Anda di halaman 1dari 4

UKRIDIAN Produktif Saat Pandemi

Mendengar kata Corona sudah tidak asing lagi ditelinga. Ponsel selalu berbunyi
menandakan pesan masuk di whatsapp, baik melalui pesan personal dari teman maupun
memalui grup chat yang memberikan informasi seputar virus corona. Dilansir dari
International Committee on Taxonomy of Viruses, virus corona merupakan sekumpulan virus
dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Virus
ini dapat mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan yang umumnya memiliki gejala
ringan seperti pilek, batuk dan demam. Virus ini ditemukan pertama kali di kota Wuhan, China
pada akhir tahun 2019. Virus corona ini disebut juga dengan istilah Covid-19 (Corona Virus
Disease 2019).
Organisasi kesehatan dunia (WHO) secara resmi mengumumkan bahwa virus corona
yang tengah mewabah dikategorikan pandemi global, yaitu wabah yang berjangkit secara
serempak di berbagai negara meliputi geografi yang luas. Dilansir dari website resmi informasi
Covid-19 (www.covid19.go.id) per tanggal 30 April 2020 Indonesia telah terkonfirmasi positif
Covid-19 sebanyak 10,118 orang; dirawat 7,804 orang, meninggal 792 orang dan sembuh
1,522 orang. Jumlah yang terkonfirmasi dari seluruh dunia berdasarkan data WHO
(www.worldometers.info) sebanyak 3,244,906 orang positif Covid-19. Indonesia menjadi
urutan negara ke-37 tertinggi positif Covid-19 di dunia. Salah satu provinsi tertinggi di
Indonesia dengan total 4,175 orang positif Covid-19 yaitu Provinsi DKI Jakarta.
Di tengah pandemi corona, pemerintah daerah DKI Jakarta langsung menerapkan
PSBB yang dimulai pada 10 April 2020. PSBB merupakan pembatasan sosial berskala besar
di ibukota dengan tujuan mencegah penyebaran Covid-19. Dengan diadakannya kebijakan
tersebut maka banyak kegiatan yang dilakukan dari rumah. Mulai dari bekerja, sekolah dan
kuliah. Sebagai UKRIDIAN sepatutnya kita menjadi agen dalam pencegahan penyebaran
Covid-19. Banyak hal yang dapat dilakukan di tengah pandemi tersebut, salah satunya adalah
mengampanyekan kepada sesama mahasiswa untuk tetap dirumah dengan mengikuti setiap
prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur yang ditetapkan seperti; keluar rumah hanya untuk
kepentingan mendesak, jaga jarak minimal 1 meter, menggunakan masker saat bepergian
keluar rumah dan mencuci tangan dengan rutin menggunakan sabun atau hand sanitizer saat
keluar rumah.
Selain harus mengikuti perkuliahan secara online, selama pandemi mahasiswa harus
tetap produktif dengan tetap memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal yang positif. Mahasiswa
harus memadukan setiap pekerjaan rutinitas yang dapat mengakibatkan rasa jenuh dengan
perkuliahan yang padat dan tugas menumpuk, sehingga harus diselingi dengan waktu istirahat
yang cukup. Hal ini saya rasakan juga sebagai mahasiswa tingkat akhir. Mungkin sebagian
orang berpikir sebagai mahasiswa tingkat akhir akan banyak waktu luang karena berkurangnya
jam kelas dalam kuliah dan sebagian orang juga berpikir pasti akan sibuk karena menyusun
skripsi. Dalam mengerjakan skripsi, saya mengibaratkan sedang dikejar waktu yang begitu
cepat. Hal ini membuat saya harus berlari begitu cepat bahkan secepat kilat. Waktu seakan
semakin cepat berjalan, cepatnya waktu berjalan dengan keterbatasan bimbingan yang hanya
sebatas bimbingan online membuat kepanikan semakin tidak terkendali. Namun begitulah
tantangan mahasiswa tingkat akhir.
Semasa pengerjaan skripsi di rumah, membuat saya hanya sering berdiam diri di depan
layar laptop. Seakan saya berpacaran dengan laptop karena sehari-hari waktu saya berikan
untuk berbicara didepan laptop sembari mengetik kata demi kata untuk skripsi. Kadang kala
waktu pacaran tersebut tidak begitu mulus karena ada sesuatu yang mengganggu kelancaran
pacaran yaitu paket data. Internet menjadi kebutuhan saat mengerjakan skripsi karena
membutuhkan browsing berbagai informasi terkait penelitian. Keterbatasan dana yang saya
miliki akibat tidak bisa bekerja ditengah pandemi membuat saya harus menghemat karena
membeli paket data yang cukup mahal. Saya rasa hal tersebut juga dirasakan banyak
mahasiswa karena hampir setiap hari harus menggunakan internet untuk keperluan kuliah, baik
saat perkuliahan online maupun mengerjakan tugas, sehingga hal tersebut perlu diperhatikan
bersama agar lebih hemat dalam memanfaatkan data untuk internet.
Penyusunan skripsi memang cukup berat mengingat bahwa penyusunan laporan tugas
akhir butuh waktu yang panjang dan bimbingan yang rutin dengan dosen pembimbing. Namun
pertemuan sebatas daring tidak mematahkan semangat untuk mengerjakan skripsi, bimbingan
melalui chat dan video dapat membantu proses pengerjaan skripsi, mungkin awalnya terlihat
canggung karena belum biasa namun pada akhirnya terbiasa. Pada akhirnya komunikasi dapat
berjalan dua arah antara saya dan pembimbing. Pada 22 April minggu lalu saya telah
menyelesaikan sidang seminar proposal saya. Sidang ini tergolong unik karena saya menjadi
mahasiswa pertama yang mengikuti sidang online di angkatan bahkan jurusan teknik industri
Ukrida. Sebelumnya sidang dilakukan secara tatap muka di kelas dengan presentasi namun hal
ini unik karena baru pertama kali terjadi. Setelah selesai sidang saya merasakan kelegaan
sementara karena dinyatakan lulus sidang, walaupun belum sidang akhir namun saya
merasakan usaha saya tidak sia-sia.
Disela waktu kosong, saya memanfaatkan waktu untuk mengikuti pelatihan online yang
diadakan oleh salah satu start up terkemuka di Indonesia yaitu Skill Academy by Ruang Guru.
Pelatihan ini kebetulan mengadakan pelatihan gratis karena anjuran pemerintah untuk belajar
dirumah. Pelatihan online dari Skill Academy menyediakan berbagai jenis kelas diantaranya
kelas pelatihan public speaking, mudah memahami TOEFL, emotional intelligence dll. Saya
memilih kelas pelatihan public speaking karena saya ingin mendalami salah satu bidang yang
saya geluti, yaitu berbicara di depan khalayak umum. Kelas public speaking menyediakan
beberapa materi pembelajaran dan praktik melalui video. Setelah kelas selesai akan
mendapatkan sertifikat yang menandakan lulus kelas tersebut dengan mengikuti ujian online.
Setelah menyelesaikan kelas tersebut saya langsung mengikuti ujiannya dan akhirnya saya
lulus, sehingga sertifikat saya dapatkan dan saya langsung upload ke portal Ukrida sebagai
salah satu syarat mahasiswa untuk mengikuti sidang skripsi. Pelatihan online tersebut selain
memberikan ilmu untuk mengembangkan skill dapat juga dimanfaatkan untuk dunia kerja
nantinya dan bisa dibagikan kepada teman-teman.
Setiap hari minggu keluarga saya memanfaatkan waktu bersama untuk beribadah,
walaupun sebagian orang menggunakan waktu ibadah dengan ibadah streaming. Namun kami
memanfaatkan waktu bersama untuk ibadah dirumah, diiringi dengan pujian dan pembawaan
firman. Satu hal yang bisa didapatkan dengan ibadah bersama keluarga adalah waktu
kebersamaan keluarga yang berkualitas, mungkin selama ini sibuk sendiri baik saat belajar,
bekerja bahkan ketika ada waktu bersama beberapa bermain gadget, namun saat beribadah
bersama waktu benar-benar untuk kebersamaan, dengan menikmati waktu bersama Tuhan dan
keluarga.
Ditengah kesibukan beraktivitas dirumah harus dapat memanfaatkan waktu untuk
berolahraga, saya setiap pagi hari setelah menyelesaikan pekerjaan rumah saya memanfaatkan
waktu untuk jogging di depan rumah dengan mengenakan masker sembari memanfaatkan sinar
matahari pagi yang berperan sebagai vitamin D untuk tubuh, yang berfungsi untuk
meningkatkan imunitas tubuh dan juga menyehatkan tulang. Selain olahraga diluar rumah saya
juga memanfaatkan waktu untuk berolahraga di dalam rumah, daya kreativitas saya dipacu saat
harus melakukan kegiatan dari rumah, saya bermain pimpong sendiri, mungkin orang
mendengarnya aneh karena tidak mungkin bermain pimpong sendiri melainkan harus berdua,
namun yang saya lakukan berbeda dengan yang orang lain lakukan, saya bermain pimpong
bersama tembok di kamar, dengan mengambil bath dan bola pimpong saya memulai kegiatan
tersebut di sore hari setelah belajar. Selain berolahraga, agar tubuh tetap sehat dan bugar maka
perlu mengonsumsi vitamin C sebagai peningkat daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan
yang melindungi sel dalam tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti buah jeruk,
pepaya, nanas dll.
Peran serta mahasiswa saat pandemi corona ini saya rasa cukup banyak mengingat
bahwa para kaum intelektual lebih memiliki daya berpikir dan kreativitas yang tinggi. Selain
menuruti anjuran dari pemerintah para mahasiswa dapat melakukan kampanye dalam bentuk
tulisan, video anjuran, video dukungan terhadap pemerintah maupun untuk tenaga kesehatan.
Kampanye tersebut dapat dibagikan di media sosial seperti di Instagram, Facebook, Youtube
dll. Sebagai bentuk kepedulian dalam mencegah menyebarnya Covid-19. Saya sendiri
melakukan kampanye terhadap masyarakat melalui media sosial saya yaitu instagram dan
facebook dengan membuat artikel untuk tetap menjaga kesehatan dan bentuk apresiasi kepada
medis dan paramedis, karena mereka merupakan garda terdepan dalam memerangi Covid-19.
Dalam masa study from home salah satu godaan paling besar bagi mahasiswa adalah
berselanjar di media sosial, baik instagram, facebook, twitter bahkan yang lagi tren sekarang
yaitu Tiktok. Semua hal tersebut sangatlah menguras waktu dan juga tenaga sehingga membuat
waktu terbuang sia-sia bahkan tugas jadi terabaikan, kita harus bijak memanfaatkan waktu
dalam bersosial di media, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat alarm
dalam ponsel untuk mengingatkan kita batas waktu maksimum dalam menggunakan media
sosial, memang tidak mudah tetapi harus butuh komitmen dari dalam diri dengan memiliki
prinsip bahwa waktu begitu mahal. Mahasiswa yang memiliki pemikiran maju harus
memanfaatkan waktu agar tetap produktif, salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah
menggembangkan hobi untuk hal yang positif. Sebagai contoh, saya menggunakan waktu saya
di sela-sela mengerjakan skripsi dengan membuat blog pribadi sebagai wadah menyalurkan
aspirasi dan ide saya melalui tulisan, dan itu sesekali saya posting di media sosial saya.

Galon Pernando Sigalingging

Teknik Industri 2016

(537801012208537 BRI)

Anda mungkin juga menyukai