Anda di halaman 1dari 7

Anggota Kelompok :

1. Aufa Risya Athallah (2010522012)


2. Gema Akbari Ocan (2010521012)
3. Nurul Hadi (2010522013)

BAB I
Executive Summary
Radiant adalah sebuah merek liquid yang lebih mengacu kepada liquid dengan harga
yang terjangkau dan sistem pembelian dengan dijual perbotol dengan varian rasa yang berbeda-
beda. Brand ini didirikan oleh 3 orang yaitu Nurul Hadi, Gema Akbari Ocan, dan Aufa Risya
Athallah yang merupakan mahasiswa jurusan manajemen fakultas ekonomi Universitas Andalas.
Kami termotivasi untuk membuat ide bisnis ini karena salah satu teman kami yang pengguna
vape, sebagai pengguna vape tentunya ia harus membeli liquid setiap stoknya habis , ia merasa
bahwa harga liquid ini cukup tinggi untuk kantong mahasiswa. Oleh karena itu ia berfikiran
untuk membuat liquid sendiri agar menghemat pengeluaran perbulan. Dari sanalah kami
terdorong untuk membuat ide bisnis ini karena kami melihat bahwa bisnis ini memiliki peluang
yang tinggi pada saat sekarang ini. Setiap satu varian rasa kami membuatnya menjadi 4 ukuran
botol (botol ukuran 15 ml, 30 ml, 60 ml, dan 100 ml) yang sudah legal di Indonesia dan suidah
berpita cukai.
Tujuan kami membuat satu varian rasa menjadi beberapa ukuran botol ini adalah agar
setiap pelanggan yang ingin mencoba varian rasa kami bisa membelinya, seandainya pelanggan
tersebut tidak mampu untuk membeli yang 100 ml, maka ia bisa membeli botol ukuran lain
sesuai dengan kemampuannya. Kami memberikan nama radiant ini pada produk kami
dikarenakan salah satu dari anggota kami yang gemar memainkan salah satu game online yang
lagi hype pada saat ini. Radiant tersebut merupakan ranking tertinggi yang ada di game tersebut,
hal tersebut membuat salah satu anggota kami ini sangat mengingikan rank radiant ini dan
mengakibatkan anggota kami ketagihan dalam bermain game ini. Maka kami mengibaratkan
istilah radiant tersebut kepada produk kami, dengan anggapan orang yang mengosumsi produk
ini akan ketagihan seperti anggota kami yang ketagihan bermain game tersebut demi
mendapatkan rank radiant ini.
BAB II
Aspek Pemasaran

A. Analisa dan kebutuhan permintaan


Merebaknya trend vaping di Indonesia merupakan suatu peluang besar bagi para pebisnis
untuk masuk ke pasar, banyak para pengusaha bermunculan menjualkan produknya untuk
memenuhi kebutuhan para pengguna vape. Produk yang dijualkan diantaranya yaitu : pod
(devicenya), kapas, coil, dan tentunya liquid sebagai bahan utama dalam kegiatan vaping.
Banyak para pengusaha muda di Indonesia yang berpacu-pacu untuk memproduksi liquid buatan
sendiri. Bahkan kita lihat banyak para artis dan influencer yang memproduksi liquid dengan cara
berkolaborasi dengan para liquid factory yang ada di Indonesia. Para produsen liquid harus
mampu mempertahankan penjualannya agar tetap stabil dan menjaga kualitas dari rasanya agar
selera konsumen tidak berpindah ke yang lain. Kita tau rokok merupakan salah satu industri
penopang perekonomian Indonesia, dan sekarang vape mulai menggantikan rokok sebagai suatu
alternatif bagi para perokok.
Semakin banyaknya pengguna vapae maka juga harus diimbangi pemerintah dengan
adanya aturan yang jelas mengenai hal itu, sehingga pelaku usaha pun bisa menyesuaikan diri
dengan aturan tersebut. Sementara itu Produksi Liquid Vape, Eko HC mengatakan vape atau
rokok elektrik merupakan potensi industri 4.0 yang sangat menarik dan memiliki proyeksi yang
besar. Namun, memang perlu adanya rancangan aturan atau regulasi yang mendukung untuk
melegakan industry tersebut. Kemudian, Eko mengatakan ketika industri ini mendapatkan lampu
hijau dari bea cukai justru malah meningkat luar biasa. Memang industry ini belum legal tapi
setidaknya peredarannya sudah diizinkan oleh bea cukai sehingga market muncul. Setelah di data
cukai sekitar 200 miliar, omset per tahun sejak diberlakukan sampai hari ini Rp 500 miliar.
Data dan proyeksi pasar global rokok elektrik Global State of Tobacco Harm Reduction
(GSTHR) / Euromonitor International
Jika dilihat dari data-data tersedia bisa kita lihat bahwa peluang produsen liquid untuk bersaing
di pasar sangat besar. Apalagi terjadi kenaikan yang pada setiap tahun sejak tahun 2011 hingga
2021, sehingga dari data tersebut dapat menunjukkan begitu besarnya perputaran uang pada
industry pervapean yang terjadi di dunia.

B. Segmentasi Pasar
Berikut adalah data penduduk Indonesia tahun 2020. (Sumber : BPS)

Dari data ini, bisa dilihat bahwa jumlah laki-laki yang berusia 19-39 tahun ada sekitar
43.289.100 orang. Jika dirincikan, ada sekitar 11.070.700 orang yang berusia 19-24, ada sekitar
10.963.600 orang yang berusia 25-29, ada sekitar 10.777.300 orang yang berusia 30-34, dan ada
sekitar 10.447.500 orang yang berusia 35-39. Dan saya mengasumsikan bahwa wanita pun cukup
banyak yang menggunakan vape. Jika diperkirakan, mungkin ada sekitar 20% dari jumlah laki-
laki yang menggunakan vape. Jika kita lihat dari data diatas, maka ada sekitar. Ditambah dengan
tren banyaknya perokok yang pindah ke vape, memperkuat potensi untuk melakukan bisnis
liquid ini. Sejauh ini, vape bisa dibilang lebih aman daripada rokok. Dan hal ini dapat terjadi
karena banyaknya remaja Indonesia yang merokok. Dan dengan berpindahnya mereka ke vape,
maka sangat mungkin permintaan terhadap vape tinggi, dan akan berbanding lurus dengan
permintaan eliquid.

C. Pasar Tujuan / Sasaran


Berdasar data, target pasar dalam project ini yaitu laki-laki berusia 19-39 tahun, yang jika
dilihat dari data diatas, ada sekitar 43.289.100 orang. Jika dipersentasekan, maka yaitu sekitar
15,95% dari total penduduk yang ada di Indonesia. Dalam kondisi ini, maka target pasar dari
proyek ini yaitu sekitar 20% dari laki-laki berusia 19-39 tahun. Yaitu sekitar 8.657.820 orang
remaja berusia 19-39 tahun.

D. Rencana dan Strategi Pemasaran


Analisis SWOT
 Kekuatan
1. Disamping kami menyediakan brand sendiri, kami juga menjual brand ini menjadi
beberapa ukuran botol setaiap satu varian rasa.
2. Bahan baku yang mudah didapatkan, kita bisa mendapatkan bahan bahan baku untuk
membuat liquid ini dengan mudah, bahkan tersedia banyak di online shop.
3. Tidak membutuhkan tempat produksi, untuk memproduksi e liquid ini bisa dilakukan
dirumah dan tidak memerlukan tempat produksi khusus.
 Kelemahan
1. Keterbatasan modal, modal yang kami miliki masih terbatas karena status yang masih
mahasiswa.
2. Masih minimnya pengetahuan dalam meracik liquid.
 Peluang
1. Vape bukan lagi hanya sekeder trend saja tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi
sebagian orang.
2. Masih sedikitnya produsen liquid yang ada di Sumbar.
3. Banyaknya komunitas vape di Kota Padang, sehingga kami bisa memasarkan produk
kekomunitas tersebut dan komunitas bisa memasarkan produk kami lingkup yang
lebih luas.
 Ancaman
1. Adanya produsen liquid lain yang sudah memiliki nama dimata konsumen, sehingga
konsumen sulit untuk berpindah dari produk tersebut.
E. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan dalalm bisnis Radiant liquid ini adalah sebagai berikut:

 Direct marketing, yaitu melakukan pemasaran dan penjualan produk langsung dari store
liquid kami dan promosi melalui media online seperti instagram, website, platform dan
media social lain yang bisa dimanfaatkan. Pemasaran juga meliputi pengiriman produk ke
seluruh daerah di indonesia maupun luar negri melalui kerjasama dengan sarana
pengantaran yang tersedia pada saat ini.
 Online Advertising, yaitu dengan cara mempromosikan brand liquid kami melalui media
online.
 Order and Delivery, kami melakukan sistem delivery kepada pelanggan sesuai gaya
hidup konsumen jaman sekarang, sekaligus memberikan pelayanan yang optimal kepada
konsumen.
 Discount pada hari peluncuran, kami akan memberikan diskon pada konsumen di hari
pertama peluncuran produk kami.
 Melalui Komunitas, kami join ke suatu komunitas vape di Padang dengan tujuan
menambah relasi, sehingga komunitas tersebut bisa memasarkan produk kami ke pasar
yang lebih luas.

BAB III
Aspek Legalitas
Untuk aspek legalitas sendiri kami belum tau berapa biaya yang dbutuhkan, namun kami
mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan. Diantaranya :

NO Izin - izin Jumlah (Rp)


1 NPPBKC
2 SIUP
3 NPWP
4 Akta Notaris
5 NIB

Untuk mengurus NPPBKC itu sendiri kita harus memiliki NIB yang bisa didaftarkann pada
website www.oss.co.id atau bisa datang langsung ke kantor KPPBKC daerah terdekat.
BAB IV
Aspek Teknis, Produksi, dan Operasi

a. Elemen Produksi dan Operasi


Perkiraan Biaya Bahan Baku dan Operasional
A. Biaya Bahan Baku
Vegetlable Glyceryin (VG) 1000ml Rp 31.000 + Ongkir
Propilen Glikol (PG) 500gr Rp 45.000 + Ongkir
Essence (Perasa) 100ml Rp 75.000 + Ongkir
Nikotin 100mg/10ml Rp 30.000 + Ongkir
B. Biaya Kemasan
Botol Ukuran 15ml 15 botol Rp 30.000 + Ongkir
Botol Ukuran 30ml 15 botol Rp 22.500 + Ongkir
Botol Ukuran 60ml 15 botol Rp 37.500 + Ongkir
Botol Ukuran 100ml 15 botol Rp 37.500 + Ongkir
Kertas stiker kemasan 1 pack Rp 12.000
Biaya Tinta Print Rp 40.000
C. Mesin dan Peralatan
Gelas takar Satu buah Rp 10.400 + Ongkir
Suntik Satu buah Rp 45.900 + Ongkir

Rincian Biaya Variabel ( Untuk Produksi 5 Botol 15ml, 5 botol 30ml, 5 Botol 60ml, 5 Botol
100ml)
No Elemen Biaya Variabel Rp/Produksi
1 Vegetable Glycerine (VG) Rp. 71.000
2 PG Rp. 85.000
3 Essence Rp. 20.000
Proses Produksi dan Operasi

Pembelian bahan Pentakaran Pengadukan


baku Komposisi Bahan Bahan

Disimpan, dan
Pengemasan Barang jadi
siap dijual

Anda mungkin juga menyukai