Anda di halaman 1dari 10

HASIL PENGAMATAN MATA KULIAH STRUKTUR

PERKEMBANGAN TUMBUHAN

“RESPON JARINGAN EPIDERMIS (CANNA, COLOMBUS DAN


PHILODENDROM) TERHADAP LINGKUNGAN TERPAPAR DAN
TIDAK TERPAPAR”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK I

Wahyu Nur Sulistyanto (15030244001)

Silviana (15030244022)

Erra Ericha Safani (15030244023)

Rila Putri Anindra (15030244033)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


I. PENDAHULUAN

Daun merupakan organ tumbuhan yang terpenting dalam m,elangsungkan hidupnya.


Karena tumbuhan adalah organisme autotrof doligat, tumbuhan harus memasak kebutuhan
energinya sendiri melalui konservasi energi cahaya menjadi energi kimia. Surabaya
merupakan salah satu kota beesar yang ada di Indonesia. Hal ini tidak memungkiri adanya
pabrik-pabrik besar maupun industri-industri potensial yang menghasilkan bahan pencemaran
udara seperti gas SO2 , NO2 dan partikel debu (Pantung dalam Romadhoni, 2011).

Menurut Kamiansyah dalam Romadhoni (1999) tumbuhan sangat efektif sebagai


akumulator pencemaran udara. Oleh karenanya, tumbuhan terutama bagian daun adalah
bagian yang paling peka terhadap pencemaran udara. Namun hal ini seringkali tidak tampak
secara morfologi. Walaupun tampak mungkin dapat terlihat bintik-bintik yang tidak terlalu
mencolok. Pengaruh pencemaran udara pada daun dapat dilihat dari kerusakan secara
makroskopis seperti, klorosis, nekosis atau secara mikroskopis (anatomi) seperti struktur sel,
stomata.

Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara
terutama didaun, batang dan akar. Stomata tidak ditemukan di akar dan seluruh permukaan
beberapa tumbuhan parasit yang tanpa klorofil. Pada daun yang berfotosintesis, stomata
mungkin dikedua permukaan daun atau hanya dipermukaan sebelah bawah.

II. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana respon struktur epidermis daun ( Canna, Colombus dan Philodendrom)


terhadap kondisi lingkungan ( terpapar dan tidak terpapar).

III. VARIABEL

1. Variabel Terikat :Struktur epidermis daun ( Canna, Colombus dan


Philodendrom).
2. Variabel bebas : Terpapar dan tidak terpapar
3. Variabel Kontrol :Tekhnik penyayatan, waktu pengambilan

IV. TUJUAN

Menegtahui respon struktur epidermis daun ( Canna, Colombus dan Philodendrom)


terhadap kondisi lingkungan ( terpapar dan tidak terpapar).

V. HIPOTESIS
Terdapat perbedaan struktur epidermis daun terhadap kondisi lingkungan (terpapar
dan tidak terpapar).

VI. HASIL PENGAMATAN

A. Daun Canna Indica

Epidermis bawah

10x10

(Tidak Terpapar)
Epidermis atas

10x10 10x10

(Tidak Terpapar) (Tidak Terpapar)

Sayatan melintang

10x10 4x10

(Tidak Terpapar) (Tidak Terpapar)


Tabel.1 Hasil Pengamatan Daun Canna

Pembeda Membujur atas Membujur bawah Melintang


Terpapar Stoma terlihat _ Terdapat lapisan
membuka tidak seperti kitin (lilin)
penuh, stomata dan memiliki satu
banyak lapis epidermis.

Tidak terpapar Stoma terlihat Stoma membuka Memiliki dua


membuka lebih penuh, stomata lebih lapisan epidermis
besar, stomata lebih sedikit
sedikit

B. Daun Ficus benjamina

Epidermis bawah

4x10 4x10

(Tidak Terpapar) (Terpapar)

Epidermis atas
10x10 10x10

(Tidak Terpapar) (Terpapar)

Sayatan melintang

10x10 4x10

(Tidak Terpapar) (Terpapar)

Tabel.2 Hasil Pengamatan Daun Colombus


Pembeda Membujur atas Membujur bawah Melintang
Terpapar Stoma terlihat Stoma membuka Ditemukan sedikit
sedikit membuka, sedikit, stomata kerusakan epidermis
stomata banyak banyak
Tidak terpapar Stoma terlihat Stoma terlihat Tidak ditemukan
membuka penuh dan membuka penuh dan perbedaan dan
juga ditemukan yang juga ditemukan yang kerusakan
membuka setengah, membuka setengah,
stomata lebih sedikit stomata lebih sedikit

C. Daun Philodendrom selloum

Epidermis bawah

4x10 10x10

(Tidak Terpapar) (Terpapar)

Epidermis atas
4x10 10x10

(Tidak Terpapar) (Terpapar)

Sayatan melintang

Tabel.3 Hasil Pengamatan Daun Philodendron

Pembeda Membujur atas Membujur bawah Melintang


Teerpapar Stoma terlihat Stoma terlihat Lapisan epidermis
membuka sedikit, membuka sedikit, terdapat titik-titik
stomata banyak stomata banyak hitam yang
dimungkinkan
adalah partikel debu
Tidak terpapar Stoma terlihat Stoma terlihat Lapisan epidermis
membuka lebih membuka penuh terlihat bersih
lebar, stomata lebih namun juga
sedikit ditemukan yang
membuka sedikit,
stomata lebih sedikit
VII. PEMBAHASAN

Daun Canna

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dengan menggunakan sayatan


membujur bagian daun bawah maupun atas bahwa pada daun Canna terpapar memiliki stoma
yang membuka lebih sempit atau tidak penuh dibandingkan Daun Canna yang tidak terpapar.
Jika dilihat melalui sayatan melintang Daun Canna tidak terpapar memiliki dua lapis
epidermis. Sedangkan Daun Canna terpapar memiliki 2 epidermis juga, namun epidermis
bagian luar terlihat lebih kecil dan menurut pendapat kelompok kami itu merupakan kitin
atau lilin serta terdapat sedikit kerusakan pada epidermis terluar.

Daun Colombus

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dengan menggunakan sayatan


membujur bagian daun bawah maupun atas bahwa pada daun Colombus terpapar memiliki
stoma yang membuka lebih sempit atau tidak penuh dibandingkan Daun Canna yang tidak
terpapar. Sedangkan Stoma Daun tidak terpapar terlihat membuka penuh dan juga ditemukan
yang membuka setengah. Jika dilihat melalui sayatan melintang Daun Colombus terpapar
terlihat sedikit kerusakan pada epidermis. Namun pada sayatan melintang daun colombus
tidak terpapar tidak terdapat kerusakan epidermis. Besar dan lebarnya stoma terbuka adalah
respon tumbuhan terhadap lingkungannya. Stoma yang agak menutup merupakan upaya
tumbuhan agar partikel debu tidak banyak masuk kedalam mesofil. Kerusakan yang terlihat
pada epidermis daun tidak terpapar dapat disebabkan partikel debu yang menyumbat stoma
sehingga menggaggu aktifitas jaringan dan sel rusak, namun hal tersebut juga dapat
disebabkan akibat penyayatan praktikan.

Daun Philodendrom

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dengan menggunakan sayatan


membujur bagian daun bawah maupun atas bahwa pada daun Philodendrom terpapar
memiliki stoma yang membuka lebih sempit atau tidak penuh dibandingkan Daun
Philodendrom yang tidak terpapar. Sedangkan Stoma Daun tidak terpapar terlihat membuka
penuh dan juga ditemukan yang membuka sedikit. Jika dilihat melalui sayatan melintang
Daun Philodendrom terpapar terlihat terdapat kotoran bintik hitam pada lapisan epidermis,
sedangkan pada sayatan melintang Daun Philodendrom tidak terpapar tidak didapatkan bintik
hitam. Bintik hitam dimungkinkan adalah partikel debu yang menumpuk dan masuk melalui
stoma yang kemudian merusa k struktur sel sehingga menembus hingga ke beberapa sel pada
lapisan epidermis.

VIII. KESIMPULAN

Banyak nya stoma, terpapar lebih banyak dibandingkan yang tidak terpapar.
Berdasarkan pengamatan mikroskop dengan perbesaran yang sama terlihat bahwa daun canna
terpapar memiliki ukuran stoma lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang
tidak terpapar. Hal ini merupakan respon tumbuhan pada daerah terpapar. Ukuran yang lebih
kecil sebagai upaya pencegahan partikel debu masuk dan terdifusinya kedalam stoma
sehingga dapat menjaga mesofil tetap aman. Secara pengamatan sekilas didapatkan sebuah
kesimpulan bahwa banyak stoma sebanding lurus dengan banyaknya paparan. Hal ini
merupakan upaya tumbuhan untuk dapat mengikat lebih banyak Carbondioksida.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Andri, W.S. (tanpa tahun). Analisis Kadar Klorofil, Indeks Stomata dan Luas Tumbuhan

Mahoni (Swietenia macrophhylla King) pada Beberapa Jalan di Gorontalo, (online),


(http://kim.ung.ac.id/index.php.KIMFMIPA/article/download/37003676, diakses 24
Mei 2016).

Anda mungkin juga menyukai