Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN PRINSIP


3R, REDUCE, REUSE DAN RECYCLE (TPS 3R)
DI DESA CILONGOK
KECAMATAN CILONGOK
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2020
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Waluyo
2. Jabatan : Kepala Desa Cilongok Kecamatan Cilongok Kabupaten
Banyumas
3. Alamat : Cilongok, RT 001 RW 006 Desa Cilongok Kec. Cilongok
5 No Telp. : 0882 2423 7483

Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari :

1. Nama Kegiatan : Pengembangan dan Operasional Tempat


Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R, Reduce,
Reuse, Recycle (TPS 3R) Desa Cilongok
2. Alamat Kegiatan : Jl. Petir-Dukuh Klewih Grumbul Petir,Desa Cilongok,
Kec. Cilongok, Kabupaten Banyumas
3. No. Telpon : 0882 2423 7483
4 Jenis Kegiatan : Tempat Pengolahan Sampah
5. Kapasitas Kegiatan :
 Lahan
 Luas lahan : 2.000 m2 (Kutipan Daftar Buku C No 12 Persil 78
atas nama Tanah Kas Desa, Desa Cilongok)
 Bangunan
 Luas bangunan TPS 3R : 1177,375 m2
:
 Peralatan / Perlengkapan
 Mesin pencacah : 1 unit (kapasitas 1.500 Kg/jam)
sampah
 Mesin pengayak : 1 unit (kapasitas 500 Kg/jam)
sampah
 Mesin pres sampah : 1 unit (kapasitas 500 Kg/jam)
 Konveyor : 1 unit (kapasitas 500 Kg/jam)
 Utilitas
 Septic tank pengolah air : 1,35 x 8,30 x 2,60 m
lindi
 Saluran air hujan : di sekeliling bangunan TPS 3R
 Saluran air kotor : di sekeliling bangunan TPS 3R
 Sumber air : Air sumur
 Sumber listrik : PLN
 Resapan air hujan : di sekeliling bangunan TPS 3R
 Tenaga Keja
 Tenaga pemilah dan : 30 orang
pembuat kompos
Keterangan :
Sampah dari sumber diangkut menuju TPS 3R, sampah di TPS 3R dipilah menjadi sampah
organik, sampah anorganik (plastik, kertas, kaleng, gelas) dan residu. sampah organik
dijadikan kompos dan bubur organik (pakan magot). sampah anorganik dijual ke industri
daur ulang. Residu sampah dimusnahkan dan/atau dikelola sesuai dengan perkembangan
teknolologi dan peraturan perundang-undangan.

 Dampak lingkungan yang terjadi :


 Keresahan warga yang tinggal di sekitarnya akibat kegiatan TPS 3R
 Pencemaran air dan tanah akibat air lindi dari TPS 3R
 Timbulnya bau dan berkembangnya lalat di sekitar TPS 3R
 Penumpukan sampah akibat tidak dilakukan pengelolaan sampah dan berkembangnya
vektor penyakit;
 Gangguan dan resiko kecelakaan lalu lintas akibat mobilitas kendaraan pengangkut
sampah dan lahan parkir yang tidak memadai;
 Meningkatnya larian air hujan (run off) akibat lahan tertutup oleh bangunan;
 Resiko kebakaran dan rambatan kebakaran akibat sambungan pendek alat-alat
elektronik/komputer dan pemasangan/penggunaan instalasi listrik yang tidak memenuhi
standar yang dipersyaratkan;
 Merencanakan melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan melalui :
 Melaksanakan sosialisasi terhadap masyarakat di lingkungan sekitar rencana kegiatan;
 Membuat septic tank yang dilengkapi dengan media filter untuk mengolah air lindi yang
berasal dari TPS 3R;
 Melakukan penyemprotan lalat secara berkala untuk mencegah perkembangbiakan dan
mengurangi jumlah lalat di sekitar TPS 3R;
 Melaksanakan pengelolaan sampah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Banyumas Nomor 06 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah yaitu dengan cara
melakukan pemilahan sampah melalui kegiatan pengelompokan sampah menjadi paling
sedikit 5 (lima) jenis sampah yang terdiri atas :
 sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
 sampah yang mudah terurai;
 sampah yang dapat digunakan kembali;
 sampah yang dapat didaur ulang; dan sampah lainnya
residu sampah dimusnahkan dan/atau dikelola sesuai dengan perkembangan
teknolologi dan peraturan perundang-undangan
 Menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
 Membuat sumur resapan air hujan dan membuat lantai area parkir menggunakan bahan
yang bisa meresapkan air hujan seperti paving block, tanah, pasir atau kerikil;
 Melakukan penamanan penghijauan di areal terbuka;
 Mematuhi Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bagunan (KLB), Garis
Sempadan Bangunan (GSB), dan peraturan lain tentang bangunan yang berlaku;
 Memelihara kebersihan dan kelancaran drainase serta bertanggung jawab terhadap
limpasan air hujan.
SPPL ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan berakhirnya usaha dan/atau kegiatan
atau mengalami perubahan lokasi dan/atau skala kegiatan.
Cilongok, Oktober 2019
Yang membuat pernyataan
Kepala Desa Cilongok

WALUYO

Nomor Bukti Penerimaan oleh DLH Kab.


Banyumas 660.1/ /2019
Tanggal:

Penerima:

Anda mungkin juga menyukai