Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DASAR-DASAR GIZI

“VITAMIN D”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

Apriana (1810050)
Rosmita (1810056)
Meriska Amalia Mansur (1810054)
Lisa Natalia ( )
Nur Anisa (1810080)
Agnes Kurniati Senona Lebuan (1810073)
Irma (1810058)
M. Rizal (1810086)
Aril Alfian (1810060)
Edwin Puabonga Tallulembang (1810067)
Gregorius Bace Mukin (1810076)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)

YAYASAN PENDIDIKAN TAMALATEA MAKASSAR

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul “Vitamin D”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas kelompok dalam mata kuliah Dasar-dasar Gizi.
            Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka
disusunlah Makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di
perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam
proses perkuliahan.
            Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Dalam menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini
bisa menjadi lebih baik.
            Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga
karya ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Makassar, 25 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Vitamin D 3
B. Metabolisme Vitamin D 4
C. Fungsi Vitamin D 5
D. Sumber Vitamin D 6
E. Rekomendasi Kebutuhan Harian 7
F. Dampak Kekurangan Vitamin D 8
G. Dampak Kelebihan Vitamin D 9
H. Contoh Kasus Kekurangan dan Kelebihan Vitamin D
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah “vitamin” sebenarnya sudah tidak tepat untuk
dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi.
Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita yang artinya hidup dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar
proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin
terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan
terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurangan vitamin disebut avitaminosis.
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau
manusia) karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga
harus dipasok dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat
dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang
mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di
jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin
K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh
bakteri.
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya
tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan vitamin D?
2. Bagaimana proses metabolisme Vitamin D dalam tubuh?
3. Apa fungsi vitamin D?
4. Apa saja sumber Vitamin D?
5. Bagaimana rekomendasi harian didalam Vitamin D?
6. Apa dampak dari kekurangan Vitamin D?
7. Apa dampak dari kelebihan Vitamin D?
8. Apa saja contoh kasus kekurangan dan kelebihan vitamin D?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian vitamin D
2. Untuk mengetahui proses metabolisme vitamin D dalam tubuh
3. Untuk mengetahui fungsi vitamin D
4. Untuk mengetahui sumber vitamin D
5. Untuk mengetahui rekomendasi harian dalam vitamin D
6. Untuk mengetahui dampak dari kekurangan vitamin D
7. Untuk mengetahui dampak dari kelebihan vitamin D
8. Untuk mengetahui contoh kasus kekurangan dan kelebihan vitamin D

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Vitamin D
Vitamin D ini ditemukan sejak berabad-abad yang lalu pada anak-anak di
daerah dingin (Eropa dan Amerika Utara), tepatnya sejak munculnya suatu
penyakit yang dinamakan riketsia. Riketsia adalah penyakit dimana tulang tidak
dapat melakukan fungsinya. Menurut pengamatan seorang dokter Inggris yang
bernama Palm, penyakit ini jarang terjadi jika anak-anak terkena sinar matahari.
Selanjutnya, pada tahun 1992, Mac collum menemukan bahwa minyak ikan
mengandung zat yang dinamakan faktor anti rakitik (vitamin D) yang mampu
mengobati penyakit riketsia ini. Semenjak saat itulah disimpulkan bahwa penyakit
riketsia ini berhubungan dengan sinar matahari dan zat-zat yang ada di dalam
ikan. Zat yang dikatakan dapat menyembuhkan riketsia itu kemudian disebut
sebagai vitamin D.
Vitamin D merupakan zat esensial yang penting untuk kesehatan tulang
dan fungsi otot. Vitamin D adalah salah datu jenis vitamin larut lemak prohormon
yang juga dikenal dengan nama kalsiferol. Vitamin D merupakan kelompok
senyawa sterol yang terdapat di alam, terutama pada hewan, tetapi juga
ditemuikan di tumbuhan maupun ragi. Vitamin D terdiri dari dua jenis, yaitu
vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kholekalsiferol). Ergokalsiferol
biasanya terdapat dalam steroid tanaman, sedangkan kholekalsiferol terdapat pada
hewan. Kedua jenis vitamin D tersebut memiliki struktur kimia berbeda, namun
fungsinya identik.
Sebenarnya, terdapat lebih kurang 10 derivat sterol yang memiliki
aktivitas vitamin D, namun ergosterol  dan 7α-dehidrokolesterol, merupakan
provitamin D utama yang menghasilkan secara berturut-turut D2 dan D3. Pada
tuimbuhan, iradiasi ergosterol menyebabkan terbentuknya ergokalsiferol (vitamin
D2). Pada hewan, iradiasi 7α-dehidrokolesterol menghasilkan kholekalsiferol
(vitamin D3). Struktur Kimia Vitamin D termasuk dalam grup sterol. Nama

3
vitamin D adalah nama umum dari semua steroid yang secara kualitatif
memperlihatkan aktivitas kholekalsiferol.

B. Metabolisme Vitamin D
Manusia mendapat vitamin D dari beberapa cara, antara lain dari pengaruh
sinar matahari, diet dan suplemen, Pengaruh sinar matahari dalam pembentukan
Vitamin D bagi manusia melalui pengaruh sinar ultraviolet B  berasal dari
matahari yang mempunyai panjang gelombang  antara 290 sampai 315
nanomikron, sinar tersebut menembus kulit dan mengubah 7-dehidrocholesterol
menjadi provitamin D3 yang kemudian segera berubah menjadi vitamin D3.
Sedangkan sumber Vitamin D2 dan D3 yang berasal dari diet dan suplemen dalam
bentuk chilomikron dialirkan ke pembuluh limfa untuk masuk sirkulasi vena.
Secara umum Vitamin D disimpan dalam sel-sel lemak tubuh.Vitamin D
dalam sirkulasi darah vitamin D diikat oleh protein khusus untuk di bawa ke hati.
Di dalam hati vitamin D yang belum aktif dengan bantuan enzim tertentu diubah
menjadi vitamin D aktif, yaitu 25 dehidroksi vitamin D atau 25(OH)D. Dari hati
vitamin D kemudian dibawa ke ginjal. Kadar vitamin D aktif di dalam darah
tersebut diatur oleh hormon  paratiroid, kalsium dan fosfor. Kadar vitamin aktif
inilah yang menjadi dasar para klinis menilai kadar Vitamin D seseorang di dalam
darahnya. Kadar vitamin D seseorang sangat dipengaruhi oleh kalsium, fosfor,
dan faktor pertumbuhan fibroblast. Kadarnya akan menjadi menurun akibat
umpan balik negatif dari hormon paratiroid.
Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus. Baik
anak-anak maupun orang dewasa dapat menyerap sampai 80% dari jumlah
vitamin D yang dikonsumsi, tergantung faktor-faktor yang membantu atau
menghambat penyerapan.  Setelah diserap, vitamin D digabungkan dengan
kilomikron dan diangkut dalam sistem limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin D
dilepaskan, dari kilomikron dan masuk ke saluran darah. Di dalam plasma darah,
vitamin D diikat oleh suatu protein pentransport, yaitu vitamin D-binding
protein (DBP)  atau globulin. Melalui saluran darah tersebut, vitamin D
ditransportasikan ke hati dan oleh mikrosom/mitokondria hati,  vitamin

4
D3 dihidroksilasi pada posisi ke-25, menjadi kalsidiol  (calcidiol, atau 25-hidroksi-
kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan bantuan enzim 25-D3-
hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki sirkulasimenuju
ginjal.
Bila kadar kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid mengeluarkan
hormon parathormon yang akan merubah kalsidiol menjadi kalsitriol. Proses ini
terjadi di mitokondria tubulus proksimalis ginjal, dimana 25-hidroksi vitamin
D3 mengalami hidroksilasi pada posisi ke-1 menjadi 1α- 25-dihidroksi  vitamin
D3, dengan bantuan enzim 1α-hidroksilase. Senyawa 1α-25-dihidroksi vitamin
D3 inilah yang merupakan metabolit vitamin D3 yang paling kuat dan berperan
dalam meningkatkan absorbsi kalsium dalam usus dan reabsorbsi kalsium dalam
ginjal.      Bila kadar kalsium darah tinggi, kelenjar gondok (tiroid) mengeluarkan
hormon kalsitonin (calcitonin) yang akan mengubah kalsidiol  menjadi 24,25-
dihidroksi vitamin D3 dengan adanya peran enzim 24-hidroksilase yang
menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3 pada posisi 24. Metabolit 24,25-dihidroksi
vitamin D3 ini adalah bentuk vitamin D inaktif, berkepentingan dalam
peningkatan absorbsi kalsium dari usus, tetapi menurunkan kalsium dan fosfor
serum untuk meningkatkan mineralisasi tulang

C. Fungsi Vitamin D
1.        Menjaga kekebalan tubuh Anda
Dalam vitamin D terdapat kandungan molekul aktif yang disebut
kalsitriol.Fungsinya bagi metabolisme tubuh, yaitu membantu penyerapan
kalsium ke dalam tulang dan otot.Selain itu, kalsitriol berfungsi sebagai immuno
modulator atau senyaa tertentu yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh
manusia baik secara spesifik maupun nonspesifik.
2.        Menguatkan Tulang dan Gigi
Vitamin D memungkinkan tubuh untuk menyerap kalsium.Tanpa vitamin
D, tulang bisa menjadi rapuh dan lemah.Pada orang dewasa, terlalu sedikit
vitamin D dapat menyebabkan tulang rapuh atau osteoporosis.Pada anak-anak,
kekurangan vitamin D menyebabkan banyak kasus rakhitis, penyakit tulang dan

5
masalah kesehatan masyarakat yang utama lainnya.Susu yang diperkaya dengan
vitamin D dapat menghilangkan gangguan tersebut.
3.      Mengurangi Tingkat Depresi
Penelitian telah menghubungkan rendahnya tingkat vitamin D pada
penderita depresi baik  pria dan wanita tua. Satu penjelasan yang mungkin adalah
bahwa kekurangan vitamin D menyebabkan kelenjar paratiroid memproduksi
lebih banyak hormon.Rendahnya tingkat vitamin D dan tingginya hormon
paratiroid telah dikaitkan dengan tingkat keparahan depresi.
4.      Memperlambat obesitas
Setelah menopause, kebanyakan wanita mengalami kenaikan berat badan
sampai mereka mencapai usia 60-an. Ada bukti bahwa mengkonsumsi vitamin D
dan suplemen kalsium dapat memperlambat penambahan berat badan itu. Dalam
sebuah penelitian, wanita yang tidak mendapatkan cukup kedua nutrisi tersebut di
awal, memiliki risiko 11% lebih besar untuk kenaikan berat badan.Tetapi berat
badan dapat dipertahankan atau bahkan menurun sebagai hasil dari mengkonsumsi
vitamin D dan suplemen kalsium tersebut.
5.      Mengobati Penyakit Osteomalacia
Osteomalacia adalah penyakit yang dapat ditemui pada jaringan tulang
manusia, yang disebabkan karena proses pembentukan lapisan mineral tidak
terjadi sebagaimana mestinya. Dalam hal ini, tulang baru terbentuk tanpa adanya
lapisan mineral yang mendukung sehingga menyebabkan tulang tersebut menjadi
lunak. Tulang yang lunak akan mudah retak dan patah. Satu-satunya cara untuk
mengobati penyakit ini adalah dengan mengkonsumsi suplemen vitamin D dan
mendapatkan sinar matahari yang cukup.

D. Sumber Vitamin D
Berdasarkan bentuknya
1. Vitamin D2 (ergokalsiferol) ditemukan dalam ragi
2. Vitamin D3 (kolekasiferol) yang terdapat dalam minyak hati ikan dan kuning
telur. Vitamin D3 juga dihasilakn dalam kulit ketika kulit terpapar sinar ultra
violet (sinar matahari)

6
Berdasarkan Jenisnya
1.      Sumber makanan hewani yang mengandung vitamin D antara lain: minyak
seperti minyak hati ikan kod, telur, hati, berbagai jenis ikan, susu,
mentega, dan lain sebagainya. Pada bayi, sumber vitamin D yang paling tepat
adalah ASI. Maka dari itu, untuk mendukung pemenuhan vitamin D pada
bayi, ASI penting diberikan maksimal 6 bulan.
2.      Sumber makanan nabati yang mengandung Vitamin D antara lain: biasanya
terdapat pada minyak sayur, ubi, dan kentang. Kandungan vitamin D pada
makanan nabati ini sangat rendah. Oleh karena itu, orang yang vegetarian
memerlukan tambahan suplemen vitamin D untuk melengkapi kadar vitamin
dalam tubuhnya.

E. Rekomendasi Harian Vitamin


Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin D
Di bawah ini adalah kebutuhan harian vitamin D per hari yang dianjurkan
untuk mencegah kekurangan vitamin D. Kebutuhan harian ini bisa didapatkan dari
makanan, suplemen, atau gabungan dari keduanya.
Kebutuhan harian
Usia Kebutuhan (IU/hari)
0-12 bulan 400
1-70 tahun 600
70 tahun ke atas 800

Batas asupan

7
Agar tidak terjadi overdosis vitamin D, jangan melewati batas asupan
maksimal harian berikut ini:
Usia Batas asupan (IU/hari)
0-6 bulan 1.000
7-12 bulan 1.500
1-3 tahun 2.500
4-8 tahun 3.000
9-70 tahun ke atas 4.000

Konsumsilah suplemen vitamin D sesuai petunjuk pada kemasan. Vitamin


D sebaiknya dikonsumsi bersama makanan agar lebih mudah diserap oleh tubuh.
Bila ingin mengonsumsi vitamin D dalam bentuk sirup, gunakan sendok takar
yang disertakan di dalam kemasan. Jangan menggunakan sendok makan biasa
karena takarannya akan berbeda.

F. Dampak Kekurangan Vitamin D


Dampak kelebihan vitamin D yaitu sebagai berikut
1.      Risiko Kardiovaskular
Vitamin merupakan nutrisi yang dibutuhkan untuk tubuh dalam bekerja
setiap harinya, namun ketika vitamin D dikonsumsi secara berlebih, justru dapat
membuat risiko gangguan kardiovaskular meningkat. Seorang asisten profesor
penyakit dalam yang asalnya dari John Hopkins University yang merupakan
sekolah kedokteran mengemukakan bahwa orang yang terbukti dalam keadaan
yang sehat sangat perlu untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi
sumber makanan vitamin D tinggi atau suplemennya sebab ini tak akan
memberikan manfaat.
2.      Keracunan
Vitamin D yang kadarnya berlebihan di dalam tubuh mampu memberikan
efek keracunan yang jelas-jelas merugikan tubuh kita. Terapi dalam rangka
mengurangi toksin sangat diperlukan sehingga efek keracunan tidak akan
berakibat fatal. Jangan pernah membiarkan asupan vitamin D terus dilanjutkan, ini
justru bisa membuat kondisi tubuh makin serius.

8
Menghindari atau berhenti mengonsumsi vitamin D termasuk ide yang baik sebab
overdosis dari vitamin D ini mampu menumpuk pada sel lemak kita. Penting juga
untuk memerhatikan konsumsi makanan alami sekalipun apalagi yang kalsiumnya
rendah. Kalsium di dalam darah kadarnya tetap tinggi apabila seseorang masih
keracunan akibat kelebihan vitamin D.
3.      Kematian
Penting untuk disimak bahwa vitamin D yang lebih dari takaran sampai
140 nanomol bisa mengakibatkan kematian di mana risiko ini 1,5 kali lebih besar.
Takaran ini bukanlah takaran kebutuhan harian, melainkan takaran nanomol
vitamin D yang ada pada darah kita. Jadi, sesuatu yang berlebihan jelas tidak baik
dan bahkan bisa mengancam jiwa kita.
4. Tulang menjadi rapuh
Karena vitamin D adalah salah satu zat gizi pembentuk tulang, maka
kekurangan vitamin ini di dalam tubuh tentu saja akan menimbulkan berbagai
masalah pada tulang Anda. Di dalam tulang, vitamin D berperan dalam menjaga
jumlah kalsium dan fosfor, yang merupakan mineral penting untuk kepadatan
tulang.
5. Mengganggu kemampuan otak, hingga menyebabkan pikun
Sebuah studi yang dilaporkan dalam jurnal Neurology, kondisi kekurangan
vitamin D yang parah pada orang dewasa, meningkatkan risiko demensia alias
pikun hingga 2 kali. Meski belum diketahui secara pasti alasannya, namun para
ahli mengaitkan peran vitamin D dalam otak. Pada otak, vitamin D bekerja
sebagai “pengikat” plak di otak yang berkaitan dengan demensia.

G. Dampak Kelebihan Vitamin D


1. Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan
Jika tubuh kelebihan vitamin D, Anda bisa mengalami mual, muntah, dan
kehilangan nafsu makan. Sebuah studi yang diikuti oleh 10 orang yang
mengonsumsi vitamin D dengan dosis yang tinggi mengalami gejala ini.
Empat orang mengalami mual dan muntah serta tiga orang lainnya
kehilangan nafsu makan. Penelitian lain yang serupa juga menemukan bahwa

9
seorang perempuan mengalami mual dan penurunan berat badan setelah
mendapat suplemen yang ternyata mengandung vitamin D sebanyak 78 kali
lipat dari yang tercantum di label.
2. Gagal ginjal
Asupan vitamin D yang berlebih bisa menyebabkan gagal ginjal. Dalam
sebuah kasus ditemukan seorang pria dirawat di rumah sakit karena gagal
ginjal. Setelah diperiksa ternyata ia mengalami peningkatan kadar kalsium
dalam darah dan gejala lainnya yang terjadi setelah mendapatkan suntikan
vitamin D oleh dokternya
Sebagian besar penelitian juga melaporkan adanya kegagalan ginjal dari
kasus sedang hingga berat pada orang-orang yang mengalami kelebihan
vitamin D dalam tubuhnya.
3. Sakit perut, sembelit, dan diare
Selain dikaitkan dengan masalah pencernaan secara umum, sakit perut,
sembelit, dan diare bisa menjadi pertanda hipervitaminosis D dalam tubuh.
Sebuah studi menyatakan bahwa anak berusia 18 bulan mengalami diare, sakit
perut, dan gejala lainnya setelah diberikan vitamin D3 sebanyak 50.000 IU.
Gejala ini hilang setelah dilakukan penghentian pemberian suplemen
tersebut. Studi lainnya menyatakan bahwa seorang anak laki-laki menderita
sakit perut dan sembelit setelah mengonsumsi suplemen vitamin D tanpa aturan
yang jelas.
4. Peningkatan kalsium dalam darah
Peningkatan konsumsi vitamin D berbanding lurus dengan peningkatan
kalsium dalam darah. Hal ini karena tubuh menyerap kalsium dari makanan
yang Anda konsumsi. Jika asupan vitamin D berlebih, maka tingkat kalsium
dalam darah pun berlebih yang bisa mengakibatkan beberapa efek negatif
seperti gangguan pencernaan, keletihan, pusing, haus yang berlebih, dan
peningkatan intensitas buang air kecil.
Sebuah studi kasus memperlihatkan adanya peningkatan kadar kalsium
pada dua pria yang mengonsumsi suplemen vitamin D dengan dosis yang tidak
sesuai. Kalsium dalam darahnya mencapai 13,2-15 mg/dl padahal normalnya

10
hanya sekitar 8,5-10,2 mg/dl. Akibatnya, butuh waktu setahun setelah
menghentikan konsumsi suplemen untuk menormalkan lagi kadar kalsium
dalam darah.
5. Tulang keropos
Walaupun vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan
metabolisme tulang, terlalu banyak vitamin D juga bisa
mengakibatkan kekeroposan pada tulang. Beberapa peneliti menyatakan
bahwa kelebihan vitamin D bisa menyebabkan penurunan kadar vitamin K2
dalam darah.
Salah satu fungsi terpenting dari vitamin K2 yakni menjaga kadar
kalsium di dalam tulang dan darah. Para peneliti percaya bahwa kadar vitamin
D yang cukup tinggi mampu menghambat fungsi vitamin K2. Untuk itu,
hindari konsumsi suplemen vitamin D yang berlebihan dan perbanyak
mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K2 seperti produk susu
untuk menyeimbangkannya.

H. Contoh Kasus Kekurangan & Kelebihan Vitamin D

BAB III

PENUTUP

11
A. Kesimpulan
Vitamin D merupakan zat esensial yang penting untuk kesehatan tulang
dan fungsi otot.Vitamin D adalah salah datu jenis vitamin larut lemak prohormon
yang juga dikenal dengan nama kalsiferol.
Sumber makanan hewani yang mengandung vitamin D antara lain: minyak
seperti minyak hati ikan kod, telur, hati, berbagai jenis ikan, susu, mentega, dan
lain sebagainya. Pada bayi, sumber vitamin D yang paling tepat adalah ASI. Maka
dari itu, untuk mendukung pemenuhan vitamin D pada bayi, ASI penting
diberikan maksimal 6 bulan.Sumber makanan nabati yang mengandung Vitamin
D antara lain: biasanya terdapat pada minyak sayur, ubi, dan kentang. Kandungan
vitamin D pada makanan nabati ini sangat rendah. Oleh karena itu, orang yang
vegetarian memerlukan tambahan suplemen vitamin D untuk melengkapi kadar
vitamin dalam tubuhnya.

B. Kritik dan Saran


Sebagai manusia yang sadar akan pentingnya vitamin D hendaknya
menjaga keseimbangan vitamin di dalam tubuh agar tidak terkena penyakit. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola makan dan mengkonsumsi
makanan yang seimbang. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

12
Ghaisan, Malik. 2018. Makalah Vitamin D. di http://maalikghaisan.blogspot.
com/2018/12/makalah-vitamin-d.html. Diakses pada 25 November.

Marjuki, Maulana. 2017. Vitamin D. https://www.alodokter.com/vitamin-d.


Diakses pada 25 November.

Mita, Nimas. 2017. Bahaya Kekurangan dan Kelebihan Vitamin D.


https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/dampak-kurang-vitamin-d/
Diakses pada 26 November.

13

Anda mungkin juga menyukai