0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
174 tayangan3 halaman
1. Aseptic handling melibatkan penggunaan sarung tangan dengan benar, yaitu mengeluarkan dari pembungkus, memakai sebelah kanan dengan memegang bagian lipatan, dan mengambil kiri untuk memakaikan pada kanan.
2. Obat suntik hasil pencampuran tidak perlu pengawet tambahan karena bahan awal dan prosesnya telah menjamin sterilitas produk.
3. Kebijakan manajemen obat rumah sakit mencakup pers
1. Aseptic handling melibatkan penggunaan sarung tangan dengan benar, yaitu mengeluarkan dari pembungkus, memakai sebelah kanan dengan memegang bagian lipatan, dan mengambil kiri untuk memakaikan pada kanan.
2. Obat suntik hasil pencampuran tidak perlu pengawet tambahan karena bahan awal dan prosesnya telah menjamin sterilitas produk.
3. Kebijakan manajemen obat rumah sakit mencakup pers
1. Aseptic handling melibatkan penggunaan sarung tangan dengan benar, yaitu mengeluarkan dari pembungkus, memakai sebelah kanan dengan memegang bagian lipatan, dan mengambil kiri untuk memakaikan pada kanan.
2. Obat suntik hasil pencampuran tidak perlu pengawet tambahan karena bahan awal dan prosesnya telah menjamin sterilitas produk.
3. Kebijakan manajemen obat rumah sakit mencakup pers
1. Salah satu komponen penting dalam aseptic handling adalah penggunaan sarung tangan.
Apakah langkah awal penggunaan sarung tangan ?
a. Mengeluarkan sarung tangan dari pembungkusnya b. Pakai sarung tangan sebelah kanan dengan memegang hanya bagian lipatan c. Mengambil sarung tangan dengan tangan kiri dan dipasngkan pada tangan kanan d. Pegang sarung tangan sebelah kanan pada bagian yang terlipat dengan tangan kiri e. Membilas tangan dengan cairan antiseptic 2. Obat suntik hasil pencampuran tidak perlu pengawet tambahan. Mengapa demikian ? a. Rekonstitusi dikerjakn dalam ruangan steril b. Produk awal telah mengandng pengawet c. Sediaan steril akan digunakan oleh pasien d. Waktu penyimpanan 1 bulan e. Proses rekonstitusi tetap menghasilkan prodk steril 3. Kebijakan pelaksanaan manajemen dan penggunaan obat dapat diaplikasikan dirumah sakit. Manakah kebijakan yang mengharuskan farmasis menyiapakn obatsecara aseptic ? a. Kebijakan pemantauan penggunaan obat b. Kebijakanmanajmemen dan pengelolahan obat c. Kebijakan pelayanan farmasi d. Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi e. Kebijakan manajmen komunikasi dan informasi 4. Seorang anak dengan BB 10 kg akan diberikan ceftriaxone dengan dosis 20 mg/KgBB tiap 6 jam…..hitunglah berapa volume ceftriaxone yang dimasukkandalam cairan infus jika kecepatan infus 500ml/12 jam a. 4 ml b. 6 ml c. 8 ml d. 2 ml e. 10 ml 5. Berapakah tekanan udara clean room pada ruangan pencampuran non sitostika? Jawab : positif 30 Pa 6. Hitunglah berapa volume meropenem yang dimasukkan ke dalam cairan infus jikakecepatan infus 500ml/6 jam? (seorang anak dengan BB 10 ) a. 2 ml b. 4 ml c. 1 ml d. 3 ml e. 6 ml 7. Pembuatan nutrisi parenteral melibatkan kolaborasi petugas kesehatan rumah sakit. Apakah peran farmasis dalam hal ini ? a. Melakukan monitoring pengobatan pasien b. Melakukan evaluasi nutrisi pasien c. Melakukan pencampuran obat suntik d. Mengikuti pelatihan pencampuran nutrisi e. Melakukan evaluasi ketercampuran larutan nutrisi parenteral 8. Tuan ali baba umur 28 tahun akan diberikan injeksi benodon. Berapa volume injeksi untuk tuan ali baba dengan BB 75 kg? Jawab : 3 ml 9. Hitunglah berapa volume meropenem yang diberikan untuk anak tersebut setiap 6 jam ? (seorang anak dengan BB 10) Jawab : 3 ml 10. Apakah yang dimaksud dengan nutrisi parenteral ? Jawab : metode pemenuhan seluruh kebutuhan nutrisi melalui rute parenteral (intravena) untuk menjaga kebutuhan nutrisi pasien 11. Ny. Sinta Rama umur 35 tahun ……….. berapa volume injeksi untuk Ny.Sinta Rama dengan BB 50 kg ? Jawab : 1 ml 12. Manakah elemen yang mengharuskan tanggung jawab diberikan kepada SDM farmasis KHUSUS Jawab : staf yang menyiapkan produk steril dilatih dalam hal teknik aseptic 13. Bagaimana label obat sitostatika? Jawab : OBAT KANKER, TANGANI DENGAN HATI-HATI, label warna ungu 14. Hitunglah kecepatan infus dalam tetes/menit bila larutan TPN sebanyak 3000ml diberikan selama 24 jam dengan asumsi 1 ml=20 tetes Jawab : 41,6 tetes/menit 15. Hitunglah berapa volume meropenem yang dimasukkan ke dalam cairan infus jika kecepataninfus 500ml/12 jam Jawab : 8 ml 16. Bagaimana cara penanganan limbah sitostatika ? Jawab: dibakar pada suhu >1000C 17. Apakah komponen yang berperan penting dalam melindungi kesalahan produk? Jawab: memberikan label pada setiap barang dengan jelas 18. Apakah evaluasi yang berhubungan dengan keselamatan pasien ? Jawab : etiket harus sesuai resep dokter (perintah kerja) 19. Hitunglah berapa volume benodon yang dimasukkan ke dalam cairan infus jika kecepatan infus 500 ml/16 jam? (ALI BABA) Jawab : 6 ml 20. Hitunglah berapa volume ceftriaxone yang dimasukkan ke dalam cairan infus jik kecepatan infus 500ml/6jam? (Seorang anak dengan BB 10) Jawab : 2 ml 21. Berapakah ukuran partikel yang dapat disaring oleh High Efficiency Particulate Arresting Filter? Jawab : partikel berukuran lebih 0,3 dengan 99,97% 22. Berapa tekanan udara clean room pada ruangan pencampuran sediaan sitostatika ? Jawab : negative 30 23. Bagaimana persyaratan penyimpanan nutrisi parenteral ? Jawab : suhu 2-6 derajat celcius 24. Manakah peraturan yang berlaku saat ini sehubungan dengan aseptic dispensing ? Jawab : peraturan pemerintah no. 72 tahun 2016 25. Berapakah ukuran partikel yang menjadi standar ISO untuk perhitungan jumlah partkel dalam clean room ? Jawab : partikel berukuran lebih dari 0,5 26. Apakah petugas yang dimaksud ? Jawab : dokter-farmasis-perawat 27. Hitunglah berapa volume benodon yang dimasukkan kedalam cairan infus jika kecepatan infus 500ml/8jam (ali baba) Jawab : 3 ml 28. Kebijakan pelaksanaan manajemen dan penggunaan obat meliputi 7 elemen. Manakah elemen yang mengharuskan farmasis menyiapkan obat secara aseptic ? Jawab : persiapan dann penyaluran 29. Manakah cara menghindari kontaminasi partikel keluar yang tepat Jawab : menggunakan pass box untuk memasukkan obat dan pengemasan 30. Laminar Air flow/Biological Safety Cabinet harus sesuai standart ISO class-5 Jawab : 3.520 31. Ruangan pencampuran/oplos harus sesuai standart ISO class 7. Jawab : 352.000 32. Jawab : kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi (klo tidak salah soalnya kebiajakn MPO 5) 33. Apakah persyaratan utama yang harus dipantau sebagai syarat utama pada pengelompokan clean room ? Jawab : konsentrasi partikel 34. Apakah komponen yang berperan penting dalam melindungi produk dari kontaminasi lingkungan? Jawab: menjaga sterilitas peralatan dan bahan yang digunakan Sanitasi area kerja sebelum dan sesudah pengujian menggunakan alkohol 35. Apakah tujuan terapi nutrisi parenteral? Jawab : pemberian nutrisi untuk mencegah komplikasi obat 36. Apakah komponen yang berperan melindungi petugas ? Jawab : APD yang sepat seperti jas lab, sepatu lab, masker, sarung tangan, dan penutup kepala 37. Apakah prinsip utama yang dipertahankan dalam pencampuran obat steril Jawab : obat sterilsebelum dan setelah digunaka Ruangan harus steril 38. Termasuk apakah partikel yag berasal dari pakaian petugas ? Jawab : partkel tertahan keluar 39. Berdasarkan rumus Harris-Benedict berapakah jumlah kalori yang dibutuhkan ? Jawab : 1147 kkal 40. Ny A usia 50 tahun, BB 55 kg TB 160 Jawab : 1253