Anda di halaman 1dari 84

LEMBAR PENGESAHAN

PERANGKAT ADMINISTRASI GURU

- PROGRAM TAHUNAN
- PROGRAM SEMESTER
- SILABUS
- RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
- KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling

Kelas / Semester : XII / Ganjil dan Genap

Tahun Pelajaran : 2020 / 2021

Nama Guru : Imam Taufik, S.Pd.I

Dinyatakan sah dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Disahkan di Semarang tanggal : 30 Juni 2020

Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Didin Sopandi, M.Si Imam Taufik, S.Pd.I


PROGRAM TAHUNAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Program : XII/MIPA/IPS
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Semester No Materi Pembelajaran Semester Alokasi Waktu Keterangan

1 Kajian al Quran dan Hadits: 9


Berfikir kritis dan bersikap demokratis
2 Kajian Aqidah; iman kepada Hari Akhir 12
3 Kajian Akhlaq; jujur, bakti kepada orang tua dan guru 9
4 Kajian Fiqih; Pernikahan dalam Islam 12
5 Kajian Tarikh; Substansi dan perkembangan 12
peradaban Islam di Indonesia
Jumlah Semester 5 54 jam pelajaran
1 Kajian al Quran dan Hadits: Kewajiban beribadah dan 6
bersyukur kepada Allah serta berbuat baik kepada
sesama (ihsan) QS.Luqman (31) : 13-14 dan
QS.Al-Baqarah (2): 83
2 Kajian Aqidah; iman kepada qodho dan qodhar 9
3 Kajian Fiqih; Pembagian waris 9
4 KKajian Tarikh; Substansi dan perkembangan 9
peradaban Islam di Dunia
Jumlah Semester 6 33 jam pelajaran
Jumlah Seluruhnya 87 jam pelajaran

Mengetahui : Semarang, 13 Juli 2020


Kepala SMA Semesta Guru PAI dan Budi Pekerti,

Didin Sopandi, M.Si Imam Taufik, S.Pd.I


RINCIAN PEKAN EFEKTIF DAN DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU
SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

I. RINCIAN PEKAN EFEKTIF III. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU

Jumlah Pekan Jumlah Pekan Jumlah Pekan Alokasi


No. Nama Bulan Keterangan No. Pokok Bahasan/Standard Kompetensi
dalam Semester tidak Efektif Efektif Waktu
Libur PPDB, 1 Kajian al Quran dan Hadits: 9
1. Juli 2020 4 2 2 Berfikir kritis dan bersikap demokratis
2 Kajian Aqidah; iman kepada Hari Akhir 12
2. Agustus 2020 5 0 5 3 Kajian Akhlaq;
Jujur, bakti kepada orang tua dan guru 9
3. September 2020 4 0 4 4 Kajian Fiqih;
Pernikahan dalam Islam 12
4. Oktober 2020 4 2 2 PTS 6 Kajian Tarikh; Substansi dan perkembangan 12
peradaban Islam di Indonesia
5. November 2020 5 0 5

6. Desember 2020 4 4 0 PAS


Rapor, Libur

JUMLAH 26 8 18 pekan JUMLAH 54

II. JUMLAH JAM EFEKTIF = 18 pekan x 3 jam pelajaran = 54 jam pelajaran

Mengetahui : Semarang, 13 Juli 2020


Kepala SMA Semesta Guru PAI dan Budi Pekerti,

Didin Sopandi, M.Si Imam Taufik, S.Pd.I


PROGRAM SEMESTER

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Kelas/Program : XII MIPA/IPS
Satuan Pendidikan : SMA
Semester : Gasal
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Alokasi Diberikan pada Bulan/Minggu Ke - Penc. Target


No. Pokok Bahasan/Standard Kompetensi Waktu Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Kurikulum Keterangan
TM NTM 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Renc. Pelaks.
1 Kajian al Quran dan Hadits:
3 3 3 3
Berfikir kritis dan bersikap demokratis

SEMESTER
SEMESTER
PPDB 2020/2021
PPDB 2020/2021
2 Kajian Aqidah; iman kepada Hari Akhir 4 3 3 3 3
3 Kajian Akhlaq; 3 1 3 3 3 3

P T S

A S
A S
Jujur, bakti kepada orang tua dan guru
4 Kajian Fiqih; 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2

LIBUR
LIBUR
P
P
Pernikahan dalam Islam
5 Kajian Tarikh; Substansi dan perkembangan 3 1 m 3 3 3 3
peradaban Islam di Indonesia
Jumlah Alokasi Waktu 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
Rencana 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pencapaian Target Kurikulum per bulan
Pelaks.

: Penilaian Harian (PH) ke-1,2,3 : Penilaian Akhir Semester (PAS)


: Penilaian Tengah Semester (PTS) : Libur
Mengetahui : Semarang, 13 Juli 2020
Kepala SMA Semesta Guru PAI dan Budi Pekerti,

Didin Sopandi, M.Si Imam Taufik, S.Pd.I


19650617 198903 2 010
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Satuan Pendidikan : SMA Semesta
Kelas/Program : XII/MIPA/IPS
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Semester No Materi Pembelajaran Semester Alokasi Waktu Keterangan

1 Sikap Kritis dan demokratis;


Q.S. Ali Imran (3) : 190-191 dan 159 6
2 Bekerja keras dan bertanggungjawab 6
GASAL 3 Iman Kepada Hari Akhir 4
4 Munakahah dan Kedudukan wanita dalam rumah tangga 6
5 Perkembangan Islam dan Peranan umat Islam 6
di Indonesia

Jumlah Semester 5 28 jam pelajaran


1 Saling menasihati dan berbuat baik;
QS. Lukman (31) : 13-14 dan QS.Al-Baqarah (2): 83 4
GENAP 2 Iman kepada qadho dan qodhar 4
3 Mawaris 6
4 Perkembangan Islam di dunia 4

Jumlah Semester 6 18 jam pelajaran


Jumlah Seluruhnya 46 jam pelajaran

Mengetahui : Semarang, 2 Januari 2021


Kepala SMA Semesta Guru PAI dan Budi Pekerti ,

Didin Sopandi, M.Si Imam Taufiq, S.Pd.I


RINCIAN PEKAN EFEKTIF DAN DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021

I. RINCIAN PEKAN EFEKTIF III. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU

Jumlah Pekan Jumlah Pekan Jumlah Pekan Alokasi


No. Nama Bulan Keterangan No. Pokok Bahasan/Standard Kompetensi
dalam Semester tidak Efektif Efektif Waktu
1 Tryout soal USBN PAI 2018/2019 1
1. Januari 2021 4 1 3 Tryout 1 Dinas 2 Saling menasihati dan berbuat baik(ihsan) QS.Luqman
(31) : 13-14 dan QS.Al-Baqarah (2): 83 1
2. Pebruari 2021 4 2 2 Tryout I Sek 3 Iman kepada qadho dan qodhar 1
Ujian Praktik 4 Mawaris 1
3. Maret 2021 4 3 1 US, PTS 5 Perkembangan Islam di dunia 1
Tryout 2 Sek 6 Tryout soal USBN PAI 2019/2020 1
4. April 2021 0 0 0 Tryout 2 Dinas
UNBK
5. Mei 2021 0 0 0

6. Juni 2021 0 0 0

7. Juli 2021 0 0 0 Ajaran baru

JUMLAH 6 Mgg
JUMLAH 12 6 6 pekan

II. JUMLAH JAM EFEKTIF = 6 Mgg x 3 jam pelajaran = 18 jam pelajaran (JP)

Mengetahui : Semarang, 2 Januari 2021


Kepala SMA Semesta Guru PAI dan Budi Pekerti ,

Didin Sopandi, M.Si Imam Taufik, S.Pd.I


PROGRAM SEMESTER
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Program : XII IPA/IPS
Satuan Pendidikan : SMA
Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Alokasi Diberikan pada Bulan/Minggu Ke - Penc. Target


No. Pokok Bahasan/Standard Kompetensi Waktu Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Kurikulum Keterangan
TM NTM 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 Renc. Pelaks.

TRY OUT 2 DINAS PENDIDIKAN


1 Kajian al Quran dan Hadits:

ULANGAN TENGAH SEMESTER


6 3

UJIAN SEKOLAH (PRAKTIK)


saling menasihati dan berbuat baik

UJIAN SEKOLAH (TEORI)


UJIAN SEKOLAH (TEORI)
(ihsan) QS.Luqman (31) : 13-14 dan

TRY OUT 1 DINDIKBUD


TRY OUT 1 SEKOLAH

TRYOUT 2 SEKOLAH
QS.Al-Baqarah (2): 83

UNBK (SUSULAN)
UNBK (UTAMA)
2 Kajian Aqidah; iman kepada qodho & qodhar 6 3
3 Kajian Fiqih; Mawaris 12 3 3

4 Kajian Tarikh; Perkembangan Islam di dunia 6 3 3

Jumlah Alokasi Waktu 30 3 3 3 3 3 3 18


Rencana 100% 100% 100%
Pencapaian Target Kurikulum per bulan
Pelaks.

: Try Out 1 USBN PAI 2018/2019 : Try Out 1 USBN PAI 2019/2020

Mengetahui : Semarang, 2 Januari 2021


Kepala SMA Semesta Guru PAI dan Budi Pekerti ,

Didin Sopandi, M.Si Imam Taufik, S.Pd.I


PENGEMBANGAN SILABUS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : XII (dua belas)
Kompetensi Inti :
(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-
aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar

3.1 Menganalisis Q.S. Ali 1. Q.S. Ali-Imran  Mengamati  Tugas 4x3  Buku PAI
Imran (3): 190-191, dan (3) : 190-191, Kls X
- Menyimak bacaan, membaca, - Menghafal Q.S. Ali Imran (3) : 190-191, dan Jam
Q.S. Ali Imran (3): 159, dan Q.S. Ali Kemdikbud
mengidentifikasi hukum bacaan Q.S. Ali Imran (3) : 159 serta hadits terkait pelajaran
serta hadits tentang berpikir Imran (3) :
(tajwid), dan mencermati kandungan dengan cara mengisi lis (lembar tugas  Al-Quran
kritis dan bersikap 159
Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan hafalan). dan Al-
demokratis.
Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits Hadits
 Observasi
tentang berpikir kritis dan bersikap
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan  Buku
4.1.1 Membaca Q.S. Ali demokratis.
menggunakan lembar observasi yang memuat: tajwid
Imran (3): 190-191 dan Q.S.  Menanya
Ali Imran (3): 159; sesuai  isi diskusi (kandungan ayat dan hukum  Kitab tafsir
- Menanyakan cara membaca Q.S. Ali bacaan) Al-Qur’an
dengan kaidah tajwid dan
Imran (3) : 190-191, dan Q.S. Ali
makhrajul huruf.  sikap yang ditunjukkan peserta didik terkait  Buku lain
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
Imran (3) : 159. dengan tentang berpikir kritis dan bersikap yang
demokratis. menunjang
4.1.2 Mendemonstrasikan - Mengajukan pertanyaan terkait
hafalan Q.S. Ali Imran (3): hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi  Portofolio  Multimedia
190-191 dan Q.S. Ali Imran kandungan Q.S. Ali Imran (3) : 190- interaktif
- Melaporkan hasil obervasi berupa paparan
(3): 159 dengan lancar. 191, dan Q.S. Ali Imran (3) : 159, dan Internet
tentang kandungan Q.S. Ali Imran (3) : 190-
serta hadits terkait.
191, dan Q.S. Ali Imran (3) : 159 serta hadits
 Mengumpulkan data/eksplorasi terkait;
- Mendiskusikan cara membaca Q.S. - Membuat paparan analisis dan identifikasi
Ali Imran (3) : 190-191, dan Q.S. Ali hukum bacaan yang ada pada Q.S. Ali Imran
Imran (3) : 159 sesuai dengan hukum (3) : 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3) : 159;
bacaan tajwid; - Membuat laporan perkembangan hafalan Q.S.
- Menterjemahkan Q.S. Ali Imran (3) Ali Imran (3) : 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3)
: 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3) : : 159 serta hadis terkait.
159 serta hadits terkait;
 Tes tulis
- Menganalisis asbabun nuzul/wurud
- Menyalin Q.S. Ali Imran (3) : 190-191, dan
dan kandungan Q.S. Ali Imran (3) :
Q.S. Ali Imran (3) : 159 serta mengidentifikasi
190-191, dan Q.S. Ali Imran (3) :
hukum bacaan tajwidnya;
159 serta hadits terkait.
- Menjawab soal-soal tentang isi kandungan Q.S.
 Mengasosiasi Ali Imran (3) : 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3)
- Membuat kesimpulan dari : 159 serta hadis terkait.
kandungan Q.S. Ali Imran (3) : 190-
 Tes lisan
191, dan Q.S. Ali Imran (3) : 159
serta hadits terkait. Membaca dan menghafal Q.S. Ali Imran (3) :
190-191, dan Q.S. Ali Imran (3) : 159 serta
 Mengkomunikasikan: hadits terkait
- Mendemonstrasikan bacaan
(hafalan), menyampaikan hasil
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
diskusi tentang Q.S. Ali Imran (3) :
190-191, dan Q.S. Ali Imran (3) :
159 serta hadits terkait secara
individu maupun kelompok

3.2 Menganalisis Q.S. 2. Q.S. Luqman  Mengamati  Tugas 4x3  Buku PAI
Luqman (31): 13-14 dan (31): 13-14 Kls X
- Menyimak bacaan, membaca, - Menghafal Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Jam
Q.S. Al-Baqarah (2): 83, dan Q.S. Al- Kemdikbud
mengidentifikasi hukum bacaan Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait dengan pelajaran
serta hadits tentang saling Baqarah (2):
menasihati dan berbuat 83.
(tajwid), dan mencermati kandungan cara mengisi lis (lembar tugas hafalan).  Al-Quran
Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. dan Al-
baik (ihsan).  Observasi
Al-Baqarah (2): 83 serta hadits Hadits
terkait. - Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi yang memuat:  Buku
4.2.1 Membaca Q.S.  Menanya tajwid
Luqman (31): 13-14 dan  isi diskusi (kandungan ayat dan hukum
Q.S. Al-Baqarah (2): 83 - Menanyakan cara membaca Q.S. bacaan)  Kitab tafsir
Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al- Al-Qur’an
sesuai dengan kaidah tajwid
Baqarah (2): 83 .  sikap yang ditunjukkan peserta didik terkait
dan makhrajul huruf. tentang saling menasihati dan berbuat baik  Buku lain
- Mengajukan pertanyaan terkait yang
(ihsan).
hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi menunjang
4.2.2 Mendemonstrasikan kandungan Q.S. Luqman (31): 13-14  Portofolio
hafalan Q.S. Luqman (31): dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83, serta  Multimedia
- Melaporkan hasil obervasi berupa paparan interaktif
13-14 dan Q.S. Al-Baqarah hadits terkait. tentang kandungan Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Internet
(2): 83 denagn lancar.
 Mengumpulkan data/eksplorasi dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits
terkait;
- Mendiskusikan cara membaca Q.S.
Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al- - Membuat paparan analisis dan identifikasi
Baqarah (2): 83 sesuai dengan hukum bacaan yang ada pada Q.S. Luqman
hukum bacaan tajwid; (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83;
- Menterjemahkan Q.S. Luqman (31): - Membuat laporan perkembangan hafalan Q.S.
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2):
serta hadits terkait; 83 serta hadis terkait.
- Menganalisis asbabun nuzul/wurud  Tes tulis
dan Q.S. Luqman (31): 13-14 dan
- Menyalin Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
Q.S. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits
Hujurat (49):12; dan Q.S. Al-Hujurat (49):10
terkait.
serta mengidentifikasi hukum bacaan
 Mengasosiasi tajwidnya;
- Membuat kesimpulan dari - Menjawab soal-soal tentang isi kandungan Q.S.
kandungan Q.S. Luqman (31): 13-14 Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2):
dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 serta 83 serta hadis terkait.
hadits terkait.
 Tes lisan
 Mengkomunikasikan: - Membaca dan menghafal Q.S. Luqman (31):
- Mendemonstrasikan bacaan 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits
(hafalan), menyampaikan hasil terkait
diskusi tentang Q.S. Luqman (31):
13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83
serta hadits terkait secara individu
maupun kelompok

3.3 Memahami makna iman 3. Beriman  Mengamati  Tugas 3x3  Buku PAI
kepada hari akhir. kepada hari Kls X
- Menyimak bacaan al-qur’an yang - Mencari ayat-ayat al-qur’an dan hadis tentang Jam
akhir Kemdikbud
terkait dengan iman kepada hari iman kepada hari Akhir berdasarkan tuntunan pelajaran
4.3 Berperilaku yang akhir secara individu maupun guru  Buku lain
mencerminkan kesadaran kelompok. yang
- Mengumpulkangambar-gambar tentang
beriman kepada Hari Akhir. - Mengamati tayangan video tentang tsunami dan musibah alam menunjang
ilustrasi peristiwa kiamat (Hari
 Observasi  Multimedia
Akhir) interaktif
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
 Menanya - Mengamati pelaksanaan diskusi dengan dan Internet
menggunakan lembar observasi yang memuat:
- Mengajukan pertanyaan, misalnya
tentang makna Hari Akhir, peristiwa - Isi diskusi (gambaran tentang peristiwa kiamat
terjadinya kiamat, bagaimana dan pertanggung jawaban manusia di akhirat)
menusia mempertanggung jawabkan - Sikap gairah dalam beribadah yang ditunjukkan
perbuatannya, dan balasan bagi siswa sebagai implementasi dari iman kepada
orang-orang atas amal perbuatannya. hari Akhir)
 Eksperimen/Eksplore  Portofolio
- Diskusi tentang prosesnya terjadinya - Membuatlaporantentangmakna hari Akhir,
kiamat dalam persfektif al-Qur’an, peristiwa terjadinya kiamat, dan pertanggung
- Diskusi tentang bagaimana menusia bjawaban manusia di akhirat
mempertanggung jawabkan
 Tes
perbuatannya di hari akhirat, dan
balasan bagi orang-orang atas amal - Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes
perbuatannya. soal- soal pilihan ganda dan uraian tentang
beriman kepada hari akhir.
 Assosiasi
- Menyimpulkan makna Hari Akhir
dan bagaimana terjadinya peristiwa
kiamat,
- Menyimpulkan bagaimana menusia
mempertanggung jawabkan
perbuatannya, dan balasan bagi
orang-orang atas amal perbuatannya.
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi
tentang tentang makna Hari Akhir,
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
peristiwa terjadinya kiamat,
bagaimana menusia
mempertanggung jawabkan
perbuatannya, dan balasan bagi
orang-orang atas amal perbuatannya.
- Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di
bawah bimbingan guru.

3.4 Memahami makna iman 4. Iman kepada  Mengamati  Tugas 3x3  Buku PAI
kepada Qadha dan Qadar Qadha dan Kls X
- Menyimak bacaan al-qur’an yang - Mencari ayat-ayat al-qur’an dan hadis tentang Jam
Qadar Kemdikbud
4.4 Berperilaku yang terkait dengan iman kepada Qadha iman kepada Qadha dan Qadar pelajaran
mencerminkan kesadaran dan Qadar secara individu maupun - Mengumpulkangambar-gambar tentang iman  Buku lain
beriman kepada Qadha dan kelompok. yang
kepada Qadha dan Qadar
Qadar Allah SWT. menunjang
- Mengamati tayangan video tentang
 Observasi
iman kepada Qadha dan Qadar  Multimedia
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan interaktif
 Menanya menggunakan lembar observasi yang memuat: dan Internet
- Mengajukan pertanyaan, misalnya - Isi diskusi (gambaran tentang iman kepada
tentang makna iman kepada Qadha Qadha dan Qadar)
dan Qadar.
- Sikap gairah dalam beribadah yang ditunjukkan
 Eksperimen/Eksplore siswa sebagai implementasi dari iman kepada
- Diskusi tentang iman kepada Qadha Qadha dan Qadar
dan Qadar dalam persfektif al-
 Portofolio
Qur’an,
- Membuat laporan tentang makna iman kepada
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
- Diskusi tentang iman kepada Qadha Qadha dan Qadar
dan Qadar
 Tes
 Assosiasi - Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes
- Menyimpulkan makna iman kepada soal- soal pilihan ganda dan uraian tentang
Qadha dan Qadar iman kepada Qadha dan Qadar
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi
tentang tentang makna iman kepada
Qadha dan Qadar
- Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di
bawah bimbingan guru.

3.5 Memahami hikmah dan 5. Saling  Mengamati  Tugas 3x3  Al-qur’an


manfaat saling menasihati menasihati dan dan
- Menyimak bacaan al-Qur’an yang - Mengumpulkan bahan-bahan artikle/ tulisan Jam
dan berbuat baik (ihsan) berbuat baik tarjamah
terkait hikmah dan manfaat saling tentang hikmah dan manfaat saling menasihati pelajaran
dalam kehidupan. (ihsan) dalam
menasihati dan berbuat baik (ihsan. dan berbuat baik (ihsan).  Buku teks
kehidupan
4.5 Menyajikan hikmah PAI
 Mengamati tayangan video tentang  Observasi
dan manfaat saling
menasihati dan berbuat
hikmah dan manfaat saling - Mengamati pelaksanaan diskusi dengan  VCD
menasihati dan berbuat baik (ihsan tentang
baik (ihsan) dalam menggunakan lembar observasi yang memuat:
pernikahan
kehidupan  Menanya - Isi diskusi (hikmah dan manfaat saling secara
- Mengajukan pertanyaan tentang menasihati dan berbuat baik (ihsan) Islami
bagaimana kedudukan wanita dalam - Sikap senang terhadap perilaku saling 
menasihati dan berbuat baik (ihsan) yang
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
keluarga? ditunjukkan siswa. Literatur
lain yang
 Eksperimen/eksplor  Portofolio
relevan
- Menelaah hikmah dan manfaat saling - Membuat laporan tentang hikmah dan manfaat
menasihati dan berbuat baik (ihsan saling menasihati dan berbuat baik (ihsan).
Assosiasi
 Tes
- Menyimpulkan hikmah dan manfaat
- Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes
saling menasihati dan berbuat baik
soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
(ihsan ).
hikmah dan manfaat saling menasihati dan
 Menyimpulkan hikmah dan manfaat berbuat baik (ihsan).
saling menasihati dan berbuat baik
(ihsan
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi
tentang hikmah dan manfaat saling
menasihati dan berbuat baik (ihsan).
- Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di
bawah bimbingan guru.
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar

3.6 Memahami ketentuan 6. Pernikahan  Mengamati  Tugas 4x3  Al-qur’an


pernikahan dalam Islam. dalam Islam dan
- Menyimak bacaan al-Qur’an yang - Mengumpulkan bahan-bahan artikle/ tulisan Jam
4.6 Memperagakan tata cara pelajaran tarjamah
terkait dengan pernikahan dalam tentang pernikahan dalam Islam
pernikahan dalam Islam. Islam secara individu maupun - Melakukan obeservasi langsung terhadap  Buku teks
kelompok. PAI
pelaksanaan pernikahan di KUA atau
- Mengamati tayangan video masyarakat.  VCD
pernikahan dalam Islam. atau tentang
 Observasi
mengamati langsung proses pernikahan
pernikahan. - Mengamati pelaksanaan diskusi dengan secara
menggunakan lembar observasi yang memuat: Islami
 Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang
- Isi diskusi (ketentuan pernikahan, hikamh 
pernikahan, dan kedudukan wanita dalam
pernikahan dalam Islam, misalnya; Literatur
keluarga)
apa syarat dan rukun nikah, apa lain yang
hikmah pernikahan dalam Islam, dan - Sikap senang terhadap pelaksanaan pernikahan relevan
bagaimana kedudukan wanita dalam secara islamiyang ditunjukkan siswa)
keluarga  Portofolio
 Eksperimen/eksplor - Membuatlaporantentangpelaksanaan
- Menelaah ketentuan pernikahan pernikahan dalam Islam (syarat dan rukun,
dalam Islam (syarat dan rukun nikah) hakmah penikahan, kedudukan wanita dalam
keluarga)
- Diskusi tentang hikmah pernikan
dalam Islam  Tes
 Assosiasi - Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes
soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
- Menyimpulkan ketentuan pernikahan ketentuan pernikahan dalam Islam.
dalam Islam (syarat dan rukun
nikah)
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
- Menyimpulkan hikmah pernikhaan
dalam Islam
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi
tentang ketentuan pernikahan dalam
Islam.
- Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di
bawah bimbingan guru.
- Mengadakan simulasi prosesi
penikahan.

3.7 Memhami hak dan 7. Hak dan  Mengamati  Tugas 3x3  Al-qur’an
kedudukan wanita dalam kedudukan dan
- Menyimak bacaan al-Qur’an yang - Mengumpulkan bahan-bahan artikle/ tulisan Jam
keluarga berdasarkan wanita dalam tarjamah
terkait dengan hak dan kedudukan tentang hak dan kedudukan wanita dalam pelajaran
hukum Islam. keluarga
wanita dalam keluarga berdasarkan keluarga berdasarkan hukum Islam.  Buku teks
berdasarkan
hukum Islam. PAI
hukum Islam  Observasi
4.7 Menyajikan hak dan - Mengamati tayangan video tentang
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan  VCD
kedudukan wanita dalam hak dan kedudukan wanita dalam tentang
menggunakan lembar observasi yang memuat:
keluarga berdasarkan keluarga berdasarkan hukum Islam. pernikahan
hukum Islam. - Isi diskusi (hak dan kedudukan wanita dalam secara
 Menanya keluarga berdasarkan hukum Islam) Islami
- Mengajukan pertanyaan tentang apa
 Portofolio 
dan bagaimana hak dan kedudukan
wanita dalam keluarga berdasarkan - Membuatlaporantentangpelaksanaan
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
hukum Islam. pernikahan dalam Islam (syarat dan rukun, Literatur
hakmah penikahan, kedudukan wanita dalam lain yang
 Eksperimen/eksplor
keluarga) relevan
- Menelaah ketentuan hak dan
kedudukan wanita dalam keluarga  Tes
berdasarkan hukum Islam. - Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes
soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang hak
 Assosiasi
dan kedudukan wanita dalam keluarga
- Menyimpulkan hak dan kedudukan berdasarkan hukum Islam..
wanita dalam keluarga berdasarkan
hukum Islam.
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi
tentang hak dan kedudukan wanita
dalam keluarga berdasarkan hukum
Islam.
- Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di
bawah bimbingan guru.
- Mengadakan simulasi prosesi
penikahan.

3.8 Memahami ketentuan 8. Ketentuan  Mengamati  Tugas 4x3  Al-qur’an


waris dalam Islam. waris dalam dan
- Menyimak bacaan al-Qur’an yang - Mengumpulkan bahan-bahan artikle/ tulisan Jam
Islam. pelajaran tarjamah
terkait dengan ketentuan waris dalam tentang ketentuan waris dalam Islam..
4.8 Mempraktikkan Islam.  Buku teks
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
pelaksanaan pembagian - Mengamati tayangan video tentang  Observasi PAI
waris dalam Islam ketentuan waris dalam Islam..
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan  VCD
 Menanya menggunakan lembar observasi yang memuat: tentang
pernikahan
- Mengajukan pertanyaan tentang - Isi diskusi (ketentuan waris dalam Islam.)
secara
ketentuan waris dalam Islam.
 Portofolio Islami
 Eksperimen/eksplor - Membuat laporan tentang ketentuan waris 
- Menelaah ketentuan waris dalam dalam Islam.
Literatur
Islam..
 Tes lain yang
 Assosiasi - Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes relevan
- Menyimpulkan ketentuan waris soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
dalam Islam. ketentuan waris dalam Islam.
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi
tentang ketentuan waris dalam Islam.
- Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di
bawah bimbingan guru.
- Mengadakan simulasi prosesi
penikahan.

3.9 Memahami strategi 9. Strategi  Mengamati  Tugas 4x3  Buku PAI


dakwah dan perkembangan dakwah dan Jam Kls XII
- Mengamati tayangan video tentang - Mengumpulkan artikel dan tulisan tentang
Islam di Indonesia. perkembangan Kemdikbud
strategi dakwah dan perkembangan strategi dakwah dan perkembangan Islam di Pelajaran
Islam di
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
4.9 Mendeskripsikan Indonesia Islam di Indonesia Indonesia.  Buku lain
strategi dakwah dan yang
- Membaca artikel tentang strategi - Mengumpulkanvisualisasi tentang strategi
perkembangan Islam di menunjang
dakwah dan perkembangan Islam di dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia .
Indonesia Indonesia
 Observasi  Multimedia
 Menanya interaktif
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan dan Internet
- Mengajukan pertanyaan berkaitan menggunakan lembar observasi yang memuat:
dengan strategi dakwah dan - Isi diskusi (strategi dakwah dan perkembangan
perkembangan Islam di Indonesia? Islam di Indonesia)
 Eksperimen/Eksplor - Sikap semangat melakukan penelitian di bidang
- Diskusi tentang strategi dakwah dan ilmu pengetahuan sebagai refleksi dari
perkembangan Islam di Indonesia. pemahaman strategi dakwah dan
perkembangan Islam di Indonesia.
- Menelaah faktor-faktor yang
memepengaruhi strategi dakwah dan  Portofolio
perkembangan Islam di Indonesia - Membuat laporan strategi dakwah dan
 Assosiasi perkembangan Islam di Indonesia
- Menyimpulkan strategi dakwah dan  Tes
perkembangan Islam di Indonesia - Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes
 Komunikasi soal- soal pilihan ganda dan uraian tentang
strategi dakwah dan perkembangan Islam di
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi
Indonesia.
tentang strategi dakwah dan
perkembangan Islam di Indonesia
- Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
bawah bimbingan guru.

3.10 Menganalisis faktor- 10. Kemajuan dan  Mengamati  Tugas 4x3  Buku PAI
faktor kemajuan dan kemunduran Kls X
- Mengamati tayangan video tentang - Mengumpulkan artikel dan tulisan tentang Jam
kemunduran peradaban Islam di dunia Kemdikbud
perkembangan Islam di dunia perkembangan Islam di dunia Pelajaran
Islam di dunia.
- Membaca artikel tentang kemajuan - Mengumpulkan visualisasi tentang  Buku lain
4.10 Mendeskripsikan yang
dan kemunduran peradaban Islam di perkembangan Islam di dunia
faktor-faktor kemajuan dan menunjang
dunia
kemunduran peradaban  Observasi
Islam di dunia.  Menanya  Multimedia
- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan interaktif
- Mengajukan pertanyaan berkaitan menggunakan lembar observasi yang memuat: dan Internet
dengan perkembangan Islam di - isi diskusi (perkembangan Islam di dunia,
dunia, seperti faktor-faktor apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan
yang mempengaruhi kemajuan dan dan kemunduran peradaban Islam)
kemunduran peradaban Islam?
- sikap semangatmelakukanpenelitian di
 Eksperimen/Eksplor bidangilmupengetahuansebagairefleksi
- Diskusi tentang perkembangan daripemahamankemajuan dan kemunduran
peradaban Islam di dunia peradaban Islam di dunia.
- Menelaah faktor-faktor yang  Portofolio
memepengaruhi kemajuan peradaban - Membuatlaporanperkembangan Islam di dunia
Islam di dunia dan faktor-faktor yang mempengaruhi
- Menelaah faktor-faktor yang kemajuan dan kemunduran peradaban Islam di
memepengaruhi kemunduran dunia.
peradaban Islam di dunia
 Tes
 Assosiasi - Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes
- Menyimpulkan perkembangan soal soal pilihan ganda dan uraian kemajuan
peradaban Islam di dunia dan kemunduran Islam di dunia.
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
- Menyimpulkan faktor-faktor yang
memepengaruhi kemajuan dan
kemunduran peradaban Islam di
dunia
 Komunikasi
- Menyajikan/melaporkan hasil diskusi
tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kemajuan dan
kemunduran peradaban Islam di
dunia
- Menanggapi hasil presentasi
(melengkapi, mengkonformasi, dan
menyanggah).
- Membuat resume pembelajaran di
bawah bimbingan guru.
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL SEMARANG
Religion
LESSON PLAN

CLASS/ SEMESTER XII / 1 DATE 2020


MEETING Pertemuan Ke- DURATION 6x45 menit

TOPIC Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159
1. Mengidentifikasi makna Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis
terkait
2. Menjelaskan pesan-pesan yang terkandung pada Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali
SUB TOPIC
Imran/3: 159 serta hadis terkait
3. Menjelaskan manfat berpikir kritis dan bersikap demokratis sesuai dengan kandungan
Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Q.S. Ali Imran/3: 159.
Siswa dapat Menyajikan paparan keterkaitan antara sikap demokratis dengan kandungan
Objectives
Q.S. Ali Imran/3: 159 serta hadis terkait.
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,
menghargai keberagaman, patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan
Guidance/ Character
kewajiban, kerja keras, adil, dan dapat menyajikan paparan keterkaitan antara sikap kritis
Building
dengan ciri orang-orang berakal sesuai kandungan Q.s Ali Imran/3:190-191 dan Q.s. Ali
Imran/3:159

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


ACTIVITIES METHOD
Pre-activities/ Warm 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
up 10 minutes YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik melalui semesta.edunav.net
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Main Activities Pertemuan Pertama
60 minutes Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
1. Pernahkah kalian membaca ayat-ayat al-Qur‟an tentang yang berhubungan
dengan teknologi ?
2. Siapakah diantara kalian yang sudah hafal ayat-ayat al-Qur‟an tentang ilmu
dan teknologi ?
a. Siswa yang sudah ditugasi untuk presentasi pada pertemuan sebelumnya maju
dan presentasi. Siswa lainnya menyimak lalu berdikusi.
b. Siswa yang sudah fasih membaca QS Yunus: 101, ditunjuk untuk memimpin
teman-temannya membaca bersama-sama di bawah bimbingan guru 2 sampai
dengan 3 kali.
c. Setelah para siswa selesai membaca secara klasikal, guru menunjuk beberapa
siswa untuk membaca QS Yunus : 101
d. Siswa membaca arti QS Yunus : 101, dan guru menjelaskan arti kosakata dan
tajwid QS Yunus : 101
e. Siswa agar menyalin QS Yunus : 101 dan berikut artinya dengan benar.
f. Siswa menyimak video tentang semut dan siswa diminta memberikan
komentarnya
g. Siswa distimulus untuk menghafal, siapa yang hafal diberi hadiah.
h. Setiap siswa diminta untuk menggambar satu teknologi masa depan,
menjelaskannya kepada teman lalu dikumpulkan ke guru
i. Siswa diberi PR untuk menulis dengan memilih ayat-ayat berikut ini: Q.S. Al-

1
Imron ayat: 191, Q.S. Ar-Ra‟du ayat: 3, Q.S. An-Nahl Ayat: 10-11 , 68-69, Q.S.
Ar-Rum ayat: 8, Q.S. Ali Imron Ayat: 190, Q.S. Ad-Dhukhan: 38 – 39, Q.S. Al-
Jasiyat: 13.

Pertemuan Kedua
a. Siswa dan guru berdiskusi untuk membuka wawasan tentang berbagai ayat al-
Qur‟an yang mengandung fenomena luar biasa, diantaranya: QS. al-An‟am: 125,
QS. al-Hijr: 22, QS. Adz-Dzariyah: 47 dan 49, dan QS. An-Naziat: 30
b. Siswa membaca arti QS Al-Imron 190-191, dan guru menjelaskan arti kosakata
dan tajwid QS Al-Imron 190-191
c. Siswa menyalin QS Al-Imron 190-191berikut artinya dengan benar.
d. Siswa menyaksikan video fenomena yang berkaitan dengan QS Al-Imron 190-
191, bigbang, adzan dll.
e. Siswa distimulus untuk memberikan komentar terhadap isi kandungan QS Al-
Imron 190-191
f. Siswa distimulus untuk memikirkan dua teknologi yang terinspirasi dari hewan
atau alam
g. Siswa diberi tugas untuk menghafal salah satu dari QS Al-Imron 190-191 atau
Al-Imron 159
h. Siswa diberikan informasi bahwa materi selanjutnya adalah bersikap demokratis

Pertemuan Ketiga
a. Guru mengecek hafalan siswa satu persatu tentang QS Al-Imron 190-191 atau
Al-Imron 159
b. Latihan melalui quizziz
c. Siswa mengerjakan quiz di google form!
Closing 10 minutes 1. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan/merefleksi materi pembelajaran pada
saat itu.
2. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran .
3. Berdoa setelah belajar dipimpin oleh guru dan diikuti oleh peserta didik.

Note: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher
References 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XII, Jakarta : Yudistira
Kurikulum 2013, Edisi Revisi 2016.
2. Sumber video: youtube.com. Sumber materi tambahan: google.com. Sumber uji
kompetensi: quizizz.com
3. Powerpoint PAI SMP Karya Guru
4. Video multimedia
Equipments/ Media 1. Google Classroom
2. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
3. www.Semesta.edunav.net
4. Komputer/Laptop dan LCD Projector
Assessment 1. Teknik Penilaian (Sikap, Spiritual, Sosial, Pengetahuan, Ketrampilan/Laporan Proyek)
2. Remedial: Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar akan dijelaskan
kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau
memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas.
3. Pengayaan : Peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah
ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih
fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran.
Semarang, Juli 2020
Principal Subject teacher

2
Didin Sopandi, M.Si. Imam Taufik, S.Pd.i

LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: MATERI AJAR
Kandungan Alquran dalam Surat Ali "Imran Ayat 190-191 tentang Potensi Akal dan Ilmu
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal." (QS. Ali Imran: 190) "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa
neraka."(QS.AliImran:191)
Tujuan dari ayat ini adalah sebagai pembuktian tentang tauhid, keesaan, dan kekuasaan Allah SWT. Hukum-
hukum alam yang melahirkan kebiasaan-kebiasaan pada hakikatnya ditetapkan dan diatur oleh Allah Swt Yang Maha
Hidup lagi Qayyum (Maha Menguasai dan Maha Mengelola segala sesuatu) hal ini dapat dipahami dengan adanya
undangan kepada manusia untuk berpikir, karena sesungguhnya dalam penciptaan, yakni kejadian benda-benda
angkasa seperti matahari, bulan, dan jutaan gugusan bintang –bintang yang terdapat di langit, atau dalam pengaturan
sistem kerja langit yang sangat teliti, terdapat tanda-tanda kemahakuasaan allah bagi ulul yakni orang-orang yang
memiliki akal yang murni. Alquran memperkenalkan satu kategori lagi dalam dunia keilmuan yang terkait dengan
kegiatan berfikir yaitu ulul albab.
Ulul albab adalah orang-orang yang memiliki akal yang murni sehingga tidak akan mengalami kerancuan
dalam berfikir. Orang yang merenungkan tentang fenomena alam raya akan dapat sampai kepada bukti yang sangat
nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah Swt. Ibnu Katsir menyebut dalam tafsirnya bahwa kegiatan yang paling
tinggi kualitasnya dari seorang manusia adalah berfikir. Sebab dengan berfikir maka menunjukkan fungsi aqliyah
manusia.
Dengan kegiatan berfikir manusia akan melahirkan temuan-temuannya yang merupakan bagian dari
mengungkap rahasia keagungan ilmu Allah Swt, melalui fenomena alam. Di sisi lain, dalam sabda Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, dalam riwayat Abu Umamah dijelaskan bahwa “keutamaan orang „alim (berilmu, yang
berarti berfikir) atas „abid (orang ahli ibadah, seperti keutamaanku (Nabi Saw) atas orang yang paling rendah di antara
kalian (sahabat).... Sesungguhnya Allah, para malaikat, penghuni langit dan bumi, bahkan ikan-ikan di lautan hingga
semut di sarangnya, mereka bershalawat (mendoakan) atas orang „alim yang mengajarkan manusia kebaikan”. Orang
yang berilmu dan mengamalkan ilmunya untuk kebaikan, maka dampaknya sangat luas tidak hanya untuk sesama
manusia, bahkan lingkungan dan makhluk lainnya pun mendapatkan manfaat ilmunya orang „alim tersebut. Sedangkan
„abid, ibadahnya hanya untuk dirasakan sendiri dan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Begitulah Islam memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang „alim (berilmu) yang mau mengajarkan
kebaikan kepada manusia. Dalam ayat tersebut mendahulukan dzikir atas pikir, karena dengan dzikir mengingat Allah
Swt dan menyebut nama-nama dan keagungan-Nya, hati akan menjadi tenang. Dengan ketenangan, pikiran akan
menjadi cerah bahkan siap untuk memperoleh limpahan ilham dan bimbingan ilahi.
Dalam konteks pikir/akal, Syekh Muhammad Abduh menjelaskan bahwa Alquran adalah sumber informasi
dan konfirmasi bagi akal. Karena itu akal, tidak boleh melampui dan bertentangan dengan Alquran. Akal harus tunduk
kepada Alquran. Islam menuntun agar kehebatan potensi akal dimanfaatkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan tehnologi, yang diisyaratkan oleh ayat ini melalui keagungan penciptaan langit dan bumi, serta fenomena
pergantian siang dan malam, dalang rangka mengungkap rahasia keagungan Tuhan.
Dan berujung pada ketundukan diri terhadap kebesaran Allah Swt, yang diungkapkan dengan kalimat
subhanaka (Mahasuci Engkau, ya Allah). Ayat ini memberikan hikmah dan pelajaran bahwa sekecil apapun makhluk
ciptaan Tuhan, semuanya memiliki fungsi/berguna, tidak ada yang sia-sia. Tugas manusia adalah memaksimalkan
potensi akalnya untuk mengurai dan mempelajarinya sehingga menjadi dasar berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Serta potensi akal manusia tidak boleh melanggar ketentuanNya dan tidak sepatutnya terjadi kesombongan
intelektual, tetapi justru harus menunjukkan sikap rendah hati dalam berilmu dan senantiasa memohon kepada Allah
Swt agar dihindarkan dari siksa neraka.

LAMPIRAN 2:
3
A. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang
tersedia!

Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4
2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Ketuntasa Tindak
No Jumla Nila
Nama Peserta Didik dinilai n Lanjut
. h Skor i
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku
peserta didik pada situasi dan kondisi yang berkembang

4
3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna,
skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang
sempurna, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor
50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.

Contoh Tabel:
Aspek yang Ketuntasa Tindak
Dinilai n Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
2) Keaktifan dalam diskusi
(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Aspek yang Ketuntasa Tindak
Nama Peserta Dinilai Jumlah n Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.
3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume
(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Aspek yang Ketuntasa Tindak
Dinilai n Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kerapian T TT R R
Presentasi
1
Dst.

4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh
guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait
dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan,
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam
pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI

5
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Ket.
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
dst,
5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah
ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan
inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat
dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
6. Interaksi Guru dengan Orang Tua
Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik
memperlihatkan kolom “Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan
memberikan komentar dan paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat
telepon tentang perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

6
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
CLASS/ SEMESTER 12/1 DATE 2020
MEETING/UNIT 3 Kali Pertemuan DURATION 6 x 45 menit

Competence Standard/ Memahami ayat-ayat al-Qur‟an tentang saling menasihati dan berbuat baik (ihsan)
Topic
Mampu membaca, menganalisis dan mendemonstrasikan hafalan QS. Luqman (31):
Basic Competence/
Sub Topic
13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits tentang saling menasihati dan berbuat
baik (ihsan).
Mampu membaca, mengidentifikasi tajwid, mengartikan per kata, menerjemahkan, menggali
Objectives
kandungan makna dan menerapkan prilaku yang sesuai QS. Luqman (31): 13-14 dan QS.
Al-Baqarah (2): 83 dengan baik dan benar.
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,
Guidance/ Character
menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan
Building
kewajiban, kerja keras, dan mampu memberikan nasihat serta berbuat baik

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


ACTIVITIES METHOD
Pre-activities/ Warm up a. Tadarus QS. Luqman (31): 13-14
b. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai.
Main Activities Pertemuan Pertama
a. Siswa mendownload file di google classroom dan guru memberikan waktu 10 menit untuk
membacanya, timer play di layar
b. Siswa yang sudah ditugasi untuk presentasi pada pertemuan sebelumnya maju dan
presentasi. Siswa lainnya menyimak lalu berdikusi.
c. Para siswa menyimak, mempelajari, dan menelaah materi tersebut, serta mendiskusikannya
dengan tanya jawab dengan siswa presentator. Dan siswa mendapatkan penjelasan lebih
detil tentang pertanyaan yang muncul dalam diskusi
d. Siswa membuka file google form yang telah guru kirim di google classroom dan
mengerjakan file kerja disana
e. Siswa menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan
mencermati kandungan QS. Luqman (31): 13-14
f. Siswa mendapatkan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi
kandungan QS. Luqman (31): 13-14
g. Siswa menterjemahkan QS. Luqman (31): 13-14 dan menganalisis asbabun
nuzul/wurud dan QS. Luqman (31): 13-14
h. Siswa menyimak beberapa video tentang berbuat baik yang ditayangkan oleh guru,
selanjutnya siswa mengomentarinya.
i. Siswa mendapatkan PR berupa memikirkan satu tema tertentu untuk kultum selama tiga
menit, tema bebas dengan syarat di dalamnya mengandung nasihat.

Pertemuan Kedua
a. Guru menstimulus pertemuan dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait
materi pertemuan sebelumnya.
b. Satu persatu siswa maju untuk memberikan kultumnya, waktu dibatasi, maksimal
hanya tiga menit
c. Siswa menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan
mencermati kandungan QS. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait.
d. Siswa mendapatkan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi
kandungan dan QS. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits terkait.
e. Siswa menterjemahkan dan QS. Al-Baqarah (2): 83 dan menganalisis asbabun

1
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
nuzul/wurud QS. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait.
f. Siswa diberi PR untuk menghafalkan salah satu, bebas pilih dari QS. Luqman
(31): 13-14 atau QS. Al-Baqarah (2): 83 dan guru menginformasikan bahwa
minggu selanjutnya di jam kedua akan quiz.

Pertemuan Ketiga
a. Siswa mendemonstrasikan hafalan tentang QS. Luqman (31): 13-14 atau QS. Al-
Baqarah (2): 83 serta hadits terkait
b. Siswa mengerjakan quiz di google classroom
Closing a. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran pada saat itu
b. Post Test: Tes ringan (kuis) tentang materi yang telah diberikan

Note: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher

References 1. Video Tilawah Al-Qur‟an


2. Buku Paket Kementrian Pendidikan, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
3. Buku Paket PAI SMA Kelas XII (Drs. Abdul Walid, M.Ag, dkk. Pendidikan Agama
Islam 1 untuk siswa SMA kelas X, Semarang: Aneka Ilmu, 2008, hlm )
4. Video Pendukung tentang berbuat baik dan saling menasihati
5. Powerpoint Karya Pribadi Guru Tentang Saling Menasihati dan Berbuat Baik
6. Blog Guru: rianabi.wordpress.com
Equipments/ Media 1. LCD Projector
2. Potongan kertas
3. Google Classroom
Semarang, Juli 2020
Principal Subject Teacher

(Didin Sopandi, S.S. M.Si) (Imam Taufik, S.Pd.I)

2
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: MATERI AJAR
‫ودا َو َعلَى ُجنُوِبِِ ْم َويَتَ َف َّكُرو َن ِِف‬ ِ ِ َّ ِ ِ ‫ات ِْل‬ ِ ‫ض واختِ ََل‬
ٍ ‫ف اللَّي ِل والنَّها ِر ََلَي‬ ِ َّ ‫إِ َّن ِِف خ ْل ِق‬
ً ُ‫ين يَ ْذ ُكُرو َن اللَّهَ قيَ ًاما َوقُع‬
َ ‫) الذ‬091( ‫ُوِل ْاْلَلْبَاب‬ َ َ َ ْ ْ َ ِ ‫الس َم َاوات َو ْاْل َْر‬ َ
ِ
)090( ‫اب النَّار‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫َخ ْل ِق‬
َ ‫ك فَقنَا َع َذ‬َ َ‫ت َه َذا بَاط ًَل ُسْب َحان‬َ ‫الس َم َاوات َو ْاْل َْرض َربَّنَا َما َخلَ ْق‬
Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa
neraka.” (Q.S Ali Imran :190-191)
A. Kandungan Q.S Ali Imran :190-191
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi serta keindahan perkiraan
dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat
kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya
malam, dan pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda dan bukti yang menunjukkan keesaan
Allah, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya.
Langit dan bumi dijadikan oleh Al-Khaliq tersusun dengan sangat tertib.Bukan hanya semata dijadikan, tetapi
setiap saat nampak hidup.Semua bergerak menurut aturan.
Silih bergantinya malam dan siang, besar pengaruhnya atas hidup kita dan segala yang bernyawa.Kadang-
kadang malam terasa panjang dan sebaliknya.Musim pun silih berganti.Musim dingin, panas, gugur, dan
semi.Demikian juga hujan dan panas.Semua ini menjadi tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah bagi orang yang
berpikir.Bahwa tidaklah semuanya terjadi dengan sendirinya.Pasti ada yang menciptakan yaitu Allah SWT.
Diriwayatkan dari 'Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw berkata: "Wahai 'Aisyah apakah engkau
mengizinkankanda pada malam ini untuk beribadah kepada Allah SWT sepenuhnya?". Jawab Aisyah ra: " wahai
Rasulullah, Sesungguhnya saya menyenangi apa yang kanda senangi, menyukai apa yang kanda sukai.Dinda izinkan
kanda melakukannya.”Kemudian nabi mengambil qirbah (tempat air yang terbuat dari kulit domba) yang terletak
didalam rumah, lalu berwudlu.Selanjutnya beliau mengerjakan shalat.Di waktu salat beliau menangis sampai-sampai
air matanya membasahi kainnya, karena merenungkan ayat Alquran yang dibacanya.Setelah salat beliau duduk
memuji-muji Allah dan kembali menangis tersedu-sedu.Kemudian beliau mengangkat kedua belah tangannya berdoa
dan menangis lagi dan air matanya membasahi tanah.Kemudian datanglah Bilal untuk azan subuh dan melihat Nabi
saw menangis ia bertanya: "Wahai Rasulullah! Mengapakah Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni
dosa Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang". Nabi menjawab: "Apakah saya ini bukan seorang
hamba yang pantas dan layak bersyukur kepada Allah SWT? Dan bagaimana saya tidak menangis?Pada malam ini
Allah SWT telah menurunkan ayat kepadaku.Selanjutnya beliau berkata: "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang
yang membaca ini dan tidak memikir dan merenungkan kandungan artinya".
Pada ayat 191 mendefinisikan orang-orang yang mendalam pemahamannya dan berpikir tajam (Ulul Albab),
yaitu orang yang berakal, orang-orang yang mau menggunakan pikirannya, mengambil faedah, hidayah, dan
menggambarkan keagungan Allah.Ia selalu mengingat Allah (berdzikir) di setiap waktu dan keadaan, baik di waktu ia
beridiri, duduk atau berbaring. Jadi dijelaskan dalam ayat ini bahwa ulul albab yaitu orang-orang baik lelaki maupun
perempuan yang terus menerus mengingat Allah dengan ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan kondisi.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa objek dzikir adalah Allah, sedangkan objek pikir adalah
makhluk-makhluk Allah berupa fenomena alam.Ini berarti pengenalan kepada Allah lebih banyak didasarkan kepada
kalbu, Sedang pengenalan alam raya oleh penggunaan akal, yakni berpikir. Akal memiliki kebebasan seluas-luasnya
untuk memikirkan fenomena alam, tetapi ia memiliki keterbatasan dalam memikirkan Dzat Allah, karena itu dapat
dipahami sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Nu‟aim melalui Ibn „Abbas,
‫تفكراىف اخلق والتتفكرواىف اخا لق‬
Artinya : “Pikirkan dan renungkanlah segala sesuatu yang mengenai makhluk Allah jangan sekali-kali kamu
memikirkan dan merenungkan tentang zat dan hakikat Penciptanya, karena bagaimanapun juga kamu tidak akan
sampai dan tidak akan dapat mencapai hakikat Zat Nya.”
Orang-orang yang berdzikir lagi berfikir mengatakan: "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
makhluk ini semua, yaitu langit dan bumi serta segala isinya dengan sia-sia, tidak mempunyai hikmah yang mendalam
dan tujuan yang tertentu yang akan membahagiakan kami di dunia dan di akhirat, sebagaimana disebar luaskan oleh
sementara orang-orang yang ingin melihat dan menyaksikan akidah dan tauhid kaum muslimin runtuh dan hancur.
3
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Maha Suci Engkau Ya Allah dari segala sangkaan yang bukan bukan yang ditujukan kepada Engkau. Karenanya,
maka peliharalah kami dari siksa api neraka yang telah disediakan bagi orang-rang yang tidak beriman. Ucapan ini
adalah lanjutan perasaan sesudah dzikir dan pikir, yaitu tawakkal dan ridha, berserah dan mengakui kelemahan
diri.Sebab itu bertambah tinggi ilmu seseorang, seyogyanya bertambah pula dia mengingat Allah.Sebagai tanda
pengakuan atas kelemahan diri itu, dihadapan kebesaran Tuhan.
Pada ujung ayat ini ( “Maha suci Engkau ! maka peliharalah kiranya kami dari azab neraka” ) kita memohon
ampun kepada Tuhan dan memohon agar dihindarkan dari siksa neraka dengan upaya dan kekuatan-Mu serta
mudahkanlah kami dalam melakukan amal yang diridhai Engkau juga lindungilah kami dari azab-Mu yang pedih
B. Kandungan Hukum
Pada QS. Ali-Imran ayat 190-191 di dalamnya memiliki kandungan hukum yaitu Allah mewajibkan kepada
umatnya untuk menuntu ilmu dan memerintahkan untuk mempergunakan pikiran kita untuk merenungkan alam, langit
dan bumi (yakni memahami ketetapan-ketetapan yang menunjukkan kepada kebesaran Al-Khaliq, pengetahuan) serta
pergantian siang dan malam. Yang demkian ini menjadi tanda-tanda bagi orang yang berpikir, bahwa semua ini
tidaklah terjadi dengan sendirinya. Kemudian dari hasil berpikir tersebut, manusia hendaknya merenungkan dan
menganalisa semua yang ada di alam semesta ini, sehingga akan tercipta ilmu pengetahuan.
C. Aspek Tarbawi
Dari ayat di atas dapat diambil aspek tarbawinya yaitu sebagai berikut :
1. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
2. Akal manusia hendaknya digunakan untuk memikirkan, menganalisa, dan menafsirkan segala ciptaan Allah.
3. Dalam belajar tidak diperbolehkan memikirkan Dzat Allah, karena manusia mempunyai keterbatasan dalam
hal tersebut dan dikhawatirkan akan terjerumus dalam berpikir yang tidak sesuai.
4. Jika seseorang memiliki renungan, ia memiliki pelajaran dalam segala perkara.
5. Hendaknya manusia mempercayai bahwa semua penciptaan Alah tidak ada yang sia-sia.
D. Kesimpulan
Ulul Albab adalah orang-orang yang tidak melalaikan Allah dalam setiap waktu.Mereka merasa tenang dengan
mengingat Allah dan tenggelam dalam kesibukan mengoreksi diri secara sadar bahwa Allah selalu mengawasi mereka.
Bahwasanya keberuntungan dan keselamatan hanya bisa dicapai melalui mengingat Allah dan memikirkan
makhluk-Nya dari segi yang menunjukkan adanya sang pencipta.
Seorang mukmin yang mau menggunakan akal pikirannya, maka akan luas pengetahunnya tentang alam
semesta yang menghubungkan antara manusia dan Tuhan.

LAMPIRAN 2:
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia!
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4

2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”

4
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Tindak
Jumlah Ketuntasan
No. Nama Peserta Didik dinilai Nilai Lanjut
Skor
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta
didik pada situasi dan kondisi yang berkembang

3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna,
skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.

Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
2) Keaktifan dalam diskusi
(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Nama Peserta Jumlah Tindak
No. Aspek yang Dinilai Nilai Ketuntasan
didik Skor Lanjut

5
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Keaktifan dalam
T TT R R
Diskusi
1
Dst.
3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume
(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Kejelasan dan Skor
T TT R R
Kerapian Presentasi
1
Dst.

4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru.
Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang
telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No Ket.
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta
untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

6. Interaksi Guru dengan Orang Tua


Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik memperlihatkan
kolom “Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan
paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat telepon tentang
perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

6
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL SEMARANG
Religion
LESSON PLAN

CLASS/ SEMESTER XII / 1 DATE 2020


MEETING Pertemuan Ke- DURATION 8 x 45 menit

TOPIC Iman Kepada Hari Akhir


1. Menunjukkan perilaku mawas diri sebagai implementasi pemahaman iman kepada hari
akhir
SUB TOPIC 2. Memahami makna iman kepada hari akhir berdasarkan pengamatan terhadap dirinya,
alam sekitar, dan makhluk ciptaan-Nya
3. Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan gambaran kejadian hari akhir
Siswa dapat menjelaskan contoh-contoh nyata perilaku tidak mawas diri yang mencerminkan
Objectives
tidak beriman kepada hari akhir
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,
Guidance/ Character menghargai keberagaman, patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan
Building kewajiban, kerja keras, adil, dan dapat menyajikan paparan hubungan dalil naqli tentang hari
akhir dengan fenomena dalam kehidupan sehari-hari

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


ACTIVITIES METHOD
Pre-activities/ 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
Warm up 10 berdoa untuk memulai pembelajaran.
minutes 2. Memeriksa kehadiran peserta didik melalui semesta.edunav.net
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Main Activities  Pertemuan Pertama:


70 minutes a. Satu kelompok siswa yang telah ditugasi pada minggu sebelumnya, mereka presentasi
tentang Iman kepada Hari Akhir di depan kelas.
b. Para siswa menyimak, mempelajari, dan menelaah materi tersebut, serta
mendiskusikannya dalam bentuk tanya jawab.
c. Siswa mendapatkan penjelasan lebih detil tentang pertanyaan yang muncul dalam
diskusi, lalu menjelaskan Iman kepada Hari Kiamat dalam slide, siswa menyimaknya.
d. Siswa mendownload ppt karya guru di google classroom masing-masing dan diberi
waktu 10 menit untuk mengkajinya
e. Setiap siswa menonton video life is short dan mendiskusikannya, dan selanjutnya guru
menjelaskan alur kehidupan manusia yang singkat
f. Siswa menyimak beberapa video tentang kiamat yang ditayangkan oleh guru,
selanjutnya siswa mengomentarinya.
g. Siswa mendapatkan PR berupa soal dalam google form.
 Pertemuan Kedua:
a. Siswa membuka google form yang telah guru posting di google classroom dan
mengerjakannya selama 10 menit, guru memasang timer di layar
b. Siswa menyimak video gambaran kiamat dan beberapa video lainnya dan
mendiskusikannya bersama guru
c. Siswa dicek tentang pemahamannya terhadap ppt kiamat yang sudah diposting minggu
lalu, guru memberikan beberapa pertanyaan ringan
d. Siswa menyimak video hadits nabi tentang 10 tanda-tanda kiamat besar
e. Siswa mendapatkan penjelasan secara detil tentang ke-10 tanda kiamat besar serta

1
tanda-tanda kiamat kecil yang sudah banyak terjadi
f. Siswa menonton video-video pendukung tentang 10 tanda kiamat besar.
g. Guru memberikan tugas di google classroom.
 Pertemuan Ketiga:
a. Siswa mendengarkan bacaan Surah An-Naba’ yang disertai video keterangan tentang
kiamat, surga dan neraka
b. Siswa mendengar penjelasan guru tentang alur kehidupan setelah kiamat dan barzakh
dalam powerpoint
c. Siswa mendownload ppt yang telah guru posting di google classroom tentang surga dan
neraka dan mempelajarinya selama 10 menit.
d. Siswa dan guru mendiskusikan materi tentang surga dan neraka secara detil
e. Siswa dan guru melakukan tanya jawab.
f. Siswa menonton video pendukung tentang surga dan neraka dan mendiskusikannya
bersama-sama
g. Siswa mendapatkan informasi bahwa minggu depan jam kedua ujian bab kiamat.
 Pertemuan Keempat:
a. Siswa mendengarkan bacaan Surah Al-Waqiah yang dibacakan Ustadz Hannan Attaqi
yang disertai video ttg kiamat
b. Siswa diberi masing-masing satu kertas kosong berupa potongan kecil dan menulis satu
soal tentang bab 3 yang ditujukan untuk temannya
c. Siswa yang namanya muncul harus menjawab soal tersebut dan jika tidak bisa harus
menebusnya dengan hafalan dari juz ama
d. Tanya jawab berlangsung
e. Quizziz tentang bab kiamat
f. Quiz tentang bab kiamat di google form
Closing 10 1. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan/merefleksi materi pembelajaran pada saat itu.
minutes 2. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran .
3. Berdoa setelah belajar dipimpin oleh guru dan diikuti oleh peserta didik.
ote: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher
References 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XII, Jakarta : Yudistira
Kurikulum 2013, Edisi Revisi 2016.
2. Sumber video: youtube.com. Sumber materi tambahan: google.com. Sumber uji
kompetensi: quizizz.com
3. Powerpoint PAI SMP Karya Guru
4. Video multimedia tentang peristiwa hari akhir
Equipments/ Media 1. Google Classroom
2. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
3. www.Semesta.edunav.net
4. Komputer/Laptop dan LCD Projector
Assessment 1. Teknik Penilaian (Sikap, Spiritual, Sosial, Pengetahuan, Ketrampilan/Laporan Proyek)
2. Mengerjakan latihan soal tentang materi Iman kepada hari akhir
3. Remedial: Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar akan dijelaskan
kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau
memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas.
4. Pengayaan : Peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah
ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih
fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran.
Semarang, Juli 2020
Principal Subject teacher

Didin Sopandi, M.Si. Imam Taufik, S.Pd.i


2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: MATERI AJAR
Pengertian Iman Kepada Hari Akhir Beserta Dalilnya
Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman ke lima. Umat muslim pun wajib untuk
mengimani dan mengamalkan hal tersebut. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia. Allah SWT
berfirman dalam surat Al-A'raf ayat 197 mengenai hari akhir (kiamat) yang tidak ada satu orang pun yang
mengetahuinya kecuali Allah SWT.
Arab: ‫ك‬ َ ََ ْ‫ض ََّل جَأْجِ ْي ُك ْى اِ اَّل بَ ْغحَةً ۗيَسْـَهُى‬ِ ۗ ْ‫ت َو ْاَّلَر‬ ِ ٰ‫ث فًِ انساًٰ ى‬ ْ َ‫ك َع ٍِ انساا َع ِة اَيااٌَ ُيرْ ٰسىهَ ۗا قُمْ اَِا ًَا ِع ْه ًُهَا ِع ُْ َد َرب ْۚ ِّْي ََّل يُ َجهِّ ْيهَا نِ َى ْقحِهَآ اِ اَّل هُ َۘ َى ثَقُه‬ َ ََ ْ‫يَسْـَهُى‬
ٌَ ْ‫اس ََّل يَ ْعهَ ًُى‬ ‫ا‬ ُ‫ان‬ ‫ر‬
َ َ ‫ث‬‫ك‬ْ َ ‫ا‬ ‫ا‬
ٍ ‫ك‬ ‫ن‬ٰ
ِ َ ِ ‫و‬ ّ
‫ّللا‬ٰ ‫د‬َ ْ
ُ ‫ع‬ ‫ا‬َ ‫ه‬
ِ ُ ِ َ ًِ ْ
‫ه‬ ‫ع‬ ‫ا‬ً‫ا‬ َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ ‫ق‬ ۗ
‫ا‬ َ ‫ه‬ُْ ‫ع‬
َ ‫ي‬
ٌّ ِ ‫ف‬‫ح‬َ ‫ك‬
َ ‫ا‬ ََ ‫ا‬‫ك‬َ
ِ
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah,
"Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan
waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak
akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya.
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui."
Berikut pengertian iman kepada hari akhir beserta dalilnya:
1. Pengertian. Iman kepada hari akhir artinya mempercayai bahwa hari kiamat suatu hari akan datang. Di mana,
seluruh alam semesta hancur dan kehidupan yang kekal (akhirat) akan menanti.
Setelah itu, manusia akan dimintai tanggung jawab amal ibadahnya selama di dunia. Dalam Quran ayat 47,
Allah SWT berfirman bahwa amal sekecil apa pun akan ikut diperhitungkan.
Arab: ٍَ‫ظهَ ُى ََفْسٌ َشيْـ ًۗا َواِ ٌْ َكاٌَ ِي ْثقَا َل َحبا ٍة ِّي ٍْ خَرْ َد ٍل اَجَ ْيَُا بِهَ ۗا َو َك ٰفً بَُِا َحا ِسبِ ْي‬ ْ ُ‫از ْيٍَ ْانقِ ْسطَ نِيَىْ ِو ْانقِ ٰي ًَ ِة فَ ََل ج‬ ِ ‫ض ُع ْان ًَ َى‬ َ ََ‫َو‬
Artinya: Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan
walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami
yang membuat perhitungan.
2. Proses Terjadinya Kiamat. Contoh iman kepada hari akhir dengan berdoa agar selamat di akhirat. Selain itu, juga
bertanggung jawab atas setiap perilaku yang dilakukan di dunia. Dalam Quran surat Al-Anbiya ayat 104, Allah SWT
berfirman proses terjadinya hari akhir kiamat. Allah SWT akan menggulung gunung layaknya sebuah lembaran kertas.
Arab: ٍَ‫ق َُّ ِع ْيد ُِۗ َو ْعدًا َعهَ ْيُ َۗا اَِاا ُكُاا ٰف ِعهِ ْي‬ ْ
ٍ ْ‫ب َك ًَا بَدَأََآ اَ او َل خَه‬ ِ ۗ ُ‫َط ِىي ان اس ًَ ۤا َء َكطَ ِّي ان ِّس ِج ِّم نِ ْه ُكح‬ ْ َ ‫يَىْ َو‬
Latin: yauma naṭwis-samā`a kaṭayyis-sijilli lil-kutub, kamā bada`nā awwala khalqin nu'īduh, wa'dan 'alainā, innā
kunnā fā'ilīn
Artinya: (Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana
Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami
tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.
3. Hikmah. Hikmah beriman kepada hari akhir, adalah manusia bisa benar-benar memaknai tujuan kehidupan di
dunia, yakni beribadah kepada Allah SWT. Sebab, hari akhir merupakan waktu pertanggungjawaban. Selain itu, iman
kepada hari akhir juga bisa membuat manusia semakin semangat menjalankan ibadah. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT

LAMPIRAN 2:
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang
tersedia!

Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4
2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Ketuntasa Tindak
No Jumla Nila
Nama Peserta Didik dinilai n Lanjut
. h Skor i
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku
peserta didik pada situasi dan kondisi yang berkembang
3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna,
skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang
sempurna, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor
50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.
Contoh Tabel:
No. Nama Peserta Aspek yang Jumlah Nilai Ketuntasa Tindak
4
didik Dinilai Skor n Lanjut
Kejelasan dan
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.

2) Keaktifan dalam diskusi


(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Aspek yang Ketuntasa Tindak
Nama Peserta Dinilai Jumlah n Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.

3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume


(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Aspek yang Ketuntasa Tindak
Dinilai n Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kerapian T TT R R
Presentasi
1
Dst.
4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh
guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait
dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan,
contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam
pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Ket.
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
5
Nama Indikator yang Bentuk
Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Ket.
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
dst,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah
ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan
inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat
dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

6. Interaksi Guru dengan Orang Tua


Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik
memperlihatkan kolom “Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan
memberikan komentar dan paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat
telepon tentang perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

6
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
CLASS/ SEMESTER 12 A, B, C, D/2 DATE 2020
MEETING/UNIT Pertemuan ke- DURATION 4 x 45 menit

Competence Standard/ 4. Meningkatkan keimanan kepada Qodha dan Qadar.


Topic
Basic Competence/ 4.1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha‟ dan qadar
Sub Topic 4.2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha‟ dan qadar
Objectives Menjelaskan pengertian qadha dan qadar, keimanan kepada qadha dan qadar, tanda-tanda
keimanan, hikmah dan menunjukkan perilaku ikhtiar dan tawakkal kepada qadha dan qadar
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,
Guidance/ Character
Building
menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan
kewajiban, kerja keras, adil, dan memahami takdir Allah Swt

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


METHOD ACTIVITIES
Pre-activities/ Warm up a. Tadarus (QS. Qiyamah)
b. Mengadakan apersepsi dan motivasi dan menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Main Activities  Pertemuan Pertama
a. Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya:
1. Apa saja yang termasuk rukun iman?
2. Pernahkah kalian mendengar tentang keimanan kepada Qodha dan Qadar?
3. Siapakah diantara kalian yang sudah mengerti dan faham tentang keimanan kepada
Qodha dan Qadar ?
b. Guru menstimulus siswa yang mau kultum 3 menit, bagi yang berani maju dan berkultum,
guru akan memberikan hadiah/bonus card.
c. Siswa mendownload handout di Google classroom dan mengerjakan google form kaji buku
selama 10 menit
d. Siswa mendapatkan penjelasan Iman kepada Qadha dan Qadar di powerpoint
e. Siswa menyimak video Khazanah Trans7 dengan tema „Sikap kepada Takdir Allah‟, dan
mendiskusikannya
f. Quizziz part 1 tentang qadha qadar
g. Setiap siswa diberikan tugas untuk membuat dua pertanyaan esai yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya, satu pertanyaan ditujukan ke guru, dan satu pertanyaan ditujukan
ke siswa/teman (PR).

 Pertemuan Kedua
a. Guru dan siswa mendiskusikan Jabariyah, Qadariyah, dan Asy‟Ariyah
b. Pertanyaan PR minggu lalu, dibacakan kepada siswa lain untuk dijawab. Sehingga setiap
siswa akan mendapat soal yang dibuat oleh temannya. Begitu juga dengan guru.
c. Siswa mengerjakan angket internalisasi tentang Qadha‟ dan Qadar
d. Siswa mengerjakan tadribat (latihan) dari quizziz (part 2)
e. Siswa bersama guru membahas tadribat (latihan) secara bersama.
f. Quiz mengunakan google form
Closing a. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran pada saat itu
b. Post Test: tes ringan (kuis) tentang materi yang telah diberikan.
Note: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher
References 1. Mp3 Al-Qur‟an (QS. Al-Hadid: 20-24)
2. Buku Paket PAI SMA Kelas XII (Drs. Abdul Walid, M.Ag, dkk. Pendidikan Agama
Islam 1 untuk siswa SMA kelas X, Semarang: Aneka Ilmu, 2008, hlm 93-102)
3. Video Khazanah Trans7 tentang Sikap terhadap Takdir Allah
4. Powerpoint Karya Pribadi Guru Tentang Qadha‟ dan Qadar
1
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
5. Blog rianabi.wordpress.com
Equipments/ Media 6. Komputer/Laptop dan LCD Projector
7. Alat-alat tulis
8. Angket
Semarang, Juli 2020
Principal Subject Teacher

(Didin Sopandi, S.S. M.Si) (Imam Taufik, S.Pd.I)

2
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: MATERI AJAR
IMAN KEPADA QADA DAN QADAR
Pokok ajaran Islam ada tiga, yaitu iman, Islam, dan ihsan, atau akidah, syariah, dan akhlak. Iman kepada qada dan qadar
dipelajari dalam bidang akidah atau keimanan karena is menjadi salah satu rukun iman. Memahami qada dan qadar jika
dihubungkan dengan ikhtiar (kebebasan memilih) memang sangat sulit. Akan tetapi, keimanan belum menjadi sempurna selagi
kita belum beriman pada qada dan qadar.
A. Pengertian Qada dan Qadar
Qada dan qadar atau takdir berasal dari bahasa Arab. Qada menurut bahasa Arab berarti ketetapan, ketentuan, ukuran,
takaran, atau sifat. Qada menurut istilah, yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman
azali. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlaku untuk seluruh, makhluk atau alam semesta. Adapun qadar atau
takdir yaitu ketetapan yang telah terjadi.
Dengan kata lain, takdir merupakan perwujudan atau realisasi dari qada. Hubungan antara qada dan qadar sangat erat dan
tidak dapat dipisahkan. Qada adalah ketetapan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan, maka
kejadian nyata itu bernama qadar atau takdir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa menggunakan kata-kata takdir, padahal
yang dimaksud adalah qada dan qadar. Takdir itu sendiri dibagi atas dua hal, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.
1. Takdir Mubram
Takdir mubram, yaitu takdir atau ketetapan Allah yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah oleh siapa
pun. Contoh-contoh takdir mubram antara lain sebagai berikut.
a. Setiap makhluk pasti akan mengalami mati atau seseorang pasti hanya punya satu ibu kandung. Firman Allah swt.

Artinya: "tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu." (QS Ali Imran: 185)

b. Manusia pasti mempunyai akal, pikiran, dan perasaan.


c. Di alam semesta ini setiap benda bergerak menurut sunatullah. Artinya, segala sesuatu berjalan menurut hukum
kekuatan, ukuran, sebab, dan akibat yang telah digariskan Allah.
Kayu mempunyai kemampuan berbeda dengan besi, manusia berbeda kekuatan tenaganya dibandingkan dengan gajah,
matahari, bulan, bintang, dan planet-planet hingga benda-benda yang terkecil bergerak sesuai dengan garisnya, dan waktu tak
pernah berhenti.
2. Takdir Muallaq
Takdir muallaq, yaitu takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia. Setiap hamba diberi peluang atau
kesempatan oleh Allah untuk berusaha mengubah keadaan dirinya menjadi lebih baik. Firman Allah swt.

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mau mengubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. " (QS At Ra'd: 11)
RISALAH
Jabariah dan Qadariah adalah dua contoh aliran teologi Islam yang berbeda pendapat dalam menyikapi qada dan gadar.
Jabariah berpandangan bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas dalam hidupnya dan segala sesuatu yang terjadi adalah
kehendak Allah swt. semata. Pandangan ini cenderung membuat hidup sudah ditentukan oleh Allah. Sebaliknya gadariah
berpandangan bahwa Allah memberikan kebebasan pada manusia untuk menentukan jalan hidupnya. Oleh karena itu, apa pun
yang diperbuat oleh manusia adalah berkat usaha dan kemampuannya sendiri serta tidak ada lagi campur tangan Allah di
dalamnya. Dengan demikian, manusia mempertanggungjawabkan segala perbuatannya kepada Allah di akhirat. Pemahaman
semacam ini cenderung membuat seseorang bersikap aktif dan optimis dalam menjalani kehidupannya.
Berikut merupakan contoh dari takdir muallaq antara lain sebagai berikut. Hasan dilahirkan dalam keluarga yang
sederhana. la ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Akan tetapi, ia menyadari bahwa penghasilan orang
tuanya sangat terbatas sehingga ia mencari cara agar cita-citanya dapat tercapai. la belajar dengan tekun sehingga meraih prestasi
tinggi dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Di tempatnya kuliah pun, ia masih tetap rajin belajar
sehingga is kembali mendapatkan beasiswa, bahkan ia mendapatkan tawaran pekerjaan dan posisi yang cukup tinggi. Saat ini ia
dapat hidup lebih layak daripada orangtuanya karena is mau mengadakan perubahan, baik untuk dirinya sendiri maupun bagi
keluarganya.

3
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
B. Dalil Naqli dan Aqli tentang Fungsi Iman kepada Qada dan Qadar
Dalil naqli adalah dalil yang diambil dari Al Quran dan hadis. Banyak sekali dalil mengenai keimanan terhadap qada dan
qadar, antara lain sebagai berikut.
1. Firman Allah swt.

Artinya: Katakanlah, sesekali-sekali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi
kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah orang beriman harus bertawakal." (QS At Taubah: 51)

2. Firman Allah swt.

Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." (QS Al Qamar: 49)
3. Firman Allah swt.

Artinya: "maka apabila telah tiba waktu (yang telah ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya
barang sesaat pun dan tidak pula mendahulukannya." (QS An Nahl: 61)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dikatakan bahwa telah diperintahkan kepada Malaikat fibril supaya
menulis empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya, dan nasib rugi atau beruntungnya. Adapun dalil aqli adalah dalil yang
diambil dari akal yang sehat. Akal sehat membenarkan adanya kejadian di luar kehendak dan perhitungan akal manusia. Akal
sehat juga mengakui adanya peraturan, ukuran, undang-undang, sifat, serta hukum alam atau sunatullah yang berlaku bagi alam
semesta, umpamanya api bersifat panas, tanah bersifat padat, atau air laut terasa asin.
Orang yang ingin pintar harus belajar, ingin kaya harus berusaha, dan ingin merdeka harus berjuang. Allah telah
membuat ketentuan takdir bahwa untuk mencapai sesuatu harus dengan berusaha, sedangkan ketentuan-ketentuan itu tidak dapat
diubah. Firman Allah swt.

Artinya: "Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapati perubahan pada sunah Allah. " (QS Al Ahzab: 62)

Artinya: Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukurannya dengan serapi-rapinya " (QS Al Furqan:
2)
C. Kaitan antara Takdir, Ikhtiar, dan Tawakal
Takdir sebagaimana telah dijelaskan adalah takaran, ukuran, ketetapan, peraturan, undang-undang yang diciptakan Allah
tertulis di Lauh Mahfuz sejak zaman azali dan berlaku bagi semua makhluk-Nya. Takdir ada dua macam, yaitu takdir mubram
dimana makhluk tidak diberi peluang atau kesempatan untuk memilih dan mengubahnya, dan takdir muallaq dimana makhluk
diberi peluang atau kesempatan untuk memilih dan mengubahnya.
Ikhtiar adalah berusaha melakukan segala daya dan upaya untuk mencapai sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki.
Menurut bahasa Arab, ikhtiar berarti 'memilih'. Dua pengertian yang berbeda itu tetap mempunyai hubungan yang erat dan
merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh, setiap orang mempunyai kebebasan memilih untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada yang mencari nafkah dengan berdagang, bertani, menjadi karyawan, wirausaha, dan lain
sebagainya.
Tawakal diartikan dengan sikap pasrah dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Dalam bahasa Arab, tawakal
berarti `mewakilkan', yaitu mewakilkan kepada Allah untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu urusan. Ajaran tawakal ini
menanamkan kesan bahwa manusia hanya memiliki hak dan berusaha, sedangkan ketentuan terakhir tetap di tangan Allah swt.
sehingga apabila usahanya berhasil, is tidak bersikap lupa diri dan apabila mengalami kegagalan, is tidak akan merasa putus asa.
Pengertian seperti ini merupakan ajaran tawakal yang paling tepat.

Artinya: “Maka apa bila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (QS Ali Imran: 159)
Takdir, ikhtiar, dan tawakal adalah tiga hal yang sulit untuk dipisah-pisahkan. Dengan kemahakuasaan-Nya, Allah
menciptakan undang-undang, peraturan, dan hukum yang tidak dapat diubah oleh siapa pun. Sementara itu, manusia diberi
kebebasan untuk memilih dan diberi hak untuk bekerja dan berusaha demi mewujudkan pilihannya. Akan tetapi, setiap manusia
tidak dapat dan tidak dibenarkan memaksakan kehendak kepada Allah untuk mewujudkan keinginannya.
Bertawakal bukan berarti bahwa seseorang hanya diam dan bertopang dagu tanpa bekerja. Orang yang sudah menentukan
pilihan dan cita-citanya tanpa mau bekerja, hanya akan menjadi lamunan atau khayalan semata karena hal itu tidak akan pernah
terlaksana. Firman Allah swt.
4
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN

Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." (QS An Najm:
39)
Dalam sebuah hadis yang panjang dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa ketika Khalifah
Umar bin Khattab ra. dan pasukannya akan masuk ke negeri Syam dan telah sampai di perbatasan, ada yang menyampaikan
laporan bahwa di negeri Syam tersebut tengah terjangkit penyakit menular. Khalifah Umar bin Khattab ra. akhirnya memutuskan
untuk membatalkan ke negeri Syam dan kembali pulang ke Madinah. Abu Baidah berkata pada Khalifah, "Mengapa Anda lari
dari takdir Allah?" Khalifah Umar bin Khattab ra. menjawab, "Kami lari dari takdir untuk mengejar takdir pula." Maksud dari
pernyataan `lari dari takdir menuju takdir' itu adalah bahwa mereka memilih meninggalkan takdir yang buruk menuju pada takdir
yang lebih baik. Manusia yang telah diberi fitrah dan pengetahuan untuk dapat membedakan baik dan buruk pasti akan senantiasa
mampu menaati segala kebaikan dan menjauhi keburukan.
Oleh karena itu, sebagai penghayatan terhadap keyakinan akan takdir, ikhtiar, dan tawakal, maka kewajiban kita memilih
segala hal yang baik. Adapun ukuran mengenai baik dan buruknya adalah norma yang tercantum pada Al Quran dan hadis,
senantiasa tekun, bersungguh-sungguh dalam bekerja sesuai kemampuan, bertawakal, berdoa, tidak sombong atau lupa diri dan
bersyukur apabila berhasil serta tidak berputus asa apabila belum berhasil.

LAMPIRAN 2:
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia!
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4

2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”


Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Tindak
Jumlah Ketuntasan
No. Nama Peserta Didik dinilai Nilai Lanjut
Skor
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
5
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta
didik pada situasi dan kondisi yang berkembang

3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna,
skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.

Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
2) Keaktifan dalam diskusi
(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.

3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume


(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Kejelasan dan Skor
T TT R R
Kerapian Presentasi
1
Dst.

6
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru.
Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang
telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No Ket.
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta
untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

6. Interaksi Guru dengan Orang Tua


Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik memperlihatkan
kolom “Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan
paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat telepon tentang
perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

7
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (Religion)

LESSON PLAN
CLASS/ SEMESTER 12 A, B, C, D/1 DATE 2020
MEETING/UNIT Pertemuan Ke- DURATION 4 x 45 menit

Competence 5. Memahami ayat-ayat al-Qur‟an tentang etos kerja.


Standard/ Topic
5.1 Membaca QS Al-Mujadilah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
Basic Competence/ 5.1 Menjelaskan arti QS Al-Mujadilah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
Sub Topic 5.1 Membiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS Al-Mujidalah: 11, dan QS Al-
Jumuah: 9-10
Siswa mampu membaca, mengidentifikasi tajwid, mengartikan perkata, mengartikan ayat,
Objectives
menjelaskan kandungan, dan mengidentikafi hakikat manusia dalam QS Al-Mujadilah: 11 dan
QS Al-Jumuah: 9-10 dengan baik dan benar.
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,
Guidance/ Character
menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan
Building
kewajiban, kerja keras, adil dan beretos kerja tinggi.

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


ACTIVITIES METHOD
Pre-activities/ Warm up a. Tadarus QS. QS Al-Mujadilah: 11
b. Mengadakan apersepsi dan motivasi, dan menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Main Activities KEGIATAN INTI
Pertemuan pertama:
a. Siswa yang telah ditugaskan pada pertemuan selanjutnya, mereka mempresentasikan
materi tentang etos kerja dalam Islam.
b. Siswa presentator dan siswa lainnya melakukan tanya jawab.
c. Siswa dibantu gutu membahas arti perkata (mufradat) Surat QS Al-Mujadilah: 11
d. Siswa mendapatkan penjelasan tajwid dan isi kandungan Surat QS Al-Mujadilah: 11
e. Siswa menginfentarisir hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam Surat QS Al-
Mujadilah: 11, sesuai dengan lembar yang guru posting di google classroom
f. Siswa dan guru bermain game „Huruf Terakhir‟, sebuah game yang menguji etos
berpikir.
g. Siswa menyimak penjelasan guru (dari powerpoint PAI SMA) tentang materi Surat QS
Al-Mujadilah: 11
h. Siswa menyimak video tentang etos kerja dan mendiskusikannya.
i. Siswa mendapatkan tugas PR di Google Classroom untuk mengkaji materi dengan cara
mengisi beberapa pertanyaan di google form.

Pertemuan Kedua:
a. Siswa menyimak dan meniru ucapan guru dalam membaca QS. Al-Jumuah: 9-10 (secara
berulang)
b. Siswa dan guru membahas arti perkata (mufradat) Surat Al-Jumuah: 9-10
c. Siswa mendapat penjelasan tajwid dan isi kandungan Surat Al-Jumuah: 9-10
d. Siswa menginfentarisir hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam Surat Al-Jumuah: 9-
10, sesuai dengan lembar yang guru posting di google classroom
e. Siswa menyimak video tentang etos kerja [2] dan mendiskusikannya.
f. Siswa bermain game „Anagram‟, sebuah game yang menstimulus etos kerja dan berfikir
siswa, yang menjadi juara diberi hadiah oleh guru.
g. Siswa mengerjakan tugas/latihan yang sudah disiapkan guru.
Closing a. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran pada saat itu
b. Post Test: Tes ringan (kuis) tentang materi yang telah diberikan.

1
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (Religion)

LESSON PLAN
Note: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher
References 1. Al-Qur‟an QS Al-Mujadilah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
2. Buku Paket PAI SMA Kelas XII (Drs. Abdul Walid, M.Ag, dkk. Pendidikan Agama Islam
3 untuk siswa SMA kelas XII, Semarang: Aneka Ilmu, 2008, hlm 15-24)
3. Video Etos Kerja
4. Blog Guru: rianabi.wordpress.com
5. Powerpoint PAI SMA Karya Pribadi
Equipments/ Media 6. Komputer/Laptop dan LCD Projector
7. Alat-alat Tulis
8. Quizziz.com
Semarang, Juli 2020
Principal Subject Teacher

(Didin Sopandi, M.Si) (Imam Taufik, S.Pd.I)

2
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (Religion)

LESSON PLAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: MATERI AJAR
Pengertian Bekerja Keras dan Bertanggung Jawab
a. Bekerja Keras
Bekerja Keras berarti berusaha atau berikhtiar secara sungguh-sungguh, dengan kata lain bekerja keras adalah bekerja dengan
gigih dan sungguhsungguh untuk mencapai suatu yang dicita-citakan. Setiap orang yang bekerja keras harus berikhtiar dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi tertentu yang diharapkan, kemudian disertai dengan do‟a dan berserah diri
(tawakkal) kepada Allah Swt., untuk kepentingan dunia dan akhirat. Allah Swt. berfirman yang artinya sebagai berikut.
٧٧
Artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Swt. kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Swt. telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashash/28:77)
Dengan demikian, sikap bekerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari rezeki, dan menjalankan tugas
sesuai dengan profesi masingmasing.
b. Bertanggung Jawab
Tanggung Jawab secara bahasa artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab
menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, mananggung segala sesuatunya, atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Secara istilah tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Bertanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya.
Tanggung jawab adalah bagian dari ajaran Islam yang disebut mas‟uliyyah. Setiap manusia harus bertanya kepada
dirinya sendiri apa yang mendorongnya dalam berperilaku, bertutur kata, bertindak dan merencanakan sesuatu.
Apakah perilaku itu berlandaskan akal sehat dan ketakwaan, atau malah dipicu oleh pemujaan diri, hawa nafsu, atau ambisi
pribadi. Jika manusia dapat menentramkan hati nuraninya dan merespon panggilan jiwanya yang paling dalam, maka dia pasti
bisa bertanggung jawab kepada yang lain. Allah Swt. berfirman: dalam Q.S. al-Isra‟/17:36:
٣٦
Artinya :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S. al-Isra’/17:36).
B. Kewajiban Bekerja Keras dan Tanggung Jawab
Agama Islam tidak mengenal satu hari yang khusus untuk beribadah, sehingga di hari itu orang berhenti bekerja. Dalam
ajaran Islam, setiap hari adalah hari kerja, dan bekerja untuk urusan dunia adalah apabila dikerjakan dengan niat yang jujur.
Hari Jum‟at yang dianggap hari besar dalam Islam, tiadalah dihari itu diperintahkan supaya berhenti bekerja, melainkan
baru sesudah mendengar panggilan adzan hingga sampai shalat Jum‟at selesai disuruh berhenti bekerja, sebagaimana disebutkan
dalam Firman Allah Swt. Q.S. al-Jum‟at/62:9-10.
٩
١٠
Artinya:
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah
Swt. dan tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat,
Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah Swt. dan ingatlah Allah Swt. banyakbanyak supaya kamu
beruntung.” (Q.S. al-Jum’at/62:9-10).

Islam telah memerintahkan/mewajibkan kepada pemeluknya untuk bekerja dan berkarya dengan berbagai cara, diantaranya adalah
sebagai berikut.
1. Dengan tegas memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk bekerja dan berkarya, karena;
a). Karya seseorang yang akan menentukan kualitas seorang beriman, sebagaimana tersebut dalam Q.S. al-Ahqaaf/46:9 dan
Q.S.Thaha/20:75.
Q.S. al-Ahqaaf/46:9
٩
Artinya :
Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat
terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain
hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".
Q.S.Thaha/20:75
٧٥
Artinya :
3
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (Religion)

LESSON PLAN
Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka
itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),

b). Allah Swt., Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan memperhatikan karya seseorang, sebagaimana tersebut dalam Q.S.at-
Taubah/9:105
١٠٥
Artinya :
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan.
c). Karya orang-orang beriman harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt. nanti di akhirat, sebagaimana tersebut dalam
Q.S. an-Nahl/16:93.
٩٣
Artinya :
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-
Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah
kamu kerjakan.
2. Diperintahkan untuk mencari karunia Allah Swt., sebagaimana tersebut dalam Q.S.al-Jum‟at/62:10 seprti di atas dan ayat yang
semakna dalam Q.S. al-Isra‟/17:12 Q.S. al-Isra’/17:12
١٢
Artinya :
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu
terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan
segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
karena;
 Karunia Allah Swt. hanya dapat dicari dengan berusaha, kerja keras untuk berkarya. Tanpa berkarya mustahil karunia
Allah Swt. itu akan diperoleh.
 Sahabat Umar bin Khatab pernah melihat sekelompok orang disudut masjid sesudah shalat Jum‟at. Umar bertanya;
”Siapakah kamu? Mereka menjawab; Kami orang-orang yang tawakal kepada Allah Swt. kemudian Umar mengusir
mereka dan mengatakan: Janganlah seorang kamu berhenti mencari rizki dan hanya berdo‟a: Ya Allah, berilah aku rizki,
padahal dia mengetahui bahwa langit belum pernah menurunkan hujan emas, dan Allah Swt. telah berfirman; ”Dan
apabila selesai mengerjakan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah Swt.”

3. Diperintahkan untuk meneliti segala sesuatu yang ada di dalam alam ini, sebagaimana tersebut dalam Q.S.al-A‟raf/7:185.
١٨٥
Artinya :
Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan
telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?
 Perintah untuk meneliti alam ini banyak sekali ditemukan dalam al-Qurān, misalnya dalam Q.S.ar-Rum/30:8, Q.S.ali-
Imran/3:190.
 Penelitian itu harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga sampai kesimpulan, bahwa segala sesuatu yang ada di dalam
alam ini adalah ciptaan Allah Swt. dan Allah Swt. menciptakannya tidaklah sia-sia.

4. Diperintahkan untuk menanggulangi kemiskinan, kebodohan, penyakit dan kedzaliman.


 Orang yang tidak berusaha untuk menanggulangi kemiskinan adalah pendusta agama.
 Orang yang akan diangkat derajatnya hanyalah orang yang beriman dan mempunyai ilmu yang banyak.
 Allah Swt. melarang untuk mencelakakan diri dan berbuat dzalim karena dzalim adalah sumber malapetaka atau
kehancuran.
5. Diperintahkan untuk memakan makanan yang baik, memakai pakaian yang bagus, membuat rumah yang luas dan punya
kendaraan yang bagus, serta mendidik anak-anak menjadi shaleh.
 Allah Swt. memerintahkan manusia untuk mencari rizki yang halal dan tayyib.
 Allah Swt. memerintahkan untuk menjaga dirinya, anak isterinya dari api neraka.
 Hanya orang-orang yang shalih yang akan masuk surga.
6. Diperintahkan untuk menyiapkan semua kekuatan untuk menghadapi musuh, sehingga musuh itu menjadi ketakutan karenanya,
sebagaimana tersebut dalam Q.S. al-Anfal/8:60.

٦٠
Artinya :

4
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (Religion)

LESSON PLAN
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang
kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi
dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
Demikian cara yang dipakai oleh Islam untuk memerintahkan kepada para pemeluknya agar bekerja keras di dalam
segala lapangan penghidupan mereka. Melalui berkarya di dalam segala lapangan kehidupan dan penghidupan mereka, maka
Allah Swt. akan membalas dengan kehidupan yang baik (hayaatan tayyibah).

LAMPIRAN 2:
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia!
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4

2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”


Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Tindak
Jumlah Ketuntasan
No. Nama Peserta Didik dinilai Nilai Lanjut
Skor
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
5
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (Religion)

LESSON PLAN
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta
didik pada situasi dan kondisi yang berkembang

3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna,
skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.

Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
2) Keaktifan dalam diskusi
(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.
3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume
(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Kejelasan dan Skor
T TT R R
Kerapian Presentasi
1
Dst.

4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru.
Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang
telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................

6
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (Religion)

LESSON PLAN
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No Ket.
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta
untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

6. Interaksi Guru dengan Orang Tua


Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik memperlihatkan
kolom “Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan
paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat telepon tentang
perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

7
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL
Religion
SEMARANG
LESSON PLAN
CLASS/ SEMESTER XII / 1 DATE 2020
MEETING Pertemuan Ke- DURATION 6 x 45 menit

TOPIC Pernikahan
1. Ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam
2. Meyakini kebenaran ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam
SUB TOPIC
3. Menyajikan dalil naqli yang menjelaskan tentang pernikahan
4. Dalil-dalil tentang ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam
Siswa dapat menjelaskan contoh-contoh nyata perilaku tidak mawas diri yang mencerminkan tidak
Objectives
beriman kepada hari akhir
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
Guidance/ Character keberagaman, patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja
Building keras, adil, dan dapat mengetahui hikmah dan manfaat ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan
syariat Islam.

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


ACTIVITIES METHOD
Pre-activities/ Warm up 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
10 minutes berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik melalui semesta.edunav.net
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Main Activities  Pertemuan Pertama:


70 minutes a. Satu kelompok siswa yang telah ditugasi pada minggu sebelumnya, mereka
presentasi tentang Munakahat di depan kelas.
b. Siswa menyimak, mempelajari, dan menelaah materi tersebut, serta
mendiskusikannya dalam bentuk tanya jawab.
c. Siswa mendapatkan penjelasan lebih detil dari guru tentang pertanyaan yang
muncul dalam diskusi, lalu menjelaskan munakahat dalam slide (beberapa
slide), siswa menyimaknya.
d. Siswa menonton videoklip munakahat yang ditayangkan guru dan
mendiskusikannya
e. Siswa dipersilahkan bertanya jika masih ada yang belum difahami
f. Siswa mendapatkan tugas PR di google classroom

 Pertemuan Kedua:
a. Siswa diberi kesempatan untuk membaca buku paketnya dan mengisi kertas
kerja yang sudah disiapkan guru di google classroom
b. Siswa mendengarkan penjelasan dengan detil mulai dari tahapan sebelum nikah,
urgensi, hukum, memilih pasangan, mahram, rukun, wali, saksi, sunnah, mahar,
akad, UU nikah, halangan, pernikahan terlarang, dan seluk beluk pernikahan
lainnya seperti nusyuz, talak, rukuk, „illa, zihar, li‟an, iddah, khuluk, fasakh, dan
sebagainya.
c. Siswa dan guru melakukan tanya jawab disela-sela penjelasan
d. Siswa menyimak beberapa video yang berkaitan dengan pernikahan dan
mendiskusikannya
e. Tanya jawab dari guru sebagai review
f. Siswa mendapatkan informasi bahwa pertemuan selanjutnya akan quiz
1
 Pertemuan Ketiga:
a. Setiap siswa diberi potongan kertas dan menuliskan dua soal. Satu soal ditujukan
untuk temannya tentang materi munakahat. Satu soal ditujukan untuk guru, tema
bebas seputar pendidikan agama Islam.
b. Siswa yang namanya disebut oleh temannya, harus menjawab soal yang tertera,
jika tidak bisa menjawab harus menebusnya dengan hafalan dari juz ama.
c. Guru menjelaskan soal-soal yang muncul yang ditujukan untuk guru.
d. Uji Kompetensi
Closing 10 minutes 1. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan/merefleksi materi pembelajaran pada saat itu.
2. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran .
3. Berdoa setelah belajar dipimpin oleh guru dan diikuti oleh peserta didik.

Note: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher
References 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XII, Jakarta : Yudistira Kurikulum 2013,
Edisi Revisi 2016.
2. Sumber video: youtube.com. Sumber materi tambahan: google.com. Sumber uji kompetensi:
quizizz.com
3. Powerpoint PAI SMP Karya Guru
4. Video multimedia tentang peristiwa hari akhir
Equipments/ Media 1. Google Classroom
2. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
3. www.Semesta.edunav.net
4. Komputer/Laptop dan LCD Projector
Assessment 1. Teknik Penilaian (Sikap, Spiritual, Sosial, Pengetahuan, Ketrampilan/Laporan Proyek)
2. Mengerjakan latihan soal tentang materi pernikahan
3. Remedial: Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar akan dijelaskan kembali oleh
guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas
individu terkait dengan topik yang telah dibahas.
4. Pengayaan : Peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan,
diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan
inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran.
Semarang, Juli 2020
Principal Subject teacher

Didin Sopandi, M.Si. Imam Taufik, S.Pd.i

2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: MATERI AJAR
1. KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG PERNIKAHAN
Pengertian Munakahat
Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Kata dasar dari pernikahan adalah nikah. Kata nikah mempunyai
persamaan dengan kata kawin. Menurut bahasa indonesia, kata nikah berarti berkumpul atau bersatu. Dalam istilah syariat, nikah
itu berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikat diri antara seorang laki-laki dan seseorang perempuan serta
menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar suka rela dan persetujuan bersama, demi terwujudnya keluarga (
rumah tangga) bahagia, yang diridhoi allah SWT.
Nikah termasuk perbuatan yang telah dicontohkan oleh nabi muhammad SAW atau sunah rosul. Dalam hal ini disebutkan
dalam hadist rasulullah SAW yang artinya, “Dari Anas bin malik r.a.,bahwasanya nabi muhammad memuji allah SWT dan
menyanjung-Nya, beliau bersabda, „ akan tetapi aku salat, tidur, berpuasa, makan, dan menikahi wanita, barang siapa yang tidak
suka dengan perbuatanku, maka dia bukanlah dari golonganku.” (H.R. Bukhari dan Muslim )
Hukum Nikah
Menurut sebagian besar ulama,hukum nikah pada dasarnya adalah mubah,artinya boleh dikerjakan dan boleh
ditinggalkan. Jika dikerjakan tidak mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Meskipun dmikian, ditinjau dari segi
kondisi orang yang akan melakukan pernikahan, hukum nikah dapat berubah menjadi sunah, wajib, makruh, atau haram,
penjelasannya adalah sebagai berikut:
A. Sunah
Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan mampu pula mengendalik.an diri dari perzinaan-walaupun tidak segera
menikah-maka hukum nikah sunah. Rasulullah bersabda, “wahai para pemuda, jika diantara kamu memiliki kemampuan untuk
menikah, hendaklah ia menikah, karena pernikahan itu menjaga pandangan mata dan lebih memelihara kelamin (kehormatan); dan
barang siapa tidak mampu menikah , hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu jadi penjaga hatinya. “(H.R. Bukhari dan Muslim).
B. Wajib
Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan ia khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah, maka hukum nikah
adalah wajib.
C. Makruh
Bagi orang yang mau menikah, tapi belum mampu memberi nafkah terhadap istri dan anak-anaknya, maka hukum nikah makruh.
D. Haram
Bagi orang yang bermaksud menyakiti wanita yang akan ia nikahi kama hukumnya itu adalah haram.
Tujuan Pernikahan
Secara umum, tujuan pernikahan menurut islam adalah untuk memenuhi hajat manusia (pria terhadap wanita atau
sebaliknya) dalam rangka mewujudkan rumah tangga yang bahagia, sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama islam. Apabila
tujuan pernikahan yang bersifat umum itu diiuraikan secara terperinci, tujuan pernikahan yang islami dapat dikemukakan sebagai
berikut:Untuk memperoleh rasa cinta dan kasih sayang. Allah SWT berfirman
Artinya: dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
1. Untuk memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat. Allah swt ( al kahfi46)
Artinya: harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih
baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.[3]
2. Untuk mewujudkan keluarga bahagia didunia dan diakhirat.
3. Untuk memenihi kebutuhan seksual (berahi) secara sah dan diridhai Allah
Rukun Nikah
Rukun nikah berarti ketentuan-ketentuan dalam pernikahan yang harus dipenuhi agar pernikahan itu sah. Rukun nikah tersebut ada
lima macam akni sebagai berikut:
a. Ada calon suami ,dengan syarat: laki-laki yang sudah berusia dewasa(19 tahun), beragaama islam, tiak terpaksa, atau
dipaksa, tidak sedang dalam ihram dalam haji, dan bukan calon istrinya.
b. Ada calon isrti, dengan syarat: wanita yang sudah cukup umur(16 tahun); bukan perempuan musyrik, tdak dalam ikatan
perkawinan dengan orang lain, bukan mahrom bagi calon suami dan tidak dalam keadaan ihram haji atau umroh.
c. Ada wali nikah, yaitu orang yang menikahkan mempelai laki –laki dengan mempelai wanita atau mengizinkan
pernikahannya.
Wali nikah dapat dibagi menjadi dua macam:
1. Wali nasab yaitu wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita yang akan dinikahkan.
A. Wali hakim yaitu kepala negara yang beragama islam. Di indonesia, wewenang presiden dilimpahkan kepada
pembantunya yaitu menti agama. Kemudian menteri agama mengangkat pembantunya untuk bertindak sebagai wali
hakim yaitu kepala kantor kepala urusan agama islam yang ada di setiap kecamatan. Wali hakim bertindak sebagai wali
nikah, jika nasab tidak ada atau tidak bisa memenuhi tugasnya.[4]
Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh seorang wali nikah adalah sebagai berikut:

3
 Beragama islam orang yang tidak beragama islam tidak sah menjadi wali nikah.
 Laki-laki.
 Balig dan berakal.
 Merdeka dan bukan hamba sahaya.
 Bersifat adil.
 Tidak sedang ihram haji atau umroh.
 Ada dua saksi. Dua orang saksi ini syaratnya harus beragama islam, laki-laki balig( dewasa) dan berakal sehat, dapat
mendengar , dapat melihat, dapat berbicara, adil, dan tidak sedang )dalam ihram haji atau umroh.
 Ada akad nikah yakni ucapan ijab kabul. Ijab adalah ucapan wali ( dari pihak mempelai wanita), sebagai penyerahan
kepada mempelai laki-laki. Qabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda penerimaan. Suami wajib memberi
mas kawin ( mahar) kepada istrinya, karena merupakan syarat nikah, tetapi mengucapkanya dalam akad nikah
hukumnya sunah. Suruhan untuk memberikan mas kawin terdapat dalam al-qur‟an(an-nisak 4).
Menghadiri walimah bagi yang diundang hukumnya wajib, kecuali kalau ada udzur ( halangan) seperti sakit. Rasulullah
SAW bersabda: yang artinya “ orang yang sengaja tidak megabulkan undangan walimah berarti durhaka kepada allah dan rasul-
Nya.”(H.R. Muslim)[5]
Hal-hal yang dapat memutuskan ikatan perkawinan adalah meninggalnya salah satu pihak suami atau istri, talak, fasakh,
khulu‟,li‟an, ila, dan zihar. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Talak
Talak berarti melepaskan ikatan perkawinan secara suka rela ucapan talak dari pihak suami kepada istrinya. Asal hukum
talak adalah makruh (sesuatu yang dibenci atau tidak disenagi). Hal ini sesuai penegasan Rasulullah SAW dalam hadisnya,
sebagaimana telah dikemukakan.
Pada dasarnya, perceraian merupakan perbuatan yang tidak terpuji, karena dapat menimbulkan akibat-akibat yang negatif,
terutama apabila suami dan istri yang bercerai itu sudah mempunyai anak. Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut: yang
artinya: perbuatan yang halal, tetapi paling dibenci allah ialah talak.‟‟( H. R. Abu Dawud dan Ibnu Majah)[11]
Rasulullah SAW juga bersabda,‟‟setiap wanita (istri) yang meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan, haramlah baginya
wangi-wangian surga.” (H.R. Ashabus sunan kecuali An-Nasa‟i) pada kondisi-kondisi tertentu, mungkin perceraian lebih baik
dilakukan, karena apabila tidak dilakukan akan menyebabkan penderitaan, baik bagi istri maupun suami atau akan menyebabkan
kedurhakaan kepada Allah SWT.
2. Fasakh
Fasakh adalah pembatalan pernikahan antara suami dan istri karena sebab –sebab tertentu. Fasakh dilakukan oleh agama , karena
adanya pengaduan dari pihak istri atau suami dengan alasan yang dapat dibenarkan.
Akibat perceraian dengan fasakh, suami tidak boleh rujuk kepada bekas istrinya. Namun kalau ia ingin menikahinya lagi harus
dengan cara melalui akad nikah baru. Berbeda dengan khulu, fasakh tidak mempengaruhi bilangan talak. Artinya walaupun fasakh
dilakukan lebih dari tiga kali , bekas suami istri itu boleh menikah kembali, tanpa bekas istrinya, harus menikah dulu dengan laki-
laki lain.[14]
3. Khulu’
Menurut bahasa khulu‟ berarti tanggal. Dalam ilmu fikih khulu‟adalah talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya, dengan jalan
tebusan dari pihak istri, baik dengan jalan mengembalikan mas kawin atau dengan memberikan sejumlah uang ( harta) yang
disetujui oleh mereka berdua.
Khulu‟ dipekenankan dalaam islam, dengan maksud untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi istri, karena adanya
tindakan –tindakan suami yang tidak wajar(umum) . allah SWT berfirman dalam surat al- baqarah, 2:229
4. Li‟an
Li‟an adalah sumpah suami yang menuduh istrinya berzina(karena suami tidak dapat mengajukan 4 orang saksi yang melihat
istrinya berzina). Dengan mengangkat sumpah didepan hakim , dan pada ucapan kelima kalinya dia mengatakan, „‟laknat(kutukan)
allah akan ditimpakan atas diriku, apabila tuduhan itu dusta.
Apabila suami sudah menjatuhkan li‟an, berlakulah hukum rajam terhadap istrinya, yaitu dilempari dengan batu yang sedang
sampai mati.
Agar istri terlepas dari hukum rajam karena merasa tidak berzina, ia harus menolak tuduhan suaminya dengan menganggkat
sumpah empat kali didepan hakim, dan pada kali kelimanya dia mengatakan,” laknat (kutukan) allah akan menimpa diriku apabila
tuduhan tersebut benar.”
Sumpah suami istri seperti diatas, secara otomatis menyebabkan mereka bercerai serta tidak boleh rujuk atau menikah kembali
untuk selana-lamanya. Bahkan, kalau setelah itu si istri hamil, anak tersebut tidak boleh diakui sebagai anak bekas suaminya. Ayat
al-quran menjelaskan tentang li‟an ini terdapat dalam surah (an-nur 24:6-10)
5. Ila‟
Ila‟ berarti sumpah suami yang mengatakan bahwa ia tidak akan meniduri istrinya selama 4 bulan atau lebih atau dalam masa
yang tidak ditentukan. Sumpah suami tersebut hendaknya ditunggu sampai 4 bulan. Jika sebelum 4 bulan dia kembali kepada
istrinya dengan baik, naka dia diwajibkan membayar denda ,sumpah (khafarat).
Akan tetapi, jika 4 bulan dia tidak kembali kapada istrinya,maka hakim berhak menyuruhnya untuk memilih diantara dua hal yaitu
kembali kepada istrinya dengan membayar kafarat sumpah atau mentalak istrinya. Apabila suami tidak bersedia menentukan
pilihannya, hakum memutuskan bahwa suami telah mentalak istrinya tala‟ ba‟in sugra sehinnga ia tidak dapat rujuk kembali. [15]
4
Ayat Al-Qur‟an yang menjelaskan tentang ila‟ ialah surah Al-Baqarah,58:1-6
6. Zihar
Zihar adalah ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya, seperti suami berkata kepada istrinya, “punggungmu sama
dengan punggung ibu ku.” Jika suami mengucapkan kata tersebut, maka dan tidak melanjutkanya dan mentalak istrinya, wajib bagi
nya membayar kafarat dan haram meniduri istrinya sebelum kafarat di bayar.
Ayat yang menjelaskan tentang zihar ialah surat Al-Mujadalah,58: 1-6
HIKMAH PERNIKAHAN
Fuqaha (ulama fiqih) menjelasakan tentang hikmah-hikmah pernikahan yang islami, antara lain:
1. Memenuhi kebutuhan seksual dengan cara yang di ridhai Allah (cara yang islami), dan menghindari cara yang di murkai
Allah seperti perzinaan atau homoseks (gay atau lesbian).
2. Pemenuhan kebutuhan seksual dengan cara yang diridhai Allah tentu akan mendatangkan banyak manfaat (lihat Q.S Ar-
Rum, 30: 21).
Sedangkan pemenuhan kebutuhan seksual dengan cara yang dimurkai Allah SWT tentu akan mendatangkan bencana.
1. Pernikahan merupakan cara yang benar, baik dan diridhai Allah untuk memperoleh anak serta mengembangkan keturunan
yang sah. Rasulullah bersabda, “Nikahilah wanita yang bisa memberikan keturunan yang banyak karena saya akan bangga,
sebagai Nabi yang memiliki umat yang banyak dibandingkan dengan Nabi-Nabi yang lain di akhirat kelak.” (H.R. Ahmad
bin Hanbal)
2. Melalui pernikahan, suami-istri dapat memupuk rasa tanggung jawab membaginya dalam rangka memelihara, mengasuh dan
mendidik anak-anaknya, sehingga memberikan motivasi yang kuat untuk membahagiakan orang yang menjadi tanggung
jawabnya. Bila dalam suatu rumah tangga, suami dan istri telah melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya, tentu
rumah tangganya akan menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah (damai sejahtera, saling mengasihi dan
menyayangi).
3. Pernikahan adalah salah satu upaya untuk mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan hidup, khususnya dalam kehidupan
keluarga, seperti dalam surat Ar-Rum: 21

LAMPIRAN 2:
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia!

Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4
2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Tindak
Jumlah Ketuntasan
No. Nama Peserta Didik dinilai Nilai Lanjut
Skor
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100

5
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta
didik pada situasi dan kondisi yang berkembang

3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna,
skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
2) Keaktifan dalam diskusi
(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.

3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume


(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:

6
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Kejelasan dan Skor
T TT R R
Kerapian Presentasi
1
Dst.

4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru.
Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang
telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No Ket.
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta
untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta
didik yang berhasil dalam pengayaan.

6. Interaksi Guru dengan Orang Tua


Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom
“Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat telepon tentang
perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

7
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
CLASS/ SEMESTER 12 A, B , C, D/2 DATE 2020
MEETING/UNIT Pertemuan Ke- DURATION 6 x 45 menit

Competence 7. Memahami hukum Islam tentang Waris.


Standard/ Topic
Basic Competence/ 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris
Sub Topic 7.2 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris
Siswa mampu menjelaskan ketentuan hukum waris, ahli waris, pembagian masing-masing
Objectives
ahli waris, dan menyebutkan contoh pelaksanaan hukum waris yang terdapat dalam undang-
undang waris, serta memperagakan cara-cara menghitung pembagian warisan secara Islam
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,
Guidance/ Character
menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan
Building
kewajiban, kerja keras, adil dan mampu membagi warisan berdasarkan Islam.

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


METHOD ACTIVITIES
Pre-activities/ Warm up a. Tadarus Al-Qur'an (5 menit)
b. Apersepsi dan motivasi belajar dan menginformasi indikator pencapaian hasil belajar.
Main Activities  Pertemuan Pertama
a. Satu kelompok siswa yang telah ditugasi pada minggu sebelumnya, mereka presentasi
tentang Ilmu Warisan (faraid) di depan kelas.
b. Siswa menyimak, mempelajari, dan menelaah materi tersebut, serta mendiskusikannya
dalam bentuk tanya jawab.
c. Siswa mendapatkan penjelasan lebih detil dari guru tentang pertanyaan yang muncul
dalam diskusi, lalu menjelaskan ilmu waris dalam slide (beberapa slide), siswa
menyimaknya.
d. Siswa mendownload pdf handbook tentang ilmu faraid di google classroom
e. Siswa membuka google classroom dan mengerjakan satu file kaji buku sesuai handbook
yang telah dibagikan
f. Siswa mendapatkan tugas PR di google classroom

 Pertemuan Kedua
a. Siswa mengerjakan kertas kerja yang sudah disiapkan guru dengan waktu tertentu
b. Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan tentang ketentuan hukum waris
c. Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan tentang ahli waris yang berhak
d. Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan pembagian masing-masing ahli waris.
e. Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan contoh pelaksanaan hukum waris yang
terdapat dalam undang-undang waris
f. Siswa mendengarkan dan menyimak praktik cara-cara menghitung pembagian warisan
secara Islam
g. Siswa bersama guru membahas tadribat (latihan) secara bersama.

 Pertemuan Ketiga
a. Siswa mempelajari ketentuan waris yang sudah dibagikan siapkan guru
b. Siswa dan guru mereview ashobah (binnafsi, bilghair dan ma’al ghair)
c. Siswa menyimak contoh pelaksanaan hukum waris yang terdapat dalam undang-undang
waris Islam dan siswa mencoba mengerjakan study kasus
d. Siswa menyimak tentang aul dan radd
e. Siswa mengerjakan contoh soal kasus hukum waris aul dan radd

1
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Closing a. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran pada saat itu
b. Post Test: tes ringan (kuis) tentang materi yang telah diberikan.
Note: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher
References 1. Al-Qur’an
2. Buku Paket PAI SMA Kelas XII (Drs. Abdul Walid, M.Ag, dkk. Pendidikan Agama Islam
1 untuk siswa SMA kelas X, Semarang: Aneka Ilmu, 2008, hlm )
3. Video Pembelajaran
4. Blog Guru; rianabi.wordpress.com
5. Powerpoint PAI SMA Karya Pribadi
Equipments/ Media Komputer/Laptop dan LCD Projector | Alat-alat Tulis | Angket Internalisasi
Google Classroom | Quizziz.com
Semarang, Juli 2020
Principal Subject Teacher

(Didin Sopandi, M.Si) (Imam Taufik, S.Pd.I )

2
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN1: MATERI AJAR
A. KETENTUAN MAWARIS
1. Pengertian.
Dalam mawaris terdapat beberapa istilah antara lain :
a. Mawaris menurut bahasa berasal dari bentuk jamak miratsun, mauruts yang dalam bahasa Indonesia bermakna
peninggalan orang meninggal yang diwariskan kepada ahli warisnya . Mawaris juga sering disebut dengan ilmu faraid
yang secara bahasa dari jamak faradah , yang dalam konteks ilmu mawaris adalah ilmu yang telah ditetapkan oleh syara’
Sedangkan ilmu Mawaris sendiri dapat diartikan ilmu untuk mengetahui orang yang berhak nenerima harta pusaka /
warisan , orang yang dapat menerima warisan , kadar pembagian yang diterima oleh masing – masing ahli waris , dan
tata cara pembagiannya. Jadi mawaris ialah harta-harta peninggalan atau harta-harta pusaka dari orang yang meninggal
yang dapat diwarisi oleh orang-orang yang dapat menerimanya.
b. Muwaris ialah orang yang meninggalkan harta warisan.
c. Waris (ahli waris) ialah orang yang berhak menerima warisan dari orang yang meninggal.
d. Faroid ialah ilmu yang mempelajari tentang pembagian harta warisan.
2. Beberapa Ketentuan Mawarits.
a. Pembagian warisan dalam Islam dilakukan secara adil, demokratis dan mengangkat derajat kaum wanita sekalipun
bagiannya separo dari bagian laki-laki karena adanya tanggung jawab pria lebih besar ketimbang kaum perempuan, yang
pada zaman jahiliyah wanita dianggap harta warisan.
b. Ketentuan Pembagian Warisan.
Ketentuan pembagian warisan didasarkan pada firman Allah swt., surat An-Nisa : 7

Artinya : "Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya dan bagi orang wanita
ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya, baik sedikit ataupun banyak menurut bagian
yang telah ditetapkan". (An-Nisa : 7)
Selanjutnya mengenai bagiannya masing-masing dapat dilihat pada surat An-Nisa : 11 - 12
B. HARTA BENDA SEBELUM DIWARISI
Sebelum harta dibagi-bagikan kepada ahli waris harus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Diambil untuk biaya perawatan mayat sewaktu sakit. Misalnya biaya pengobatan, biaya rumah sakit dan sebaginya.
2. Diambil untuk biaya pengurusan mayat. Misalnya kain kafan, papan dan lain-lainnya.
3. Diambil untuk hak harta itu sendiri. Misalnya zakat.
4. Diambil untuk membayar hutang, nadzar, sewa dan lain-lain.
5. Diambil untuk wasiat apabila ada.
Setelah hak tersebut diselesaikan barulah harta peninggalan simayat dibagikan. Bagian ahli waris yang telah ditetapkan oleh
Allah swt, dalam Al-Qur'an disebut dengan " Furudul Muqoddaroh ", yaitu 1/2, 1/3, 1/4, 1/6, 1/8, 2/3 dan sisa ( ashobah ).
C. AHLI WARIS
1. Sebab-sebab seseorang memperoleh harta waris (asbabul irtsi) yaitu :
a. Karena nasab (hubungan keturunan / darah).
b. Karena perkawinan, yakni sebagai suami/istri.
c. Karena memerdekakan mayat (jika mayat pernah menjadi budak).
d. Karena ada hubungan sesama muslim. ( jika orang Islam tidak mempunyai ahli waris bisa di serahkan ke Baitul
Maal ).
2. Sebab-sebab seseorang tidak mendapat harta waris ialah sebagai berikut
a. a.Hamba(budak) ia tidak cakap memiliki sebagaimana firman Allah swt. (Q.S. An-Nahl:75).
b. Pembunuh, orang yang membunuh tidak dapat mewarisi harta dari yang dibunuh. Sabda Rasulullah SAW yang
artinya: ”Yang membunuh tidak dapat mewarisi sesuatu dari yang dibunuhnya”(H.R. Nasai)
c. Murtad dan kafir, orang yang keluar dari Islam, yaitu antara pewaris atau yang mati, murtad salah satunya
3. Golongan ahli waris.
Orang yang berhak mendapat bagian harta warisan semuanya berjumlah 25 orang, 15 orang dari fihak laki-laki dan 10
orang dari fihak perempuan. Dan apabila dari 15 orang dari fihak laki-laki itu ada semua maka yang berhak menerima
hanya ada 3 saja (lihat bagan) dan apabila 10 orang dari fihak perempuan itu ada semua maka yang berhak menerima ada
lima saja (lihat bagan), dan apabila 25 orang itu ada semua yang berhak menerima ada 5 orang ( lihat bagan ). Untuk
lebih jelasnya lihat bagan sebagai berikut :
Ahli Waris Dari Fihak Laki-laki :
3
1). Anak laki-laki

2). Cucu laki-laki dari anak laki-laki

3). Ayah
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN

1). Ayah

2). Anak laki

3). Suami

1). Suami/Istri

2). Ayah

3). Ibu
Ahli Waris dari Fihak Perempuan
4). Anak laki-laki
1). Anak perempuan
5). Anak perempuan
2). Cucu perempuan dari anak
1). Istri

laki-laki 2). Anak perempuan

3). Ibu
3). Cucu perempua

4). Ibu dari bapak dr. anak laki-laki

5). Ibu dari Ibu


4). Sdr. pr. sekdng.

6). Saudara perempuan sekandg. 5). Ibu

7). Saudara perempuan sebapak


4. Ahli Waris Dzawil Furudl dan Ashobah.
8). Saudara
Ahli waris perempuan
dzawil furudl ialahseibu
ahli waris yang sudah ditentukan secara jelas besar kecilnya. Misalnya 1/2, 1/3, 1/4 dan
sebagainya. Sedang ahli waris Ashobah ialah ahli waris yang belum tentu bagianya, mungkin menerima semua harta atau
9). Istri
tidak sama sekali. Adapun bagian-bagian dari ahli waris dzawil furudl adalah sebagai berikut :
a. Yang mendapat bagian setengah (1/2).
10). Wanita yang memerdekakan
1) Anak perempuan tunggal.
2) Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki.
mayat
3) Saudara perempuan sekandung.
4) Saudara perempuan sebapak (jika no : 3 tidak ada)
5) Suami, jika istri yang meninggal tidak punya anak.
b. Yang mendapat bagian seperempat (1/4).
1) Suami, jika istri mempunyai anak.
2) Istri, jika suami yang meninggal tidak punya anak.
c. Yang mendapat bagian seperdelapan (1/8)
1) Istri, jika suami mempunyai anak.
d. Yang mendapat bagian dua pertiga (2/3)
1) Dua anak perempuan atau lebih, jika tidak ada anak laki-laki.
2) Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki jika tidak ada anak perempuan.
3) Dua saudara perempuan sekandung /lebih.
4) Dua saudara perempuan sebapak/lebih jika tidak ada saudara pr. sekandung.
4
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
e. Yang mendapat bagian sepertiga (1/3)
1) Ibu, jika yang meninggal tidak mempunyai anak atau saudara perempuan.
2) Dua orang saudara perempuan/lebih, jika yang meninggal tidak punya anak atau orang tua.
f. Yang mendapat bagian seperenam (1/6)
1) Ibu, jika bersama anak/cucu dari anak laki-laki.
2) Ayah, jika bersama anak/cucu.
3) Kakek, jika bersama anak/cucu sedangkan ayahnya tidak ada.
4) Nenek, jika tidak ada ibu.
5) Saudara seibu, jika tidak ada anak.
Adapun yang tidak masuk dalam ahli waris dzawil furudl berarti ia mendapat bagian ashobah. Ashobah terbagi tiga jenis
yaitu ashabah binafsihi, ashobah bighairi dan ashobah yang menghabiskan bagian tertentu.
Ashobah binafsihi adalah yang ashobah dengan sendirinya. Tertib ashobah binafsihi sebagai berikut:
a. Anak laki-laki
b. Cucu laki-laki dari anak laki-laki terus kebawah
c. Ayah
d. Kakek dari garis ayah keatas
e. Saudara laki-laki kandung
f. Saudara laki-laki seayah
g. Anak laki-laki saudara laki-laki kandung sampai kebawah
h. Anak laki-laki saudara laki-laki seayah sampai kebawah
i. Paman kandung
j. Paman seayah
k. Anak laki-laki paman kandung sampai kebawah
l. Anak laki-laki paman seayah sampai kebawah
m. Laki-laki yang memerdekakan yang meninggal
Ashobah dengan dengan saudaranya
a. Anak perempuan bersama anak laki-laki atau cucu laki.
b. Cucu perempuan bersama cucu laki-laki
c. Saudara perempkuan kandung bersama saudara laki-laki kandung atau saudara laki-laki seayah.
d. Saudara perempuan seayah bersama saudara laki-laki seayah.
Ashobah yang menghabiskan bagian tertentu
a. Anak perempuan kandung satu orang bersama cucu perempuan satu atau lebih (2/3).
b. Saudara perempuan kandung bersama saudara perempuan seayah (2/3)

5. Hijab dan Mahjub.


Hijab berarti tutup/tabir, maksudnya ialah seorang yang menjadi penghalang atas ahli waris lainnya untuk menerima harta
waris. Hijab dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Hijab hirman, yakni tertutup secara mutlak Misalnya : Anak dan cucu sama-sama ahli waris, namun cucu tidak
mendapat harta karena ada anak laki-laki.
b. Hijab nuqson, yakni hijab yang hanya sekedar mengurangi jumlah yang diterima ahli waris.
D. PENGHITUNGAN WARISAN
Dalam ilmu faroid bagian ahli waris yang sudah ditentukan adalah 1/2, 1/4, 1/8, 2/3, 1/8, 1/6, maka dalam perhitungan harus
dicari KPT (Kelipatan Persekutuan Terkecil) nya yang dalam ilmu faroid disebut dengan asal masalah. Contoh : Bapak H.
Muin meninggal dunia dengan meninggalkan warisan sebanyak Rp. 50.000.000,-. Setelah diambil untuk pengurusan mayat
tinggal Rp. 48.000.000,-. Berapakah bagianya masing-masing dari ahli waris tersebut dibawah ini ?
a. Istri, b. Ibu, c. anak laki-laki, d. 2 anak perempuan :
Jawab :
a. Istri = 1/8 3 3/24 x Rp. 48.000.000,- = Rp. 6.000.000,-
b. Ibu = 1/6 4 4/24 x Rp. 48.000.000,- = Rp. 8.000.000,-
c. anak laki-laki = sisa 17 17/24 x Rp. 48.000.000,- = Rp.34.000.000,-
d. 2 anak perempuan
Anak laki-laki dan perempuan mendapatkan sisa dengan perbandingan 2 : 1 jadi ,
1 anak laki-laki x2 = 2
2 anak perempuan x1 = 2
Jumlah = 4
1 anak laki-laki = 2/4 x Rp.34.000.000,- = Rp.17.000.000,-
2 anak perempuan = 2/4 x Rp.34.000.000,- = Rp.17.000.000,-
masing-masing anak perempuana = Rp. 17.000.000,- = Rp. 8.500.000,-
2
5
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN

LAMPIRAN 2:
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia!
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4

2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”


Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Tindak
Jumlah Ketuntasan
No. Nama Peserta Didik dinilai Nilai Lanjut
Skor
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100

Rubrik penilaiannya adalah:


1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta
didik pada situasi dan kondisi yang berkembang
6
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna,
skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.

Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
2) Keaktifan dalam diskusi
(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.
3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume
(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Kejelasan dan Skor
T TT R R
Kerapian Presentasi
1
Dst.

4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru.
Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang
telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................

7
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No Ket.
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta
untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

6. Interaksi Guru dengan Orang Tua


Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik memperlihatkan
kolom “Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan
paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat telepon tentang
perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

8
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL
Religion
SEMARANG
LESSON PLAN
CLASS/ SEMESTER XII / 2 DATE 2020
MEETING Pertemuan Ke- DURATION 8 x 45 menit

TOPIC Strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia


1. Kebenaran ketentuan dakwah berdasarkan syariat Islam dalam memajukan perkembangan Islam
di Indonesia.
SUB TOPIC
2. Sikap moderat dan santun dalam berdakwah dan mengembangkan ajaran Islam.
3. Strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia
Siswa dapat Meyakini kebenaran ketentuan dakwah berdasarkan syariat Islam dalam memajukan
Objectives perkembangan Islam di Indonesia, dapat Bersikap moderat dan santun dalam berdakwah dan
mengembangkan ajaran Islam.
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
Guidance/ Character keberagaman, patuh pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja
Building keras, adil, dan meyakini kebenaran ketentuan dakwah berdasarkan syariat Islam dalam memajukan
perkembangan Islam di Indonesia.

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


ACTIVITIES METHOD
Pre-activities/ Warm up 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
10 minutes berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik melalui semesta.edunav.net
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Main Activities  Pertemuan Pertama:


70 inutes a. Satu kelompok siswa yang telah ditugasi pada pertemuan sebelumnya,
mempresentasikan hasil bacaannya atas bab ini
b. Siswa lain menyimak, bertanya, dan mendiskusikannya
c. Siswa mendownload handbook Sejarah Islam ke Nusantara, dan mempelajarinya
selama 10 menit
d. Siswa mendengar lagu lagu lir-ilir dan maknanya untuk mengingatkan siswa akan
sejarah
e. Siswa menyimak gambaran literatur tentang perkembangan Islam di Indonesia dan
siswa menyimaknya
f. Siswa dan guru mendiskusikan perkembangan Islam di Indonesia.
g. Siswa menunjukkan manfaat sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
h. Siswa diberi PR berupa mencari biografi tokoh siapapun yang berpengaruh pada
masuknya Islam ke Nusantara, dikirim ke email guru.

 Pertemuan Kedua:
a. Siswa melaporkan hasil tugas minggu lalu, dan mempresentasikannya secara singkat.
Satu persatu.
b. Siswa memperhatikan garis waktu yang ditampilkan guru dan mengomentarinya
c. Siswa dan guru mengidentifikasi peran walisongo dan mengidentifikasi contoh-contoh
perkembangan Islam di Indonesia pada masa mereka.
d. Siswa dan guru menonton video sejarah Islam ke Indonesia dan mendiskusikan contoh
perkembangan Islam di Indonesia.
e. Siswa memperhatikan garis waktu sejarah yang guru bentangkan di papan tulis, siswa
menjelaskan.
f. Siswa dan guru tanya jawab seputar sejarah walisongo dan perannya.
g. Siswa mendapatkan tugas untuk mencari sumber informasi mengenai sejarah kerajaan
1
Islam di Indonesia, dibagi menjadi beberapa lokasi; jawa, sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi.

 Pertemuan Ketiga:
a. Siswa mengerjakan satu game untuk mengingat kembali peranan walisongo terhadap
sejarah Islam Indonesia
b. Siswa membuka google classroom dan mendownload file yang sudah guru posting,
setiap siswa diberi waktu 10 untuk mempelajarinya
c. Siswa mempresentasikan hasil pertemuannya tentang perkembangan Islam di Indonesia
pada masa kerajaan-kerajaan Islam di beberapa wilayah
d. Siswa mendengarkan penjelasan tambahan guru tentang sejarah-sejarah Islam yang ada
di Nusantara
e. Siswa menyimak video pendukung tentang sejarah-sejarah Islam Indonesia dan
mendiskusikannya
f. Siswa mendiskusikan hikmah perkembangan Islam di Indonesia.

 Pertemuan Keempat:
a. Siswa mengerjakan kertas kerja review, di dalamnya ada dua soal.
b. Siswa mengerjakan soal di quizziz sebagai review atas materi
c. Siswa mendengarkan penjelasan tentang organisasi apa saja yang tumbuh sejak era
perjuangan melawah para penjajah sampai era organisasi Islam saat ini.
d. Jam kedua; siswa mengerjakan tadribat (latihan) yang sudah disiapkan guru.
Closing 10 minutes 1. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan/merefleksi materi pembelajaran pada saat itu.
2. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran .
3. Berdoa setelah belajar dipimpin oleh guru dan diikuti oleh peserta didik.

Note: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher
References 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas XII, Jakarta : Yudistira Kurikulum 2013,
Edisi Revisi 2016.
2. Sumber video: youtube.com. Sumber materi tambahan: google.com. Sumber uji kompetensi:
quizizz.com
3. Powerpoint PAI SMP Karya Guru
4. Video multimedia tentang strategi dakwah dan perkembangan islam di Indonesia
Equipments/ Media 1. Google Classroom
2. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
3. www.Semesta.edunav.net
4. Komputer/Laptop dan LCD Projector
Assessment 1. Teknik Penilaian (Sikap, Spiritual, Sosial, Pengetahuan, Ketrampilan/Laporan Proyek)
2. Mengerjakan latihan soal tentang materi perkembangan Islam di Indonesia.
3. Remedial: Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar akan dijelaskan kembali oleh
guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas
individu terkait dengan topik yang telah dibahas.
4. Pengayaan : Peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan,
diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan
inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran.

Semarang, Juli 2020


Principal Subject teacher

Didin Sopandi, M.Si. Imam Taufik, S.Pd.i

2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: MATERI AJAR
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
Berikut ini perkembangan Islam di Indonesia.
1. Sumatera
Dalam bahasan terdahulu sudah disebutkan hahwa daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah
Sumatera bagian utara, seperti Pasai dan Perlak. Hal ini mudah diterima akal, karena wilayah Sumatera bagian Utara letaknya di
tepi Selat Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dagang dari India Ke Cina. Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab, Persi
dan Gujarat, yang juga para mubalig Islam, banyak yang menetap di bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah
dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Selanjutnya
mereka mensyiarkan Islam dengan cara yang bijaksana, baik dengan lisan maupun sikap dan perbuatan, terhadap sanak famili,
para tetangga, dan masyarakat sekitarnya. Sikap dan perbuatan mereka yang baik, kepandaian yang lebih tinggi, kebersihan
jasmani dan rohani, sifat kedermawanan serta sifat-sifat terpuji lainnya yang mereka miliki menyebabkan para penduduk hormat
dan tertarik pada Islam, lalu tertarik masuk Islam. Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya berdakwah terhadap para
penduduk biasa, tetapi juga kepada raja-raja kecil yang ada di bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Ketika raja-raja tersebut
masuk Islam, rakyat mereka pun kemudian banyak yang masuk Islam. Hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama, yaitu
Samudra Pasai.Kerajaan ini berdiri pada tahun 1261 M, di pesisir timur Laut Aceh Lhokseumawe (Aceh Utara), rajanya bernama
Marah Silu, bergelar Sultan Al-Malik As-Saleh. Beliau menikah dengan putri Raja Perlak yang memeluk agama Islam. Samudra
Pasai semakin berkembang dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Hubungannya dengan pelabuhan Malaka, yang waktu
itu sudah menjadi kerajaan kecil, semakin ramai, sehingga di tempat itu pun sejak abad ke-14 Masehi telah tumbuh dan
berkembang masyarakat Islam. Seiring dengan kemajuan kerajaan Samudra Pasai yang sangat pesat. pengembangan agama Islam
pun mendapat perhatian dan dukungan penuh. Para ulama dan mubalignya menyebar ke seluruh Nusantara, ke pedalaman
Sumatera, pesisir barat dan utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ternate, Tidore, dan pulau-pulau lain di kepulauan Maluku. Itulah
sebabnya di kemudian hari Samudra Pasai terkenal dengan sebutan Serambi Mekah.
2. Jawa
Kapan tepatnya Islam mulai masuk ke Pulau Jawa tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun, penemuan nisan makam
Siti Fatimah binti Maimun di daerah Leran/Gresik yang wafat tahun 1101 M dapatlah dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di
Jawa. Hingga pertengahan abad ke-13, bukti-bukti kepurbakalaan maupun berita-berita asing tentang masuknya Islam di Jawa
sangatlah sedikit. Baru sejak akhir abad ke-13 M hingga abad-abad berikutnya, terutama sejak Majapahit mencapai puncak
kejayaannya, bukti-bukti proses pengembangan Islam ditemukan lebih banyak lagi. Misalnya saja penemuan kuburan Islam di
Troloyo. Trowulan, dan Gresik, juga berita Ma Huan (1416 M) yang menceritakan tentang adanya orang-orang Islam yang
bertempat tinggal di Gresik. Hal ini membuktikan bahwa pada masa itu telah terjadi proses penyebaran agama Islam, mulai dari
daerah pesisir dan kota-kota pelabuhan sampai ke pedalaman dan pusat Kerajaan Majapahit. Adanya proses penyebaran Islam di
Kerajaan Majapahit terbukti dengan ditemukannya nisan makam Muslim di Trowulan yang letaknya bendekatan dengan kompleks
makam para bangsawan Majapahit. Pertumbuhan masyarakat Muslim di sekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan
perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang-orang Islam yang telah memiliki kekuatan politik dan
ekonomi di Kerajaan Samudra Pasai dan Malaka. Untuk masa-masa selanjutnya pengembangari Islam di tanah Jawa dilakukan
oleh para ulama dan mubalig yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali Sanga (sembilan wali).
3. Sulawesi
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang Muslim dari Sumatera, Malaka, dan Jawa.
Menurut berita Tom Pires, pada awal abad ke-16 di Sulawesi banyak terdapat kerajaan-kerajaan kecil yang sebagian penduduknya
masih memeluk kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Di antara kerajaan-kerajaan itu yang paling besar dan terkenal adalah
kerajaan Gowa Tallo, Bone, Wajo, dan Sopang. Nama Gowa Tallo sebenarnya adalah nama dua kerajaan yang berdampingan dan
selalu bersatu, seolah-olah merupakan kerajaan kembar. Oleh karena letaknya berada di kota Makasar, maka Gowa Tallo disebut
juga Kerajaan Makasar, yang istananya terletak di Sumba Opu. Pada tahun 1562 - 1565 M, di bawah pimpinan Raja Tumaparisi
Kolama, Kerajaan Gowa Tallo berhasil menaklukkan daerah Selayar, Bulukumba, Maros, Mandar, dan Luwu. Pada masa itu, di
Gowa Tallo telah terdapat kelompok-kelompok masyarakat Muslim dalam jumlah yang cukup besar. Kemudian atas jasa Dato
Ribandang dan Dato Sulaemana, penyebaran dan pengembangan Islam menjadi lebih intensif dan mendapat kemajuan yang pesat.
Pada tanggal 22 September 1605 Raja Gowa yang bernama Karaeng Tonigallo masuk Islam yang kemudian bergelar Sultan
Alaudin. Beliau menjalin hubungan baik dengan kerajaan Ternate, bahkan secara pribadi beliau bersahabat baik dengan Sultan
Babullah dari Ternate. Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam, Gowa melakukan perluasan kekuasaannya. Daerah Wajo
dan Sopeng berhasil ditaklukkan dan diislamkan. Demikian juga Bone, berhasil ditaklukkan pada tahun 1611 M. Sejak saat itu
Gowa menjadi pelabuhan transit yang sangat ramai. Para pedagang dari Barat yang hendak ke Maluku singgah di Gowa untuk
mengisi perbekalan, bahkan kemudian rempah-rempah dari Maluku dapat diperoleh di sana, terkadang dengan harga yang lebih
murah daripada di Maluku. Gowa menjadi pelabuhan dagang yang luar biasa ramai, disinggahi para pedagang dari berbagai daerah
dan mancanegara. Hal ini tentu saja mendatangkan keuntungan yang sangat besar, ditambah lagi persembahan dan upeti dari
daerah-daerah taklukannya, maka Kerajaan Gowa pun menjadi kerajaan yang kaya-raya dan disegani pada masanya.
4. Kalimantan

3
Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan Pulau Sumatera dan Jawa, ternyata menenima kedatangan Islam lebih
belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku. Sebelum Islam masuk ke Kalimantan, di Kalimantan Selatan terdapat kerajaan-
kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha, dan Kahuripan yang terletak di hulu sungai Nagara dan Amuntai Kimi.
Kerajaan-kerajaan ini sudah menjalin hubungan dengan Majapahit, bahkan salah seorang raja Majapahit menikah dengan Putri
Tunjung Buih. Hal tersebut tercatat dalam Kitab “Negara Kertagama” karya Empu Prapanca. Menjelang kedatangan Islam,
Kerajaan Daha diperintah oleh Maha Raja Sukarama. Setelah beliau meninggal digantikan oleh Pangeran Tumenggung. Hal ini
menimbulkan kemelut keluarga, karena Pangeran Samudra (cucu Maha Raja Sukarama) merasa lebih berhak atas takhta kerajaan.
Akhirnya Pangeran Samudra dinobatkan menjadi Raja Banjar oleh para pengikut setianya, yang membawahi daerah Masik, Balit,
Muhur, Kuwin dan Balitung, yang terletak di hilir sungai Nagara. Berdasarkan hikayat Banjar, Pangeran Samudra meminta
bantuan Kerajaan Demak (Sultan Trenggono) untuk memerangi Kerajaan Daha, dengan perjanjian apabila Kerajaan Daha dapat
dikalahkan maka Pangeran Samudra beserta rakyatnya bersedia masuk Islam. Ternyata berkat bantuan tentara Demak, Pangeran
Tumenggung dan Kerajaan Daha dapat ditundukkan sesuai dengan perjanjian, akhirnya Raja Banjar, Pangeran Samudra beserta
segenap rakyatnya masuk Islam dan bergelar Sultan Suryamullah. Menurut A.A. Cense dalam bukunya, “De Kroniek van
Banjarmasin 1928”, peristiwa itu terjadi pada tahun 1550 M. Sultan Suryamullah memindahkan ibukota kerajaannya dari Muara
Bahan ke Banjarmasin, yang letaknya lebih strategis, sehingga mudah disinggahi kapal-kapal yang berukuran lebih besar. Pada
masa itu Sultan Suryamullah berhasil menaklukkan daerah Sambas, Batanghari, Sukadana, Kota Waringin, Pambuang, Sampit,
Mendawai, Sabangan, dan lain-lain. Hampir bersamaan waktunya, daerah Kalimantan Timur telah pula didatangi oleh orang-orang
Islam. Berdasarkan hikayat Kutai, pada masa pemerintahan Raja Mahkota, datanglah dua orang ulama besar bernama Dato
Ribandang dan Tuanku Tunggang Parangan. Kedua ulama itu datang ke Kutai setelah orang-orang Makasar masuk Islam. Dato
Ribandang kemudian kembali ke Makasar, sedangkan Tuanku Tunggang Parangan menetap di Kutai. Raja Mahkota kemudian
masuk Islam setelah merasa kalah dalam ilmu kesaktian. Proses penyebaran Islam di Kutai dan sekitarnya diperkirakan terjadi
pada tahun 1575 M. Penyebaran Islam secara lebih intensif sampai ke daerah-daerah pedalaman terjadi setelah Raja Mahkota
wafat. Putranya, Pangeran Aji Langgar, dan penggantinya melakukan perluasan kekuasaan ke daerah Muara Kaman.
5. Maluku dan Sekitarnya
Antara tahun 1400 - 1500 M (abad ke-15) Islam telah masuk dan berkembang di Maluku, dibawa oleh para pedagang Muslim
dari Pasai, Malaka, dan Jawa. Mereka yang sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk
mempelajari Islam. Raja-raja di Maluku yang masuk Islam di antaranya: 1) Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan
Mahrum (1465 - 1486). Setelah beliau wafat, digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin yang besar jasanya dalam mensyiarkan Islam
di kepulauan Maluku dan Irian, bahkan sampai ke Filipina. 2) Raja Tidore, yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin. 3) Raja
Jailolo, yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin. 4) Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 dan bergelar Sultan
Zaenal Abidin. Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian, yang disiarkan oleh raja-raja Islam
Maluku, para pedagang dan para mubalig yang juga berasal dan Maluku. Daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah
Miso, Jalawati, Pulau Waigio dan Pulau Gebi.

LAMPIRAN 2:
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia!
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4
2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
No. Nama Peserta Didik Aspek yang Jumlah Nilai Ketuntasan Tindak
4
dinilai Skor Lanjut
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta
didik pada situasi dan kondisi yang berkembang

3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna,
skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
2) Keaktifan dalam diskusi
(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.
5
3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume
(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Kejelasan dan Skor
T TT R R
Kerapian Presentasi
1
Dst.

4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru.
Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang
telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................

Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah


No Ket.
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta
untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta
didik yang berhasil dalam pengayaan.

6. Interaksi Guru dengan Orang Tua


Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom
“Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat telepon tentang
perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

6
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
CLASS/ SEMESTER 12 A, B, C, D/2 DATE 2020
MEETING/UNIT Pertemuan Ke- DURATION 8 x 45 menit

Competence 09 Memahami perkembangan Islam di dunia.


Standard/ Topic
09.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
Basic Competence/
09.2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di dunia
Sub Topic
09.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia
Siswa mampu menjelaskan perkembangan Islam di dunia, mampu mengidentifikasi manfaat,
Objectives
menjelaskan contoh perkembangan Islam di dunia, mampu memberikan contoh
perkembangan Islam di dunia, mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di dunia.
Religius, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri,
Guidance/ Character
menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan
Building
kewajiban, kerja keras, adil dan mengetahui perkembangan dunia Islam.

Learning Method/ Technique : Three Phase Technique


METHOD ACTIVITIES
Pre-activities/ Warm up a. Tadarus Al-Qur'an (5 menit) dan absen di edunav.net
b. Apersepsi dan motivasi belajar dan menginformasi indikator pencapaian hasil belajar.
Main Activities  Pertemuan Pertama
a. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi Perkembangan Islam
di dunia, guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
b. Siswa mengisi file kerja google form kajian buku yang sudah dipersiapkan guru sambil
membaca literatur tentang perkembangan Islam di dunia dari buku paket atau handout
yang dibagikan di Google classroom
c. Siswa dan guru mendiskusikan perkembangan Islam di dunia dan mengidentifikasi
perkembangan Islam di dunia
d. Siswa mendengarkan perjelasan guru tentang alur perkembangan sejarah Islam dan
jumlah penduduk muslim di dunia.
e. Siswa mendiskusikan contoh perkembangan Islam di dunia melalui beberapa negara:
Spanyol, Prancis dan beberapa negara Eropa lainnya dan juga perkembangan di Amerika.
f. Melihat beberapa video tentang perkembangan Islam di Eropa dan Amerika.
g. Siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.
h. Siswa diberikan tugas untuk mencari satu artikel tentang perkembangan Islam di Afrika
dikumpulkan ke email guru

 Pertemuan Kedua
a. Guru mengecek hasil tugas siswa dan memberikn poin penilaian
b. Siswa menjawab angket internalisasi yang sudah dipersiapkan guru melalui smartpanel
c. Siswa mengerjakan file kerja google form kedua tentang Islam di Benua Afrika
d. Siswa mengidentifikasi perkembangan Islam di Benua Afrika.
e. Melihat beberapa video tentang perkembangan Islam di Afrika.
f. Siswa mengerjakan quizziz tentang perkembangan islam di Eropa, Amerika dan Afrika
g. Siswa bersama guru membahas hasil pembelajaran melalui beberapa pertanyaan singkat
h. Siswa diberi tugas untuk mencari satu artikel tentang sejarah perkembangan Islam di
Asia atau Australia

 Pertemuan Ketiga
a. Guru mengecek hasil tugas siswa minggu sebelumnya
b. Siswa menjawab beberapa soal singkat yang sudah dipersiapkan guru melalui PPt
c. Siswa mengerjakan file kerja google form ketiga tentang Islam di Asia dan Australia
d. Mengidentifikasi perkembangan Islam di Benua Asia dan Australia dan.
1
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
e. Melihat beberapa video tentang perkembangan Islam di Asia dan Australia dan.
f. Mendiskukan perkembangan seni dan budaya di berbagai negara
g. Mendiskusikan hikmah perkembangan Islam di dunia.
h. Membahas tokoh-tokoh terkenal yang masuk Islam dan juga Islamphobia di beberapa
tempat
i. Guru menginformasikan bahwa minggu depan review dan evaluasi atau quiz

 Pertemuan Keempat
a. Siswa diberikan kertas kecil kosong, lalu menuliskan satu soal ttg materi, yang ditujukan
kepada satu temannya, dan (jika ada) menuliskan beberapa soal untuk guru tema bebas
b. Tanya jawab pertanyaan siswa
c. Siswa mengerjakan latihan soal tentang materi melalui google form

Closing a. Di bawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran pada saat itu
b. Post Test: tes ringan (kuis) tentang materi yang telah diberikan.

Note: -Materials, quiz, homework have to be enclosed - Assesment format depends on the subject teacher
References 1. Al-Qur‟an
2. Buku Paket PAI SMA Kelas XII (Drs. Abdul Walid, M.Ag, dkk. Pendidikan Agama Islam
1 untuk siswa SMA kelas X, Semarang: Aneka Ilmu, 2008, hlm ). Buku paket PAI Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
3. Video Pembelajaran: Islam di dunia.
4. Powerpoint PAI SMA Karya Pribadi
5. Blog rianabi.wordpress.com
Equipments/ Media 1. Komputer/Laptop dan LCD Projector
2. Alat-alat Tulis
3. Angket Internalisasi
4. Google classroom | Quizziz
Semarang, Juli 2020
Principal Subject Teacher

(Didin Sopandi, M.Si) (Imam Taufik, S.Pd.I)

2
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: MATERI AJAR
PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA
A. ISLAM DI BENUA ASIA
Pertumbuhan jumlah umat Islam di dunia, akhir-akhir ini begitu cepat. Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia dan
berkembang di berbagai benua. Agama Islam lahir pada abad ke-7 M di wilayah Asia Barat, tepatnya di kota suci Mekah, Arab
Saudi. Dari kota suci Mekah ini, Islam menyebar ke berbagai wilayah di benua Asia, yakni di wilayah-wilayah Asia Barat, Asia
Tengah, Kaukasus, Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
Berdasarkan data pada tahun 1990, negara-negara di Asia yang penduduknya mayoritas Islam adalah: Brunei
Darussalam, Indonesia, Irak, Iran, Kuwait, Pakistan, Qatar, Suriah, Turki, Yaman, Oman, Palestina, Turmenistan, Azerbaijan,
Kirghistan, Malaysia, Tadzikistan, dan Uzbekistan. Berikut ini dikemukakan keadaan Islam dari umat Islam di salah satu negara
di Asia Selatan, yaitu : Pakistan.
 Pakistan (Republik Islam Pakistan)
Pakistan terletak di Asia Selatan, berbatasan dengan Iran di Barat, Afganistan di Barat Laut, India di Tenggara,
Jammu dan Kashmir di Timur Laut, dan Laut Arab di Selatan. Umat Islam di Pakistan berjumlah 97 % dari seluruhh
jumlah penduduk. Ibukota Pakistan adalah Islamabad, dan satuan mata uangnya adalah Rupe.
Pakistan merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting dalam sejarah dan perkembangan Islam.
Hal ini disebabkan antara lain karena Pakistan telah berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat, serta
berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual Muslim bertaraf internasional.
Di Pakistan telah berdiri beberapa perguruan tinggi seperti : Universitas Baluchistan, Universitas Pertanian
Faisalabad, Government College Lahore, dan Universitas Punjab Lahore. Selain itu, di Pakistan juga telah didirikan
beberapa lembaga pengkajian ilmu-ilmu Islam seperti : Yayasan Ilmu Pengetahuan Pakistan, Akademi Ilmu-Ilmu
Pengetahuan Pakistan, Pakistan Philosophical Congress, International Academic Islamic Philosophical Association,
International Iqbal Forum Lahore, Academic Center Lahore, dan West Pakistan Urdu Academy Lahore. Budaya
keilmuan di Republik Islam Pakistan, telah melahirkan sejumlah ilmuwan Muslim yang bertaraf Internasional, antara
lain :
 Muhammad Iqbal (1873 - 1938).
 Abu A‟lã al Maududi (1903 - 1979), tokoh pemikir yang cenderung ortodoks dan tradisional.
 M.M. Syarif (1893 - 1965), pendiri Pakistan Philosophical Congress, juga editor History of Muslim Phylosophy,
salah satu buku terbaik untuk sejarah filsafat saat ini.
 C.A. Qadir (lahir 1909), salah satu pendiri Pakistan Philosophical Congress dan penulis buku Philosophy and
Science in The Islamic World,
 Dr. Abdus Salam (lahir 1926), penerima hadiah nobel di bidang Fisika tahun 1979.
 Fazlur Rahmãn, guru besar ilmu agama Islam di Universitas Chicago, Amerika Serikat.
B. ISLAM DI BENUA EROPA
Berdasarkan kenyataan sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode yaitu:
1. Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ± 8 abad dan pemerintahan umat Islam di beberapa pulau, di
antaranya: Prancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan. Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir pada tahun 1492, setelah
penguasa Kristen memaksa khalifah terakhir dari dinasti Bani Umayyah II, Abu Abdillah untuk menyerah. Setelah itu,
umat Islam Spanyol dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu: masuk Kristen, keluar dari Spanyol, atau dibunuh. Mereka
banyak yang meninggalkan Spanyol dan pindah ke Benua Afrika, bahkan ada juga yang ke Benua Amerika. Demikian
pula pada abad XI, bangsa Norman di Sicilia dan Italia Selatan telah menaklukkan pemerintahan Islam di Mediterania,
wilayah-wilayah Prancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan.
2. Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa Mongol, yakni Dinasti Khan beragama Islam,
kekuasaannya berpusat di Sungai Volga sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Tengah, ia meninggalkan penduduk Muslim
di sekitar Sungai Volga hingga Kaukasus dan Krimea, yang terdiri dari orang-orang Tartar. Kemudian mereka menyebar
ke berbagai wilayah kekaisaran Rusia, dan membangun koloni di berbagai tempat. Mereka menjadi penduduk Finlandia,
wilayah Polandia, dan Ukraina.
3. Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah Balkan dan Eropa Tengah. Akibat
dari ekspansi itu sampai sekarang terdapat kaum Muslim keturunan Turki di Yugoslavia, Rumania, Yunani, Bosnia
Herzegovina, dan di Albania. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk mayoritas.
4. Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2, terutama ke negara-negara industri,
seperti: Prancis, Jerman, Inggris Belanda dan Belgia.
Di bawah ini akan dikemukakan keberadaan kaum Muslim di beberapa negara dari benua Eropa.
1. Spanyol
Kaum Muslim yang mendiami Spanyol dewasa ini terdiri dan keturunan umat Islam yang terusir pada peristiwa
Reqonquista (1492 M), kaum imigran pencari kerja yang bertempat tinggal di Spanyol hanya untuk sementara, dan kaum
imigran yang menetap di Spanyol. Jumlah mereka menurut catatan Jongen S. Nielson pada tahun 1990 adalah sebesar
250.000 orang. Mereka berasal dan Maroko, Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
3
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Pada tahun 1992, terdapat kesepakatan antara pemerintah Spanyol dan Comission Islamica Espana (Komisi Islam
Spanyol), yang isinya :
 Kaum Muslimin diizinkan untuk memberikan pengajaran agama di sekolah negeri ataupun swasta.
 Kaum Muslimin diberi izin membangun sekolah yang dikelola sendiri.
 Izin melaksanakan ibadah di angkatan bersenjata, rumah sakit, dan penjara.
 Memperoleh keringanan pajak.
 Izin merayakan hari raya keagamaan dan difasilitasi untuk memperoleh makanan halal.
2. Perancis
Jumlah penduduk Muslim di Prancis cukup banyak (±7% dari total penduduk). Mereka berasal dari Aljazair,
Maroko, Tunisia, Afrika, Sub Sahara, wilayah Laut Hitam, dan dari berbagai wilayah Timur Tengah (Mesir, Libanon,
Suriah, Yordania, dan Irak) dan Asia Tengah (Turki, Iran, Afganistan, dan Pakistan).
Pada tahun 1992, di Prancis terdapat sekitar 1.300 organisasi Muslim. Di antara organisasi-organisasi tersebut,
ada yang hanya bergerak di bidang keagamaan, terutama dakwah, seperti Jama’ah At-Tablig Wa ad Dakwah dan Foiet
Pratique (Iman dan Praktik), ada juga organisasi yang menjadikan agama bukan sebagai satu-satunya tema pokok
kegiatan, misalnya: Generation Egalite (Generasi Kesamaan), France Plus (Prancis Plus), dan Generation Beur
(Generasi Emigran Afrika Utara). Organisasi-organisasi yang kebanyakan anggotanya berusia muda tersebut sering
menyampaikan protes ketidaksetujuan mereka dijadikan warga kelas dua di Prancis.
Selama beberapa tahun terakhir ini, ada upaya untuk mengkoordinasi organisasi-organisasi kaum Muslim di
Prancis yang cukup banyak itu. Hal ini ditandai dengan didirikannya Federation Nationale des Musulmans de France
(FNMF = Federasi Nasional Muslim Prancis), Union des Organisation Islamiques de France (UDIF = Serikat
Organisasi Islam Perancis), dan Conceil Relegieux de Islam en France (CORIF = Dewan keagamaan Islam di Perancis).
CORIF didirikan pada 6 November 1989 di bawah Departemen Dalam Negeri. Dewan ini beranggotakan 15
orang pemuka Muslim Prancis, yang tugasnya melakukan pengkajian mengenai masalah-masalah kaum Muslim Prancis.
Selain banyaknya organisasi-organisasi Islam, keberadaan kaum Muslimin di Prancis itu ditandai dengan :
a. Didirikannya masjid-masjid, pemukiman-pemukiman warga Muslim, dan sekolah-sekolah untuk warga Muslim.
b. Makin banyaknya wanita yang berjilbab di jalan-jalan.
c. Mengadakan pameran buku-buku Islam di Prancis.
d. Banyaknya toko-toko yang menyediakan makanan-makanan halal.
e. Berkembangnya beberapa kelompok tarekat (kelompok sufi), seperti Tarekat Qadiriah, Tarekat Tijaniah, Tarekat
Naqsyabandiah, dan Tarekat Bektasyi.
Selain di Spanyol dan Prancis, kaum Muslim di Benua Eropa juga terdapat di negara-negara lainnya. Seperti di
Inggris, Jerman, Belanda, Belgia, Swedia, Denmark, Norwegia, Swiss, Australia, dan Italia. Keberadaan kaum Muslimin
di negara-negara tersebut makin meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

C. ISLAM DI BENUA AFRIKA


Dakwah Islam telah memasuki Benua Afrika semenjak Rasulullah SAW masih hidup. Pada tahun ke-5 dari kenabian,
Rasulullah SAW memerintahkan beberapa orang sahabatnya (berjumlah 15 orang, 11 orang laki-laki dan 4 orang wanita) untuk
berhijrah ke Habsyah (Ethiopia). Hijrah ini dipimpin oleh Usman bin Maz‟un yang bertujuan untuk menghindari penyiksaan-
penyiksaan, dan menyelamatkan diri dari kaum kafir Quraisy serta mendakwahkan agama Islam. Selain itu, pada ± tahun ke-6
Hijrah, Nabi SAW mengutus sahabatnya Hatib bin Abi Balta‟ah untuk menyampaikan surat dakwah (seruan masuk Islam) kepada
Muqauqis (penguasa Mesir, gubernur Romawi Timur).
Media dakwah Islam ke Benua Afrika, selain dengan cara-cara tersebut di atas, juga melalui ekspansi wilayah kekuasaan
umat Islam. Hal ini dimulai tatkala Umar bin Khattab menjadi khalifah (643 - 644 M atau 13 – 23 H). Melalui panglima
perangnya, yakni Amr ibn „As, Mesir dapat dibebaskan dari penjajahan bangsa Romawi, yang waktu itu dikuasai oleh Muqauqis
(gubernur Mesir yang diangkat oleh Kaisar Romawi). Setelah itu, Islam menyebar ke negara-negara di Afrika Utara serta terjadi
islamisasi dan arabisasi. Hal ini terjadi pada ± abad 7 - 8 M. Di Afrika Timur, faktor arabisasi dan islamisasi tampak jelas pada
kedatangan dan ekspansi Islam sejak masa-masa awal hingga abad ke 20, sedangkan penyebaran Islam ke Afrika Selatan antara
lain dilakukan oleh para budak Melayu yang dibawa oleh orang-orang Eropa ke wilayah itu.
Secara umum, penyebaran Islam di Benua Afrika tidak terlepas dari persaingan antara Islam dan Kristen, serta antara
Islam dan westernisasi sekuler. Walaupun begitu, Islam di Benua Afrika tetap berkembang ke arah yang lebih maju, baik kuantitas
maupun kualitas. Di Benua Afrika terdapat banyak negara yang penduduknya mayoritas umat Islam, seperti: Mesir, Libya,
Tunisia, Aljazair, Maroko, Sahara Barat, Mauritania, Mali, Nigeria, Senegal, Gambia, Guinea, Somalia, dan Sudan. Sedangkan
negara-negara di Benua Afrika yang umat Islamnya minoritas adalah Zambia, Uganda, Mozambique, Kenya, Congo, dan Afrika
Selatan. Di bawah ini akan dijelaskan keberadaan umat Islam di beberapa negara di Benua Afrika, yaitu di Mesir, Aijazair, dan
Tunisia.
1. Mesir
Mesir terletak di pantai timur laut benua Afrika. Umat Islam di negeri ini merupakan mayoritas. Berdasarkan
sensus 1986, jumlah umat Islam mencapai 90% dan seluruh penduduk. Ibukota Mesir ialah Kairo, dan bahasa resminya
adalah bahasa Arab.
4
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Dan tahun 623 M - 1914 M, Mesir diperintah o!eh kekhalifahan dan raja raja Islam. Mesir menjadi protektorat
Inggris dan tahun 1914 sampai tahun 1922 M. Mesir merdeka dari Inggris pada tahun 1922 M. Setelah merdeka, Mesir
merupakan negara yang bentuk pemerintahannya ialah monarki konstitusional. Mesir menjadi negara Republik pada
tanggal 18 Juni 1953, dengan presiden pertamanya Mayor Jenderal Muhammad Naguib.
Mesir merupakan negara agraris, dan hasil pertaniannya adalah kapas, padi-padian, sayur-mayur, tebu, dan buah-
buahan. Selain itu, di Mesir terdapat industri tekstil, pariwisata, bahan kimia, baja, semen, pupuk, dan lain-lain.
Mesir adalah negara yang besar jasanya bagi kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, dan
kebudayaan. Hal ini ditandai dengan didirikannya berbagai perguruan tinggi, dan yang tertua adalah Universitas Al-
Azhär di Kairo, yang didirikan oleh Jauhar A1-Khatib As-Saqili pada tanggal 7 Ramadan 361 H (22 Juni 972 M).
Selama berabad-abad, Universitas Al-Azhar ini menjadi pusat pendidikan Islam dan tempat pertemuan puluhan ribu
mahasiswa Muslim yang datang dari seluruh dunia.
Di bidang arsitektur, Mesir juga memiliki bangunan-bangunan yang memiliki nilai seni yang tinggi, seperti: Al-
Qasr Al-Garb (Istana Barat), Al Qasr Asy-Syarq (Istana Timur), Universitas Al-Azhar, tembok yang mengelilingi istana,
dan pintu-pintu gerbang yang terkenal dengan nama Bab An-Nasr (pintu kemenangan) serta Bab Al-Fath (pintu
pembukaan). Selain itu, di Mesir juga terdapat masjid-masjid yang megah nan indah, misalnya; masjid A1-Azhar, masjid
Maqis, masjid Rasyidah, masjid Aqmar, masjid Saleh dan masjid raya di Qairawan yang dibangun kembali pada tahun
862 M.
Mesir biasa juga disebut: “Jumhuriyah Misr Al-Arabiyah” (Republik Arab Mesir), luas daerahnya sekitar
997.739 km2.
2. Aljazair
Aljazair terletak di Afrika Utara. Bentuk pemerintahannya ialah republik, adapun ibukotanya adalah Al-Jir, dan
bahasa resminya ialah bahasa Arab dan bahasa Prancis. Penduduknya yang beragama Islam berjumlah 99,1% dan
seluruh penduduk Aljazair diperintah oleh bangsa Romawi semenjak tahun 40 SM, oleh Vandala dan tahun 429-534 M,
oleh Bizantium dan tahun 534-690 M, akhir abad ke-7 dikuasai umat Islam. Pada tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh
Prancis, dan baru pada tanggal 3 Juli 1962 memperoleh kemerdekaan.
Semenjak tahun 1980, Aljazair memasuki masa kebangkitan Islam. Hal itu ditandai antara lain oleh :
1. Semangat kehidupan beragamanya meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya kegiatan generasi muda untuk
mengadakan pengkajian terhadap Islam, dan dengan adanya umat Islam yang berupaya memakmurkan masjid.
2. Perencanaan ekonomi yang lebih sistematis, bahkan menjadikan penduduk menganut mitos industrialisasi sebagai
satu-satunya kekuatan, yang secara sosial bersifat integratif, dan secara ekonomi bersifat konstruktif serta
menimbulkan kemerdekaan secara internasional.
3. Berdasarkan kongres partai tunggal di Aljazair, yakni The National Liberation Front (Front Pembebasan Nasional)
pada tanggal 27-31 Januari 1979, maka diadakan kegiatan-kegiatan :
 Mendirikan “Pusat Latihan Imam” di Meftah, sebelah utara Al-Jir.
 Membangun Universitas Teknik Ultra Modern di Oran, mendirikan pusat perdagangan ultra modern di Oran,
dan membangun pusat perdagangan serta kebudayaan Riyad Al-Feth yang bergaya barat dan kontroversial di
Al-Jir.
 Pembangunan masjid-masjid.
Selain itu, di Aljazair terdapat Kementerian Agama (Wizarah As-Syu’un Al-Diniyah), yang tugas utamanya
mengembangkan studi Islam dan mengenalkan tradisi Islam serta ideologi Islam. Salah satu kegiatannya adalah
menyelenggarakan seminar tentang pemikiran Islam yang pertama di Batna (1969), kedua di Aures (1978), dan ketiga di
Al-Jir (1980).
Untuk pengembangan dan peningkatan kualitas keislaman di Aljazair semenjak tahun 1981 - 1986 telah dibangun
160 sekolah Al-Qur‟an, yang terletak di berbagai wilayah di Aljazair.
3. Tunisia
Tunisia terletak di Afrika Utara, bentuk pemerintahannya ialah Republik, adapun ibukotanya adalah Tunis (dulu
bernama Tarsyisy). Penduduknya mayoritas beragama Islam, yakni sebanyak 99,4%.
Islam masuk ke Tunisia pada tahun 670 M. Semenjak itu, Tunisia diperintah oleh penguasa-penguasa Islam.
Kemudian pada tahun 1881 Muhammad Sadiq, raja dari kerajaan Husainiyah, menyerah pada Perancis. Sejak itu,
Tunisia menjadi jajahan Prancis sampai dengan memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1956 M.
Tunisia mempunyai peranan besar dalam sejarah perkembangan Islam. Melalui lembaga pendidikan Jam’iyah
Zaitu nah, yang kemudian berubah menjadi Institut Ilmu-ilmu Islam, kader-kader ulama dididik dan dilatih agar
kemudian menjadi ulama besar. Lembaga pendidikan tersebut berada dalam pengarahan dan pengawasan pemerintah
Tunisia.
Tunisia aktif dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ikut menentukan pengambilan keputusan tentang
kebijakan-kebijakan diplomasi Timur Tengah, terutama yang menyangkut konflik di Timur Tengah, khususnya konflik
Palestina dan Israel.
D. ISLAM DI BENUA AUSTRALIA DAN PASIFIK

5
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Australia dan Pasifik termasuk wilayah baru bagi agama Islam. Islam masuk ke wilayah ini, dibawa oleh kaum Muslimin
imigran setelah perang dunia I dan II. Mereka berasal dari Turki, Mesir, negara-negara Timur Tengah, dan daerah Balkan.
Bahkan di antara umat Islam imigran itu, ada pula yang berasal dari Pakistan, India, dan Indonesia. Umat Islam Australia tersebar
di berbagai negara bagian, seperti Canberra, Victoria, Australia Barat, Kepulauan Christmas, Queensland, Australia Selatan,
Northern Territory, dan Tasmania.
Selain itu, umat Islam terdapat pula di Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Samoa Barat, dan Papua Nugini.
Sebagaimana di negara-negara lain yang umat Islamnya sebagai pendatang, di Benua Australia pun terdapat organisasi-organisasi
Islam dan masjid-masjid yang didirikan oleh kelompok umat Islam berdasarkan asal negaranya. Misalnya, umat Islam Turki lebih
banyak berkelompok sesama Muslim Turki dan kemudian membangun masjid yang dikelola berdasarkan kebiasaan Turki.
Pada tahun 1976, dibentuklah organisasi Islam yang bertaraf nasional, yaitu Australian Federation of Islamic Council
(AFIC), yang tugasnya melaksanakan koordinasi, khususnya dalam dakwah Islam di seluruh wilayah Benua Australia. AFIC ini
berkantor pusat di Sydney dan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti berikut :
 Membentuk Islamic Council yang berkedudukan di setiap negara bagian atau teritori yang bertugas mengurus berbagai
kegiatan Islam di wilayahnya.
 Menyelenggarakan perkawinan secara Islam, dengan mengambil tempat di masjid atau Islamic Center.
 Mengadakan kerjasama dengan pemerintah dalam penyembelihan hewan-hewan yang dagingnya akan diekspor ke
negara-negara Islam.
 Mengangkat imam-imam masjid yang ada di Australia. Imam-imam masjid yang diangkat AFIC ini digaji oleh
pemerintah Saudi Arabia.
 Mengusahakan dana dan negara-negara Arab, terutama dari Saudi Arabia untuk pembangunan masjid-masjid dan Islamic
Center.
 Mengusahakan agar hukum-hukum Islam yang menyangkut keluarga, seperti perkawinan, perceraian, kuburan Islam,
hari libur, dan hari-hari besar Islam diakui oleh pemerintah.
Hal lain yang menggembirakan bahwa di negara federal Australia kebebasan beragama dijamin oleh undang-undang, dan
juga toleransi antarumat beragama cukup tinggi. Selain AFIC di Australia, terdapat organisasi mahasiswa Islam yang disebut
Australian Students Organization, yang giat melakukan dakwah di berbagai perguruan tinggi.

E. ISLAM DI BENUA AMERIKA


Mengenai kapan masuknya Islam ke Benua Amerika tidak ada yang tahu secara pasti. Namun ada yang menduga, Islam
telah memasuki Benua Amerika sebelum pelaut Portugis, yang bernama Christoper Colombus menemukan benua itu pada tahun
1492 M. Bukti kebenaran dugaan itu sampai sekarang masih diselidiki. Yang jelas, sejumlah kaum Muslimin dari Spanyol
(Andalusia) ikut dalam pelayaran para pelaut Spanyol dan Portugal dalam pengembaraannya menemukan Benua Amerika itu.
Tugas utama kaum Muslimin Spanyol itu adalah sebagai pemberi arah pelayaran kapal. Selain itu, diberitakan bahwa pada ± tahun
1500 M, ribuan kaum Muslimin Morisco (umat Islam Spanyol yang lari mencari tempat baru karena mereka dikejar-kejar dan
dipaksa masuk Kristen pada peristiwa “Penaklukan Kembali” (Reconquista pada tahun 1492 M)), sudah berdatangan ke Benua
Amerika. Namun sayangnya, sebagian besar kaum Muslim generasi awal di Benua Amerika tersebut musnah, karena adanya
pemaksaan agama atau asimilasi di benua baru itu.
Selanjutnya, pada pertengahan abad ke-15 dan ke-19 diperkirakan bahwa hampir 1/5 budak-budak dari Afrika, yang
dibawa ke benua Amerika adalah beragama Islam. Namun, karena mereka mengalami kesulitan dalam mempertahankan
keislamannya akhirnya banyak di antara mereka yang pindah agama.Walaupun generasi awal dari umat Islam yang mendiami
Benua Amerika itu banyak yang murtad, tetapi pada generasi berikutnya, kaum imigran Muslim secara bergelombang memasuki
Benua Amerika.
1. Kaum imigran Muslim memasuki Benua Amerika sejak tahun 1875 M sampai sekarang. Mereka berasal dari berbagai
negara, antara lain: Suriah, Libanon, Yordania, Palestina, dan Mesir.
Adapun kegiatan-kegiatan kaum Muslim imigran di Benua Amerika itu sebagai berikut :
 Membangun masjid-masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam. Menurut laporan Steven Borbuza, seorang wartawan
Muslim Amerika Serikat, di seluruh Amerika Serikat terdapat 1.200 masjid. Pusat Islam di Taledo dan Ohio,
mempunyai anggota sekitar 600 keluarga dengan latar belakang negara dan etnis beragam, mempunyai tempat salat
Jumat yang luas, sekolah-sekolah, toko-toko buku, klinik, kamar mayat, tempat pemakaman, lapangan rekreasi, dan
fasilitas dapur dengan makanan yang cukup. Pusat-pusat Islam seperti itu terdapat pula di Los Angeles, San Diego,
Houston, dan New Jersey.
 Membentuk organisasi-organisasi Islam. Pada tahun 1952, mendirikan IMS (International Muslim Society =
Masyarakat Muslim Internasional). Organisasi ini didirikan atas prakarsa Abdullãh Igram seorang Muslim kelahiran
Amerika, dengan tujuan mempertahankan kebudayaan Islam dan meningkatkan kegiatan dakwah di Amerika
Serikat. Kemudian pada tahun 1954, organisasi ini pada konferensinya yang ketiga di Chicago diubah namanya
menjadi Federation of Islamic Associations (FIA= Federasi Asosiasi Islam).
2. Pada tahun 1963 M, para mahasiswa Muslim berkumpul di Universitas Illinois, Champaga, Urbana untuk mendirikan
himpunan mahasiswa Muslim yang bernama Muslim Student Association (MSA). Usaha-usaha organisasi ini antara lain :
 Memberi kesempatan pada para mahasiswa untuk mempelajari Islam dalam konteks modern.
6
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
 Pada tahun 1966 mendirikan organisasi International Islamic Federation of Student Organizations (Federasi
Organisasi-organisasi Mahasiswa Islam Internasional = IIFSO) di Universitas Ibadan, Nigeria.
 Pada tahun 1967, MSA mendirikan Islamic Medical Association (Himpunan kedokteran Islam).
 Pada tahun 1972, MSA mendirikan organisasi Association of Muslim Social Scientits (Himpunan Ilmuwan Sosial
Muslim = AMSS). Kegiatan AMSS ini antara lain : bekerja sama dengan International Institute of Islamic Thought
(Institut International Untuk Pemikiran Islam = IIIT), dan menerbitkan American Journal of Islamic Social Sciences
(Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Islam di Amerika) AJISS.
3. Pada tahun 1982, MSA mendirikan Islamic Society of North America (Perhimpunan Islam Amerika Utara atau ISNA).
ISNA merupakan organisasi Islam terbesar di Amerika Serikat yang berkantor pusat di Plainfield, Indiana. Kegiatan
ISNA ini antara lain :
 Mengadakan pertemuan tahunan organisasi yang mampu menghadirkan 5000 peserta.
 Mengadakan ceramah dan diskusi tentang Islam dan umat Islam di Amerika.
 Mengadakan pameran buku, kaset-kaset, busana-busana islami, makanan halal, dan berbagai layanan perbankan
Islam.
Jumlah masjid di Amerika Serikat cukup banyak, baik yang didirikan oleh kaum Muslim kulit hitam maupun oleh
Muslim lainnya. Masjid yang indah terlerak di Washington, yang dibangun pada tahun 1952. Sedangkan masjid yang paling besar
terlerak di Detroit, yakni Islamic Center Detroit yang dibangun anrara tahun 1962 - 1968 oleh para jamaah, atas bantuan
pemetintah Saudi Arabia, Mesir, Iran, dan Libanon. Masjid tersebut dilengkapi dengan perpustakaan yang berisi buku-buku Islam
berbahasa Inggris. Di Kanada jumlah umat Islam cukup banyak, hal ini ditandai dengan terdapatnya masjid hampir di setiap kota
besar. Bahkan banyak bangunan lain yang dijadikan tempat ibadah. Masjid yang pertama dibangun di Kanada, bahkan salah satu
masjid tertua di Amerika Serikat, adalah Masjid Ar-Rasyid di Edmonton Alberta, didirikan tahun 1931 M. Selain itu, organisasi-
organisasi Islam pun banyak terdapat di Kanada.

LAMPIRAN 2:
Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Skala Sikap
Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia!
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh peserta didik× 100
skor tertinggi 4
2. Penilaian “Membaca dengan Tartil”
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Tindak
Jumlah Ketuntasan
No. Nama Peserta Didik dinilai Nilai Lanjut
Skor
1 2 3 4 T TT R P
1
2
Dst
Aspek yang dinilai : 1. Kelancaran Skor 25 → 100
2. Artinya Skor 25 → 100
3. Isi Skor 25 → 100
4. Dan lain-lain Skor dikembangkan
7
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Skor maksimal…. 100
Rubrik penilaiannya adalah:
1) Kelancaran
a) Jika peserta didik dapat membaca sangat lancar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat membaca lancar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat membaca tidak lancar dan kurang sempurna, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat membaca , skor 25
2) Arti
a) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengartikan dengan benar dan kurang sempurna, skor 75.
c) Jika peserta didik tidak benar mengartikan, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat mengartikan, skor 25.
3) Isi
a) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan mendekati benar, skor 75.
c) Jika peserta didik dapat menjelaskan dengan tidak benar, skor 50.
d) Jika peserta didik tidak dapat menjelaskan, skor 25.
4) Dan Lain-lain
Guru dapat mengembangkan skor tersebut jika ditemui kriteria penilaian lain berdasarkan bentuk perilaku peserta
didik pada situasi dan kondisi yang berkembang
3. Penilaian Diskusi
Peserta didik berdiskusi tentang memahami makna .
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Kejelasan dan ke dalaman informasi
(a) Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi lengkap dan kurang sempurna,
skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi kurang lengkap, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan ke dalaman informasi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Nilai
didik Skor
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.

2) Keaktifan dalam diskusi


(a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut tidak aktif dalam diskusi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Aspek yang Dinilai Ketuntasan
Nama Peserta Jumlah Lanjut
No. Nilai
didik Keaktifan dalam Skor
T TT R R
Diskusi
1
Dst.
3) Kejelasan dan kerapian presentasi/ resume
(a) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan rapi, skor 100.
(b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan jelas dan rapi, skor 75.
(c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 50.
(d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan/resume dengan kurang jelas dan tidak rapi, skor 25.
Contoh Tabel:
Tindak
Nama Peserta Aspek yang Dinilai Jumlah Ketuntasan
No. Nilai Lanjut
didik Skor
Kejelasan dan T TT R R
8
SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL (RELIGION)

LESSON PLAN
Kerapian Presentasi
1
Dst.
4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan dijelaskan kembali oleh guru.
Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang
telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
Nama Peserta Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah
No Ket.
Didik Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
dst,
5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta
untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang
relevan dengan topik pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
6. Interaksi Guru dengan Orang Tua
Interaksi guru dengan orang tua perlu dilakukan, salah satunya adalah, guru meminta peserta didik memperlihatkan
kolom “Membaca dengan Tartil” dalam buku teks peserta didik kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan
paraf.
Dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua tentang perubahan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung, dengan pernyataan tertulis atau lewat telepon tentang
perkembangan kemampuan terkait dengan materi.

Anda mungkin juga menyukai