → hanya dilakukan untuk kelainan di gaster, esophagus, dan
duodenum
136. Ewing sarcoma
• laki-laki 30 tahun → benjolan di lengan atas kanan sejak 3 bulan
yang lalu, semakin lama semakin membesar
• inspeksi tidak didapatkan tanda kemerahan dan tidak nyeri
• foto x-ray lengan atas kanan didapatkan gambaran benjolan pada
tulang humerus bentuk onion skin
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → ewing sarcoma
Cod man
triangle
(arrow)
Jawaban lainnya
• B. osteosarcoma → tumor ganas primer pada tulang, menyerang
tulang panjang, gejala nyeri tulang, massa pada tulang, khas: sunburst
appearance dan codman’s triangle
• C. chondrosarcoma → salah satu jenis tumor yang terdiri dari sel-sel
kartilago (tulang rawan) ganas, gejala : benjolan, nyeri, penurunan BB
• D. aneurisma bone cyst → tumor jinak, tapi bisa agresif, gejala : nyeri,
bengkak, deformitas, gangguan persendian
• E. enchondroma → mor jinak se-sel rawandisplastik yang timbul pada
metafisis tulang tubular, terutama pada tangan dan kaki
137. Dislokasi anterior kaput femur
• setelah mengalami kecelakaan motor
• adanya nyeri pada panggul kiri.
• Tampak bagian kiri lebih rendah dari yang kanan
• pemeriksaan fisik dijumpai letak sendi abduksi dan eksorotasi
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → dislokasi anterior caput
femoris
Dis.Posterior
Dis. Anterior
Diagnosa
• Anamnesa
• Riwayat trauma & Nyeri hebat
• Pemeriksaaan
• Dislokasi Posterior → Fleksi, adduksi & Internal rotasi
• Dislokasi Anterior → Fleksi abduksi & ekternal rotasi
• Radiologis → Rontgen Foto
• Penanganan → Reposisi tertutup /terbuka
Reposisi Tertutup
• Teknik
• Teknik Hippocrates → tarikan langsung
• Teknik Gravitasi
• Teknik Bigelow
• Teknik Stimson
• Pasca reposisi
• Retaining → Skin traksi sampai hilang udema → 2 minggu
• Rehabilitasi → latihan gerakan panggul
• Jalan pakai tongkat → 12 minggu
• Folow up sampai 2 th → monitor avaskuler caput femur
Jawaban lainnya
• A. fraktur shaft femur → patah tulang di bagian corpus atau badan
tulang femur
• B. fraktur collum femur → patah tulang di bagian collum atau leher
tulang femur
• D. dislokasi posterior caput femur → letak sendi panggul adduksi dan
endorotasi
• E. fraktur acetabulum → patah tulang di acetabulum (mangkok capur
femoris)
138. Missed abortion
• perempuan 20 tahun, G2P1A0, hamil 12 minggu → kontrol kehamilan
rutin
• tidak mengalami keluhan apapun
• pemeriksaan Doppler, tidak didapatkan denyut jantung janin
• USG didapatkan embryo dengan ukuran 10 minggu tanpa aktivitas
jantung janin
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → missed abortion
• Hipertensi
• rfrauma abdomen
• Penyalahgunaan (kokain dan
obat obat bius)
• Riwayat solusio sebelum nya
• Peregangan uterus berlebihan:
• gemelli, polihidramnion merokok,
• khususnya >1 bungkus
/hari
I
Plasenta Previa Plasenta menutupi ostiurn uteri - Perdarahan
interna atau letak rendah pervaginam
tidak nyeri
- Status hemodinamik
ibu = jumlah
perdarahan
.
pervag marn
uterus - tidak nyeri,
t ida k i rrita be I, Iun aK
Kondisi janin no rmal
Ult rasonografi
I FAKTOR RISIKO
• Riwaryat plasenta preivia sebelumnva
• R[waryat seksio caesaria atau operasi uterus
• rnultipar itas {5% pada pasien grand mult ipaH
ra)
• Gravida tua
Terapi Konservatif:
Syarat:
- kehamilan preternn dengan perdarahan sedikit yang kemudlan
berhenti dengan atau tanpa tokalitik
- Belum ada tanda inparlu
- Keadaan umurn ibu cukup baik [kadar Hb dalarn batas normal)
-Janin masih hidup dan kandisi janin baik
Terapi aktif:
Syarat
: Usia kehamllan cukup bulan
.. Janin mati/menderita anomali/keadaan yang mengurangi kelanpungan hidupnya
- PenJarahan aktif banyak, segera lakukan terapJ aktif tanpa memandang usia kehamilan
.. O U K M P P
Vasa previa
Serial USG
• Gejala :
• Kenaikan suhu subfebris
• Nyeri kepala
• Tidak nafsu makan
• Badan lemah
• Nyeri menelan
Pemeriksaan fisik
• Tonsil membengkak
• Ditutupi dg bercak putih kotor yang melekat erat dangan dasarnya
(pseudomembran)
• Mudah berdarah
• Infeksi dapat menjalar ke kelenjar limfe (bull neck)
Terapi
• Anti difteri serum 20000-100000 unit
• Antibiotik penisilin atau eritromisin 25-50 mg/kgBB dibagi 3 dosis
selama 14 hari
• Kortikosteroid 1,2 mg/kgbb/hari
• Pengobatan simptomatis (antipiretik)
• Isolasi dan tirah baring selama 2-3 minggu
• Untuk menegakkan diagnosis → pada kasus difteri perlu ditanyakan
riwayat imunisasi DPT
141. Pterigium
• laki-laki 45 tahun → daging tumbuh di bola mata
• pemeriksaan oftalmologi didapatkan VODS: 6/6 Emetrop
• konjungtiva bulbi terdapat jaringan fibrovaskuler bentuk segitiga
dengan ujung masuk 3mm dari limbus kornea
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → pterigium
Gk \ [ U I
C>TAKUKDI
Der a j a t P t e r i g i u m
Derajad l:
pe r t um b uh an pt er igium
hingga di limbus,
belum m ernasuki
komea. Oerajad 2:
pe r t um b uh an pt er igiu m
sud ah rnelewat i Iirnbus,
2 mm ke kornea.
Derajad 3:
pertumbuhan
pterigium
> 2 mm namun belum
menutupi aksls visual.
Oerajad 4:
pertumbuhan
pterigium
telah men utupi aksis
visual sehingga
menyebabkan kebutaan
Jawaban lainnya
• A. pseudopterigium → merupakan proses inflamasi, dapat terjadi di
mata bagian mana saja, biasanya terjadi karena ada luka sebelumnya
• C. pinguikula → degenerative konjungtiva yang ditandai dg
pembentukan patch atau nodul putih kekuningan pada konjungtiva
bulbar dekat limbus
• D. simblefaron → adhesi antara palpebral dan bola mata sebagai
akibat perlengketan antara konjungtiva palpebral dan bulbi
• E. kista konjungtiva → terdapat kista di konjungtiva
142. Otitis media supurasi
• anak perempuan 4 tahun → nyeri telinga kanan terutama pada
malam hari saat tidur dan tiba-tiba terbangun kesakitan
• Sebelumnya mempunyai riwayat batuk (+), pilek (+)
• Pemeriksaan didapatkan bulging dengan warna cairan kuning
• Diagnosis?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → otitis media supurasi
• Gejala :
• Gatal Aspergilus niger
• Otalgia dan otorrhe sebagai gejala yang paling sering
• Kurangnya pendengaran
• Rasa penuh pada telinga
Jawaban lainnya
• A. otitis eksterna sirkumskripta → infeksi telinga luar, gejala : nyeri
telinga, seperti ada bisul di dalam kanal telinga bagian luar
• B. miringitis bulosa → infeksi pada membrane timpani, gejala : nyeri
berat, terdapat bula pada membrane timpani
• C. cerumen prop → kotoran telinga yang terkumpul dan tidak dapat
keluar sendiri, gejala : penurunan pendengaran, telinga terasa penuh
• D. otitis media → infeksi telinga bagian tengah, gejala : nyeri telinga,
bisa sampai keluar cairan dari telinga tengah
144. Sinusitis maksilaris
• laki-laki 15 tahun → hidung berlendir, kehijauan dan berbau busuk
• sudah dirasakan 1 minggu yang lalu
• pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok kedua pipi, rinoskopi
anterior ditemukan lendir kehijauan dan bau busuk
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → rhinosinusitis maksilaris
Antihipertensi
• apabila TDS > 180 mmHg atau • Obat antihipertensi yang dapat
mean Arterial Pressure (MAP) > dipakai adalah antihipertensi
130 mmHg, tekanan darah parenteral dengan dosis titrasi.
diturunkan dengan menggunakan Pilihan obat nicardipin atau
antihipertensi intravena secara diltiazem
• Untuk menjaga TDS jangan meurun
continue dengan pemantauan
• tekanan darah setiap 5 menit. (di bawah 120 mmHg) dapat
Penurunan tekanan darah diberikan vasopressors, dimana hal
hendaknya perlahan (maksimal ini untuk melindungi jaringan
25% dalam 2 jam pertama pada
iskemik penumbra yang mungkin
stroke hemoragik).
terjadi akibat vasospasme.
Tindakan operatif
l
Characteristics of cluster
headache
Temporal artery bulging and pulsating
O U K M P P D
Kriteria diagnosis
• Setidaknya serangan terjadi 5 kali dan memenuhi daftar B_D di bawah ini.
• Sakit kepala berat terjadi 15-180 menit jika tidak diobati. Sakit kepala terjadi unilateral di
area orbital, supraorbital, dan atau temporal.
• Sakit kepala berkaitan dengan sedikitnya satu dari tanda-tanda berikut ini, tanda-tanda
yang didapatkan muncul pada sisi kepala yang sakit:
• Injeksi konjungtiva
• Lakrimasi
• Kongesti hidung.
• Rinorea
• Keringat di area wajah dan dahi.
• Miosis
• Ptosis
• Edema palpebra
• Frekuensi serangan: mulai dari 2 hari sekali hingga 8 kali / hari.
Tata laksana
• Tidak ada terapi definitive untuk cluster headache
• Tujuan terapi → mengurangi keparahan, mengurangi waktu serangan,
mencegah serangan
• Terapi simtomatik
• Oksigen 10% 7-10 L/menit selama 10-15 menit
• Sumatripan 10 mg → subkutan, intranasal
• Ergotamin → 1 mg spray
• Litium sirup → 300mg PO 1-3 x/hari
• Verapamil → 80 mg
• Terapi pencegahan
• Antikonvulsan → fenobarbital
• Kortikosteroid → prednison 30-100mg/hari tappering off
• Endometasin 300mgx3/hari → untuk CH kronis
• CCB : verapamil, diltiazem
• Lithium
• Amitriptilin
Jawaban lainnya
• A. subarachnoid hemorrhage → nyeri kepala berat, mual, muntah,
kaku kuduk, meningeal sign (+)
• B. trigeminal neuralgia → nyeri pada wajah, seperti tersengat listrik
saat mengunyah atau membasuh muka
• D. migraine → nyeri kepala berdenyut, mual, muntah
• E. sinusitis → nyeri wajah, nyeri ketok di daerah sinus
149. BPPV
• perempuan 28 tahun → melihat sekelilingnya berputar
• pasien merasa mual dan muntah serta berkeringat dingin
• memburuk ketika pasien bangkit dari kursi ketika bekerja dan
membaik ketika pasien menutup mata
• Diagnosis ?
• Saat ini kemungkinan pasien mengalami → BPPV
• manuver
• dix-hallpike
terapi
• komunikasi dan informasi
• penjelasan bahwa BPPV bukan sesuatu yg berbahaya dan
prognosisnya baik serta hilang spontan
7
j