Preeklamsi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 28

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini kesehatan ini dan anak merupakan masalah yang sangat

penting karena merupakan tolak ukur derajat kesehatan sesuatu negara.

Indikator derajat kesehatan yang utama adalah menurunkan angka kematian ibu

dan bayi, salah satu penyebab kematian ibu secara langsung pada ibu hamil,

bersalin dan ibu nifas yaitu pre eklamsia yang merupakan urutan kedua setelah

penyebab perdarahan.

Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-

tanda dini preeklampsia, walaupun timbulnya preeklampsia tidak dapat

dicegah, deteksi dini dapat ditemukan dengan meningkatkan  kualitas dan

kuantitas asuhan kebidanan agar mendapat penatalaksanaan yang lebih baik

atau dapat mempertahankan keadaan preeklampsia ringan, sehingga tidak

menjadi preeklampsi berat atau eklampsia.

Berdasakan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

mengambil kasus dengan judul ”Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan

Preeklamsia Ringan”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil

dengan pre eklampsia ringan di puskesmas


2

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakuan pengumpulan data pada ibu hamil dengan

pre eklampsia ringan.

b. Mahasiswa mampu melakuan dalam menginterprestasikan data pada

Ny. D dengan pre eklampsia ringan.

c. Mahasiswa dapat mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial pada

Ny. D dengan pre eklampsia ringan .

d. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan hubungna akan tindakan segera

atau kolaborasi pada kasus Ny. D dengan pre eklampsia ringan.

e. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh pada Ny. D

dengan pre eklampsia ringan

f. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan yang sesuai dengan

pemecahan pada Ny. D dengan pre eklampsia ringan

g. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari asuhan kebidanan pada Ny.

D dengan pre eklampsia ringan


3

C.Pengertian

1. Definisi kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra

uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi bila ada pertemuan dan

persenyawaan antara sel telur (Ovum), terjadi migrasi (spermatozoa) haid

terakhir atau 267 hari..

Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri

manusia, ovulasi, pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum.

Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot-zigot terjadi nidasi (Implantasi)

pada uterus. Pembentukan plasenta dan tumbang dengan aterem..

2. Pengertian Preeklampsia

Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan

oedema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera

setelah persalinan..

Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,

oedema dan proteinuria yang timbul karena.

Pre eklampsia adalah suatu sindrom klinik dalam kehamilan Urobie

(usia kehamilan > 20 minggu dan atau berat janin 500 gram) ditandai

dengan hipertensi, proteinuria dan oedema. Gejala ini dapat timbul sebelum

kehamilan urobie pada penyakit tropobiasit.


4

3. Pengertian Preeklampsia Ringan

Preeklampsia ringan adalah kejadian yang ditandai dengan kenaikan

tekanan darah, kenaikan berat badan dan proteinuria..

Preeklampsia ringan adalah tekanan darah siastolik dan diastolik

90-40 mmHg dengan 2 pengukuran bergerak 4 jam pada kehamilan > 20

minggu..

Preeklampsia ringan adalah tekanan darah tidak lebih dari 140/90

mmHg, proteinuria + 1 dan oedema minimal

D.Etiologi

Apa yang mnjadi penyebab pre eklampsia sampai sekarang belum

diketahui,  ada pendapat yeng menerangkan penyebab yang sering terjadi

yaitu :

1. Sebab bertambahnya frekuensi pada primgraviditas, kehamilan ganda,

hidramnion dan molahidatidosa.

2. Bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan

3. Dapat terjadi perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dan

uterus.

4. Timbulnya hipertensi, edema proteinuria, kejang dan koma. Oleh karena itu

tidak ada karakteristik tertentu yang mengidentifikasikan wanita yang akan

mengalami pre eklampsia, akan tetapi ada beberapa faktor resiko yaitu

primigravida, grande multi, kehamilan ganda dan penyakit ginjal.


5

A. Klasifikasi

Preeklampsia riangan dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

1. Preeklampsia ingan bila disertai dengan keadaan sebagai berikut :

a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi

berbaring telentang, atau kenaikan sistdik 30  mmHg atau lebih cara

pengukuran sekurang-urangnnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak

periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.

b. Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka : atau kehamilan berat badan

1 kg lebih atau lebih perminggu.

c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gram atau lebih perliter :  kwalitatif 1 + atau

2 + pada urun kater atau midstream.

2. Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :

a. Tekanan darah 16/110 mmHg atau lebih

b. Proteinuria 5 gram atau lebih perliter

c. Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500cc per 24 jam

d. Adanya gangguian serbral, gangguan visus, dan rasa nyeri di

pigastrium.

e. Terdapat edema paru dan  sisanosis

Frekuensi :

Adanya yang melaporkan angka kejadian sebanyak 6% seluruh

kehamilan, dan 12% pada kehamilan pimigravida. Menurut beberapa

penulis dan frekuensi dilaporkan sekitar 3-10%.


6

Lebih banyak dijumpai pada primigravida dari pada multigravida,

terutama primigravida usia muda.

Faktor-faktor predisposisi untuk terjadinya preeklamsia adalah

molahida tidosa, diabetes melitus, kehamilan ganda, hidrops fetalis, obetasi,

dan umur yang lebih dari 35 tahum.

B. Patofisiologi

Perubahan pada tekanan darah disebabkan spasmus pembuluh darah

yang disertai dengan retensi garam dan air, bila spesmus pembuluh darah

ditemukan diseluruh tubuh, maka tekanan darah yang meningkat merupakan

usaha untuk mengatasi tekanan periver agar kebutuhan oksigen dalam jaringan 

dapat dicakup. 

Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan penimbunan cairan

yang berlebihan dalam ruang intresititial belum diketahui sebabnya. Perubahan

yang terjadi pada ginjal disebabkan oleh aliran darah keginjal menurun,

menyebabkan filtrasi glomerulus berkurang sehingga menyebabkan diuresis

turun dan pada kehamilan lanjut dapat terjadi diguria atau anuria.

suatu keadaan hiperdinamika dimana temuan khas hipertensi dan

proteinuria merupakan akibat hiperfusi ginjal untuk mengendalikan sejumlah

besar darah yang berfungs diginjal, timbul reaksi vasospasme ginjal sebagai

suatu mekanime protektif, sehingga akan mengakibatkan keluhan nyeri kepala

dan gangguan pengelihatan atau perubahan mental serta tingkat kesadaran yang

akan menjadi eklamspsia.


7

Patofisiologi pre eklapmsia setidaknya berkaitan pada perubahan

fisiologi pada kehamian. Hl yang dapat melatarbelakangi ibu hamil mengenai

preeklampsia ringan adalah :

1. Faktor fisik

Ibu :

a. Primigravida, mekanisme kejadiannya tidak diketahui, namun

kejadiannya preeklampsia ringan pada ibu primigravida mencapai 85%

(Cunningham, 2005 : 630). 

b. Ancmalia rahim yang menyebabkan gangguan perfusi plasenta

sehingga perfusi plasenta menurunkan dan mengakibatkan aktivitas sel

endometrium kemudian menyebabkan aktivitas orang perfusi.

Bayi :

Dengan terjadinya janin besar dan gemelli dapat menyebabkan gangguan

dalam adaptasi fisiologi pada kehamilan normal. Hal ini dapat menyebabkan

vasospasme yang merupakan sebagian mekanisme dasar tanda gejala yang

menyertai pre eklampsia.

2. Faktor Kesehatan.

a. Riwayat pre eklampsia

Suatu penyakit yang diderita oleh keluarga yang di tandai dengan

adanya kenaikan tekanan darah, adanya oedema dan ditemukannya

proteinuria.

b. Wanita dengan obetasi


8

Wanita yang mengalami berlebihan berat badan)

Pengukuran dengan menggunakan rumus BROCCA :

BB Ideal = (TB – 100%) – 10% (TB – 100)

Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%, bila > 10% sudah

kegemukan. Dan bila diatas 20% terjadi obetasi.

c. Wanita yang mengalami : kehamilan molahidatidosa

Kehamilan ganda adalah ibu dengan kehamilan bayi kembar.

Kehamilan ganda adalah bila proses fertilasi menghasilkan janin lebih

dari satu.

Diagnosa gemelli :

1) Palpasi :    Uterus teraba lebih besar, teraba 3 bagian

besar, teraba 2 dan 2 punggung, teraba bagian-bagian kecil yang

banyak. 

2) Infeksi :    Perut yang lebih membuncit dan lebih besar,

kadang-kadang terlihat kaki diberbagai tempat.     

3) Auskultasi :    Ada 2 punctum maximum bila dihitung saat

yang sama.

4) Pemeriksaan rontgen akan lebih memastikan.

Molahidatidosa adalah suatu kehamilan yang tidak berkembang

tidak secara wajar dimana tidak ditemukan janin yang hampir

seluruh villi corialis mengalami perubahan hidrofik.. 

Gejala molahidatidosa
9

 Tidak adanya tanda-tanda janin tidak ada ballotemen, tidak ada DJJ

dan tidak tampak kerangka janin hidup pada foto rongten. Palpasi :

abdomen (TFU tidak teraba, teraba lunak, terdapat nyri tekanan,

tidak teraba adnya bagian-bagian janin dan Ballotemen).

Auskultasi : DJJ tidak terdengar hanya ada bising usus,.  

3. Faktor Nutrisi

Sejumlah besar garam yang termasuk kedalam darah dapat

menyebabkan volume darah didalam pembuluh darah bertambah.

Akibatnya, jantung bekerja lebih kuat dan tekanan darahpun meningkat.

Jadi, aturlah menu makanan dengan kecukupan gizi seimbang dan protein

tinggi seperti daging, ikan, susu, telur, keju, dan kacang-kacangan .

Hindari makanan yang mengandung banyak garam (Natrium).

Natrium banyak terdapat  pada  garam, bumbu dapur, bahan pengembang

maupun pengawet makanan karena itu, perlu menghindari makanan

cemilan, seperti biskuit, kue-kue, makanan instan, banyak saus, makanan

kaleng, dan sebagainya.

  

4. Faktor Usia

Usia adalah lama waktu hidup atau ada (Sejak dilahirkan atau di

adakan).Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman

untuk melahirkan dan persalinan adalah 20 – 30 tahun. Kehamilan resiko

tinggi dapat timbul pada kehamilan < usia 18 tahun dan > 35 tahun .
10

Akibat yang timbul pada ibu adalah :

a. Terdapat kadar protein tinggi dalam urin karena mengganggu pada

ginjal. Gejala preeklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein

urine lebih tinggi dari 500 mg pre 24 jam. Yang parah dapat mencapai

angka kurang  dari 400 ml per 24 jam.

b. Oedema atau bengkak dapat mudah di kenali di daerah kaki dan seluruh

tubuh. Pembengkakan ini ter jadi akibat pembuluh darah kapiler bocor,

sehingga air yang merupakan bagian sel merembas keluar dan masuk

kedalam jaringan tubuh dan tertimbun dibagian tersebut.

c. Nyeri uluh hati adaah sebagian manifestasi dari hati  atau liver yang

mengalami nekrosis dam trombosis pada lobus di liver.

d. Nyeri di kuadran kanan atas, karena terjadi spasme pembuluh darah

otak (anemia jaringna otak) kemuadian terjadi nekrosis jaringan otak

sehingga menyebabkan rasa nyeri kepala yang hebat dan menetap .

Akibat yang timbul pada janin berupa

Janin yang dikandung ibu hamil mengidap pre eklampsia ringan akan hidup

dalam rahim dengan nutrisi dan oksigen dibawah normal. Keadaan ini bisa

terjadi karena pembuluh darah yang menyalurkan darak ke plasenta

menyempit. Karena buruknya nutrisi, pertumbuhan janin akan terhambat

sehingga terjadi  bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), biasanya juga

bayi dilahirkan kurang bulan (Prematur), biru saat dilahirkan (Asfiksia) dan

sebagainya.
11

C. Diagnosis Pre Eklampsia

Diagnosa dini harus di utamakan bila di inginkan angka morbiditas dan

mortalitas rendah bagi ibu dan janin. Walaupun terjadinya preeklampsia tidak

dapat dicegah. Namum pre eklampsia berat dan eklampsia biasanya dapat

dihindari dengan mengenal secara dini penyakit itu dan dengan penanganan

secara sempurna.

Umumnya diagnosa pre eklamsia didasarkan atas adanya 3 gejala dari

tanda utama yaitu : hipertensi edema dan proteinuria. Adanya salah satu tanda

harus waspada, karena timbulnya keadaan maka prognosis bagi ibu maupun

janin menjadi lebih buruk oleh karena itu tiap kasus pre eklampsia harus segera

ditangani sebaik-baiknya.

Gejala Dan Tanda Gejala Dan Tanda Diagnosa

Yang Selalu Ada Yang Kadang Ada Kemungkinan


 Tekanan diastolik > Hipertensi kronik

90 mmHg pada ke

hamilan < 20 Minggu


 Tekanan diastolik 90- Hipertensi kronik

11 mmHg pada ke dengan

hamilan < 20 mingga preeklampsia

 Proteinuria < + + ringan


 Tekanan diastolik 90- Preeklampsia

11 mmHg (2 ringan

pengukuran berjarak

4 jam pada ke
12

hamilan < 20 mingga

 Proteinuria +
 Tekanan diastolik 90- - Hiperefleksia Preeklampsia

11 mmHg C 2 - Nyeri kepala (tidak

pengukuran berjarak hilang dengan

4 jam pada ke analgetik biasa)

hamilan < 20 mingga - Pengelihatan kabur

 Proteinuria sampai + - Oliguria C < 400 ml/

+ 24 jam

- Nyeri abdomen atas

- Edema paru

 Kejang  Koma Eklampsia

 Tekanan diastdik < -  Sama seperti

90 mmHg pada preeklampsia berat

kehamilan > 20 mgg


D. Pencegahan Komplikasi

Pemeriksaan ANC yang teratur standar pemeriksaan ANC 4 kali pada

masa kehamilan 2 kali trimester I, 1 kali trimester II, 1 kali trimester III dapat

menentukan tanda-tanda dini preeklamsia, dan harus dilakukan penanganan

semestinya, kita perlu waspada akan timbulnya pre eklampsia dengan adanya

faktor predisposisi, walaupun timbulnya preeklampsia tidak dapat di cegah

sepenuhnya namaun dapat dikurang dengan memberikan konseling manfaat

istirahat dan diet berguna dalam pencegahan diet tinggi protein dan rendah
13

lemak karbohidrat dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan perlu

dianjurkan.

Mengenal secara dini preeklampsia dan segera merawat penderita tanpa

memberikan diuretika dan obat anti hipertensi, memang hal yang penting bagi

pemeriksaan antenatal yang baik .

1. Istirahat Total

Istirahat total dapat mengurangi kerja jantung ibu, suplai darah kerahim pun

lebih terjaga kecukupannya. Denagn kata lain, Aktifitas yang meningkat

menyebabkan tekanan darah meningkat lebih tinggi lagi.

2. Perbanyak Minum

Biasakan minum air putih lebih banyak dari biasanya, air akan mendorong

garam keluar tubuh. Dengan banyak minum, maka akan lebih sering ke

toilet sehingga lebihan garam bisa terbawa keluar minimal minum 2 liter

perhari.

3. Tertib Minum Obat

Jangan sekali-sekali melanggar aturan dokter. Setiap obat yang di konsumsi

harus ada persetujuan dan anjuran dari dokter. Biasanya dokter akan

memberikan obat anti hipertensi. Dan bila perlu diberikan obat penenang..

4. Pemantauan Tinggi Fundus Uteri

5. Pemeriksaan janin dalam rahim denyut jantung dan pemuatan air ketuban.

6. Usulan untuk melakukan USG

E. Penatalaksanaan pada preeklampsia

1. Di puskesmas
14

a. Banyak istirahat

b. Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam

c. Sedativa ringan : tablet phenobarbital 3x30 mg atau diazepam 3x2 m

per oral selama 7 hari

d. Roborantia

e. Kunjungan ulang setiap 1 minggu

f. Pemeriksaan laboratorium : Hemoglobin, hemotrokit, trombosit, urine

lengkap, asam urat darah, fungsi hati, fungsi ginjal.

2. Rawat Inap

a. Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukkan adanya

perbaikan dari gejala-gejala pre eklampsia

b. Kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali

berturut-turut (2 minggu)

c. Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda preeklampsia berat.

1) Bila setelah 1 minggu perawatan diatas tidak tidak ada perbaikan

maka preeklampsia ringan dianggap sebagai preeklampsia berat.

2) Bila ada perawatan dirumah sakit sudah ada perbaikan penderita

tetap dirawat selama 2 hari lagi baru lalu dipulangkan. Perawatan

lalu disesuaikan dengan perawatan rawat.

3) Bila dalam perawatan di rumah sakit sudah ada perbaikan sebelum

1 minggu dan kehanilan masih pre etrm maka teta lalu disesuaikan

dengan perawatan rawat.

Perawatan obesitas pasien preeklampsia ringan :


15

1. Kehamilan pre aterm (kurang 37 minggu)

a. Bila desakan darah mencapai normotensif selama perawatan

persalinan di tunggu sampai aterm.

b. Bila desakan darah turun tetapi belum mencapai normotensif selama

perawatan maka kehamilannya dapat di akhiri pada umur kehamilan

37 minggu atau lebih.

2. Kehamilan aterm

Persalinan ditunggu sampai terjadi obset persalinan atau di

pertimbangankan untuk melakukan persalinan pada taksiran tanggal

persalinan.

3. Cara persalinan

Persalinan dapat dilakukan secara spontan. Bila perlu memperpendek

kala II

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN

PRE EKLAMSI RINGAN

Pengkajian :
16

Hari, Tanggal : Kamis, 13-06-2013

Jam : 09.15 Wita

A. Data Subjektif

1. Identitas

Nama : Ny. Mayanti Nama             : Tn. Asari

Umur : 18 tahun Umur             : 21 tahun

Agama : Islam Agama           : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan    : SMP     

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan       : Swasta

2. Keluhan Utama

Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu mengeluh sering pusing.

3. Riwayat Obstetri

Menarche : Umur 12 tahun

Teratur atau tidak : Teratur

Siklus : 28 hari

Banyaknya : 2x ganti pembalut

Dismenorrhea : ada

Lamanya haid : 7 hari

Sifat darah : Encer

HPHT : 2 – 9 - 2012
17

TP : 9 – 6 – 2013

4. Riwayat Kehamilan Sekarang

Tanda-tanda kehamilan (Trimester 1)

 Klien mengalami telat haid

 Klien merasakan mual-mual

 Mammae menjadi tegang

 Sering kencing

 Hasil tes kehamilan positif

Trimester I :

ANC : 2x di Poskesdes

Keluhan : Pusing dan mual-mual

Terapi : B. Comp, Kalk

Trimester II :

ANC : 3x di Puskesmas

Keluhan : Tidak ada

Terapi : SF, Vit C. TT1 dan TT2 sudah diberikan

Pergerakan fetus pertamakali pada umur kehamilan 20 minggu pergerakan

fetus dalam 12 jam terakhir ± 10 kali

Trimester III     :

ANC : 3x di Puskesmas
18

Keluhan : Ibu merasakan pusing dan pengelihatan kabur

Terapi : SF, Vit C.

5. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Ini merupakan kehamilan pertama ibu.

6. Riwayat penyakit

a. Riwayat Kesehatan Ibu

Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular

seperti hepatitis, TBC, malaria dan HIV/ AIDS. Penyakit menurun

seperti asma, jantung, hipertensi, DM. Penyakit menahun seperti ginjal.

b. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan bahwa di keluarga dari pihak suami maupun ibu tidak

pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis, TBC, malaria dan

HIV/ AIDS. Penyakit menahun seperti ginjal. Penyakit menurun

seperti asma, jantung, hipertensi, DM, dan cacat fisik psikologis dan

riwayat hamil kembar.

7. Riwayat KB

Sejak menikah ibu tidak pernah menggunakan metode kontrasepsi jenis

apapun.

8. Data Biologis
19

a. Diet atau Makan

Pola makan            : 3x perhari porsi sedang dengan menu nasi, sayur,

dan Lauk-pauk.

Pola minum           : 6-8 gelas perhari dengan air putih

b. Pola eliminasi

BAB         : 1x dalam sehari, konsetrasi lembek dan warnanya

  kekuningan

BAK         : 5x dalam sehari

c. Aktifitas sehari-hari

Ibu masih bisa melakukan pekerjaan sehari-hari seperti memasak dan

mencuci, tetapi jika ibu mendadak pusing ibu menghentikan

aktivitasnya dan istirahat.

d. Pola istirahat dan tidur   : Ibu tidur malan ± 8 jam, tidak tidur siang.

e. Seksualitas

Ibu melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu dan tidak merasa

terganggu pada kehamilan.

9. Riwayat sosial

Ibu menyatakan kehamilan ini direncanakan, jenis kelamin yang

diharapkan perempuan atau laki-laki (sama saja) status per kawinan sah,

kawin 1 kali, lamanya 1 tahun


20

10. Riwayat Budaya dan Psikologi

a. Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap kehamilannya.

Ibu mengatakan keluarga sangat bahagia dengan kehamilan ibu,

keluarga memberikan dukungan yang positif kepada ibu dan berharap

semua berjalan lancar.

b. Pengambilan keputusan dalam keluarga.

Ibu mengatakan yang mengambil keputusan di keluarga adalah suami.

c. Ketaatan beribadah

Ibu mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan berdoa agar

diberikan kesehatan selama hamil.

d. Lingkungan yang berpengaruh

- Ibu mengatakan tidak ada adat/ budaya dalam lingkungan yang

berpengaruh buruk terhadap kehamilannya.

- Ibu mengatakan tinggal dengan suami

- Ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan.

- Ibu mengatakan memasak sayur selalu dicuci terlebih dahulu

kemudian dimasak sebentar, dan memasak daging dicuci dahulu dan

dimasak sampai matang dan empuk.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum :

a. keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional

stabil.

b. Tanda-tanda Vital
21

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Denyut nadi : 80x /menit

Suhu tubuh : 35,5o C

Pernafasan : 20x /menit

c. Berat badan sebelum hamil : 49 kg

d. Berat badan sesudah hamil : 54 kg

e. Lila : 25,5 cm

2. Pemeriksan fisik

a. Kepala : Rambut bersih, tidak rontok, kulit kepala bersih

b. Mata :

Konjungtiva : Merah muda

Sklera : Putih / anikterik

Kelopak mata : Tidak ada oedema

c. Muka : Tidak ada oedema

d. Hidung : Simetris dan tidak ada polip

e. Telinga : Simetris dan tidak ada serum

f. Mulut dan Gigi

Lidah : Bersih

Gigi : Tidak ada karies

g. Leher : Tidak ada pembekakan kelenjar thypoid dan getah\

bening
22

h. Dada

Bentuk : Simetris

Jantung : Reguler

Paru-paru : tidak ada wheezing dan ronchi

i. Payudara

Pembesaran : sesuai dengan usia kehamilan

Benjolan : tidak ada tumor

Pengeluaran : belum ada pengeluaran colostrum

Rasa nyeri : tidak ada

Dan lain-lain : tidak ada  

j. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi.

Pembesaran : TFU masih sesuai dengan umur kehamilan

Pembesaran lien/liver : tidak ada

Strie : Strie gravidarum

Linea : linea alba dan linea nigra

k. Genetalia wanita

Vulva : Tidak ada kelainan, warna kemerahan

Perineum : Tidak ada kelainan

Vagina :Tidak ada pengeluaran seperti : air ketuban,

darah lendir, darah atau fulkus dan flour

albus.

l. Anus

Haemorid : Tidak ada


23

m. Ekstremitas atas :Tidak ada varices , tidak ada odema,

n. Ekstremitas bawah : Tidak ada varices, ada oedema

3. Palpasi

Leopold I     : TFU   28   cm, bagian teratas perut ibu teraba lunak

DJJ : 144 x/m,

His : (-)

TBJ : 28-12x 155 = 2480 gr

Leopold II    : Janin membujur, punggung janin sebelah kiri disebelah

                      kanan teraba bagian-bagian kecil

Leopold III  : Teraba dibagian bawah rahim, besar, bulat, keras. (kepala)

Leopold IV  : Kepala janin belum masuk panggul.

4. Perkusi

Reflek Patella : kanan dan kiri ( +/+ )

5. Pemeriksaan Laboraturium

Haemoglobin : 11%

Golongan darah :A

Protein :(+)

Urine Reduksi :(-)

C. Asessment
24

G1 P0 A0 hamil 36 minggu Janin Tunggal Hidup Intra Uterin, Punggung Kiri,

Presentasi Kepala, Belum Masuk Pintu Atas Panggul dengan Preeklampsia

Ringan

D. Planning

1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan à Ibu sudah menerima

hasil pemeriksaan

2. Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan yang cukup protein,

rendah karbohidrat, lemak dan garamà Ibu mengerti

3. Pemberian sedativa ringan : tablet diazepam 3x2 per oral selama 7 hari

4. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya pemenuhan gizi pada ibu hamil

à Ibu mengerti

5. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya pemberian tablet tambah darah

(Fe/Zat besi) beik jika diminum menjelang tidur malam à Ibu mengerti

6. Menjelaskan pada ibu tentang tadan bahaya preeklampsia à Ibu dapat

mengulang penjelasan yang diberikan

7. Merencanakan kunjungan ulang, jika ada keluhan segera periksa kembali

dan apa bila tidak ada keluhan maka anjurkan ibu untuk memeriksa

kehamilannya 1 minggu sekali à Ibu sepakat untuk melakukan pemeriksaan

ulang minggu depan


25

A. Kesimpulan

Preeklampsia adalah penyakit pada kehamilan yang ditandai dengan

hipertensi, proteinurne, dan edema yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu.

Preeklampsia yang terjadi pada Ny. D adalah preeklampsia ringan yang

terjadi pada trimester ke III, penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini
26

yaitu pemantauan terhadap tanda-tanda preeklampsia berat sehingga persalinan

lancar dan tidak menjadi preeklampsia berat.

Hasil usaha yang diberikan kepada Ny. D menunjukkan bahwa ANC

yang teratur merupakan tindakan yang tepat dan dilakukan oleh ibu sehingga

kasus yang tejadi dapat di antisipasi agar tidak terjadi keterlambatan penemuan

kasus dan dapat dilakuakn secara intensif.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan agar mahasiswa mencari literatur tambahan untuk

kesempurnaan makalah.

2. Bagi tempat praktik

Diharapkan petugas kesehatan yakni bidan lebih teliti dalam mengkaji dan

memeriksa ibu hamil sehingga ibu hamil dengan keadaan patologis seperti

preeklamsi dapat dideteksi secara dini dan dilakukan penanganan lebih

awal untuk kesejahteraan dan keselamatan ibu dan janinnya.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
27

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta

Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.

Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka


Sarwono prawirohardjo. Jakarta.

http://bangiwell.blogspot.com/2012/05/asuhan-kebidanan-pada-ibu-hamil-
dengan.html

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL PATOLOGIS
28

DI PUSKESMAS BAMBAN KEC.ANGKINANG


KAB.HSS

Disusun oleh
NOOR IZZATIL HASANAH
NIM.712403S11761

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN

BANJARMASIN

2013 / 2014

Anda mungkin juga menyukai