VITAMIN A, D, E, dan K
NAMA KELOMPOK 11 :
2. M. SYAHDILA SYUKARBI
KELAS : 2A KEPERAWATAN
DAFTAR ISI...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2Rumusan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
B. Sejarah vitamin....................................................................................................4
A. Kesimpulan........................................................................................................17
B. Saran..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah yang berjudul “Vitamin A, D, E, dan K”.
Penyusunan makalah ini di buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah gizi dan diet. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Zulya
Erda, M. Si selaku dosen gizi dan diet yang telah membimbing penulis pada mata
kuliah gizi dan diet ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna baik materi maupun cara penulisannya.
Tim Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
7. Bagaimanakah jumlah atau takaran Vitamin A, D, E, dan K?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II
2
PEMBAHASAN
1. Vitamin A
2. Vitamin D
3. Vitamin E
4. Vitamin K
3
“Koagulations-Vitamin” dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark)
merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan
untuk modifikasi pasca translasi dari berbagai macam protein, seperti dalam
proses pembekuan darah.
B. Sejarah vitamin
Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita
yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N.
Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era penting. Disetiap
era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa vitamin ini yang
diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
4
Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit
defisiensi pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua
dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia. Penelitian mereka terfokus
pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa
tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang
melakukan analisis penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal
ini disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth
factor).
3. Masa keemasan
5
vitamin C pada tahun 1937. Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl Peter
Henrik Dam di bidang Fisiologi – Pengobatan pada tahun 1943 atas
penemuannya terhadap vitamin K. Fritz A Litmann juga turut
memenangkan nobel atas dedikasinya dibidang penelitian mengenai
penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh.
Produksi masal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era
ini. Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus Reichstein pada tahun 1933,
vitamin C telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga yang relatif
murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai. Vitamin C yang juga
dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak dipakai sebagai
suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas
hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang
Fisiologi – Pengobatan pada tahun 1950.
6
bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri
maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.
a). Retinol
7
kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.
a). Phylloquinone (vitamin K1) yaitu jenis yang dihasilkan oleh tumbuhan
b). Menaquinone (vitamin K2) jenis yang dihasilkan dari bakteri baik
dalam sistem pencernaan
c). Menadione (vitamin K3) merupakan vitamin buatan bagi mereka yang
tidak mampu menyerapnya dari makanan
8
c). Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh dan menambah stamina tubuh
9
Karena setiap harinya, kita terpapar oleh berbagai radikal bebas,
mulai dari polutan, asap rokok serta racun-racun lain yang seiring waktu
akan membahayakan bagi kesehatan, maka meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung antioksidan sangat dibutuhkan agar kecantikan
kita terjaga dan tentu saja kesehatan tubuh kita. Selain untuk kecantikan,
masih banyak lagi manfaat lain dari vitamin E seperti:
f). Vitamin e melindungi kuli dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet
10
c). Vitamin K Membantu metabolisme di dalam tubuh terkait dengan
resistensi senyawa insulin dan dapat menekan proses pendarahan di
hati yang seringkali muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau
antibiotik secara berlebihan
1). Gangguan penglihatan pada mata . Jika sudah parah, maka dapat
menyebabkan kebutaan.
11
2. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin D
12
kelainan kulit dan gangguan penyerapan lemak pada bayi prematur.
1. Sumber Vitamin A
b). Buah-buahan: buah apel, buah pisang, buah pepaya, buah kesemek,
buah strawberry, cabai merah.
e). Sumber hewani: minyak ikan, susu, keju, hati, dan telur.
13
2. Sumber vitamin D
a). Sayuran hijau, jeruk, strawberry, tomat yang juga kaya likopen, dan
brokoli.
b). Minyak ikan cod, salmon dan mackerel, ikan tuna dan sardines.
c). Sereal yang telah diperkaya dengan vitamin D, telur, termasuk kuning
telurnya, margarin yang telah diperkaya dengan vitamin.
3. Sumber vitamin E
b). Kacang tanah dan mentega kacang, minyak jagung, Bayam, Brokoli
dan Minyak kedelai.
c). Kiwi, mangga, susu, mentega, telur, selada, asparagus dan buncis.
4. Sumber vitamin K
b). Minuman sehat: seperti susu sapi, susu kedelai, teh hijau, wedang
kacang hijau
14
d). Usia 9-13 tahun : 600 mcg/hari
a). Usia 14-50 tahun , 5 microgram atau 200 internasional unit (IU) per
hari.
b). Tidak lebih dari 1.000 miligram (1.500 IU) per hari. Sedangkan bila
digunakan sebagai antioksidan, maka seorang
perempuan membutuhkan sedikitnya 120 IU
15
a). Anak-anak: (4-6 tahun) – 20ug
g). Dosis harian vitamin K yang disarankan adalah 22 IU untuk pria dan
wanita di atas usia 19 termasuk wanita hamil, dan 28 IU untuk
wanita menyusui.
A. Kesimpulan
16
vitamin juga tidak boleh kelebihan serta tidak boleh kekurangan, karna hal ini
bisa berdampak kepada kesehatan tubuh manusia. Kebutuhan vitamin di dalam
tubuh bisa diperoleh dari sumber jenis makanan hewani dan nabati.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA