Anda di halaman 1dari 9

Welcome!!

Nama: Elisabeth Y Irapanussa


Nim: 2016 78 004
Tugas: Kimia Industri
POKOK BAHASAN
Tahapan Testing Pada Manusia
01 Gambar Fase I,II,II,dan IV.

Penjelasan masing-masing tahapan


02

03 PT. KALBE FARMA

04 PT. SANBE FARMA

05 PT. PHAROS INDONESIA


Fase II
Calon obat diuji pada
Pasien tertentu (100-200)
Fase
orang, diamati efikasi
pada penyakit yang
4
Fase I diobati.
Calon obat diuji
pada sukarelawan Fase
sehat (20-25)
orang. 3
Fase IV
Fase “Post marketing
2 drug surveillance”,
Pengamatan
terhadap obat
Fase Fase III yang telah
Melibatkan dipasaarkan.
1 kelompok besar
pasien tertentu
(300-3000) orang.
FASE HUMAN TRIALS

Fase III Fase II


➢ Memastikan bahwa suatu obat-baru benar-benar ber ➢ Tujuan: melihat apakah efek farmakologik yang
khasiat (sama dengan penelitian pada akhit fase II) tampak pada fase I berguna atau tidak untuk
dan untuk mengetahui kedudukannya dibandingkan pengobatan.
dengan obat standar. ➢ Fase II dapat dipisahkan menjadi fase IIA dan
➢ Bila hasil uji klinik fase III menunjukkan bahwa obat IIB.Fase IIA khusus untuk menentukan dosis
baru ini cukup aman dan efektif, maka obat dapat di- Fase II
izinkan untuk dipasarkan dengan nama dagang
dan IIB untuk menentukan efikasi dari obat.
tertentu serta dapat diresepkan oleh dokter.

Fase III Fase I

Fase IV . Fase I
.
➢ Diamati pada pasien dengan berbagai kondisi, berbagai usia Fase IV ➢ Tujuan: Untuk mendapatkan dosis maksimum yang dapat
dan ras, studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama untuk ditoleransi.
melihat nilai terapeutik dan pengalaman jangka panjang ➢ Pada fase ini ditentukan hubungan dosis dengan efek yang
dalam menggunakan obat. ditimbulkannya dan profil farmakokinetik obat pada manusia
➢ Fase ini bertujuan menentukan pola penggunaan obat di ➢ Dosis oral yang dianjurkan adalah 1/50 dosis minimal pada
masyarakat serta pola efektifitas dan keamanannya pada hewan yang dapat menimbulkan efek. Dosis tersebut dinaikan
penggunaan yang sebenarnya. 2 kali lipat secara pelan-pelan sampai terjadi efek farmakologi
➢ Setelah hasil studi fase IV dievaluasi masih memungkinkan atau terjadi efek yang tidak diinginkan.
obat ditarik dari perdagangan jika membahayakan.
Perusahan Farmasi di Indonesia
PT. KALBE FARMA

Didirikan pada tahun 1966, Kalbe telah berjalan


jauh dari operasi sederhana yang dimulai di garasi
untuk menjadi perusahaan farmasi terkemuka di
Indonesia. Divisi bisnis ini mengelola portofolio yang
luas dari obat-obatan resep dan obat bebas,minuman
energi dan produk nutrisi, serta cabang distribusi
yang kuat yang melayani lebih dari satu juta outlet di
seluruh kepulauan Indonesia yang luas.
Kalbe Farma memiliki motto :Innovation for a Better
Life.
Perusahan Farmasi di Indonesia
PT. SANBE FARMA
PT Sanbe Farma merupakan group perusahaan farmasi
yang melaksanakan pengembangan formulasi, produksi, dan
penjualan produk obat yang aman dan berkualitas tinggi.
Sanbe Farma didirikan oleh bapak Jahja Santosa Apt pada
tahun 1975.
Unit yang pertama kali berdiri adalah Unit I yang berte
mpat di Leuwigajah. Pada mulanya Unit I ini memproduksi o
bat steril dan obat non steril. Pada tahun 1985 Sanbe mulai
memproduksi obat-obatan β-laktam dan sefalosporin. Prod
uksi antibiotik ini dilakukan di pabrik Unit II yang juga terl
etak di Leuwigajah
Memasuki tahun 1992, Sanbe Farma mulai memproduksi
obat-obatan warung atau obat over the counter (OTC),
salah satunya adalah Sanaflu.
PT. PHAROS
INDONESIA

PT. Pharos Indonesia didirikan sejak 30 september 1971, dimulai produksi obat-obatan pada september
1974 oleh Ong Joe San (Eddie Lembong) dengan nama Pharos Indonesia Ltd. Perusahaan berstatus PMDN (Pena
naman Modal Dalam Negeri) dan merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifik
at CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) .
Pada 30 juni 1990. Pharos didirikan pada tahun 1971 Perusahaan telah memperluas portofolio bisnisnya,
jadi sekarang ia meliputi: Farmasi, suplemen makanan & produsen kosmetik, Suplemen Makanan & Perusahaan Pem
asaran Nutraceutical, Apotek rantai dan toko kecantikan yang mencakup segmen pasar atas dan bawah.
DAFTAR PUSTAKA
• Jawi, M I., 2010, Peran Prosedur Uji Praklinik Dan Uji Klinik Dalam Pemanfaatan Obat
Herbal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.
• Rahmatini.2010. Evaluasi Khasiat dan Keamanan Obat (Uji Klinik), Majalah Kedokteran
Andalas No.1. Vol.34 hal 31-38.
• Kalbe Farma., 2014,kalbafarma.co.id.. Disitasi dari https://www.kalbe.co.id pada
Sabtu 06 Junny 2020 Jam 12.40 WIT.
• Sanbe Farma., 2015,sanbefarma.com. Disitasi dari https://www.sanbe-farma.com pada
Sabtu 06 Junny 2020 Jam 01.00 WIT.
• Pharos., 2014,pharos.co.id. Disitasi dari http://www.pharos.co.id pada Sabtu 06
Junny 2020 Jam 01.20 WIT.
Thank you☺

Anda mungkin juga menyukai