LAPORAN PENDAHULUAN
1. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Harga diri rendah kronis (HDRK) adalah evaluasi diri atau perasaan
negatif tentang diri sendiri atau kecakapan diri yang berlangsung lama dengan
penolakan terhadap diri dan membenci diri yang secara sadar atau tidak sadar
diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
B. Rentang Respon
aktualisasi diri konsep diri positif harga dri rendah keracunan identitas depolarisasi
Keterangan:
dalam beraktualisasi.
C. Faktor Penyebab
a. Faktor predisposisi
rendah yaitu:
2) Ideal diri
percaya diri.
b. Faktor presipitasi
rendah diri.
dan denial.
D. Proses Terjadinya
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga
sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak mampu atau merasa gagal menjalankan
fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan
menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional,
terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis.
karena ada kondisi sakit fisik secara yang dapat mempengaruhi kerja hormon
harga diri rendah kronis semakin besar karena individu lebih dikuasai oleh
pikiran-pikiran negatif dan tidak berdaya. Struktur otak yang mungkin mengalami
a. System Limbic yaitu pusat emosi, dilihat dari emosi pada individu dengan
harga diri rendah yang kadang berubah seperti sedih, dan terus merasa
harga diri rendah apabila ada kerusakan pada thalamus ini maka arus
informasi sensori yang masuk tidak dapat dicegah atau dipilah sehingga
penurunan.
depresi.
tidak berdaya.
peran dan fungsiseperti penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak
realistis, orang tua yang tidak percaya pada anak, tekanan teman sebaya,
peran yang tidak sesuai dengan jenis kelamin dan peran dalam
kemiskinan, tempat tinggal didaerah kumuh dan rawan, kultur sosial yang
dari luar, antara lain ketegangan peran, konflik peran, peran yang tidak
(Keliat, 1998).
E. Mekanisme Koping
sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan (Stuart & Sundeen.
1998 : 233-234).
penyalahgunaan zat.
harapanmasyarakat
dan orang lain.
F. Penatalaksanaan
a. Psikoterapi
diri lagi karena bila ia menarik diri ia dapat membentuk kebiasaan yang
bersama (Maramis,2005).
b. Terapi Modalitas
1) Aktifitas Kelompok
2) Terapi keluarga
3) Terapi Rehabilitasi
4) Terapi Psikodrama
5) Terapi Lingkungan
multidisipliner.
Tujuan:
Tindakan keperawatan:
1. Terapi generalis
Prinsip tindakan:
2. Terapi Kognitif
Prinsip tindakan:
Tujuan :
dimiliki.
Tindakan keperawatan :
1. Terapi generalis
Prinsip tindakan:
HDR
perawat sebelumnya
2. Triangle terapi
Prinsip tindakan :
A. Pengkajian
C. Pohon Masalah
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan dukungan
untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien
TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
o Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
o Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
o Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya
o Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan kemajuan dan
pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta : EGC
Keliat, B.A. (2002). Gangguan Konsep Diri Pada Individu Gangguan Jiwa. Jakarta :
EGC
Keliat,Budi. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta:EGC
Maramis, W.F. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University
Press
NANDA.( 2012) . Buku saku diagnosis keperawatan. Jakarta :EGC
Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. ( 2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Stuart, G.W & sundeen, S.J, (1998). Buku saku keperawatan jiwa (terjemahan). Edisi 3.
Jakarta :EGC
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperewatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Townsend, M. C. (1998). Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri, Pedoman
untuk Pembuatan Rencana Keperawatan , Jakarta : EGC.
SekolahTinggiIlmuKesehatan
AWAL BROS BATAM
SekolahTinggiIlmuKesehatan