PENDAHULUAN
Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier, 2011). Bila
dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh:
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh
untuk melakukan kegiatan/aktivitas. Ketiga zat gizi termasuk ikatan organik yang
mengandung karbon yang dapat dibakar. Ketiga zat gizi terdapat dalam jumlah
paling banyak dalam bahan pangan. Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi,
ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembakar.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena
itu, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan mengganti sel-sel
yang rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam
upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal
organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke
dalam tubuh. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses-
proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak proses lain yang terjadi
di dalam tubuh termasuk proses menua. Air diperlukan untuk melarutkan bahan-
bahan di dalam tubuh, seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, dan
mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ekskresi dan lain-
lain proses tubuh. Dalam fungsi mengatur proses tubuh ini, protein, mineral, air,
dan vitamin dinamakan zat pengatur (Almatsier, 2001).
Dalam melaksanakan fungsinya di dalam tubuh, zat-zat gizi saling
berhubungan erat sekali, sehingga terdapat saling ketergantungan. Gangguan atau
hambatan pada metabolisme sesuatu zat gizi akan memberikan pula gangguan
atau hambatan pada metabolisme zat gizi lainnya (Achmad, 2010). Zat gizi
berdasarkan banyaknya yang diperlukan oleh tubuh dikeolmokkan menjadi 2,
yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin,
mineral, dan air).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.3. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari
tulang, besi dari hemoglobin dalam seldarah merah, dan iodium dari hormon
tiroksin. Di samping itu mineral berperang dalam berbagai tahap metabolisme,
terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk
pengatur pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa,
membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan. Mineral mikro dibutuhkan kurang
dari 100 mg sehari antara lain besi, seng, iodium, selenium, flour, molibdenum,
dan kobal. Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini
di kenal sebanyak 24 mineral yang dianggap esensial. Jumlah ini setiap waktu bisa
berubah.
Tabel 2. Kebutuhan gizi Perhari bagi pekerja menurut umur, jenis kelamin
dan aktivitas fisik
Kebutuhan energi selama bekerja (8 Jam) adalah 40-50% dari kebutuhan
sehari. Bila diterjemahkan kedalam menu menjadi kebutuhan untuk 1 kali makan
dan 1 kali snack. Kebutuhan energi dan protein selama bekerja seperti tercantum
dalam tabel di bawah ini.
4.1 Kesimpulan
Zat gizi merupakan ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, pertumbuhan dan memelihara
jaringan, dan mengatur proses metabolisme tubuh. Zat gizi di bagi dua macam,
yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin , air,
dan mineral. Vitamin terdiri dari vitamin yang larut lemak yaitu vitamin A, D, E,
dan K dan vitamin yang larut air yaitu Vitamin B dan vitamin C. Air mempunyai
fungsi dalam tubuh yaitu sebagai pelarut dan alat angkut, katalisator, fasilitator
pertumbuhan, pengatur suhu, dan peredam benturan.
4.2 Saran
Disarankan pekerja untuk meningkatkan asupan energinya sesuai dengan
kebutuhan dan aktivitas fisik yang dilakukan. Pekerja sebaiknya meningkatkan
variasi konsumsi makanannya terutama untuk sumber vitamin agar dapat
memenuhi seluruh kebutuhan gizinya sehingga mendukung status gizi dan
produktivitas kerja subyek. Sebaiknya perlu diadakan pendidikan gizi terhadap
karyawan dan pemilik industri mengenai pentingnya makanan yang beragam dan
bergizi seimbang sebagai penyokong status gizi dan produktivitas kerja.