Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR : KP 16 TAHUN 2019

TENTANG

TIM CEPAT TANGGAP[QUICK RESPONSE TEAM)


OPERASIONAL PENERBANGAN PASCA BENCANA ALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang bahwa dengan adanya kemungkinan dampak dari


bencana alam yang dapat menimbulkan potensi
terganggunya operasional penerbangan di bandar udara,
serta untuk mendukung kelancaran kegiatan distribusi
bantuan dan medical evacuation untuk korban bencana

alam, perlu membentuk Tim Cepat Tanggap (Quick


Response Team) Operasional Penerbangan Pasca Bencana
Alam;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara tentang Tim Cepat Tanggap
(Quick Response Team) Operasional Penerbangan Pasca
Bencana Alam;

Mengingat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang


Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4956);
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 Tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 8);
Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
Peraturan Menteri Perhubungan PM 190 Tahun 2015
Manajemen Penanganan Operasi Ireguler Bandar Udara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1865);
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


TENTANG TIM CEPAT TANGGAP (QUICK RESPONSE TEAM)
OPERASIONAL PENERBANGAN PASCA BENCANA ALAM.

PERTAMA : Membentuk Tim Cepat Tanggap (Quick Response Team)


Operasional Penerbangan Pasca Bencana Alam dengan
susunan keanggotaan sebagaimana tercantum pada Lampiran
Keputusan ini.

KEDUA Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, terdiri


dari:

a. Pengarah;
b. Penanggung Jawab; dan
c. Pelaksana.

KETIGA Pengarah sebagaimana ditetapkan pada Diktum KEDUA


mempunyai tugas untuk:
a. memberikan pengarahan dalam melakukan penyusunan
langkah-langkah strategis agar Bandar Udara tetap dapat
beroperasi;
b. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil kerja
Tim;
c. menyampaikan kebijakan dan mengambil keputusan
terhadap hal-hal yang perlu ditindaklanjuti oleh Tim; dan
d. menyampaikan laporan kepada Menteri Perhubungan.
KEEMPAT Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada Diktum
KEDUA mempunyai tugas untuk:
a. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan keija t±n;
b. melakukan evaluasi, dan koordinasi terkait pelaksanaan
kerja Tim;
c. melaporkan status operasional bandar udara terdampak
berdasarkan basil penilaian pelaksana kepada Pengarah;
d. menentukan rencana aksi pemulihan yang diperlukan agar
bandar udara dapat beroperasi dengan memenuhi aspek
Keselamatan dan Keamanan Penerbangan; dan
e. melaporkan setiap perkembangan pelaksanaan
penanganan bencana kepada Pengarah.

KELIMA Pelaksana sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA terdiri


dari 2(dua) bidang, yaitu:
a. Bidang Operasional Penerbangan, yang mempunyai tugas
sebagai berikut:
1. melaksanakan operasional bandar udara sesuai dengan
Dokumen Bandar Udara Siaga Bencana/Get Airport
Readyfor Disaster(GARD);
2. melakukan rapid assessment terhadap kondisi fasilitas
penerbangan, prosedur operasional penerbangan, dan
sumber daya pasca bencana pada bandar udara yang
terdampak;
3. memastikan kinerja personel dan peralatan penunjang
keadaan darurat operasional penerbangan dalsim
kondisi baik dan siap untuk dioperasionalkan;
4. melaksanakan tindakan pemulihan agar bandar udara
dapat beroperasi dengan memenuhi aspek keselamatan
dan keamanan penerbangan;
5. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
dalam rangka pemulihan bandar udara; dan
6. menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
kerja tim kepada Penanggung Jawab.
b. Bidang Logistik dan Peralatan, yang mempunyai tugas
sebagai berikut:
1. melakukan inventarisasi kebutuhan peralatan guna
mendukung operasional penerbangan;
2. mengawasi pelaksanaan distribusi bantuan dan
medical evacuation yang melalui bandar udara serta
berkoordinasi dengan pihak terkait;
3. memastikan kebutuhan sarana transportasi Tim
terpenuhi;
4. menyiapkan logistik yang dibutuhkan oleh Tim selama
pasca bencana;
5. menyiapkan fasilitas Posko Pasca Bencana; dan
6. memfasilitasi rapat koordinasi penanganan bencana.

KEENAM Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA


melaksanakan lugas sejak tahap tanggap darurat, masa
transisi, sampai dengan pemulihan pasca terjadinya bencana
alam.

KETUJUH Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Tim


sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dibebankan
pada DIPA Direktorat Bandar Udara.

KEDELAPAN Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JAKARTA

Pada tanggal 29 JANUARI 2019

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

POLANA B. PRAMESTI

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:


1. Menteri Perhubungan Republik Indonesia;
2. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
5. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara; dan
6. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.

Salin^ sesuai aslinya


BAGIAN HUKUM

ENDAH a NAMA SAR


PembipaTk. I/(IV/b)
NIP. I96§0704 199503 2 001
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP 16TAHUN 2019
TANGGAL : 29 JANUARI 2019

SUSUNAN TIM CEPAT TANGGAP(QUICK RESPONSE TEAM)OPERASIONAL


PENERBANGAN PASCA BENCANA ALAM

1, Pengarah:

Direktur Jenderal Perhubungan Udara

II. Penanggung Jawab:

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;


2. Direktur Bandar Udara;
3. Direktur Navigasi Penerbangan;
4. Direktur Angkutan Udara;
5. Direktur Keamanan Penerbangan; dan
6. Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara.

III. PELAKSANA

1. KetuaTim:

Cecep Kumiawan - Direktorat Bandar Udara

2. Wakil Ketua;

Cece Taiya - Direktorat Bandar Udara

3. Bidang Operasi

Koordinator : Dwi Afriyanto - Direktorat Bandar Udara

Anggota : a. Zainul Arifin - Direktorat Keamanan Penerbangan;


b. Budi Kresna - Direktorat Kemanan Penerbangan
c. Indra Gunawan - Direktorat Navigasi Penerbangan;
d. Erwin Dwi Pumomo - Direktorat Bandar Udara;
e. Prasetiyohadi - Direktorat Bandar Udara;
f. Mahdan Izhohar - Direktorat Bandar Udara;
g. Yudhi Irsad - Direktorat Angkutan Udara;
h. Jatmiko - Direktorat Angkutan Udara;
i. Ahmad Suyono - Direktorat Keamanan Penerbangan;
j. Okta Kurnia Putra - Direktorat Navigasi Penerbangan;
k. A1 Huston - Direktorat Bandar Udara;
1. Petrus Heiy Tris - Direktorat Bandar Udara;
m. Tresna Alamanda - Direktorat Bandar Udara;
n. Gunawan - Direktorat Bandar Udara; dan
0. Sumardiyono - Direktorat Bandar Udara.

4. Bidang Logistik dan Peralatan

Koordinator : Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Hubungan


Masyarakat dan Umum

Anggota ; a. Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara;


b. Kepala Bagian Perencanaan;
c. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I -
Banten;
d. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II -
Medan;
e. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III -
Surabaya;
f. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV - Bali;
g. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V -
Makassar;
h. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI -
Padang;
1. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII -
Balikpapan;
j. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII -
Manado;
k. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IX -
Manokwari;
1. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X -
Marauke;
m. Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah 1 - Banten;
n. Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah II - Medan;
o. Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah III - Surabaya;
p. Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah IV ™ Bali;
q. Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah V - Makassar;
r. Kepala Sub Bagian Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI - Padang;
s. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VII - Balipapan;
t. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VIII - Manado;
u. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah IX - Manokwari; dan
V. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah X - Merauke.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDAra

ttd

POLANA B. PRAMESTI

Salinan sesuai aslinya

:^LA BAGIAN HUKUM

<u

JtN RA
NL AR

EN URNAMA SARI
naTk. I/(IV/b)
80704 199503 2 001

Anda mungkin juga menyukai