Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anita Rosiyanti

NPM : 2011060300
Kelas : 4D
Matkul : Taksonomi Tumbuhan Rendah
Dosen Pengampu : Aulia Novitasari, M. Pd

Ciri-ciri Sub Divisi Lichenes


 Symbiosis antara fungi dan alga
 Fungi penyusun (ascomycetes)
 Alga (cynophyceae dan Chlorophyceae)
 Hifa cendawan membalut sel alga
 Epifrit dan di atas tanah
 Tumbuhan perintis
 Tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama
 Pertumbuhan talus lambat
 Reproduksi vegetatif
 Reproduksi dengan soredium
 Membentuk spora (jatuh pada alga yang sesuai)
 Dapat kering tetapi tidak mati
 Dibagi menjadi 2 kelas (ascolichenes dan basidiolichenes)

Kelas Acholichenes
Jika cendawan penyusunnya phyrenomycetes maka tubuh buahnya (peristerium)
dan jika cendawan penyusunnya discomycetes maka tubuh buahnya (apotesium).

Kelas Basidiolichenes
Talusnya berbentuk belembar-lembaran dan tubuh buah terbentuk lapisan
hymenium mengandung basidium.

Berdasarkan bentuk lichens dibedakan atas 4 bentuk yaitu :


a. Crustose
Lichenes yang memiliki talus yang berukuran kecil, datar, tipis, dan
melekat ke permukaan batu, kulit pohon atau tanah. Contoh : Gapich
scipta, Haematomma puniceum, Acarospora atau Pleopsidium.
b. Foliose
Lichenes yang memiliki struktur seperti daun yang tersusun oleh lobus-
lobus, thalusnya datar, lebar, banyak lekukan seperti daun yang mengkerut
berputar. Lichens ini melekat pada batu, ranting dengan rhizines. Contoh :
Xantoria, Physcia, Peltigera, Parmelia.
c. Fruticose
Talusnya berupa semak dan memiliki banyak cabang dengan bentuk
seperti pita, talus tumbuh tegak atau menggantung pada batu daun-daunan
atau cabang pohon. Contoh : Usnea, Ramalina, dan Cladonia.
d. Squamulose
Lichenes ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini sering disebut
squalulus yang biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dan sering
memiliki struktur tubuh buah yang disebut podetia.

Struktur Vegetatif
a. Soredia
Terdapat pada bagian medulla yang keluar melalui celah kulit,
diameternya sekitar 25 – 100 m diterbangkan angin dan akan tumbuh pada
kondisi yang sesuai.
b. Isidia
Berbentuk silindris, diameternya 0,01 – 0,03 m dan bertambah luas jika
bergabung dengan talus.
c. Lobula
Merupakan pertumbuhan lanjutan dari talus lichenes yang sering
dihasilkan di sepanjang batas sisi kulit luar, lobula ini dapat berkembang
dengan baik pada jenis foliose, genus Anaptycia, Neproma, Parmelia, dan
Peltigera.
d. Rhizines
Merupakan untaian yang menyatu dari hifa yang brwarna kehitam-
hitaman, ada dua jenis rhizines yaitu bercabang seperti pada Ctaris,
Phycscia dan Parmelia dan yang tidak bercabang terdapat pada Anaptycis
dan beberapa Parmelia.
e. Cephalodia
Merupakan pertumbuhan lanjuran dari talus yang terdiri dari alga yang
berbeda dari inangnya, pada jenis peltrigera aphthosa, cephalodia mulai
mucul Ketika Nostoc jatuh pada permukaan talus dan terjaring oleh hifa
cephalodia yang berisikan Nostoc biru kehijauan.
f. Cilia
Berbentuk seperti rambut menerupai untaian karbon dari hifa yang muncul
di sepanjang sisi kulit, cilia berhubungan dengan rhizines dan hanya
berbeda pada cara tumbuh.
g. Cyphellae dan Pseudocyphellae
Cyphellae berbentuk rongga bulat yang agak besar serta terdapat pada
korteks bawah dan hanya dijumpai pada genus Sticha. Pseudocyphellae
struktur dalam lumut yang muncul sebagai pori-pori kecil di permukaan
luar. Rongga ini berfungsi sebagai alat pernafasan atau pertukaran udara.

Anda mungkin juga menyukai