Anda di halaman 1dari 7

TAMAN WISATA ALAM GUNUNG API BANDA

A. Informasi Umum

Gunung Api Banda merupakan sebuah pulau gunung berapi aktif yang timbul di permukaan laut.
Seperti gunung api pada umumnya, maka tanah pada kawasan pulau Gunung Api Banda dan pulau-
pulau di sekitarnya tergolong subur dan cocok untuk lahan pertanian. Pada jaman pemerintahan
Hindia Belanda di Kepulauan Banda terdapat pemberian hak pengusahaan pala, dan saat ini masih
dapat dijumpai pohon pala yang ditanam pada jaman tersebut. Pada jaman Hindia Belanda
kepemilikan tanah oleh masyarakat diberikan surat kepemilikan tanah atau ehendom. Berdasarkan
ehendom ini, setelah masa Pemerintahan Republik Indonesia masyarakat menggantinya menjadi
sertifikat hak milik.

Gunung Api Banda telah meletus dan menimbulkan bencana alam yang dahsyat pada Tahun
1614, 1720, 1810, 1891 dan terjadi beberapa kali erupsi kecil yang terakhir terjadi pada tanggal 8
Mei 1988. Periode letusan yang besar terjadi dalam rentang waktu 80-100 tahun sekali.

Setelah meletus pada Tahun 1988 yang menghancurkan sebagian pulau itu, maka Pemerintah
menunjuk kawasan hutan pada pulau Gunung Api Banda seluas 734,46 Ha sebagai kawasan
konservasi dengan fungsi wisata alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
1135/Kpts-II/1992 tanggal 28 Desember 1992, atas rekomendasi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Maluku dengan surat Nomor 446-1/305 tanggal 19 November 1988.

Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Api Banda Menurut administrasi pemerintahan termasuk
ke dalam wilayah Desa Nusantara, kecamatan Banda, kabupaten Maluku Tengah. Secara geografis
terletak di antara 430’23” - 431’86” LS dan 12952’28” - 12953’91” BT. Adapun kawasan Taman
Wisata Alam Banda memiliki batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Perairan Banda

Sebelah Barat : Perairan Banda

Sebelah Timur : Pulau Neira

Sebelah Selatan : Selat Lonthor, Pulau Banda Besar

Pengukuhan kawasan hutan Gunung Api Banda sebagai kawasan konservasi, dimaksudkan untuk
melindungi kawasan ini dan menjaga potensi kenekaragaman hayati dan ekosistemnya serta agar
tetap dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat pada umumnya. Selain itu
kawasan Gunung Api Banda memiliki potensi bahaya bencana sehingga ditujukan juga untuk
membatasi berkembangnya pemukiman masyarakat di lokasi ini.

Kontak Pengelola
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Maluku
Jalan Kebun Cengkeh, Ambon, Maluku
Telp. (0911) 343619
Email : bksdamaluku@gmail.com
Website : bksdamaluku.org
Instagram : bksda.maluku_official
Facebook : Balai Ksda Maluku
Call center : 0852-4444-0772

B. Potensi Flora

Berdasarkan hasil eksplorasi pada kawasan Taman Wisata Alam Gunung Api Banda terdapat
lebih dari 40 jenis vegetasi. Jenis-jenis vegetasi yang mendominasi areal ini antara lain : Sengon
(Albizia sp.), Salawaku (Octomeles sumatrana), Kenari (Canarium commune), Kayu timor (Sterculia
sp.), Mangga fao (Mangifera sp.), Pulai (Alstonia scholaris) dan Pala (Myristica fragrans ). Terdapat
beberapa vegetasi lain seperti bambu, pandan, kelapa, paku-pakuan, rumput-rumputan, dan
berbagai jenis lainnya.

C. Potensi Fauna

Keanekaragaman jenis satwa yang terdapat di Taman Wisata Alam Gunung Api Banda dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
No. Nama Jenis Nama Latin
1 2 3
I Burung
1. Pombo Ducula sp.
2. Belibis Anus sp.
3. Raja udang Halcyon macleayii
4. Paikole Rhipidus leocogaster
5. Burung cui/Karnyamu
6. Mata merah Cisficola exilis
II Mamalia
1. Kuskus Phalanger spp.
2. Rusa Cervus timorensis
3. Kelelawar
III Reptil
1. Ular patola Phyton reticulatus
2. Biawak/Soa-soa Varanus indicus
3. Penyu Eretmochelys imbricata
IV Insekta dan lainnya
1. Kupu-kupu
2. Capung Pantala sp.
3. Belalang Valanga sp.
4. Katang kenari

D. Obyek Wisata dan Alternatif Destinasi

Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Api Banda memiliki potensi wisata yang sangat menarik
untuk dikembangkan sebagai obyek wisata alam. Upaya pengembangan diharapkan dapat
menunjang program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan
pengusahaan pariwisata alam disamping meningkatkan identitas pengelolaan, pengamanan dan
pelestarian hutan wisata Gunung Api Banda.

 Potensi wisata di Taman Wisata Alam Pulau Gunung Api Banda antara lain :
 Pemandangan pantai dan laut yang indah dan tersusun secara alamiah.
 Wilayah Kepulauan Banda sebagai salah satu wilayah dari sub-biografi di Indonesia yang
memiliki potensi flora dan fauna yang cukup tinggi.
 Bebatuan vulkanik yang berasal dari letusan Gunung Api Banda sebanyak 4 (empat) kali dan
bekas aliran lava.
 Merupakan jalur migrasi jenis-jenis burung migran, sehingga pada waktu tertentu dapat
dijumpai jenis burung migran seperti burung Pelikan Australia dan Albatros.
 Perpaduan gunung api dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya dengan dasar batuan
beku lava hitam merupakan fenomena alam yang sangat jarang ditemui di tempat lain di
Indonesia.
 Kawah bekas letusan Gunung Api Banda yang berjumlah 3 (tiga) pada puncak gunung dan 3
(tiga) pada lereng gunung serta terdapat 1 (satu) kawah yang masih aktif.
 Adanya jalur tracking untuk kegiatan pendakian bagi wisatawan.
 Terjadinya proses suksesi alamiah pada bekas letusan atau aliran lava.
 Terdapat benteng peninggalan zaman kolonial Belanda yang letaknya berbatasan dengan
kawasan.
 Terdapatnya obyek wisata ziarah berupa kuburan yang dikeramatkan, biasanya dikunjungi
pada awal tahun dan akhir tahun.
E. Aksesbilitas

Kawasan Taman Wisata Alam Pulau Gunung Api Banda dapat dicapai antara lain dengan cara :

 Dari Ambon ke Banda Naira dengan menggunakan pesawat terbang seperti jenis
CASA 212 dengan waktu tempuh sekitar 1 jam atau dengan menggunakan
transportasi laut berupa kapal PELNI dengan waktu tempuh sekitar 8 jam.
 Dari Banda Naira dapat langsung ke kawasan Taman Wisata Alam Pulau Gunung Api
Banda menggunakan long boat atau speed boat dengan waktu tempuh sekitar 15
menit.

F. Transportasi

- Menggunakan Pesawat Terbang


Perjalanan ke TWAL Pulau Kasa dimulai dengan penerbangan dengan tujuan kota Ambon.
Penerbangan ke kota ambon dapat dilakukan secara direct dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
Untuk jadwal penerbangan saat ini sudah sangat banyak dan beragam menggunakan berbagai
maskapai, yaitu: Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, dan Citilink.

Anda mungkin juga menyukai