Anda di halaman 1dari 6

BIODES PERTEMUAN 10

Simbol probabilitas adalah P dimana nilai minimal adalah 0 dan nilai maksimal adalah 1.

Jika P=0 artinya peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi atau mustahil

Contoh: Matahari terbit pada malam hari adalah mustahil, sehingga nilai probabilitasnya adalah 0.

Jika P=1 artinya peritiwa itu pasti terjadi atau tidak mungkin tidak terjadi

Contoh: Air selalu mengalir ke dataran yang lebih rendah, maka probabilitasnya adalah 1.

1. PENDEKATAN KLASIK

Yaitu pendekatan yang berdasarkan pengetahuan sebelumnya/sudah diketahui sebelumnya.

Sebagai contoh, dari pelemparan sebuah dadu untuk keluar mata ‘lima’ saat pelemparan dadu
tersebut satu kali adalah 1/6 (karena banyaknya permukaan dadu adalah 6). Jadi pendekatan
didalam konsep klasik ini adalah matematis atau teoritis, sehingga didapatkan rumus :

P = probabilitas

E = Event (kejadian)

X = Jumlah kejadian (peristiwa) yg terjadi

N = Keseluruhan kejadian yang mungkin terjadi

Contoh soal:

Hitunglah probabilitas diperolehnya bola merah bila sebuah bola diambil dari suatu kotak yang berisi
10 bola merah dan 10 bola putih!

Jawab:

Jumlah bola seluruhnya (N) = 20

Jumlah bola merah (X) = 10

Misalkan E = kejadian diperoleh bola merah

Maka diperoleh probabilitas E adalah : P(E)=10/20 = ½

2. Pendekatan Empiris

Pendekatan empiris adalah pendekatan berdasarkan hasil observasi data empiris. Artinya
pendekatan berdasarkan pengalaman atau peristiwa-peristiwa yang sebelumnya telah terjadi.
Contoh: Probabilitas bayi prematur yang meninggal. Misalkan dari data peristiwa yang
terjadi sebelumnya, dari 100 bayi prematur yang dilahirkan, ada 10 yang tidak mampu
bertahan hidup. Maka berdasarkan pendekatan ini, probabilitas nya adalah 10/100= 1%.
3. Pendekatan Subjektif
Yaitu pendekatan berdasarkan pendapat ahli/ berdasarkan perasaan
Contoh: Peluang kemenangan tim sepak bola dalam sebuah pertandingan. Kebenaran dari
probabilitas subyektif ini sangat tergantung kepada orang yang menentukannya.

Unsur Probabilitas

1. Ruang Sampel : himpunan yang elemen-elemen nya merupakan hasil yang mungkin terjadi
dari suatu eksperimen.

S = ( a1 , a2 , a3 , a4 , . a5 .............. an )

2. Peristiwa / kejadian/ event : himpunan bagian dari suatu ruang sampel

Berikut adalah beberapa contoh peristiwa dalam probabilitas:

Eksperimen : pelemparan sebuah dadu

Hasil : mata dadu yang tampak

Ruang sampel : S = ( 1 , 2 , 3 , 4 , 5, 6 )

Suatu peristiwa : A Titik ganjil yang tampak {1, 3, 5 }

B Titik genap yang tampak {2, 4, 6 }

Eksperimen : pemilihan seorang mahasiwa FKM, dicatat IPK

Hasil : bilangan x yang besarnya antara 0 dan 4

Ruang sampel : S = ( 0 < X  4 )

Suatu peristiwa : A IPK diatas 3......= { 3 < X 4 }

Eksperimen : Empat pekerja sama-sama terkena pencemaran (polusi ) udara

Hasil : dicatat apakah jadi sakit S atau tidak sakit T

Ruang sampel : {SSSS, SSST, SSTS, STSS, TSSS, SSTT, STST, STTS, TSST, TSTS, TTSS, STTT,
TSTT, TTST, TTTS, TTTT }

S= 2x2x2x2=24=16 ( satu orang memiliki ruang sampel 2: sakit dan tidak


sakit, maka 4 orang ruang sampelnya ada 16)

Suatu peristiwa : A semua pasien sembuh {SSSS }

B ada dua orang yang sembuh { SSTT, STST, STTS, TSST, TSTS, TTSS}
Azas

Hukum 1: Nilai suatu probabilitas adalah antara 0-1


Hukum 2: Suatu peristiwa A yang tidak terjadi disebut A komplemen (A’), dan P(A’)= 1-P(A)

peristiwa A yang tidak terjadi= (A’)

Hukum 2

Peluang peristiwa A yang tidak terjadi= P (A’)

Contoh:
Probabilitas seorang anak menderita diare adalah 0,15. Maka, probabilitas anak yang tidak
menderita diare adalah 1- 0,15 = 0,85

Hukum 3: Jika peristiwa A dan B mutually exclusive atau saling lepas maka probabilitas terjadinya
kedua peristiwa adalah 0. Mutually exclusive adalah kejadian yang tidak dapat terjadi bersamaan.

Contoh:

1. Kejadian A: Rina mengikuti kuliah Biostatistik Deskkriptif pada hari Sabtu tanggal 05
Desember 2020
Kejadian B: Rina tidak mengikuti kuliah Biostatistik Deskkriptif pada hari Sabtu tanggal 05
Desember 2020

Kejadian diatas adalah contoh dari mutually exclusive diman mustahil Rina mengikuti kuliah
dan tidak mengikuti kuliah terjadi bersamaan  P(A B)= 0
P(A B)=0

2. Probabilitas seseorang memiliki golongan darah O adalah 0,5


Probabilitas seseorang memiliki golongan darah A adalah 0,25
Probabilitas seseorang memiliki golongan darah O dan A adalah 0  P(A B)= 0

Hukum 4: Jika peristiwa A dan B mutually exclusive, probabilitas terjadinya peristiwa A atau B
adalah penjumlahan kedua peluang peristiwa

Contoh:

Probabilitas seseorang memiliki golongan darah O adalah 0,5

Probabilitas seseorang memiliki golongan darah A adalah 0,25

Probabilitas seseorang memiliki golongan darah O atau A adalah 0


 P(A  B) = P(A) +P(B)

 0,5+0,2 = 0,75

Hukum 5: Jika sekelompok peristiwa mutually exclusive dan tidak ada pilihan peristiwa lain,
penjumlahan probabilitas semua peristiwa adalah 1 P(A) +P(B) =1

Contoh:

Probabilitas seseorang memiliki golongan darah O adalah 0,50

Probabilitas seseorang memiliki golongan darah A adalah 0,25

Probabilitas seseorang memiliki golongan darah B adalah 0,15

Probabilitas seseorang memiliki golongan darah AB adalah 0,10

Maka, Probabilitas seseorang memiliki golongan darah A, B, O, atau AB adalah


0,5+0,25+0,15+0,1= 1

Hukum 6: Jika peristiwa A dan B tidak mutually exclusive, maka probabilitas terjadinya salah satu
peristiwa A atau B adalah penjumlahan probabilitas kedua peristiwa dikurangi probabilitas
terjadinya peristiwa secara bersamaan

P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A B)

Contoh:

Probabilitas seorang anak menderita diare 0,15

Probabilitas seorang anak menderita infeksi pernafasan 0,2

Probabilitas seorang anak menderita diare dan infeksi pernafasan 0,05

Probabilitas seorang anak terkena diare atau infeksi pernafasan 0,15+0,2-0,05 = 0,30

Hukum 7: Jika peristiwa A dan B adalah independen, probabilitas terjadinya kedua peristiwa
adalah perkalian probabilitas peristiwa tersebut. 2 peristiwa dikatakan independen jika peristiwa
tidak saling mempengaruhi.

P(AB) = P(A) x P(B)

◦ Probabilitas mendapat responden laki-laki adalah 0,54

◦ Probabilitas mendapat responden yang menderita diare 0,20

◦ Probabilitas mendapatkan responden laki-laki yang menderita diare adalah 0,54*0,20= 0,108

Hukum 8: Jika peristiwa A dan B tidak independen, probabilitas terjadinya kedua peristiwa adalah
perkalian probabilitas peristiwa A dengan probabilitas bersyarat dari kejadian B, ketika peristiwa
A telah terjadi
P(A  B) = P(A) x P(BA)

o Probabilitas anak yang malnutrisi adalah 0,05

o Probabilitas anak yang menderita campak adala 0,20

o Probabilitas anak malnutrisi yang menderita campak adalah 0,3

o Probabilitas anak malnutrisi dan menderita campak adalah 0,05x0,30= 0,015

Bilangan Faktorial

Faktorial bilangan asli nn adalah perkalian semua bilangan asli yang kurang atau sama
dengan n. Faktorial dilambangkan dengan tanda !. Jadi jika n!, maka dibaca "n faktorial".

 n!=n(n-1)(n-2)...3,2,1

 0!=1 dan 1!=1

 Contoh :

3!=3.(3-1).(3-2)=3.2.1=6

Permutasi

P= jumlah permutasi (urutannya dipentingkan)

n = Banyaknya objek

r = jumlah anggota pasangan

! = Faktorial ( 3! = 3x2x1), 0!=1, 1! =1

Contoh:

Ada tiga cara yang efektif untuk pengobatan pasien Ca (kanker) yakni bedah (B) , radiasi
(penyinaran= P) ,dan kemoterapi (obat = O). Ada berapa carakah dapat diobati seseorang yang
menderita Ca kalau kepada masing-masing pasien hanya dua macam terapi yang bisa diberikan.

Penyelesaian:

Untuk pengobatan ini urutan diperlukan karena seseorang yang mendapat terapi bedah dan
penyinaran ( B,P ) , akan berbeda dengan yang mendapat penyinaran lebih dulu baru dibedah (P,B).

3!
3P2 = =6
( 3−2 ) !
3!
ሺ3−2ሻ!

Jadi jumlah cara yang dapat dilaksanakan adalah: (BP,BO, PB, PO,OB, OP).

Kombinasi

C= jumlah kombinasi (yang urutannya tidak penting)

n = Banyaknya objek

r = jumlah anggota pasangan

Contoh:

Tiga orang pasien digigit ular dan dibawa ke Puskesmas. Di Puskesmas hanya tersedia 2 dosis anti
racun ular. Berapa kemungkinan pasangan yang akan diberikan 2 dosis tersebut ( pasiennya A,B, C).

Penyelesaian:

2 orang yang berpasangan disini, misalnya A dan B sama saja dengan B dan A jadi disini urutan tidak
ada artinya. Maka dalam hal ini pasangan yang terjadi adalah:

3!
3C2= =3
2! ¿ ¿
Peluangnya adalah: (AB, AC, BC)

Anda mungkin juga menyukai