Anda di halaman 1dari 6

PENGOLAHAN DATA MANUAL DAN SOFTWARE

GEOLISTRIK INDUKSI POLARISASI DENGAN


MENGGUNAKAN KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

Try Fanny Poerna Maulana


115.140.058
Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
Jalan SWK 104 Condongcatur Yogyakarta
tri3_fanni3@hotmail.com

INTISARI

Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mengukur sifat
kelistrikan batuan yang berada di bawah permukaan bumi sehingga dapat memberikan
gambaran di bawah permukaan dan gambaran ini tergantung dari target atau tujuan dari
eksplorasi tersebut. Dalam geolistrik terdapat berbagai macam metode, salah satunya
adalah metode induksi polarisasi (polarisari terimbas) dengan konfigurasi dipole-dipole.
Metode polarisasi terimbas adalah salah satu metode geofisika eksplorasi yang digunakan
untuk mencari mineral logam dalam bumi. Namun pada metode ini, elektroda
potensialnya diganti dengan menggunakan porous pot yang berguna untuk merekam
potensial akibat injeksi arus listrik. Dasar metode ini adalah mendeteksi terjadinya
polarisasi listrik pada permukaan logam dengan mengalirkan arus listrik ke dalam tanah.
Acara praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 22 September 2016 yang bertempat di
NAS D 3.8 Jurusan Teknik Geofisika UPN “Veteran” Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan konfigurasi dipole-dipole dengan panjang lintasan 200 m dan spasi
elektroda 10 m. Hasil dari penampang software Res2DINV ini juga menghasilkan dua
penampang., yaitu : penampang resistivitas dan penampang chargeability. Penampang
resistivitas ini menggunakan iterasi 4 dengan error sebesar 53,7 %. Penampang yang
kedua ialah penampang chargeability, yang iterasi 4 dengan error sebesar 50,0 %.

Kata Kunci: Geolistrik, Induksi Polarisasi, Konfigurasi Dipole-dipole, Porouspot,


Chargeability

1. PENDAHULUAN dengan mendetekasi variasi resistivitas


suatu daerah penelitian.
Metode geofisika di era sekarang ini Metode geolistrik yang akan dibahas
semakin berkembang dan kompleks. ialah metode induksi polarisasi. Metode ini
Metode geofisika khususnya di ilmu merupakan salah satu metode aktif yang
kebumian pada dasarnya banyak berarti perlu penginjeksian arus terlebih
digunakan untuk menyelidiki daerah dahulu. Penggunaan macam-macam
bawah permukaan dan memetakannya metode dalam geolistrik ini sebenarnya
sedetil mungkin. Salah satu yang termasuk disesuaikan dengan target yang diinginkan.
dari metode geofisika ialah metode Untuk acara kali ini, digunakan metode IP
geolistrik yang juga berkembang untuk dengan konfigurasi dipole-dipole untuk
berbagai kegiatan eksplorasi maupun mendapatkan nilai resitivitas dan
geoteknik. Metode geolistrik ini chargeability.
mempelajari keadaan bawah permukaan
Metode geolistrik ini pada umumnya polarisasi tergantung pada jenis konduksi
banyak dimanfaatkan untuk eksplorasi dalam batuan. Jika ada aliran arus listrik,
mineral seperti emas, bijih besi, nikel, dll. maka dekat permukaan mineral akan
Selain itu juga dapat digunakan untuk terjadi pengakumulasian ion – ion
eksplorasi air tanah, ekplorasi geothermal bernuatan negatif dan positif, karena ion
dan masih banyak yang lainnya. negatif dari medan listrik yang melaluinya
Maksud dari acara praktikum ini ialah tertahan oleh ion positif di dekat
praktikan mampu memahami konsep dasar permukaan mineral tersebut. Di bagian lain
dari metode induksi polarisasi khususnya dekat pengakumulasian terjadi kekurangan
menggunakan konfigurasi dipole-dipole. muatan. Dari sini terjadi gradien
Selain itu, praktikan juga mampu konsentrasi ion – ion yang menentang arus
memahami tahapan pengolahan data secara listrik yang melewatinya dan gejala ini
tepat dan benar. Tujuan dari acara disebut polarisasi.
praktikum ini agar praktikan dapat Polarisasi terimbas ini juga dapat dibagi
mengolah data hingga menghasilkan menjadi dua yaitu:
penampang resistivitas dan penmapang a. Polarisasi Elektroda
chargeability baik secara manual maupun Polarisasi ini dinamakan juga polarisasi
dengan software Res2DINV. elekitronik atau polarisasi logam.
Polarisasi ini terjadi karena adanya
2. DASAR TEORI beda tegangan, antara ion negatif dan
ion positif. Beberapa ion negatif
Metode polarisasi terimbas adalah salah bergerak kekiri dan ion positif bergerak
satu metode geofisika eksplorasi yang kekanan di bawah pengaruh medan
digunakan untuk mencari mineral logam potensial. Dalam butiran sulfida,
dalam bumi. Dasar metode ini adalah konduksi disebabkan oleh elektron-
mendeteksi terjadinya polarisasi listrik elektron, sehingga aliran arus berubah
pada permukaan logam dengan dari ionik menjadi elektronik pada
mengalirkan arus listrik ke dalam tanah. permukaan mineral.
Dengan metoda polarisasi terimbas dapat b. Polarisasi Membran
terlihat fenomena elektrokimia, dan dari Polarisasi ini juga dinamakan polarisasi
kurva responnya dapat terlihat informasi elektrolitik atau polarisasi bukan
yang spesifik, seperti misalnya terlihat logam. Polarisasi ini dapat terjadi pada
harga IP yang postif maupun negatif. pori-pori batuan meskipun tanpa aliran
Kandungan mineral di bawah permukaan arus karena diakibatkan oleh mineral
berdasarkan proses terjadinya mempunyai yang bermuatan negatif karena
bentuk yang bermacam-macam, misalnya strukturnya berupa lembaran silika
lapisan-lapisan, bola, silinder, dll. Dimana alumina, sehingga muatan negatif ini
untuk dapat mengetahui berbagai bentuk menarik ion-ion positif dan terbentuk
sampel diatas maupun parameter awan ion positif di sekitar
parameter fisis sampel perlu dilakukan permukaannya dan meluas pada
pemodelan. Pemodelan dilakukan dengan elektrolit. Pengakumulasian muatan
melihat hubungan antara chargeabilitas akan menghambat jalannya arus listrik
dan jarak lateralnya. Persen kontras yang melaluinya sehingga terjadilah
chargeabilitas tertinggi didapat pada harga hambatan ionik sepanjang pori-pori
X=0 (tepat berada diatas sampel). batuan yang ada mineral lempungnya.
Besarnya kontras resistivitas/konduktivitas Dalam metode polarisasi terimbas,
antara sampel dengan latar belakang, terdapat dua macam fenomena yang
kedalaman sampel, maupun jejari sampel menyebabkan timbulnya gejala ini.
sangat mempengaruhi harga persen kontras Fenomena tersebut diantaranya adalah:
chargeabilitas.  Fenomena Elektrokimia
Polarisasi terimbas adalah salah satu Fenomena ini terjadi karena adanya
metode geolistrik yang menggunakan reaksi dan perubahan kimia di dalam
aliran listrik dalam melakukan survei. Efek
suatu mineral akibat dialirkannya arus masuk merupakan gelombang persegi
listrik ke dalam tanah dan berinteraksi pengukuran fase dinyatakan sebagai
dengan larutan yang ada dalam suatu sudut fase diantara gelombang
pori-pori batuan, sehingga akan terjadi harmonik fundamental dari sinyal yang
beda potensial antar permukaan dikirim dan yang diterima. Pengukuran
elektroda dengan lautan tersebut. Maka fase memerlukan suatu sinyal referensi
antara pori-pori batuan dengan di antara pengirim dan penerima.
elektroda berada dalam kesetimbangan Sudut-sudut fase dinyatakan dalam
reaksi. miliradian. Sehingga dapat dikatakan
 Fenomena Elektrokinetik cara ini mengukur sudut fasa antara
Fenomena ini terjadi tanpa adanya masukan arus ke dalam tanah dengan
suatu reaksi kimia, hal ini dapat tegangan keluaran yang diamati. Dari
dicontohkan pada lempung. Mineral sifat bilangan kompleksnya, maka
lempung dalam batuan memiliki resistivitas dapat dituliskan dalam
muatan negatif yaitu pada bidan batas bentuk :
antara muka permukaan batuan dan
larutan pori. Sehingga menyebabkan
ion dalam IP, arus terkontrol dialirkan
ke dalam tanah.
Untuk memperoleh suatu data,
pengukuran polarisasi terimbas ini dapat Metode resistivitas menggunakan
dilakukan dengan tiga macam cara, pengukuran konfigurasi dipole-dipole
diantaranya: dilakukan dengan metode mapping yaitu
 Domain waktu (Time Domain) pengukuran dengan spasi elektroda yang
Jika arus listrik dialirkan ke tanah dan konstan dengan menggunakan konfigurasi
kedua kedua elektroda diamati, akan dipole-dipole, dimana elektroda arus dan
terlihat bahwa tegangan tidak segera potensial bergerak bersama-sama sehingga
turun menjadi nol setelah arus diperoleh harga tahanan jenis secara lateral
dimatikan, akan tetapi menurun secara (horizontal) spasi elektroda yang
perlahan – lahan menjadi nol. Ke dalam digunakan akan menentukan kedalaman
tanah dialirkan arus listrik berbentuk target yang akan dicapai. Konfigurasi
persegi panjang. Jika arus listrik elektoda dipole-dipole memiliki nilai
dihentikan, maka terjadi peluruhan faktor geometri:
potensial antara kedua elektroda
tersebut. Amplitudo tegangan yang K = π(1 + n)(2+n)n.r
turun secara perlahan-lahan tersebut
merupakan ukuran dari efek polarisasi Data-data resistensi yang terukur diplot
terimbas. pada titik-titik yang sesuai dengan harga n
 Domain Frekuensi (Frequency Domain) = 1,2,3,4……n dengan kedalaman semu
Dalam cara ini, arus yang dimasukkan sehingga dapat dibuat kontur
ke dalam tanah dilakukan dengan pseudosection variasi resistivitas ke arah
frekuensi yang berbeda. Dari respon lateral dan vertikal.
pada frekuensi yang berbeda ini, Konfigurasi dipole-dipole telah banyak
tercermin sifat polarisasi dari mineral diterapkan dalam eksplorai mineral-
dalam bumi. mineral sulfida dan bahan tambang dengan
 Sudut Fasa IP kedalaman yang relatif dangkal. Dimana
Pengukuran fase dalam IP dinyatakan hasil akhir yang berupa profil secara
sebagai perbedaan sudut fase diantara vertikal dan horizontal.
sinyal tegangan yang diterima dan
bentuk gelombang arus yang masuk,
dengan asumsi keduanya berbentuk
gelombang sinusoidal. Jika arus yang
3. METODOLOGI

Acara praktikum dilaksanakan pada


hari Kamis tanggal 22 September 2016.
Praktikum kali ini diadakan di ruang kelas
NAS D 3.8 program studi Teknik
Geofisika UPN “Veteran” Yogyakarta.

Gambar 1. Konfigurasi elektroda dipole-


dipole

Keterangan:
r1 = C1 sampai P1
r2 = C2 sampai P1 Diagram Alir
r3 = C1 sampai P2
r4 = C2 sampai P2

I = Arus Listrik (mA)


Ρ = Resistivitas semu
ΔV = Beda potensial (mV)
K = faktor geometri
R = jarak elektroda
N = bilangan pengali

Pada metode dipole-dipole konsep


penjalaran arus berbeda dengan
konfigurasi lainnya. Berikut adalah konsep
penjalaran arus pada konfigurasi dipole-
dipole. Gambar 3. Diagram Alir

Diagram diatas merupakan tahapan


dalam pengolahan data dipole-dipole,
yaitu sebagai berikut.
1. Data yang telah diperoleh kemudian
dimasukkan dalam Ms. Excel agar
dapat diolah mulai dari perhitungan
nilai Rho semu, k, Rho apparent, dan
kedalaman (depth).
2. Melakukan pembuatan penampang
dengan software Res2Dinv.
3. Pembuatan penampang dengan
Gambar 2. Konsep penjalaran arus konfigurasi menggunakan software Res2DINV
dipole-dipole
dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
 Buka software Res2DINV Kemudian pilih yang
 Klik File, lalu Read Data File dan memunculkan resistivity dan IP.
buka data yang formatnya .DAT  Nanti akan muncul hasil dua
 Untuk smooth, klik Menu lalu penampang yang bebeda
Change Setting lalu Finite Mesh parameter.
grid size, pilih 4nodes dan  Jangan lupa memasukkan
trapezoidal. topografinya dengan klik display
 Klik Menu lagi, pilih Mesh section dan pilih include
refinement dan choose finest mest. topography in model display.
 Dan untuk pemodelan, pilih menu  Hasilnya berupa penampang yang
inversion dan klik least-square sesuai dengan keadaan topografi
inversion. Kemudian akan muncul daerah penelitian.
3 penampang. 4. Melakukan analisa dari masing-
 Untuk pemodelan klik display dan masing hasil pengolahan data.
pilih display inversion result. 5. Dari hasil yang telah didapat,
kemudian melakukan interpretasi
 Lalu, klik display section, lalu klik
sehingga sampai pada pembuatan
choose resistivity or IP display.
kesimpulannya.
6. Pengolahan data telah selesai.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4. Penampang Induced Polarization konfigurasi dipole-dipole

Penampang dengan software Pada penampang resistivitas terlihat


Res2DINV ini menghasilkan dua gradasi warna yang beragam sehingga
penampang, yaitu penampang resistivitas lebih detil untuk menjelaskan tiap-tiap
dan penampang chargeability. Hasil dari nilai resistivitas yang bervariasi.
penampang software ini telah dimasukkan Penampang resistivitas ini menggunakan
dengan nilai topografi sehingga gambar iterasi 4 dengan error sebesar 53.7%.
penampang tersebut telah sesuai dengan Dilihat dari skala nilai resistivitas, secara
keadaan di lapangan yang sebenarnya. umum dapat dibagi menjadi 3, yaitu
resistivitas rendah berkisar 4 – 25 ohm.m,
resistivitas sedang antara 25-325 ohm.m, biru tua hingga biru muda di elevasi
dan resistivitas tinggi antara 325-1800 sekitar 138-146 m.
ohm.m. Nilai resistivitas tinggi ini terletak Penampang yang kedua ialah
pada elevasi sekitar 130 m hingga 140 m. penampang chargeability. Pada
Kemudian, di sela-sela nilai resistivitas penampangan ini memiliki iterasi 4 dengan
tinggi tersebut terdapat nilai reistivitas error sebesar 50,0 %. Dilihat dari skalanya
rendah yang ditunjukkan dengan warna
dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu nilai reistivitas rendah yang
nilai rendah antara 14 - 133 msec, nilai ditunjukkan dengan warna biru tua
sedang antara 133 - 310 msec, dan nilai hingga biru muda di elevasi sekitar
tinggi antara 310 - 428 msec. Pada 138-146 m.
penampang chargeability ini didominasi  Dilihat dari skala penampang
dengan warna biru yang menunjukkan chargebility dapat dibagi menjadi 3
nilai yang sangat rendah. Tetapi pada bagian, yaitu nilai rendah antara 14 -
bagian kanan bawah terlihat gradasi warna 133 msec, nilai sedang antara 133 -
biru muda - hijau muda. Nilai maksimum 310 msec, dan nilai tinggi antara 310 -
sebesar 210 msec terletak pada lintasan ke 428 msec. Pada penampang
170 m dengan elevasi sekitar 134 m. chargeability ini didominasi dengan
Sedangkan nilai minimum nya ialah 0 warna biru yang menunjukkan nilai
yang banyak tersebar yang telah yang sangat rendah. Tetapi pada
ditunjukkan dengan dominasi warna biru bagian kanan bawah terlihat gradasi
tua. warna biru muda - hijau muda. Nilai
maksimum sebesar 210 msec terletak
pada lintasan ke 170 m dengan elevasi
5. KESIMPULAN sekitar 134 m. Sedangkan nilai
minimum nya ialah 0 yang banyak
Dari pengolahan data yang telah tersebar yang telah ditunjukkan
dilakukan, dapat di tarik kesimpulan dengan dominasi warna biru tua.
sebagaai berikut.
 Dilihat dari skala nilai resistivitas,
secara umum dapat dibagi menjadi 3, DAFTAR PUSTAKA
yaitu resistivitas rendah berkisar 4 –
25 ohm.m, resistivitas sedang antara Staf Asisten.2013. Modul Praktikum
25-325 ohm.m, dan resistivitas tinggi Geolistrik. Yogyakarta.
antara 325-1800 ohm.m. Nilai Universitas Pembangunan Nasional
resistivitas tinggi ini terletak pada “Veteran”
elevasi sekitar 130 m hingga 140 m. Telford,W.M.1990. Applied Geophysics
Kemudian, di sela-sela nilai Second Edition. Cambridge
resistivitas tinggi tersebut terdapat University Press, Cambridge UK.

Anda mungkin juga menyukai