A. Berdasarkan akarnya
B. Berdasarkan Batangnya
Tulang daun menyirip : daun jeruk, daun mangga, daun rambutan, ...
Tulang daun melengkung : daun sirih, daun waru, eceng gondok, ...
Tulang daun menjari : daun randu/kapas, daun jarak, daun pepaya, daun anggur
Tulang daun sejajar : daun padi, daun tebu, daun pandan, rumput gajah, daun jagung
D. Berdasarkan bijinya
Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral terbuka (antara cilem dan floem
terdapat kambium) dan terusun melingkar dengan kedudukan xilem di sebelah dalam dan floem di
sebelah luarnya. Sementara pada berkas vaskuler akarnya bertipe radila atau letak xilem dan floem
bergantian menurut jari-jari lingkaran.
Batang dan akar mempunyai kambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan sekunder dan tentunya
akan tumbuh membesar
Tidak mempunya pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindung ujung batang (koleoptil)
Bagian bunga terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari tersebut berjumlah 4 atau 5 atau
kelipatannya
Memiliki berkas vaskuler (pembuluh angkut) yang terdapat di batang yang bertipe kolateral tertutup
(antara xilem dengan floem tidak terdapat kambium). Letak dari xilem dan floem tersebar atau tidak
teratur. Umunya batang dan akar tidak memiliki kambium sehinga tidak dapat terjadi pertumbuhan
sekunder dan tidak akan tumbuh membesar. Namun, ada juga tumbuhan monokotil yang berkambium,
seperti sisal (Agave sisalana).
Umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus, dan ruas-ruas pada batang tampak
jelas
Berakar serabut
Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil
Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada kelompok kalem. Urat daun sejajar atau melengkung dan
berpelepah daun.
Bagian bunga terdiri atas kelopok bunga, mahkota bunga, benang sari tersebut berjumlah tiga atau
kelipatan tiga.
1. Casuarinaceae
Casuarinaceae yang berbentuk pohon, berumah satu atau berumah dua, memiliki ranting ajmur yang
hijau dengan sendiri antar ruas yang beralur. Daun Casuarinaceae tereduksi (kecil), bunga dalam bulir
berbentuk kerucut, dan buah bongkol berbentuk kerucut. Terdapat sekitar 70 spesies Casuarinaceae.
Contohnya Casuarina equisetifolia(cemara laut, banyak tumbuh di pantai berpasir) dan Casuarina
junghuhniana (cemara gunung).
2. Capparaceae
Capparaceae yang berbentuk perdu, pohon atau liana berkayu. Daunnya tunggal atau majemuk menjari,
dan berukuran kecil. Buah berbentuk kapsul memanjang disebut buah bumi. Contohnya Gynandropis
speciosa dan Capparis spinosa.
3. Malvaceae
Famili Malvaceae berbentuk perdu atau pohon. Daunnya tunggal menjari atau berurat daun menjari di
bagian pangka. Bunganya memiliki 5 daun kelopak dan 5 daun mahkota, berkelamin dua benang sari
banyak. tangkai sari beratu, dan tangkai putik berada di atasnya. Contohnya tumbuhan dikotil ordo
malvales adalah kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), kapas (Gossypium sp.), dan Abutilon sp.
4. Myrtales
Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tampak selalu hijau dan beraroma jika diremas.
Contohnya Eucalyptus dan Eugenia caryphyllus (cengkih).
5. Leguminosace (Fabaceae)
Leguminosae berbentuk perdu atau pohon, ada juga yang memanjat. Leguminosae memiliki daun buah
yang memanjang dan berkembang menjadi polong (legum). Sebagian besar dari Leguminosae memiliki
bintil-bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis dengan bakteri penambat nitrogen
(Rhizobium sp). Leguminosae terdiri atas tiga subfamili yaitu Mimosoideae, Caesalpinioideae, dan
Papilionoideae (Faboideae). Contohnya Mimosoideae yaitu putri malu (Mimosa pudica) dan Leucaena
leucoephala (petai cina). Contoh Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima (bunga merak)
dan Delonix regia (flamboyan). Contoh Papilionoideae (berbunga bentuk kupu-kupu), yaitu Arachis
hypogaea (kacang tanah) dan Crotalaria juncea (orok-orok).
6. Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, liana berkayu atau perdu. Batangnya bergerak putih. Umumnya memilik
ibunga dengan warna yang mencolok, berukuran besar, dan berbau harum. ContohnyaCatharanthus
roseus (tapak dara) dan Allamanda cathartica (alamanda).
7. Compositae (Asteraceae)
Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol berbentuk tabung.
Contohnya Lactuaca sativa (selada) dan Chrysanthemum.
8. Piperaceae
Piperaceae berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan akar lekat. Daun memiliki bau
aromatik atau rasa pedas. Contohnya Piper betle (sirih) dan Piper nigrum (lada).
9. Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak namun ada juga yang memanjat, berkayu,
berduri tempel atau tidak berduri. Contohnya Rosa hybrida (mawar) dan Malus sylvestris.
10. Solanaceae
Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan. Berbentuk perdu atau semak basah. Bunganya
berbentuk terompet. Contohnya Datura metel (kecubung) dan Solanum lycopersicum(tomat).
11. Magnoliaceae
Magnoliaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun tunggal dan pada saat rontok meninggalkan bekas
yang berbentuk licin pada ranting. Kelopak dan mahkota tidak terlalu dapat dibedakan dengan jelas.
Contohnya Michelia champaca (cempaka atau kantil).
12. Nyctaginaceae
Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu atau memanjat; berdaun tunggal; ada yang memiliki daun
pelindung yang berwarna hijau atau berwarna lain. Contohnya Bougainvillea spectabilisdan Mirabilis
jalapa (bunga pukul empat).
13. Nymphaeaceae
Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air atau rawa. Daun tenggelam atau mengapung.
Contohnya Nymphaea nouchali (teratai kecil) dan Nelumbium nelumbo (teratai besar).
14. Rutaceae
Rutaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun memiliki kelenjar minyak. Contohnya Citrus maxima (jeruk
bali) dan Myrraya paniculata (kemuning).
1. Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah, ada yang menjari memiliki akar rimpang, umi atau umbi lapis.
Contohnya Lilium regale (bunga lili) dan bunga tulip.
2. Amaryllidaceae
Amaryllidaceae merupakan semak basah menahun. Memiliki umbi, umbi lapis, atau akar rimpang.
Contohnya Piliantes tuberosa (bunga sedap malam) dan Zephyranthes rosea (kembang cokelat).
3. Orochidaceae
Orochidaceae merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun. Sebagian
Orchidaceae hidup epifit, memiliki akar rimpang, dan memiliki daun berdaging. Contohnya Vanda
tricolor dan Spathologttis plicata (anggrek tanah).
4. Gramineae (Poaceae)
Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan. Gramineae memiliki batang silindris, agak pipih,
persegi, dan berongga; berdaun tunggal dan berpelepah; dan bunga tersuun dalam bulir, berbiji satu,
dan batang berbuku-buku. Contohnya Imperata cylindrica (alang-alang) dan Oryza sativa (padi).
5. Bromeliaceae
Bromeliaceae termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk semak basah. ContohnyaAnanas
comosus (nanas).
6. Musaceae
Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae memiliki bentuk semak atau pohon,
berbatang semu yang terdiri atas pelepah daun; tulang daun menyirip; dan bunga membentuk
karangan. Contohnya Musa paradisiaca (pisang).
7. Zingiberaceae
Zingiberaceae merupakan kelompok jahe-jahean. Zingiberaceae berbentuk semak basah menahun,
memiliki batang tegak dengan daun berpelepah yang memeluk batang. ContohnyaZingiber
officinale (jahe). dan Alpinia galanga (lengkuas).
8. Cactaceae
Cacteaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang yang menyimpan air (sukulen). Daunnya kecil,
berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia elatior (buahnya dapat
dimakan).
9. Pandanaceae
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu atau semak. Daun Pandanaceae terkumpul rapat dan bertulang
daun sejajar. Daun yang rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada batangnya.
Contohnya Pandanus tectorius (pandan).
Contoh tumbuhan dikotil adalah buah mangga, jeruk, semangka, rambutan, akasia, albasia, petai,
jengkol, jambu biji, jambu air,
d. Batang tumbuhan dikotil tidak dapat tumbuh besar. Seperti pohon kelapa dan jagung.
Contoh tumbuhan monokotil adalah jagung, sagu, kelapa, padi, pisang, dan lain-lain.
Untuk mudah memahaminya, adik-adik di rumah cukup paham ciri-ciri dari tumbuhan dikotil atau ciri-
ciri tumbuhan monokotil saja. Sedangkan yang lainnya berkebalikan.
A. Kunci Determinasi
Para ahli memperkirakan bahwa di dunia ini ada sekitar 100 juta jenis makhluk hidup. Dari jumlah ini, makhluk hidup
yang ditemukan dan diberi nama baru sekitar 1,5 juta saja. Sisanya belum ditemukan dan belum diberi nama. Bisa
dibayangkan bagaimana repotnya memberi nama ini? Bagaimana jika suatu nama diberikan pada beberapa jenis
makhluk hidup? Nah, keadaan inilah yang kemudian membuat para ahli melakukan klasifikasi.
Klasifikasi makhluk hidup awalnya dilakukan berdasarkan pada kesamaan ciri yang dimiliki makhluk hidup terhadap
yang lainnya. Namanya adalah klasifikasi berdasarkan urutan takson. Semakin ke bawah, semakin banyak
persamaan yang dimilikinya dan semakin sedikit perbedaanya. Begitu pula sebaliknya.
Berikut ini adalah urutan dari kelompok takson tersebut.
Sekarang, pengklasifikasian sudah banyak dilakukan dengan cara kunci determinasi, sebab metode ini dianggap
lebih mudah di dalam pengelompokan ke dalam tingkatan taksonnya. Dasar yang menjadi acuannya adalah kunci
dikotom.
Kunci dikotom sendiri adalah teknik penentuan kelompok makhluk hidup berdasarkan pilihan dari dua pilihan
kontradiktif yang disediakan, kemudian menggiring pada dua pilihan kontradiktif lainnya. Begitu seterusnya sampai
diperoleh kelompok takson yang dicari.
Contoh cara membuat kunci determinasi bisa dilihat pada skema di bawah ini.
Data pada skema di atas jika ditulis akan menjadi kunci determinasi sebagai berikut.
1. a. Tumbuhan yang berspora …………………………………………………………………………… 1a
b. Tumbuhan yang tidak berspora ……………………………………………………………………..1b
2. a. Tumbuhan yang berbatang jelas …………………………………………………………………Suplir
b. Tumbuhan yang tidak berbatang jelas ………………………………………………………..Lumut
3. a. Berbiji tertutup ………………………………………………………………………………………… 3a
b. Berbiji terbuka …………………………………………………………………………………… Melinjo
4. a. Biji berkeping dua …………………………………………………………………………………….. 4a
b. Biji berkeping satu …………………………………………………………………………….. Jagung
5. a. Berbunga kupu-kupu ………………………………………………………………………….. Kedelai
b. Berbunga terompet ………………………………………………………………………………Terung