الحمد هلل الذى رفع اهل االيمان و اهل العلم درجات * والصالة والسالم على سيدنا محمد المحمود فى
* االرض والسماوات * وعلى اله واصحابه الذين هم اصحاب الفضائل والكرامات
اما بعد
Ashhabal Karamah, Para Kiai dan Ibu Nyai yang selalu kami ta’dhimi, wa nakhushshu bidz-
dzikr, Bapak Kiai Husni Zuhri beserta Ibu Nyai حفظكم هللا
Ashhabal Fadhilah, Dewan AsâtÎdz wal-Ustâdzât, yang dengan telaten membimbing kami
siang dan malam, Jasamu tak kan pernah kami lupakan.
Sobat-sobat santri semuanya, mbak-mbak dan adik-adik, kawan berbagi suka dan duka, di
lembaga suci tercinta, Miftahul-Ulum pesantren kita.
Hadirin-hadirat rahimakumullah,
Semilir angin menabur cinta. Menebar oksigen kepada siapa saja, di saat apa saja,
bahkan ketika kita tak menyadarinya. Maka sudah sepantasnya, kita bersyukur kepada Allah
yang telah menganugerahkan itu semua, di setiap desah nafas kita. Rasa syukur yang tak
hanya diekspresikan lewat kata-kata, namun perlu diaplikasikan dalam bentuk amal nyata.
Dalam rangka itu, marilah kita awali pertemuan ini dengan bersama-sama mengucapkan
ALHAMDULILLAH……. Selanjutnya, kita simak baik-baik majlis ilmu ini dan kita niatkan untuk
kita amalkan isinya. Atas kuasa dan kehendak Allah سبحانه وتعالى.
Jika nikmat bernafas dengan udara segar kita anggap nikmat kecil yang sering kita
sepelekan, Ternyata, nikmat terbesarpun seringkali kita abaikan. Apakah itu? Tak lain dan
tak bukan ialah terutusnya Sang Baginda Muhammad صلى هللا علي ه وس لمdan kita dijadikan
sebagian dari umatnya. Beliau yang terpuji, di langit dan di bumi. Beliau yang mengasihi,
selalu dan tanpa henti. Kita saja yang tak peduli, bahkan mengkhianati. Seberapa sering yang
kita ingat, meski sekedar dengan ungkapan shalawat??
!!! صلوا على النبي محمد.... !!! صلوا على النبي محمد.... صلوا على النبي محمد....!!!
Dengan shalawat tadi mudah-mudahan kita semua menjadi lebih rileks untuk menyimak
kajian kita malam (pagi/siang) ini yaitu tentang pentingnya ilmu dan bagaimana meraihnya.
Sebagaimana telah kita maklumi, kita semua adalah keturunan nabi agung, nabi pertama di
bumi ini, yaitu Sayyidina Adam ‘alaihisalam. Nabi Adam dimuliakn oleh Allah dengan ilmu
hingga seluruh malaikat diperintah untuk sujud hormat kepadanya. Hal ini menegaskan
Ungkapan dalam ‘Imrithi menegaskan, ال ترم علما وتترك التعبJangan pernah berharap dapat
ilmu sedang engkau tak mau capek berpayah-payah. Ilmu tak bisa dengan sim-salabim, ilmu
tak bisa diwariskan. Siapapun ayah-ibu kita, jika kita rajin belajar akan pintar. Dan jika kita
suka bermalas-malasan, bagaimana bisa memperoleh ilmu pengetahuan? Memang ada
istilah ILMU LADUNNI yaitu ilmu ya g didapat langsung dari Allah سبحانه وتعالىakan tetapi itu
juga bisa didapat jika bersungguh-sungguh dalam mujahadah dan muthalaah.
Jadi, sedikit atau banyak ilmu yang kita pelajari, sedikit atau banyak ilmu yang kita kuasai
haruslah diamalkan. Pengetahuan bahwa kita harus hormat dan patuh kepada orang tua
harus dibuktikan dengan selalu berusaha menyenangkannya dan mengikuti perintahnya.
Yang penting juga jangan sampai kita menyakiti hatinya.
Menghormat orang tua tak cukup hanya dengan mencium kedua tangan ataupun kakinya.
Lebih dari itu, kita harus berusaha untuk selalu membuatnya bahagia dengan kebaikan-
kebaikan yang kita lakukan. Mereka akan sangat sedih jika melihat atau mendengar kita
anak-anaknya hanya bisa meminta tambahan kiriman tapi tak bisa menunjukkan prestasi
keilmuan ataupun pengamalan. Terlebih jika kita telah pulang boyong, atau setidaknya saat
libur Ramadhan, kita tak bisa menunjukkan perubahan sikap dan prilaku yang lebih baik
daripada sebelum mondok.
Marilah sedikit demi sedikit, kita amalkan ilmu yang kita peroleh di Pondok kita tercinta ini.
Sehingga kita betul-betul menjadi anak-anak yang membanggakan orang tua kita, guru-guru
kita serta pondok pesantren kita. Dengan demikian, ilmu kita menjadi ilmu yang manfaat dan
barokah sebagaimana harapan kita semua. Amin
Kami kira ini saja yang bisa kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan.
Terimaksih atas perhatian.