Cara Kerja
Cara Kerja
Suatu transformer terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masing-masing:
1. Bagian utama
Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh “Eddy Current”.
Kumparan trafo
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik
terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax
dan lain-lain.
Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer
dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang
menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan
mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor
yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor
tersebut dengan tangki trafo.
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan)
dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
Prinsip kerja dari Silicagel / N2 ( Nitrogen kering ) sama,Yang berfungsi sebagai pengering /
menghisap butiran-butiran uap air yang dihasilkan oleh kerja transformer, sehingga tangki trafo
tetap kering dan terhindar dari karat bahkan kerusakan lebih luas.
Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun akan
berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan
mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu
minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki.
Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu
bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka
untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi
Silicagel Blue
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformer untuk mendapatkan tegangan operasi
sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer
dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off
load), tergantung jenisnya.
Indikator
Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator pada trafo sebagai
berikut:
2. Peralatan Proteksi
Rele Bucholz
Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di
dalam trafo yang menimbulkan gas.
Thermocontrol
Untuk mendeteksi panas / suhu pada Transformer dan dilengkapi dengan relay untuk melindungi
trafo pada pemakaian lebih atau sirkulasi udara ruangan kurang maksimal.
Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, berfungsi
sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas atau desakan oli yang timbul di
dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan
tangki trafo. Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz atau rele thermocouple, yakni
mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan
tekanan gas atau desakan oli.
Sesuai perkembangan jaman alat proteksi tersebut diefektifan menjadi satu bagian dengan fungsi
yang sama yaitu : Proteksi DGPT 2, RIS dsb
Minyak trafo
Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo,
terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat
sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan
tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Pengujian tegangan tembus oli dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik oli. Hal
ini dilakukan karena selain berfungsi sebagai pendingin dari trafo, oli juga berfungsi sebagai
isolasi.
Persyaratan yang ditentukan adalah sesuai dengan standard SPLN 49 - 1 : 1982, IEC 158 dan
IEC 296 yaitu:
Peralatan yang dapat digunakan misalnya merk Hipotronics type OC60D, Kato, Hihg Voltage,
Biddle / Megger dsb.
Untuk mengetahui specifikasi minyak trafo pakai lebih luas, dapat dilakukan pengujian Analisa
Gas terlarut dan test parameter dengan pengambilan sample minyak trafo pakai kurang lebih 1
liter, hanya bisa dilakukan di LAB LMK PLN atau instansi lain.
Tujuan dari perawatan tersebut tidak jauh beda dengan perawatan Transformer :
Selain manfaat diatas secara ekenomis bisa mencegah pengeluaran yang tak terduga atau
istilahnya mencegah lebih baik daripada memperbaiki.
Mengukur, mendata & menganalisa seluruh jaringan listrik, untuk mengetahui berapa besar
distorsi & harmonic yang terjadi di jaringan listrik dengan mengukur / merekam Tegangan, Arus,
Daya apparent (KVA), Daya Reaktiv ( KVAR ), Power Faktor, Harmonic ke 1 sd 13
( tegangan / arus ), THD Tegangan, THD Arus & Frekwensi selama 4 X 24 jam menggunakan 3
phase Network Analysator SKYLAB HT - 9030 dari AMPROBE INSTRUMENT.