Destilasi adalah suatu metode yang dipakai untuk memisahkan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap atau volatilitas
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat didihkan sehingga menguap dan uap
tersebut kemudian didihkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan membuat penguapan lebih cepat.
Maserasi
Dalam kondisi ini, proses ekstraksi dinyatakan selesai, maka zat aktif di dalam
dan di luar sel akan memiliki konsentrasi yang sama, yaitu masing-masing 50%.
4. Tanpa pemanasan
Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, atau pelarut
lain. Bila cairan penyari digunakan air maka untuk mencegah timbulnya kapang,
dapat ditambahkan bahan pengawet, yang diberikan pada awal penyarian.
1. Digesti
Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah,
yaitu pada suhu 400 – 500C. Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan
untuk simplisia yang zat aktifnya tahan terhadap pemanasan. Dengan
pemanasan diperoleh keuntungan antara lain:
4. Maserasi Melingkar
Perkolasi
PERKOLASI
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan
penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Kekuatan yang berperan
pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan
permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi). Cara
perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi karena:
a.Aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi
dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat
perbedaan konsentrasi.
b.Ruangan diantara serbuk-serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir
cairan penyari.karena kecilnya saluran kapiler tersebut,maka kecepatan pelarut
cukup untuk mengurangi lapisan batas,sehingga dapat meningkatkan perbedaan
konsentrasi.
Percolator yang digunakan untuk cara perkolasi ini agak berlainan dengan
percolator biasa. Percolator ini harus dapat diatur, sehingga:
1.Perkolat dari suatu percolator dapat dialirkan ke percolator lainnya
2.Ampus dengan mudah dapat dikeluarkan.Percolator diatur dalam suatu deretan
dan tiap percolator berlaku sebagai percolator pengatur.
Untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang lebih tuntas digunakan metode Perkolasi,
Alatnya namanya perkolator : yaitu suatu bentuk tabung terbalik, di bagian bawah
dipasang keran dan di bagian atas diletakkan wadah berisi cadangan penyari.
Bagian tengah percolator diletakkan serbuk simplisia yang akan di ekstraksi,
direndam dalam penyari yang dipilih selama beberapa saat, setelah itu keran
bawah dibuka sedikit, sehingga cairan penyari akan menetes ke bawah tetes per
tetes, otomatis cadangan penyari di atas perkolator akan ikut menetes mengganti
pelarut yang keluar berupa ekstrak. Dengan cara ini maka fenomena “jenuh”
seperti halnya terjadi pada metode maserasi tidak akan terjadi dan selama terjadi
aliran maka perbedaan konsentrasi antara zat aktif di dalam dan di luar sel akan
selalu terjaga sebesar-besarnya. Sehingga proses ekstraksinya akan berjalan
dengan lebih sempurna dan lebih tuntas tersari sempurna.
Perkolasi
Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang
sesuai secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator. Perkolasi bertujuan
supaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk zat
berkhasiat yang tahan ataupun tidak tahan pemanasan.
Dalam proses perkolasi biasa, perkolat yang dihasilkan tidak dalam kadar yang
maksimal. Selama cairan penyari melakukan penyarian serbuk simplisia, maka
terjadi aliran melalui lapisan serbuk dari atas sampai ke bawah disertai pelarutan
zat aktifnya. Proses poenyaringan tersebut akan menghasilkan perkolat yang pekat
pada tetesan pertama dan terakhir akan diperoleh perkolat yang encer.
Percolator yang digunakan untuk cara perkolasi ini agak berlainan dengan
percolator biasa. Percolator ini harus dapat diatur, sehingga:
Alat :
1. Tabung perkolator
3. Batang pengaduk
4. Gelas ukur 50 ml
5. Cawan penguapan
6. Erlenmeyer 250 ml
8. Sendok tanduk
Bahan :
Cara Kerja
1. Buatlah cairan penyari etanol 50% sebanyak 150 ml dari etanol 70% dengan
cara menghitung terlebih volume etanol 70% dan volume aquades yang harus
dikonsentrasikan.
C etanol yang tersedia x V etanol yang dibutuhkan = C alkohol diinginkan x V alkohol diingikan
70
= 53 ml
Dari hasil perhitungan diatas, yang harus lakukan untuk membuat etanol 50%
sebanyak 50 ml adalah dengan cara mengkonsentrasikan atau mencapur sebanyak
107 ml etanol 70% dengan aquades sebanyak 53 ml dalam gelas kimia yang
tersedia.
5. ditempatkan pada bejana silinder. Bagian bawah bejana diberi sekat berpori
untuk menahan serbuk. Cairan penyari dialirkan dari atas kebawah melalui serbuk
tersebut. Cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel yang dilalui
sampai keadaan jenuh
Pemberian dilakukan dengan cara oral dengan dosis ekivalen lx, 10x dan 50x
dosis
khasiatnya. Juga telah ditelusuri ekstrak dari temulawak yang bersifat diuretik.
jadikan serbuk dan diayak. Serbuk yang telah diayak dibasahi dengan 2,5 sampai
5 bagian etanol 95% lalu dimasukkan dalam bejana tertutup dan diamkan selama
3 jam.
Campurkan 80% filtrat pertama dengan 20% filtrat sisa dan divapkan
dalam oven pada suhu 35-40 sampai terdapat ekstrak kental. Didapatkan
60% dari berat serbuk kering.
“SOKLETASI”
A. Sejarah penemuan soklet
Catatan William B. Jensen bahwa contoh awal extractor kontinu adalah bukti
arkeologi untuk Mesopotamia air panas ekstraktor untuk bahan organik berasal
dari sekitar 3500 SM. Sebelum Soxhlet, kimiawan Perancis Anselme Payen juga
memelopori dengan ekstraksi terus menerus dalam tahun 1830-an.
B. Pengertian soklet
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat
dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan
pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.
2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari
proses penguapan.
5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya
Adapun prinsip sokletasi ini yaitu : Penyaringan yang berulang ulang sehingga
hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila
penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya
adalah zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah
menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan
tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan
1. Pelarut yang mudah menguap Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida
dan alkohol
6. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
Dibanding dengan cara terdahulu ( destilasi ), maka metoda sokletasi ini lebih
efisien, karena:
1. Pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam bahan alam secara
berulang kali.
2. Sampel yang diletakkan diatas kaca arloji tidak menimbulkan bercak lagi.
Keunggulan sokletasi :
Kelemahan sokletasi :
1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah
rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi
penguraian.
2. Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan
pereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen reagen lainnya.
Skema kerja