Anda di halaman 1dari 22

GIZI dan DIET

VITAMIN A, D, E, dan K

NAMA KELOMPOK 11 :

1. ALNANDA GHEA PUTRI

2. M. SYAHDILA SYUKARBI

3. YOPY OCTAVIANA HASIBUAN

KELAS : 2A KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU : Zulya Erda, M. Si

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG

PRODI D III KEPERAWATAN

T.A 2020 / 2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1

1.2Rumusan Masalah...............................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian vitamin A, D, E, dan K......................................................................3

B. Sejarah vitamin....................................................................................................4

C. Sifat fisik dan kimia vitamin A, D, E, dan K......................................................7

D. Fungsi vitamin A, D, E, dan K bagi tubuh manusia............................................8

E. Dampak kekurangan maupun kelebihan vitamin A,D,E, dan K terhadap


kesehatan tubuh
manusia........................................................................................11

F. Jenis sumber makanan yang mengandung A, D, E dan K.................................13

G. Jumlah atau takaran Vitamin A, D, E, dan K....................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................17
B. Saran..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah yang berjudul “Vitamin A, D, E, dan K”.

Penyusunan makalah ini di buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah gizi dan diet. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Zulya
Erda, M. Si selaku dosen gizi dan diet yang telah membimbing penulis pada mata
kuliah gizi dan diet ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna baik materi maupun cara penulisannya.

Namun demikian, penulis telah berupaya dengan sebaik-baiknya. Oleh


karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Tanjungpinang, Agustus 2020

Tim Penulis
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Vitamin merupakan senyawa kimia yang sangat esensial walaupun


tersedianya dalam tubuh dengan jumlah kecil, vitamin siperlukan sekali bagi
kesehatan dan pertumbuhan tubuh yang normal. Vitamin berperan dalam
beberapa tahap reaksi metabolisme energy, pertumbuhan, dan pemeliharaan
tubuh yang pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.

Pada tahun 1912, Funk, seorang sarjana biokimia bangsa Polandia


yang bekerja di London untuk pertama kali memperkenalkan istilah vitamin
(amine yang vital) yang kemudian terkenal dengan nama vitamin (dari bahasa
Latin, vital yang berarti hidup), untuk menandakan kelompok dari
senyawasenyawa organik.

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil


yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme, tubuh memerlukan
asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Asupan
vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian vitamin A, D, E, dan K?

2. Bagaimanakah sejarah vitamin?

3. Bagaimanakah sifat fisik dan kimia vitamin A, D, E, dan K?

4. Bagaimanakah fungsi vitamin A, D, E, dan K bagi tubuh manusia?

5. Bagaimanakah dampak kekurangan maupun kelebihan vitamin A,D,E, dan


K terhadap kesehatan tubuh manusia?

6. Bagaimanakah jenis sumber makanan yang mengandung A, D, E dan K?

1
7. Bagaimanakah jumlah atau takaran Vitamin A, D, E, dan K?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian vitamin A, D, E, dan K.

2. Untuk mengetahui sejarah vitamin.

3. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia vitamin A, D, E, dan K.

4. Untuk mengetahui fungsi vitamin A, D, E, dan K bagi tubuh manusia.

5. Untuk mengetahui dampak kekurangan maupun kelebihan vitamin A,D,E,


dan K terhadap kesehatan tubuh manusia.

6. Untuk mengetahui jenis sumber makanan yang mengandung A, D, E dan K.

7. Untuk mengetahui jumlah atau takaran Vitamin A, D, E, dan K.

D. Manfaat Penulisan

1. Untuk menambah pengetahuan mengenai pengertian vitamin A, D, E, dan


K.

2. Untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah vitamin.

3. Untuk menambah pengetahuan mengenai sifat fisik dan kimia vitamin A, D,


E, dan K.

4. Untuk menambah pengetahuan mengenai fungsi vitamin A, D, E, dan K


bagi tubuh manusia.

5. Untuk menambah pengetahuan mengenai dampak kekurangan maupun


kelebihan vitamin A,D,E, dan K terhadap kesehatan tubuh manusia.

6. Untuk menambah pengetahuan mengenai jenis sumber makanan yang


mengandung A, D, E dan K.

7. Untuk menambah pengetahuan mengenai jumlah atau takaran Vitamin A, D,


E, dan K.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Vitamin A, D, E, dan K

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting


dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu
pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat
penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan
vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan
vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.

1. Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu dari berbagai vitamin yang dibutuhkan


oleh tubuh kita. Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol,
merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan
yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen
penyusun pigmen mata di retina.

2. Vitamin D

Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohomon.


Vitamin D dikenal juga dengan nama klasiferol. Penamaan ini berdasarkan
International Union of Pure and Applied Chemist (IUPAC).

3. Vitamin E

Vitamin E menurut Wikipedia,ensiklopedia bebas, Vitamin E adalah


nama umum untuk dua kelas molekul (tocoperol dan tocotrienol) yang
memiliki aktivitas vitamin E dalam nutrisi.

4. Vitamin K

Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas, Vitamin K (K dari

3
“Koagulations-Vitamin” dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark)
merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan
untuk modifikasi pasca translasi dari berbagai macam protein, seperti dalam
proses pembekuan darah.

B. Sejarah vitamin

Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita
yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N.

Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era penting. Disetiap
era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa vitamin ini yang
diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

1. Era penyembuhan empiris

Era pertama dimulai pada sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi.


Pada masa itu, banyak ahli pengobatan dari berbagai bangsa, seperti Mesir,
Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia, dan Arab, telah menggunakan ekstrak
senyawa (diduga vitamin) dari hati yang kemudian digunakan untuk
menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Walau pada masa
tersebut ekstrak hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan
masih belum dapat mengidentifikasi senyawa yang dapat menyembuhkan
penyakit kerabunan tersebut. Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era
penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman). Christiaan Eijkman,
salah satu tokoh penting dalam sejarah penemuan vitamin.

2. Era karakterisasi defisiensi

Perkembangan besar berikutnya mengenai vitamin baru kembali


muncul pada tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan

4
Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit
defisiensi pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua
dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia. Penelitian mereka terfokus
pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa
tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang
melakukan analisis penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal
ini disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth
factor).

Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr.


Casimir Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan
dapat mencegah peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya. Dr.
Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras yang
diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada tahun berikutnya. Pada saat
itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan senyawa
aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines).
Pemberian nama amines pada senyawa vitamin ini karena diduga semua
jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina (amine). Hal tersebut
kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan
penghilangan akhiran huruf “e”) pada tahun 1920. vitamin tidak dapat
diproduksi mamusia

3. Masa keemasan

Era ketiga sejarah vitamin terjadi beberapa dekade berikutnya. Pada


masa tersebut, terjadi banyak penemuan besar mengenai vitamin itu sendiri,
meliputi penemuan vitamin jenis baru, metode penapisan yang
diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin, dan síntesis vitamin
B12. Oleh karena hal tersebutlah, era ketiga dari garis besar sejarah vitamin
ini dikenal dengan masa keemasan (golden age). Banyak penelti yang
mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya di bidang vitamin ini. Sir
Walter N. Hawort mendapatkan nobel di bidang kimia atas penemuan

5
vitamin C pada tahun 1937. Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl Peter
Henrik Dam di bidang Fisiologi – Pengobatan pada tahun 1943 atas
penemuannya terhadap vitamin K. Fritz A Litmann juga turut
memenangkan nobel atas dedikasinya dibidang penelitian mengenai
penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh.

4. Era karakterisasi fungsi dan produksi

Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi


biokimia vitamin di dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita
konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin untuk pertama
kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an, para peneliti menemukan
bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2 ini
sendiri diperoleh dari ekstrak ragi. Melalui penelitian ini juga, kelompok
vitamin B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam
tubuh manusia.

Produksi masal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era
ini. Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus Reichstein pada tahun 1933,
vitamin C telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga yang relatif
murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai. Vitamin C yang juga
dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak dipakai sebagai
suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas
hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang
Fisiologi – Pengobatan pada tahun 1950.

5. Era penemuan nilai kesehatan vitamin

Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin keempat,


perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya,
yaitu era kelima dimana banyak ditemukan nilai kesehatan dari masingmasing
jenis vitamin dan penemuan baru mengenai fungsi biokimia vitamin bagi
tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf Altschul menemukan

6
bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri
maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.

C. Sifat fisik dan kimia vitamin A, D, E, dan K

Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah


kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
secara normal.

Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh


peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal
vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan
bagi tubuh.

1. Sifat fisik dan kimia Vitamin A

Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok


vitamin A, antara lain:

a). Retinol

b). Retinil palmitat

c). Retinil asetat

Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa


retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang
paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A atau retinol
dipercaya mempunyai dampak positif meningkatkan pertumbuhan dan
imunitas.

2. Sifat fisik dan kimiaVitamin D

Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin D, yaitu:

a). Vitamin D2 (ergokalsiferol) ini berasal dari turunan senyawa

7
kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.

b). Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa


7dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak
ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal, vitamin D dikonversi
menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25 dihydroxycholecalciferol.

3. Sifat fisik dan kimiaVitamin E

Vitamin E bukan nama untuk setiap satuan bahan kimia spesifik


namun, untuk setiap campuran yang terjadi di alam yang menyediakan
fungsi vitamin E dalam nutrisi. Vitamin E penting sebagai antioksidan yang
melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas.

4. Sifat fisik dan kimiaVitamin K

a). Phylloquinone (vitamin K1) yaitu jenis yang dihasilkan oleh tumbuhan

b). Menaquinone (vitamin K2) jenis yang dihasilkan dari bakteri baik
dalam sistem pencernaan

c). Menadione (vitamin K3) merupakan vitamin buatan bagi mereka yang
tidak mampu menyerapnya dari makanan

Secara kimia vitamin ini adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona.


Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar
senyawa asam, basa, dan cahaya matahari.

D. Fungsi vitamin A, D, E, dan K bagi tubuh manusia

1. Fungsi vitamin A bagi tubuh manusia

a). Fungsi dari vitamin A menjaga lapisan mukosa dalam tubuh

b). Vitamin A menjaga penglihatan, dan mencegah hingga memulihkan


penyakit rabun.

8
c). Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh dan menambah stamina tubuh

d). Vitamin A dapat mencegah kerontokan dan membantu mengusir


jerawat

e). Vitamin A mampu menghambat pertumbuhan tumor/kanker dan juga


membantu mencegah stroke

2. Fungsi vitamin D bagi tubuh manusia

Vitamin D tidak ditemukan dalam banyak makanan kecuali mereka


telah difortifikasi. Biasanya, tubuh kita menghasilkan vitamin D saat kulit
kita terkena sinar matahari.

a). Vitamin D dibutuhkan untuk menyerap dan memanfaatkan kalsium


yang menjaga tulang dan gigi yang kuat.

b). Vitamin D membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan memperkecil


risiko penyakit jantung

c). Vitamin D menurunkan risiko kanker payudara pada perempuan dan


menurunkan risiko kanker kolon dan prostat

d). Vitamin D memiliki fungsi protektif terhadap multiple sklerosis dan


penyakit autoimun lainnya

3. Fungsi vitamin E bagi tubuh manusia

Menurut dr Pericone yang membuat kita menua adalah peradangan


atau inflamasi, hal ini karena banyak serangan radikal bebas tetapi kurang
perlawanan dengan antioksidan. Vitamin E pada dasarnya berperan sebagai
pendukung antioksidan. Antioksidan berperan penting untuk membantu
tubuh melawan kerusakan akibat radikal bebas.

9
Karena setiap harinya, kita terpapar oleh berbagai radikal bebas,
mulai dari polutan, asap rokok serta racun-racun lain yang seiring waktu
akan membahayakan bagi kesehatan, maka meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung antioksidan sangat dibutuhkan agar kecantikan
kita terjaga dan tentu saja kesehatan tubuh kita. Selain untuk kecantikan,
masih banyak lagi manfaat lain dari vitamin E seperti:

a). Vitamin E memiliki fungsi memerangi kanker dan meminimalkan


risiko kanker

b). Vitamin E mencegah serangan jantung dan mencegah perkembangan


penyakit jantung

c). Vitamin E membantu menyehatkan sistem kekeblan tubuh dan


membantu proses perbaikan DNA serta membatasi jumlah oksidasi
kolesterol jahat LDL dalam darah

d). Vitamin E membantu mengatasi stress dan meningkatkan kesburuan


serta mempercepat proses penyembuhan luka

e). Vitamin e menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit


serta mencegah proses penuaan dini.

f). Vitamin e melindungi kuli dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet

4. Fungsi vitamin K bagi tubuh manusia

a). Vitamin K membantu penyerapan kalsium dari makanan, sehingga


membantu pembentukan dan menjaga kesehatan tulang

b). Vitamin K mampu mencegah kehilangan darah yang parah akibat


cedera dan dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga
membantu melawan diabetes (vitamin K1)

10
c). Vitamin K Membantu metabolisme di dalam tubuh terkait dengan
resistensi senyawa insulin dan dapat menekan proses pendarahan di
hati yang seringkali muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau
antibiotik secara berlebihan

d). Vitamin K dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker di hati


dan paru-paru dan dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga
terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat menurunkan risiko terkena
osteoporosis pada perempuan yang berperan dalam penyerapan
mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat

E. Dampak kekurangan maupun kelebihan vitamin A,D,E, dan K terhadap

kesehatan tubuh manusia

1. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin A

a). Akibat Kekurangan vitamin A

1). Gangguan penglihatan pada mata . Jika sudah parah, maka dapat
menyebabkan kebutaan.

2). Dapat menyebabkan penyakit infeksi seperti campak. Infeksi


tersebut dapat menghambat penyerapan zat-zat gizi dan pada saat
yang bersamaan akan mengikis habis persediaan Vitamin A dalam
tubuh.

b). Akibat Kelebihan Vitamin A

1). Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan sakit kepala, mual dan


kerontokan rambut.

2). Kelebihan vitamain Amenyebabkan iritasi dan juga kerontokan


rambut.

11
2. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin D

a). Akibat Kekurangan vitamin D

1). Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan depresi. kombinasi


hipertensi dan kekurangan meningkatkan risiko penyakit jantung.

2). Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pertumbuhan kaki yang


tidak normal (membentuk huruf O atau X) serta gigi mudah rusak.

3). Kekurangan vitamin D menyebabkan otot mudah kejang, menjadi


faktor osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor
secara berlebihan di dalam tulang (remaja), serta menyebabkan
osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya
kepadatan tulang.

b). Akibat Kelebihan vitamin D

1). Kelebihan vitamin D menyebabkan batu ginjal, hiperkalsemia


(kelebihan kalsium dalam darah) dan diare.

2). Kelebihan vitamin D dapat menjadi faktor muntah-muntah,


dehidrasi, berkurangnya berat badan dan kanker kulit bila paparan
snar matahari berlebihan.

3. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin E

a). Akibat Kekurangan vitamin E

1). Kekurangan vitamin E bisa menyebabkan mandul.

2). Kekurangan vitamin E juga akan menyebabkan sel darah merah


terbelah (hemolisis eritrodit), perubahan degeneratif pada system
saraf dan otot, serta nyeri pada otot betis.

3). Kekurangan vitamin E menyebabkan anemia, retensi cairan,

12
kelainan kulit dan gangguan penyerapan lemak pada bayi prematur.

b). Akibat Kelebihan vitamin E

1). Kelebihan vitamin E dapat menyebakan keracunan, sakit kepala,


lelah, pusing, dan gangguan penglihatan

4. Kelebihan dan Kekurangan Vitamin K

a). Akibat kekurangan Vitamin K

1). Kekurangan vitamin K menyebabkan darah sukar membeku saat


terjadi luka, kekurangan parah bisa menyebabkan anemia fatal dan
kesulitan penyerapan lemak dari makanan.

b). Akibat kelebihan Vitamin K

1). Kelebihan vitamin K terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk


berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejalanya adalah
hemolisis sel darah merah, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan
pada otak.

F. Jenis sumber makanan yang mengandung A, D, E dan K

1. Sumber Vitamin A

a). Sayuran hijau tua, seperti : kangkung, bayam dan katuk.

b). Buah-buahan: buah apel, buah pisang, buah pepaya, buah kesemek,
buah strawberry, cabai merah.

c). Biji-bijian, seperti: pada kacang merah dan kacang ercis.

d). Umbi-umbian: wortel, terong, labu kuning, semanggi, daun genjer,


kacang panjang, rumput laut.

e). Sumber hewani: minyak ikan, susu, keju, hati, dan telur.

13
2. Sumber vitamin D

a). Sayuran hijau, jeruk, strawberry, tomat yang juga kaya likopen, dan
brokoli.

b). Minyak ikan cod, salmon dan mackerel, ikan tuna dan sardines.

c). Sereal yang telah diperkaya dengan vitamin D, telur, termasuk kuning
telurnya, margarin yang telah diperkaya dengan vitamin.

3. Sumber vitamin E

a). Sayur-sayuran, terutama kecambah, minyak gandum, almond, biji


bunga matahari dan minyak bunga matahari.

b). Kacang tanah dan mentega kacang, minyak jagung, Bayam, Brokoli
dan Minyak kedelai.

c). Kiwi, mangga, susu, mentega, telur, selada, asparagus dan buncis.

4. Sumber vitamin K

a). Sayuran hijau: asparagus, brokoli, kale, sawi, bayam, kangkung,


katuk dan kubis

b). Minuman sehat: seperti susu sapi, susu kedelai, teh hijau, wedang
kacang hijau

c). Makanan probiotik yang memiliki kandungan bakteri sehat aktif:


yoghurt

G. Jumlah atau takaran Vitamin A, D, E, dan K

1. Jumlah atau takaran vitamin A

a). Usia 0-6 bulan : 400 mcg/hari

b). Usia 7-12 bulan : 500 mcg/hari

c). Usia 4-8 tahun: 400 mcg/hari

14
d). Usia 9-13 tahun : 600 mcg/hari

e). Laki-laki berusia diatas 14 tahun : 900 mcg/hari

f). Perempuan berusia diatas 14 tahun : 700 mcg/hari

2. Jumlah atau takaran vitamin D

a). Usia 14-50 tahun , 5 microgram atau 200 internasional unit (IU) per
hari.

b). Usia 51 -70 tahun, 10 microgram atau 400 IU per hari.

c). Usia 71 tahun keatas, 15 microgram (600 IU).

3. Jumlah atau takaran sekali vitamin E

a). Secara umum (usia 14 tahun ke atas) minimal mendapatkan asupan


15 miligram atau 22.5 internasional unit (IU) per hari

b). Tidak lebih dari 1.000 miligram (1.500 IU) per hari. Sedangkan bila
digunakan sebagai antioksidan, maka seorang
perempuan membutuhkan sedikitnya 120 IU

c). Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400


IU setiap hari untuk mengurangi risiko penyakit kronis. Sedangkan
dalam bahan makanan yang kita konsumsi setiap harinya
diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E.

4. Jumlah atau takaran vitamin K

Kebutuhan seseorang akan vitamin K memang berbeda-beda,


menurut standar RDA (Recommended Dietary Allowance), vitamin K yang
dibutuhkan seseorang itu bergantung pada bobot tubuhnya. Untuk dewasa,
paling tidak dibutuhkan 1 mikrogram setiap hari per kg berat badan. Secara
umum dosis konsumsi vitamin K adalah:

15
a). Anak-anak: (4-6 tahun) – 20ug

b). Anak-anak: (7-14 tahun) – 30ug

c). Dewasa: (15-18 tahun) – Pria (65ug), Wanita (55ug)

d). Dewasa: (19-24 tahun) – Pria (70ug), Wanita (60ug)

e). Dewasa: (25-50 tahun) – Pria (80ug), Wanita (65ug)

f). Dewasa: (50 + tahun) – Pria (80ug), Wanita (65ug)

g). Dosis harian vitamin K yang disarankan adalah 22 IU untuk pria dan
wanita di atas usia 19 termasuk wanita hamil, dan 28 IU untuk
wanita menyusui.

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat


penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk
membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran
sangat penting dalam metabolisme tubuh). Ketentuan dalam mengonsumsi

16
vitamin juga tidak boleh kelebihan serta tidak boleh kekurangan, karna hal ini
bisa berdampak kepada kesehatan tubuh manusia. Kebutuhan vitamin di dalam
tubuh bisa diperoleh dari sumber jenis makanan hewani dan nabati.

B. Saran

Sebaiknya kita lebih memperhatikan asupan nutrisi vitamin di dalam


tubuh, karna vitamin dapat memberikan dampak bagi kesehatan tubuh
manusia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Mulyono. 2008. Manfaat Vitamin. Jakarta: Bumi Aksara

Yuniastuti, Ari. 2007, Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai