Anda di halaman 1dari 5

J Kedokter Trisakti Oktober-Desember 2004, Vol. 23 No.

Pola kepekaan antibiotika Escherichia coli


yang diisolasi dari berbagai spesimen klinis

Hera Noviana
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta

ABSTRAK

Escherichia coli adalah bakteri fakultatif anaerob, berbentuk batang, bersifat gram negatif, dan merupakan
flora normal intestinal. E. coli juga merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih
dan infeksi nosokomial. Resistensi E. coli terhadap berbagai antibiotika telah banyak dilaporkan, khususnya
antibiotika golongan β-laktam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan menguji kepekaan E. coli
yang berasal dari spesimen klinis terhadap berbagai antibiotika. Bahan pemeriksaan diperoleh dari penderita
yang datang di Rumah Sakit Swasta di Jakarta Utara pada kurun waktu 18 Mei 2000 sampai dengan 22 September
2003. Isolat yang berhasil diisolasi kemudian diidentifikasi dengan uji biokimia menggunakan Microbact dan
uji kepekaan dengan metode difusi cakram menurut National Committee for Clinical Laboratory Standards
(NCCLS). E. coli yang berhasil diisolasi berjumlah 62 (4,6%) isolat dan semuanya merupakan E. coli inaktif.
Urin merupakan spesimen terbanyak yang mengandung E. coli inaktif (40,32%), diikuti oleh pus (37,10%).
Antibiotika yang dapat digunakan untuk rujukan sementara adalah seftriakson, sefotaksim, dan meropenem.

Kata kunci : Escherichia coli, kepekaan, antibiotika

Antibiotic susceptibility of Escherichia coli isolated


from various clinical specimens
ABSTRACT

Escherichia coli is gram-negative rod, facultative anaerob, and part of the intestinal normal flora. However,
E.coli is the most common cause of urinary tract infection and nosocomial infection. Resistance of E. coli to
antibiotics has been widely reported, especially to β-lactam. The aim of the research is to monitor the effectiveness
of many antibiotics for infections caused by E. coli. During May 18, 2000 to September 22, 2003 specimens
were collected from patients in private hospital in North Jakarta. The bacterial isolates were identified with
biochemical reaction using Microbact and susceptibility test was performed by a standard National Committee
for Clinical Laboratory Standards (NCCLS) disk diffusion method. Sixty-two (4.6%) isolates of E. coli were
isolated and all isolates were E. coli inactive. Urine was the most common specimen of E. coli inactive isolated
(40.32%), followed by pus (37.10%). Antibiotics that could be used as 0temporary drugs for E. coli infections
are ceftriaxone, cefotaxime, and meropenem.

Keywords: Escherichia coli, antibiotics, susceptibility

122
J Kedokter Trisakti Vol.23 No.4

PENDAHULUAN BAHAN DAN CARA KERJA

Escherichia coli adalah bakteri gram negatif Spesimen


berbentuk batang dalam sel tunggal atau Bahan pemeriksaan diperoleh dari penderita
berpasangan, merupakan anggota famili rawat inap dan jalan di Rumah Sakit Swasta di
Enterobacteriacea dan flora normal intestinal yang Jakarta Utara. Sebanyak 1.342 spesimen berhasil
mempunyai kontribusi pada fungsi normal intestin dikumpulan dari tanggal 18 Mei 2000 sampai
dan nutrisi tetapi bakteri ini akan menjadi patogen dengan 22 September 2003. Jenis spesimen dan
bila mencapai jaringan di luar jaringan intestinal. pemeriksaan yang dilakukan disajikan pada
Spesies E.coli bersifat motil dengan flagel peritrik Tabel 1.
yang dimilikinya, tetapi beberapa ada yang Spesimen berupa sputum, urin, darah, pus,
nonmotil.(1,2) Manifestasi klinis dari infeksi E. coli feses, cairan tubuh, dan usap gigi diambil dengan
ini tergantung pada daerah infeksi dan tidak dapat cara septis menggunakan wadah, semprit, atau
dibedakan dari gejala yang disebabkan oleh bakteri kapas lidi steril. Selanjutnya spesimen dibawa ke
lainnya. laboratorium untuk diproses.
Enterobacteriaceae adalah keluarga bakteri
yang bertanggung jawab pada sekitar 50% infeksi Isolasi dan Identifikasi
nosokomial. Penyebab paling sering menyebabkan Isolasi dilakukan dengan cara memasukkan
infeksi nosokomial oleh keluarga bakteri ini adalah spesimen ke dalam kaldu tioglikolat sebagai media
E. coli, Klebsiella, Enterobacter, Proteus, persemaian. Dari spesimen sputum, juga dibuat
Providencia, dan Serratia marcencens.(1) Selain itu, sediaan untuk pewarnaan Gram dan basil tahan
E. coli adalah penyebab utama infeksi saluran kemih asam (BTA). Dari spesimen urin, sel bakteri
(urinary tract infection/UTI) dan juga dapat dihitung menggunakan metode tuang pada media
menyebabkan meningitis akut, pneumonia, infeksi diferensial agar-agar cystein-lactose-electrolyte-
intra-abdominal, infeksi enterik, dan lain-lain.(1,2) deficient (CLED). Hal ini juga dapat
Resistensi E. coli terhadap berbagai antibiotika mempersingkat waktu karena dapat langsung
telah banyak dilaporkan. (3,4,5) Seperti halnya memperoleh koloni bakteri yang akan diteliti lebih
Enterobacteriaceae, E. coli telah banyak yang lanjut.
resisten terhadap golongan β-laktam, fosfomisin, Bakteri dari spesimen darah diperiksa
dan golongan kuinolon. Tetapi, saat ini fosfomisin berdasarkan pada diagnosis dokter. Spesimen darah
dan kuinolon justru paling sering digunakan untuk dimasukkan ke dalam kaldu tioglikolat dan larutan
mengobati kasus UTI.(3,4,5) Tujuan penelitian ini empedu 10% sebanyak 100 ml media. Masing-
adalah untuk mengisolasi dan menguji kepekaan E. masing media diinokulasi dengan 10 ml spesimen
coli yang berasal dari berbagai spesimen klinis darah. Semua biakan bakteri diinkubasi pada 370C
terhadap beberapa antibiotika. selama 18-24 jam.

Tabel 1. Jenis spesimen dan pemeriksaan yang dilakukan

123
Noviana Escherichia coli

Bakteri yang tumbuh pada media kaldu Uji kepekaan terhadap berbagai antibiotika
tioglikolat diinokulasikan pada media agar-agar Antibiotika golongan β-laktam yang paling
CLED dan diinkubasi pada 370C selama 18-24 jam. baik dalam membunuh atau menghambat E. coli
Koloni bakteri tersangka yang tumbuh pada media inaktif adalah seftriakson, sefotaksim, dan
diidentifikasi dengan pewarnaan Gram dan reaksi meropenem (Tabel 3).
biokimia dengan menggunakan Microbact.
Tabel 3. Hasil uji kepekaan E. coli inaktif
Uji kepekaan antibiotika terhadap antibiotika golongan β-laktam
Uji kepekaan antibiotika dilakukan dengan
menggunakan metode difusi cakram (disk diffusion
method). E.coli inaktif yang diperoleh dari spesimen
diuji kepekaannya terhadap berbagai antibiotik
(golongan β-laktam, aminoglikodida, kuinolon dan
golongan antibiotika lainnya). Hasil uji kepekaan
tersebut dibaca berdasarkan ketentuan National
Committee for Clinical Laboratory Standards
(NCCLS).(8) Seluruh cakram antibiotik merupakan
produk Oxoid, kecuali meropenem dari Becton,
Dickinson and company (BD). Uji kepekaan
terhadap antibiotik digolongkan ke dalam tiga
kriteria sesuai dengan NCCLS, yaitu resisten (R)
bila besarnya zona hambatan 0-10 mm, intermediate
(I) bila besarnya zona hambatan 11-19 mm, dan
sensitif (S) bila besarnya zona hambatan di atas 20
mm.
Keterangan : R: resisten; I: intermediate; S: sensitif;
HASIL * hanya dilakukan pada 38 isolat

Dari 1342 spesimen klinik tersebut, diperoleh Tabel 4. Hasil uji kepekaan E. coli inaktif
62 (4,6%) isolat E. coli inaktif dan tidak ditemukan terhadap antibiotika golongan aminoglikosida
adanya E. coli yang motilitasnya positif. Isolat E.
coli inaktif yang berjumlah 62 berhasil diisolasi dari
berbagai spesimen (Tabel 2). Dari berbagai macam
spesimen klinis yang diteliti, urin merupakan
spesimen dengan isolat E. coli inaktif yang paling
banyak (40,3%), diikuti oleh pus (37,1%). Keterangan : R: resisten; I: intermediate; S: Sensitif;
* hanya dilakukan pada 34 isolat
Tabel 2. Spesimen yang mengandung E. coli inaktif
Antibiotika golongan aminoglikosida kurang
baik dalam membunuh atau menghambat E. coli
inaktif, tetapi sebagian E. coli inaktif dapat
dihambat oleh dibekasin (Tabel 4).
Antibiotika golongan kuinolon kurang baik
dalam menghambat E coli inaktif, tetapi beberapa
isolat E. coli inaktif yang multisensitif dapat
dihambat oleh antibiotika golongan ini (Tabel 5).

124
J Kedokter Trisakti Vol.23 No.4

Tabel 5. Hasil uji kepekaan E. coli inaktif antibiotik, E. coli inaktif yang berhasil diisolasi
terhadap antibiotika golongan kuinolon sebagian besar menunjukkan resistensi yang tinggi.
Spesies ini hampir semuanya intermediate terhadap
fosfomisin dan golongan kuinolon yang sering
digunakan oleh praktisi kesehatan (dokter) untuk
mengobati infeksi saluran kemih, sehingga
Keterangan : I: intermediate penggunaan antibiotika ini untuk penderita infeksi
saluran kemih harus sangat hati-hati. Tidak
didapatkan perbedaan pola kepekaan dari E.coli
Antibiotika dari golongan lainnya juga kurang yang diisolasi dari urin, sputum, darah, pus, cairan
baik dalam menghambat atau membunuh E. coli tubuh, feses dan usap gigi.
inaktif yang berhasil diisolasi, kecuali jika E.coli Hasil yang tidak berbeda didapatkan pada
inaktif yang berhasil diisolasi tersebut masih bersifat penelitian di Perancis yang menunjukkan adanya
multisensitif (Tabel 6). resistensi yang cukup tinggi terhadap E. coli.(9) Studi
ini melaporkan bahwa amoksilin, amoksilin asam
klavulanat, pefloksasin dan ofloksasin ternyata
Tabel 6. Hasil uji kepekaan E. coli inaktif resisten untuk mengobati infeksi akibat E.coli.
terhadap golongan antibiotika lainnya Antibiotika golongan β-laktam harus digunakan
secara hati-hati karena saat ini telah banyak
ditemukan E. coli yang memiliki mekanisme
resistensi pada gen extended-spectrum beta-
lactamase (ESBL).(10) Hal ini sesuai dengan yang
diperoleh pada penelitian ini, yaitu hanya
seftriakson, sefotaksim, dan meropenem dari
golongan β-laktam yang dapat digunakan sebagai
rujukan terarah untuk pengobatan sementara infeksi
E. coli inaktif sambil menunggu hasil pemeriksaan
mikrobiologis.

Keterangan : R: resisten; I: intermediate KESIMPULAN

E. coli inaktif yang didapatkan hanya 4,6%,


PEMBAHASAN bakteri ini sebagian besar sudah multiresisten
terhadap berbagai antibiotika. Antibiotika yang
Hasil penelitian ini menunjukkan ke-62 (4,6%) dapat digunakan sebagai rujukan sementara untuk
isolat yang diperoleh seluruhnya merupakan E. coli pengobatan infeksi E. coli inaktif adalah seftriakson,
inaktif. Penelitian di Taiwan menunjukkan hasil sefotaksim, dan meropenem.
yang berbeda, E.coli yang berhasil diisolasi
semuanya adalah E.coli dengan motilitas positif.(4) Daftar Pustaka
Menurut Books, dkk., (2) E. coli inaktif hanya
sebagian kecil (5%) dari seluruh populasi E. coli 1. Holt GJ, Krieg RN, Sneath HAP, Staley HAP,
yang telah teridentifikasi. Isolat terbanyak diperoleh Williams TS. Enterobacteriaceae. In: Bergey’s
dari spesimen urin sebanyak 25 isolat (40,3%) dari manual of determinative bacteriology.
International Edition. 9th ed. Maryland: Williams
total E.coli yang berhasil diisolasi. E. coli inaktif
& Wilkins; 1994. p. 179-80.
yang diisolasi dari pus juga cukup banyak, yaitu 2. Brooks GF, Butel SJ, Morse AS. Medical
sebanyak 23 isolat (37,1%). Dari sebanyak 62 isolat microbiology. International Edition. 22nd ed. New
yang diuji kepekaannya terhadap berbagai York: McGraw-Hill Co; 2001.

125
Noviana Escherichia coli

3. Lindgren P K, Karlsson A, Hughes D. Mutation 7. Mobley HLT.Virulence of the two primary


rate and evolution of fluoroquinolone resistance uropathogens. ASM News. 2000. 66 : 403 -9.
in Escherichia coli isolates from patients with 8. National Committee for Clinical Laboratory
urinary tract infections. Antimicrob Agents Standards (NCCLS). Performance standards for
Chemother. 2003; 47: 3222-32. antimicrobial disk susceptibility testing.
4. McDonald LC, Chen FJ, Lo HJ, Yin HC, Lu PL, Approved standard M100-S11. Wayne, Pa:
Huang CH, et al. Emergence of reduced NCCLS. 2001.
susceptibility and resistance to fluoroquinolones 9. Sotto A, De Boever CM, Fabro-Peray P, Gouby
in Escherichia coli in Taiwan and contributions A, Sirot D, Jourdan J. Risk factors for antibiotic-
of distinct selective pressures. Antimicrob Agents resistant Escherichia coli isolated from
Chemother 2001; 45: 3084-91. hospitalized patients with urinary tract infections:
5. Nilsson AI, Berg OG, Aspeval O, Kahlmeter G, a prospective study. J Clin Microbiol 2001; 39:
Andersson DI. Biological costs and mechanisms 438-44.
of fosfomycin resistance in Escherichia coli. 10. Pai H, Lyu S, Lee JH, Kim J, Kwon Y, Kim JW,
Antimicrob Agents Chemother 2003; 47: 2850-8. et al. Survey of extended-spectrum β-lactamases
6. Hiong CU. Escherichia coli infection. Avaliable in clinical isolates of Escherichia coli and
at: http://www/emedicine.com/med. Last update Klebsiella pneumoniae: Prevalence of TEM-52
Juni 26, 2003. Accessed Dec 2, 2003. in Korea. J Clin Microbiol 1999; 37: 1758-63.

126

Anda mungkin juga menyukai