D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : HAFIZAH UMMAMI
KELAS : II A (D-III PEREKAM MEDIK & INFOKES)
NI M : 1813462015
M.KULIAH : METOPELKES
1. DEFINISI
Metode identifikasi dugaan penyakit atau masalah kesehatan dengan cara
menerapkan uji, pemeriksaan atau prosedur lain yg dapat dilakukan secara
cepat
Pemeriksaan orang-orang asimptomatik untuk mengklasifikasikan mereka
dalam kategori yang diperkirakan mengidap atau diperkirakan tidak mengidap
penyakit yang menjadi objek skrining
2. TUJUAN
Mendapatkan mereka yang menderita sedini mungkin sehingga dapat dengan
segera memperoleh pengobatan
Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat
Mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri sedini
mungkin
Mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang sifat
penyakit dan selalu waspada melakukan pengamatan terhadap gejala dini
Mendapatkan keterangan epidemiologis yang berguna bagi klinisi dan peneliti
3. TIPE SKRINING MEDIS
1) Mass screening
2) Selective screening
3) Single disease screening
4) Case finding screening
5) Multiphasic screening
4. KARAKTERISTIK UJI SKRINING
Validitas
Reliabilitas
5. TEKNIK UJI SKRINING YANG BAIK
1) Pengobatan yang sesuai dan dapat diterima
2) Fasilitas harus tersedia
3) Mengenal kelainan yang timbul
4) Pemeriksaan yang sesuai
5) Pemeriksaan harus diterima masyarakat
6) Riwayat alamiah yang di skrining harus dimengerti
7) Harus ada kebijakan yang disetujui
8) Biaya harus seimbang
9) Penemuan kasus harus merupakan proses berkelanjutan
10) Test cukup sensitif dan spesifik
11) Penyakit atau masalah yang akan di skrining merupakan masalah yang cukup
serius
12) Kebijakan intervensi harus jelas
6. CONTOH SKRINING
1. Mammografi untuk Ca mammae
2. Pap Smear untuk Ca cervix
3. VCT untuk HIV/AIDS
4. Uji latih jantung untuk mendeteksi penyakit jantung koroner
7. SASARAN SKRINING PENYAKIT
Penyakit serius
Pengobatan sebelum gejala muncul harus lebih menguntungkan daripada
setelah gejala muncul
Mortalitas & morbiditas menjadi lebih rendah
Prevalensi penyakit preklinik harus tinggi pada populasi yang diskrining
8. PRINSIP PELAKSANAAN UJI SKRINING
Pisahkan secara jelas
Orang dengan tes positif atau yang dicurigai à rujuk ke dokter
Inisiatifnya lebih baik dimulai oleh peneliti atau lembaga penyedia pelayanan
Umumnya peduli terhadap penyakit kronik