Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HYGIENE PERUSAHAAN

“Faktor Kimia Lingkungan Kerja”

Disusun Oleh:

Kelompok II
Apriana (1810050)
Chintya Ayuni Milenia (1810052)
Rasti (1810062)
Sri Skolastika (1810083)
Irma (1810058)
Ananda Pratywy (1810072)
Aril Alfian (1810060)
Muidu (1820058)
Laode Junaedi (1820059)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN PENDIDIKAN TAMALATEA MAKASSAR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul “Faktor Kimia Lingkungan Kerja”. Makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas individu dalam mata kuliah Hygiene Perusahaan.
Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka
disusunlah Makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di
perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam
proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Dalam menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini
bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga
karya ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Makassar, 14 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pengertian Faktor Kimia ......................................................................... 3
B. Bentuk Kimia Lingkungan Kerja ............................................................. 3
C. Klasifikasi Bahan Kimia di Lingkungan Kerja ........................................ 4
D. Evaluasi Faktor Kimia Lingkungan Kerja ............................................... 6
E. Pencegahan Faktor Kimia di Lingkungan Kerja ...................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10
A. Kesimpulan ........................................................................................... 10
B. Kritik dan Saran .................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lima puluh tahun yang lalu hanya satu juta ton bahan-bahan kimia telah
dihasilkan setiap tahunnya, sedikit telah diketahui, dan sedikit pula dikerjakan,
sehubungan dengan bahaya-bahaya kimia dan prosesnya. Sekarang ini lebih dari
400 juta ton bahan-bahan kimia dihasilkan setiap tahunnya, dan diantara 5-7 juta
bahan kimia yang telah diketahui, lebih dari 80.000 dipasarkan. Lebih dari 1000
bahan kimia baru dihasilkan setiap tahunnya. Diperkirakan 500-10.000 bahan
kimia diperdagangkan mengandung bahaya, diantaranya 150 –200 kemungkinan
penyebab kanker.
Bahan kimia telah meningkatkan mutu kehidupan. Bahan kimia disektor
pertanian dalam bentuk pembasmian hama (pestisida) dan pupuk (fertilizer) telah
secara besar-besaran meningkatkan produksi makanan. Obat kemotrapi telah
memberikan kontribusi terhadap pengobatan kanker dan obat-obat baru terus
menerus secara konstan memasuki pasaran untuk pengobatan penyakit jantung
misalnya. Serat karbon secara luas digunakan dipabrik pembuatan bahan baru
yang ringan, sementara serat keramik digunakan sebagai bahan penyekat dan
sering digunakan sebagai pengganti asbestos.
Kini sesungguhnya setiap tempat kerja, tercemar oleh bahan kimia seperti
bahan pelarut yang digunakan untuk membersihkan dan menghilangkan minyak ,
campuran cat dan pernis dan pelarut campuran yang kental dan bahan campuran
lainnya. Bahan kimia dalam bentuk padat dapat berubah dijadikan bubuk atau
partikel abu selama proses manufaktur dan dapat bersisa masuk kedalam udara
ambient untuk jangka waktu yang lama.
Gas dan uap digunakan dalam operasi industri seperti pengelasan dan
pendinginan, atau pada bermacam-macam proses kimia lainnya, gas juga
dipergunakan dirumah sakit sebagai bahan anestesi. laboratorium di sekolah,
universitas, badan penelitian, perwakilan pemerintah dan perusahaan perorangan
banyak menggunakan berbagai macam bahan kimia baik dalam jumlah besar
maupun kecil.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan faktor kimia?
2. Bagaimana bentuk kimia lingkungan kerja?
3. Apa saja klasifikasi bahan kimia di lingkungan kerja?
4. Bagaimana evaluasi faktor kimia lingkungan kerja?
5. Bagaimana cara pencegahan faktor kimia dilingkungan kerja?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian faktor kimia
2. Untuk mengetahui bentuk kimia lingkungan kerja
3. Untuk mengetahui klasifikasi bahan kimia di lingkungan kerja
4. Untuk mengetahui evaluasi faktor kimia lingkungan kerja
5. Untuk mengetahui cara pencegahan faktor kimia dilingkungan kerja

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Faktor Kimia


Faktor kimia adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat kimia yang
dalam hal ini meliputi bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut, aerosol, dan uap
yang berasal dari bahan-bahan kimia.
Bahan kimia (chemical) adalah unsur kimia yang merupakan sebuah zat
murni atau bisa juga campuran yang terdiri dari beragam element-element
kimiawi yang bisa dihirup, dilihat, dan disentuh semua itu tentunya berasal dan
tersusun dari bahan kimia

B. Bentuk Faktor Kimia Lingkungan Kerja


1. Partikel (aerosol) yaitu setiap sistem titik-titik cairan atau debu yang
mendispersi diudara yang mempunyai ukuran demikian lembutnya sehingga
kecepatan jatuhnya mempunyai stabilitas cukup sebagai suspensi diudara.
Perlu diingat bahwa partikel-partikel debu selalu berupa suspensi.
Partikel dapat diklasifikasikan:
- Debu diudara (airbon dust) adalah suspensi partikel benda padat diudara.
Butiran debu ini dihasilkan oleh pekerjaan yang berkaitan dengan gerinda,
pemboran dan penghancuran pada proses pemecahan bahan-bahan padat.
Ukuran besarnya butiran-butiran tersebut sangat bervariasi mulai yang
dapat dilihat oleh mata telanjang (> 1/20 mm) sampai pada tidak
kelihatan. Debu yang tidak kelihatan berada diudara untuk jangka waktu
tertentu dan hal ini membahayakan karena bisa masuk menembus
kedalam paru-paru.
- Kabut (mist) adalah sebaran butir-butir cairan diudara. Kabut biasanya
dihasilkan oleh proses penyemprotan dimana cairanh tersebar, terpercik
atau menjadi busa partikel buih yang sangat kecil.

3
- Asap (fume) adalah butiran-butiran benda padat hasil kondensasi bahan-
bahan dari bentuk uap. Asap ini biasanya berhubungan dengan logam di
mana uap dari logam terkondensasi menjadi butiran-butiran padat di
dalam ruangan logam cair tersebut. Asap juga ditemui pada sisa
pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon,
karbon ini mempunyai ukuran lebih kecil dari 0,5 m (micron)

2. Non Partikel dapat diklasifikasikan:


- Gas adalah Bahan seperti oksigen, nitrogen, atau karbon dioksida dalam
bentuk gas pada suhu dan tekanan normal, dapat dirubah bentuknya
hanya dengan kombinasi penurunan suhu dan penambahan tekanan.
- Uap Air (Vavor) adalah bentuk gas dari cairan pada suhu dan tekanan
ruangan cairan mengeluarkan uap, jumlahnya tergantung dari
kemampuan penguapannya. Bahan-bahan yang memiliki titik didih yang
rendah lebih mudah menguap dari pada yang memiliki titik didih yang
tinggi.

C. Klasifikasi Bahan Kimia di Lingkungan Kerja


Secara umum bahan kimia berbahaya diklasifikasikan menjadi beberapa golongan
diantaranya sebagai berikut :
1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam
tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan
kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh
tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh
tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat
tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa
dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat

4
beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel
dan keringat.
2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan
kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.
Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan
saluran pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-
gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia).
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat
menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga
menimbulkan ledakan.
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena
suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang
besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan
disekelilingnya.
Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan
atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan
peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat
(NH4NO3).
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi
dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-
bahan lainnya.
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan
mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

5
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam
menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun
dan korosif.
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan
maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar
radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram.
Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas
karena memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.

D. Evaluasi Faktor Kimia Lingkungan Kerja


Evaluasi factor lingkungan kerja kimia dimaksudkan sebagai usaha teknis
untuk mengetahui secara baik kualitatif maupun kuantitatif factor apa yang
terdapat di lingkungan kerja tersebut. Kecuali itu dalam evaluasi lingkungan
tersebut pula untuk mencari dimana letak sumber-sumber bahaya, factor-faktor
tersebut dipancarkan, dalam bentuk apa, berapa jumlah, tenaga kerja atau orang
yang berada dalam lingkungan.
Pentingnya pengetahuan tentang derajat toksisitas suatu bahan atau produk
adalah jelas, bahwa bahan-bahan tersebut tidak boleh ditangani dengan
sembarangan, dalam arti para pekerja berhati-hati dan harus mengikuti petunjuk-
petunjuk kerja yang tersedia, seta harus pula diperhatikan tentang metode-metode
adaya kontak atau masuknya bahan-bahan yang berbahaya kedalam tubuh, yang
antara lain tentang penggunaan alat proteksi perorangan.
Dalam evaluasi ini untuk mengetahui secara pasti bagaimana tingkat
bahaya dari suatu aspek kimia lingkungan kerja perlulah diselenggarakan
penyelidikan secra teknis oprasional ke lokasi-lokasi dimana diduga adanya
aspek-aspek tertentu. Lokasi-lokasi dapat dipelajari dimana letaknya berdasarkan
hasil analisa proses-proses dan oprasi –oprasi pengolahan dari suatu perusahaan
atau industri yang menjadi subyek.

6
Untuk melakukan evaluasi faktor lingkungan kerja kimia maka dapat
diambil langkah sebagai berikut:
a) Sampling
Sampling dan analisa dari factor lingkungan kerja kimia yang merupakan
kontaminasi udara ruang kerja dimaksudkan untuk menganalisa intensitas
kontaminan dengan pengambilan sample udara yang kemudian dianalisa
dilaboratorium
b) Pemilihan alat lapangan dan metode
Dalam penyelenggaraan suatu penyelidikan untuk mengetahui tingkat bahaya
dari suatu factor manusia memegang peranan penting pula tentang
pemeliharaan alat-alat lapangan dan metode yang dipergunakan dalam teknis
operasional. Instrumen atau alat-alat dan metode yang dipergunakan sangat
tergantung dari sifat-fisik kimia apakah berupa aerosol, gas, uap, mist, fume
ataukah dalam bentuk lain.

Berdasarkan tipe-tipe alat sampling lapangan alat-alat tersebut dapat


dibedakan sebagai berikut:
a) Alat dapat mendeteksi langsung
b) Alat-alat yang memisahkan bahan kimia dari sejumlah udara yang diukur
c) Alat-alat yang mengumpulkan sample udara dengan volume yang diketahui.

E. Pencegahan Faktor Kimia Lingkungan Kerja


Ada beberapa cara pencegahan faktor kimia di lingkungan kerja antara lain:
1. Subtitusi
Yang dimaksud subtitusi adalah penggantian bahan-bahan berbahaya/beracun
dengan bahan yang tidak beracun, hal ini agak sukar dilaksanakan mengingat
banyak dari bahan kimia yang dipakai dalam proses produksi yang apabila
diganti dengan bahan lain dapat mempengaruhi dari hasil produksi dengan
kata lain produksi mungkin akan tidak sama bila memakai bahan aslinya dan
untuk mendapatkan hasil yang sama diperlukan penelitian-penelitian yang
saksama dan membutuhkan biaya tinggi.

7
2. Isolasi
Isolasi yang dimaksud disini adalah mengisolir tempat atau ruangan-ruangan
yang mengandung aspek bahan kimia yang berbahaya dari para pekerja atau
tidak kontak langsung bahan-bahan berbahaya tersebut, cukup dilakukan
dengan mengontrol dari luar atau tempat lain.
3. Ventilasi
Ventilasi yang dimaksudkan disini adalah mengatur sirkulasi udara yang baik
masuk kedalam ruang kerja. Ada berapa macam ventilasi, tetapi disini yang
dibicarakan adalah ventilasi ekshauster. Ada dua macam ekshauster sebagai
berikut:
a) Lokal Ekshauster
Yaitu ekshauster yang dipakai hanya pada tempat dimana orang bekerja.
b) General ekshauster.
Yaitu ventilasi untuk seluruh ruangan
4. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Pemakaian alat pelindung diri hanya dilakukan apabila ketiga sistem tersebut
diatas tidak dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya bahan kimia yang
ada pada suatu lingkungan kerja ataupun kurang efisien penggunaannya.
Ada berapa macam alat pelindung diri antara lain:
a) Masker
Alat ini dipakai untuk melidungi tenaga kerja dari debu ataupun uap, gas
yang dapat masuk kedalam tubuh melalui pernapasan.
b) Sarung tangan
Alat ini dipakai melindungi tenaga kerja dari kontak dengan bahan kimia
berbahaya
c) Pakaian kerja
Alat ini dipakai untuk melindungi tenaga kerja dari kontak bahan kimia
yang berbahaya.

8
d) Respirator
Alat ini dipakai untuk melindungi pernapasan tenaga kerja dimana
konsentrasi bahan kimia dalam ruangan kerja dimungkinkan dengan
hanya mermakai masker.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Faktor kimia adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat kimia yang
dalam hal ini meliputi bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut, aerosol, dan uap
yang berasal dari bahan-bahan kimia. Adapun klasifikasi bahan kimia ditempat
kerja yaitu bahan kimia mudah meledak, bahan kimia mudah terbakar, bahan
kimia beracun, bahan kimia korosif, bahan kimia peledak, bahan kimia oksidator,
bahan kimia reaktif terhadap air, bahan kimia reaktif terhadap asam, bahan kimia
radioaktif, dan bahan kimia bertekanan.
Adapun pencegahan faktor kimia di lingkungan kerja yaitu dengan
menggunakan metode substitusi, isolasi, ventilasi, dan dengan menggunakan APD
atau alat pelindung diri

B. Kritik dan Saran


Untuk menghindari bahaya terjadinya faktor kimia di lingkungan kerja
maka sebagai tenaga kerja kita harus selalu berhati-hati terhadap penggunaan
bahan kimia di lingkungan kerja dan selalu menggunakan alat perlindungan diri
(APD).

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Bahan Kimia Berbahaya. di


http://husnirafikha.blogspot.com/2013/11/bahan-kimia-berbahaya-pada-k3-
1.html (Diakses pada 14 April)

Pabewan, Ridwan. 2011. Faktor Kimia Lingkungan Kerja. di


http://ridwanpabewan.blogspot.com/2011/04/faktor-kimia-lingkungan-
kerja.html (Diakses pada 14 April)

11

Anda mungkin juga menyukai