Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMASANGAN INFUS

1. Definisi
Pemasangan infus adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh
melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk
menggantikan cairan/zat-zat mekanan dari tubuh. Pemasangan infus dilakkan
pada pasien yang memerlukan masukan cairan melalui intravena yang
mengalami pengeluaran cairan/nutrisi yang berat, dehidrasi, dan syok.

2. Anatomi Fisiologi
Permukaan dorsal tangan :

 Vena Sevalika.

 Vena supervisial dorsalis.

 Ramus Vena Dorsalis.

 Vena Basilika.

Pemukaan lengan bagian dalam :

 Vena Basilika.

 Vena Sevalika.

 Vena kubital median.

 Vena Median lengan bawah.

 Vena radialis

Permukaan Dorsal kaki :

 Vena Savenamagna.

 Fleksus Dorsalis.

 Ramus Dorsalis (Potter & Perry.2006).

1
Sifat pembuluh darah

Pembuluh darah dapat di ibaratkan sebagai selang yang bersifat

elastis, yaitu diameternya dapatmembesar atau mengecil. Sifat elastis ini

sangat bermanfaat untuk mempertahankan tekanandarah yang stabil. Sebagai

contoh, apabila tekanan di dalam pembuluh darah meningkat, makadiamater

pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi untuk menurunkan

tekanan yangberlebih agar menjadi normal. Bila pembuluh darah mengalami

kekakuan maka ia menjadikurang fleksibel sehingga tidak dapat

mengantisipasi terhadap kenaikan/penurunan tekanandarah.

Elastisitas pembuluh darah tidak tetap, pembuluh darah akan menjadi

kaku seiring bertambahnyausia (misal oleh karena terjadi pengapuran pada

dindingnya) oleh karena itu tekanan darah padaorang lanjut usia cenderung

sedikit lebih tinggi dari pada orang muda,. Penyebab lain darikekakuan

pembuluh darah adalah karena adanya tumpukan kolesterol pada dinding

sebelahdalam pembuluh darah, kolesterol juga menyebabkan penyempitan

pembuluh darah. Pembuluhdarah yang kaku akan menyebabkan hipertensi

(penyakit darah tinggi), walau sebenarnya tidaksemua penyakit darah tinggi

disebabkan karena kekakuan pembuluh darah. Apabila pembuluhdarah

menjadi kaku dan disertai penyempitan pada sebagian besar pembuluh darah

dalam tubuh seseorang, maka tekanan darahnya dapat menjadi sangat

tinggi (hipertensi berat). (UNICORE,2010).

2
3. Indikasi Tindakan yang dilakukan
1. Pasien dengan keadaan emergency (misalnya pada tindakan RJP), yang
memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam intravena.
2. Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat (sperti
furosemid, digoxin).
3. Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar terus menerus melalui
intravena
4.      Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit.
5.      Pasien yang mendapatkan transfuse darah.
6.      Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada
operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena
untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian
obat).
7.    Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, mialnya risiko
dehodrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum
pembuluh darah kolabs (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur
infus.
4. Kontra Indikasi
Kontraindikasi relatif pada pemasangan infus, karena ada berbagai situasi
dan keadaan yang mempengaruhinya. Namun secara umum, pemasangan infus
tidak boleh dilakukan jika ;
1. Terdapat inflamasi (bengkak, nyeri, demam), flebitis, sklerosis vena, luka
bakar dan infeksi di area yang hendak di pasang infus.
2. Pemasangan infus di daaerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal,
terutama pada pasien-pasien yang mempunyai penyakit ginjal karena
lokasi ini dapat digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V
shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
3. Obat-obatan yg berpotensi iritan pada pembuluh vena kecil yg aliran
darahnya lambat (contohnya pembuluh vena di tungkai & kaki).

3
5. Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermi
2) Dehidrasi.
3) Kekurangan cairan
4) Anoreksia.

4. Tujuan Tindakan Keperawatan yang diambil


Menurut Hidayat (2008), tujuan utama terapi intravena adalah
mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,
vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan melalui oral,
mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit, memperbaiki
keseimbangan asam basa, memberikan tranfusi darah, menyediakan medium
untuk pemberian obat intravena, dan membantu pemberian nutrisi parenteral.

4
Refrensi

Doenges, E, Marlin.Mary, F, M. & Alice, C, Geissler. (1999). Rencana Asuhan


Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran. EGC
Nn. Pemasangan infuse intravena. (Online),
(http://www.healthyrecipesdiary.org/pemasangan-infus-intravena, diakses 23
Febuari 2013)
Yuda. 2011. Macam-macam cairan infuse, (Online),
(http://dokteryudabedah.com/infuse-cairan-intravena-macam-macam-cairan-
infus, diakses 23 Febuari 2013 )

Anda mungkin juga menyukai