Sifat - Bilangan Bulat Docx
Sifat - Bilangan Bulat Docx
Contoh:
6 + 7 = 7 + 6
Contoh:
3 x 4 = 4 x 3
2 – 4 = –2 dan 4 – 2 = 2
2 : 4 = 0,5 dan 4 : 2 = 2
Jadi, pada pengurangan dan pembagian tidak berlaku sifat komutatif.
Pada penjumlahan dan perkalian tiga bilangan bulat berlaku sifat asosiatif
atau disebut juga sifat pengelompokan.
Contoh:
17 + 3 = 15 + 5
20 = 20
Contoh:
3. Sifat Distributif
Selain sifat komutatif dan sifat asosiatif, terdapat pula sifat distributif.
Contoh:
= 156 + 39
= 195
Contoh:
Atau
Sifat distributif dapat kamu gunakan pada perkalian dua bilangan. Pada
perkalian tersebut, salah satu bilangannya merupakan bilangan yang cukup
besar.
Contoh :
= 984
= (6 x 100) – (6 x 2)
= 600 – 12
= 588
= 3 x 100
= 300
= 7 x 10
= 70
Terakhir diperbaharui: Sabtu, 9 Maret 2013, 12:45
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan soal operasi hitung
campuran :
1. Jika dalam soal hanya ada perkalian dan pembagian, yang di depan
dikerjakan lebih dahulu. Demikian pula untuk penjumlahan dan pengurangan.
2. Jika dalam soal terdapat penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian sekaligus, maka perkalian atau pembagian dikerjakan lebih
dahulu. Selanjutnya, dikerjakan penjumlahan atau pengurangan.
3. Jika dalam soal terdapat tanda kurung, operasi hitung yang ada di
dalam tanda kurung harus dikerjakan lebih dahulu.
Contoh :
= - 10
= -24
= - 26
= 30 + 27
= 57
– 10 x (26 – (- 4) ) = -10 x 30 ------> kerjakan soal pada tanda
kurung dahulu
= -300
Jawab:
= Rp 19.600
Dibayar = 2 x Rp 10.000
= Rp 20.000
= Rp 400
Jawab :
Untuk menentukan FPB dari dua bilangan dengan cara sebagai berikut :
Contoh:
Jawab:
24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32
- Menentukan faktor yang sama dengan pangkat terkecil, yaitu 2 2 dan 3
24 = 23 x 3
36 = 22 x 32
Untuk menentukan FPB dari tiga bilangan dengan cara sebagai berikut :
Contoh:
Jawab :
Jawab:
Faktorisasi prima dari 15 adalah 15 = 3 x 5
Untuk menentukan KPK dari tiga bilangan dengan cara sebagai berikut :
Contoh:
Jawab:
Jawab :
60 = 2 x 2 x 3 x 5 = 22 x 3 x 5
90 = 2 x 3 x 3 x 5 = 2 x 32 x 5
120 = 2 x 2 x 2 x 3 x 5 = 23 x 3 x 5
KPK = 23 x 32 x 5
= 8 x 9 x 5
V = 6 dm x 6 dm x 6 dm
= 63 dm3 .
23 = 2 x 2 x 2 = 8
53 = 5 x 5 x 5 = 125
Contoh :
Ayah akan membuat sebuah kolam berbentuk kubus. Kolam tersebut harus
memiliki volume sebesar 3.375 dm3. Berapa panjang, lebar, dan tingi kolam
yang harus dibuat ayah ?
Jawab :
Kolam ayah berbentuk kubus sehingga panjang = lebar = tinggi = rusuk kubus.
= 5 x 3
= 15
Jadi, ayah harus membuat kolam yang panjangnya 15 dm, lebarnya 15 dm,
dan tingginya 15 dm.
a. Penjumlahan
Vika mempunyai sebuah wadah berbentuk kubus. Wadah tersebut berisi air
sebanyak 53 cm3. Vika menambahkan air 43 cm3 ke dalam wadah tersebut.
Berapa cm3 volume air dalam wadah tersebut ?
= 125 + 64
= 189 cm3
b. Pengurangan
Bak mandi Tika menampung 853 cm3 air. Tika mengambil 303 cm3 untuk
menyiram taman. Berapa cm3 air yang tersisa dalam bak mandi ?
= 614.125 - 27.000
= 587.125 cm3
c. Perkalian
d. Pembagian
Operasi hitung bilangan akar pangkat 3 sama dengan operasi hitung bilangan
pangkat tiga. Perhatikan contoh-contoh berikut !
Contoh :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Contoh :
Contoh :
1 dm3 = 1 ℓ
1 cm3 = 1 mℓ
Contoh :
Jawab :
2 m3 = (2 x 1) m3
= 6 dm3
Terakhir diperbaharui: Sabtu, 9 Maret 2013, 14:23
Contoh 1 :
Jawab :
5 hm3 = 5.000.000 m3
7 dam3 = 7.000 m3 +
= 5.007.000 m3
Jawab :
Contoh 2 :
Sebuah bak mandi panjangnya 1,5 m , lebar 1 m , dan tinggi 1 m . Jika bak
mandi tersebut terisi penuh air, berapa liter volume airnya ?
Jawab :
= 1,5 m x 1 m x 1 m
= 1,5 m3
Satuan waktu yang sering digunakan yaitu jam, menit, dan detik.
Contoh :
= 30 menit
Satuan debit yang biasa digunakan adalah L/detik dan m3/detik. Hubungan
antara kedua satuan debit ini :
1 L = 1 dm3 = m3 .
Contoh :
18 dm3/detik = …… m3/menit
Jawab :
= 30.000 dm3/menit
= 4 m3/detik
Contoh :
Jawab :
= 393 cL/detik
= 170 L/detik
Contoh 1 :
Sebuah mobil sedang mengisi bensin di pompa bensin. Dalam waktu 50 detik
mobil terisi 50 L bensin. Berapa liter per detik debit slang pompa bensin
tersebut ?
Jawab :
Debit = 50 L / 50 detik
= 1 L/detik
Contoh 2 :
Jawab :
Langkah pengerjaannya :
---> Volume = p x l x t
= 80 cm x 60 cm x 50 cm
--->
= 16.000 cm3/menit
Contoh 3 :
Pak Ari akan mengisi sebuah kolam renang. Kolam renang tersebut
panjangnya 25 meter, lebarnya 5 meter, dan tingginya 2 meter. Pak Ari
mengisi kolam tersebut dengan air dari 2 buah keran. Debit air setiap keran
adalah 2,5 liter per detik. Berapa jam waktu yang diperlukan Pak Ari untuk
mengisi kolam renang tersebut ?
Penyelesaian :
Debit air setiap keran 2,5 liter per detik.
Jawab :
= 25 x 5 x 2
= 250 m3
Jadi, Pak Ari memerlukan waktu 13, 89 jam untuk mengisi kolam renang
tersebut.
1. Persegi
Persegi adalah segi empat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat
sudutnya merupakan sudut siku-siku. Perhatikan gambar berikut.
Contoh :
Jawab :
Luas = s x s
Luas = 20 cm x 20 cm
Contoh :
Luas = 20 cm x 13 cm
3. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi tiga buah ruas garis yang ujung-
ujungnya saling bertemu dan membentuk sudut. Perhatikan gambar berikut !
Contoh :
Jawab :
Luas = ½ x 40 cm x 8 cm
= 20 cm x 8 cm
1. Trapesium
Contoh :
Dua sisi sejajar sebuah trapesium 20 cm dan 12 cm, Jika tingginya 8 cm,
tentukan luasnya !
Jawab :
= 4 cm x 32 cm
2. Jajargenjang
Jawab :
= 30 cm x 16 cm
Contoh :
Jawab :
Luas = ½ x d1 x d2
Luas = ½ x 12 cm x 16 cm
= 6 cm x 16 cm
= 96 cm2
2. Layang – layang
Layang – layang adalah segi empat dengan dua pasang sisi yang berdekatan
sama panjang dan kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
Perhatikan gambar berikut !
Contoh :
Jawab :
Luas = ½ x d1 x d2
Luas = ½ x 24 cm x 18 cm
= 12 cm x 18 cm
Segi banyak adalah gabungan dari dua atau lebih bangun datar.
Contoh 1:
Bangun I ( jajargenjang )
Bangun II ( segitiga )
= ½ x 18 cm x 8 cm
= 9 cm x 8 cm
= 72 cm2
Jadi, luas bangun tersebut adalah 180 cm2 + 72 cm2 = 252 cm2
Contoh 2:
Bangun II (segitiga)
EC = BC – BE = 13 cm – 10 cm = 3 cm
= ½ x 15 cm x 3 cm
Jadi, luas ABCD adalah 150 cm2 + 22,5 cm2 = 172,5 cm2.
Contoh 3:
Jawab :
= a x t + a x t
= 12 cm x 6 cm + 12 cm x 8 cm
Jawab :
r = 6 cm
d = 2 x r
= 2 x 6 cm
= 12 cm
Contoh 2:
Jawab :
r = 5 cm, maka
K = π x 2 x r
= 3,14 x 2 x 5 cm
= 6,28 x 5 cm
= 31,4 cm
Contoh 3:
Jawab :
Jari-jari lingkaran r = 14 cm
Luas Lingkaran L = π x r2
= x 14 x 14 = 616 cm2
1. Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi berbentuk persegi.
Volume kubus dapat ditentukan dengan cara mengalikan luas alas kubus
dengan tinggi kubus.
Contoh :
Jawab :
s = 5 cm
Volume kubus = s3
= ( 5 cm )3
= 125 cm3
2. Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang.
Pasangan persegi panjang yang berhadapan memiliki bentuk dan ukuran yang
sama. Volume balok ditentukan dengan cara mengalikan luas alas balok
dengan tingginya.
Contoh :
Sebuah balok memiliki panjang 8 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 6 cm. Hitunglah
volume balok tersebut !
Jawab :
p = 8 cm
l = 5 cm
t = 6 cm
Volume balok = p x l x t
= 8 cm x 5 cm x 6 cm
= 240 cm3
Prisma segitiga adalah bangun ruang yang bagian atas dan alasnya berbentuk
segitiga. Volume prisma segitiga ditentukan dengan cara mengalikan luas
alas dengan tinggi prisma.
Perhatikan gambar di bawah ini. Bidang alas prisma tersebut adalah segitiga
DEF. Panjang alas segitiga tersebut adalah a dan tingginya b. Adapun tinggi
prisma tersebut adalah t.
Contoh :
Jawab :
= ½ x 40 cm x 60 cm x 80 cm
= 96.000 cm3
2. Tabung
Jawab :
r = 14 cm
t = 20 cm
= π x r2 x t
= x (14 cm)2 x 20 cm
Abaikan Navigasi
1. Trapesium
Contoh :
Dua sisi sejajar sebuah trapesium 20 cm dan 12 cm, Jika tingginya 8 cm,
tentukan luasnya !
Jawab :
= 4 cm x 32 cm
2. Jajargenjang
Contoh :
Jawab :
= 30 cm x 16 cm
1. Limas
Limas adalah suatu bangun yang titik-titik sudut alasnya dihubungkan dengan
sebuah titik puncak. Sedangkan limas segi empat adalah limas yang alasnya
berbentuk segi empat. Dan limas segitiga adalah limas yang alasnya
berbentuk segitiga. Perhatikan gambar berikut ini !
Contoh :
Limas segi empat diatas memiliki alas dengan panjang 12 cm dan lebar 8 cm,
serta tinggi limas 20 cm. Hitunglah volume limas pada gambar diatas !
Jawab :
= 4 cm x 8 cm x 20 cm
= 640 cm3
2. Kerucut
Kerucut adalah limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Perhatikan gambar
berikut ini !
Contoh :
Jawab :
r = 30 cm
t = 24 cm
= 22.615,2 cm3
3. Bola
Volume bola dapat ditentukan dengan pendekatan volume tabung yang
tingginya sama dengan jari-jari tabung. Perhatikan gambar di bawah ini !
Contoh :
Jawab :
r = 21 cm
= x x (21 cm)3
= x x 9.261 cm3
= 38.808 cm3
Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar
suatu kesimpulan. Data dalam matematika biasanya disajikan dalam bentuk
bilangan-bilangan. Perhatikan contoh data berikut !
Dibawah ini adalah contoh data hasil penimbangan berat badan siswa kelas
VI SD Angkasa dalam satuan kilogram.
Guru kesenian ingin mengetahui jenis music apa yang digemari siswa kelas VI
SD Angkasa. Ia membuat pertanyaan pada selembar kertas. Pertanyaan
tersebut digandakan, kemudian dibagikan ke siswa. Siswa diminta mengisi
dan mengumpulkannya.
Contoh 1 :
Pada semester II, nilai ulangan Matematika yang diperoleh Indra adalah :
6, 5, 7, 9, 8, 6.
Dari data tersebut, tentukanlah :
Jawab :
Nilai terendah adalah nilai paling kecil dari data tersebut, yaitu 5. Dan
nilai tertinggi adalah nilai paling besar dari data tersebut, yaitu 9.
Contoh 2 :
berapa selisih siswa yang naik angkutan umum dan berjalan kaki ?
Jawab :
45 siswa.
Selisih : 78 – 36 = 42 siswa.
Agar suatu data mudah dipahami, perlu diurutkan terlebih dahulu dalam suatu
tabel frekuensi.
Contoh :
Jawab :
Sebelum data dimasukkan ke tabel, perlu di kelompokkan terlebih dahulu
secara urut.
Besar sudut satu putaran penuh adalah 360o. Untuk menentukan besar sudut
pada bagian yang berwarna merah dan kuning, dapat dihitung sebagai berikut.
Besar sudut bagian yang berwarna merah adalah
Mengurutkan Pecahan
Contoh 1:
Jawab :
Jawab :
contoh :
Contoh :
Contoh :
Terakhir diperbaharui: Senin, 3 September 2012, 22:45
Hal yang perlu diperhatikan adalah nilai tempat. Nilai tempat pecahan desimal
menyatakan penyebut pecahan tersebut. Perhatikan contoh-contoh berikut.
Contoh 1 :
Jawab :
Contoh 2 :
Jawab :
Contoh 3 :
Jawab :
Contoh :
Jawab :
= 2,6
23 % = 23/100 ---> perseratus, berarti ada 2 angka di belakang koma ---> 0,23
Contoh 1:
57 % = ……
Jawab :
Contoh 2 :
Jawab :
Contoh 1 :
Jawab :
Jawab :
Contoh 1 :
Jawab :
Contoh 2 :
Jawab :
Contoh 1 :
Jawab :
= 10 lusin
Contoh 2 :
Ada 40 jeruk. Dari jumlah itu ditemukan sebanyak 4 jeruk busuk. Berapa
bagian jeruk yang masih bagus ? dan berapa persenkah itu ?
Jawab :
= 36
Contoh 1:
Jawab :
Contoh 2:
Jawab :
Terakhir diperbaharui: Selasa, 4 September 2012, 09:30
Pengurangan Pecahan
Contoh 1:
Jawab :
Contoh 2:
Jawab :
Terakhir diperbaharui: Selasa, 4 September 2012, 09:51
Perkalian Pecahan
Contoh 1:
Jawab :
Contoh 2:
Jawab :
Pembagian Pecahan
Contoh 1:
Jawab :
Contoh 2:
Jawab :
Contoh 1:
Jawab :
Contoh 2:
Jawab :
Contoh 3:
Jawab :
Contoh 1 :
Jawab :
Contoh 2 :
Jawab :
Selisih umur = ( 5 - 3 ) bagian = 2 bagian = 14 tahun
Contoh 3 :
Jawab :
Skala adalah perbandingan jarak yang bersesuaian pada peta dengan jarak
sesungguhnya.
Jawab :
Contoh 2 :
Jawab :
= 27.000 cm
Contoh 3 :
Jarak kota B ke kota C adalah 60 km. Berapakah jarak pada gambar
dengan skala 1 : 1.200.000 ?
Jawab :
= 5 cm
1. Gambar topi terletak pada kotak pertemuan antara angka 1 dan huruf A,
ditulis (1,A)
2. Gambar jam terletak pada kotak pertemuan antara angka 2 dan huruf C,
ditulis (2, C)
3. Gambar kamera terletak pada kotak pertemuan antara angka 4 dan
huruf B, ditulis (4, B)
Semua titik pada sumbu x yang terletak di sebelah kanan nol bertanda
positif. Yang di sebelah kiri nol bertanda negatif
Semua titik pada sumbu y yang terletak di atas titik nol bertanda positif.
Yang terletak di bawah titik nol bertanda negatif.
Koordinat titik A
Koordinat titik B
Koordinat titik C
Gambarlah titik A(2, 2), B(7, 2), C(7, 5), dan D(2, 5). Kemudian hubungkan titik
A, B, C, dan D dengan garis. Bangun apakh yang terbentuk ? Tentukanlah luas
daribangun tersebut !
Selanjutnya gambarlah titik E(3, -2), F(3, -5), dan G(5, -5). Kemudian
hubungkanlah titik E, F, sampai G dengan garis. Bangun apakah yang
terbentuk ? Hitung juga luasnya !
Bangun ABCD yang terbentuk pada koordinat Kartesius tersebut adalah
persegi panjang. Panjang AB = 5 satuan panjang dan panjang AD = 3 satua
panjang. Luas daerah persegi panjang ABCD = 5 x 3 = 15 satuan luas.
Data dapat disajikan dalam berbagai bentuk. Misalnya, dalam bentuk tabel,
diagram batang, dan diagram lingkaran. Perhatikan contoh berikut ini !
Cara II (diagram dalam bentuk persen) :
Menentukan Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Rata-rata dan Modus dari Suatu
Data
Susun data tersebut ke dalam tabel frekuensi dari yang terbesar sampai
terkecil
Nilai tertinggi merupakan nilai yang terbesar dalam suatu urutan data,
dan Nilai terendah merupakan nilai yang terkecil dalam suatu urutan data
Contoh 1:
Nilai ulangan Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
Modusnya = 5
Contoh 2:
c. rata-rata hitung.
Jawab :
c.
= 7,8
Contoh 1 :
SD Angkasa akan mengadakan seleksi pasukan pengibar bendera. Syaratnya
peserta harus duduk di kelas VI dan tinggi badan 145-150 cm. Berikut ini
merupakan diagram lingkaran tinggi badan siswa kelas VI. Jumlah siswa
kelas VI ada 40 siswa.
Jawab :
Berdasarkan diagram diatas, siswa yang tingginya 145 -150 cm ada 25% dan
20%. Dengan demikian, siswa yang tingginya 145 -150 cm ada 25% + 20% =
45%. Banyak anak yang memenuhi syarat dapat kita hitung sebagai berikut.
= 45/100 x 40
= 18
Contoh 1 :
Jawab :
Berdasarkan diagram diatas, siswa yang tingginya 145 -150 cm ada 25% dan
20%. Dengan demikian, siswa yang tingginya 145 -150 cm ada 25% + 20% =
45%. Banyak anak yang memenuhi syarat dapat kita hitung sebagai berikut.
= 45/100 x 40
= 18
Contoh 2 :
b. nilai rata-rata;
c. modus (nilai yang paling banyak diperoleh anak );
Jawab :
c. Modus (nilai yang paling banyak diperoleh siswa) adalah 6, yaitu sebanyak
3 siswa.