Anda di halaman 1dari 11

FORMULASI AROMATHERAPY GEL BLENDED MINYAK LEMON (OLEUM

CITRUS LIMON L) DAN MINYAK PEPPERMINT (OLEUM MENTHAE


PIPPERITAE L) DENGAN VARIASI TRIETHANOLAMIN SEBAGAI
SURFAKTAN.

Yuni Suharina1, Picky Pernanda1, Debby Putri Milenia1


1
Mahasiswa Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Palembang

ABSTRAK
Wanita hamil sering mengalami mual dan muntah, sehingga diperlukan suatu sediaan
yang dapat mencegah proses terjadinya mual. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian
tentang pemanfaatan Oleum Citrus limon L Blended Oleum Menthae pipperitae L dengan
variasi Triethanolamin Sebagai Surfaktan dalam sediaan Aromatherapy Gel. aromaterapi
murni yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, kesejahteraan tubuh, pikiran, dan jiwa.
Adapun tujuan penelitian ialah untuk mengetahui formulasi Aromatherapy Gel dari Oleum
Citrus limon L Blended Oleum Menthae pipperitae L dengan variasi Triethanolamin Sebagai
Surfaktan yang tepat sehingga dihasilkan produk Aromatherapy Gel yang stabil, efektif, dan
aman dalam penggunaannya pada ibu hamil serta diakukan uji kestabilan fisiknya. Metode
penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini dibuat menjadi 6 formula
dengan memvariasikan Triethanolamin dan zat aktif. Triethanolamin divariasikan dengan
persentase kandungan sebesar (2% ; 3% ; 4%) sebagai surfaktan dan zat aktif sebanyak 5
tetes. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan aromatherapy gel selama penyimpanan
selama 28 hari memiliki pH yang cenderung meningkat, semua sediaan aromatherapy gel
memiliki daya sebar yang baik, homogen dan tidak mengalami perubahan warna, bau serta
tidak mengiritasi kulit. Disimpulkan bahwa campuan Oleum Citrus limon L dan Oleum
Menthae pipperitae L dapat diformulasikan menjadi sediaan aromatherapy gel yang stabil
dan memenuhi persyaratan. Formulasi aromatherapy gel yang paling optimal yaiitu formula 5
yang mengandung zat aktif 5 tetes dan triethanolamin 3%.
Kata Kunci: aromateraphy,gel, triethanolamin, minyak lemon, minyak peppermint
ABSTRACT
Pregnant women often experience nausea and vomiting, so we need a preparation that
can prevent the process of nausea. Therefore, research will be conducted on the use of Oleum
Citrus limon L Blended Oleum Menthae pipperitae L with variations of Triethanolamine as
Surfactant in Aromatherapy Gel preparations. Pure aromatherapy that aims to improve health,
well-being of the body, mind, and spirit. The research objective is to find out the formulation
of Aromatherapy Gel from Oleum Citrus limon L Blended Oleum Menthae pipperitae L with
variations of Triethanolamine as an appropriate Surfactant so that Aromatherapy Gel
products are produced that are stable, effective, and safe in its use in pregnant women and are
tested for its physical stability. Active substance as much as 5 drops. This research was made
into 6 formulas by varying Triethanolamine and active substances. Triethanolamine is varied
with a percentage of content of (2%; 3%; 4%) as a surfactant and active substance as much as
5 drops. The evaluation results show that the aromatherapy gel during storage for 28 days has
a pH that tends to increase, all aromatherapy gel preparations has good dispersal power, are
homogeneous and do not change homogeneous, has no change in color and smell, and do not
irritate the skin. It was concluded that the mixture of Oleum Citrus limon L and Oleum
Menthae pipperitae L can be formulated into a stable and fulfilling aromatherapy gel
preparation. The most optimal formulation of aromatherapy gel is formula 5 which contains 5
drops of active ingredient and 3% triethanolamine.
Keywords: aromatherapy, gel, triethanolamine, lemon oil, peppermint oil

1. PENDAHULUAN Aromaterapi merupakan salah satu terapi


Mual dan muntah pada kesehatan yang menggunakan minyak
kehamilan atau nausea and vomiting of esensial (sari pati) hasil ekstraksi bunga,
pregnancy (NVP), dalam istilah medis daun, buah dan bagian lain tumbuh-
dikenal dengan emesis gravidarum tumbuhan (Balkam, 2001). Prinsip utama
merupakan komplikasi umum yang paling aromaterapi yaitu pemanfaatan bau dari
sering terjadi selama kehamilan hingga tumbuhan atau bunga untuk mengubah
85% pada ibu hamil (Madjunkova et al., kondisi perasaan, psikologi, status
2013). Maka dari itu diperlukan terapi spiritual, dan mempengaruhi kondisi fisik
untuk mengurangi mual dan muntah , salah seseorang melalui hubungan pikiran dan
satu terapi yang diapakai ialah terapi tubuh pasien (Carstens, 2010). Sumber
komplementer menggunakan aromaterapi. minyak essensial yang digunakan sebagai
aromaterapi diantaranya berasal dari

Papermint, bunga lavender, bunga mawar, 2007; Kim, et al, 2007).


jahe dan lemon (Allen, 2007; Buckle, Minyak essensial lemon (Oleum Citrus
limon L) blended Minyak Peppermint partikel anorganik yang kecil atau molekul
(Oleum Menthae pipperitae L) adalah organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu
salah satu yang paling banyak digunakan cairan. Keuntungan gel dibandingkan
dan dianggap aman pada kehamilan . dengan bentuk sediaan topikal lainnya
Menurut sebuah studi, telah terbukti yaitu memungkinkan pemakaian yang
bahwa aroma lemon tersebut efektif untuk merata dan melekat dengan baik mudah
mengontrol gejala mual dan muntah pada digunakan mudah meresap dan baik,
26,5% wanita hamil (Kia et al, 2014). mudah digunakan, mudah meresap, dan
Minyak esensial lemon mengandung mudah dibersihkan oleh air.
limonene 66-80%, geranilasetat, nerol, Selain itu aromatherapy gel dapat
linalilasetat, á pinene 0,4-15%, á pinene di variasikan dengan Surfaktan salah
1-4%, terpinene 6-14% dan myrcen. satunya Triethanolamin yang merupakan
Ketika minyak essensial dihirup, molekul
senyawa organik bersifat ampifatik dimana
masuk ke rongga hidung dan merangsang senyawa tersebut memiliki gugus
sistem limbik di otak. Sistem limbik hidrofobik (bagian ekor) dan gugus
adalah daerah yang mempengaruhi emosi hidrofilik (bagian kepala). Sehingga
dan memori serta secara langsung terkait dengan adanya kedua gugus tersebut,
dengan adrenal, kelenjar hipofisis, surfaktan dapat larut baik dalam air
hipotalamus, bagian- bagian tubuh yang maupun dalam pelarut organik. Ketika
mengatur denyut jantung, tekanan darah, surfaktan dicampurkan kedalam emulsi,
stress, memori, keseimbangan hormon, surfaktan akan menutupi permukaan
dan pernafasan. droplet dengan bagian hidrofobiknya
Begitu banyak jenis minyak terdapat dalam droplet (minyak) dan
essensial yang ada. Jenis minyak essensial bagian hidrofiliknya terdapat dalam air (Li
yang biasa digunakan adalah pappermint, et al., 2008 dalam Muhaimin, 2013)
spearmint (3 tetes), lemon, dan jahe ( 2 sehingga dapat mencegah droplet minyak
tetes) (Santi, 2013). Sediaan gel biasa mendekat satu sama lain (Wang, 2014).
disebut jeli, merupakan sistem semi padat Berpedoman pada penelitian
terdiri dari suspensi yang dibuat dari s.ezhil vendan, dkk (2017) mengenai
mixtures of peppermint + lemon oil (1:1
ratio) produced an equivalent effect dan
modifikasi dari penelitian suryani
tambunan dan teuku nanda saifullah
sulaiman (2018) mengenai basis gel, a. Alat dan Bahan
maka penelliti tertarik melakukan Alat yang digunakan dalam
penenlitian dengan judul blended penelitian ini di antaranya kaca arloji,
minyak lemon (Oleum Citrus limon l) gelas ukur, beaker glass, erlenmeyer,
dan minyak peppermint (Oleum timbangan analitik, pipet tetes, sudip,
Menthae pipperitae l) dalam formulasi mortar, stamper, sendok spatula, dan
sediaan aromatherapy gel dengan perkamen. Bahan yang digunakan pada
variasi triethanolamin sebagai penelitian ini diantaranya minyak
surfaktan. lemon dan peppermint, HPMC,
carbopol, methyl paraben,
2. TUJUAN PENELITIAN propylenglikol, NaOH, Triethanolamin
Untuk membuat sediaan dan aquadest.
Formulasi Aromatherapy Gel Blended
Minyak Lemon (Oleum Citrus limon L)
b. Identifikasi minyak
Dan Minyak Peppermint (Oleum
1) Organoleptis
Mentha Pipperitae L) Dengan Variasi
Minyak lemon merupakan
Trietanolamin Sebagai Surfaktan
cairan bening, berwarna kuning pucat atau
sebagai gel serta evaluasi sediaan yang
kuning kehijauan,bau khas aromatik, rasa
stabil dan memenuhi syarat.
pedas agak pahit. Minyak peppermint
menusuk, rasa pedas diikuti rasa dingin
3. METODE PENELITIAN
jika udara dihirup melalui mulut.
Metode yang dipakai dalam
penelitian adalah eksperimental dengan
membuat bebrapa formulasi sediaan
aromatherapy gel yangmengandung
campuran Minyak Lemon (Oleum
Citrus limon L) Dan Minyak
Peppermint (Oleum Menthae
Pipperitae L.

2) Indeks Bias (1990) minyak lemon memiliki indeks bias pada


Indeks bias suatu zat adalah 20º sebesar 1,4742 - 1,4755 dan minyak
perbandingan kecepatan cahaya dalam peppermint memiliki indeks bias pada suhu 200C
dalam zat tersebut. Indeks bias dapat sebesar 1,463. Indeks bias diukur dengan cara
ditentukan dengan menggunakan alat sebagai berikut :
Abbe Refractometer, menurut Guenther a) Teteskan minyak sebanyak 2-3 tetes air
suling ke atas permukaan prisma,
lalu tutup
b) Lihat melalui teropong, putar
tombol skala sampai batas gelap- 3) Bobot Per millimeter
terang pada lapang pandang Bobot permili meter suatu zat
berimpit dengan perpotongan garis adalah bobot dalam g per ml zat cair
diagonal. pada suhu 200C. bobot per ml minyak
c) Baca skala, bila sudah lemon pada 25º sebesar 0,849 - 0,855.
menunjukkan angka 1,3330 berarti Bobot per ml minyak peppermint
alat siap dipakai. Lalu teteskan 2-3 adalah 1,126 g/mL (25oC). Bobot per
tetes minyak yang akan di ml diukur menggunakan piknometer
identifikasi. Lakukan prosedur dengan cara timbang piknometer
yang sama seperti kalibrasi. kosong (missal : a gram), isi
piknometer dengan air hingga penuh,
tutup dan bilas lalu timbang (missal : b
gram), keringakan piknometer tersebut,
lalu isi dengan minyak hingga penuh,
kemudian timbang (missal : c gram).
Bobot per ml dihitung dengan cara :
BJ x 0,99718 g
𝑐−𝑎
BJ = 𝑏−𝑎
c. Formulasi Aromatherapy Gel

*mixtures of peppermint + lemon oil (1:1 ratio) produced an equivalent effect (S.Ezhil
Vendan, dkk, 2017) * 1 tetes = 0,05 ml.

d. Cara kerja ke dalam massa 1, aduk homogen


1) Pembuatan Aromatherapy hingga terbentuk massa gel
Gel 5. Metil paraben larutkan dengan air
1. Aquadest dipanaskan hingga panas setelah larut masukkan ke
suhu 70oC. masa gel, diikuti dengan
2. Karbopol didispersikan dalam penambahan NaOH dan diaduk
aquadest tersebut menggunakan dengan stirrer sampai homogen.
stirrer dengan kecepatan 70 rpm 6. Minyak Lemon dan sebagian
sampai homongen. propylenglikol diaduk dengan
3. Setelah busa hilang, tambahkan stirrer sampai homongen (massa
Trietanolamin sehingga 2), kemudian minyak Peppermint
terbentuk gel (massa 1). dan sisa Propylenglikol diaduk
4. Selanjutnya HPMC didispersikan dengan stirrer sampai homogen.
dengan aquadest hingga Lalu tambahkan massa 2 dan
mengembang lalu ditambahkan

gerus homogen, sambil


menambahkan sisa air. 2) Uji Kestabilan Fisik
Seluruh formula gel disimpan penggaris dan catat daya sebarnya
selama 7 hari pada suhu kamar lakukan sebayak 3 kali (Garg et al,
(28±2ºC). kemudian dievaluasi pada 2002).
hari ke 7 meliputi pH, viskositas, daya
sebar dan organoleptik sediaan (warna 3) Uji Homogenitas
dan bau). Sampel diambil dari 3 tempat
a. pH berbeda (atas, tengah, dan bawah)
Nilai pH sediaan dapat diukur masing-masing sebanyak ± 0,10 gram.
dengan menggunakan pH meter pada Sampel kemudian diletakkan pada kaca
0
suhu 25 C. Untuk mengukur nilai pH objek, tutup dengan deck glass dan
ini dibutuhkan sampel sebanyak ± 1 dilihat di bawah mikroskop dengan
gram yang dilarutkan denngan pembesaran 100 kali lalu amati
maquadest 100 ml dalam beaker glass. homogenitas antar partikelnya.
b. Kekentalan/Viskositas
Diambil sebanyak 20g untuk
4) Warna dan Bau
mengukur kekentalan menggunakan
Pengujian terhadap perubahan
alat viscometer Brookfield
warna dan bau dengan cara melibatkan
menggunakan spindle no 6 dipasang
30 responden, kemudian responden
kepada alat kemudian dicelupkan
mengevaluasi sediaan dengan
kedalam gel yang telah di masukan.
mengamati perubahan terhadap warna
c. Daya sebar
dan bau selama 28 hari penyimpanan.
Untuk mengukur daya sebar gel
pada kulit. Dilakukan dengan cara :
5) Iritasi Kulit
sebanyak 1 gram sediaan diletakkan di
Dilakukan dengan cara sediaan (F
tengah cawan petri yang telah dibalik
control, F1, F2, F3, F4, F5, F6)
dan dilapisi plastik transparan di bawah
dioleskan pada punggung tangan. Lalu
dan di atas gel lalu tambahkan berat
tunggu hingga mengering. Kemudian
sebesar 125 g. Didiamkan selama 1
amati reaksi yang mungkin terjadi
menit kemudian diukur menggunakan
misalnya gatal, kemerahan dan perih.

e. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Uji Kestabilan Fisik
Dilakukan uji kestabilan dan daya sebar. Hasil pengamatan kestabilan
fisik sselama 7 hari penyimpanan fisik aromatherapy gel dapat dilihat dalam tabel
meliputi pH, kekentalan/viskositas berikut :
1) pH
pH (hari Ke-
Aromatherap 2) Daya Sebar
) Ket
y Gel
0 7
Daya Sebar
Formula 5,98 6,00 MS
Aromatherap
(hari ke) Keterangan
Kontrol
y Gel
Formula I 5,97 5,98 MS 0 7

Formula II 5,98 5,98 MS Formula 5,1 cm 5,3 cm MS


Formula III 5,98 5,99 MS Kontrol
Formula IV 5,99 5,98 MS Formula I 5 cm 5,2 cm MS
Formula V 6,00 6,00 MS
Formula II 5,5 cm 5,6 cm MS
Formula VI 6,01 6,01 MS
Formula III 5,9 cm 6 cm MS

Formula IV 5,8 cm 5,9 cm MS


Keterangan :
Formula V 5,6 cm 5,7 cm MS
MS : Memenuhi Syarat
Formula VI 5,9 cm 6cm MS
pH yang memenuhi syarat 4,5 - 6,5
dan tidak memenuhi syarat apabila
Keterangan :
kurang dari 4,5 atau lebih dari 6,5
MS : Memenuhi Syarat
(Draelos dan Laurend, 2006)
Memenuhi syarat apabila memiliki
diameter 5-7 cm. Tidak memenuhi
syarat apabila kurang dari 5 atau
lebih dari 7 (Garg et al, 2002).

b. Uji Organoleptis
Dari hasil evaluasi
menunjukkan bahwa semua formula
mempunyai homogenitas yang baik,
ditandai dengan partikel yang
tersebar merata ketika dilihat di
bawah mikroskop.

c. Warna dan Bau penyimpanan di suhu ruang.


Dari hasil evaluasi
d. Uji Iritasi kulit
menunjukkan bahwa semua formula
Didapatkan dari hasil kuesioner yang
mempunyai warna dan bau yang
menunjukkan bahwa 100% responden
stabil dan tidak mengalami
menyatakan tidak mengalami gejala iritasi yang
perubahan selama 7 hari
berupa kulit kemerahan, gatalgatal, Minyak Peppermint (Oleum
terasa panas dan perih pada Menthae piperitae L.) sebanyak
permukaan kulit setelah diolesi 0,05% dan Triethanolamin sebanyak
ketujuh formula aromatherapy 3%. Untuk PH,
gel yang kekentalan/viskositas, daya sebar,
mengandung campuran Minyak homogenitas memenuhi persyaratan
Lemon (Oleum Citrus limon L) dan dan stabil secara fisik. tidak
Minyak Peppermint (Oleum mengalami perubahan bau, warna
Menthae piperitae L.) serta tidak terjadi iritasi kulit saat
digunakan.
f. KESIMPULAN
g. FOTO PRODUK
Campuran minyak Lemon
(Oleum Citrus limon L) dan Minyak
Peppermint (Oleum Menthae
piperitae L.) dapat diformulasikan
menjadi sediaan aromatherapy gel
yang stabil dan memenuhi
persyaratan. Formula sediaan
aromatherapy gel yang optimal ialah
formula V dengan campuran minyak
Lemon (Oleum Citrus limon L) dan

DAFTAR PUSTAKA

A. Nurul, Utiya, Balqis, Zafirah, Tia,


Yulistianah, Yusril, Ihza M.
2019. FORMULASI GEL
AROMATERAPI.
Academia. Available at:
https://www.academia.edu/40
762166/FORMULASI_GEL Yogyakarta. BAB II Tinjauan Pustaka:
_AROMATERAPIUniversita Mual dan Muntah. Available
s Muhammadiyah at:
http://repository.umy.ac.id/bit :e0186020,
stream/handle/123456789/64 doi:10.1371/journal.pone.018
26/6.BAB%20II.pdf 6020
Ansel, C.H, 1989. Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi Edisi IV.
Terjemahan Oleh: F. Ibrahim, Namazi, M., Akbari, A.S., Mojab,
Universitas Indonesia Press, F., Talebi, A., Majd, H.A. &
Jakarta, Indonesia Jannesari, S. (2014).
Aromatherapy With Citrus
Garg, A, D. Anggarwal, S. Garg, and Aurantium Oil And Anxiety
A.K. Singla, 2002. Spreading During The First Stage Of
of Semosolid Formulation : Labor. Irania Journal Of
An Update. Pharmaceutical Pharmaceutical Research.
Technology, USA.

Lachman, Lierberman dan Kanig, Pengaruh Air Kelapa (Cocos


1994. Teori dan Praktek Nucifera L.) Terhadap
Farmasi Industri Edisi III, UI Induksi Tunas Stek Tanaman
press , Jakarta. Peppermint (Mentha Piperita
L.). Skripsi, Fakultas
Marseli, Nabilah, A. 2019. Matematika Dan Ilmu
Formulasi Dan Evaluasi Gel Pengetahuan Alam
Ekstrak Metanol Daun Universitas Lampung,
Sambang Indonesia.

Getih Rafika, Alfinnada. 2016.


(Hemigraphis Colorata Hall. Formula+Pemerian HPMC.
F.) Dengan Variasi Scribd. Available at:
Konsentrasi Carbopol 940 https://id.scribd.com/docume
Sebagai Gelling Agent. KTI, nt/333074310/FORMULA-
Politeknik Kesehatan PEMERIAN-HPMC
Kementerian Kesehatan,
Rofi’ah, Siti, Sri, Widatiningsih,
Palembang, Indonesia
Tuti, Sukini.
Murrugesan, R., Sunny, M. Anila, S. 2019.
Manivannan, S. E. Vendan. Efektivitas Aromaterapi
2017. Phytochemical Residu Lemon Untuk Mengatasi
Profiles In Rice Grains Emesis Gravidarum. Prodi
Fumigated With Essential Kebidanan Magelang
Oils For The Control Of Rice Poltekkes Kemenkes
Weevil. Plos One, 12(10) Semarang, Indonesia.

Setyawati, Dewi. 20 Niazi, S.K.,


2004. Handbook
of
Pharmaceutical
Manufacturing
Formulations
: Semi Solid Products.
Volume 4. CRC Press, New
York, hal. 54.

Tabatabaiae, Jalal, seyed,


mohammad, Javad, Nazari.
2007. Influence of Nutrient
Concentrations and NaCl
Salinity on the Growth,
Photosynhesis, and Essential
Oil Content Of Peppermint
and Lemon Verbena. Turkish
Journal of Agriculture and
Forestry, 31(4): 245-253.
Available at:
https://www.researchgate.net/
publication/248392710_Influ
ence_of_nutrient_concentrati
ons_and_NaCl_salinity_on_t
he_growth_photosynthesis_a
nd_essential_oil_content_of_
peppermint_and_lemon_verb
ena

Tambunan, S., Teuku, Nanda, S. S.


2018. Formulasi gel minyak
atsiri sereh dengan basis
HPMC dan Carbopol.
Majalah farmaseutik, 14(2),
87-95. Available at:
https://jurnal.ugm.ac.id/majal
ahfarmaseutik/article/view/42
598/23522

Universitas Muhammadiyah
Malang. BAB II Tinjauan
Pustaka: Jeruk Lemon
(Citrus limon L.). Available
at
:
http://eprints.umm.ac.id/393
8 0/3/BAB%202.pdf

Young, G. (2011). Essencial Oil


Pocket Reference 5 Th Ed.
Amazon : Life Science
Pubhlising.

Anda mungkin juga menyukai