Anda di halaman 1dari 11

BAB 6

TEORI PROBABILITAS
(TEORI KEMUNGKINAN)
Kompetensi
Menjelaskan konsep dasar teori probabilitas

Indikator
1. Menjelaskan probabilitas
2. Menjelaskan peristiwa mutually exclusive
3. Menjelaskan peristiwa mutually exclusive
4. Menjelaskan peristiwa independent
5. Menjelaskan peristiwa dependent

A. Pendahuluan
Teori probabilitas membahas tentang ukuran atau derajat
kemungkinan suatu peristiwa dapat terjadi. Dalam teori probabilitas ada dua
dasar perumusan, yaitu:
1. Perumusan Klasik
Perumusan klasik disebut juga dengan pendekatan matematis, dengan
rumus:

h
Ρ(Ε ) =
n

102
Keterangan:
P(E) : probabilitas peristiwa E
h : jumlah kejadian tertentu yang diamati
n : sejumlah kejadian yang mempunyai kemungkinan
sama untuk terjadi
Contoh:
a. Apabila kita melempar sebuah dadu:
1) berapa kemungkinan akan tampak mata 2?
2) berapa kemungkinan akan tampak mata ganjil?

b. Sebuah kotak berisi 20 bola, 10 bola berwarna biru, 6 bola berwarna


merah dan 4 bola berwarna putih, jika diambil sebuah bola:
1) berapa probabilitas akan terambil bola biru?
2) berapa probabilitas akan terambil bola merah?
3) berapa probabilitas akan terambil bola putih?

2. Perumusan Frekuensi Relatif


Perumusan Frekuensi Relatif disebut juga pendekatan empiris.
Pendekatan ini digunakan pada kejadian-kejadian yang informasinya tidak
bisa diketahui sebelum kejadian dari hasil observasi berlangsung.
Misalnya probabilitas terjadinya kecelakaan di jalan raya tidak dapat
dihitung secara matematis. Pendekatan ini mendasarkan diri pada data
yang sudah terjadi sebelumnya.
Rumus:
h
Ρ(Ε ) = lim
n
n →≈

103
Keterangan
P(E): kemungkinan peristiwa E terjadi
h : jumlah kejadian khusus
n : jumlah percobaan yang mendekati tak terhingga kali
Contoh:
Hasil produksi semacam barang diambil 1000 unit dan diperiksa, hasilnya
terdapat 10 yang rusak, kemudian diambil lagi sebanyak 500 unit dan
diperiksa, hasilnya terdapat 6 unit yang rusak. Jika proses ini dilakukan
berkali-kali untuk jumlah yang mendekati tak terhingga kali maka akan
dicapai suatu limit tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan
probabilitas kerusakan produk tersebut di masa mendatang.
3. Pendekatan Lain : Pendekatan Subyektif
Selain dua perumusan di atas, dalam teori probabilitas juga dikenal
pendekatan lain yaitu pendekatan subyektif. Kadang-kadang kita tidak
mengetahui informasi awal tentang suatu jenis kejadian tertentu, juga tidak
mungkin melakukan observasi ataupun eksperimen atas kejadian tersebut.
Dengan demikian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
subyektif yaitu berdasarkan derajat keyakinan masing-masing penilai.
Contoh:
Probabilitas tertutupnya semburan lumpur panas PT Lapindo.
Misalnya:
Warga mengatakan probabilitasnya 0,25 atau 25%
Ahli geologi mengatakan probabilitasnya 0,8 atau 80%
Paranormal mengatakan probabilitasnya 0,5 atau 50%

104
B. Aturan Probabilitas
1. Probablitas suatu peristiwa berkisar antara 0 hingga 1
0 ≤ P(E) ≤ 1
2. Probabilitas suatu peristiwa atau P(E) saling komplemen dengan
probabilitas tidak terjadinya peristiwa tersebut atau P( E )
P( E ) = 1 – P(E)

Contoh:
1. Jika probabilitas untuk menjadi presiden 0,7, berapa probablitas tidak
menjadi presiden?
2. Probabiltas kelompok marching band UMY menang dalam lomba di
Jakarta adalah 0,6, berapa kemungkinan bahwa kelompok tersebut tidak
menang?

C. Probabilitas Peristiwa-Peristiwa Lebih Dari Satu Macam


Bila percobaan dilakukan sekali:
1. Peristiwa Mutually Exclusive
2. Peristiwa Non Mutually Exclusive
Bila percobaan dilakukan lebih dari satu kali:
3. Peristiwa Independent
4. Peristiwa Dependent

1. Peristiwa Mutually Exclusive


Peristiwa mutually exclusive terjadi jika terjadinya peristiwa yang satu
menyebabkan tidak terjadinya peristiwa yang lain. Jadi kedua peristiwa
tersebut tidak dapat terjadi bersamaan.

105
Jika A dan B merupakan dua peristiwa yang mutually exclusive, maka
kemungkinan terjadinya peristiwa A atau B dilambangkan dengan (A U B)
adalah:
P(A U B) = P(A) + P(B)
Keterangan:
P(AUB) : probabilitas terjadinya peristiwa A atau B
P(A) : probabilitas terjadinya peristiwa A
P(B) : probabilitas terjadinya peristiwa B

Contoh:
a. Kita melempar sebuah dadu sebanyak satu kali. Berapa probabilitas
tampaknya angka 2 atau angka 6?
b. Dalam satu kartu bridge, kita cabut satu kartu, berapa kemungkinan
tercabut kartu As atau kartu dengan angka 2?

2. Peristiwa Non Mutually Exclusive


Peristiwa ini terjadi jika dalam satu kali percobaan kedua peristiwa yang
diamati dapat terjadi bersamaan. Jika A dan B merupakan peristiwa non
mutually exclusive, maka probabilitas bahwa salah satu akan terjadi adalah:

P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

Keterangan:
P(AUB) : probabilitas terjadinya peristiwa A atau B
P(A) : probabilitas terjadinya peristiwa A
P(B) : probabilitas terjadinya peristiwa B
P(A ∩ B) : probabilitas terjadinya peristiwa A dan B

106
Contoh:
Sekumpulan mahasiswa terdiri dari 30 mahasiswa pria dan 20 mahasiswa
wanita yang rata-rata berusia 24 tahun. Dari perkumpulan tersebut diketahui
bahwa terdapat 10 mahasiswa FE pria dan 15 mahasiswa FE wanita,
sedangkan sisanya dari fakultas lain. Bila dipilih satu orang mahasiswa
secara random, maka:
a. berapa kemungkinan seorang mahasiswa tersebut adalah mahasiswa
pria atau mahasiswa dari fakultas ekonomi?
b. berapa kemungkinan seorang mahasiswa tersebut adalah mahasiswa
wanita atau mahasiswa dari fakultas lain?

Bila percobaan dilakukan lebih dari satu kali:

3. Peristiwa Independent (Bebas)


Dua peristiwa dikatakan independent jika terjadinya suatu peristiwa tidak
mempengaruhi dan tidak dipengaruhi oleh peristiwa yang lain.
Bila A dan B adalah dua peristiwa yang independent, maka probabilitas
bahwa keduanya akan terjadi bersama-sama, adalah:

P(A ∩ B) = P (A) x P (B)

Keterangan:
P(A ∩ B) : probabilitas terjadinya peristiwa A dan B
P(A) : probabilitas terjadinya peristiwa A
P(B) : probabilitas terjadinya peristiwa B

Contoh:
a. Berdasarkan 100 peserta test TOEFL untuk mendaftar sebagai dosen
UMY, 40 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat. Jika dari 100 peserta

107
tersebut dipilih secara acak 3 orang (setiap orang hanya mempunyai
kesempatan satu kali untuk terpilih):
1) Berapa probabilitas akan diperoleh peserta yang memenuhi syarat
semua?
2) Berapa probabilitas akan diperoleh hanya 1 orang yang memenuhi
syarat dan 2 orang tidak memenuhi syarat?
b. Apabila diketahui bahwa kemungkinan si A akan hidup 25 tahun lagi
adalah 0,75 dan kemungkinan si B akan hidup 25 tahun lagi adalah 0,40.
Berapa kemungkinan bahwa si A dan si B akan hidup 25 tahun lagi?

4. Peristiwa Dependent (Bersyarat)


Dua peristiwa dikatakan dependen jika terjadinya peristiwa yang satu
mempengaruhi atau merupakan syarat terjadinya peristiwa yang lain.
Probabilitas bahwa B akan terjadi bila diketahui bahwa A telah terjadi,
dilambangkan: P (B/A) dibaca: B setelah A
Probabilitas bahwa A dan B akan terjadi adalah:

P(A ∩ B) = P (A) x P (B/A)

Keterangan:
P(A ∩ B) : probabilitas terjadinya peristiwa A dan B
P(A) : probabilitas terjadinya peristiwa A
P(B/A) : probabilitas terjadinya peristiwa B yang didahului peristiwa A

Contoh:
a. Kotak A berisi 30 bola biru dan 20 bola putih. Apabila akan diambil dua
bola secara berturut-turut tanpa pengembalian, maka berapa probabilitas
bahwa dalam pengambilan pertama akan diperoleh bola putih dan
pengambilan kedua bola biru?

108
b. 100 mahasiswa mengaku suka nonton sinetron. Perincian jumlah
mahasiswa berdasarkan jenis sinetron yang disukai adalah: sinetron
komedi 35 orang, sinetron romantika 45 orang dan sisanya suka sinetron
horror. Kalau kita memilih dua orang mahasiswa secara berturut-turut
secara random dimana setelah dipilih tidak diikutsertakan dalam pemilihan
berikutnya, berapa kemungkinannya dalam pemilihan tersebut terdapat
seorang mahasiswa suka sinetron horror dan seorang lagi suka sinetron
komedi?

D. Dalil Bayes
Dalam peristiwa dependen yang terjadi berurutan, kita dapat menggunakan
dalil Bayes untuk mengetahui probabilitas suatu peristiwa jika telah diketahui
terdapat peristiwa lain yang mendahuluinya. Probabilitas bahwa B akan
terjadi jika A telah terjadi dirumuskan:

P( A ∩ B )
Ρ (Β Α) =
Ρ(Α )

Keterangan:
P(B/A) : probabilitas terjadinya peristiwa B yang didahului peristiwa A
P(A ∩ B) : probabilitas terjadinya peristiwa A dan B
P(A) : probabilitas terjadinya peristiwa A

Contoh:
a. Dalam audisi Indonesian Idol, terdapat 10 orang yang lolos mewakili
Yogyakarta mengikuti seleksi berikutnya. Selain itu juga terdapat 15 orang
yang mewakili Semarang. Peserta dari Yogya terdiri dari 6 siswa SMU
dan 4 mahasiswa, sedangkan peserta dari Semarang, 8 siswa SMU dan 7

109
mahasiswa. Jika pemenang pertamanya diketahui berasal dari Yogya,
berapa probabilitas bahwa pemenang tersebut adalah seorang
mahasiswa?
b. Sebuah turnamen catur yang diikuti pria dan wanita telah mencapai babak
semi final dan menyisakan 4 semi finalis. Empat orang tersebut berasal
dari DIY dan Jawa Tengah. Dari kedua propinsi tersebut masing-masing
berisi satu pria dan satu wanita. Jika ternyata kemudian juara pertamanya
adalah seorang pria, berapa probabilitas bahwa pria tersebut berasal dari
DIY?

E. Latihan Soal
1. Penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah responden diketahui 30
responden menyukai jus durian, 25 responden menyukai jus apokat, 25
responden menyukai jus tomat, dan 12 responden menyukai jus durian
dan jus apokat.
a. Berapa probabilitas responden yang menyukai jus durian atau jus
tomat?
b. Berapa probabilitas responden yang menyukai jus apokat atau jus
tomat?
c. Berapa probabilitas responden yang menyukai jus durian atau jus
apokat?
2. Misalkan di dompet Anda terdapat 4 lembar uang sepuluh ribuan dan 6
lembar uang lima ribuan.
a. Jika diambil satu lembar 3 kali, setiap pengambilan uang tidak
dikembalikan ke dompet, hitunglah probabilitas terambil berturut-
turut 1 lembar sepuluh ribuan, 1 lembar lima ribuan dan terakhir
satu lembar sepuluh ribuan.
b. Jika diambil satu lembar 3 kali, setelah pengambilan uang
dikembalikan ke dompet, hitunglah probabilitas terambil berturut-

110
turut 1 lembar sepuluh ribuan, 1 lembar lima ribuan dan terakhir
satu lembar sepuluh ribuan.
3. Komposisi dari beberapa tingkatan manajemen dari 150 eksekutif
ditunjukkan sebagai berikut:
Pria Wanita
Eksekutif puncak 14 4
Eksekutif menengah 26 23
Eksekutif bawah 22 61

a. Jika dari 150 eksekutif tersebut diambil secara random seorang


eksekutif, berapa probabilitasnya akan didapatkan eksekutif pria
atau wanita?
b. Jika dari 150 eksekutif tersebut diambil secara random 2 orang
eksekutif (without replacement), berapa probabilitasnya bahwa
kedua eksekutif tersebut berbeda tingkatannya?
c. Jika dari 150 eksekutif tersebut dipilih seorang eksekutif pria,
berapa probabilitasnya bahwa dia adalah eksekutif puncak?
4. Probabilitas bahwa seseorang yang memasuki sebuah rumah makan
akan memesan bakso adalah 0,60, probabilitas akan memesan soto
adalah 0,40 dan probabilitas akan memesan es kopyor adalah 0,50.
Tentukan probabilitas seseorang akan memesan bakso dan es kopyor?
5. Pada pendaftaran mahasiswa baru tahun ini, UMY menerima 3000
mahasiswa yang diperoleh dari test gelombang I, II dan III. Berikut ini
adalah data mahasiswa tersebut yang dibedakan berdasarkan asal
daerahnya:
Berdasarkan 3000 mahasiswa tersebut, 70 %-nya berasal dari
Jawa, dan sisanya dari Luar Jawa.

111
Dari 3000 mahasiswa tersebut, 50 %-nya adalah dari gelombang I.
Sedangkan dari seluruh mahasiswa yang dari Jawa, terdapat
sejumlah 1300 mahasiswa dari gelombang I, dan 400 mahasiswa
dari gelombang II.
Dari jumlah total, mahasiswa yang berasal dari gelombang III hanya
500 orang.
Berdasarkan data tersebut, kerjakan perintah-perintah berikut ini:
a. Jika dipilih satu orang secara random, berapa probabilitas terpilih
seorang mahasiswa yang berasal dari Jawa atau dari gelombang III?
b. Jika akan dipilih 2 orang berturut-turut tanpa pengembalian,
berapa probabilitasnya terpilih mahasiswa dari gelombang I dan
seorang lagi dari gelombang II?
c. Jika dipilih acak seorang mahasiswa Luar Jawa, berapa
probabilitasnya bahwa dia berasal dari gelombang I?
6. Berdasarkan rekruitmen tenaga kerja, diketahui bahwa dari 100 pelamar
terdiri dari lulusan S1 dan SMU. Pelamar yang diterima adalah 30%,
terdiri dari 20 S1 dan sisanya lulusan SMU. Dari pelamar yang ditolak, 55
orang adalah lulusan SMU. Bila dipilih secara random satu orang pelamar
yang diterima berapa probabilitas bahwa yang yang terpilih tersebut
adalah pelamar yang diterima dari lulusan S1?
7. Sebuah perusahaan memberikan kebijakan bahwa mahasiswa yang
diperbolehkan magang di perusahaannya berjumlah 10 orang yang terdiri
dari 60% dari PTN dan 40% dari PTS. Kalau kita mewawancarai 2 orang
mahasiswa secara bersama-sama:
a. Berapa probabilitas bahwa satu orang dari PTN dan satu orang dari
PTS?
b. Berapa probabilitasnya jika kedua orang tersebut berasal dari PTS?

112

Anda mungkin juga menyukai