Anda di halaman 1dari 13

Maternal periodontal status and preterm low birth weight

delivery: a case–control study


jurnal reading
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti
Program Pendidikan Profesi Kedokteran Di Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah Sragen

Disusun Oleh :
Mochamad Brani Himawan 08711120

Dokter Pembimbing Klinik :


dr. Dian Ika Putri Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014
Status Kesehatan Gigi Ibu Terhadap Pengaruhnya dari Kelahiran
Prematur dengan Berat Bayi Lahir Rendah
: sebuah studi case control
Abstrak

untuk menilai hubungan antara tingkat keparahan maupun luasnya dari penyakit periodontal ibu
dengan kelahiran prematur / berat bayi lahir rendah (PLBW) pada perempuan-perempuan di
utara Yordania.

Metode

Sebanyak 148 wanita yang melahirkan dalam usia kehamilan prematur maupun dengan berat
bayi lahir rendah dan 438 wanita dengan usia kehamilan yang cukup tanpa disertai adanya
komplikasi dalam kehamilan yang melalui persalinan secara pervaginam dilibatkan dalam
penelitian ini. karakteristik yang ditinjau muali dari segi sosio-demografi, riwayat kehamilan,
riwayat kesehatan, dan riwayat kesehatan keluarga dikumpulkan dan dicatat melalui wawancara
yang dilakukan langsung maupun catatan medis dari ibu. Sedangkan untuk semua peserta dinilai
status kebersihan mulut, periodontal dan parameter gigi.

Hasil

rata-rata dari probing pocket depth, PPD dan rata-rata dari lampiran status kesehatan (clinical
attachment level, CAL) menunjukan angka signifikan yang lebih tinggi pada ibu dengan PLBW.
Hal tersebut berarti bahwa resesi gingival tidak berbeda secara signifikan antara kedua
kelompok. Sedangkan secara persentase dari PPD ≥ 3 mm dan CAL ≥ 3 mm lebih tinggi diantara
ibu dengan PLBW. Jumlah dari gigi yang membusuk, jumlah gigi yang lengkap, dan yang hilang
tidak menunjukan adanya hubungan yang signifikan berhubungan dengan PLBW.

Kesimpulan

Luas dan keparahan dari penyakit periodontal nampaknya dapat dikaitkan dengan kemungkinan
peningkatan kejadian PLBW. Namun demikian, dibutuhkan intervensi yang lebih banyak
sebelum memutuskan sepenuhnya bahwa benar infeksi periodontal merupakan faktor risiko dari
PLBW.
kata kunci

Periodotitis, pregnancy complications, preterm birth

Introduksi

Kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah merupakan masalah kesehatan yang
penting di negara-negara berkembang maupun di negara-negara industri. Di seluruh dunia, lebih
dari 20 juta bayi lahir dengan berat badan lahir rendah dan 95% lahir di negara-negara
berkembang. Diperkirakan bahwa 11% dari setiap kehamilan berakhir dengan kelahiran
prematur.

Faktor risiko dari prematuritas maupun berat bayi lahir rendah sangatlah banyak.
Mengingat penanganan yang kurang tepat dari faktor risiko tersebut terhadap dampaknya pada
mortalitas dan morbiditas pada masa masa prenatal dari kasus PLBW, dibutuhkan pencarian
faktor risiko lain secara aktif. Peningkatan kadar mediator inflamasi telah diamati pada PLBW,
bahkan telah diamati saat infeksi saluran genitourinari secara klinis maupun subklinis tidak
ditemukan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa mayoritas kejadian PLBW disebabkan infeksi
yang tidak diketahui penyebabnya. Beberapa penelitian sudah berusaha mencari adanya
hubungan antara penyakit periodontal dengan PLBW. Sebagian besar penelitian tersebut
dilakukan dinegara maju meskipun fakta menunjukkan bahwa sebagian besar bayi lahir rendah
lahir di negara-negara berkembang.

Sebagai pengetahuan kita, hubungan ini tidak di lakukan pada sebagian wanita yordania.
Mayoritas perempuan di Yordania adalah dari latar belakang etnis yang sama, bukan perokok,
bukan peminum, dan hanya memiliki satu pasangan seks sepanjang hidup mereka. Karakteristik
seperti yang ditemukan terkait dengan PLBW. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk
menilai hubungan antara tingkat keparahan dan luasnya penyakit periodontal ibu dan kejaidan
PLBW di kalangan wanita di utara Yordania.
Alat dan Metode

Studi kasus-kontrol ini dalakukan diantara para wanita yang melahirkan di Rumah Sakit
Pendidikan Princes Badea di utara Yordania selama lima bulan. Studi ini disetujui oleh Komite
penelitian Universitas sains dan teknologi Yordania. Persetujuan untuk dilakukan wawancara
dan pengujian dilakukan terhadap semua objek penelitian. Pengamatan di rumah sakit dilakukan
setiap hari untuk menilai kejadian PLBW. Kasus didefinisikan sebagai perempuan yang
melahirkan bayi dengan berat lahir dibawah 2500 gram dan diikuti satu atau lebih hal berikut :
usia kehamilan < 37 minggu, persalinan prematur, atau ketuban pecah dini selama 24 jam terahir.
Subyek kontrol didefinisikan sebagai wanita dengan persalinan pervaginam tanpa masalah dalam
persalinannya yang melahirkan bayi lebih dari 2500 gram di hari yang sama. Setiap kasus
diidentifikasi, kemudian tiga kontrol dipilih secara acak dari kumpulan wanita yang melahirkan
di hari yang sama dengan wanita pada kelompok kasus. Wanita dikeluarkan dari kelompok
penelitian jika mereka mempunyai kondisi medis yang memerlukan profilaksis antibiotik
sebelum pemeriksaan periodontal. wanita dengan persalinan gandadan lahir mati dikeluarkan
dari kelompok. Enam dari kelompok kontrol dikeluarkan karena informasi medis dari catatan
medis dinyatakan hilang, tersisa 148 kasus dan 438 kontrol. Semua wanita yordania termasuk
yang diasuransikan, bukan perokok, dan bukan peminum alkohol.

Data diperoleh melalui wawancara pribadi dan dari catatan ibu hamil. Semua informasi
didapatkan melalui kuisioner yang telah sebelumnya diuji cobakan. Kuisioner meliputi informasi
tentang usia ibu saat melahirkan, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, berat
badan sebelum hamil (kg), tinggi (cm), indeks masa tubuh (didefinisikan sebagai rasio berat
dalam kilogram untuk kuadrat tinggi dalam meter), golongan darah, kekerabatan dengan
pasangan, status merokok pasif, konsumsi teh dan kopi, riwayat antenatal dan status kelahiran.
Informasi tambahan termasuk jumlah kehamilan yang pernah dialami, jumlah kelahiran
sebelumnya, jumlah abortus sebelumnya, interval waktu antara kelahiran terahir, riwayat
kelahiran prematur, riwayat berat lahir bayi rendah sebelumnya, riwayat preeklampsia, dan
riwayat sectio cesaria. Informasi yang berkaitan dengan kehamilan terahir termasuk diantaranya
adalah kunjungan antenatal, riwayat diabetes melitus dalam kehamilan, status emosional yang
dilaporkan ibu pada saat kehamilan berlangsung, riwayat infeksi saluran atau kandidiasis selama
kehamilan, informasi mengenai riwayat keluarga dengan penyakit jantung, hipertensi, trauma
serebrovaskuler, diabetes melitus, kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah, dan preeklampsia
dicatat melalui tanggapan atas iya maupun tidak.

Semua peserta menjalani pemeriksaan periodontal secara klinis yang dilakukan oleh salah
satu dokter gigi yang tidak tahu menahu (blind) dengan status kasus dan kontrol. Pemeriksaan
dilakukan di bangsal bersalin dengan subjek dalam posisi supine yang ditempatkan di tempat
tidur rumah sakit sebagai syarat agar pemeriksaan juga mudah dilakukan. Kebersihan oral dari
enam gigi yang dipilih dan status periodontal dari semua gigi, termasuk diantaranya gigi molar
tiga, dinilai dengan menggunakan indeks plak (PLI) dari Silness dan Loe. Indeks Gingiva (GI)
dari Loe dan Silness, probing pocket depth (PPD), tingkat perlekatan klinis (CAL), dan resesi
gingiva (GR). Kemiripan gigi steril dan pemeriksaan digunakan untuk menilai akumulasi dan
status gingiva, sementara standarisasi michigan 0 periodontal dibuktikan dengan tanda william’s
(Diatech, swiss) digunakan untuk mengukur PPD, CAL, dan GR. probing pocket depth adalah
pengukuran kedalamn sulkus periodontal yang ditentukan dengan mengukur jarak dari margin
gingiva ke dasar sulkus melalui milimeter terdekat. Tingkat perlekatan klinis diukur ke milimeter
terdekat dalam kasus paparan semen-enamel junction (CEJ) dengan menilai jarak dari CEJ atau
batas pengembalian ke dasar sulkus dan dalam kasus lain secara tidak langsung dengan
mengurangi jarak dari batas gingiva ke CEJ dari dasar sulkus. Resesi gingiva diukur ke
milimeter terdekat dengan membaca jarak dari CEJ ke batas gingiva. Dasar sulkus digunakan
untuk merasakan dan menentukan tingkat CEJ. Enam gigi yang diwakilkan dan empat
permukaan (mesio facial, mid facial, distofacial, dan midlingual) dari setiap gigi dipelajari dan
dinilai untuk kepentingan pengukuran indeks plak. GI, PPD, CAL, dan GR diukur pada 6 lokasi
(mesio-facial, mid-facial, disto-facial, mid-lingual, dan disto-lingual) dari tiap gigi untuk setiap
gigi, termasuk gigi geraham ketiga. Jumlah gigi membusuk, jumlah gigi yang lengkap, dan
jumlah gigi yang hilang dicatat. Cara PLI, GI, PPD, CAL dan GR diperiksa permukaannya
maupun letak beserta persentase letak diukur dengan CAL 3 mm dan PPD 3mm yang dihitung
untuk setiap wanita.

Analisis statistik

Pengolahan dan analisis data menggunakan software spss versi 11.5 dan microsoft office
excel 2003. Karakteristik dari variabel subyek digambarkan melalui distribusi frekuensi untuk
kategori variabel, rata-rata dan standar deviasi untuk variabel kontinyu. Chi-square dan
independent sampel tes sesuai digunakan dimanapun. Peluang dikerjakan dan disesuaikan
dengan rasio kemungkinan dan interval kepercayaan 95% yang kemudian dihitung. Hasil dari
parameter periodontal pada PLBW telah disesuaikan untuk kemungkinan si peneliti dalam
menggunakan regresi logistik biner. Pada langkah pertama analisis, faktor-faktor yang secara
signifikan terkait dengan PLBW dalam analisis univariat dimasukkan dalam persamaan regresi.
Sebuah variabel yang dimasukkan ke dalam model jika kemungkinan nilai statistik yang kurang
dari nilai masuknya 0,05, dan dihapus jika probabilitas lebih besar dari nilai penghapusan 0,1.
Pada langkah ini, semua variabel yang tetap signifikan dalam analisis multivariat merupakan
model referensi. Pada langkah kedua, masing-masing periodontal /Parameter gigi dinilai dengan
apa yang menambah persamaan dari model referensi pada titik masuk. Langkah kedua diulang
untuk setiap parameter individu. AP nilai kurang dari 0,05 dianggap signifikan secara statistik.

Hasil

Penelitian ini termasuk total 148 wanita dengan PLBW dan 438 wanita dengan usia
kehamilan cukup dan berat lahir normal. Karakteristik sosio-demografis disajikan pada Tabel 1.
Lebih dari sepertiga perempuan (39%) berusia lebih dari 30 tahun dan 35% berusia lebih muda
dari 25 tahun. Hanya 27% dari perempuan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari
sekolah tinggi, dan sekitar 59% wanita memiliki total pendapatan keluarga dari 200 JD (1 JD = $
1,41) atau lebih. Tidak ada perbedaan secara signifikan antara kasus dan kontrol di tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan total pendapatan keluarga.

Setelah disesuaikan untuk semua variabel-variabel dalam analisis multivariat, variabel


yang secara signifikan terkait dengan pengiriman PLBW adalah usia ibu, paritas, aborsi
kebiasaan, sejarah kelahiran prematur, dan sejarah operasi caesar. Dibandingkan dengan wanita
berusia antara 17 dan 25 tahun, wanita yang lebih tua dari 30 tahun lebih mungkin untuk PLBW
(OR = 2.0, P = 0.030). primipara (OR = 2,6, P <0,005), wanita dengan riwayat abortus berulang
(OR = 2,8, P <0,005), wanita dengan riwayat persalinan preterm (OR = 8,6, P <0,0001), dan
wanita dengan riwayat operasi caesar (OR 2,3, P = 0,020) lebih mungkin untuk PLBW.

Tabel 2 menunjukkan analisis multivariat dari periodontal/parameter gigi dalam


kaitannya dengan PLBW setelah disesuaikan untuk variabel yang signifikan. Tingkat keparahan
penyakit periodontal yang diukur dengan rata-rata kedalaman dasar sulkus dan rata-rata tingkat
perlekatan klinis secara signifikan lebih tinggi di antara perempuan yang melahirkan bayi
PLBW. Odds ratio yang terkait dengan peningkatan 1 mm rata-rata kedalaman sulkus dan tingkat
perlekatan klinis adalah 2,04 (95% confidence interval: 1.59, 2.61) dan 2.21 (95% confidence
interval: 1.66, 3.00) untuk masing-masing parameter. Resesi gingiva dengan rata-rata tidak
signifikan ditemukan diantara kedua kelompok. Luasnya penyakit periodontal yang diukur
dengan persentase kedalaman sulcus ¸ 3 mm dan tingkat perlekatan klinis ¸ 3 mm secara
signifikan lebih tinggi di antara perempuan dengan PLBW. Jumlah gigi membusuk, gigi penuh,
dan gigi yang hilang tidak menunjukkan signifikan dengan PLBW.

Tabel 1. Karakteristik sosio-demografi dari wanita dengan preterm/berat bayi lahir rendah dan wanita dengan
persalinan normal.

Diskusi

Studi kasus-kontrol ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan dan penyakit periodontal
secara signifikan terkait dengan peningkatan kemungkinan terjadinya PLBW. Asosiasi ini tetap
signifikan setelah disesuaikan dengan usia ibu, paritas, aborsi habitual, riwayat operasi caesar,
dan sejarah kelahiran prematur. Temuan penelitian ini mendukung temuan epidemiologi baru-
baru ini dan studi mikrobiologi imunologi yang menunjukkan bahwa penyakit periodontal
mungkin merupakan faktor risiko independen untuk PLBW.

Dari dua puluh lima studi (13 kasus kontrol, sembilan kelompok, dan tiga percobaan
terkontrol) dimasukkan dalam meta-analisis oleh Xiong et al. hanya 18 penelitian menunjukkan
hubungan antara penyakit periodontal dan peningkatan risiko hasil kehamilan yang merugikan
dan tujuh studi tidak menemukan bukti hubungan tersebut. Vergnes dan Sixou, dalam meta-
analisis yang dilakuka dari 17 studi lain, melaporkan rasio odds dikumpulkan dari 2,83 sebagai
ukuran dari kekuatan asosiasi ini. Namun, Vergnes dan Sixou merekomendasikan bahwa ini
perlu prakiraan berkelanjutan yang harus ditafsirkan dengan hati-hati karena tren yang jelas
untuk studi kualitas yang lebih baik untuk menjadi kekuatan asosiasi yang lebih rendah. Selain
itu, kedua studi begitu besar dalam merekomendasikan, dirancang dengan baik, diperlukan
ketatnya dalam uji coba multicenter dan lebih metodologis untuk mengkonfirmasi asosiasi
tersebut.

Meskipun mekanisme yang tepat yang mendasari hubungan ini masih belum jelas,
kesamaan mikrobiologi antara rongga mulut dan saluran kelamin perempuan dapat mendukung
hubungan ini. Bukti terkumpul bahwa bakteri mulut, dan terutama Pseudomonas gingivalis,
dapat menyerang jaringan plasenta dan memicu respon inflamasi, yang akan mengakibatkan
pelepasan molekul efektor yang terlibat dalam kelahiran prematur. Bukti ini didukung oleh studi
tentang aliran uteroplasenta janin dari persalinan spontan bayi prematur yang menunjukkan
dalam rahim respon antibodi IgM spesifik untuk beberapa patogen periodontal oral, yang
menginduksi suatu respon inflamasi pada janin-plasenta yang menyebabkan prematuritas.
Tabel 2. Analisis multivariat dari asosiasi diantara periodontal/parameter gigi dan preterm/berat bayi lahir rendah (PLBW)

Kesimpulannya, luas dan keparahan penyakit periodontal tampaknya dikaitkan dengan


peningkatan kemungkinan terjadinya PLBW. Namun demikian, perlu lebih banyak intervensi
yang diperlukan sebelum dapat diterima sepenuhnya bahwa infeksi periodontal merupakan faktor
risiko yang dapat dibenarkan untuk kejadian PLBW.
Telaah kritis

Analisis PICO

1. Problem
- Ibu hamil dengan PLBW
2. Intervention
- ibu dengan status periodontal terhadap PLBW
3. Comparison
- ibu dengan status periodontal tanpa PLBW
4. Outcome
- Ibu dengan status periodontal diatas 3 mm memberikan kontribusinya terhadap PLBW.

1. Did the study address a clearly focused Yes,


issue?
Studi memusatkan penelitian pada pengaruh
dari status periodontal terhadap kejadian
PLBW.

2. Did the authors use an appropriate method to Yes,


answer their question?
Menggunakan desain case-control dimana
case-control adalah sebuah metode dimana
faktor resiko dipelajari dengan pendekatan
retrospective. Case control dapat dipergunakan
dalam mencari hubungan seberapa jauh faktor
resiko mempengaruhi terjadinya penyakit.

3. Were the cases recruited in an acceptable Yes,


way?
Kasus didefinisikan sebagai perempuan yang
melahirkan bayi dengan berat lahir dibawah
2500 gram dan diikuti satu atau lebih hal
berikut : usia kehamilan < 37 minggu,
persalinan prematur, atau ketuban pecah dini
selama 24 jam terahir.

4. Were the controls selected in an acceptable Yes,


way?
kontrol didefinisikan sebagai wanita dengan
persalinan pervaginam tanpa masalah dalam
persalinannya yang melahirkan bayi lebih dari
2500 gram di hari yang sama.

5. Was the exposure accurately measured to Yes,


minimise bias?
Data diperoleh melalui wawancara pribadi dan
dari catatan ibu hamil. Semua peserta
menjalani pemeriksaan periodontal secara
klinis. Wanita dikeluarkan dari kelompok
penelitian jika mereka mempunyai kondisi
medis yang memerlukan profilaksis antibiotik
sebelum pemeriksaan periodontal. wanita
dengan persalinan ganda dan lahir mati
dikeluarkan dari kelompok. Enam dari
kelompok kontrol dikeluarkan karena
informasi medis dari catatan medis yang
dinyatakan hilang, tersisa 148 kasus dan 438
kontrol

6. Can’t tell

A. What confounding factors have the authors


accounted for?

List the other ones you think might be


important, that the authors missed (genetic,
environmental and socio-economic)

B. Have the authors taken account of the


potential confounding factors in the design
and/or in their analysis?

7. What are the results of this study? Odds ratio yang terkait dengan peningkatan 1
mm rata-rata kedalaman sulkus dan tingkat
perlekatan klinis adalah 2,04 (95% confidence
interval: 1.59, 2.61) dan 2.21 (95% confidence
interval: 1.66, 3.00) untuk masing-masing
parameter

8. How precise are the results? Masing-masing parameter menunjukkan hasil


yang bermakna secara signifikan. diperlukan
How precise is the estimate of risk?
lebih banyak intervensi sebelum dapat diterima
sepenuhnya bahwa infeksi periodontal
merupakan faktor risiko yang dapat dibenarkan
untuk kejadian PLBW.

9. Do you believe the results? Yes,

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini dan


bukti yang dilakukan dalam penelitian lain
menunjukkan pengaruhnya dari peranan status
periodontal dengan PLBW. Odds ratio yang
terkait dengan peningkatan 1 mm rata-rata
kedalaman sulkus dan tingkat perlekatan klinis
adalah 2,04 (95% confidence interval: 1.59,
2.61) dan 2.21 (95% confidence interval: 1.66,
3.00) untuk masing-masing parameter.

10. Can the results be applied to the local No,


population?
Karena keadaan sosio-ekonomi, pendidikan,
maupun keadaan demografi yang berbeda
dengan lokasi penelitian.

11. Do the results of this study fit with other Yes,


available evidence?
dua puluh lima studi (13 kasus kontrol,
sembilan kelompok, dan tiga percobaan
terkontrol) dimasukkan dalam meta-analisis
oleh Xiong et al. hanya 18 penelitian
menunjukkan hubungan antara penyakit
periodontal dan peningkatan risiko hasil
kehamilan yang merugikan dan tujuh studi
tidak menemukan bukti hubungan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai