Kak Monitoring Evaluasi 2
Kak Monitoring Evaluasi 2
A. Pendahuluan
Negara Indonesia merupakan negara endemis Demam Berdarah
Dengue (DBD). Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka
kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan
yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah
penyebarannya sejalan dengan peningkatan mobilitas dan kepadatan
penduduk
Sampai saat ini penyakit DBD belum ada vaksin pencegahnya. Satu-
satunya cara efektif adalah mencegah dan menanggulanginya dengan
cara memutus daur hidup nyamuk penularnya lewat kegiatan PSN
( Pemberatasan Sarang Nyamuk ).
B. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah merupakan suatu penyakit yang
perlu untuk diwaspadai, karena dapat menyebabkan kematian.
Meskipun demikian, sebenarnya penyebaran penyakit ini dapat
dicegah, peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang
nyamuk melalui 3M dan 3M Plus sangat diperlukan untuk memutus
rantai penularan penyakit Demam Berdarah. Timbulnya kesadaran
masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan, pemahaman, dan
psikomotor masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk dan juga
pelaksanaan program-program pembinaan peran serta masyarakat
dalam perantasan sarang nyamuk.
Pemberantasan nyamuk Demam ( PSN ) Berdarah akan lebih
efektif jika dilakukan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) disemua
kalurahan sekaligus memberikan abate pada penampungan air yang
ada jentiknya. Keberadaan jentik Aedes aegypti di suatu daerah
merupakan indikator terdapatnya populasi nyamuk Aedes aegypti di
daerah tersebut.
PJB adalah kegiatan pemantauan di pemukiman atau tempat
tempat umum/industri (TTU/I) di desa/kelurahan endemis dan
sporadis pada tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes di
rumah/bangunan yang dipilih secara acak dilaksanakan 4 kali
setahun.
Di setiap kegiatan diperlukan adanya monitoring dan evaluasi
agar kesalahan awal segera diketahui dan dapat dilakukan perbaikan
sehingga kegiatan penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD
dapat dilakukan secara optimal dan dapat pada akhirnya penyakit
DBD dapat dicegah dengan adanya kegiatan PSN secara rutin.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) yang dilaksanakan kader dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan data rumah dengan Angka Bebas Jentik ( ABJ).
b. Mendapatkan data rumah, TTU yang di larvasidasi selektif.
F. Kegiatan
1. Pokok
Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan pertemuan pemegang
program kesehatan lingkungan, Promkes, UKS dan Pembina wilayah
dalam melakukan evaluasi pemantauan jentik petugas berkala,
larvasidasi selektif oleh petugas dan kondisi kasus DBD yang ada
serta kegiatan Program P2DBD.
2. Rincian kegiatan
Monitoring dan Evaluasi Program P2DBD dilaksanakan 4 kali dalam
satu tahun.
Adapun rincian kegiatannya meliputi :
H.Sasaran
Sasaran dari Monitoring dan Evaluasi Program P2DBD adalah
pemegang program yang terkait serta Pembina wilayah di wilayah
kerja UPT Puskesmas Banyuanyar Kota Surakarta.
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Banyuanyar
Dinas Kesehatan Kota Surakarta Koordinator P2P