Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

SISTEM TENAGA LISTRIK ZULFATRI AINI.ST.,MT

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

DISUSUN OLEH:
SURYA ANDIWANANDA
THOPAN MAIDIA
ARIF SANDIRA
ALDRI LINANDA

TEKNIK ELEKTRO
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Di zaman sekarang di era abad 21, perkembangan dan kemajuan teknologi sangat pesat yang
begitu membutuhkan sumber energy atau tenaga untuk menggerakkan kemajuan tersebut. Salah
satu kebutuhan yang sudah dianggap menjadi kebutuhan pokok setiap masyarakat di dunia adalah
energy listrik. Listrik sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa atau listrik bisa menjadi titik
tolak ukur kemajuan suatu bangsa, semakin besar penggunaan energy listrik di suatu Negara maka
semakin maju pula Negara tersebut.
Indonesia memiliki topografi pegunungan yang tersebar hampir di seluruh wilayah. Pada
umumnya, pegunungan bertekstur terjal dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit. Kondisi
ini menghambat pembangunan infrastruktur oleh pemerintah atau swasta, karena biaya dan
perawatan tidak berimbang dengan hasil yang didapat. Oleh karena itu,listrik masih menjadi
sesuatu yang mahal bagi masyarakat pegunungan. Daerah pegunungan memiliki energi listrik
yang besar dalam bentuk air. Sebagian daerah pegunungan terdapat sumber mata air yang
mengalir melalui sungai-sungai sepanjang tahun. Aliran sepanjang tahun dan mempunyai
ketinggian dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan teknologi yang handal dan ramah lingkungan.
Peralatan yang digunakan relatif sederhana dan mudah dicari. Lahan yang dibutuhkan tidak luas,
sehingga tidak perlu membuka hutan untuk membangun instalasinya. Pemasangan peralatan
dapat disesuaikan dengan kondisi alam yang ada dan desainnya dapat disesuaikan dengan
ketersediaan debit air. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini dan juga adanya potensi
pembangkit listrik di daerah terpencil terutama dari potensi air yang begitu melimpah oleh karena
itu dikembangkanlah pembangkit listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) yang diharapkan mampu mensuplai energi listrik ke rumah warga dan dengan itu
dijadikan sebagai kampung yang mandiri dengan pembangkit listriknya sendiri. Dengan PLTMH
ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya, melaksanakan beberapa
aktifitasnya dengan mudah baik itu untuk kebutuhan pertanian, Ekonomi, Sosial dan sebagainya.
Agar tidak lagi tertinggal dari daerah lain. Peningkatan kebutuhan suplai daya ke daerah-daerah
pedesaan di sejumlah negara, sebagian untuk mendukung industri-industri dan sebagian untuk
menyediakan penerangan di malam hari. Kemampuan pemerintah yang terhalang oleh biaya yang
tinggi untuk perluasan jaringan listrik, dapat membuat Mikrohidro memberikan sebuah sebuah
alternatif ekonomi ke dalam jaringan. Hal ini dikarenakan Skema Mikrohidro yang mandiri dapat
menghemat dari jaringan transmisi, karena skema perluasan jaringan tersebut biasanya
memerlukan biaya peralatan dan pegawai yang mahal. Dalam kontrak, Skema Mikro Hidro dapat
didisain dan dibangun oleh pegawai lokal, dan organisasi yang lebih kecil, dengan mengikuti
peraturan yang lebih longgar dan menggunakan teknologi lokal, seperti untuk pekerjaan irigasi
tradisional atau mesin-mesin buatan lokal. Pendekatan ini dikenal sebagai Pendekatan Lokal.

1.2.RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.Apa saja perlatan utama dari PLTMH
2.Prinsip Kerja Dari PLTMH
3.Apa itu pembangkit listrik tenaga mikrohidro
4.Bagaimana teknolgi mikrohidro
5. Keuntungan PLTMH
6. Kekurangan PLTMH
7.Perhitungan teknis dan ekonomis PLTMH
8 Persyaratan fisik dan langkah-langkah dalam membangun PLTMH
9. Pemanfaatan PLTMH

1.3.TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah tentang pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah :
1. Untuk mengenal dan mengetahui Pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
2. Sebagai salah satu solusi sumber energy terbarukan.
3. Salah satu solusi pemerataan energy listrik di Negara kita.
BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1. PERALATAN UTAMA

2.2. BAGIAN-BAGIAN PLTMH


1. Diversion Weir dan Intake (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake)
Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai
(‘Intake’ pembuka) ke dalam sebuah bak pengendap (Settling Basin).

2. Settling Basin (Bak Pengendap)


Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air.
Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi
komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.
3. Penstock (Pipa Pesat)
Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda
air, dikenal sebagai sebuah Turbin.

4. Turbin
Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar ketika terkena air dengan
kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan dikopel dengan generator sehingga ketika turbin
berputar maka generator akan berputar dan menghasilakan energy listrik. Ada beberapa jenis
turbin yang biasa digunakan Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan
dan kekurangan dari jenisjenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada
tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan
parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin terutama ketinggian
head.
Jenis Turbin Variasi Head
Kaplan 2 < H < 20

Propeller 2 < H < 20

Francis 10 < H < 350

Crossflow 6 < H < 100

Pelton 50 < H < 1000

Turgo 50 < H < 250

Gambar turbin crossflow Gambar Turbin Pleton


Gambar Turbin Kaplan Gambar turbin Propeller

5. Generator
5.1 . Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada pembangkit listrik yaitu:
1. Generator sinkron, system eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) dengan
penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator sinkron merupakan
mesin listrik bolak balik yang engubah energy mekanik menjadi energy listrik arus
bolak balik. Energy mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yag
terkopel dengan rotor generator, sedangkan energy listrik diperoleh diperoleh dari
proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator.
Mesin listrik AC ini disebut sinkron karena rotor berputar secara sinkron atau berputar
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan medan
magnet putar.
2. Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada perencanaan turbin
propeller open flume. Generator induksi merupakan salah satujenis generator AC
yang menerapkan prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi
dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat daripada
kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif. Motor induksi biasa umumnya
dapat digunakan sebagai sebuah generator tanpa ada modifikasi internal. Generator
induksi sangat berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro,
turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke tekanan rendah,
karena dapat memanfaatkan energi denganpengontrolan yang relatif sederhana.
Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dalam pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran
rendah serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak digunakan
pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti pada pembangkit listrik
tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik tenaga baru.
Gambar Generator sinkron Gambar Generator induksi

6. Rumah pembangkit/ Power house

Rumah pembangkit adalah rumah tempat semua peralatan mekanik dan elektrik
PLTMH. Peralatan Mekanik seperti Turbin dan Generator berada dalam Rumah Pembangkit,
demikian pula peralatan elektrik seperti kontroler dan panel.

Gambar Power House


2.2. PRINSIP KERJA

Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan untuk mengatur aliran
air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak PLTMH. Bendungan ini perlu dilengkapi
dengan pintu air dan penyaring sampah (filter) untuk mencegah masuknya kotoran maupun
endapan lumpur. Bendungan sebaiknya dibangun pada dasar sungai yang stabil dan aman terhadap
banjir. Di dekat bendungan dibangun bangunan pengambil (intake), kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan saluran pembawa yang berfungsi mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi
dengan saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air yang berlebih. Saluran
ini dapat berupa saluran terbuka atau tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam
pengendap. Kolam ini berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air
yang masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini dibangun dengan cara memperdalam dan
memperlebar saluran pembawa dan menambahnya dengan saluran penguras.
Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan aliran air yang akan
masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat. Bak ini dibuat dengan konstruksi beton
dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin untuk menghemat pipa pesat. Pipa pesat berfungsi
mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang
diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasanya terbuat dari pipa baja
yang dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus didukung oleh
pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini diusahakan
selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah rumah yang
terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi rumahnya. Tujuannya adalah
untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar
memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin
pada bagian inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan
turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade (komponen utama turbin). Runner
terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran
air akan memutar runner dan menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi
yang timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus
balance, turbin harus dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian
bawah casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan
poros dan berfungsi untuk menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah menjadi
energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator sinkron dan
generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi langsung (daya poros
langsung dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi
daya tidak langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara dua
poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan
efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-benar lurus dan putaran poros generator
harus sama dengan kecepatan putar poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi
dengan bantuan kopling fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio
kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak langsung memungkinkan adanya variasi dalam
penggunaan generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama
dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar
adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Komponen
pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang
dihasilkan oleh generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik
menuju rumah konsumen.

2.3. FLOWCHART PLTMH


2.4. SISTEM PERANCANGAN PLTMH
Pemilihan lokasi dan layout dasar merupakan hal yang paling utama dalam
perencanaan PLTMH. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada
dasarnya memanfaatkan energy potensial air Gatuhan air). Semakin tinggi jatuhan air
(head) maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik.
Di samping faktor geografts yang memungkinkan, tinggi jatuhan air ( head ) dapat pula
diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi.
Secara umum lay-out sistem PLTMH merupakan pembangkit jenis run off river,
memanfaatkan aliran air permukaan (sungai). Komponen sistern PLTMH tersebut
terdiri dari bangunan intake (penyadap) – bendungan, bak pengendap dan penenang,
saluran pelimpah, pipa pesat, rumah pembangkit dan saluran pembuangan. Basic
lay-out pada perencanaan pengembangan PLTMH dimulai dari penentuan lokasi intake,
bagaimana aliran air akan dibawa ke turbin dan penentuan tempat rumah pembangkit
untuk rnendapatkan tinggi jatuhan (head ) optimum dan aman dari banjir.

2.4.1 Lokasi bangunan intake


Pada umumnya instalasi PLTMH merupakan pembangkit listrik tenaga air
jenis aliran sungai langsung, jarang yang merupakan jenis waduk (bendungan
besar). Konstruksi bangunan intake untuk mengambil air langsung dari sungai
dapat berupa bendungan (intake dam) yang melintang sepanjang lebar sungai atau
langsung membagi aliran air sungai tanpa dilengkapi
bangunan bendungan. Lokasi intake harus dipilih secara cermat untuk
menghindarkan masalah di kemudian hari.
2.4.2. Kondisi dasar sungai
Lokasi intake harus memiliki dasar sungai yang relatif stabil, apalagi bila
bangunan intake tersebut tanpa bendungan (intake dam). Dasar sungai yang tidak
stabil mudah mengalami erosi sehingga permukaan dasar sungai lebih rendah
dibandingkan dasar bangunan intake. Hal ini akan menghambat aliran air
memasuki intake. Dasar sungai berupa lapisanllempeng batuan merupakan tempat
yang stabil. Tempat di mana kemiringan sungainya kecil, umumnya memiliki dasar
sungai yang relatif stabil. Pada kondisi yang tidak memungkinkan diperoleh lokasi
intake dengan dasar sungai yang relatif stabil dan erosi pada dasar sungai
memungkinkan teladi, maka konstruksi bangunan intake dilengkapi dengan
bendungan untuk menjaga ketinggian dasar sungai di sekitar intake.
2.4.3. Bentuk aliran sungai
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada instalasi PLTMH adalah
kerusakan pada bangunan intake yang disebabkan oleh banjir. Hal tersebut sering
terjadi pada intake yang ditempatkan pada sisi luar sungai. Pada bagian sisi luar
sungai mudah erosi serta rawan terhadap banjir. Batu-batuan, batang pohon serta
berbagai material yang terbawa banjir akan mengarah pada bagian tersebut.
Sementara itu bagian sisi dalam sungai merupakan tempat terjadinya pengendapan
lumpur dan sedimentasi, sehingga tidak cocok untuk lokasi intake. Lokasi intake
yang baik terletak sepanjang bagian sungai yang relatif lurus di mana aliran akan
terdorong memasuki intake secara alami dengan membawa beban (bed load) yang
kecil.

2.4.5. Lokasi rumah pembangkit (power house)


Pada dasarnya setiap pembangun an mikrohidro berusaha untuk
mendapatkan head yang maksimum. Konsekuensinya lokasi rumah pembangkit
(power house) berada pada tempat yang serendah mungkin. Karena alasan
keamanan dan 6nstruksi, lantai rumah pembangkit har us selalu lebih tinggi
dibandingkan permukaan air sungai. Data dan informasi ketinggian permukaan
sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam menentukan lokasi rumah
pembangkit. Selain lokasi rumah pembangkit berada pada ketinggian yang aman,
saluran pembuangan air ( tail race ) harus terlindung oleh kondisi alam, seperti
batu-batuan besar. Disarankan ujung saluran tail race tidak terletak pada bagian sisi
luar sungai karena akan mendapat beban yang besar pada saat banjir, serta
memungkinkan masuknya aliran air menuju ke rumah pembangkit.
Gambar Layout PLTM
2.5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTMH
2.5.1. KELEBIHAN PLTMH

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki berbagai kelebihan sebagai


pembangkit listrik berskala kecil, diantaranya yaitu :
1. Energi yang tersedia tidak akan habis selagi siklus dapat kita jaga dengan baik,
2. Proses yang dilakukan mudah dan murah, harga turbin, generator, panel kontrol, hingga
pembangunan sipilnya kira-kira Rp 5 juta per KW (kondisional).
3. Tidak menimbulkan polutan yang berbahaya.
4. Dapat diproduksi di Indonesia,
5. Jika menerapkan mikrohidro sebagai pembangkit listrik secara tidak langsung kita
ditutuntut untuk mengelola dan menata lingkungan agar tetap seimbang, sehingga
tentu tidak akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti banjir,
tanah longsor atau erosi. Dan pada gilirannya ekosistem sungai atau daerah
tangkapan akan tetap terjaga, dengan cara ini pula pemanasan global dapat lebih
teredam.
6. Mengurangi tingkat konsumsi energi fosil,

2.5.2. KEKURANGAN PLTMH

1. Sumber pembangkit berupa air, besarnya listrik yang dihasilkan PLTMH bergntung
pada tinggi jatuhnya air dan volume air. Pada musim kemarau kemampuan PLTMH
akan menurun karena jumlah air biasanya berkurang.
2. Ukuran Generator tidak menunjukkan kemampuan produksi listriknya karena semuanya
tergantung pada jumlah air dan ketinggian jatuh air sehingga ukuran generator bukan
penentu utama kapasitas PLTMH.
3. Jika jumlah pelanggan melebihi kemampuan PLTMH, maka kualitas listrik akan menurun.
Jika pelanggan sudah berlebih, maka penggunaan listrik harus diatur. Aturan umum adalah 1
pelanggan paling sedikit mengkonsumsi 50 Watt listrik (3 buah lampu neon/ 3 buah lampu
bohlam 10-15 Watt).
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energy terbarukan
yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara kita Indonesia. Karena Negara
kita memiliki begitu banyak sungai dan hutan hujan tropis sebagai penyedia sumber energy
tersebut. Tergantung seberapa besar upaya kita untuk memaksialkannya terutama di kawasan
pedesaan yang belum tersentuh aliran listrik. Dengan adanya PLTMH diharapkan suatu desa
mampu menjadi desa yang mandiri akan sumber listriknya sendiri. Dengan adanaya sumber listrik
di desa tersebut diharapakan akan mendongkrak kemajuan desa tersebut di berbagai sector
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.litbang.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=articl [diakses : 4
april 2020]

http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/panduan-pembangunan

pembangkit-listrik.html. [Diakses pada tanggal 14 april 2020]

http://ebookbrowsee.net/makalah-tentang-tenaga-listrik-tenaga-mikrohidro

pdf-d380970459. [Diakses pada tanggal 14 april 2020.]

http://www.omkris.com/2012/03/pembangkit-listrik-tenaga

mikro.html#.UsQCwtIW1Bk . [Diakses pada tanggal 14 april 2020]

www.elsppat.or.id/download/file-pdf. [Diakses pada tanggal 4 april

2020

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://aulya260202.

blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-mikrohidro.html. [Diakses

pada tanggal 14 april 2020]

http://shalahuddin-hasan.blogspot.com/2010/11/pembangkit-listrik-micro

hydro-mini.html. [Diakses pada tanggal 14 april 2020]

Anda mungkin juga menyukai