Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PENGAMATAN NON ETHNICAL BUSSINESS

DRUNK CARE

Annisa Noor R A F0317014


Anita Ayu Fatmawati F0318020
Aura Shalsabilla F0318022
Bramantya Yumma T F0318024
Gracia Sekarjati Vimala Sukma Rahajeng F0318058
Rendy Fatkhan Nur Hidayana F0318092
Yoga Haadiy Prassetio F0318115

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di era modern ini, perekonomian menjadi salah satu faktor tingkat
kesejahteraan masyarakat. Tingkat kemajuan suatu negara dilihat dari kemajuan
sektor perekonomiannya. Ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan masyarakat
dengan berbagai macam usaha yang mereka lakukan. meningkatnya jumlah lapangan
pekerjaan dan jenis – jenis usaha saat ini menguntungkan bagi negara Indonesia untuk
mengembangkan negaranya untuk bersaing di kancah dunia. perkembangan jaman,
juga mempengaruhi berkembangnya jenis – jenis usaha mikro kecil menengah, seperti
UMKM formal, sektor informal, non-ethical economy, dan economy and technology.

Pada kesempatan ini, penulis akan mengambil tema non-ethical economy.


Salah satu usaha yang banyak diminati semua kalangan, namun tabu untuk
diperjualbelikan secara terbuka. Penulis akan mewawancarai seorang yang memiliki
usaha “DRUNK CARE” yaitu penjual anggur merah cap orang tua. Amer ini adalah
salah satu jenis minuman beralkohol yang juga digunakan sebagai jamu. Sejak dibuat
pada tahun 1948 dengan logo orang tua berjenggot, minuman ini digunakan sebagai
suplemen yang mengandung kalsium dan ferrum, namun dengan dosis yang
dianjurkan.

B. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui latar belakang penjual menjual produknya
2. Mengetahui proses penjualan dan pemasaran usaha Drunk Care
3. Mengetahui keuntungan yang di dapat usaha Drunk Care

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang melatarbelakangi sehingga memilih untuk menjual minuman anggur
merah?
2. Bagaimana cara memasarkan dan menjual produk tersebut?
3. Bagaimana tanggapan orang disekitar terhadap usaha yang dilakukan?
4. Berapa Keuntungan yang didapat selama satu bulan?
5. Problematika apa yang dihadapi selama menjadi penjual anggur merah?
6. Apakah ada pesaing atau kompetitor usaha di sekitar ?

D. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara yaitu penulis
akan mewawancarai narasumber untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk
penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Non Ethnical Bussiness
Etika, berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” artinya pemukiman, perilaku,
kebiasaan. Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman
dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan
buruk.
Bisnis, berasal dari bahasa Inggris, yaitu “business” yang artinya kesibukan.
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang
melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian, maupun pertukaran barang/
jasa, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan
konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis. Sedangkan, Bisnis
yang tidak beretika berarti dalam pelaksanaan bisnis yang dilakukan pebisnis
untuk memperoleh tujuan tidak berlandaskan etika, baik yang tertulis maupun
yang tidak.
Hal yang paling bertentangan didalam pembahasan kali ini adalah agama dan
bisnis. Bagi sebagian kalangan pegiat agama, bisnis dinilai sebagai ranah yang
penuh dosa, sedangkan agama adalah ranah yang suci. Mencampurkan keduanya
dianggap mempertaruhkan kesucian agama. Sedangkan, Bagi sebagian kalangan
bisnis, agama adalah utopia: prinsipnya baik dan benar tetapi tidak realistik
paling tidak untuk situasi konkret saat ini.

B. Usaha Drunk Care


Usaha Drunk Care mulai beroperasi sejak tahun 2019. usaha ini
mendistribusikan anggur merah cap orang tua dengan jenis Gold. Proses
pemasaran dari usaha ini adalah melalui online shop di Line@, dengan prosdur
pemesanan konsumen yang ingin melakukan order mencari kontak cp, order
melalui chat via line@, dan barang akan dikirim langsung ke konsumen
bersamaan dengan pembayaran di tempat (COD).hingga saat ini selama satu
minggu pemilik dapat menjual satu lusin botol anggur merah, dengan keuntungan
Rp. 140.000 tiap lusin.
Sebagai salah satu usaha non-ethical pasti banyak komentar yang
diberikan oleh lingkungan sang pemilik. Teman dekatnya pasti sangat
mendukungnya, walau teman yang hanya sebatas mengenal nya kadang ada yang
tidak suka dengan usaha beliau. Konsumen pastinya sangat berterimakasih atas
usaha Drunk Care ini, karena mempermudah konsumen untuk mendapatkan
anggur merah. Hal ini adalah salah satu latar belakang dimulainya usaha Drunk
Care, dimana adala kesempatan permintaan yang banyak, namun sangat sedikit
penawaran untuk produk anggur merah dilingkungan sekitar beliau. Keluarganya
sendiri awalnya menolak, namun semakin lama mulai ada dukungan dari
keluarga, karena usaha yang dilakukan memberikan tambahan pendapatan.
Sebagai suatu usaha, Drunk Care patinya memiliki pesaing, seperti toko
kelontong yang lebih banyak menawarkan berbagai jenis anggur merah, namun
tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan toko kelontong yang menjual
anggur merah. Dan para Reseller yang menjual produk yang berbeda, serta targer
konsumen yang berbeda.
Usaha Drunk Care sendiri juga memiliki tanggung jawab terhadap
lingkungan sekitarnya. Terlebih karena lini usaha yang tidak etis, Drunk Care
sangat selektif terhadap pembelinya, Contact Person yang susah didapatkan,
hanya menjual kepada orang yang sudah dikenal dan bijak dalam menggunakan
serta tahu tempat, waktu dan situasi adalah salah satu cara penjual selektif
terhadap para pembelinya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
i. Latar belakang pemilik memilih untuk menjual anggur merah adalah
adanya peluang, permintaan akan anggur merah yang cukup banyak,
namun penawaran penjual anggur merah dilingkungannya sangat sedikit.
ii. Pemasaran produk usaha Drunk Care adalah dengan chat via line, lalu
barang akan diberikan serta pembayaran dilakukan dengan bertemu
langsung dengan pelanggan (COD)
iii. Teman nya ada yang mendukung, ada pula yang tidak menyukainya.
Para konsumen pastinya sangat berterimakasih atas usaha Drunk Care
ini, karena mempermudah konsumen untuk mendapatkan anggur
merah.dan keluarga awalnya menolak, namun semakin lama mulai ada
dukungan dari keluarga, karena usaha yang dilakukan memberikan
tambahan pendapatan.
iv. Dengan usaha Drunk Care pemilik mendapatkan keuntungan Rp. 70.000
per lusinnya
v. Problematika yang dihadidapi pemilik adalah keterbatasan waktu yang
dimiliki oleh pemilik. Terlebih, sebagai usaha yang terbilang masih baru,
dan di-handle hanya oleh satu orang, mulai dari pemesanan hingga
pembayaran membuat pemilik melakukan mobilisasi yang sangat cepat.
vi. Pesaing usaha Drunk Care antara lain toko kelontong yang menjual
anggur merah, dan para Reseller yang menjual anggur merah juga.

Anda mungkin juga menyukai