PENDAHULUAN
-Biasanya pada suatu lokus hanya terdapat sepasang alel dan fenotip yang dihasilkan
merupakan kombinasi dari tiga macam genotip
-Misal, jika ada alel ‘A’ dan alel ‘a’ di sebuah lokus, maka kombinasi genotipnya adalah
AA, Aa dan aa
-Tetapi tidak semua lokus bersifat demikian, ada banyak fenotip yang merupakan
interaksi lebih dari dua alel
-Alel ganda adalah peristiwa dimana suatu lokus memiliki lebih dari dua alel
-Alel ganda ditemukan pada manusia (donor darah, identifikasi bayi tertukar) dan pada
hewan (pola penurunan warna rambut pada kelinci dan warna mata pada Drosophila)
Alel Genotip
2 3
3 6
4 10
5 15
n n/2 × (n+1)
-Abad-18 dimana transfusi darah kadang berhasil kadang menyebabkan kematian dan
belum diketahui penjelasan ilmiahnya
-Tahun 1901, Karl Landsteiner di Vienna ditemukan eristosit (antigen) dari individu
tertentu dapat menggumpal (aglutinasi) bila dicampur dengan serum (antibody) milik
individu lain dan terjadi reaksi antigen-antibodi
-Setiap ada komponen asing (antigen) yang masuk ke dalam darah hewan menyebabkan
hewan akan membentuk suatu antibodi yang akan bereaksi dengan antigen tersebut
Antigen : protein atau sesuatu yang mengandung protein
Antigen dapat berasal dari tumbuhan, hewan, atau bakteri
-Pada darah terdapat antigen A dan antigen B yang tersusun atas protein dan gula
(mukopolisakarida) yang memiliki struktur protein yang sama tetapi berbeda gula
penyusunnya
STRUKTUR ANTIGEN A, B, O
N-acetyl-D-galactosamine
D-Galactose
FAKTOR RH
-Tahun 1940, Landsteiner dan Wiener melakukan percobaan, kelinci diinjeksi darah
monyet Macaca rhesus dan terbentuk antibodi tetapi antibodi menggumpalkan sel darah
merah monyet rhesus. Di permukaan sel darah merah monyet rhesus terdapat antigen
dan diberi simbol Rh
-Antibodi yang dibentuk kelinci kemudian diuji pada manusia dan ada manusia yang
memiliki antigen Rh (disebut Rh+, simbol R) ada yang tidak (Rh-, simbol r)
-R dominan terhadap r
-Banyak dimiliki oleh penduduk Asia Selatan dan penduduk Amerika asli (Indian)
- Percobaan Lansteiner & Wiener tidak sederhana, ada 10 alel yang mengontrol
-Fisher & Race melakukan percobaan dimana dikontrol oleh tiga gen yang berdekatan
yaitu D,d,C,c,E,e (pseudoalel) dan diwariskan secara bersamaan sehingga seperti satu
alel :
Orang dengan alel D - Rh+
Orang yang tidak memiliki alel D - Rh-
Rh INCOMPATIBILITY
Ayah R dengan ibu r, ibu hamil,
anak di janinnya R, berupa antigen,
tidak bersesuain dengan ibunya
dan menyerang ibunya. Ibu akan
menghasilkan antigen rH untuk
melawan faktor rhesus. Antigen
masuk ke bayi dan dapat
menyebabkan kematin.
Tidak terjadi pada kehamilan
pertama karena baru diproduksi.
ERYTHROBLASTOSIS FETALIS
-The incompatibility of Rh-positive and Rh-negative bloods may also be noticed in death
of the child before or soon after birth.
-If a Rh-negative women marries a Rh-positive man and bears a Rh-positive foetus,
sometime due to some placental defect, some of the foetal RBC carrying Rh antigens
may pass into her own blood stream and cause the production of anti-Rh antibodies.
-The concentration of anti-Rh antibodies is gradually built up in the mother and she,
thus, becomes sensitized only at or just before birth of her first Rh-positive child.
-In a second or subsequent pregnancy involving a Rh-positive child, these anti-Rh
antibodies may return to the foetus through the placenta and destroy the Rh antigen
carrying RBC of foetus.
-The child may then suffer from a disease called erythroblastosis fetalis which is a
haemolytic anaemia often accompanied by jaundice, as liver capillaries become clogged
with the remains of red blood cells and bile is being absorbed by the blood.
-Death of the foetus may occur before birth or soon after birth.
ABO INCOMPATIBILITY
Ibu O dengan janin A – anti A di ibu, antigen A jika bertemu anti-A akan menganggu bayi.
Hemolytic Disease of the Newborn – tidak menunggu sampai kelahiran kedua
Genotip lalat Warna mata Genotip lalat Warna mata Genotip lalat Warna mata
Pasangan 1 - marmut sepia (ck) dan marmut krem (cd). Masing-masing marmut ini
memiliki satu induk albino (ca).
Pasangan 2 - marmut sepia (ck) dan marmut krem (cd). Marmut sepia memiliki satu induk
albino(ca), kedua induk marmut krem adalah sepia (ck).
Pasangan 3 - marmut sepia (ck) dan marmut krem (cd). Kedua marmut ini merupakan
hasil dari perkawinan antara marmut berwarna hitam (C) dan krem (cd)
Pasangan 4 - marmut sepia (ck) dan marmut krem (cd). Kedua marmut ini merupakan
hasil dari satu perkawinan antara marmut hitam dan sepia.
2. Ada dua sejoli kawin, mempelai perempuan bergolongan darah B, memiliki ayah
bergolongan darah B dan ibu bergolongan darah O. Sedangkan mempelai lelaki
bergolongan darah A, memiliki ayah bergolongan darah B dan ibu bergolongan darah A.
Perkirakan golongan darah anak-anaknya!
3. Ada dua sejoli kawin, mempelai perempuan bergolongan darah B, Rh+, memiliki ayah
bergolongan darah B, Rh+ dan Ibu bergolongan darah O, Rh-. Sedangkan mempelai pria
bergolongan darah A, Rh-, ayahnya bergolongan darah B, Rh+, dan Ibu bergolongan
darah A, Rh+. Perkirakan golongan darah anak-anak mereka!
4. Beberapa tahun lalu ada seorang istri bergolongan darah A dan kedua orang tuanya
juga bergolongan darah A, telah melahirkan anak bergolongan darah O, suaminya
bergolongan darah B. Ketika anak tersebut berusia satu tahun, sang suami gugur dalam
suatu tugas kenegaraan. Pada saat anak tersebut 6 tahun, dia menikah lagi dengan
seorang lelaki bergoldar AB dan memiliki anak bergoldar B. Si suami merasa ada yg
tidak beres dengan hal ini karena istri, mertua dan adik istrinya bergoldar A.
Menurutnya, tidak mungkin anaknya bergoldar B. Anda ditugaskan untuk menjelaskan
kepada lelaki tersebut agar tidak terjadi keraguan!
Hal ini dapat dijelaskan dengan mengetahui genotip golongan darah istri. Meskipun
kedua orang tua istri memiliki golongan darah A, tidak menutup kemungkinan istri
memiiki genotip golongan darah A heterozigot, dan hal ini sendiri dibuktikan dari anak
istri pada pernikahan pertamanya. Sang anak memiliki golongan darah O, dimana berarti
genotip golongan darahnya adalah ii, dan dari sini dapat diketahui bahwa sang istri
memiliki genotip heterozigot pula yaitu IAi, dengan demikian tidak menutup kemungkinan
bahwa istri dengan suaminya yang sekarang yang memiliki golongan darah AB (IAIB)
mempunyai anak bergolongan darah B.Hal ini dapat dilihat pada persilangan IAIB dengan
IAi.
Genetika
PEDIGREE
-Pedigree chart / family tree adalah skema silsilah keluarga yang menunjukkan catatan
keluarga suatu individu.
-Dapat digunakan untuk mempelajari pewarisan penyakit keturunan di dalam suatu
keluarga.
-Akan berguna jika menggambarkan suatu keluarga besar dan catatan keluarga
tersebut lengkap pada beberapa generasi.
-Untuk mempelajari genetika manusia tidak mudah karena tidak bisa mengawinkan
orang sembarangan / semau kita.
-Skema silsilah keluarga merupakan cara yang paling etis untuk mempelajari genetika
manusia.
-Seorang ahli genetika akan tetap menggunakan skema silsilah keluarga untuk
menentukan pewarisan penyakit di dalam suatu keluarga.
SIMBOL DASAR
O – perempuan (lingkaran)
[] – laki-laki (kotak)
O-[] – kawin (garis antara lingkaran dan kotak)
-Keturunan berada di bawah simbol parental
-Warna simbol berbeda untuk sifat yang akan dipelajari
O=[] – perkawinan antara individu berkerabat dekat (dua garis)
/-\ - keturunan kembar identik (garis cabang dengan garis lurus diantara cabang)
/\ - keturunan kembar tidak identik (garis cabang)
-Generasi dituliskan dengan nomor romawi ( I, II, III, IV, dst )
-Setiap individual dalam satu generasi dituliskan dengan nomor dibaca dari kiri ( II2, IV3,
dll )
TERPAUT-X (RESESIF)
-Pada ayah yang sakit XHY ;
menurunkan pada anak
perempuan sehingga anak
perempuan carrier
-Pada ibu yang carier XHX : dapat
menurunkan pada anak laki-
lakinya (sakit – XHY)
TERPAUT-X (DOMINAN)
-Pada ayah yang sakit XIY : menurunkan
kepada semua anak perempuannya (X
dominan) dan tidak pada anak laki-
lakinya
-Pada ibu yang sakit (XIX) : menurunkan
sebagian pada anak perempuan dan
laki
TERPAUT Y
-Semua anak laki-laki pasti sakit
ANALISIS PEDIGREE
-Pada manusia, analisis pedigree penting untuk mempelajari penyakit keturunan.
-Analisis pedigree menggunakan pohon keluarga dan informasi mengenai individu yang
mewarisi sifat dengan tujuan:
Mengetahui dasar genetika penurunan suatu sifat dari pola pewarisannya.
Memprediksi risiko timbulnya penyakit pada keturunan di masa yang akan datang
dalam suatu keluarga (konseling genetika)
CONTOH 2 : ALBINO
- Diekspresikan pada semua kelamin – autosom
-Diekspresikan tidak pada setiap keturunan –
resesif
-Parental heterozigot karena fenotipnya normal
CONTOH 3 : HEMOFILIA
-Terpaut kromosom X : hanya laki-laki
yang terwarisi, ayah hemofilia tidak
mewariskan sifat pada anak-anaknya
-Sifat tidak muncul di setiap generasi –
resesif
-Alel H (resesif) – hemophilia
CONTOH SOAL 1
Autosom resesif
CONTOH SOAL 2
X-linked dominan
CONTOH SOAL 3
Y-linked
Genetika
LINKAGE
-Kromosom adalah bagian dari sel yang membawa gen-gen yg selama meiosis
mengalami pemisahan secara bebas (Boveri & Sutton, 1903).
-Syarat agar gen dapat memisah secara bebas (hukum Mendel) yaitu gen harus terletak
lepas satu sama lain dalam kromosom
-Berangkai / Berpaut / Linkage adalah peristiwa beberapa gen bukan alel yang terdapat
pada satu kromosom yang sama.
-Linkage group / Kelompok Berangkai adalah gen-gen bersama alel-alelnya yang
terletak pada sepasang kromosom homolog berkelompok.
-Banyaknya kelompok berangkai pada suatu individu ekuivalen dengan jumlah
kromosom haploid dari individu yang bersangkutan.
-Zea mays (n=10) terdapat pada 10 kelompok berangkai; Pisum sativum (n=7) terdapat
pada 7 kelompok berangkai; Drosophila (n=4), terdapat pada 4 kelompok berangkai,
manusia (n=23), terdapat pada 23 kelompok berangkai
RANGKAIAN SEMPURNA
-Jika gen-gen yang terangkai letaknya amat berdekatan satu dengan yang lain, sehingga
ketika meiosis gen-gen tersebut tidak mengalami perubahan letak, sehingga bersama-
sama menuju ke gamet.
-Contoh: pada Drosophila dikenal gen terangkai berikut:
Cu : gen sayap normal
cu : gen sayap keriput
Sr : gen dada normal
sr : gen dada bergaris
-Lalat dihibrid dengan fenotip normal memiliki 2 kemungkinan genotip: Cu Sr/cu sr
(susunan sis) atau Cu sr/cu Sr (susunan trans)
UJI SILANG :
dikawinkan dengan
homozigot resesif
Contoh soal
P = gen warna ungu
p = gen warna merah
L = gen tepung sari panjang
l = gen tepung sari bulat
Ketika diujisilangkan, diperoleh keturunan:
Ungu panjang : 0,4375
Ungu bulat : 0,0625
Merah panjang : 0,0625
Merah bulat : 0,4375
Pertanyaan:
-Apakah gen tersebut terangkai? Mengapa?
-Berapa persentase rekombinasinya, jika terangkai?
-Buatlah diagram perkawinannya!
Jawaban
Ketika diujisilangkan, diperoleh keturunan:
Ungu panjang : 0,4375 (PL)
Ungu bulat : 0,0625 (Pl)
Merah panjang : 0,0625 (pL)
Merah bulat : 0,4375 (pl)
-Iya, karena perbandingan fenotipnya 1:n:n:1 - rangkai tak sempurna susunan cis
-(0,0625 + 0,0625) x 100% = 12,5%
Jawaban
Hitam pendek : 13 (AB)
Hitam panjang : 38 (Ab)
Putih pendek : 40 (aB)
Putih panjang : 9 (ab)
-
- (13+9)/100 X 100% = 21%
CROSSING OVER / PINDAH SILANG
-Pindah silang adalah penukaran segmen dari kromatid bukan kakak beradik (non-
sister cromatids) dari sepasang kromosom homolog, terjadi pada rangkaian tak
sempurna
-Pindah silang terjadi pada gametogenesis pada tumbuhan, hewan dan manusia.
-Pindah silang dibedakan menjadi 2 : pindah silang tunggal dan pindah silang ganda
PETA KROMOSOM
-Peta kromosom adalah gambar/ skema kromosom yg dinyatakan sbg satu garis lurus
yg memperlihatkan lokus setiap gen pada kromosom tersebut.
-Sentromer dianggap sebagai pangkal, diberi tanda 0 (nol).
-Pada lokus setiap gen diberi angka yg menunjukkan jarak antar gen tersebut dengan
sentromer/ jarak antara satu gen dg gen yg lain.
-Jarak diberi ukuran unit, 1 unit = 1% pindah silang.
-Misal : pada lokus gen p tertulis angka 6,2 - artinya jarak antara sentromer ke gen p
adalah 6,2 unit, dan seterusnya
Jarak antara p dan q disebut jarak peta
Peta kromosom yang tidak menunjukkan letak
sentromer disebut peta relatif
PERTANYAAN
Tentukan genotip para tetuanya!
Tentukan genotip F1-nya!
Apakah terjadi peristiwa berangkai? Jika ya, termasuk yang mana?
Berapa persentase genotip rekombinannya?
Tentukan jarak antara gen r dan k!
JAWABAN
CONTOH KASUS II
Pada Zea mays terdapat gen-gen sebagai berikut:
Bm = tulang daun hijau (normal) pr = biji warna merah
bm = tulang daun coklat (mengandung V = daun warna hijau (normal)
antosianin) v = daun warna hijau pucat
Pr = biji warna kuning (normal)
Uji silang trihibrid (♀ Bm Pr V/bm pr v) dan (♂ bm pr v/bm pr v) akan menghasilkan:
Bm pr v 57 tanaman bm Pr v 2 tanaman
bm pr v 434 tanaman Bm Pr v 1 tanaman
bm Pr V 60 tanaman Bm pr V 3 tanaman
Bm Pr V 441 tanaman bm pr V 2 tanaman
PERTANYAAN
Tentukan genotip tipe parentalnya!
Tentukan genotip tipe rekombinan dari gen yang mengalami pindah silang ganda!
Tentukan urutan letak gen yang benar!
Tentukan nilai pindah silangnya dan gambarkan peta kromosomnya!
JAWABAN
PENDAHULUAN
-Fenotip dari organisme :
Dipengaruhi perubahan skala kecil yang terjadi pada suatu gen
Dipengaruhi perubahan skala besar pada kromosom
-Rusaknya kromosom – dapat menyebabkan keguguran dan ketidaknormalan saat lahir
Gangguan fisik dan kimia
Eror pada meiosis
-Tanaman lebih bisa menoleransi kecacatan genetis daripada hewan – malah dapat
menguntungkan menjadi lebih besar poliploidi
-ANEUPLOIDI
kondisi dimana gamet cacat bergabung dengan gamet normal pada suatu fertilisasi
dan menghasilkan zigot yang mengandung kromosom tidak normal
1. MONOSOMIK
fertilisasi yang melibatkan sebuah gamet yang tidak memiliki salinan
kromosomnya (n-1) bertemu dengan gamet normal (n) mengakibatkan
hilangnya sebuah kromosom pada zigot (2n-1)
2. TRISOMIK
fertilisasi yang melibatkan sebuah gamet yang kelebihan satu kromosom (n+1)
bertemu dengan gamet normal (n) mengkakibatkan jumlah kromosom
berjumlah rangkap 3 di dalam zigot (2n+1)
SINDROM KNIFELTER
-Ekstra X pada laki-laki - XXY (1 diantara 2000 kelahiran)
-Testis lebih kecil dan steril
-Pembesaran payudara dan ciri tubuh perempuan
-Intelegensia di bawah normal
KANKER
LEUKIMIA MIELOGEN KRONIK
-Translokasi resiprok selama mitosis pada
sel-sel yang akan menjadi sel darah putih