Disusun Oleh:
Alhamdulillah, bersamaan dengan prakata ini kami mengucapkan rasa syukur yang
setinggi-tingginya, laporan desain dengan judul “PERENCANAAN TEMPAT
PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R DI KAWASAN PEMUKIMAN SEKITARAN
WADUK KOTA LHOKSEUMAWE” telah saya selesaikan. Ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada ibuk Yeggi Darnas, S. T., M. T.
sebagai dosen paada mata kuliah Rancangan Penelitian , yang telah membimbimbing
saya menyelesaikan proposal ini dengan baik.
Akhir kata, saya memahami jika laporan desain ini masih jauh dari kata
sempurna, saya masih memerlukan kritik dan saran dari rekan pembaca semua guna
untuk perbaikan pada tulisan-tulisan saya selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG.................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
iii
BAB IV PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R 22
4.1 Perencanaan TPS 3R...................................................................................22
BAB V PENUTUP.........................................................................................33
5.1 Kesimpulan.................................................................................................33
5.2 Saran...........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................34
LAMPIRAN.....................................................................................................35
iv
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR SINGKATAN/LAMBANG
Halaman
Singkatan/lambang Kepanjangan/makna pertama kali
digunakan
B3 Bahan Berbahaya dan Beracun 5
3R Reduse, Reuse, Recycle 2
PKM Pusat Kegiatan Mahasiswa 14
Information and
ICT 14
Comunicatation Tecnology
Lembaga Penelitian Pengabdian
LP2M 14
Masyarakat
LDC Language Development Centre 14
TPA Tempat Pemrosesan Akhir 26
UIN Universitas Islam Negeri 2
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
sarana TPS membuat volume timbulan sampah membludak ditambah lagi
apabila keadaan TPS di kawasan tersebut kurang cocok jika dibandingkan
dengan jumlah masyarakatnya (Sitanggang dkk., 2017). Tempat wisata waduk
pusong Kota Lhokseumawe ialah salah satu tempat wisata yang tedapat di
Kota Lhokseumawe, waduk ini banyak didatangi oleh para turis karena
tempatnya yang strategis serta indah. Perihal ini mewajibkan kita memikirkan
pengelolaan terhadap sampah supaya perihal tersebut tidak jadi permasalahan
yang besar dikemudian hari.
Pada prinsipnya, pengadaan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R merujuk
kepada 3 konsep dasar yaitu reduce, reuse, dan recycle dimana langkah-langkah ini
dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi sampah sejak dari sumbernya dengan
memilah sampah organik sebagai bahan baku pembuatan pupuk alami serta sampah
anorganik sebagai bahan sekunder kegiatan industri seperti plastik, kertas, logam,
gelas dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu sebagai upaya dalam menangani kasus persampahan di
kawasan wisata waduk pusong Kota Lhokseumawe maka perlu dicoba suatu
perencanaan pengolahan sampah dengan prosedur 3R (Reduce, Reuse,
Recycle). Dengan terdapatnya perencanaan pengolahan persampahan dengan
prosedur 3R ini diharapkan sanggup menangani kasus volume timbulan
sampah yang dihasilkan di kawasan wisata waduk pusong.
1.2 Tujuan Perencanaan
1. Untuk menentukan sistem pengelolaan sampah yang tepat untuk diterapkan di
kawasan Waduk Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
2. Untuk merencanakan teknis operasional pengelolaan sampah seperti
pengumpulan, pewadahan serta pengolahan sampah di kawasan Waduk
Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
3. Untuk merancang Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di
kawasan Waduk Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
1.3. Manfaat Perencanaan
2
Adapun manfaat yang diperoleh dari perencanaan ini adalah menjadi salah
satu satu inovasi bagi kawasan Waduk Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota
Lhokseumawe dalam menangani permasalahan pengelolaan persampahan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah
Berdasarkan Undang-Undang No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
sampah merupakan sisa aktivitas sehari-hari manusia maupun proses alam baik yang
berbentuk padat ataupun semi padat berbentuk zat organik maupun anorganik yang
manfaatnya telah habis dan dibuang ke lingkungan. Kemudian berdasarkan SNI 19-
2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan
dapat didefinisikan sampah merupakan limbah yang bersiafat padat baik organi
maupun anorganik yang keberadaannya dianggap tidak lagi memiliki nilai fungsi
sehingga harus dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan serta
melindungi investasi pembangunan
2.1.1. Sumber sampah
Menurut Tchobanouglous dalam Wardiha (2013) sumber sampah dapat
dibedakan menjadi 7 jika dilihat dari asal sampah tersebut dihasilkan yaitu dari
wilayah permukiman, daerah komersial, institusi, konstruksi dan pembongkaran
bangunan, pengolah limbah domestik, kawasan industri dan pertanian. Pada
perencanaan kali ini kami hanya memfokuskan sumber sampah yang berasal dari
permukiman dan daerah komersial saja dikarenakan sampah yang terdapat di waduk
pusong saat ini sebagian besar berasal dari 2 sumber tersebut.
2.1.2. Komposisi sampah
Komposisi sampah adalah gambaran umum yang dapat dilihat secara lansung
pada sampah tersebut. Terdapat tiga komponen komposisi sampah yaitu, sampah
organik, sampah anorganik, dan sampah bahan berbahaya beracun (B3). Komposisi
sampah biasanya dinyatakan dalam satuan % berat atau % volume terhadap jenisnya
(Tarigan dkk, 2016)
4
1. Sampah makan
2. Sampah kayu dan sampah daun dedaunan
3. Sampah kertas dan karton
4. Sampah tekstil dan produk tekstil
5. Sampah karet dan kulit
6. Sampah plastik
7. Sampah logam gelas
2.1.3. Timbulan sampah
Timbulan sampah merupakan jumlah sampah yang dihasilkan dan
diakumulasikan dalam satuan volume yaitu liter/orang/hari atau satuan berat yaitu
kg/orang/hari. Meskipun demikian standar untuk timbulan sampah sudah di atur
dalam SK SNI-04-1993-03 tentang spesifikasi timbulan sampah kota sedang dan kota
besar. Besarnya timbulan sampah untuk kota sedang adalah 2,75-3,25 liter/orang/hari,
sedangkan kota besar 1 kg/orang/hari.
Apabila timbulan sampah dinyatakan dalam satuan volume maka harus
mencantumkan densitas sampah ataupun derajat pewadahan. Densitas sampah ini
sangat penting untuk diketahui agar dapat merencanakan luas lahan TPS secara
efektif.
5
2.3 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa bahan organik
seperti sisa makanan, sisa tumbuhan dan buah serta kotoran hewan ternak yang dapat
membusuk secara cepat dan alami. Sampah organik ini dapat digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan pupuk tanaman. Sebelum menjadi pupuk sampah organik
tersebut harus dilakukan pengomposan terlebih dahulu. Pengomposan adalah proses
pengolahan sampah menjadi pupuk kompos. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi laju pengomposan yaitu rasio CN, ukuran partikel, aerasi, positas,
kelembaban, temperatur, derajat keasaman dan kandungan hara (Aprilia, 2018).
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari proses suatu kegiatan
industri yang keberadaanya sangat sulit untuk diuraikan secara alami seperti plastik.
Akan tetapi sampah anorganik akan mempunyai nilai ekonomi yang sangta tinggi jika
6
sudah diolah menjadi kerajinan tangan dengan cara pengolahan lebih lanjut (Marliani,
2014)
1. Sampah plastik
2. Sampah kertas
3. Sampah kardus
4. Sampah botol berbahan plastik
7
2. Sampah yang masuk dalam kondisi tercampur, akan tetapi akan semakin baik bila
sudah terpilah.
3. Memanfaatkan lahan seluas minimal 200 m2.
4. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak manual maupun gerobak
motor dengan kapasitas 1m3, dengan ritasi 3kali/hari..
5. Terdapat unit pencurahan sampah tercampur, unit pemilahan sampah tercampur,
unit pengolahan sampah organik, serta unit pengolahan/ penampungan sampah
organik (daur ulang), serta unit pengolahan/ penampungan sampah anorganik
(residu)
8
Sumber: Aprilia, 2018
9
Identifikasi ini dilakukan supaya mengetahui karakteristik sampah dan
pemanfaatannya untuk pengembangan diagram alir dari proses pemanfaatan material
balance.
3. Perhitungan pengumpulan sampah
Perhitungan ini bertujuan untuk menentukan jumlah sampah pengumpulan dari
sampah, berapa sampah yang akan di tangani TPS 3R dan laju akumulasi dengan
penetapan waktu pengoperasian dari TPS 3R.
4. Perhitungan material loading rate
Perhitungan jumlah pekerja dan alat yang akan dibutuhkan serta jam kerja dan
waktu pengoprasian dari peralatan yang digunakan di dalam TPS 3R.
5. Layout dan Desain
Layout dan desain akan memudahkan tata letak di dalam lokasi TPS 3R supaya
memudahkan pelaksanaan pekerja.
2. Fasilitas Pemilahan .
Fasilitas pemilahan dapat dilakukan secara manual maupun mekanis :
1. Pemilahan secara manual berarti menggunakan tenaga kerja manusia dalam
melakukan pemilahan sampah.
2. Secara mekanis akan mempermudah proses pemilahan dan menghemat waktu.
10
1. Reciprocating screen, trommel screen dan disc screen adalah beberapa jenis alat
yang sering digunakan untuk melalukan pemisahan sampah berdasarkan
ukurannya.
2. Alat air classifier, pemisahan inersi dan flotation biasanya digunakan untuk
memisahkan sampah berdasarkan berat jenis sampah tersebut.
11
BAB III
METODOLOGI PERENCANAAN
12
Teungoh, Gampong Simpang Empat, Gampong Lhokseumawe, Gampong
Pusong Baru,Gampong Kampung Jawa Baru ,Gampong Banda
Masen,Gampong Hagu Barat Laut, Gampong Hagu Selatan ,Gampong Hagu
Teungoh, Gampong Kampung Jawa Lama ,Gampong Keude Aceh, Gampong
Kuta Blang, Gampong Lancang Garam, Gampong Mon Geudong, Gampong
Pusong Lama, Gampong Ujong Blang, Gampong Ulee Jalan,dan Gampong
Uteun Bayi.
3.1.2. Jumlah Penduduk Kecamatan Banda Sakti
Menurut data kependudukan Kota Lhokseumawe dan data Badan Pusat
Statistik diketahui bahwa jumlah penduduk Kecamatan Banda Sakti Kota
Lhokseumawe pada tahun 2018 adalah sebanyak 83.593 jiwa dengan sebaran
penduduk di tiap kecamatan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
Tahun
Gampong/ Kelurahan 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5)
Mon Geudong 4.533 4.597 5.662 5.751
Keude Aceh 1.918 1.945 2.656 2.698
Pusong Lama 4.847 4.915 5.107 5.188
Pusong Baru 3.552 3.602 3.938 4.000
Lhokseumawe 1.193 1.210 2.084 2.116
Simpang Empat 3.278 3.324 4.898 4.976
Lancang Garam 1.208 1.225 1.939 1.969
Kampung Jawa Baru 2.131 2.161 3.278 3.330
Tumpok Teungoh 12.532 12.708 9.323 9.470
Kuta Blang 3.106 3.149 4.833 4.909
Uteun Bayi 3.685 3.373 5.108 5.188
Banda Masen 1.615 1.637 3.048 3.096
Ujong Blang 4.530 4.593 4.777 4.852
Ulee Jalan 1.524 1.545 2.788 2.832
Hagu Barat Laut 4.097 4.155 3.943 4.005
Hagu Teungoh 7.102 7.202 5.148 5. 230
Hagu Selatan 7.247 7.348 5.202 5.284
Kampung Jawa Lama 11.963 12.314 8.564 8.699
13
JUMLAH 80.061 81.187 82.296 83.593
Sumber: BPS Kota Lhokseumawe
14
7 Jalan Arteri Sekunder /m/hr 0,10-0,15 0,020 – 0,100
8 Jalan Kolektor sekunder /m/hr 0,10-0,15 0,010 – 0,050
9 Jalan Lokal /m/hr 0,05-0,10 0,005 – 0,025
10 Pasar /m2/hr 0,20-0,60 0,100 -0,300
Sumber : SNI 3242-2008
Setelah mengetahui tentang timbulan sampah berdasarkan sumbernya maka
dilakukan pengamatan lainnya untuk menentukan secara pasti tentang timbulan
sampah yang ada di Kecamatan Banda Sakti dengan dasar data yang diperoleh dari
setiap Kecamatan sebagai berikut:
Tabel 3.3. Timbulan Sampah Di Kecamatan Kota Lhokseumawe
No Kecamatan Timbulan Sampah Tahun 2017
1 Blang Mangat 48,524
2 Banda Sakti 192,217
3 Muara Dua 98,196
4 Muara Satu 87,315
Total 426,252
Jumlah Sampah Non domestik 106,563
Jumlah Total(l/hari) 532,814
Jumlah total (m3/hari) 533
Sumber: RPIJM PU/CK Kota Lhokseumawe
Dapat dilihat bahwa timbulan sampah yang ada di Kecamatan Banda Sakti lebih
banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya dan data ini dapat dipergunakan
sebagai dasar dalam perencanaan pembuatan TPS 3R untuk Kecamatan Banda Sakti.
Mulai
Studi
15
Data Primer Data Sekunder
Evaluasi Kondisi
Analisis Kondisi
Perencanaan TPS 3R
Perencanaan teknis ,penentuan
Gambar 3.2. Diagram Alir Perencanaan Selesai
peralatan dan perhitungan
3.4. Pendekatan Khususdimensi unit pengolahan
Tempat pengolahan sampah (TPS) 3R secara khusus harus dibangun
dengan luas area minimal 200 m3 terdiri dari gapura yang memuat logo
Pemerintah Kabupaten/ Kota dan Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat serta memiliki bangunan(hanggar) beratap, unit
pencurahan sampah, unit pemilahan sampah yang tercampur, unit pengolahan
sampah organik, unit pengolahan sampah anorganik yang disertai
penampungan, unit pengolahan sampah residu disertai penampungan, dan
disertai kantor,gudang penyimpanan hasil kompos serta gerobak/pengumpul
sampah.
Penyelenggaraan TPS 3R juga harus menangani kawasan yang rawan
persampahan sesuai dengan Strategi Sanitasi Kota (SSK), pelayanan
mencakup 200 – 400 KK. Proses pengolahan sampah dilakukan dengan
proses pemilahan secara fisik, pengolahan secara biologis
(organik),pengangkutan bahan daur ulang,serta pengangkatan residu yang
telah diolah maupun belum ke tempat pembuangan akhir(TPA).Adapun
keseluruhan kegiatan baik operasioanl maupun pemeliharaan dibebankan
kepada Pemerintah Kabupaten/Kota melalui sistem subsidi.
16
BAB IV
17
Gambar 4.1 Peta Lokasi Rencana pembangunan TPS 3R, Sumber: Google Earth
Keterangan :
18
Total lahan Yang terpakai untuk pembuatan bangunan TPS 3R adalah 880
m2, selebihnya digunakan sebagai lahan parkir petugas/karyawan dan juga tempat
darurat.
- Area Penerimaan
Area penerimaan adalah area tempat penerimaan awal sampah dari semua
sumber sampah yang nantinya akan ditindak dengan pengolahan lrbih lanjut.
Area peneriman ini nantinya akan terletak pada didekat pintu masuk, dengan
mmeletakkan area penerimaan didekat pintu masuk, maka akan semakin mudah
pemindahan sampah dari area luar ke dalam area TPS 3R. Luas lahan rencana
pembangunan area penerimaan ini adalah sebesar 110 m2.
- Area Pemilahan
Area penerimaan dibuat untuk lokasi pemilahan terhadap sampah, pada area
ini sampah akan dipisahkan menjadi sampah organik dan anarganik. Nantinya
pemilahan ini akan dilakukan oleh satu orang pekerja diarea ini juga akan
diletakkan wadah sebagai tempat sampah hasih pemilahan wadah yang akan
disediakan berjumlah dua wadah yang berfungsi untuk wadah sampah organik
dan anorganik. . Luas lahan pembangunan area pemilahan yaitu 110m2.
- Area Pencacah
Pada area ini sampah-sampah baik plastik maupun kertas akan dilakukan
tindakan pencacahan dengan tujuan mengurangi volume sampah proses
pencacahan ini rancananya dilakukan oleh mesin yang akan disediakan, mein ini
nantinya juga dioperasikan oleh satu orang operator. pencacahan dilakukan
dengan bantuan mesin karena mengingat walayah pemukiman waduk kota
lhoksumawe cukup besar sehingga pastinya akan menghasilkan sampah yang
cukup banyak pula, sehingga tidak akan sanggup melakukan proses pencacahan
19
ini dengan cara manual. Dengan demikian perlu adanya pengadaan mesin
pencacah.
- Gudang Penyimpanan
Gudang penyimpanan berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil dari
proses pencacahan dan juga tempat penyimpanan botol-botol plastic luas lahan
gudang penyimpanan ini yaitu sebesar 110 m2.
- Tempat Residu
Tempat residu berfingsi sebagai tempat sampah-sampahyang tidak bisa
ditindak atau tidak bisa dilakukan pengolahan lagi (anorganik). Contoh jenis
sampah ini yaitu antara lain sterofoam, karet, tisu, plastic bumbu mie instan.
Sampah-sampah ini nantinya akan diangkit ketempat pemerosesan akhir (TPA).
Luas lahan pembangunan tempat residu ini yaitu 77 m2.
20
- Area Komposting
Area komposting adalah tempat berlangsungnya proses pengomposan
sampah organik yang sebelumnya yang telah dipilah diarea pemilahan. Luas
lahan area komposting ini yaitu 220 m 2. Area composting dibuat yang paling
besar karena diarea waduk kota lhokseumawe sampah yang dominan yaitu
sampah dedaunan dan bahan-bahan organik lainnya hal ini dikarenakan
disekitaran waduk tersebut banyakk pohon-pohon, sehingga menghasilkan
banyak sampah daun-daun yang berserakan. Nantinya open aerator bamboo
system akan dipakai sebagai system composting di TPS 3R ini. Cara kerja sistem
ini yaitu sampah organik ditimbun diatas sebuah kontruksi berbentuk prisma
segitiga yang terbuat dari bamboo sehingga udara akan mengalir dari rongga
konstruksi bamboo tersebut.
21
Perencanaan disain aeraror bambu
- Lebar aerator bamboo = 2,5 m
- Ketinggian mak =1m
- Panjang =3m
- Lebar bawah ventilasi = 0,6 m
- Volume aerator bambu = (P x L x T/2) = ( 2,5 x 0,6 x1 )/2 = 0,75 m3
- Area Kantor
Area kantor berfungsi sebagai area administrasi yaitu tempst untuk
menimpan data-data terkait TPS 3R ini dan menyelesaikan urusan administrasi
TPS 3R ini. Rencana luas pembangunan kantor ini yaitu 110m 2. Di kantor ini
juga akan dibangun kamar mandi yang diperuntukkan untuk satu orang pekerja
yang rencananya akan ditempatkan dikaror ini sebagai penanggung jawab urusan
administrasi TPS 3R ini.
22
Berikut layout TPS 3R yang akan direncanakan ditunjukkan melalui gambar 4.5
dibawah ini
Durasi Bobot
No Nama Pekerja Harga (Rp)
(minggu) (%)
1 Pekerja Tanah 10.000.000 1 3.5
2 Pekerja Pondasi 11.000.000 2 4
3 Pekerja struktur 100.000.000 10 37.5
4 Pekerja Arsitektur 35.000.000 5 17.5
Pekerjaan Air bersih dan
5 10.000.000 3 5
Sanitasi
6 Pekerjaan Cat 9.000.000 2 4
Pekerjaan Pemasangn
7 12.000.000 2 5
Atap
8 Pekerjaan Elektrikal 10.000.000 2 3
23
Total 197.000.000 28 100
24
Gambar 4.5 Pewadahan Sampah
Sistem pengumpulan sampah yang dipakai yaitu sistem campuran antara indifidual
tidak langsung dengan sistem langsung dimana setiap petugas kebersihan
mengumpulkan sampah dengan memnggunakan gerobak motor berukuran 1 m3 dan
juga mansyarakat bisa langsung mengantarkan sampah mereka baik yang sudah
dipilah atau yang belum dipilah ke TPS 3R. Untuk sistem pengumpulan indifidual
tidak langsung, petugas kebersihan mengumpulkan sampah yang sudah ada ditempat
sampah yang sudah disediakan dengan priode satu kali sehari untuk pengumpulan
sampah organik serta satu kali dua hari untuk sampah jenis lainnya, untuk waktu
pengumpulannya dalam sehari yaitu dimuali tepat jam 09 :00 wib. Sedangkan untuk
pengumpulan yang memiliki jarak yang cukup jauh tugas kebersihan menggunakan
gerobak motor dengan kapasitas 1 m3. Keterangan di atas mengacu pada peraturan
meti PUPR no 03/PRT/M/2013 tentang penyelenggaraan prasarana dan sarana
persampahan dalam penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga.
25
Gambar 4.6 Motor Gerobak
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Rancangan ini masih banyak kurang dari pada lebihnya sehingga untuk
mengoptimalkan pelaksanaan dilapangan masih perlu adanya observasi dan sampling
sampah lebih lanjut, agar nantinya rancangan ini bisa disandingkan dengan hasil
observasi dan sampling langsung untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan
pelaksanaan yang baik.
27
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Nur Lailis. 2018. “Perencanaan Teknis Tempat Pengolahan Sampah (TPS)
3R Kecamatan Jekan Raya Kota Palangkaraya”. Tugas Akhir. Fakultas
Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik Lingkungan, UIN Sunan Ampel,
Surabaya.
Google Earth.
Wardiha, Made Widiadyana., Pradwi Sukma Ayu Putri., Lya Meilany Setyawati., dan
Muhajirin. 2013. Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis 3R di Kawasan
Perkantoran dan Wisma. Prosiding Kolokium 2013 Puslitbang
Permukiman “Menuju Infrastruktur Permukiman yang Berkelanjutan
Melalui Penerapan Hasil Litbang: 283-295. Denpasar: Puslitbang
Permukiman.
28