Anda di halaman 1dari 17

Morfologi Tumbuhan

DASAR BUNGA
Dasar bunga adalah batang yang berhenti pertumbuhannya, menebal atau melebar
sehingga menjadi pendukung bagian-bagian bunga. Karena pertumbuhan batang
berhenti, ruas-ruas menjadi sangat pendek, susunan bagian-bagian bunga yang serupa
daun menjadi sangat rapat, beberapa masih tampak beruas-ruas, seperti Michelia
champaka.
Macam-macam dasar bunga berdasarkan bagian bunga yang didukungnya :

Pendukung tajuk bunga (antofor) Pendukung benang sari (androfor)

Bunga maman (Gynandropsis


Anyelir (Dianthus caryophyllus) pentaphylla)

Pendukung putik (ginofor) Pendukung benang sari dan putik


(adroginofor)

Teratai (Nelumbium nelumbo), Michelia


champaka Markisa (Passiflora quadrangularis)

Cakram, peninggian berbentuk cakram


yang mendangung kelenjar madu

Citrus sp.

Macam-macam bentuk dasar bunga :


Rata Kerucut
Putik yang terlihat paling tinggi

Manggis (Garcinia mangostana)


Cawan
Putik terletak lebih rendah dari Mangkuk
daun kelopak dan daun tajuk, Putik lebih rendah (dari cawan), menyebabkan
bakal buah bebas tidak bakal buah berlekatan dengan pinggir dasar
berlekatan dengan pinggir dasar bunga
bunga

Macam-macam bunga berdasarkan sifat duduk hiasan bunganya terhadap putik :

Hipogin, hiasan Perigin, hiasan bunga Epigin, dasar bunga berbentuk


bunga lebih rendah sama tinggi dengan putik mangkuk/piala, hiasan bunga
dari putik terlihat duduk di atas bakal buah

Bunga johar (Cassia Bunga bungur


siamea) (Lagerstroemia speciosa) Centella asiatica

KELOPAK BUNGA
Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang paling luar, lebih kecil dan lebih kasar
daripada tajuk (mahkota) bunga, tersusun atas daun-daun kelopak (sepal), dan biasanya
berwarna hijau. Berfungsi untuk melindungi bunga ketika kuncup.
Kelopak seringkali runtuh ketika bunga telah mengadakan
fertilisasi, pada beberapa spesies kelopak bunga tetap
dijumpai pada buah, misal terong (Solanum melongena),
cipukan (Physalis minima), dan Sonneratia caseolaris.
◦ Pada bunga daun putri (Mussaenda frondosa), daun
kelopaknya lebar dan berwarna menarik dan disebut
daun pemikat.
◦ Pada bunga Bougenvillea spectabilis, daun pemikat
merupakan metamorfosis dari daun pelindung, bukan
kelopak.
◦ Daun pelindung / bractea adalah suatu daun yang berada di pangkal tangkai ibu bunga.
◦ Kelopak tambahan (epicalyx) berada di sebelah luar kelopak, tidak semua
bunga memiliki epicalyx. Misal pada Hibiscus rosa-sinesis, Gossypium sp.
Sifat kelopak bunga :
a. Berlekatan (gamosepalus), jika bagian bawah kelopak berlekatan.
◦ Berbagi, hanya sedikit yang berlekatan
◦ Bercangap, setengah dari panjang daun kelopak berlekatan
◦ Berlekuk, bagian yang berlekatan lebih dari setengah panjangnya
b. Lepas/bebas (polysepalus), jika daun kelopak tidak saling berlekatan.
Simetri kelopak bunga :
a. Aktinomorf, memiliki lebih dari 1 simetri seperti pada kelopak bentuk bintang,
tabung, terompet, mangkuk, piala, corong, lonceng, dan lain-lain.
b. Zigomorf (setangkup tunggal), hanya memiliki 1 simetri dan dijumpai pada kelopak
yang :
◦ Bertaji (calcaratus), bentuknya seperti kuku ayam, misalnya pacar air
(Impatients balsamina)
◦ Berbibir (labiatus), misalnya Salvia splendens

MAHKOTA BUNGA
Mahkota bunga adalah hiasan bunga yang warnaya mencolok, terkadang berbau khas,
terdapat di dalam kelopak bunga dan tersusun atas daun-daun mahkota (petal).
Berfungsi untuk menarik serangga sehingga dapat melakukan penyerbukan, dan
sebagai pelindung benang sari dan putik.
Gugurnya mahkota bunga diikuti pula oleh gugurnya benang sari dan putik.

TENDA BUNGA
Tenda bunga (perigonium/tepala) adalah suatu hiasan bunga yang tidak dapat dibedakan
kelopak dan mahkota bunganya, tersusun atas daun-daun tenda bunga (tepala).
Macam-macam tenda bunga berdasarkan bentuk dan warnanya :
a. Serupa kelopak (calycinus), misalnya pada suku Palmae
b. Serupa tajuk/mahkota (corollinus), misalnya pada suku Orchidaceae, Liliaceae,
Amaryllidaceae, Iridaceae. Terdapat 2 bagian yaitu kuku (unguis) dan helaian
(lamina).
Sifat tenda bunga :
a. Berlekatan (gamophyllus), misalnya pada Lilium
longiflorum
b. Bebas (pleiophyllus), misalnya pada Gloriosa superba

BENANG SARI
Benang sari merupakan metamorfosis daun, dapat diamati pada Canna indica.
Jumlah benang sari pada bunga dapat dijadikan dasar klasifikasi tumbuhan (Linnaeus)
dengan system klasifikasi systema sexuale. Jumlah benang sari pada bunga dibagi
menjadi 3 golongan :
a. Benang sari banyak, jika ada lebih dari 20 benang sari, misalnya pada suku
Mirtaceae (Psidium guajava)
b. Benang sari 2 kali lipat jumlah daun tajuk, benang sari tersusun dalam 2 lingkaran
(luar dan dalam), ada 2 kemungkinan berdasarkan duduknya benang sari
terhadap daun tajuk :
◦ Diplostemon, benang sari di lingkaran
luar duduk berseling dengan daun tajuk,
misalnya pada Caesalpinia pulcherrima
◦ Obdioplostemon, benang sari pada
lingkaran dalam duduk berseling dengan
daun tajuk, misalnya pada geranium (Pelargonium odoratissimum)
c. Benang sari kurang atau sama banyak dengan daun tajuk :
◦ Episepal, benang sari berhadapan dengan daun kelopak / berseling dengan daun
tajuk
◦ Epipetal, benang sari berhadapan dengan daun tajuk / berseling dengan daun
kelopak
Bagian benang sari :
a. Tangkai sari (filamentum)
Berbentuk benang yang bulat. Tangkai sari pada suatu bunga dapat terpisah-
pisah atau berlekatan. Pada tangkai sari berlekatan dapat dibedakan
menjadi :
◦ Berberkas satu (monodelphus), semua tangkai sari berlekatan
menjadi satu, tengahnya berongga, hanya ujungnya saja yang lepas
satu sama lain. Misalnya Hibiscus rosa-sinensis
◦ Berberkas dua (diadelphus), jika benang sari terbagi menjadi 2
kelompok yang masing-masing tangkainya berlekatan, misalnya
bunga kupu-kupu pada suku Papilionaceae
◦ Berberkas banyak, ada banyak tangkai sari yang berkelompok-
kelompok, misalnya Ceiba petandra
b. Kepala sari (anthera)
Terdapat pada ujung tangkai sari, dengan bentuk bermacam-macam yaitu bulat,
jorong, bulat telur, kerinjal, dan lain-lain. Biasanya memiliki 2 ruang sari (theca),
masing-masing theca mengandung 2 ruang kecil (loculus). Ruang sari (theca)
pada kepala sari merupakan tempat terbentuknya serbuk sari/tepung sari
(pollen). Disebut pollen tetrad jika ada 4 serbuk pada setiap
gumpalan serbuk sari. Jika gumpalan terdiri atas sejumlah besar
serbuk sari disebut pollinium. Kepala sari umumnya bebas, tapi
ada juga yang berlekatan karena bentuknya yang memanjang,
misalnya pada Hellianthus annuus.
c. Penghubung ruang sari (connectivum), bagian yang menghubungkan kedua ruang
sari

Duduknya kepala sari pada tangkainya :


a. Tegak (innatus), jika ada batas yang jelas antara kepala sari
dengan tangkainya, perlekatan yang kuat menyebabkan kepala
sari tidak dapat bebas bergerak.
b. Menempel (adnatus), jika ujung tangkai sari berubah fungsi
menjadi penghubung ruang sari.
c. Bergoyang (versatilis), kepala sari melakat pada satu titik di ujung tangkai sari
sehingga dapat bebas bergerak/bergoyang, misalnya pada suku Graminae.
Cara membukanya kepala sari :
a. Dengan celah membujur (longitudinaliter dehiscens), dapat dibedakan menjadi:
◦ Menghadap ke dalam (intorsum), pada suku Compositae
(Helianthus annuus)
◦ Menghadap ke samping (lateraliter), pada Begonia
◦ Menghadap ke luar (extrosum), pada bunga semprit
(Belamcanda chinensis)
b. Dengan celah melintang (transversaliter dehiscens), pada suku Euphorbiaceae
c. Sebuah liang pada ujung/pangkal kepala sari (poris
dehiscens), misalnya pada Solanum tuberosum
d. Dengan kelep atau katup (volvis dehiscens), jumlahnya satu/
lebih, misalnya keningar (Cinnamomum zeylanicum)

PUTIK
Putik merupakan bagian bunga yg letaknya paling dalam, tersusun atas
daun-daun buah (carpel). Carpel berkembang menjadi kulit buah. Putik
merupakan metamorfosis daun, yang dapat diamati pada Cycas rumphii.
Di dalam putik terdapat sel telur dan ketika difertilisasi oleh sperma dari
mikrospora berkembang menjadi zigot dan berkembang menjadi
lembaga (embrio).
Bagian putik yg mengandung sel telur disebut ovulum/bakal biji dan akan berkembang
menjadi biji. Bakal biji tersimpan di dalam ovarium/bakal buah yang akan berkembang
menjadi buah.
Bagian-bagian pada putik :
a. Bakal buah (ovarium), bagian yg membesar, duduk pada dasar
bunga. Di dalam bakal buah terdapat ovulum/bakal biji, yang terletak
teratur pada tempat tertentu. Bakal biji didukung oleh suatu benang
yang disebut dengan tembuni (placenta).
b. Tangkai kepala putik (stylus), bagian yang memanjang seperti benang.
c. Kepala putik (stigma), bagian yang paling ujung, tempat pertama kali mikrosporsa
menyentuh putik untuk fertilisasi
BAKAL BUAH (OVARIUM)
Menurut letaknya terhadap dasar bunga, bakal buah dibedakan menjadi :
a. Menumpang (superus), bakal buah duduk di atas dasar bunga, sehingga sama
tinggi atau lebih rendah dari tepi dasar bunga, tidak berlekatan.
b. Setengah tenggelam (hemi inferus), bakal buah duduk pada dasar bunga yg
cekung, sehingga lebih rendah dari tepi dasar bunga, sebagian dinding bakal buah
berlekatan dengan dasar bunga.
c. Tenggelam (inferus), seperti pada hemi
inferus, tetapi seluruh bagian samping
bakal buah berlekatan dengan dasar
bunga.
Berdasarkan jumlah ruang di dalam bakal buah, bakal buah dibedakan menjadi :
a. Beruang satu (unilocularis), tersusun atas satu daun buah, misalnya pada suku
Leguminosae, Carica papaya, markisa (Passiflora quadrangularis)
b. Beruang dua (bilocularis), tersusun atas dua daun buah misalnya pada suku
Brassicaceae (kubis, kol, kale)
c. Beruang tiga (trilocularis), terjadi dari tiga daun buah yang berlekatan dan tepinya
melipat ke dalam, sehingga membentuk tiga sekat misalnya suku Euphorbiaceae
d. Beruang banyak (multilocularis), tersusun atas banyak daun buah, berlekatan
dan bersekat-sekat, sehingga terbentuk banyak ruang misalnya Durio zibethinus
BAKAL BIJI (OVULUM)
Bakal biji dapat dibedakan menjadi:
a. Kulit bakal biji (integumen), lapisan bakal biji paling
luar, akan berkembang menjadi kulit biji.
b. Badan bakal biji (nuselus), jaringan yang
diselubungi kulit bakal biji.
c. Kandung lembaga (saccus embryonalis), sel di
dalam nuselus yang mengandung sel telur (ovum).
d. Lubang bakal biji (mikrofil), lubang pada kulit bakal biji yang menjadi jalan inti
kelamin jantan yang berasal dari serbuk sari.
e. Tali pusar (funiculus), pendukung bakal biji, menghubungkan bakal biji dengan
tembuni.
KEPALA PUTIK (STIGMA)
Kepala putik merupakan bagian putik yang paling atas, berfungsi untuk menangkap
benang sari. Biasanya berperekat ketika telah matang, untuk mempermudah
melekatnya mikrospora pada stigma.
Bentuk-bentuk kepala putik:
a. Seperti benang, pada bunga Zea mays
b. Seperti bulu ayam, pada bunga Oryza sativa
c. Seperti bulu, pada bunga kecipir (Psophocarpus tetragonolobus)
d. Bulat, pada bunga Citrus sp.

KELENJAR MADU
Beberapa bunga menghasilkan madu (nektar), yang berfungsi sebagai penarik serangga
untuk menyerbuki bunga.
Kelenjar madu dapat dibedakan menurut letaknya:
a. Pada perhiasan bunga, terdapat suatu porus
yang berisi nektar.
b. Pada cakram yang mengelilingi bakal buah, di
dalam cakramnya berisi nektar.
c. Pada bakal buah, terdapat badan-badan kecil
yang berisi nektar
d. Pada tangkai sari, di pangkalnya terdapat suatu
bagian yang menggelembung dan berisi nektar.
(A) Memotong secara membujur di bagian ovarium
dan terdapat nektar, (B) Memotong secara melintang
terdapat latheral nectar terletak antara benang sari
dengan putik dan median nektar terletak antara
kelopak dan benang sari
Selain di dalam bunga, nektar juga dapat ditemukan di organ selain bunga dan disebut
extrafloral nectaries.
Misalnya pada bagian basal pada daun terdapat pori yang mengandung nektar, pada
pangkal daun yang terdapat tangkai tersendiri tempat pori yang berisi nektar dan pada
bagian basal daun di belakang daun (abaksial) terdapat pori berisi nektar.

DIAGRAM BUNGA DAN RUMUS BUNGA


Diagram bunga adalah gambar yang mendeskripsikan keadaan suatu bunga dan bagian-
bagiannya.
Susunan bunga dapat juga dinyatakan dengan rumus yang terdiri dari lambang dan
angka yang menggambarkan keadaan suatu bunga.
Ada beberapa singkatan yang digunakan dalam rumus bunga :


banci K C
simetri 1
kelopak mahkota
(zigomorf)
A G
♂ jantan
* benang sari putik
P
banyak simetri
♀ betina tenda bunga
(aktinomorf)

a. Simbol kelamin diletakkan di urutan yang paling depan :


jika banci ; ♂ jika jantan ; ♀ jika betina
b. Simbol simetri pada bunga di urutan nomor dua :
↑ jika bersimetri satu (zigomorf) ; * jika bersimetri banyak (aktinomorf)
c. Rumus selanjutnya berturut-turut adalah K, C, A, G
d. Kelopak (K), merupakan singkatan dari kalix ;
e. Mahkota (C), merupakan singkatan dari corolla ;
f. Benang sari (A), merupakan singkatan dari androecium ;
g. Putik (G), merupakan singkatan dari gynaecium ;
h. Tenda bunga (P), merupakan singkatan dari perigonium ;
i. Untuk yang berlekatan diberi ( ), untuk bebas tidak perlu ;
j. Jika terdapat 2 lingkaran luar dan dalam diberi + ;
k. Jika benang sari (A) sangat banyak dan simbolnya ~ ;
l. Jika diketahui bakal buah menumpang (superus) atau tenggelam (inferus)
simbolnya:
G (3) untuk superus ; G‾1 untuk inferus.
Morfologi Tumbuhan

BUAH (FRUCTUS)
Buah merupakan perkembangan dari bakal buah di dalam suatu putik.
Terdapat beberapa bagian bunga yang tidak ikut gugur dan tetap terlihat pada buah,
misalnya :
a. Daun pelindung, pada tongkol jagung, daun pelindung membungkus tongkol
jagung (disebut klobot).
b. Daun kelopak, misalnya pada terong dan cabe (suku
Solanaceae)
c. Tangkai putik, misalnya pada jagung dan jambu
d. Kepala putik, misalnya pada manggis

BUAH SEJATI DAN BUAH SEMU


Buah sejati (fructus nudus) adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan terkadang
terdapat sisa bagian bunga yang tertinggal. Disebut pula buah telanjang (fructus nudus)
karena merupakan buah yang tidak terbungkus.
Buah semu (fructus spurius) terbentuk dari bagian bunga yang berubah menjadi bagian
yang paling mencolok dalam struktur buah dan tidak terjadi dari bakal buah sehingga
disebut buah palsu.

BUAH SEMU
Bagian yang menyebabkan terjadinya buah semu :
a. Tangkai bunga, misalnya jambu mete (Anacardium occidentale)
b. Dasar bunga bersama pada bunga majemuk, misalnya ara (Ficus glomerata)
c. Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya Fragaria vesca
d. Kelopak bunga, misalnya ciplukan (Physalis minima)
e. Tenda bunga dan ibu tangkai bunga pada bunga majemuk, misalnya nangka
(Artocarpus integra)

Penggolongan buah semu :


a. Buah semu tunggal, terjadi dari satu bunga yang memiliki satu bakal buah.
Misalnya jambu monyet, ciplukan
b. Buah semu ganda, terjadi pada bunga yang memiliki 2 atau lebih bakal buah yang
saling bebas satu sama lain, masing-masing bakal buah dapat tumbuh menjadi
buah. Misalnya pada strawberry (Fragaria vesca).
c. Buah semu majemuk, terjadi dari bunga majemuk. Misalnya pada nangka,
keluwih, buah ara dan buah beringin.

BUAH SEJATI
Penggolongan buah sejati :
a. Buah sejati tunggal, terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah, berisi satu
biji atau lebih.
1. Yang kering (siccus), bagian luarnya keras berkayu seperti kulit yang kering.
a. Hanya ada satu biji, jika masak tidak pecah (indehiscens)

Buah padi (caryopsis),


kulit buah berdinding tipis berlekatan Buah kurung (achenium),
dengan kulit biji, sulit dipisahkan kulit kulit buah berdinding tipis tidak berlekatan
buah dengan kulit biji dengan kulit biji, mudah dipisahkan

Bunga matahari, bunga pukul empat


Padi, jagung

Buah keras (nux), Buah keras bersayap (samara),


seperti buah kurung tetapi berasal dari seperti buah keras tp pada kulit buah
bakal buah beruang banyak yang terdapat sayap, untuk menyebarkan biji,
kemudian lebur daya tumbuh tinggi sekali.

Castanea argentea (chestnut) suku Dipterocarpaceae

b. Ada banyak biji, jika masak pecah sehingga biji terlepas (mericarpia)

Buah berbelah (schizocarpium),


ada 2 ruang atau lebih, jika masak pecah menjadi beberapa bagian. Tiap bagian
bersifat seperti buah kurung atau buah keras. Biji tidak terlepas.

Centella asiatica, Trapaeolum majus, Ocimum basilicum


Buah kendaga (rhegma), Buah kotak,
seperti buah berbelah, tiap bagian mengandung banyak biji, terdiri atas satu
terpecah, biji terlepas dari buah yang atau beberapa daun buah, jika masak
pecah, tapi kulit buah yang pecah tetap
masak.
menempel pada tangkai buah.

Ricinus communis, Hevea


brasiliensis, Geranium Calotropis gigantea

2. Yang berdaging (carnosus), dinding buahnya tebal berdaging. Dinding buah


(pericarpium) dibedakan mjd 3 : eksokarpium, mesokarpium, endokarpium.

Buah buni (bacca), Buah mentimun (pepo),


dinding terdiri atas dua lapisan : lapisan seperti buah buni tetapi kulit luar lebih
luar (tipis kaku) dan lapisan dalam (tebal, tebal dan kaku. Terjadi dari 3 daun buah
lunak, berair). Dapat terjadi dari satu atau yang tepinya melipat ke dalam sehingga
beberapa daun buah dengan satu atau terbentuk beberapa ruang.
beberapa ruang.

suku Cucurbitaceae dan suku


Carica papaya, Averrhoa carambola, Passifloraceae
Achras zapota, duku, rambutan

Buah jeruk (hesperidium), Buah batu (drupa),


merupakan variasi dari buah buni, kulit kulit buah terdiri atas eksokarpium,
buahnya memiliki 3 lapisan : flavedo mesokarpium dan endokarpium yang
(lapisan luar yg mengandung minyak), keras.
albedo (seperti spons tdr atas jaringan
bunga karang berwarna putih), dan lapisan
dalam (sekat-sekat yang berisi gelembung
berair)

Mangga, kelapa, nyamplung, peach,


Citrus sp. plum, kurma.

Buah delima,
kulit buah merupakan lapisan kaku yg
Buah apel (pomum),
hampir mengayu. Terdapat beberapa ruang seperti buah batu dengan kulit yang tipis
dengan biji yang memiliki salut biji yang tapi kuat. Memiliki beberapa ruangan yg
bebas. mengandung satu biji.

Apel dan pir


b. Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan 2 atau lebih bakal buah yang
bebas.

Buah kurung ganda Buah batu ganda

Mawar Rubus fraxinifolius

Buah bumbung ganda, Buah buni ganda,


berasal dari bunga dengan beberapa bakal kulit kaku, tipis dan buah seperti berasal dari
buah bunga yang memiliki beberapa bakal buah yang
berubah menjadi buah buni

Srikaya
Cempaka

Notes.
Buah bumbung (folliculus), sehelai daun buah yang membentuk
satu ruangan dengan banyak biji, pecah menurut kampuh perut.
Misalnya pada Calotropis gigantea

c. Buah sejati majemuk, terjadi dari bunga majemuk, masing-masing bunga


mendukung satu bakal buah.

Buah batu majemuk,


Buah buni majemuk, bunga majemuk yang setelah pembuahan
masing-masing anak bunga membentuk satu
berubah menjadi buah batu-buah batu.
buah buni.

Nanas Pandan

Buah kurung majemuk,


bunga majemuk yang setelah pembuahan berubah menjadi buah kurung. Buah berkembang
dari bunga tabung.

bunga
bunga
tabung
pita
(fertil)
(steril)

Bunga matahari
Morfologi Tumbuhan

BIJI
Biji hanya dimiliki oleh tumbuhan berbiji (spermatophyta),
/bekas tali
sebagai alat perkembangbiakan. Biji merupakan pusar

perkembangan dari ovulum/ bakal biji. Di dalam biji


terdapat embrio yang akan berkembang menjadi individu Testa

baru jika berada di lingkungan yang kondisinya baik.


Biji dibedakan menjadi 3 bagian :
a. kulit biji (spermodermis)
b. tali pusar (funiculus)
c. inti biji (nucleus seminis)

KULIT BIJI
Kulit biji berkembang dari selaput bakal biji (integumen). Kulit biji biasanya terdapat
pada tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).
Kulit biji terdiri dari 2 bagian :
a. Testa (lapisan kulit luar), biasanya keras atau kaku, tetapi ada pula yang tipis.
Warnanya dapat bermacam-macam: merah, biru, perang, kehijauan, dll.
b. Tegmen (lapisan kulit dalam), dinamakan juga kulit ari. Biasanya tipis seperti
selaput.
Gymnospermae hanya memiliki 1 lapisan integumen. Pada Gymnospermae, terdapat 3
lapisan kulit biji : sclerotesta sarcotesta
a. Sarcotesta, kulit luar yang tebal dan berdaging.
b. Sclerotesta, lapisan kulit yang keras dan berkayu,
menyerupai endocarpium pada buah batu
c. Endotesta, kulit paling dalam yg tipis seperti selaput,
biasanya melekat pada biji.
Pada kulit luar biji, biasanya terdapat bagian-bagian berikut :

Sayap (ala), Rambut (coma),


fungsinya untuk memancarkan biji dengan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa
perantaraan angin. rambut halus memiliki fungsi seperti ala

biji Spathodea campanulata dan Moringa


oleifera (kelor) Gossypium sp. dan Calotropis gigantea
Salut biji (arillus), Salut biji semu (arillodium),
berasal dari pertumbuhan tali pusar. seperti arillus tetapi berasal dari lubang bakal biji
(micropyle).

biji Durio zibethinus, Garcinia


mangostana, Lansium domesticum macis biji pala (Myristica fragrans).

Liang biji (micropyle),


Pusar biji (hilus),
lubang jalan masuknya buluh serbuk sari ke
bagian kulit biji luar yang merupakan bekas dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan, tepi
perlekatan dengan tali pusar. liang biji disebut karunkula.

kacang panjang (Vigna sinensis) dan


kacang merah (Phaseolus vulgaris)
Jarak (Ricinus communis)

Tulang biji (raphe),


Bekas berkas pembuluh pengangkutan
terusan tali pusar pada biji. Terdapat pada biji
(chalaza),
yang berasal dari bakal biji mengangguk
tempat pertemuan integumen dengan nuselus. (anatropus).

biji jarak (Ricinus sativus), biji Euphorbia


biji anggur (Vitis vinifera)
peplus

TALI PUSAR (FUNICULUS)


Tali pusar adalah bagian yang menghubungkan biji dengan
tembuni, merupakan tangkai biji. Jika masak, biji terlepas dari tali
pusar sehingga tampak bekasnya, yang disebut pusar biji (hilum)

INTI BIJI (NUCLEUS SEMINALIS)


Semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit biji
disebut dengan inti biji. Inti biji terdiri atas:
a. Lembaga (embrio), calon individu baru
b. Putih lembaga (albumin), jaringan berisi cadangan
makanan.
LEMBAGA (EMBRIO)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tumbuhan.
Terdapat 3 bagian utama lembaga, yaitu:
a. Akar lembaga (radicula), merupakan akar tunggang pada
tanaman dikotil. Radicula menghadap ke micropyle dan tumbuh
menembus kulit biji melalui micropyle. Pada Graminae, radicula
diselubungi oleh coleorhiza.
b. Daun lembaga (cotyledon), adalah ‘daun pertama’ dari
suatu tumbuhan. Fungsinya antara lain:
-Tempat penimbunan makanan
-Alat asimilasi
-Alat penghisap makanan dari putih lembaga.
Seringkali daun lembaga tidak tampak dari luar
c. Batang lembaga (cauliculus), dibedakan menjadi 2:
-Epikotil, ruas batang di atas daun lembaga
-Hipokotil, ruas batang di bawah daun lembaga
Ada juga bagian yg disebut dengan plumula yaitu batang
lembaga bersama calon daunnya.
Macam-macam daun lembaga berdasarkan jumlahnya:
a. Tumbuhan dengan satu daun lembaga, biasanya pada golongan monokotiledon,
fungsinya untuk menyerap makanan dari putih lembaga. Disebut dengan
skutelum.
b. Tumbuhan dengan dua daun lembaga, terdapat pada golongan dikotiledon.
c. Tumbuhan dengan banyak daun lembaga, terdapat pada golongan
gymnospermae.

Skutelum pada biji kelapa Skutelum pada jagung

Skutelum menyerap makanan pada endosperm dan embrio


Skutelum menyerap makanan pada endosperm sehingga
dapat langsung menyerap makanan dari skutelum
embrio bisa mendapat makanan dari saluran

Daun lembaga pada tumbuhan monokotil dan dikotil


Daun lembaga berbeda dengan daun pertama
Phaseolus vulgaris

Daun pertama

Daun lembaga/ kotiledon

Kotiledon dan daun pertama pada melon

Daun pertama

Daun lembaga

Daun lembaga pada konifer (lebih dari 2 daun lembaga) :

Pada gymnospermae

PUTIH LEMBAGA (ALBUMIN)


Putih lembaga merupakan cadangan makanan bagi lembaga. Leguminosae (polong-
polongan) tidak menyimpan cadangan makanan di dalam putih lembaganya, tetapi pada
kotiledon/daun lembaganya.
Albumin dibedakan menjadi :
a. Endospermium (3n), jaringan penimbun makanan terdiri dari sel yang berasal
dari inti kandung lembaga sekunder (polar nuclei) yang dibuahi oleh sperma.
Endospermium ditemukan pada angiospermae. Contohnya biji jagung, dll.
b. Perispermium, jaringan penimbun makanan yang berasal dari bagian di luar
kandung lembaga sekunder, misalnya berasal dari nuselus. Contohnya biji lada
(Piper nigrum).
Endosperm Perisperm
1. Berasal dari polar nuclei/Primary 1. Berasal dari nuselus pada biji
Endosperm Nucleus (PEN) 2. Bagian dari biji
2. Menyimpan cadangan makanan 3. Biasanya kering
3. Biasanya berbentuk cairan atau lembut Contoh : lada hitam
Contoh : air kelapa, jagung

Pada biji pala (Myristica fragrans) cadangan makanan tertimbun pada endospermiun
dan perispermium

Organ penyimpanan makanan pada berbagai biji :

KECAMBAH (PLANTULA)
Plantula/kecambah adalah tanaman yang baru keluar dari bijinya, sehingga masih
membutuhkan makanan dari biji.
Perkecambahan (cara tumbuhan berkecambah), dibedakan menjadi:
a. Epigeal, disebut juga perkecambahan di atas tanah. Jika daun lembaganya
terangkat ke atas oleh karena pertumbuhan ruas batang. Contohnya pada kacang
hijau (Phaseolus radiatus).
b. Hypogeal, disebut juga perkecambahan di bawah tanah. Jika daun lembaganya
tetap di dalam kulit biji dan tetap di dalam tanah. Misalnya pada biji kacang kapri
(Pisum sativum)
Phaseolus radiates : Epigeal Pisum sativum : Hypogeal

Endosperm dan kotiledon pada gymnospermae

Endosperm dan kotiledon

Perkecambahan dapat menunjukkan banyaknya kotiledon pada sebuah spesies.

Anda mungkin juga menyukai