Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PROGRAM
PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA

KEGIATAN

PENINGKATAN PEMBANGUNAN SARANA DAN


PRASARANA PARIWISATA

Konsultan Perencana :
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dengan melakukan wisata, manusia
dapat sejenak melepas penat, lelah dan menghilangkan stress, serta sejenak melupakan
masalah yang dialami baik di rumah maupun di kantor. Berdasarkan Undang-Undang No. 9
Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah
daerah. Pengertian lain tentang pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja,
peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya
(Wahab,1996). Selain itu sebagai sektor yang kompleks dan meliputi industri-industri klasik
yang sebenarnya, yaitu industri kerajinan dan cindera mata, penginapan, dan transportasi
secara ekonomis juga dipandang sebagai industri. Pengertian wisata itu sendiri adalah kegiatan
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat
tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Kebutuhan manusia semakin lama semakin berkembang. Semakin lama manusia akan 
menuntut sesuatu yang lebih dari apa yang pernah mereka dapatkan, tidak terkecuali masalah
wisata. Manusia akan merasa bosan bila terus menerus berwisata ditempat yang sama tanpa
ada perubahan ataupun sesuatu yang berbeda dari tempat wisata tersebut. Untuk itu perlu
adanya perubahan dalam pembentukan tempat wisata seperti penambahan sarana prasarana
ataupun hanya sekedar membenahi sarana yang sudah ada supaya menjadi lebih baik. hal
tersebut perlu dilakukan untuk menarik wisatawan, dan supaya para wisatawan yang datang
tidak merasa bosan bila berwisata di tempat wisata tersebut.

Sebagai kebutuhan dasar manusia, pariwisata akan memenuhi kebutuhan manusia untuk
berlibur dan berekreasi, kebutuhan pendidikan dan penelitian, kebutuhan keagamaan,
kebutuhan  kesehatan jasmani dan rohani, minat terhadap kebudayaan dan kesenian,
kepentingan keamanan, kepentingan  politik, dan hal-hal yang bersifat komersialisasi yang
membantu kehidupan ekonomi masyarakat. Pariwisata dilakukan baik secara individual,
keluarga, maupun kelompok.

Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata antara lain wisata, wisatawan, dan
kepariwisataan. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 pengertian wisata adalah
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari
keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Pengertian
wisatawan adalah orang yang melakukan wisata, sedangkan kepariwisataan adalah
keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta
multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi
antara wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
Penyelenggaraan kepariwisataan diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat melalui peningkatan devisa, perluasan dan pemerataan kesempatan usaha
dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkaya kebudayaan nasional
dengan tetap melestarikan kepribadian bangsa dan terpeliharanya nilai-nilai agama,
mempererat persahabatan antar bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperhatikan
kelestarian fungsi dan mutu lingkungan serta mendorong pengembangan, pemasaran, dan
pemberdayaan produk nasional melalui pemanfaatan segala potensi sumber daya alam
maupun sumber daya manusia.

Dari sisi ekonomi, pariwisata muncul dari empat unsur pokok yang saling terkait erat atau
menjalin hubungan dalam suatu sistem, yakni pemintaan atau kebutuhan, penawaran atau
pemenuhan kebutuhan berwisata itu sendiri, pasar dan kelembagaan yang berperan untuk
memfasilitasi keduanya, serta pelaku atau aktor yang menggerakkan ketiga elemen tersebut.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari pada penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan
masukkan kepada pihak pemberi tugas tentang segala kegiatan yang telah
dilaksanakan selama pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan.

C. Ruang Lingkup
Secara garis besar isi laporan ini sebaga berikut:
a. Kondisi fisik di lapangan
b. Realisasi pekerjaan fisik di lapangan
c. Permasalahan yang terjadi dan alternative pemecahannya

D. Out Put
1. Data Kegiatan

Satuan Kerja : Dinas Pariwisata, Kab. Malaka


Program : Pengembangan Destinasi Pariwisata
Nomor Kontrak : PPK-DISPAR/RENC-PTWM/03/IV/2017
Tanggal : 6 APRIL 2017
Nilai Kontrak : Rp. 105.750.000
Jangka Waktu : 30 Hari Kalender
Konsultan : CV. SARANA BANGUN NUSA
Perencana

2. Uraian Pekerjaan
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Pembangunan dan Penataan Tempat
Wisata Motadikin)

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. RENCANA KERJA PENYEDIA JASA SECARA MENYELURUH


1. Pihak Pemilik Proyek
Untuk mengelola dan mengendalikan pelaksanaan Teknis Perencanaan Program
Pengembangan Destinasi Wisata TA.2017 dana DAU.
- Pengguna Anggaran : Kepala Dinas Pariwisata Kab. Malaka
- Pola Kegiatan : PPK Dinas Pariwisata, Kab. Malaka

2. Pelaksana Fisik
Pelaksanaan Fisik Pekerjaan dilakukan dengan metode Pelelangan terbuka, dengan
memberdayakan Pihak Kontraktor sebagai pelaksana lapangan

3. JADUAL KEGIATAN
a. Pelaksanaan Perencanaan
- Rekanan yang ditunjuk sebagai pelaksana Pekerjaan diberikan waktu
sesuai dengan Kontrak Kerja selama 30 (tiga puluh) hari Kalender sejak
tanggal ditandatangani Kontrak , secara umum dimulai dari tanggal 6 April
2017 sampai dengan 6 Mei 2017.

B. MOBILISASI TENAGA AHLI, PENUNJANG DAN TENAGA PENDUKUNG LAINNYA

Dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan di lapangan, Konsultan Perencana


menugaskan:
A. Tenaga Ahli
- 1 Team leader
- 1 Ahli Teknik Lingkungan
- 1 Ahli Landscape
- 1 Ahli Cost Estimate,
B. Tenaga Pendukung
- 1 Sekretaris/Administrasi Kantor
- 1 Draftman
- 1 Surveyor

Dengan jumlah tenaga yang demikian maka Konsultan Perencana dapat menyelesaikan
pekerjaan tersebut, dengan baik sesuai waktu dan spesifikasi yang disyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja
BAB III

PENUTUP

Demikian Laporan Pendahuluan ini dibuat sebagai informasi pelaksanaan


Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan (Pembangunan dan Penataan
Tempat Wisata Motadikin) TA.2017

Betun, 6 Mei 2017


Konsultan Perencana
CV. SARANA BANGUN NUSA
Perwakilan Malaka

Yohanes Paulus Klau, ST


Kepala Perwakilan

Anda mungkin juga menyukai