Anda di halaman 1dari 5

PROTAP

NEW NORMAL

Di Kampus Universitas Pattimura Ambon

JUNI 2020
PROTAP NEW NORMAL
(AKTIVITAS KEMBALI)
DI KAMPUS UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
Oleh:

Tim Pusat Penelitian Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana dan


Adaptasi Perubahan Iklim (P4RB-API) Universitas Pattimura

Nara Sumber:

Prof. Dr. Melianus Salakory, M.Kes


(Sekretaris LP2M Unpatti)
Dr. dr. Bertha. J. Que, M.Kes
(Dekan Fakultas Kedokteran Unpatti)
drg. Christiana R. Titaley, MIPH, PhD
(Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran)
Dr. Ir. Piter. J. Kunu, MP
(Ketua Pusat Studi Lingkungan dan Sumberdaya Alam Unpatti)
Ariviana L. Kakerissa, ST., MT., IPM.
(Ketua Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Unpatti)

31
UNTUK MAHASISWA tidak perlu ke kampus, dan bagi yang sudah
selesai kuliah langsung pulang ke rumahnya.
1. Wajib ke kampus memakai masker, dan 11. Mahasiswa yang tidak tinggal dengan orang
membawa masker cadangan tua (kos, asrama dll) perlu ada nomor
2. Harus sedapat mungkin masing-masing kontak lain untuk dapat memastikan kondisi
orang dilengkapi dengan hand sanitizer mahasiswa jika tidak masuk dan tidak ada
3. Harus mencuci tangan menggunakan air pemberitahuan, untuk memastikan
mengalir dan sabun atau bila tidak ada, mahasiswa yang bersangkutan tidak dalam

Dasar dan Tujuan dengan hand sanitizer saat masuk ke


Fakultas/Laboratorium/UPT/Gedung Pusat,
kondisi sakit yang berat
12. Jika ada mahasiswa yang tiba-tiba sakit di
dll, dan setelah keluar atau selesai kampus, harus melapor ke petugas khusus
Dasar kuliah/urusan. yang ada di masing-masaing fakultas.
Universitas Pattimura dalam rangka menjamin 4. Masing-masing fakultas harus menyediakan 13. Semua aktivitas mahasiswa harus dibatasi
Penanganan COVID-19 di Indonesia mulai memasuki
keselamatan dan kesehatan lahir batin civitas thermogun untuk memastikan suhu tubuh jumlah orang yang hadir baik saat kuliah,
fase new normal. Salah satu bidang yang kini mulai
akademikanya, untuk dapat mentuntaskan capaian normal, jika suhu >38°C mahasiswa yang praktek di lab ataupun di luar
bersiap menyambut hal ini adalah pendidikan. Seperti
kurikulumnya, serta keberlanjutan pelaksanaan bersangkutan tidak diperkenankan masuk ruanga/lapangan. Juga harus
diketahui bahwa sejak bulan Maret semua lembaga
Tridharma Perguruan Tinggi, maka harus mengambil kelas, disarankan pulang beristirahat atau mempertimbangan waktu kuliah sehingga
pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi ditutup
langkah untuk menetapkan rambu-rambu atau lebih mencari tempat pelayanan kesehatan yang tidak sampai sore.
dalam rangka memutuskan rantai penularan COVID-19.
dikenal sebagai PROTAP (prosedur tetap) Pencegahan terdekat. 14. Waktu perkuliahan harus mempertimbangkan
Sementara ini pula mekanisme, syarat, dan protokol
Penularan COVID-19 bagi civitas akademikanya selama 5. Sedapat mungkin mahasiswa tidak dan diatur, sehingga tidak sampai terlalu
pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di
beraktivitas di areal Kampus Universitas Pattimura. menggunakan absen sidik jari, kalaupun sore.
sekolah ataupun Perguruan Tinggi tengah digodok
tetap diberlakukan perlu disediakan dalam 15. Tidak melakukan jabat tangan dengan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
jumlah cukup untuk menghindari antrian dan sesame mahasiswa, dosen, pegawai.
(Kemendikbud). Tujuan
1. Memastikan pemenuhan hak mahasiswa untuk
hand sanitizer tersedia. 16. Mahasiswa harus dibekali dengan “materi
Demikian pula dari lima arahan Presiden Republik
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat
6. Kuliah harus mengatur posisi duduk minimal edukasi” yang diberikan di masing-masing
Indonesia Joko Widodo terkait “New Normal”, pada jarak 1 bangku (1.5 meter) antar
COVID-19 fakultas/jurusan/prodi saat student day
arahan kedua diingatkan bahwa “protokol kesehatan mahasiswa/Physical Distancing
2. Memastikan tuntasnya capaian kurikulum selama ataupun melalui masa Pengenalan
yang dirancang khusus untuk menghadapi tatanan 7. Untuk kelas yang mahasiswanya banyak
darurat COVID-19 Mahasiswa Baru (PMB).
normal baru akan segera disosialisasikan kepada bisa dibuat parallel atau dibagi sistem shift
3. Melindungi Civitas Akademika yang beraktivitas di 17. Kegiatan student day tetap berjalan dengan
seluruh masyarakat secara massif”. disesuaikan dengan kapasitas ruangan yang
Kampus Universitas Pattimura dari dampak buruk memperhatikan protokol pencegahan
Berdasarkan arahan Presiden maupun Kemendikbud, penularan COVID-19. memperhitungkan Physical Distancing. Bagi Pendemi COVID-19.
maka Perguruan Tinggi di daerah juga harus siap 4. Memastikan pemenuhan dukungan kesehatan prima, beberapa Fakultas yang mahasiswanya 18. Mengimbau seluruh mahasiswa untuk tidak
untuk melaksanakan hal ini sehingga aktivitas dan psikososial bagi civitas akademika. banya namun ruangannya terbatas, harus berbagi makanan, minuman, termasuk
pendidikan bisa kembali berjalan dengan normal. 5. Memastikan bahwa kampus Unpatti steril dari menjadi perhatian khusus sehingga Physical peralatan makan, minum yang akan
Dengan keragaman wilayah dan budaya yang ada penularan COVID-19 dengan penyemprotan Distancing dapat terlaksana. meningkatkan risiko terjadinya penularan
pada masing-masing daerah, maka tentunya “Protokol desinfektan secara berkala 8. Tidak diperkenankan duduk di halaman penyakit.
Kesehatan” yang disediakan oleh pemerintah pusat 6. Memastikan sarana prasarana pencegahan kampus berkerumun.

pastilah secara umum, oleh karena itu harus ada penularan COVID-19 tersedia di masing-masing 9. Bagi mahasiswa yang sedang sakit,

penjabarkan protokol yang lebih detil di setiap satuan fakultas diharapkan tidak ke kampus. Bila tidak

pendidikan dalam hal ini di masing-masing perguruan dapat mengikuti kuliah, dapat melampirkan

tinggi. surat keterangan sakit dari dokter.


10. Bagi mahasiswa yang tidak kuliah atau tidak
berkepenting/tidak ada urusan di kampus,
2 3
Materi edukasi yang dapat diberikan: DOSEN DAN PEGAWAI 15. Menghindari kegiatan berkerumum, selalu perhatikan physical distancing
16. Unruk pegawai supaya selalu memperhatikan Physical Distancing, dapat dibuat shift keja, misalnya
✓ Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya; 1. Sama halnya dengan mahasiswa harus masuk secara bergilir.
✓ Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan menggunakan masker dan membawa masker 17. Sama halnya mahasiswa, maka dosen dan pegawai juga tidak berbagi makanan, minuman, termasuk
yang harus dilakukan saat gejala timbul; cadangan selama beraktivitas di luar rumah peralatan makan, minum yang akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.
termasuk ketika di kampus.
✓ Praktik PHBS seperti praktik mencuci tangan
2. Harus membawa hand sanitizer
yang benar, etika batuk dan bersin PENYIAPAN FASILITAS DI
3. Harus mencuci tangan sedapat mungkin dengan
✓ Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan menggunakan air mengalir dan sabun atau, bila KAMPUS
kecurigaan; tidak ada, dengan hand sanitizer saat masuk ke
1. Di keempat pintu masuk harus diletakkan
✓ Metode edukasi yang dapat dilakukan: Fakultas/Laboratorium/UPT/Gedung Pusat, dll,
spanduk protokol pencegahan penularan Pendemi
pemasangan banner, pamflet, majalah dinding, dan setelah keluar atau selesai kuliah/urusan.
COVID-19.
dll di area strategis yang mudah dilihat setiap 4. Absen dianjurkan dengan menggunakan absen
2. Di keempat pintu masuk dan setiap pintu masuk
pekerja seperti di pintu masuk, area mata
universitas harus memiliki Thermogun untuk
makan/kantin, area istirahat, tangga serta media 5. Dalam memberikan kuliah harus mengatur jarak
pengukuran suhu setiap civitas akademika yang
audio & video yang disiarkan secara berulang. minimal 1,5 meter dengan
ke kampus baik pejalan kaki, pengendara roda
SMS/whats up blast ke semua pekerja secara mahasiswa/dosen/pegawai lainnya
dua ataupun roda empat tanpa terkecuali. Jika
berkala untuk mengingatkan. 6. Tidak melakukan jabat tangan dengan
kedapatan ada yang suhunya lebih dari 38°C,
mahasiswa, dosen, pegawai
✓ Materi edukasi dapat diakses pada berarti yang bersangkutan tidak diperkenankan
7. Menghindari kegiatan berkerumum
www.covid19.go.id. untuk bekerja, dan segera harus kembali ke
8. Dalam melakukan kegiatan praktek baik di
rumah.
dalam maupun luar ruangan harus
3. Di setiappintu masuk fakultas atau kantor-kantor
menggunakan APD (alat pelindung diri) yang
yang ada termasuk gedung pusat harus disiapkan
memadai sesuai kondisi yang ada
air yang mengalir dengan sabum cuci tangan cair,
9. Tugas mahasiswa sebaiknya dibuat atau
serta petugas dengan Thermogun untuk
dikumpulkan secara daring
memeriksa suhu setiap orang yang dating ke
10. Sedapat mungkin konsultasi pembimbing
gedung.
dilakukan secara daring.
4. Sedapat mungkin menyiapkan disiapkan hand
11. Bila jumlah mahasiswa cukup besar dalam kelas
sanitizer di setiap gedung untuk digunakan oleh
maka dapat diatur untuk membuat kelas paralel
dosen dan pegawai.
atau dibagi shift per jam mengajar
5. Ruangan kuliah atau ruangan kerja harus
12. Mendorong dilakukannya penelitian di
disemprot dengan disenfektasn, setiap hari.
laboratorium terkait pendemi COVID-19 dan cara
Sedapat mungkin sebelum dan sesudah kuliah.
pencegahannya secara ilmiah
6. Memastikan setiap ruang kerja memiliki ventilasi
13. Bagi dosen atau pegawai yang sedang sakit,
udara yang baik
diharapkan tidak ke kampus, dan melampirkan
7. Setiap fakultas dan gedung pusat harus ada
surat keterangan sakit dari dokter
petugas kesehatan khusus dan di Universitas
14. Diberikan fleksibilitas kepada dosen untuk
harus dibentuk tim khusus untuk penanganan
mengembangkan metode belajar, sehingga tidak
Psikososial dari civitas akademika.
semuanya harus dijalankan di kampus, bisa juga
8. Di setiap pintu masuk ruang kelas harus di
menggunakan metode daring, Terutama jika
pasang protokol pencegahan penularan Pendemi
dosen yang bersangkutan sedang sakit.
COVID-19
4 5
9. Kelompok Palang Merah Indonesia (PMI)
10. Harus mempublikasikan aktivitas mahasiswa lewat media
elektronik (fb, wa, ig, dll) sehingga yang masih belum ke
kampus karena mungkin takut dan sebagainya, akan
kembali ke kampus sesegera mungkin.
11. Rapid Tes dilakukan jika ada yang sakit dan
menunjukkan gejala-gejala terkait COVID-19.
12. Universitas dan setiap fakultas tetap harus menyiapkan
dana khusus untuk pencegahan penularan Pandemi
COVID-19 ini.
13. Satpam harus berperan dalam melaksanakan Protokol
pencegahan penularan Pendemi COVID-19, dengan cara
menertibkan mahasiswa, dosen, atau pegawai yang
melawan atau melanggar protap yang diberlakukan.
14. Universitas harus pengadaan cadangan APD (Alat
Pelindung Diri) misalnya masker, sarung tangan, baju
khusus operasi/hazmat) untuk mengantisipasi kebutuhan
darurat
15. Memastikan ketersediaan petugas khusus dan cairan
desinfektan yang sesuai standar untuk melakukan
desinfeksi berbagai fasiltas di lingkungan kampus setiap
hari
16. Memastikan dilakukannya desinfeksi di lingkungan kerja
sesuai standar
17. Memastikan ketersediaan klinik kesehatan beserta SDM
dan fasilitas yang memadai untuk penangan pasien
dengan suspek COVID-19 termasuk untuk melakukan
rapid test dan evakuasi pasien
18. Bila memungkinkan membantu melakukan supplemen
vitamin kepada dosen dan pegawai
19. Menghindari praktek penggunaan alat pribadi bersama-
sama di lingkungan kampus
20. Untuk fakultas dengan fasilitas PJJ yang cukup, dapat
meminimalisir tatap muka secara langsung disesuaikan PROTAP ini dapat terlaksana demi memutuskan rantai
dengan kebutuhan dan urgensi Penularan COVID-19 di Universitas Pattimura, maka dibutuhkan:
21. Memastikan makanan yang disediakan di kantin atau
food court merupakan makanan yang sehat dan sudah
dimasak sampai matang.
KETEGASAN Pimpinan Universitas - Fakultas dan
22. Jika terpaksa harus menggunakan kantin (untuk
mahasiswa merantau, tidak tinggal dengan orang tua) DISIPLIN dari seluruh Civitas Akademika Universitas Pattimura
fakultas perlu pikirkan sistem pembayaran dengan
aplikasi sederhana lewat handphone untuk menghindari 11
peredaran uang dari tangan ke tangan.
6 7

Anda mungkin juga menyukai