Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN SPRITUAL

Dosen Pengampu :
Novia Heriani , Ns.,Mkep

Disusun oleh
EMY PRATAMA (1614201110074)
S1 Keperawatan
Kelas B

Fakultas Keperawatan Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
S1 Keperawatan
Tahun Akademik 2016/2017
A.    Pengkajian
.      Pengkajian
Ketepatan waktu pengkajian merupakan hal yang penting yaitu dilakukan setelah
pengkajian aspek psikososial pasien. Pengkajian aspek spiritual memerlukan hubungan
interpersonal yang baik dengan pasien. Oleh karena itu pengkajian sebaiknya dilakukan
setelah perawat dapat membentuk hubungan yang baik dengan pasien atau dengan orang
terdekat dengan pasien, atau perawat telah merasa nyaman untuk membicarakannya.
Pengkajian yang perlu dilakukan meliputi:

a.       Pengkajian data subjektif


Pedoman pengkajian yang disusun oleh Stoll (dalam Kozier, 2005) mencakup:
(a) konsep tentang ketuhanan,
(b) sumber kekuatan dan harapan,
(c) praktik agama dan ritual, dan
(d) hubungan antara keyakinan spiritual dan kondisi kesehatan.
b.      Pengkajian data objektif
Pengkajian data objektif dilakukan melalui pengkajian klinik yang meliputi pengkajian afek
dan sikap, perilaku, verbalisasi, hubungan interpersonal dan lingkungan. Pengkajian data
objektif terutama dilakukan melalui observasi, Pengkajian tersebut meliputi:
1)      Afek dan sikap
Apakah pasien tampak kesepian, depresi, marah, cemas, agitasi, apatis atau preokupasi?
2)      Perilaku
Apakah pasien tampak berdoa sebelum makan, membaca kitab suci atau buku keagamaan?
dan apakah pasien seringkali mengeluh, tidak dapat tidur, bermimpi buruk dan berbagai
bentuk gangguan tidur lainnya, serta bercanda yang tidak sesuai atau mengekspresikan
kemarahannya terhadap agama
3)      Verbalisasi
Apakah pasien menyebut Tuhan, doa, rumah ibadah atau topic keagamaan lainnya?, apakah
pasien pernah minta dikunjungi oleh pemuka agama? dan apakah pasien mengekspresikan
rasa takutnya terhadap kematian?
4)      Hubungan interpersonal
Siapa pengunjung pasien? bagaimana pasien berespon terhadap pengunjung? apakah pemuka
agama datang mengunjungi pasien? Dan bagaimana pasien berhubungan dengan pasien yang
lain dan juga dengan perawat?
5)      Lingkungan
Apakah pasien membawa kitab suci atau perlengkapan ibadah lainnya? apakah pasien
menerima kiriman tanda simpati dari unsure keagamaan dan apakah pasien memakai tanda
keagamaan (misalnya memakai jilbab?).

B , Diagnosa Keperawatan

1.   Distress spiritual berhubungam dengan gangguan pada prinsip hidup seseorang
2.   Koping inefektif berhubungan dengan ketidakmampuan beradaptasi dengan lingkungan
3.   Ansietas berhubungan dengan kejiwaan seseorang (Cemas)
4.  Disfungsi seksual berhubungan dengan Kondisi seseorang tidak mampu melaksanakan
peran sosial sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, dan sesuai dengan harapan orang
lain
5.   Harga diri rendah berhubungan dengan adanya perasaan yang tidak berharga
6.    Keputusasaan berhubungan dengan tidak ada lagi semangat hidup nya

C.Intervensi
perencanaan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan spiritual l pasien dengan:

1) membantu pasien memenuhi kewajiban agamanya,

2) membantu pasien menggunakan sumber dari dalam dirinya dengan cara yang lebih efektif
untuk mengatasi situasi yang sedang dialami,

3) membantu pasien mempertahankan atau membina hubungan personal yang dinamik


dengan Maha Pencipta ketika sedang menghadapi peristiwa yang kurang menyenangkan,

4) membantu pasien mencari arti keberadaannya dan situasi yang sedang dihadapinya,

5) meningkatkan perasaan penuhharapan, dan

6) memberikan sumber spiritual atau cara lain yang relevan.


DAPTAR PUSTAKA :

Kebutuhan Spritual , konsep dan aplikasi dalam asuhan keperawatan oleh Ah,yusuf , Hanik
endang nihayati , Miranti dan Fanny

Buku Nanda nic no tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai